Anda di halaman 1dari 11

MODUL IX

EMF Measurement

KELOMPOK III/KAMIS
Aqib Sekarlangit Murtadha
NRP: 02211940000178
Muhammad Husin Haykal
NRP: 02211940000148

Tanggal Percobaan : 27 November 2020


Tanggal Pengumpulan Laporan : 4 Desember 2020

IX-1
TUJUAN
1. Mencari sel dari EMF
2. Menghitung perubahan energi bebas dari reaksi sel
3. Menghitung keseimbangan konstan
4. Memprediksi spontanitas pada sel reaksi

DASAR TEORI
Reaksi elektrokimia dapat dibagi menjadi dua kelas yang menghasilkan arus listrik
(proses yangterjadi dalam baterai) dan yang dihasilkan oleh arus listrik yaitu elektrolisis. Tipe
pertama terjadiserta merta, dan energi bebas sistem kimianya berkurang. Sistem itu
dapat melakukan kerja,misalnya menjalankan motor. Tipe kedua harus dipaksa agar terjadi
(oleh kerja yang dilakukanterhadap sistem kimia), dan energi bebas sistem kimia bertambah

(Keenan, 1980)

Sel elektrolisis tersusun atas elektroda positif (anoda) dan elektroda negatif(katoda).
Pada anoda terjadi reaksi oksidasi, sedangkan pada katoda terjadi reaksi reduksi.Ada dua tipe
elektroda, yakni elektroda inert dan reaktif. Bila anoda berupa elektroda inert,reaksi oksidasi
sangat bergantung pada jenis anion yang ada dalam larutan, sebaliknya bilaanoda berupa
elektroda reaktif maka elektroda itu akan larut. Karbon merupakan salah satuelektroda inert
yang paling murah dibandingkan dengan elektroda inert yang lain.Pemakaian karbon aktif
sebagai elektroda telah banyak dikembangkan, baik hanya sebatas sebagai research maupun
skala industri. Karbon memiliki sifat-sifat antara lain, tahan terhadap medium asam maupun
basa, ukuran pori dan luas muka spesifik dapat dikontrol, bersifat inert, mudah melekat pada
logam, memiliki luas muka spesifik yang relatif tinggi, dan mudah diperoleh dengan harga
yang relatif murah. Oleh karena itu dalam penelitian ini akan digunakan karbon sebagai
elektroda.

Ada dua jenis elektroda: (a) Anoda: pada sel elektrolisis, sumber eksternal
tegangandidapat dari luar, sehingga anoda bermuatan positif apabila dihubungkan dengan
katoda.Dengan demikian ion-ion bermuatan negatif mengalir ke anoda untuk dioksidasi. (b).
Katoda : pada sel elektrolisis, katoda adalah elektroda yang bermuatan negatif. Ion-ion
bermuatan positif (kation) mengalir ke elektroda ini untuk direduksi. Dengan demikian pada
sel elektrolisis elektron didapat dari aki/baterai eksternal masuk melalui katoda dan keluar
lewat anoda

(Dogra, 2009)
IX-2
Sebuah sel elektrokimia yang beroperasi secara spontan disebut sel galvani atau sel
volta. Sel inimengubah energi kimia menjadi energi listrik yang dapat diguakan untuk
melakukan kerja.

(Oxtoby, 2001)

ALAT DAN BAHAN

1. Beaker glass
2. Voltmeter
3. Salt bridge
4. Elektroda: Li, K, Ba, Ca, Na, Mg, Al, Mn, Zn, Cr, Fe, Cd, Ti, Co, Ni, Sn, Pb, Cu, Ag, Au,
2H
5. Elektrolit: LiCl, KCl, BaCl2, CaCl2, NaCl, MgSO4, Al(NO3)3, MnSO4, ZnSO4, Cr(NO3)3,
FeSO4, CdSO4, TiNO3, CoSO4, NiSO4, SnSO4, PbNO3, CuSO4, AgNO3, AuNO3, HCl
PROSEDUR
1. Atur suhu
2. Pilih katoda yang diinginkan
3. Pilih anoda yang diinginkan
4. Pilih konsentrasi elektrolit
5. Catat voltase sel
6. Hitung energi bebas Gibbs dari tegangan yang diperoleh dari percobaan
7. Hitung konstanta kesetimbangan
8. Memprediksi spontanitas reaksi sel

PEMBAHASAN

Praktikum ini bertujuan untuk mencari sel dari EMF, menghitung perubahan energi
bebas dari reaksi sel, menghitung keseimbangan konstan, dan memprediksi spontanitas pada
sel reaksi. Praktikum dimulai dengan mengatur suhu di simulator lalu pilih katod dan anoda
yang ingin diuji dan konsentrasi elektrolit. Lalu catat nilai voltase sel dan menghitung energi
bebas Gibbs dari nilai tegangan percobaan dan menghitung konstanta keseimbangan.
Terakhir memprediksi spontanitas dari reaksi sel.

