Anda di halaman 1dari 7

Nama : Sabrina Oktavia

Npm : 197210382

Prodi : Administrasi Bisnis / 3 C

Mata Kuliah : Islam dan Keilmuaan

REVIEW JURNAL

Judul Konsep Gender dalam Islam


Jurnal Jurnal Ilmiah Kajian Gender

Penulis Meiliarni Rusli

Reviewer Sabrina Oktavia ( 197210382 )

Tanggal Review 12 Desember 2020

Abstract Islam consider the concept of


equality and justice. Islam
teachings interpret of equality
as something that is
proportionally fair, put
something in the its place,
not as numerous or equally.
The equality principles of
gender in the Qur’an
explained that women and
men are equally as slaves,
caliph on earth, recieved a
preliminary agreement with
God, Adam and Hawa are
actively infolved in the
cosmic drama and same
potential achievement.

Latar Belakang Islam adalah sistem kehidupan yang


mengantarkan manusia untuk memahami
realitas kehidupan.Islam juga merupakan
tatanan global yang diturnkan Allah sebagai
Rihmatan Lil’Alamin. Sehingga sebuah
konsekuensi logis bila penciptaan Allah atas
mahluk-Nya laki- laki dan perempuan
memiliki misi sebagai khalifatullah fil
ardh, yang memiliki kewajiban untuk
menyelamatkan dan memakmurkan alam
sampai pada suatu kesadaran akan tujuan
menyelamatkan peradaban manusia.
Selanjutnya dalam pembahasan gender
menurut Islam perlu dilihat bagaimana Islam
mengapresiasikan keddudukan perempuan
dan kesetaraan yang
dimunculkannya.Diantara 114 surat yang
terkandung didalam Al Qur’an terdapat satu
surat yang didedikasikan untuk perempuan
secara khusus memuat dengan lengkap hak
azasi peempuan dan aturan-aturan yang
mengatur bagaimana seharusnya perempuan
berlaku di dalam lembaga
perrnikahan, keluarga, dan sector
kehidupan. Surat ini dikenal dengan surat An-
nisa’, dan tidak satupun surat secara khusus
ditujukan kepada kaum laki-laki. Lebih jauh
lagi, Islam dating sebagai revolusi yang
mengeleminasi deskriminasi kaum jahiliyah
atas perempuan dengan pemberian hak
warisan, menegaskan persamaan status dan
hak dengan laki-laki, pelarangan nikah tanpa
jaminan hukum bagi perempuan dan
mengeluarkan aturan pernikahan yang
mengangkat derajat perempuan masa itu dan
perceraian yang manusiawi.
Islam adalah agama ke-Tuhanan sekaligus
agama kemanusiaan dan
kemasyarakatan . Dalam pandangan
Islam, manusia mempunyai dua
kapasitas, yaitu sebagai hamba dan sebagai
representative Tuhan , tanpa membedakan
jenis kelamin, etnik, dan warna kulit , yang
artinya: Hai manusia, sesungguhnya Kami
menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seoarang perempuan dan menjadikan kamu
berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya
kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang
yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah
ialah orang yang paling bertaqwa diantara
kamu.Sesungguhnya Allah
Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal (Q.S
49: 13).
Tujuan Penulisan
Subjek Penelitian Gender dan Islam

