Anda di halaman 1dari 8

FILSAFAT DI EROPA ABAD PERMULAAN

MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah:
Filsafat
Dosen Pengampu : Nur Aris, M.AG.

Disusun oleh :

KELOMPOK 5
1. Aprilia Rahmawati : 1520310049
2. Dita Ramadhanti :1520310050

JURUSAN SYARIAH / MBS


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
KUDUS
(STAIN KUDUS)
Tahun Akademik 2015/2016

0
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Filsafat di Eropa abad Permulaan bisa juga disebut Filsafat Yunani
Klasik. Filsafat Yunani klasik merupakan awal dari permulaan pemikiran filsafat
atau pembahasan masalah filsafat secara spekulatif rasional, dan tidak irrasional
domatis. Filsafat Yunani klasik juga merupakan ilustrasi pemikiran dan
pembahasan masalah filsafat secara sistematis dan lengkap dan juga berlaku
sampai sekarang.
Sejarah filsafat dipelajari dengan tujuan agar diperoleh apa yang
menjadi masalah pokok filsafat dan sejarah perkembangan pemikiran filsafat.
Mempelajari filsafat juga menyadarkan kita bahwa ajaran yang baik belum tentu
diterapkan dengan baik. Sejarah filsafat menyadarkan kita bahwa setiap teori ada
kebaikannya dan ada keburukannya.1

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja aliran-aliran yang ada dalam Filsafat di Eropa abad Permulaan?
2. Siapa saja tokoh-tokoh yang ada dalam Filsafat di Eropa abad Permulaan?

1
http://lailafathimah.blogspot.com/2013/07/makalah-filsafat-yunani-klasik-kuno.html diakses
tanggal 10 September 2015

1
BAB II
Pembahasan
A. Aliran-aliran Abad Permulaan
1. Sofisme
Aliran yang mengawali periode Yunani Klasik ini adalah Sofisme.
Penamaan aliran Sofisme ini berasal dari kata sophos yang artinya cerdik
pandai. Keberadaan Sofisme ini dengan keahliannya dalam bidang-bidang
bahasa, politik, retorika dan terutama memaparkan tentang kosmos dan
kehidupan manusia di masyarakat sehingga keberadaan Sofisme ini dapat
membawa perubahan budaya dan peradaban Athena.
Antara kaum Sofis dengan Socrates mempunyai hubungan yang erat
sekali. Di samping mereka hidup sezaman, pokok permasalahan pemikiran
mereka juga sama, yaitu permasalahan Socrates bukan lagi jagat raya, tetapi
manusia (Scorates telah memindahkan filsafat dari langit ke bumi),
sedangkan kaum Sofis juga memusatkan perhatian pemikirannya kepada
manusia. Bahkan Aristophanes menyebutkan bahwa sesungguhnaya Scorates
termasuk kaum Sofis. Perbedaan antara kaum Sofis dengan Socrates adalah
bahwa pemikiran filsafat Socrates sebagai suatu reaksi dan kritik terhadap
pemikiran kaum Sofis.2
Istilah kaum Sofis yang berasal dari kata sophistes mempunyai pengertian
seorang sarjana atau cendekiawan. Di kemudian hari seutan sofis mempunyai
pengertian yang kurang baik karena sofis diartikan sebagai orang-orang yang
pekerjaannya berkeliling kota untuk memberikan ajarannya dengan imbalan
jasa atau uang.

2
Achmadi, Asmoro. Filsafat Umum. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2012, Hlm. 45.

2
Faktor yang mendorong timbulnya kaum Sofis, yaitu :
a. Perkembangan secara pesat kota Athena dalam bidang politik dan
ekonomi.
b. Setelah kota Athena mengalami keramaian penduduknya yang bertempat
tinggal, maka kebutuhan dalam bidang pendidikan tidk terelakkan lagi
karena desakan kaum intelektual.
c. Karena pemukiman perkotaan bangsa Yunani biasanya terletak di pnatai,
kontak dan pergaulan dengan bangsa lain tidak dapat dihindari lagi.3
Salah satu tokoh Sofisme adalah Gorgias (480-380 SM). Georgias inilah
tokoh Sofisme yang paling banyak muridnya, walaupun masih banyak lagi
tokoh yang kecil, misalnya Hippias, Prodikos, dan Kritias.
Gorgias (480-380 SM)
Menurut pendapatnya, yang penting adalah bagaimana dapat meyakini
orang lain agar menerima pendapat kita.
Pemikiran yang penting adalah:
a. Mencari keterangan tentang asal usul yang ada,
b. Bagaimana peran manusia sebagai makhluk yang mempunyai kehendak
berfikir,
c. Norma yang sifatnya umum tidak ada, yang ada norma yang
individualistik (subjektivisme);
d. Bahwa kebenaran tidak dapat diketahui sehingga ia termasuk penganut
Skeptisisme.
Dari pendapat beberapa orang terhadap aliran Sofisme terdapat perbedaan,
diantaranya : Aspek positif dari adanya aliran Sofisme ini akan
mempengaruhi terhadap kebudayaanYunani, yaitu suatu revolusi intelektual,
dan mengangkat manusia sebagai objek pemikiran filsafat. Aspek
negatifenya, aliran Sofisme membawa pengaruh yang tidak baik terhadap
kebudayaan Yunani, terutama nilai-nilai tradisional (agama dan norma)
dihancurkan.

