Anda di halaman 1dari 12

INDUSTRI KREATIF

Mhd Taufan Bahar¹,Aldio azani siregar²,Dion wirayudha³

Email: bahartaufan63@gmail.com¹,aldioazanisiregar@gmail.com²,dionwirayuda287@gmail.com³

Fakultas ekonomi dan bisnis Islam

Universitas Islam Negri Sumatera Utara

ABSTRAK

Industri kreatif merupakan salah satu faktor yang menjadi penggerak


perekonomian nasional. Industri kreatif Indonesia semakin berkembang dan
diminati pasar global. Berdasarkan dan kementerian pariwisata dan ekonomi
kreatif, indsutri kuliner, fashion dan kerajinan memiliki kontribusi besar pada
produk dosmetik bruto (PDB) nasiona Indonesia.Industri kreatif ini bisa disebut
juga dengan sebuah aktifitas ekonomi yang terkait dengan menciptakan atau
penggunaan pengetahuan informasi.

Kata kunci : Ekonomi, Kreatif, Industri

ABSTRACT

The creative industry is one of the factors that drives the national economy.
Indonesia’s creative industry is increasingly developing and is in demand by the
global market. According to the Ministry of Tourism and Creative Economy, the
culinary, fashion and craft industries have a large contribution to Indonesia’s
national gross domestic product (GDP). This creative industry can also be called
an economic activity related to creating or using information knowledge.

Keywords: Economy, Creative, Industry


PENDAHULUAN

Industri kreatif merupakan salah satu faktor yang menjadi penggerak


perekonomian nasional. Industri kreatif Indonesia semakin berkembang dan
diminati pasar global. Berdasarkan dan kementerian pariwisata dan ekonomi
kreatif, indsutri kuliner, fashion dan kerajinan memiliki kontribusi besar pada
produk dosmetik bruto (PDB) nasiona Indonesia.Industri kreatif ini bisa disebut
juga dengan sebuah aktifitas ekonomi yang terkait dengan menciptakan atau
penggunaan pengetahuan informasi. Di Indonesia Industri Kreatif biasa disebut
juga dengan industri budaya atau ekonomi kreatif. Industri kreatif tercipta dari
pemanfaatan serta keterampilan yang dimiliki oleh setiap individu untuk bisa
membuat lapangan pekerjaan baru dan juga bias menciptakan kesejahteraan di
daerah. Industri kreatif merupakan hasil dari kreatifitas dan daya cipta setiap
individu.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang dilakukan oleh penulis Apabila ditinjau dari tingkat
ekplanasinya Tergolong ke dalam penelitian deskriptif.Berbagai macam definisi
tentang penelitian Deskriptif, di antaranya adalah penelitian yang Dilakukan
untuk mengetahui nilai variabel Mandiri, baik satu variabel atau lebih
(independen) tanpa membuat perbandingan, Atau menghubungkan antara
variabel satu Dengan variabel yang lain (Sugiyono: 2012).

Metode yang digunakan dalam penelitian ini mendasarkan kepada metode


mixed method research. Creswell (2009) menyatakan bahwa “Mixed Methods
Research is an approach to inquiry that combines or associated both ualitative
quantitative forms of research” .
PEMBAHASAN
Defenisi industri kreatif
Seperti batasan dan konsep ekonomi maka defenisi, konsep, dan batasan industry
kreatif juga sangat berperan, akan tetapi pada umumnya mengacu pada pengertian “bagaimana
usaha-usaha mentransformasikan kreativitas individu, kecakapan, dan keterampilan ke dalam
bentuk nilai tambah.

Beberapa defenisi dan batasan industri kreatif menurut para ahli.

