Anda di halaman 1dari 7

NAMA : EFRIM WILDATRI

NIRM : 2020196351

KELAS : A TEOLOGI

KOMUNIKASI PUBLIK DAN MASSA


A. Komunikasi Publik
1. Pengertian komunikasi publik
Komunikasi publik (public communication) adalah komunikasi antara seorang pembicara dengan
sejumlah besar orang (khalayak), yang tidak bisa dikenali satu persatu. Komunikasi demikian sering juga
disebut pidato, ceramah, atau kuliah (umum). Komunikasi publik biasanya berlangsung lebih formal dan
lebih dari sulit dari pada komunikasi antar pribadi atau komunikasi kelompok, karena komunikasi publik
menuntut persiapan pesan yang cermat, keberanian dan kemampuan menghadapi sejumlah besar orang.
2. Unsur-unsur dalam Komunikasi Publik
a) Sumber/Komunikator
Adalah pembuat atau pengirim pesan informasi. Sumber ini bisa terdiri dari 1 orang ataupun
bisa juga dalam kelompok misalnya dari Partai,Organisasi. Komunikator atau sumber dalam
komunikasi publik dapat diakukan oleh siapa pun, dapat pula dilakukan oleh seorang komunikator
publik profesional. Mereka yang termasuk Komunikator Publik Profesional antara lain, manager dan
staf PR/Humas, wartawan, penyiar radio, presenter, penyaji ramalan cuaca, dan sebagainya.
b) Pesan
Adalah sesuatu yang disampaikan oleh sumber/komunikator kepada penerima/komunikan.
Penyampaian pesan dalam komunikasi publik ini berupa ide atau gagasan, informasi, ajakan, dan
sebagainya kepada orang banyak sebagai bentuk dari pencerahan,atau tindakan sosialisasi. Pesannya
berisi pesan yang penting diketahui publik –dikenal dengan Informasi Publik. Yang dikomunikasikan
menyangkut urusan publik (Public Affairs) atau yang diharapkan dapat menggugah orang banyak.
c) Media
Adalah alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari kominikator kepada komunikan.
Sarana komunikasi publik yaitu segala saluran yang bisa menyampaikan pesan kepada publik melalui
media massa,orasi pada rapat umum ,aksi demonstrasi,blog,situs jejaring sosial,kolom komentar di
website/blog,e-mail, milis,sms,surat,surat pembaca,reklame ,spanduk,diskusi,dan musyawarah. Yang
pasti, komunikasi publik memerlukan keterampilan komunikasi lisan dan tulisan agar pesan dapat
disampaikan secara efektif dan efisien.
d) Penerima/Komunikan
Adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh komunikator.
Komunikan/penerima pesan dalam komunikasi publik biasanya orang-orang dalam satu
organisasi,ataupun luar organisasi,dengan jumlah yang relatif besar dilakukan di sebuah tempat seperti
di auditorium,kelas/ruangan,dan tempat ibadah.
e) Efek/Pengaruh
Adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan,dirasakan,dan dilakukan oleh komunikan
sebelum dan sesudah menerima pesan dari komunikator. Efek atau pengaruh yang di terima oleh
komunikan tentunya kearah yang lebih baik karena pesan disampaikan dalam komunikasi publik
biasanya mengenai pendidikan,tindakan sosialisasi,bahkan pencerahan.
f) Umpan balik/Feedback
Adalah suatu bentuk tanggapan balik dari komunikan/penerima setelah memperoleh pesan dari
