Anda di halaman 1dari 36

PERAN PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN

TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA


KELAS XII DI SMK MUHAMMADIYAH 2
JAKARTA

Proposal Penelitian

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah seminar proposal penelitian

Oleh

Heni Pratiwi
171011600339

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PAMULANG
TAHUN 2020

I
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................... II

DAFTAR TABEL ...................................................................................... IV

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................5

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................6

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................1

A. Latar Belakang Masalah .....................................................................1

B. Fokus Penelitian .................................................................................4

C. Rumusan Masalah ..............................................................................4

D. Tujuan Penelitian................................................................................4

E. Manfaat Penelitian ..............................................................................5

BAB II LANDASAN TEORI ......................................................................6

A. Landasan Teoritis ...............................................................................6

1. Peran ...............................................................................................6

a. Pengertian Peran ........................................................................6

b. Definisi Operasional ..................................................................6

2. Pembelajaran Kewirausahaan ........................................................7

a. Pengertian Pembelajaran Kewirausahaan .................................7

b. Komponen Pembelajaran Kewirausahaan .................................8

c. Definisi Operasional ................................................................10

3. Minat Berwirausaha .....................................................................10

a. Pengertian Minat Berwirausaha ..............................................10

II
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Berwirausaha ........11

c. Definisi Operasional ................................................................12

B. Penelitian Terdahulu.........................................................................12

C. Kerangka Berpikir ............................................................................17

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................18

A. Pendekatan dan Metodologi Penelitian ............................................18

B. Latar Penelitian ................................................................................19

C. Data dan Sumber Data ......................................................................19

D. Teknik dan Instrumen Pengumpul Data ...........................................20

E. Keabsahan Data ................................................................................22

F. Teknik Analisis Data ........................................................................23

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................25

LAMPIRAN ................................................................................................27

III
DAFTAR TABEL

1. Tabel 2.1 : Penelitian Terdahulu… .......................................................... 13

2. Tabel 3.1 : Pedoman Wawancara ............................................................. 21

IV
DAFTAR GAMBAR

1. Gambar 2.1 : Kerangka Berpikir… ........................................................... 17

v
DAFTAR LAMPIRAN

1. Lampiran : Foto – Foto Hasil Dokumentasi ........................................... 26

vi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setiap tahun pengangguran menjadi salah satu masalah utama

pembangunan negara Indonesia. Fakta yang diperoleh di Indonesia, Badan

Pusat Statistik (BPS) menunjukkan tingkat pengangguran dalam setahun

terakhir, pengangguran bertambah 60 ribu orang, berbeda dengan TPT yang

turun menjadi 4,99 persen pada Februari 2020. Dilihat dari tingkat

pendidikan, TPT Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) masih yang paling

tinggi diantara tingkat pendidikan lain, yaitu sebesar 8,49 persen. Sekolah

Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu bentuk satuan pendidikan

formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang pendidikan

menengah lanjutan dari SMP, MTs, atau bentuk lain yang sederajat atau

lanjutan dari hasil belajar yang diakui sama atau setara SMP atau MTs

(Permendikbud No 51 tahun 2018).

Melihat kenyataan tersebut, maka perlu adanya nilai-nilai

entrepreneurship khususnya pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

melalui pendidikan kewirausahaan. Menurut Saroni (2012:45)

pendidikan kewirausahaan adalah satu program pendidikan yang menggarap

aspek kewirausahaan sebagai bagian penting dalam pembekalan kompetensi

anak didik. Pendidikan kewirausahaan akan mendorong peserta didik agar

mulai mengenali dan membuka usaha atau berwirausaha.

1
Kewirausahaan di SMK Muhammadiyah 2 Jakarta dimasukkan ke dalam

salah satu mata pelajaran wajib tempuh kelas X, XI, maupun XII pada semua

kompetensi keahlian, yaitu Akuntansi, Administrasi Perkantoran, dan

Pemasaran. Pembelajaran kewirausahaan melalui mata pelajaran

kewirausahaan di SMK Muhammadiyah 2 Jakarta diberikan kepada peserta

didik baik teori maupun praktik. Pembelajaran kewirausahaan berupa teori

dilaksanakan di dalam kelas dengan guru menjelaskan tentang pelajaran

kewirausahaan. Namun, guru selalu memerintahkan peserta didik membuat

mind mapping ketika pembelajaran agar siswa mudah mengingat. Sedangkan

pembelajaran kewirausahaan yang praktik dilakukan oleh peserta didik adalah

dengan membuat produk (makanan maupun barang), mengadakan bazar,

memasarkan produk ke masyarakat sekitar ataupun melalui media sosial.

Akan tetapi, berdasarkan observasi dan wawancara di SMK

Muhammadiyah 2 Jakarta, minat berwirausaha peserta didik kelas XII tinggi

hanya saat kegiatan praktik. Penyebabnya ialah peserta didik masih terfokus

hanya sebagai pencari kerja setelah lulus sekolah. Selain itu rasa takut akan

kegagalan dan kerugian masih menghantui jiwa siswa serta kemampuan

kreativitas yang masih kurang. Oleh karena itu, peran pembelajaran

kewirausahaan perlu dioptimalkan untuk mengasah kemampuan kreativitas

peserta didik dan meminimalisir fokus peserta didik hanya sebagai pencari

kerja tetapi juga berminat untuk berwirausaha.

