Anda di halaman 1dari 5

RANGKUMAN

EKONOMI KREATIF
“MODAL DASAR EKONOI KREATIF”

Dosen Pembimbing :
Dr. Dwi Yanuarindah Putri, M.Pd

Disusun Oleh :
Ulfatul Karimah 212004095
Silviatul Ilmiah 212004069
Yayuk Agustin 212004165
Rima Qulbi Nuriyah 212004058
Ach. Fauzan 212004105

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIALUMAJANG
Jl. Pisang Gajih No.2 po Box 121 Telp(0334)882367
(STKIP PGRI LUMAJANG)
SEPTEMBER 2023
Modal Dasar Ekonomi Kreatif

Modal dasar ekonomi kreatif merupakan komponen-komponen penting yang mendukung


perkembangan industri kreatif. Dalam pengembangan ekonomi kreatif, terdapat beberapa modal
yang harus diperhatikan secara holistik.

 Modal Insani (Human Capital)


Modal insani adalah modal dasar yang terdiri dari keterampilan, pengetahuan, dan
kreativitas individu. Dalam ekonomi kreatif, modal insani sangat penting untuk
menghasilkan produk dan inovasi yang berkualitas. Investasi dalam pengembangan
keterampilan dan pendidikan merupakan langkah kunci dalam memajukan industri ini.
Lalu, pendapat selanjutnya modal Insani" adalah istilah bahasa Indonesia untuk "modal
manusia", yang mengacu pada kumpulan pengetahuan, keterampilan, kemampuan,
pengalaman, kecerdasan, pelatihan, dan kompetensi yang dimiliki secara individu dan
kolektif oleh individu dalam suatu populasi. Sumber daya manusia dianggap sebagai aset
berharga bagi perusahaan untuk meningkatkan produktivitas dan profitabilitas. Ia juga
merupakan sumber daya yang penting bagi suatu bangsa atau negara untuk mencapai
tujuannya. Modal manusia dapat dibagi menjadi tiga jenis: Modal Manusia Manajemen
Umum, Modal Manusia Teknis, dan Modal Intelektual. Konsep modal manusia telah
diperluas untuk mencakup kemampuan alami, kebugaran fisik, dan kesehatan, yang
penting bagi keberhasilan individu dalam memperoleh pengetahuan dan keterampilan.
Modal manusia diukur dengan Indeks Modal Manusia (HCI), yang memberi peringkat
pada negara-negara berdasarkan besarnya investasi dalam pendidikan dan layanan
kesehatan bagi generasi muda.
 Modal Sosial
Modal sosial melibatkan hubungan antara individu, kelompok, dan komunitas dalam
ekonomi kreatif. Kolaborasi, keberagaman, dan interaksi sosial yang baik menjadi kunci
dalam menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan industri kreatif.
Hubungan yang kuat antara pelaku industri dan pemangku kepentingan juga akan
mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif yang berkelanjutan. Modal sosial adalah suatu
serangkaian nilai atau norma-norma informal yang dimiliki bersama diantara para
anggota suatu kelompok masyarakat yang saling terkait, yang didasarkan pada nilai
kepercayaan, norma, dan jaringan sosial. Modal sosial merupakan suatu kapabilitas yang
muncul dari kepercayaan di dalam suatu masyarakat secara umum. Modal sosial dapat
diartikan sebagai kumpulan sumber daya yang terkait dengan hubungan antar individu
yang memungkinkan mereka menciptakan nilai-nilai baru. Modal sosial terdiri dari
beberapa komponen, yaitu kepercayaan, norma, dan jaringan sosial. Kepercayaan adalah
keyakinan individu atau kelompok terhadap kejujuran, kebaikan, dan kredibilitas orang

