Ada dua metode pencatatan yang dapat diterapkan dalam pencatatan transaksi penghapusan piutang, yaitu
1. Metode Penghapusan Langsung (Direct Write-offMethod)
2. Metode tidak langsung/Metode Penyisihan (Allowance Method)
Metode mana yang akan dipergunakan, biasanya ditetapkan dengan memperhatikan jangka waktu pembayaran
(Syarat Pembayaran) yang telah ditetapkan perusahaan.
Contoh study kasus apabila debitur hanya menyatakan kesanggupan untuk membayar
Pada tanggal 15 Maret 2017, Haryanto menyatakan kesanggupannya untuk melunasi piutangnya pada tgl.
5 April 2017. Peristiwa tersebut dicatat dalam kartu piutang Haryanto sebagai Mutasi Debit. Dibagian Jurnal
dicatat dalam buku jurnal umum sbb.
PD.MUSTIKA
JURNALUMUM
Per.......
Tgl No. Bukti Keterangan Reff Debit (Rp) Kredit (Rp)
5.April. BM.No.018 Piutang Dagang 102 1.150.000,-
2017 Kerugian Piutang Dagang 630 1.150.000,-
Pada waktu piutng ybs diterima pembayarannya, transaksi penerimaan piutang dari Haryanto, berdasarkan
Bukti Penerimaan Kas dicatat dalam Jurnal Penerimaan Kas dengan mendebit akun kas dan mengkredit
akun piutang dagang. Dibagian kartu piutang dicatat dalam kartu piutang Haryanto sebagai mutasi kredit.
Gimana gaes ngerti yaa...materi yang diatas dan study kasusnya itu untuk metode penghapusan piutang secara
langsung yaaa...dan biasanya hanya digunakan oleh perusahaan yang transaksi penjualan kreditnya itu jarang
terjadi/perusahaan yang kecil....naahhh,,sekarang kita ke metode yang ke 2 yaaaa....semangaaattt.......
Metode Penghapusan Tidak Langsung atau Metode Penyisihan (Allowance Method)
Metode tidak langsung atau metode penyisihan (Allowance Method), kerugian piutang yang menjadi beban suatu
periode akuntansi digabungkan dengan piutang yang terjadi dalam periode ybs. Besarnya kerugian piutang ditetapkan
berdasarkan taksiran besarnya piutang yang tidak dapat tertagih. Taksirankerugian piutang diakui (dicatat) pada tiap
akhir periode. Artinya bukan pada saat terjadi penghapusan piutang. Metode penyisihan biasa digunakan dalam
perusahaan yang umumnya melakukan penjualan kredit.
Taksiran kerugian piutang dapat berdasarkan bukti memorial yang dikeluarkan oleh Bagian Kredit. Pada akhir periode,
besarnya piutang yang tidak dapat diterima pembayarannya, dicatat dalam Jurnal Umum dengan mendebit akun Beban
Penghapusan Piutang (Bad debt expense), dan kredit akun Penyisihan Kerugian Piutang (Allowance for Bad Dedbts)
a. Pencatatan Cadangan Kerugian Piutang
Contoh Study Kasus ketika piutang diperkirakan tidak dapat ditagih
Tanggal 10 Februari 2017, PD. MUSTIKA menerima laporan bahwa Haryanto jatuh pailit. PD.MUSTIKA
memutuskan untuk menghapus piutang pada Debitur Haryanto sebesar Rp. 1.150.000,-. Bukti memorial
No.018. Bagian jurnal umum mencatat transaksi tersebut dalam J U sbb :
PD.MUSTIKA
JURNALUMUM
Per.......
Contoh study kasus apabila debitur hanya menyatakan kesanggupan untuk membayar
Pada tanggal 15 Maret 2017, Haryanto menyatakan kesanggupannya untuk melunasi piutangnya pada tgl.
5 April 2017. Peristiwa tersebut dicatat dalam kartu piutang Haryanto sebagai Mutasi Debit. Dibagian Jurnal
dicatat dalam buku jurnal umum sbb.
PD.MUSTIKA
JURNALUMUM
Per.......
Tgl No. Bukti Keterangan Reff Debit (Rp) Kredit (Rp)
15.Maret. BM.No.020 Piutang Dagang 102 1.150.000,-
2017 Kerugian Piutang Dagang 630 1.150.000,-
Buku Besar Piutang Dagang PD. MUSTIKA tanggal 31 desember 2017, menunjukkan saldo Rp. 225.000.000,-
ditaksir 3% dari jumlah tagihan tidak dapat ditagih. Berdasarkan data tersebut jurnal yang dibuat PD.MUSTIKA
pada tanggal 31 desember 2017 adalah :
Perhitungannya :
Rp. 225.000.000,- X 3 % = Rp. 6.750.000,-
Tgl No. Bukti Keterangan Reff Debit (Rp) Kredit (Rp)
15.Maret. Kerugian Piutang Dagang 630 6.750.000,-
2017 Cadangan Piutang Dagang 1021 6.750.000,-
Taksiran kerugian piutang yang terjadi pada periode tahun 2017, sudah diakui sebagai beban tahun 2017
sehingga pengakuan kerugian piutang relevan dengan periode terjadinya piutang. Saldo akun Kerugian Piutang
Dagang akhir periode dipindahkan ke dalam akun ikhtusar R/L. Sementra akun penyisihan Kerugian Piutang
merupakan Akun Neraca, saldo akun tersebut dalam neraca diperlukan sebagai pengurangan Akun Piutang
Dagang.