Melalui pembelajaran kewirausahaan, peserta didik bisa belajar

mengenal dunia usaha, belajar hidup mandiri, dapat mengetahui berbagai

2
resiko yang dihadapi dalam berwirausaha, menjalin kerjasama dengan

berbagai pihak, mendapatkan pengalaman baru di dalam bekerja yang

berhubungan langsung dengan masyarakat. Pembelajaran Kewirausahaan

dalam ranah pendidikan, tidak hanya dikembangkan untuk menghasilkan

manusia terampil intelektual, tetapi juga yang inspiratif-pragmatis, untuk itu

pembelajaran kewirausahaan di SMK harus menjadi alternatif dalam

mempersiapkan lulusan yang mampu menciptakan lapangan kerja sendiri.

Peran pembelajaran terhadap minat berwirausaha siswa ini di dasari

penelitian-penelitian terdahulu yang relevan, seperti yang dilakukan oleh

Yasinta Dwi Rahayu (2018) menyatakan bahwa sikap dan niat

kewirausahaan meningkat selama mahasiswa melakukan praktik

kewirausahaan. Mahasiswa optimis dalam menjalankan praktik

kewirausahaan Hendra Hidayat, dkk (2018 menyatakan bahwa pembelajaran

kewirausahaan yang dikelola dengan baik memberikan nilai yang sangat

positif bagi mahasiswa khususnya dalam pengembangan kompetensi soft

skillnya. Dan Vina Tahara, dkk (2018) menyatakkan bahwa penugasan

memberikan tingkat ketertarikan siswa pada materi pelajaran jauh lebih

tinggi daripada hanya mengajar konvensional.

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas maka peneliti akan

melakukan penelitian dengan judul “Peran Pembelajaran Kewirausahaan

Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Kelas XII Di SMK Muhammadiyah 2

Jakarta”.

3
B. Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas,

nmberikut ini disajikan fokus penelitian yang diperoleh yaitu :

1. Peran Pembelajaran Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Siswa

Kelas XII Di SMK Muhammadiyah 2 Jakarta

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka dapat

dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimana peran pembelajaran kewirausahaan terhadap minat

berwirausaha siswa kelas XII di SMK Muhammadiyah 2 Jakarta?

2. Bagaimana kegiatan pembelajaran kewirausahaan siswa kelas XII di

SMK Muhammadiyah 2 Jakarta?

3. Bagaimana minat berwirausaha siswa kelas XII di SMK Muhammadiyah

2 Jakarta?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan

penelitian ini antara lain :

1. Untuk mendeskripsikan peran pembelajaran kewirausahaan terhadap

minat berwirausaha siswa kelas XII di SMK Muhammadiyah 2 Jakarta.

2. Untuk mendeskripsikan kegiatan pembelajaran kewirausahaan siswa

kelas XII di SMK Muhammadiyah 2 Jakarta.

3. Untuk mengetahui minat berwirausaha siswa kelas XII di SMK

Muhammadiyah 2 Jakarta.

4
E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat berupa

wawasan dan pengetahuan dalam dunia pendidikan, khususnya

mengenai peran pembelajaran kewirausahaan terhadap minat

berwirausaha siswa

2. Manfaat Praktis

a. Bagi siswa

Sebagai saran dan masukan untuk siswa dalam hal pembelajaran

kewirausahaan sehingga dapat meningkatkan minat berwirausaha siswa.

b. Bagi pendidik

Sebagai saran dan masukan agar kegiatan pembelajaran yang dilakukan

mengarah pada peningkatan minat berwirausaha siswa.

c. Bagi sekolah

Sebagai saran dan masukan kepada pihak sekolah agar terus berusaha

meningkatkan minat berwirausaha siswa sehingga menciptakan lulusan

yang mandiri.

d. Bagi peneliti lain

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi.

e. Bagi peneliti

Hasil penelitian memberikan pengetahuan mengenai peran

pembelajaran kewirausahaan dan juga sebagai bekal kelak apabila

menjadi pendidik di masa yang akan datang.

5
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Landasan Teoritis

1. Peran

a. Pengertian Peran

Pengertian peran menurut Kreitner and Kinicki yang diterjemahkan

oleh Biro Bahasa Alkemis (2014:14), adalah tatanan perilaku yang

diharapkan seseorang dari suatu posisi. Sedangkan Robbins and Judge

yang diterjemahkan oleh Saraswati dan Sirait (2015:182) mengatakan

bahwa peran adalah suatu rangkaian pola pada perilaku yang

diharapkan yang dikaitkan dengan seseorang yang menduduki posisi

tertentu dalam unit sosial. Peran didasarkan pada preskipsi dan

harapan peran yang menerangkan apa yang individu harus lakukan

dalam suatu situasi tertentu agar dapat memenuhi harapan mereka

sendiri atau harapan orang lain menyangkut peran tersebut

(Andarmoyo, 2012). Berdasarkan pengertian di atas, peran adalah suatu

sikap atau perilaku yang diharapkan oleh banyak orang atau

sekelompok orang terhadap seseorang yang memiliki status atau

kedudukan tertentu.

b. Definisi Operasional

Peran adalah suatu sikap yang didalamnya terdapat status atau

kedudukan yang dimiliki baik dalam lingkungan masyarakat maupun

lingkungan pekerjaan, sehingga peran selalu berhubungan dengan

harapan-harapan baik individu maupun kelompok.