1
lain atau institusi. Norma adalah aturan-aturan dalam kehidupan sosial yang mengandung
sanksi, cara moral maupun fisik apabila sekelompok orang melakukan pelanggaran atas
nilai-nilai sosial. Jaringan sosial merupakan ikatan orang atau kelompok yang terhubung
dengan hubungan sosial yang terikat dengan kepercayaan yang terbentuk karena berasal
dari daerah yang sama, kepercayaan yang sama, dan lain-lain. Modal sosial memiliki
peran penting dalam menggerakkan keberlangsungan masyarakat, seperti meningkatkan
efisiensi, mengurangi biaya transaksi, meningkatkan partisipasi politik
 Modal Budaya
Modal budaya mencakup nilai-nilai, tradisi, dan identitas budaya suatu daerah atau
masyarakat. Warisan budaya yang menjadi sumber inspirasi bagi pelaku industri kreatif
dapat meningkatkan apresiasi terhadap produk dan karya kreatif. Dengan memanfaatkan
modal budaya secara bijak, ekonomi kreatif dapat menjadi sarana untuk melestarikan dan
mengembangkan budaya lokal. Menurut Bourdieu, modal budaya adalah pendidikan
seseorang yang meliputi pengetahuan dan keterampilan intelektual yang memberikan
keuntungan dalam mencapai status sosial yang lebih tinggi dalam masyarakat. Terdapat
tiga jenis modal budaya, yaitu:
1. Modal budaya terkandung: Terdiri dari pengetahuan yang diperoleh dengan sadar
dan secara pasif diwariskan melalui sosialisasi, budaya, dan tradisi. Modal budaya
terkandung tidak dapat ditransmisikan, tetapi diperoleh dari waktu ke waktu
karena bergantung pada habitus (karakter dan cara berpikir) seseorang. Contoh
modal budaya terkandung adalah penguasaan bahasa seseorang atas makna ketika
berkomunikasi dan gambaran diri yang diperoleh dari budaya nasional.
2. Objektifikasi modal budaya: Merupakan kepemilikan seseorang terhadap properti
budaya, seperti karya seni atau alat ilmiah, yang dapat ditransmisikan untuk
keuntungan ekonomi dan secara simbolis menyampaikan kepemilikan modal
budaya.
3. Modal budaya terlembagakan: Merupakan modal budaya yang diakui dan
dihargai oleh masyarakat secara luas, seperti gelar akademik atau penghargaan
prestasi.
 Modal Kelembagaan dan Struktural
Modal kelembagaan dan struktural mencakup institusi, kebijakan, dan infrastruktur yang
mendukung perkembangan ekonomi kreatif. Keberadaan lembaga dan kebijakan yang
memfasilitasi industri kreatif serta infrastruktur yang memadai akan memberikan ruang
yang dibutuhkan bagi pelaku industri untuk berkembang dan berinovasi dengan lebih
baik. Modal kelembagaan dan struktural merupakan modal yang diperlukan oleh industri
kreatif dan dapat terdiri dari infrastruktur non-fisik yang mendukung dan memungkinkan
berfungsinya modal manusia, serta modal yang berasal dari pemerintah dalam bentuk
kelembagaan dan struktural (instusional & structural capital). Modal kelembagaan dan

2
struktural dapat mencakup bentuk-bentuk seperti peraturan, kebijakan, dan lembaga yang
mendukung pembangunan industri kreatif. Ada tiga subkomponen modal struktural, yaitu
infrastruktur, sistem, dan pengetahuan. Struktur kelembagaan juga dapat merujuk pada
organisasi atau lembaga yang dibentuk untuk tujuan tertentu, seperti kelembagaan
penanaman modal.
 Komponen Inti Ekonomi Kreatif
Berikut komponen inti ekonomi kreatif
 Kerajinan tangan: Ini termasuk produk buatan tangan seperti tembikar, tekstil, dan
perhiasan.
 Desain: Ini termasuk desain grafis, desain produk, dan desain interior.
 Arsitektur: Ini mencakup desain dan konstruksi bangunan dan struktur lainnya.
 Fashion: Ini mencakup desain dan produksi pakaian, aksesoris, dan alas kaki.
 Video: Ini termasuk produksi film, acara televisi, dan video online.
 Fotografi: Ini mencakup pembuatan gambar diam untuk tujuan komersial atau
artistik.
 Permainan: Ini termasuk desain dan pengembangan video game.

3
DAFTAR PUSTAKA

Arief, B. (2017). Ekonomi Kreatif dan Perekonomian Indonesia: Suatu Kajian


Pendahuluan. Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan, 21(3), 425-439.
Noya, A., & Claris, J. (2019). How Do You Boost Your Creativity?: An Exploratory
Study on Creative Environment in the Creative Economy Sector. In The 2nd Bali International
Conference on Business, Economic, Social Science, and Humanities (pp. 97-102).
Tambunan, T. (2017). The Role of Entrepreneurship in the Development of Creative
Industry in Indonesia. Forum penelitian Agro Ekonomi, 35(2), 144-158.
PPM Manajemen. (2022, Agustus 4). Human capital national conference (HCNC) 2022
[Video]. YouTube. https://www.youtube.com/watch?v=ovWf5ADmwOU. Diakses tanggal
19/09/2023.
Bourdieu, Pierre. (1986), "The Forms of Capital", dalam Richardson, J. G., Handbook of
Theory and Research for The Sociology of Education, Westport, Conn.: Greenwood Press, ISBN
0313235295, OCLC 11783029.
Fauziyh, Rosyda. (2020). Contoh Ekonomi Kreatif: Pengertian, Ciri, dan Faktor
Pendorong. https://www.gramedia.com/literasi/contoh-ekonomi-kreatif/. Diakses tanggal
20/09/23
Anggraini, Ratna. (2020). Ekonomi Kreatif.
https://www.scribd.com/document/450825959/ekonomi-kreatif. Diakses tanggal 20/0923.
Widodo, Trio Harge (2016). "Peran dan Manfaat Modal Sosial Dalam Peningkatan
Efektivitas Kerja Karyawan Sektor Usah Mikro Kecil dan Menengah di Sentra Kerajinan Tas
dan Koper Tanggulangin Sidoarjo". Jurnal Bisnis, Manajemen & Perbankan. 2 (12016 :01-14):
3.

Anda mungkin juga menyukai