1 2
Tuhan. Kebohongan atau dusta kita dapat berakibat fatal, seperti Ananias dan Safira yang Mungkin bagi kita sulit untuk membedakan antara hati yang benar-benar bertobat dan
dihukum Tuhan. Suami-Istri yang mati karena bersekongkol mendustai Roh Kudus. Berbeda dari pemalsu yang berpengalaman. Tetapi kita harus tahu tidak ada yang dapat disembunyikan dari
banyak orang yang berdusta atau berbohong tidak langsung dihajar Tuhan, dihukum dan mati Allah. Roh Kudus mengetahui pikiran kita. Itu sebabnya meskipun Ananias dan Safira
karena dosanya. Mengapa Ananias dan Safira langsung mendapatkan ganjaran dusta atau membohongi orang lain, namun kebohongan mereka ditemukan, karena Roh Kudus
kebohongannya ? Ini menjadi peringatan. Kematian mereka berfungsi sebagai tanda atau memberitahukan kepada para Rasul-Rasul. Dan akibatnya mereka mati dalam kebohongan
gambaran bagaimana perasaan Tuhan tentang dusta atau kebohongan. Apa yang terjadi kepada mereka.
Ananias dan Safira merupakan sekilas tentang penghakiman di masa depan bagi semua yang Tidak ada pintu yang terkunci atau lemari yang tersembunyi untuk Roh Kudus. Jangan menipu
berbagi di hati seperti Ananias dan Safira. Jika dusta atau kebohongan sekarang belum dihukum, diri sendiri dengan berfikir bahwa kita telah berhasil menipu Tuhan. Amin
itu adalah kesabaran Allah yang menunggu pertobatan. Tetapi itu bukan untuk menjadikan lebih 6. MARENDE, No. 255: 1 - 2 Bl. 187
berani berbuat dosa. 1 Holan sada do na ringkot, Jesus lehon i di au;
Ananias dan Safira dalam kebohongannya menjadi perusak persekutuan gereja mula- Manang aha pe na dapot ndang tuk pasonangkon au;
Nang arta, nang sangap, sude hamoraon,
mula. Ketika orang terlibat dalam perbuatan untuk saling melayani dan saling membantu dengan ndang tau mangalehon di au hasonangan;
memberikan apa yang mereka miliki untuk pelayanan bersama, tetapi Ananias dan Safira Alai molo dapot na sasada i, tongtong las rohangku hinorhon ni i.
melakukan hal yang salah. Mereka menjual sebidang tanah, namun mereka tidak jujur. Mereka 2 Molo naeng di ho tondingku arta na sasada i;
Ndang tarbahen luluanmu anggo so di ginjang i;
menjual tanahnya hanya untuk mengejar pujian, popularitas. Ambisi mereka adalah ambisi yang
Disi, di siamun ni Tuhan Jahowa do hundul anakNa na dung gabe jolma;
keliru. Suami-istri bersepakat dalam dosa untuk korupsi. Seharusnya mereka adalah suami-istri Ibana do jambar na sun denggan i, antong o tondingku jalahi ma i.
yang saling mengingatkan dan saling membangun. Ketika yang satu sedang lengah maka
7. TANGIANG PANGONDIANON - DOA SYAFAAT :
seharusnya yang lain mengingatkan dan menariknya kembali ke jalan yang berkenan kepada
8. MARENDE, BE. No. 697: 1 --- Papungu Pelean ” Bl. 697
Allah. Tetapi Ananias dan Safira sama-sama tunduk kepada dosa. Sebenarnya mereka tidak perlu
1. Molo Ho do huihuthon dame sonang rohangki;
korupsi, karena tanah itu milik mereka dan uang hasil penjualan tanah itupun milik mereka. Sai horas jala martua nasa na hinophopMi’
Tidak ada keharusan untuk menjual tanah dan kalaupun dijual hasilnya harus diberikan kepada Ho tongtong ihuthononhu, Jesus na palua au;
Ho sambing do oloanhu, alanii martua au
rasul-rasul. Persembahan itu tidak di paksa dan keterpaksaan. Tetapi karena motivasi mereka
3 Hupelehon ma diringku mangihuthon lomoMi;
untuk memberi telah salah maka cara memberikannya juga menjadi salah. Ndada be na olo salpu na manggohi rohangki;
Kedua pasangan itu melihat jemaat Tuhan, seperti Barnabas atau Yusuf menjual ladang Ho tongtong ihuthononhu, Jesus na palua au;
Ho sambing do oloanhu, alanii martua au.
miliknya dan membawa hasilnya kepada rasul-rasul maka Ananias dan Safira juga ikut-ikutan
supaya kelihatan lebih religius seperti yang lain. Tetapi niat mereka tidak sepenuh hati. Namanya 9. TANGIANG PANUTUP-TANGIANG ALE AMANAMI:
juga ikut-ikutan. Ada banyak orang Kristen yang seperti itu, ikut-ikutan bukan ikut. Tidak Sude mangendehon : BE.36 : 1 + 3
1 Pasupasu hami o Debatanami;
sepenuh hati untuk mengikut Tuhan. Dan karakternya juga tidak jauh beda dengan Ananias dan
Sai sondangkon bohiMi tu na pungu on sude.
Safira, menjadi perusak persekutuan, batu sandungan kepada yang lain. Perbuatan Ananias dan 3 Amen hudok hami, ale Tuhannami;
Safira yang melakukan praktik korupsi tumbuh dari motivasi yang salah. Mereka mengira itu Na marasiroha i, sangap ma di GoarMi
tidak masalah, karena tidak ada orang yang tahu. Mereka lupa, Allah tahu. Allah itu adalah
Mahatahu. Tidak ada yang tersembunyi dari Tuhan.
3 4