6
2. Pembelajaran Kewirausahaan

a. Pengertian Pembelajaran Kewirausahaan

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia pengertian

pembelajaran diambil dari kata “Pem-bel-ajar-an” yang berarti proses,

cara, menjadikan orang belajar. Menurut Usman (2012:12)

pembelajaran adalah inti dari proses pendidikan secara keseluruhan

dengan guru sebagai pemegang peranan utama. Pembelajaran

merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru

dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam

situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu”. Sedangkan menurut

Hardini dan Puspitasari (2012:10), pembelajaran adalah suatu aktivitas

yang dengan sengaja untuk memodifikasi berbagai kondisi yang

diarahkan untuk tercapainya suatu tujuan, yaitu tercapainya tujuan

kurikulum.

Menurut Suryana (Yuyus Suryana & Kartib Bayu, 2013: 24)

kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan

dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses.

Ropke (Yuyus Suryana & Kartib Bayu, 2013: 25) menyatakan pula

bahwa “kewirausahaan merupakan proses penciptaan sesuatu yang baru

(kreasi baru) dan membuat sesuatu yang berbeda dari yang telah ada

(inovasi), tujuannya adalah tercapainya kesejahteraan individu dan nilai

tambah bagi masyarakat”.

7
Berdasarkan pengertian pembelajaran dan kewirausahaan yang

sudah dijelaskan diatas, maka diambil kesimpulan bahwa pembelajaran

kewirausahaan merupakan upaya yang sengaja dilakukan oleh pendidik

atau guru untuk membelajarkan peserta didik tentang kewirausahaan

agar mereka mengetahui kiat-kiat kewirausahaan dengan baik, sehingga

dapat meningkatkan kompetensi pengetahuan, keterampilan, dan sikap

yang diperlukan untuk menciptakan suatu peluang usaha.

b. Komponen Pembelajaran Kewirausahaan

Menurut Oemar Hamalik (2013: 77) komponen-komponen

pembelajaran, yaitu :

1) Tujuan pendidikan dan pengajaran

Tujuan pendidikan dan pengajaran (pembelajaran) kewirausahaan

tertuang pada silabus mata pelajaran kewirausahaan yang meliputi

standar kompetensi dan kompetensi dasar. Tujuan pembelajaran ini

dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan, pengetahuan, dan

keterampilan terkait kewirausahaan.

2) Peserta didik atau siswa.

Peserta didik merupakan unsur penentu dalam proses belajar

mengajar. Tanpa kehadiran peserta didik, sesungguhnya tidak akan

terjadi proses pembelajaran karena pendidik tidak akan mengajar bila

peserta didik tersebut tidak ada.

8
3) Tenaga kependidikan khususnya guru

Tenaga kependidikan khususnya guru adalah seseorang yang

memiliki peranan penting dalam dunia pendidikan. Guru berperan

untuk memberikan pengajaran pelajaran kepada siswa, membantu

dan membimbing siswa, serta menjadi penghubung (transfer) ilmu

terutama ilmu tentang kewirausahaan.

4) Perencanaan pengajaran

Pembelajaran kewirausahaan jelas diperlukan suatu perencanaan

agar tujuan dari pembelajaran tersebut tersampaikan sesuatu dengan

tujuan yang telah ditetapkan. Sebab pembelajaran kewirausahaan ini

dilaksanakan secara teoritis dan kegiatan praktikum.

5) Strategi pembelajaran

Strategi pembelajaran merupakan usaha atau cara yang digunakan

oleh guru untuk menyampaikan informasi atau materi pembelajaran

kewirausahaan dan kegiatan yang mendukung pencapaian tujuan

pendidikan kewirausahaan di sekolah.

6) Media pengajaran

Media pembelajaran merupakan alat bantu yang digunakan oleh guru

untuk menunjang kegiatan belajar mengajar khususnya pembelajaran

kewirausahaan. Media tersebut dapat berupa software maupun

hardware untuk membantu proses interaksi siswa, guru, dan

lingkungan belajar kewirausahaan.

9
7) Evaluasi pengajaran

Evaluasi dilakukan untuk mengamati hasil belajar kewirausahaan

siswa, mengamati peranan guru, strategi pembelajaran yang

digunakan, dan materi kewirausahaan yang telah disampaikan.

c. Definisi Operasional

Pembelajaran kewirausahaan adalah upaya yang sengaja dilakukan

oleh pendidik atau guru untuk membelajarkan peserta didik tentang

kewirausahaan agar mereka mengetahui kiat-kiat kewirausahaan dengan

baik, sehingga dapat meningkatkan kompetensi pengetahuan,

keterampilan, dan sikap yang diperlukan untuk menciptakan suatu

peluang usaha. Pembelajaran kewirausahaan ini terdiri dari beberapa

komponen pembelajaran yang memiliki fungsi tersendiri dengan

maksud agar proses pembelajaran berjalan dengan lancar.