1. Menurut departemen perdagangan RI (2009:5) “industry kretif adalah industry yang


berasal dari pemanfaatan krativitas, keterampilan serta bakat individu untuk menciptakan
kesejahteraan dan lapangan pekerjaan dengan menghasilkan dan memperdayakan daya
kreasi dan daya cipta individu tersebut”
2. Menurut Simatupang (2007) “industri kreatif adalah industry yang mengandalkan talenta,
keterampilan, dan kreativiats yang merupakan elemen-elemen dasar setiap individu.
Unsur utama industry kratif adalah kreativitas, keahlian, dan talenta yang berpotensi
meningkatkan kesejahteraan melalui penawaran kreasi intelektual.
3. Menurut UK DCMS Task Force (1988-4) “industri kreatif merupakan industry yang
berasal dari kreativitas individu, keterampilan, dan bakat yang secara potensial
menciptakan kekayaan, dan lapangan pekerjaan melalui eksploitasi dan pembangkitan
kekayaan intelektual dan daya cipta individu.
4. Menurut UNCTAD dan UNDP dalam Creative Economy Report, (2008: 4) “industri
kreatif dapat didefinisikan sebagai sirklus kreasi, produksi, serta distribusi barang dan jasa
yang menggunakan kreativitas dan modal intelektual sebagai input utama. Industri keratif
terdiri dari seperangkat pengetahuan berbasis aktivitas yang menghasilkan barang -barang
riil dan intelektual nonriil, dan objek pasar. Industri kreatif tersusun dari suatu bidang
yang heterogen yang saling memengaruhi fari kegiatan-kegiatan kreatif yang bervariasi,
yang tersusun dari seni dan kerajinan tradisional, penerbitan, musik, visual, dan
pembentukan seni sampai dengan penggunan teknologi yang intensif dan jasa-jasa yang
berbasis kelompok, seperti film, telvisi dan siaran radio, serta media baru dan desain.”

Berdasarkan defenisi tersebut terdapat tiga pengertian,yaitu sbb:


a. Industry kreatif dapat didefenisikan sebagai siklus kreasi, produksi, serta distribusi
barang dan jasa yang menggunakan kreativitas dan modal intelektual sebagai input
utama.
b. Industry kreatif terdiri dari seperangkat pengetahuan berbasis aktivitas yang
menghasilkan barang-barang rill dan intelektual nonrill, atau jasa-jasa artistic yang
memiliki kandungan kreatif, nilai-nilai ekonomi, dan objek pasar.
c. Industri kreatif tersusun dari suatu bidang yang heterogen, yang saling
mempengaruhi dari kegiatan-kegiatan kreatif yang bervariasi, yang tersusun dari seni
dan kerajinan tradisional.

5. Menurut UNCTAD (2008:33) ada beberapa batasan dan defenisi industry kreatif,yaitu
sbb:
a. Industry kreatif merupakan siklus kreasi, produksi, dan distribusi barang dan jasa
yang menggunakan kreatifitas dan modal intelektual sebagai input utama. (are the
cycle of creation,production,and distribution nof goods and services that use
creativity and intellectual capital as primary inputs ).
b. Industry kreatif tersusun dari seperangkat ilmu pengetahuan yang berbasis aktivitas,
yang memfokuskan tidak terbatas hanya pada seni,yang secara potensial
menghasilkan penerimaan yang berasal dari perdagangan dan hak kekayaan
intelektual.
c. Industri kreatif terdiri atas barang- barang riil dan intelektual yang bersifat nonriil,
atau jasa-jasa artistik yang memiliki kandungan kreatif, nilai ekonomi, dan pasar.
d. Industri kreatif terletak pada lintasan/persalingan antara pekerja yang ahli (artisan),
jasa-jasa, dan sektor-sektor industri.
e. Industri kreatif merupakan sektor dinamis baru dalam perdagangan dunia.
6. Menurut UNESCO “industri kreatif adalah industri yang mengombinasikan kreativitas,
keterampilan, dan kecakapan untuk menghasilkan kekayaan dan lapangan kerja. Industri
kreatifDibentuk oleh budaya kreatif, yaitu budaya yang mengombinasikan kreasi
(creation), produk (product), dan komersial (commercialization).

Produk dari industri kreatif disebut produk komerssialisasi (commercial product), yaitu
berupa barang edan jasa kreatif (creative goods and services). Menurut Hermawan K, yang
dikutip oleh kelompok kerja indonsia design power deperteen perdagangan RI (2008: 73),
“Komersialisasi adalah segala aktivitas yang berfungsi memberi pengetahuan kepada pembeli
tentang produk barang dan jasa yang disediakan dan juga memengaruhi konsumen untuk
membelinya.”

Kegiatan komersialisasi, meliputi hal – hal sebagai berikut.

a. Pemasaran

Dalam pemesaran, kegiatan kegiatan komersialisasi yang dilakukan mencakup


penciptaan/konsep merek (branding), penentuan pasar sasaran (targeting), dan menentukan
posisi pasar (market postitioning).

b. Penjualan

Dalam penjualan, kegiatan komersialisasi yang dilakukan mencakup penjualan langsung


oleh disainerm kreator, distributor, pemegang lisensi, pemegang pewaralaba (franchisee),
pabrikan, dan lain sebagainya.

c. Promosi

Kegiatan komersialisasi yang dapat dilakukan melalui promosi, seperti ekspo (expo),
pameran, pertunjukkan, pengginaan saluran media baru.