Berdasarkan percoaban EMF measurement ini didapat data sebagai berikut

IX-3
Tabel 1. Data hasil percobaan

No. Elektroda Ecell


Katoda Konsentrasi Anoda Konsentrasi Suhu
Voltage
1 Lithium 0,01 Potassium 0,01 10 -0,12
2 Lithium 0,51 Potassium 1,01 10 -0,082
3 Potassium 0,01 Barium 1,01 10 0,11
4 Potassium 0,51 Barium 2,11 10 0,02
5 Calcium 0,01 Sodium 0,71 10 -0,04
6 Calcium 2,01 Sodium 2,01 10 -0,16
7 Magnesium 0,71 Aluminium 0,01 10 -0,9
8 Magnesium 1,91 Aluminium 5,5 10 -0,85
9 Zinc 1,91 Chromium 5,5 10 -0,01
10 Zinc 0,01 Chromium 0,01 10 -0,02

Hal yang dapat diamati dari praktikum ini adalah perubahan energi listrik menjadi
energi kimia. Hubungan kuantitatif antara jumlah muatan yang digunakan dan jumlah zat
yang terlibat dalam reaksi sesuai dengan hukum Faraday, karena melibatkan reaksi reduksi-
oksidasi yang bergantung pada peran partikel bermuatan sebagai muatan listrik.

Untuk memprediksi spontanitas reaksi dari sel kita harus mengetahui terlebih dahulu
bahwa suatu proses atau reaksi sel bisa dianggap spontan apabila nilai 𝛥𝐺𝑜 <0, dari
persamaan 𝛥𝐺𝑜 = -nFE dan reaksi spontan jika E> 0 dan tidak spontan jika 𝛥𝐺𝑜> 0 atau E
<0.

Berikut perhitungan energi Gibbs dan konstanta keseimbangan untuk tiap variabel:

1. Katoda lithium (0,01) anoda potassium (0,01), (n=2), dan (Ecell=-0,12)

Energi Gibs

∆ G=−nF ( Ecell )

∆ G=−2 ( 96500 )(−0,12 )


∆ G=23.160 kj
Konstanta Keseimbangan

n. F
¿ K= . ECell
RT
2 ( 96500 )(−0,12)
¿ K=
( 8.314)(10+273)
¿ K=−9,84
K=5,32 x 10−5
Reaksi tidak spontan
IX-4
2. Katoda lithium (0,51) anoda potassium (1,01), (n=2), dan (Ecell=-0,082)

Energi Gibs

∆ G=−nF ( Ecell )

∆ G=−2 ( 96500 )(−0,082 )


∆ G=15,826 kj
Konstanta Keseimbangan

n. F
¿ K= . ECell
RT
2 ( 96500 ) (−0,082)
¿ K=
(8.314)(10+ 273)
¿ K=−6,76
K=1,15 x 10−4
Reaksi tidak spontan
3. Katoda potassium (0,01) anoda barium (1,01), (n=2), dan (Ecell=0,11)

Energi Gibs

∆ G=−nF ( Ecell )

∆ G=−2 ( 96500 )( 0,11 )


∆ G=−21,230 kj
Konstanta Keseimbangan

n. F
¿ K= . ECell
RT
2 ( 96500 ) (0,11)
¿ K=
( 8.314)(10+273)
¿ K=9,02
K=8,26 x 103
Reaksi spontan
4. Katoda potassium (0,51) anoda barium (2,11), (n=2), dan (Ecell=0,02)

Energi Gibs

∆ G=−nF ( Ecell )

∆ G=−2 ( 96500 )( 0,02 )


∆ G=−3,960 kj
Konstanta Keseimbangan

n. F
¿ K= . ECell
RT

IX-5
2 ( 96500 ) (0,02)
¿ K=
( 8.314)(10+273)
¿ K=1,64
K=5,15
Reaksi spontan
5. Katoda calcium (0,01) anoda sodium (0,71), (n=2), dan (Ecell=-0,04)

Energi Gibs

∆ G=−nF ( Ecell )

∆ G=−2 ( 96500 )(−0,04 )


∆ G=7,720 kj
Konstanta Keseimbangan

n. F
¿ K= . ECell
RT
2 ( 96500 ) (−0,04)
¿ K=
( 8.314)(10+273)
¿ K=−3,28
K=3,76 x 10−3
Reaksi tidak spontan
6. Katoda calcium (2,01) anoda sodium (2,01), (n=2), dan (Ecell=-0,16)

Energi Gibs

∆ G=−nF ( Ecell )

∆ G=−2 ( 96500 )(−0,16 )


∆ G=30,880 kj
Konstanta Keseimbangan

n. F
¿ K= . ECell
RT
2 ( 96500 ) (−0,16)
¿ K=
( 8.314)(10+273)
¿ K=−13,12
K=2,004 x 10−6
Reaksi tidak spontan
7. Katoda magnesium (0,71) anoda aluminium (0,01), (n=2), dan (Ecell=-0,9)

Energi Gibs

∆ G=−nF ( Ecell )