3. Minat Berwirausaha

a. Pengertian Minat Berwirausaha

Menurut Djaali (2012: 121), “minat dapat diekspresikan melalui

pernyataan yang menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal

daripada hal lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi

dalam suatu aktivitas”. Partisipasi yang dilakukan seseorang atau siswa

dalam suatu aktivitas sebagai wujud dari ekspresi rasa suka dapat

ditunjukkan dengan keaktifannya dalam mengerjakan hal-hal yang

disukainya. Leonardo Saiman (2014:43) menyatakan bahwa wirausaha

adalah orang-orang yang memiliki sifat-sifat kewirausahaan dan

10
umumnya memiliki keberanian dalam mengambil risiko terutama dalam

menangani usaha atau perusahaannya dengan berpijak pada

kemampuan dan kemauan sendiri.

Berdasarkan definisi di atas, maka yang dimaksud dengan

minat wirausaha adalah keinginan, ketertarikan serta kesediaan untuk

berkemauan keras belajar berwirausaha tanpa merasa takut akan resiko

yang akan dihadapi, senantiasa belajar dari kegagalan yang dialami,

serta mengembangkan usaha yang diciptakannya.

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Berwirausaha

Basrowi (2014: 16) menyatakan bahwa hal yang mempengaruhi

seseorang untuk berwirausaha adalah keinginan berprestasi, sifat

penasaran, berani menanggung risiko, pendidikan, dan pengalaman.

Sejalan dengan pendapat tersebut, Bygrave (Buchari Alma, 2013: 9)

menjelaskan mengenai faktor yang berpengaruh terhadap minat

berwirausaha, yaitu :

1) Personal, menyangkut aspek-aspek kepribadian seseorang adalah

keinginan untuk berprestasi, adanya sifat penasaran, keinginan

menaggung risiko, faktor pendidikan dan pengalaman.

2) Sociological, menyangkut masalah hubungan dengan family,

meliputi: (a) adanya hubungan atau relasi dengan orang lain, (b)

adanya tim yang dapat diajak kerjasama dalam berusaha, (c)

adanya bantuan family dalam berbagai kemudahan, (d) adanya

pengalaman dalam dunia bisnis sebelumnya.

11
3) Environmental, menyangkut hubungan dengan lingkungan,

meliputi: (a) adanya persaingan dalam dunia kehidupan, (b) adanya

sumber-sumber yang bisa dimanfaatkan, (c) mengikuti latihan-

latihan bisnis, (d) kebijakan pemerintah seperti adanya

c. Definisi Operasional

Minat Wirausaha adalah ketertarikan yang dipusatkan pada bidang

wirausaha yang mengandung perasaan senang dan tertarik, keinginan

mempelajari, dan membuktikan rasa ketertarikan terhadap wirausaha.

B. Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian terdahulu yang digunakan sebagai bahan rujukan

dalam penelitian pengembangan ini. Berikut ini disajikan Tabel 2.1 tentang

penelitian-penelitian terdahulu yang relevan.

12
Tabel 2.1 Perbandingan Penelitian Terdahulu

N PERBAN JURNAL 1 JURNAL 2 JURNAL 3 JURNAL 4 JURNAL 5 PENELITIAN


O DINGAN
1 Penulis Khoirul Khusnadah Vina Tahara, Amin Yasinta Dwi Rahayu Widya Ningtyas Mahmuda, Hafiana Heni Pratiwi
Pujiati Wijaya, Dra.
Wirdatul, Aini, M.Pdl
2 Judul Peran Pendidikan Peran Penugasan Pembelajaran Minat Berwirausaha Pembelajaran Peran Pembelajaran
Kewirausahaan Prakarya dan Kewirausahaan Terhadap Program Kewirausahaan Kewirausahaan
Untuk Menumbuhkan Kewirausahaan Berbasis Praktik Pendidikan Dengan Pendekatan Terhadap Minat
Minat Berwirausaha Terhadap Minat Untuk Meningkatkan Kecakapan Berbasis Produksi Berwirausaha Siswa
Siswa Kompetensi Berwirausaha Siswa Minat Wirausaha di PKBM Sebagai Alternatif Di SMK
Keahlian Pemasaran SMA Negeri 3 Kewirausahaan Surya Kecamatan Mempersiapkan Muhammadiyah 2
SMK Negeri 1 Semarang. Mahasiswa Nanggalo Kota Lulusan Berkualitas Jakarta
Udanawu Blitar. (Universitas Padang di Perguruan Tinggi
Muhammadiyah
Surakarta)
3 Tahun 2018 2018 2018 2020 2018 2020
Penelitian
4 Tujuan Untuk 1) Untuk mengetahui Untuk mengetahui Untuk Untuk
Penelitian mendeskripsikan bagaimana kondisi pembelajaran menggambarkan mendeskripsikan
peran guru dalam minat wirausaha kewirausahaan minat berwirausaha tentang
menyusun program siswa SMAN 3 berbasis praktik untuk peserta terhadap pembelajaran
pendidikan Semarang. meningkatkan sikap program PKW kewirausahaan
kewirausahaan untuk 2) Untuk mengetahui dan niat menjahit Kostum dengan pendekatan
menumbuhkan minat peran penugasan kewirausahaan yang dilihat dari berbasis produksi
berwirausaha pada mata pelajaran mata mahasiswa aspek tantangan sebagai alternatif
siswa kompetensi pelajaran prakarya Mahasiswa pribadi, aspek mempersiapkan
keahlian pemasaran dan kewirausahaan (Universitas inovasi, aspek lulusan berkualitas di
SMK Negeri 1 terhadap minat Muhammadiyah kepengelolaan, dan Perguruan Tinggi.
Udanawu Blitar. kewirausahaan siswa Surakarta). aspek keuntungan.
SMAN 3 Semarang.