Sementara itu, layanan adalah segala aktiitas yang diperlukan untuk menjaga suatu
produk-barang atau jas- tetap berfungsi dengan baik sesuai dengan harapan konsumen setelah
produk tersebut dibeli oleh konsumen.

Karakteristik Industri Kreatif

Berdasarkan hasil studi pemetaan Industri yang dilakukan Departemen Perdagangan RI


(2007: 38), industri kreatif memiliki karakteristik umum sebagai berikut.

1. Fluktuasi pertumbuhan nilai tambah terjadi hampir pada seluruh subsektor industri
kreatif
2. Fluktuasi pertumbuhan nilai tambah tersebut diikuti oleh fluktuasi pertumbuhan jumlah
perusahaan
3. Fluktuasi pertumbuhan penyerapan tenaga kerja tinggi, tetapi tidak setinggi fluktuasi
pertumbuhan perusahaan
4. Memiliki tingkat teknologi dan produkstivitas modal yang relatif konstan. Artinya
teknologi yang digunakan bukan teknologi tinggi dan bukan industri pada modal
(capital intensive).

A. Klasifikasi Industri Kreatif

Ada beberapa klasifikasi industri kreatif. Menurut UNDP dan UNCTAD (2008: 18),
dapat dilihat dari model sector-sektor kreatif sebagai berikut.

Tabel 1 Sistem Klasifikasi untuk Industri Kreatif dilihat dari macam-macam model

1. UK DCMS model 2. Symbolic texts model: 3. Concentric circles 4. WIPO copyright


• Advertising Core cultural industries model: model:
• Architecture • Advertising Core creative arts; Core copyright
• Art and antiques • Film • Literature industries;
market • Internet • Music • Advertising
• Crafts • Music • Performing arts • Collecting
• Design • Publishing • Visual arts societies

• Fashion • Television and Other core cultural • Film and video

• Film and video computer industries; • Misuc

• Music • Video and computer • Film • Performing atrs

• Performing arts games • Museums and • Publishing

• Publishing Peripheral cultural libraries • Software

• Software industries; Wider cultural • Television and

• Television and • Creatives arts industrues; radio

radio Borderline cultural • Heritage servies • Visual and

• Video and industries; • Publishing graphic art

computer games • Consumen electronics • Sound recording Interdependent


• Fashion • Television and copyright
• Software radio industries;
• Sport • Video and • Blank recording
computer games material
Related industries; • Consumer
• Advertising electronics
• Architecture • Musical
• Design instruments
• Fashion • Paper
• Photocopiers,
photographic,
equipment
Partial copyraght
industries;
• Architecture
• Clothing,
footwear
• Design
• Fashion
• Household goods

1. Berdasarkan UK DCMS model terdiri dari atas: Periklanan, arsitektur, seni dan pasar
barang antik, kerajinan, desain, pakaian, film dan video, musik, pertunjukkan, kesenian,
penerbitan, perangkat lunak (software), televisi dan radio, serta video dan permainan
komputer (computer games).
2. Berdasarkan symbolic texts model ada beberapa kategori, yaitu:
a. Kategori industri budaya inti (core cultural industrues), meliputi periklanan, film,
internet, musik, penerbitan, televisi dan radio, serta video dan permainan komputer.
b. Kategori industri budaya di sekelilingnya (peripheral cultural industries), meliputi
kesenian kreatif.
c. Kategori industri budaya perbatasan meliputi: elektronik untuk konsumen, mode,
perangkat lunak olahraga.
3. Berdasarkan concentric circles model terdiri atas empat kategori :
a. Kategori seni kreatif inti, meliputi literatur, musik, seni pertunjukan, dan seni visual.
b. Kategori inti industri budaya lainnya meliputi film, museum, dan perustakaan
c. Kategori industri buadaya yang lebih luas meliputi : jasa jasa heritage, penerbitan,
rekaman suara, televisi dan radi, televisi
d. Kategori industri yang berkaitan meliputi : periklanan, arsitektur, desain, dan mode.
4. Berdasarkan WIPO copryright model ada beberapa kategori yaitu :
a. Kategori industri penerbitan inti meliputi : periklanan, film dan vidio serta musik
b. Kategori seni pertunjukan meliputi penerbitan, perangkat lunak televisi dan radio serta
visual dan seni grafis.
c. Kategori industri penerbitan yang saling terkait meliputi materi rekaman yang masih
kosong, elektronika, untuk konsumen
d. Kategori industri secara parsial meliputi arsitektur pakaian, alas kaki desain, mode alat
alat rumah tangga

