Menurut Home Affairs Bureau (2005:41) diperlukan empat modal dasar ekonomi kreatif
yaitu modal insani, modal sosial, modal budaya dan modal struktural.
1. Modal Insani (human capital); salah satu modal insani dalam ekonomi kreatif yang
terpenting adalah modal intelektual, yaitu berupa kecakapan, pengetahuan, keterampilan dan
motivasi untuk menghasilkan kekayaan intelektual, seperti paten, merek dagang, royalti dan
desain. Menurut David Parrish (2009) bahwa kekayaan intelektual adalah aset yang tak
terlihat dan merupakan tiang penyangga perusahaan. oleh sebab itu bisnis kreatif adalah seni
untuk mengubah pengakuan menjadi penghasilan dan ilmu tentang bagaimana mengubah
kekayaan intelektual menjadi sumber pendapatan.
2. Modal Sosial (social capital); adalah modal kepercayaan dan kejujuran serta etika dalam
menjalankan usaha. Modal sosial merupakan modal yang paling mendasar untuk setiap
individu, organisasi, perusahaan bahkan suatu bangsa. Untuk membentuk modal sosial
diperlukan sistem pendidikan yang mengintegrasikan nilai-nilai kejujuran, etika, dan norma-
norma ke dalam kurikulum, program serta materi pembelajaran.
3. Modal Budaya (cultural capital); modal ini terdiri dari nilai-nilai, orientasi, kebiasaan,
adat istiadat dan bentuk lain dari budaya.
4. Modal struktural; merupakan modal yang diperlukan oleh industri kreatif yang berasal
dari pemerintah dalam bentuk kebijakan yang dapat mengakomodasi dan melindungi industri
kreatif.
Menurut my. Auburn yang dikutip oleh departemen perdagangan (2008) terdapat tiga
komponen inti dan 3 komponen pendukung dalam ekonomi kreatif tersebut meliputi:
1. The creative cluster (kelompok kreatif) yaitu perusahaan, kelompok, dan individu
secara langsung maupun tidak langsung menghasilkan suatu produk yang kultural
2. The creative workforce (tenaga kerja kreatif) yaitu orang-orang pemikir dan pelaksana
yang dilatih secara khusus dalam keterampilan budaya dan artistik yang mendorong
kepemimpinan industri yang tidak hanya terbatas pada budaya dan seni
3. The creative community(komunitas kreatif) yaitu tempat konsentrasi area geografis
dari pekerjaan kreatif, bisnis, kreatif dan organisasi budaya (My.Auburn.:5)
Setiap domain dari kegiatan ekonomi kreatif saling berhubungan di mana creative cluster
merujuk pada pengertian industri baik komersial maupun non komersial. Creative workforce
merujuk pada pekerjaan dan the creative community merujuk pada wilayah creative cluster
berada.