13
5 Populasi dan Siswa SMK Siswa SMA Negeri 3 Mahasiswa Peserta program Mahasiswa Siswa Kelas XII
Sampel Negeri 1 Semarang Universitas PKW PKBM Surya. Universitas Padang. SMK
Udanawu Blitar. Muhammadiyah Muhammadiyah 2
Surakarta Jakarta.
6 Teknik Wawancara, observasi Wawancara, observasi, Wawancara, observasi Wawancara, Wawancara, Wawancara,
Pengeumpul dan dokumentasi. dan dokumentasi. dan dokumentasi. observasi dan observasi dan observasi dan
Data dokumentasi. dokumentasi. dokumentasi.

7 Teknik Teknik analisa Teknik analisa Teknik analisa Teknik analisa Teknik analisa Teknik analisa
Analisis deskriptif kualitatif deskriptif kualitatif deskriptif kualitatif deskriptif kualitatif deskriptif kualitatif deskriptif kualitatif
Data (reduksi data, (reduksi data, (reduksi data, (reduksi data, (reduksi data, (reduksi data,
penyajian data, penyajian data, penyajian data, dan penyajian data, penyajian data, dan penyajian data, dan
dan penarikan dan penarikan penarikan dan penarikan penarikan penarikan
kesimpulan). kesimpulan). kesimpulan). kesimpulan). kesimpulan). kesimpulan).
8 Hasil Peran guru dalam 1) Ditemukan bahwa Sikap dan niat 1) Gambaran minat 1) Pembelajaran
Penelitian menyusun program penugasan kewirausahaan minat kewirausahaan
program pendidikan memberikan tingkat meningkat selama berwirausaha yang dikelola
kewirausahaan untuk ketertarikan siswa mahasiswa peserta kelompok dengan baik
menumbuhkan minat pada materi melakukan praktik usaha program memberikan
berwirausaha pada pelajaran jauh lebih kewirausahaan. PKW menjahit nilai yang sangat
siswa kompetensi tinggi daripada Mahasiswa optimis kostum dilihat positif bagi
keahlian pemasaran hanya mengajar dalam menjalankan dari sub fokus mahasiswa
SMK Negeri 1 konvensional. praktik tantangan pribadi khususnya dalam
Udanawu Blitar 2) Tidak kewirausahaan. Motf telihat tinggi. pengembangan
antara lain : selamanyasetiap berprestasi untuk 2) Gambaran minat kompetensi soft
1) Mengacu pada siswa yang memiliki hasil yang lebih baik minat skillnya.
silabus untuk kemampuan telah dimiliki oleh berwirausaha 2) Sebaliknya,
membuat RPP wirausaha yang baik mahasiswa yaitu peserta kelompok pembelajaran
yang memuat nili- mampu mereka belum puas usaha program yang tidak
nilai pendidikan mendapatkan nilai terhadap kegiatan PKW menjahit dikelola dengan
kewirausahaan. penugasan produk yang dilakukan kostum dilihat baikpasti
2) Program yang baik pula, sampai praktik dari sub fokus kecenderungan
kewirausahaan dikarenakan kewirausahaan saja. inovasi sudah mahasiswa akan

14
yaitu kantin penugasan Mahasiswa mampu telihat tinggi. bosan dan
kejujuran dan unit dilakukan secara menghadapi 3) Gambaran minat pembelajaran
pelayanan jasa berkelompok kesulitan selama minat tidak menjadi
untuk sehingga tidak praktik berwirausaha menarik.
mengingkatkan semua orang kewirausahaan, daya peserta kelompok
interaksi dan memilik SDM tahan mental yang usaha program
partisipasi pada dalam kreatifitas dimiliki mahasiswa PKW menjahit
siswa. yang sama. mulai meningkat. kostum dilihat
3) Pendidikan Mahasiswa mampu dari sub fokus
kewirausahaan mengatasi kepengelolaan
melalui permasalahan modal telihat tinggi.
pengembangaan dengan baik, 4) Gambaran minat
diri, seperti mahasiswa mampu minat
ekstrakurikuler. bersaing dan selalu berwirausaha
4) Pengintegrasian berinovasi. peserta kelompok
pendidikan Mahasiswa mampu usaha program
kewirausahaan mengambil PKW menjahit
melalui mata tanggungjawab dan kostum dilihat
pelajaran ketersediaan dari sub fokus
produktifitas dan menerima kritik dan keuntungan
kewirausahaan. menghadapinya telihat tinggi.
dengan tenang dan
berpikir positif.