Metode Penelitian Dalam jurnal ini menggunakan metode


penelitian deskriptif kualitatif, Karena
Penelitian deskriptif kualitatif merupakan salah
satu dari jenis penelitian yang termasuk dalam
jenis penelitian kualitatif. Adapun tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengungkapkan
kejadian atau fakta, keadaan, fenomena,
variabel dan keadaan yang terjadi saat
penelitian berlangsung dengan menyuguhkan
apa yang sebenarnya terjadi. Penelitian ini
menafsirkan dan menguraikan data yang
bersangkutan dengan situasi yang sedang
terjadi, sikap serta pandangan yang terjadi di
dalam suatu masyarakat, pertentangan antara
dua keadaan atau lebih, hubungan antar
variable yang timbul, perbedaan antar fakta
yang ada serta pengaruhnya terhadap suatu
kondisi, dan sebagainya.
Sesuai dengan permasalahan yang menjadi
focus dalam penelitian ini yaitu gambaran
deskriptif mengenai Rasional (akal), Perasaan,
dan manusia . Maka peneliti menggunakan
pendekatan kualitatif dengan mendeskripsikan
data yang peneliti peroleh sebagai hasil suatu
penelitian. Dengan menggunakan metode ini ,
maka peneliti akan mendapatkan data secara
utuh dan dapat dideskripsikan dengan jelas
sehingga hasil penelitian ini benar-benar sesuai
dengan kondisi yang ada.
Hasil penelitian Menurut bahasa kata gender diartikan sebagai
the grouping of words into
masculine, feminine, and neuter, according as
they are regarded as male, female or without
sex yang artinya gender adalah kelompok kata
yang mempunyai sifat maskulin, feminine, atau
tanpa keduanya . Dapat dipahami bahwa
gender adalah perbedaan yang bukan biologis
dan juga bukan kodrat Tuhan. Konsep gender
sendiri harus dibedakan antara kata gender
dengan kata sex . Perbedaan jenis kelamin
antara laki-laki dan perempuan adalah kodrat
Tuhan karena secara permanen tidak berubah
dan merupakan ketentuan biologis. Sedangkan
gender adalah perbedaan tingkah laku antara
laki-laki dan permepuan yang secara sosial
dibentuk. Perbedaan yang bukan kodrat ini
diciptakan melalui proses social dan budaya
yang panjang.
Gender tidak bersifat biologis, melainkan
dikonstruksikan secara sosial. Karena gender
tidak dibawa secara lahir, melainkan dipelajari
melalui sosialisasi, oleh sebab itu gender dapat
berubah. Terjadinya berbagai bias gender
dalam masyarakat adalah karena pengaruh
budaya dan pemahaman ajaran Agama yang
keliru, tidak konprehensif dalam memahami
teks al-qur’an dan hadits dan sering diartikan
secara parsial sehingga tidak diperoleh
pemahaman yang tepat dan utuh.Bila kita
mengacu kepada berbagai falsafah dan budaya
masyarakat ditemui pandangan yang tidak
memberdayakan perempuan, tidak
menempatkannya dalam posisi dan peran yang
tepat tapi meminggirkan mereka bahkan
menganggap perempuan sebagai sumber
masalah kerusakan Islam menyamakan
manusia untuk memperhatikan konsep
keseimbangan mengandung nilai-nilai
kesetaraan , keadilan dan menolak
ketidakadilan, keselarasan, keserasian dan
keutuhan bagi manusia. Ajaran Islam
memaknai adil sebagai sesuatu yang
proporsional, meletakkan sesuatu pada
tempatnya, bukan sama banyak atau sama rata.
Kelebihan - Penggunaan tata penulisan yang sesuaui
Dengan EYD
-Memberikan pemahaman dan informasi baru
Tentang gender dan islam
Kekurangan -Identitas jurnal kurang lengkap , seperti tidak
ada Volume dan halaman , Tahun.
-Penjelasan jurnal sangat singkat

Kesimpulan Menurut bahasa kata gender diartikan sebagai


the grouping of words into
masculine, feminine, and neuter, according as
they are regarded as male, female or without
sex yang artinya gender adalah kelompok kata
yang mempunyai sifat maskulin, feminine, atau
tanpa keduanya . Dapat dipahami bahwa
gender adalah perbedaan yang bukan biologis
dan juga bukan kodrat Tuhan. Konsep gender
sendiri harus dibedakan antara kata gender
dengan kata sex . Perbedaan jenis kelamin
antara laki-laki dan perempuan adalah kodrat
Tuhan karena secara permanen tidak berubah
dan merupakan ketentuan biologis. Sedangkan
gender adalah perbedaan tingkah laku antara
laki-laki dan permepuan yang secara sosial
dibentuk. Terakhir yang perlu dipahami adalah
Al-Qur’an tidak mengajarkan diskriminasi
antara laki-laki dengan perempuan sebagai
manusia. Dihadapan Allah SWT lelaki dan
perempuan mempunyai derajat dan kedudukan
yang sama. Oleh karena itu pandangan-
pandangan yang menyudutkan posisi
perempuan sudah selayaknya diubah, karena
Qur’an menyerukan keadilan (Q.S an-
Nahl/16:90); keamanan dan ketentraman (Q.S
an-Nisa/4:58); mengutamakan kebaikan dan
mencegah kejahatan (Q.S Ali Imran/3:104).
Ayat-ayat inilah yang dijadikan tujuan-tujuan
utama dari agama sebagai Rihmatan Lil
‘Alamin.Jika ada penafsiran yang tidak sejalan
dengan prinsip-prinsip keadilan dan hak azasi
manusia, maka penafsiran itu harus ditinjau
kembali.

Anda mungkin juga menyukai