Anda di halaman 1dari 4

Contoh kuesioner Data Primer

1.

Kuesioner Tipe Kepribadian Eysenck (Ektrovert dan Introvert)


Keterangan pilihan jawaban

 STS = Sangat Tidak Setuju


 TS = Tidak Setuju
 S = Setuju
 SS = Sangat Setuju

ekstrovert

N PERNYATAAN STS TS S SS
O
1. Saya tertarik melakukan
banyak aktivitas dalam
waktu bersamaan.
2. Saya tertarik pada hal-hal
yang berbahaya.
3. Saya tertawa lebih keras
dibandingkan orang lain
yang berada di sekitar saya.
4. Saya cepat berubah
pikiran.
5. Saya lebih suka beraktivitas
dari pada harus berdiam
diri.

Introvert

N PERNYATAAN STS TS S SS
O
1. Saya perlu banyak berpikir
untuk memuntuskan
sesuatu.
2. Jika bekerja saya selalu
dateng tepat waktu.
Saya senang melakukan
3. kegiatan yang tidak
berbahaya.
4. Saya senang melakukan
pekerjaan yang tidak
melibatkan orang lain.
5 Saya perlu menyendiri untuk
berpikir.
2.
Kuesioner Tipe Kepribadian Friedman (tipe A-B)
Petunjuk
Ingat-ingatlah perilaku yang sering Anda lakukan setiap hari. Lalu lihatlah
pernyataannya, dan perhatikan apakah cocok dengan Anda. Beri jawaban "YA" jika
merasa cocok menggambarkan diri Anda dan jawaban "TIDAK" jika merasa kurang
tepat dengan diri Anda dengan memberikan tanda (V) pada jawaban yang Anda pilih.

N PERTANYAAN YA TIDAK
O
1 Apakah Anda menghentikan kalimat
orang lain sebelum mereka menyatakan
berhenti?
2 Apakah Anda bergerak atau berjalan atau
makan dengan cepat?
3 Apakah Anda lebih menyukai
ringkasannya ketimbang membaca
bukunya?
4 Apakah Anda menjadi tidak sabar dan
marah dalam lalu lintas yang macet?
5 Apakah Anda secara umum merasa
kurang sabaran?

Contoh hasil riset Data Sekunder

1. Di Indonesia, tingkat rasio bunuh diri mencapai 1,6 sampai 1,8 orang untuk setiap 100.000
penduduk pada 2001. Di 2005 mengalami kenaikan, rasio bunuh diri di Indonesia mencapai 11,4
orang per 100.000 penduduk. Sementara itu pada 2012, rasio bunuh diri menurun menjadi 4,3
orang per 100.000 penduduk dan tergolong rendah di antara negara ASEAN lainnya.
Menariknya, Indonesia merupakan satu-satunya negara di ASEAN yang tingkat bunuh diri
tertingginya adalah perempuan, dengan rincian laki-laki sebesar 3,7 orang per 100.000
penduduk dan perempuan 4,9 orang per 100.000 penduduk.
2. Beberapa laporan mengenai bunuh diri perempuan di Indonesia umumnya terjadi pada
kelompok ibu rumah tangga. Dari penelitian yang dilakukan oleh Chris Girard “Age, Gender, and
Suicide: A Cross-National Analysis" pada 1993, bunuh diri pada perempuan disebabkan karena
kekerasan dalam rumah tangga, kekerasan seksual, tekanan sosial, dan kesulitan ekonomi.
Sedangkan pada laki-laki diakibatkan oleh ketidakmampuan memenuhi peran-peran sosial yang
secara tradisional dibebankan pada laki-laki seperti peran sebagai kepala keluarga. Keduanya
memiliki persoalan serupa, lantaran dipicu oleh gejala depresi.

Pada titik tertentu, depresi dapat berujung pada bunuh diri. Data yang dikeluarkan oleh WHO
pada 2012 memperkirakan terdapat 350 juta orang mengalami depresi, baik ringan maupun
berat. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) di Indonesia pada 2013, menunjukkan bahwa
prevalensi gangguan mental emosional --yang ditunjukkan dengan gejala depresi dan
kecemasan-- adalah sebesar 6% untuk usia 15 tahun ke atas atau sekitar 14 juta orang.

3. Selain tingginya jumlah penduduk yang mengalami depresi, ketersediaan tenaga profesional
kesehatan jiwa, khususnya psikiater, juga merupakan salah satu hal yang memengaruhi
kesehatan mental masyarakat.
Data WHO di 2011 dan 2014 menunjukkan bahwa Indonesia kekurangan tenaga psikiater. Bila
dibandingkan dengan ASEAN, Indonesia termasuk berada pada posisi terendah--setelah Laos
dan Kamboja--dengan rasio sebesar 0,01 psikiater per 100.000 penduduk pada 2011 dan 0,29
psikiater per 100.000 penduduk pada 2014. Data dari Kementerian Kesehatan pun menyatakan
hanya ada 600-800 psikiater di seluruh Indonesia. Artinya satu orang psikiater terlatih harus
menangani 300.000-400.000 orang.
Sumber
https://amp-tirto-id.cdn.ampproject.org/v/s/amp.tirto.id/statistik-bunuh-diri-dan-darurat-
kesehatan-mental-ck1u?amp_js_v=a6&amp_gsa=1&usqp=mq331AQFKAGwASA
%3D#aoh=16012719203946&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari
%20%251%24s&ampshare=https%3A%2F%2Ftirto.id%2Fstatistik-bunuh-diri-dan-darurat-
kesehatan-mental-ck1u

Anda mungkin juga menyukai