15
9 Kesimpulan Peran guru dalam 1) Semua sikap yang 1) Praktik Gambaran minat 1) Pembelajaran
menyusun program menunjukkan minat kewirausahaan minat berwirausaha kewirausahaan
program pendidikan wirausaha terbukti dapat menjadi peserta kelompok penting untuk
kewirausahaan untuk dimiliki siswa bekal mahasiswa usaha program PKW mempersiapkan
menumbuhkan minat berdasarkan berwirausaha menjahit kostum lulusan
berwirausaha pada observasi dan dan juga menjadi dilihat dari sub perguruan tinggi
siswa kompetensi wawancara. Hanya salah satu solusi fokus tantangan yang berkualitas,
keahlian pemasaran saja hasil observasi dalam pribadi, inovasi, yang dilengkapi
SMK Negeri 1 menunjukkn bahwa mengurangi kepengelolaan dan dengan proses
Udanawu Blitar kemampuan mencari pengangguran keuntungan sudah pembelajaran
antara lain : peluang tidak dapat karena dengan telihat tinggi. yang berkualitas.
1) Mengacu silabus dirasakan semua berwirausaha 2) Pembelajaran
& membuat RPP. siswa, dikarenakan dapat yang
2) Adanya program sistem fullday menciptakan menghasilkan
yang dijalankan di school membuat pekerjaan. produk dan
sekolah yakni tingkat kesibukan 2) Sikap dan niat berpotensi
kantin kejujuran & siswa menjadi kewirausahaan komersial sangat
unit pelayanan meningkat. meningkat dibutuhkan.
jasa. Anggapan bahwa selama 3) Pembelajaran
3) Kegiatan akademik adalah mahasiswa kewirausahaan
pengembangan yang utama, melakukan dengan
diri seperti osis. sehingga penugasan praktik pendekatan
4) Mengembangkan dilakukan hanya kewirausahaan. pembelajaran
kurikulum untuk mengejar 3) Mahasiswa berbasis
pendidikan. nilai. berani produksi
2) Setiap peserta didik mengambil menjadi
terbukti memiliki resiko dengan alternatif yang
kesiapan belajar tampil beda dan sesuai dengan
mandiri sebelum berkreasi tuntunan
penugasan, terutama produk. pembelajaran
penugasan realisasi kewirausaan di
produk. era persaingan
pasar bebas.
Sumber : Diolah oleh peneliti (2020)

16
C. Kerangka Berpikir

Gambar 2.1 : Kerangka Berpikir


Fokus Penelitian
1. Peran pembelajaran kewirausahaan terhadap minat berwirausaha siswa kelas XII di SMK
Muhamadiyah 2 Jakarta.

Rumusan Masalah

1. Bagaimana peran pembelajaran kewirausahaan terhadap minat berwirausaha siswa kelas XII di SMK
Muhammadiyah 2 Jakarta?
2. Bagaimana kegiatan pembelajaran kewirausahaan siswa kelas XII di SMK Muhammadiyah 2 Jakarta?
3. Bagaimana minat berwirausaha siswa kelas XII di SMK Muhammadiyah 2 Jakarta?

Subyek Penelitian Instrumen


Pengumpul Data
Guru Kewirausahaan
Sarah Sakinah S.Pd. Wawancara
Staff TU Observasi
Sumar Dokumentasi

Data
Hasil wawancara
Hasil observasi
Hasil dokumentasi

Keabsahan Data

Triangulasi Sumber
Triangulasi Teknik

Analisis Data
Reduksi data
Penyajian data
Penarikan kesimpulan

Hasil

Sumber : Diolah oleh peneliti (2020)

17
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan dan Metodologi Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Adapun

menurut Moleong (2011: 6), penelitian kualitatif adalah penelitian yang

bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek

penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara

holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada

suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai

metode alamiah. Dan dalam penelitian ini menggunakan metodologi studi

kasus, menurut Nursalam (2016) studi kasus merupakan penelitian yang

mencakup pengkajian bertujuan memberikan gambaran secara mendetail

mengenai latar belakang, sifat maupun karakter yang ada dari suatu kasus,

dengan kata lain bahwa studi kasus memusatkan perhatian pada suatu kasus

secara intensif dan rinci. Penelitian menggunakan metodologi studi kasus ini

bermaksud agar penelitian dilakukan secara mendalam dengan cara sistematis

mulai dari melakukan pengamatan, pengumpulan data, analisis informasi dan

pelaporan hasil. Sehingga memberikan kemudahan kepada peneliti untuk

melihat dan mengikuti proses kegiatan yang ada di SMK Negeri 27 Jakarta

dalam penanaman sikap kewirausahaan.

18
B. Latar Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Muhammadiyah 2 Jakarta yang

terletak di Jl. K.H. Mas Mansyur No. 65, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Waktu penelitian dilakukan pada hari Senin, tanggal 19 oktober 2020.

Subyek dalam penelitian ini yang sebagai key informan yaitu Sarah Sakinah

S.Pd., guru mata pelajaran produk kreatif dan kewirausahaan. Dan sebagai

informan yaitu Sumar, Staff TU.