komunikator. Umpan balik dalam komunikasi publik bisa seperti pertanyaan yang diajukan ke
komunikator yang memang terbatas,ataupun bisa berupa saran.
3. Karakteristik Komunikasi Publik
a) Satu pihak (pendengar/komunikan) cenderung lebih pasif.
b) Interaksi antara sumber dan penerima terbatas.
c) Umpan balik yang diberikan terbatas.
d) Dilakukan di tempat umum seperti di kelas, auditorium, tempat ibadah.
e) Dihadiri oleh sejumlah besar orang.
f) Biasanya telah direncanakan.
g) Sering bertujuan untuk memberikan penerangan, menghibur, memberikan penghormatan dan
membujuk.
h) Dari segi ekonomi biaya untuk memproduksi komunikasi massa cukup mahal dan memerlukan
dukungan tenaga kerja yang relatif banyak untuk mengelolanya.
4. Tujuan Komunikasi Publik
a) Perubahan Sosial Dan Partisipasi Sosial
b) Perubahan Sikap
c) Perubahan Pendapat
d) Perubahan Perilaku
5. Efek Komunikasi Publik
Komunikasi harus mempunyai efek menambah pengetahuan, mengubah sikap, dan menggerakkan
perilaku kita. Efek yang terjadi pada komunikan tersebut terdapat pada tiga aspek.
a) Efek Kognitif
Efek kognitif adalah akibat yang timbul pada diri komunikan yang sifatnya informatif bagi
dirinya. Dalam efek kognitif ini akan dibahas tentang bagaimana media massa dapat membantu
khalayak dalam mempelajari informasi yang bermanfaat dan mengembangkan keterampilan
kognitif.
b) Efek Afektif
Efek ini kadarnya lebih tinggi daripada Efek Kognitif. Tujuan dari komunikasi massa bukan
hanya sekedar memberitahu kepada khalayak agar menjadi tahu tentang sesuatu, tetapi lebih dari
itu, setelah mengetahui informasi yang diterimanya, khalayak diharapkan dapat merasakannya
c) Efek Behavioral
Efek behavioral merupakan akibat yang timbul pada diri khalayak dalam bentuk perilaku,
tindakan atau kegiatan. Adegan kekerasan dalam televisi atau film akan menyebabkan orang
menjadi beringas. Program acara memasak bersama Rudi Khaeruddin, misalnya, akan
menyebabkan para ibu rumah tangga mengikuti resep-resep baru.
6. Hal-hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Komunikasi Publik Agar Efektif
a) Menganalisa pendengar dan adaptasi, seperti memperhatikan usia, ras, suku, agama, kelas sosial,
tingkat pendidikan, dll.
b) Menetapkan satu tujuan dan satu ide, dengan cara membatasi topik, satu ide besar, makna jelas (tidak
menimbulkan interpretasi ganda)
c) Menyusun argumen,dapat menggunakan daya tarik emosional atau daya tarik sebab akibat.
d) Gunakan Fakta
e) Gunakan Alat Bantu Visual
f) Atasi Rasa Grogi
g) Dalam menjadi pembicara gunakan bahasa yang dapat di mengerti dan dipahami oleh para pendengar.
7. Hambatan-Hambatan Dalam Komunikasi Publik
Gangguan atau hambatan itu secara umum dapat dikelompokkan menjadi hambatan internal dan
hambatan eksternal ,yaitu:
a) Hambatan Internal, adalah hambatan yang berasal dari dalam diri individu yang terkait kondisi
fisik dan psikologi
b) Hambatan Eksternal, adalah hambatan yang berasal dari luar individu yang terkait dengan
lingkungan fisik dan lingkungan sosial budaya.