Beberapa dengan klasifikasi tersebut UNCTAD dalam Creative Economy Report


(2008: 14) mengklasifikasi industri kreatif ke dalam beberapa kategori berikut :

1. Heritage yang terrdiri atas :


a. Ekspresi budaya tradisional meliputi seni dan kerajinan, festival dan perayaan/
pertunjukan
b. Situs budaya meliputi situs arkeologi, museum, perpustakaan dan ekshibisi.
2. Seni terdiri atas : Seni visual, yaitu lukisan, patung, fotografi, dan barang barang antik
3. Media terdiri atas:
a. Percetakan dan media penerbitan, meliputi buku buku surat kabar dan publikasi
lainnya
b. Audio visual meliputi film televisi radio dan siaran lainnya
4. Kreasi fungsional terdiri atas :
a. Desain meliputi interior, grafik, dan perhiasaan
b. Media baru meliputi perangkat lunak, permainan vidio dan konten kreatif digital
lainnya.
c. Jasa jasa kreatif meliputi arsitektur, periklanan, budaya, dan rekreasional, riset dan
pengembangan kreatif, digital dan jasa jasa kreatif lainnya.

Sementara itu, kklasifikasi industri kreatif menurut Departemen perdagangan Republik


Indonesia (2008: 4), terdapat 14 subsetor industri yang berbasis kreativitas, meliputi:

1) Periklanan
2) Arsitektur
3) Pasar barang seni
4) Kerajinan
5) Desain
6) Pakaian
7) Video, film, dan fotografi
8) Permainan interaktif
9) Musik
10) Seni pertunjukkan
11) Musik
12) Seni pertunjukkan
13) Penerbitan dan percetakan
14) Layanan komputer dan perangkat lunak
15) Televisi dan radio
16) Riset dan pengembangan

Peran Industri kreatif

Industri kreatif memiliki peranan penting dalam perekonomian nasional maupun global
karena memberikan kontribusi terhadap berbagai aspek kehdupan baik secara ekonomi,
maupun secara non ekonomi. Secara ekonomi industri kreatif berperan dalam menciptakan
iklim bisnis, penciptaan lapangan kerja, menumbuhkan inovasi dan kreativitas, pencipta
sumber daya yang terbarukan dan berkontribusikan positif terhadap pendapatan nasional bruto.

Berdasarkan laporan ekonomi kreatif (2008: 2) dari Departemen perdangangan RI


kontribusi ekonomi kreatif dapat dilihat dari beberapa indikator baik secara ekonomi maupun
non ekonomi sebagai berikut.

1. Berkontribusi terhadap produk domostik bruto (PDB)

Berdasarkan data dari departemen perdangangan RI (2008: 26) Kontribusi Industri kreatif
terhadap PDB di Indonesia tahun 2002-2007 sebesar 6,3% Inggris 8,2%, Amerika serikat
11,12% ( WIPO) singapura tahun 2002 sebesar 3 % dari GDP.

2. Menciptakan lapangan pekerjaan

Industri kreatif telah mampu menciptakan lapangan pekerjaan. Laporan Departemen


Perdagangan (2008 : 27), industry kreatif Indonesia tahun 2002–2006, rata–rata mampu
menyerap 5,4 juta tenaga kerja dengan tingkat partisipasi tenaga kerja nasional sebesar 5,79%
dan dengan tingkat produktivitas tenaga kerja per kapita Rp 19.466.000 per tahun.
3. Mempertinggi Ekspor

Kontribusi industry kreatif terhadap ekspor Indonesia tahun 2006 sebesar 9,13%
pertumbuhan ekspor industry kreatif Inggris 11% dan kontribusi ekspornya 4,3%.

4. Meningkatkan iklim bisnis

Industri kreatif dapat dimanfaatkan sebagai perangsang investasi, yaitu dengan


pembangunan kota-kota kreatif, yang diikuti pembangunan infrastruktur komunikasi dan
informasi yang mempermudah akses, kemudian mendatangkan para investor.