C. Data dan Sumber Data

Menurut Sutabri (2012:2) data adalah kenyataan yang menggambarkan

suatu kejadian serta merupakan suatu bentuk yang masih mentah yang belum

dapat bercerita banyak sehingga perlu diolah lebih lanjut melalui suatu model

untuk menghasilkan informasi. Sedangkan sumber data menurut Suharsimi

Arikunto (2013:172) adalah subjek dari mana data dapat diperoleh. Dalam

penilitian ini, jenis data dan sumber data yang digunakan yaitu :

1. Data Primer

Menurut Menurut Sugiyono (2015:137) data primer adalah sumber

data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Data primer

di dapat dari sumber informan yaitu orang yang kita jadikan sebagai sarana

mendapatkan informasi ataupun data. Adapun data primer dalam

penelitian ini antara lain : catatan hasil wawancara, hasil observasi

lapangan, data-data mengenai informan di SMK Muhammadiyah 2

Jakarta.

19
2. Data Sekunder

Menurut Sugiyono (2015:137), data sekunder adalah sumber data

yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya

lewat orang lain atau lewat dokumen. Data sekunder digunakan untuk

mendukung informasi primer yang telah diperoleh. Adapun data sekunder

dalam penelitian ini antara lain : web situs SMK Muhammadiyah 2

Jakarta, literatur, dan penelitian terdahulu.

D. Teknik dan Instrumen Pengumpul Data

Teknik Pengumpulan Data Merupakan langkah yang paling utama

dalam penelitian, karena bertujuan untuk mendapatkan data. Tanpa

mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan

data yang diharapkan (Sugiyono, 2016:101). Teknik pengumpulan data yang

digunakan dalam penelitian ini diantaranya yaitu :

1. Teknik Wawancara

Menurut Hasan (1963) dalam Sunyonto (2013:36) wawancara adalah

interaksi bahasa yang berlangsung antara dua orang dalam situasi saling

berhadapan dengan seseorang untuk mendapatkan informasi yang

dibutuhkan. Teknik pengumpulan data melalui wawancara pada metode

penelitian sangat dibutuhkan karena banyak hal yang tidak dapat dilakukan

dengan pengamatan. Teknik wawancara yang dilakukan peneliti yaitu dengan

cara bertanya langsung kepada guru kewirausahaan dan staff tata usaha di SMK 2

Muhammadiyah 2 Jakarta.

20
Tabel 3.1 Pedoman Wawancara

LEMBAR PEDOMAN WAWANCARA

1. Bagaimana minat berwirausaha siswa kelas XII di sekolah ini?

2. Kegiatan apa saja yang ada dalam pembelajaran kewirausahaan di kelas XII ?

3. Faktor – faktor apa saja yang bisa menumbuhkan minat berwirausaha

siswa?

2. Observasi

Menurut Widoyoko (2014:46) observasi merupakan pengamatan dan

pencatatan secara sistematis terhadap unsur-unsur yang nampak dalam

suatu gejala pada objek penelitian. Dalam penelitian ini pengumpulan data

obesrvasi dilakukan dengan cara mendatangi lokasi penelitian secara

langsung untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan.

3. Dokumentasi

Menurut Sugiyono (2015: 329), dokumentasi adalah suatu cara yang

digunakan untuk memperoleh data dan informasi dalam bentuk buku,

arsip, dokumen, tulisan angka dan gambar yang berupa laporan serta

keterangan yang dapat mendukung penelitian. Dokumentasi digunakan

untuk mengumpulkan data kemudian ditelaah. Dokumentasi yang

digunakan dalam penelitian ini meliputi foto-foto sarana dan prasarana di

SMK Muhammadiyah 2 Jakarta.

21
E. Keabsahan Data

Agar dapat dipertanggungjawabkan, data-data yang diperoleh perlu

terlebih dahulu dengan menguji keabsahan data. Teknik

pemeriksaan keabsahan data (validitas data) dalam penelitian ini adalah

teknik triangulasi. Teknik triangulasi menurut Sugiyono (2012:327)

Dmenyatakan bahwa teknik triangulasi merupakan teknik pengumpulan data

data dan sumber yang telah ada. Bila penelitian melakukan pengumpulan data

dengan triangulasi, maka sebenarnya peneliti mengumpulkan data yang

sekaligus menguji kredibilitas data, yaitu mengecek kredibilitas data dengan

berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai sumber data.

Satori dan Komariah (2011: 170-171) membagi triangulasi menjadi tiga,

yaitu : (1) triangulasi sumber, (2) triangulasi teknik, dan (3) triangulasi

waktu. Triangulasi sumber dilakukan dengan cara mencari data dari sumber

yang beragam yang masih terkait satu sama lain. Triangulasi teknik

dilakukan dengan menggunakan beragam teknik untuk mengungkap data

yang dilakukan kepada sumber data. Sedangkan triangulasi waktu

dilakukan dengan cara mengumpulkan data pada waktu yang berbeda.

Triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber

dan triangulasi teknik. Triangulasi sumber dalam penelitian ini untuk menguji

kredibilitas data yang dilakukan dengan cara mengecek data yang telah

diperoleh melalui beberapa sumber. Triangulasi sumber dalam penelitian ini

dilakukan pada beberapa informan yang ada di sekolah SMK Muhammadiyah

2 Jakarta.

22
Sedangkan triangulasi teknik dalam penelitian ini yaitu menggunakan

pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber

data yang sama. Peneliti menggunakan observasi pastisipasif, wawancara

mendalam, dan dokumentasi untuk sumber data yang sama secara serempak.