PENENTUAN JUMLAH TAKSIRAN KERUGIAN PIUTANG
Dalam penerapan metode penyisihan, kerugian piutang ditetapkan pada tiap akhir periode berdasarkan taksiran
besarnya piutang yang tidak dapat diterima pembayarannya. Taksiran jumlah kerugian piutang dapat ditetapkan
sbb :
1. Menggunakan pendekatan Laba/Rugi (income statement approach). Taksiran jumlah kerugian piutang
dalam satu periode,ditentukan berdasarkan jumlah penjualan kredit dalam periode ybs. Artinya, taksiran
kerugian dari piutang tak tertagih dikaitkan dengan penghasilan dalam periode yang sama. Namun dalam
perusahaan yang pada umumnya melakukan penjualan kredit, jumlah penjualan tunai dipandang tidak
cukup berarti. Adakalanya untuk memudahkan perhitungan jumlah penjualan, taksiran besarnya kerugian
piutang ditentukan berdasarkan total penjualan.
Taksiran besarnya kerugian piutang, dihitung dengan cara mengalikan suatu persentase tertentu dengan
total penjualan. Penetapan besarnya persentase taksiran kerugian piutang, biasanya berdasarkan
pengalaman pada periode-periode yang lalu, yaitu dengan membandingkan antara kerugian piutang yang
sebenarnya terjadi dan total penjualan pada periode ybs.
Dalam Buku Besar PD.TIARA pada tanggal 31 Desember 2017, a.l. terdapat akun dengan saldo sbb :
Piutang dagang...........................................................................................Rp. 175.000.000,-
Penyisihan piutang tak tertagih, saldo kredit...............................................Rp. 1.200.000,-
Penjualan.....................................................................................................Rp. 985.000.000,-
Taksiran kerugian piutang ditetepkan 0,5% dari total penjualan.
Perhitungannya
Berdasarkan data di atas, besarnya taksiran kerugian piutang yang menjadi beban tahun 2017 adalah :
0,5 % X Rp. 985.000.000,- = Rp. 4.925.000,-
Jurnal Penyesuaian yang dibuat pada 31 desember 2017 adalah
PD.TIARA
JURNAL PENYESUAIAN
Per 31 Desember 2017
Tgl Keterangan Reff Debit (Rp) Kredit (Rp)
31.Des Beban Piutang tak tertagih 4.925.000,-
2017 Penyisihan Piutang tak tertagih 4.925.000,-
Berdasarkan data di atas, taksiran beban piutang tak tertagih untuk periode tahun 2017 dihitung sbb.
Taksiran kerugian piutang tak tertagih, 3% X Rp. 180.000.000,- =..............................Rp. 5.400.000,-
Saldo kredit Penyisihan piutang tak tertagih.................................................................Rp. ( 900.000,-)
Taksiran kerugian piutang tak tertagih yang menjadi beban tahun 2017......................Rp. 4.500.000,-
Berdasarkan data di atas,Jurnal Penyesuaian yang dibuat pada tanggal, 31 Desember 2017, sbb:
PD.SARINA
JURNAL PENYESUAIAN
Per 31 Desember 2017
Tgl Keterangan Reff Debit (Rp) Kredit (Rp)
31.Des Beban Piutang tak tertagih 4.500.000,-
2017 Penyisihan Piutang tak tertagih 4.500.000,-
Setelah penyesuaian 31 Desember 2017, akun di atas menunjukkan saldo Rp. 5.400.000, sama dengan taksiran
kerugian piutang yang ditetapkan, yaitu sebesar 3% dari saldo piutang 31 Desember 2014. Saldo akun penyisihan
piutang tak tertagih Rp. 5.400.000,- diinformasikan dalam Neraca 31 Desemer 2017 sebagai pengurang akun piutang.
Selanjutnya menjadi saldo akun Penyisihan Piutang tak tertagih awal periode tahun 2018.
Apabila akun Penyisihan Piutang tak tertagih pada akhir periode bersaldo debit, artinya jumlah penyisihan yang
disediakan tahun lalu,lebih kecil dari pada jumlah piutang yang dihapuskan. Kekurangannya diakui sebagai beban
periode berjalan, diperlakukan sebagai penambahan jumlah taksiran kerugian piutaang periode ybs.
Contoh study kasus Penyisihan Piutang tak tertagih bersaldo Debit
Pada tanggal 31Desember 2017, dalam Buku Besar PD.PUTRI antara lain terdapat akun dengan saldo sbb :
- Piutang dagang.......................................................................................................Rp. 175.000.000,-
- Penyisihan piutang tak tertagih saldo debit.............................................................Rp. 1.200.000,-
- Taksiran kerugian piutang tak tertagih, ditetapkan 2% dari piutang per tanggal 31 Desember 2017.
Berdasarkan data di atas beban piutang taktertagih tahun 2017 dihitung sbb :
Taksiran kerugian piutang tak tertagih, 2% X Rp. 175.000.000,- =..............................Rp. 3.500.000,-
Saldo Debit Penyisihan piutang tak tertagih (kekurangan penyisihan tahun lalu.........Rp. (1.200.000,-)
Taksiran kerugian piutang ditentukan berdasarkan Analisis Usia Piutang, persentase taksiran kerugian piutang
untuk masing-masing kelompok piutang sbb :
Dari analisis usia piutang pada tanggal 31 Desember 2017, diperoleh data sbb :
PD. CARISA
DAFTAR USIA PIUTANG
PER, 31 DESEMBER 2017
(Dalam Ribuan Rupiah)
Oke gaes ini untuk piutang yaaa...kuncinya kalau kalian ga mau baca teorynya ,,udah...dehhh sampai kapan juga ga
ngerti...trims stay healty guys and.....focusssss....kalau ada yang typo mohon maaf yaaa...