Jadi, bisa disimpulkan Hambatan-hambatan dalam komunikasi,khususnya dalam komunikasi publik


yaitu :

a) Hambatan Semantis
Hambatan karena bahasa,kata-kata atau kalimat-kalimat yang dipergunakan penafsirannya
banyak. Hambatan semantis ini dapat diatasi oleh komunikatornya. Misalnya kesalahan
pengucapan bahasa dan salah penafsiran seperti contoh : pengucapan demonstrasi menjadi
demokrasi, kedelai menjadi keledai dan lain-lain.
b) Hambatan Teknis
Hambatan yang disebabkan oleh alat-alat teknis yang digunakan untuk berkomunikasi yang
kurang baik. Contohnya gangguan pada sound system,microphone.
c) Hambatan Lingkungan Fisik (Physical Distractions)
Hambatan ini disebabkan oleh gangguan lingkungan fisik terhadap proses berlangsungnya
komunikasi. Contohnya : suara riuh orang-orang atau kebisingan, suara hujan atau petir, dan
cahaya yang kurang jelas.
d) Hambatan Biologis
Hambatan yang ditimbulkan oleh kurang baiknya pancaindra komunikator ataupun komunikan.
Misalnya gagu atau tuli
e) Hambatan Psikologis
Adanya perbedaaan pengaruh status sosial yang dimiliki setiap manusia.Misalnya karyawan
dengan status sosial yang lebih rendah harus tunduk dan patuh apapun perintah yang diberikan
atasan. Maka karyawan tersebut tidak dapat atau takut mengemukakan aspirasinya atau
pendapatnya.
f) Hambatan Perbedaan Cara Pandang (Perceptual distorsion)
Dapat disebabkan karena perbedaan cara pandangan yang sempit pada diri sendiri dan
perbedaaan cara berpikir serta cara mengerti yang sempit terhadap orang lain. Sehingga dalam
komunikasi terjadi perbedaan persepsi dan wawasan atau cara pandang antara satu dengan yang
lainnya.
g) Hambatan Tidak Adanya Umpan Balik (No Feed back)
Hambatan tersebut adalah seorang komunikator mengirimkan pesan kepada komunikan tetapi
tidak adanya respon dan tanggapan dari komunikan maka yang terjadi adalah komunikasi satu arah
yang sia-sia. Seperti contoh : Seorang manajer menerangkan suatu gagasan yang ditujukan kepada
karyawannya
h) Hambatan Perbedaan Kebudayaan (Cultural Differences)
Hambatan yang terjadi karena disebabkan adanya perbedaan kebudayaan, agama dan
lingkungan sosial. Dalam suatu organisasi terdapat beberapa suku, ras, dan bahasa yang berbeda.
Sehingga ada beberapa kata-kata yang memiliki arti berbeda di tiap suku. Seperti contoh : kata
“jangan” dalam bahasa Indonesia artinya tidak boleh, tetapi orang suku jawa mengartikan kata
tersebut suatu jenis makanan berupa sup.
8. Upaya Dalam Mengatasi Hambatan Komunikasi
Ada beberapa cara untuk mengatasi hambatan komunikasi, antara lain:
a) Gunakan Umpan Balik (Feedback),.
b) Pahami Perbedaan Individu Atau Kompleksitas Individu Dengan Baik.
c) Gunakan Komunikasi Langsung (Face To Face)
d) Gunakan Bahasa Yang Sederhana Dan Mudah.
9. Penyampaian Komunikasi Publik
a) Kontak Mata
Kontak mata adalah teknik komunikasi nonverbal yang sangat membantu si pembicara dalam
menjelaskan idenya kepada pendengar. Di samping mempunyai kekuasaan yang membujuk, kontak
mata juga membantu untuk menjaga perhatian pendengar. Seorang pembicara yang berhasil haruslah
menjaga kontak mata dengan pendengarnya. Untuk mendapatkan hubungan dengan pendengar si
pembicara hendaklah menjaga kontak mata langsung dengan pendengar kira-kira 75% dari waktu
persentasinya. Kontak mata dengan pendengar membantu si pembicara mengetahui dan memonitor
pemdengar dan merupakan balikan bagi si pembicara mengenai pesan yang disampaikan.
b) Vokalik
Kecepatan berbicara, nada dan irama suara, serta penekana pada kata-kata tertentu perlu
diperhatikan dalam penyampaian persentasi lisan. Persentasi lisan yang disampaikan dengan suara
yang jelas dan enak didengar dapat memukau pendengar. Tetapi sebaliknya persentasi yang
disampaikan dengan suara yang tidak bervariasi, monoton akan membosankan para pendengarnya,
sehingga mengurangi perhatian pendengar.
c) Ketepatan
Kadang-kadang suatu persentasi disampaikan dalam situasi informal atau dalam suasana
pendengar rileks, maka penyampaian persentasipun hendaknya disesuaikan dengan situasi tersebut.
Begitu juga sebaliknya, bila kondisi formal maka cara penyampaian persentasi juga hendaknya bersifat
formal. Di samping mempertimbangkan kondisi dan topik pembicaraan, juga dipertimbangkan apa
yang diharapkan si pendengar untuk didengar.
d) Perencanaan
Kunci strategi yang terbaik adalah perencanaan. Oleh karena itu sebelum penyampaian
persentasi, si pembicara terlebih dahulu telah membuat perencanaan yang matang. Pilihan topik
pembicaraan yang cocok untuk diberikan pada pendengar dengan berdasarkan analisis pendengar.
Persiapkanlah materi yang diperlukan.