∆ G=−2 ( 96500 )(−0,9 )


IX-6
∆ G=173,700 kj
Konstanta Keseimbangan

n. F
¿ K= . ECell
RT
2 ( 96500 ) (−0,9)
¿ K=
( 8.314)(10+273)
¿ K=−73,82
K=9,11 x 10−5
Reaksi tidak spontan
8. Katoda magnesium (1,91) anoda aluminium (5,5), (n=2), dan (Ecell=-0,85)

Energi Gibs

∆ G=−nF ( Ecell )

∆ G=−2 ( 96500 )(−0,85 )


∆ G=164,050 kj
Konstanta Keseimbangan

n. F
¿ K= . ECell
RT
2 ( 96500 ) (−0,85)
¿ K=
( 8.314)(10+273)
¿ K=−69,72
K=2,47 x 10− 4
Reaksi tidak spontan
9. Katoda zinc (1,91) anoda chromium (5,5), (n=2), dan (Ecell=-0,01)

Energi Gibs

∆ G=−nF ( Ecell )

∆ G=−2 ( 96500 )(−0,01 )


∆ G=1,930 kj
Konstanta Keseimbangan

n. F
¿ K= . ECell
RT
2 ( 96500 )(−0,01)
¿ K=
( 8.314)(10+273)
¿ K=−0,82
K=4,4 x 10−2
Reaksi tidak spontan
10. Katoda zinc (0,01) anoda chromium (0,01), (n=2), dan (Ecell=-0,02)

IX-7
Energi Gibs

∆ G=−nF ( Ecell )

∆ G=−2 ( 96500 )(−0,02 )


∆ G=3,860 kj
Konstanta Keseimbangan

n. F
¿ K= . ECell
RT
2 ( 96500 )(−0,02)
¿ K=
( 8.314)(10+273)
¿ K=−1,64
K=1,93 x 10−2
Reaksi tidak spontan

KESIMPULAN

Pada percobaan ini, kami menggunakan katoda dan anoda sebagai percobaan dengan
suhu yang sama, dimana percobaan elektrokimia ini melibatkan reaksi redoks yang dapat
menghasilkan listrik. Dari analisis yang kami dapat, nilai beda konsentrasi sangat
berpengaruh secara signifikan dengan nilai volta, sehingga dapat disimpulkan bahwa
konsentrasi sangat berpengaruh pada nilai volta.

DAFTAR PUSTAKA

Dogra,SK dan Dogra,S. (2009). “Kimia Fisika dan Soal-Soal (Umar Mansyur.Trans)”.
Jakarta:

Penerbit Universitas Indonesia.

Keenan, C.W., Kleinfelter, D.C., dan Wood, J.H., 1980, “Ilmu Kimia Untuk Universitas, Jilid
I, Edisi Keenam”. Erlangga, Jakarta.

Oxtoby, David W. 2001, “Prinsip-Prinsip Kimia Modern, Ed. Ke4. Jilid. 1”. Jakarta:
Erlangga.

IX-8
ASSIGMENT

1. Given:

E ° Mg2+ / Mg = -2,36 volt

Konsentrasi Mg2+ adalah 0,01 M

E Mg 2+ ¿/Mg
=E ¿
¿ 0,0591
Mg + log ¿¿¿¿
2

0,0591 [0,01]
¿−2,36+ log
2 [1]
0,0591
¿−2,36+ (−2)
2
¿−2,42Vol t

2. W ¿ z . i . t
Mr
elektron
W= . i. t
F
F .W ∗elektron
t=
Mr . i
96500 C .0,2 gr .2 elektron
t= =505,92 s
gr
63,58 .1,2 A
mol

3. Eo reduction might be positif if Cu/Cu2 are anode and Ag +/Ag was in cathode.
Cu∣Cu2+ ∥Ag+∣Ag Eoreduction = + 0,46
The reaction,
Cu+2Ag+ →Cu2+ +2Ag
Then use Nernst Formula,
0,0591
Ecell =E0Cell − log ¿ ¿ ¿
2
IX-9
0,0591
0=E0Cell − log ¿ ¿¿
2
0,0591
E0Cell ¿ log ¿ ¿ ¿
2
0,0591 [0,01]
0,46= log ¿¿ ¿ ¿ ¿
2
¿¿

4. Eocell = EoCu – EoZn = 0,34 – ( - 0,76) = 1,10 V


0,0591
Ecell =E0cell − log ¿ ¿ ¿
2
0,0591 [0,1]
Ecell =1,10− log =1,10 V
2 [0,1]
W =−∆ G=n F Ecell

W ¿ 2 . 96500. 1,1 0
W =212300 J

o
5. ∆ G =GZn −G ¿
¿
Cu ¿ ¿

∆ Go =−154−64,4
∆ G o =−218,4 KJ /mo l
o

∆ G o =e−¿. E . F ¿

−218400=−2. Eo . 9650 0

IX-10
Eo =1,1316 V

IX-11

Anda mungkin juga menyukai