3
Ibid., hlm. 46

3
Hal terpenting dengan munculnya Sofisme ini adalah mempunyai peran
yang sangat penting dalam rangka menyiapkan kelahiran pemikiran filsafat
Yunani Klasik yang dipelopori Socrates, Plato, dan Aristoteles.
1) Socrates (469-399 SM)
Ia anak seorang pemahat Sophroniscos, dan ibunya bernama
Phairnarete, yang pekerjaannya seorang bidan. Berbeda dengan kaum Sofis,
yang setiap mengajarkan pengetahuannya selalu memungut bayaran, tetapi
Socrates tidak memungut bayaran kepada murid-muridnya. Pembelaan
Socrates atas tuduhan memberikan ajaran baru yang merusak moral para
pemuda, dan menentanag kepercayaan Negara, telah ditulis oleh Plato dalam
karangannya : Apologia.
Teknik menolong kelahhiran (bayi) disebut majeutike (kebidanan) yaitu
dengan cara mengamat-amati hal-hal yang konkret dan yang beragam
coraknya tetapi pada jenis yang sama.
2) Plato (427-347 SM)
Ia lahir di Athena, dengan nama asli Aristocles. Ibunya bernama
Periktione. Pada usia 40 tahun ia mengunjungi Italia dan Sicilia, untuk belajar
ajaran Pythagoras, kemudian sekembalinya ia mendirikan sekolah
Akademika. Dibanndingkan dengan gurunya, Socrates, Plato telah maju
selangkah dalam pemikirannya. Pemikiran tentang Tuhan, Pemikiran tentang
Negera yang tertera dalam Polites dan Nomoi.
3) Aristoteles (384-322 SM)
Ia dilahirkan di Stagira, Yunani utara pada tahun 348 SM. Ayahnya
seorang dokter pribadi di raja Macedonia Amyntas. Setelah Plato meninggal
dunia, Aristoteles bersama rekannya Xenokrates meninggalkan Athena karena
tidak setuju dengan pendapat pengganti Plato di Akademia tentang filsafat.
Tahun 342 SM Aristoteles diundang raja Philippos dari Macedonia untuk
mendidik anaknya Alexander. 4

4
Ibid., hlm. 55

4
Karya karya Aristoteles antara lain : Logika, Filsafat Alam, Psikologi,
Biologi, Metafisika, Etika, Politik dan Ekonomi, Retorika dan Poetika.
Berikut adalah beberapa pemikiran Aristoteles yang terdiri dari : ajaran
tentang logika, sillogisme, pengelompokan ilmu pengetahuan, potensia dan
dinamika, pengenalan, etika, Negara.5
2. Epicurisme
Tokohnya Epicurus (341271 SM), Ia lahir di Samos dan mendapatkan
pendidikan di Athena. Pokok ajarannya adalah bagaimana agar manusia itu
dalam hidupnya bahagia. Untuk mencapai kebahagiaan manusia harus
menghilangkan rasa ketakutan terhadap kemarahan dewa, kematian, dan akan
nasib.
3. Stoaisme
Tokohnya adalah Zeno (366-264 SM) yang berasal dari Citium, Cyprus.
Ajarannya mempunyai persamaan dengan Epicurus. Pokok ajarannya adalah
bagaimana dalam hidupnya dapat bahagia. Apabila manusia telah dapat mencpai
harmoni dengan dirinya sendiri, maka kebahagiaan bukan lagi sebagai tujuan
hidup, tetapi dalam keadaan harmoni dengan dirinya sendiri.
4. Skeptisisme
Tokoh Skeptisisme adalah Pyrrhe (360-270 SM). Pokok ajarannya adalah
bagaimana dalam hidupnya dapat bahagia. Orang yang tidak pernah mengambil
keputusan, itulah orang yang berbahagia.
5. Neoplatonisme
Tokohnya adalah Plotinus dan Ammonius Saccas. Plotinus (204-270 SM)
lahir di Lykopolis, Mesir. Walaupun Plotinus mendasarkan diri pada pemikiran
Plato, tetapi Plotinus memajukan hal baru yang belum terdapat dalam filsafat
Yunani, yaitu arah pemikirannya kepada Tuhan dan Tuhan dijadikan dasar segala
sesuatunya.6

5
Ibid., hlm. 59
6
Ibid., hlm. 64

5
BAB III
Kesimpulan
Aliran yang mengawali periode Yunani Klasik ini adalah Sofisme.
Sofisme bukan merupakan suatu aliran atau ajaran, tetapi lebih merupakan suatu
gerakan dalam bidang intelektual yang disebabkan oleh pengaruh kepesatan
orang terhadap filsafat. Hal terpenting dengan munculnya Sofisme ini adalah
mempunyai peran yang sangat penting dalam rangka menyiapkan kelahiran
pemikiran filsafat Yunani Klasik yang dipelopori oleh Socrates, Plato, dan
Aristoteles.

6
DAFTAR PUSTAKA
Fatimah Laila. 2013. Makalah Filsafat Yunani Klasik Kuno. Blogspot.com,
diakses online pada tanggal 10 September 2015
http://lailafathimah.blogspot.com/2013/07/makalah-filsafat-yunani-klasik-
kuno.html

Achmadi, Asmoro. 2012. Filsafat Umum, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Wiramirahardja, Sutardjo A. 2006. Pengantar Filsafat [Sitematika Filsafat,


Sejarah Filsafat, Logika dan Filsafat Ilmu (Episttemologi), Metafisika dan
Filsafat Manusia, Aksiologi]. Bandung: PT Rafika Aditama.

Anda mungkin juga menyukai