F. Teknik Analisis Data

Menurut Sugiyono (2012: 89) analisis data adalah proses mencari

dan menyusun data secara sistematis data yang diperoleh dari hasil

wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi, dengan cara

mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit,

melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan

yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami

oleh diri sendiri maupun orang lain. Miles and Huberman (Sugiyono, 2011:

91) mengemukakan terdapat 3 langkah dalam analisis data, yaitu :

1. Reduksi data

Menurut Sugiyono (2012: 92) mereduksi data berarti

merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal

yang penting, dicari tema dan polanya. Sehingga data yang telah direduksi

akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti

untuk melakukan pengumpulan data.

23
2. Penyajian data

Setelah data di reduksi, maka langkah selanjutnya dalam analisis data

ini adalah display data atau penyajian data. Miles and Huberman

(Sugiono, 2012:95) menyatakan bahwa yang paling sering digunakan

untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang

bersifat naratif. Dengan mendisplaykan data, maka akan memudahkan

untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja

selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.

3. Verifikasi data

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan

kesimpulan dan verifikasi. Menurut Hartina Sri Ayu (2016) verifikasi data

adalah metode akhir yang dipergunakan untuk meyakinkan bahwa data

yang telah dikumpulkan tidak cacat dan akurat.

Kesimpulan mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang

dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak, karena masalah dan

rumusan masalah bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti

berada di lapangan. Apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap

awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti

kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang

dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.

24
DAFTAR PUSTAKA

Ating Tedjasutisna. (2004). Memahami Kewirausahaan SMK Tingkat 1. Bandung:


Armico.

Badan Pusat Statistika. (2020). Tingkat Pengangguran Terbuka Sebesar 4,99 Persen.
https://www.bps.go.id/pressrelease/2020/05/05/1672/februari-2020--tingkat-
pengangguran-terbuka--tpt--sebesar-4-99-persen.html . Diakses Pada Tanggal 20
Oktober 2020

Buchari Alma. (2013). Kewirausahaan: untuk Mahasiswa dan Umum. Bandung:Alfabeta.

Djaali. (2012). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.


Djemari Mardapi. (2008). Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Nontes.
Yogyakarta: Mitra Cendikia Press.

Hamzah B. Uno. (2008). Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Hidayat, Hendra dkk. (2018). Pembelajaran Kewirausahaan Dengan Pendekatan Berbasis


Produksi Sebagai Alternatif Mempersiapkan Lulusan Berkualitas Di Perguruan
Tinggi. Jurnal Seminar Nasional, 123-129.

Kasmir. (2011). Kewirausahaan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Khusnadah, Khoirul. (2018). Peran Pendidikan Kewirausahaan Untuk Menumbuhkan


Minat Berwirausaha Siswa Kompetensi Keahlian Pemasaran SMK Negeri 1
Udanawu Blitar. Skripsi. Malang : Universitas Islam Negeri Maulana Malik
Ibrahim

Leonardo Saiman. (2014). Kewirausahaan Teori, Praktik, dan Kasus-kasus. Jakarta:


Salemba Empat.

Muhibbin Syah. (2010). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung:


Rosdakarya.

Nanang Hanafiah & Cucu Suhana. (2012). Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: PT
Refika Aditama.

Novita Diyan Kusumaningrum. (2012). Kontribusi Mata Pelajaran Kewirausahaan


Terhadap Minat Berwirausaha pada Siswa Kelas XII Jurusan Kriya Tekstil SMK
Negeri 1 Kalasan. Skripsi. Yogyakarta: FT UNY.

Oemar Hamalik. (2013). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Rahayu, Yasinta Dwi. (2018). Pembelajaran Kewirausahaan Berbasis Praktik Untuk


Meningkatkan Sikap Dan Niat Kewirausahaan Mahasiswa. Skripsi. Sukoharjo :
Universitas Muhammadiyah Surakarta

25
Rusman. (2012). Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer. Bandung:
Alfabeta.

Slameto. (1991). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka


Cipta.

Sugihartono, dkk. (2007). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Administrasi: Dilengkapi dengan Metode


R&D. Bandung: Alfabeta

Tahara, Vina & Amin Pujiati. (2018). Peran Penugasan Prakarya Dan Kewirausahaan
Terhadap Minat Berwirausaha Siswa SMA. Economic Education Analysis
Journal, 7 (3), 1056-1070

Vernia, D. M. (2019). Peranan Lingkungan Sosial Dan Pendidikan Kewirausahaan


Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Kelas XI SMK Cahaya Prima Jakarta.
Jurnal Dimensi Pendidikan dan Pembelajaran, 7 (1), 31-36.

Wijaya, widya Ningtyas., Dra. Wirdatul & Aini, M.Pdl. (2020). Minat Berwirausaha
Peserta Terhadap Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha Di PKBM Surya
Kecamatan Nanggalo Putra Padang. Jurnal of Family, Adult, and Early Childhood
Education, 2 (1), 57-68.

26
LAMPIRAN

DOKUMENTASI

Surat permohonan penelitian

27
Sekolah SMK Muhammadiyah 2 Jakarta

28
Kegiatan wawancara dengan para informan

29
Kegiatan bazar makanan sehat
Kegiatan praktik pembelajaran kewirausahaan SMK Muhammadiyah 2

30

Anda mungkin juga menyukai