5. Pencipta Lapangan Usaha

Perkembangan industri kreatif sangat berkontribusi terhadap sektor jasa dan produksi.
Berbagai sektor tercipta akibat tumbuhnya industry kreatif baik yang berskala kecil maupun
yang berskala besar.

6. Dampak terhadap sektor lain

Industri kreatif telah menciptakan struktur industry baru sehingga membuka lapangan
usaha baru bagi industri pendukungnya.

7. Dampak terhadap aspek social

Selain berkontribusi terhadap perekonomian, industry kreatif berkontribusi terhadap sosial


ekonomi lainnya.

8. Dampak terhadap Pelestarian Budaya

Peran penting nonekonomi dari industri kreatif adalah berperan dalam membangun buday,
warisan budaya, dan nilai-nilai lokal yang kuat.

Keunggulan Industri Kreatif

Menurut Departemen Perdagangan RI Peluang Industri Kreatif (2009;1), industry kreatif


memiliki kelebihan dan ia telah terbukti memberikan sumbangan dalam pembangunan:

1. Kebutuhan terhadap modal uang dan material relatif lebih kecil.


2. Fleksibel terhadap perubahan sehingga lebih tahan terhadap goncangan eksternal.
3. Kelincahan dalam bermain, terutama dalam distribusi dan pemasaran.
Peluang Industri Kecil

Industri kreatif sangat responsif terhadap fenomena-fenomena sosial konsumen.


Sebaliknya, konsumen juga sangat responsif terhadap barang-barang dan jasa-jasa baru yang
unik yang diciptakan industry kreatif. Dengan daya respons dan fleksibilitas maka permintaan
konsumen telah mengubah pendekatan dalam orientasi industry, dari supply driven, yaitu
industri yang merespons konsumen, ke demand driven, yaitu pendekatan industri yang
berorientasi untuk merangsang permintaan, dan proses produksinya tidak di suatu tempat,
tetapi tersebar.

Kesimpulan

Bisnis industri kreatif tidaklah susah hanya dengan berpikir kreatif, industri kreatif bisa
dibangun tidak dengan modal yang tinggi cukup dengan modal IT dan modal berpikir kreatif.
Untuk mengembangkan industi kreatif diperlukan sebuah kolaborasi yang padu, saling
memperkuat, saling menyangga, dan bersimbiosis mutualisme antara aktor-aktor yang terlibat,
yaitu kelompok cendikiawan (intellectuals), bisnis (business) dan kelompok pemerintah
(government) yang kemudian disebut sebagai sistem Triple Helix.

DAFTAR PUSTAKA

Andari, R., H. Bakhshi, W. Hutton, A.O'Keeffe, P. Schneider, (2007), Staying Ahead: The
economic performance of the UK's Creative Industries, The Work Foundation, London
Bakhshi, H., E. MeVittie, J. Simmie (2008), Creating Innovation. Do the creative industries support
innovation in the wider economy? NESTA Research Report March2008, London.
Creswell, John W. (2009). Research Design. Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan
Mixed. Beta. Yogjakarta
Departemen Perdagangan RI (2007): Studi Industri Kreatif Indonesia. Kelompok Kerja Indonesia
Design Power. Departemen Perdagangan Republik Indonesia. Jakarta.
Dina Melita, Deni Erlansyah. Andari, R., (2015), Pemetaan Industri Kreatif Dalam Meningkatkan
Pertumbuhan Ekonomi Kawasan Urban Di Kota Palembang. Proceding Economic
Globalization Trend and Risk For Developing Country
Moelyono, Mauled. 2010. Menggerakan EKONOMI KREATIF Antara Tntunan dan
Kebutuhan. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
Sugiono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Penerbit Alfabeta. Bandung.
Suryana. 2013. Ekonomi Kreatif EKONOMI BARU: Mengubah Ide dan Menciptakan
Peluang. Jakarta: Salemba Empat.
Soeharsono Sagir.2009. Kapita Selekta Ekonomi Indonesia. Jakarta: Kencana.
UNDP-UNCTAD. 2008. Creative Economy Report. AS: United Nations. Dalam
buku Ekonomi Kreatif EKONOMI BARU: Mengubah Ide dan Menciptakan Peluang. 2013.

Anda mungkin juga menyukai