B. Komunikasi Massa
1. Pengertian Komunikasi Massa
Komunikasi massa berasal dari istilah bahasa Inggris yaitu mass communication. Artinya,
komunikasi yang menggunakan media massa. Istilah mass communication diartikan sebagai salurannya,
yaitu media massa. Massa mengandung pengertian orang banyak, mereka tidak harus berada di lokasi
tertentu yang sama, mereka dapat tersebar atau terpencar di berbagai lokasi, yang dalam waktu yang sama
atau hampir bersamaan dapat memperoleh pesan-pesan komunikasi yang sama. Menurut Cangara dalam
bukunya Pengantar Ilmu Komunikasi dijelaskan definisi dari Komunikasi Massa adalah sebagai berikut:
“Proses komunikasi yang berlangsung dimana pesannya dikirim dari sumber yang melembaga kepada
masyarakat atau khalayak yang sifatnya sosial melalui alat-alat yang bersifat mekanis seperti radio,
televisi, surat kabar dan film”. Media dalam komunikasi massa harus di tekankan karena banyak media
yang bukan media massa yakni diantaranya media tradisional seperti kentongan, angklung, gamelan dan
lain-lain. Massa dalam komunikasi lebih menunjuk pada penerima pesan yang berkaitan dengan media
massa, seperti media cetak, media elektronik dan film. Massa disini menunjuk pada khalayak, penonton,
pemirsa atau pembaca.
2. Ciri Komunikasi Massa
Komunikasi massa mempunyai beberapa ciri khusus yang membedakan tipe komunikasi ini
dengan tipe komunikasi yang lain. Komunikasi massa mempunyai ciri-ciri yang juga dijelaskan oleh
Effendy dalam buku Ilmu Komunikasi Teori Dan Praktek, yaitu:
a) Komunikasi massa berlangsung satu arah. Ini berarti bahwa tidak terdapat arus balik dari
komunikan ke komunikatornya. Dengan kata lain komunikatornya tidak mengetahui tanggapan
para pembacanya atau penontonnya tentang pesan yang ia sampaikan.
b) Komunikator pada komunikasi massa melembaga.
c) Pesan bersifat umum. Pesan ini bersifat umum karena ditujukan kepada umum dan mengenai
kepentingan umum.
d) Media komunikasi massa menimbuklakan keserempakan. Ciri lain dari komunikasi massa yaitu
kemampuannya untuk menimbulkan keserempakan pada pihak khalayak dalam menerima pesan-
pesan yangdisebarkan.
e) Komunikan komunikasi massa bersifat heterogen. Komunikan dari komunikasi massa bersifat
heterogen yakni tidak saling mengenal satu sama lain dan berasal dari seluruh status sosial, umur,
jenis kelamin, agama, ras, suku, budaya dan lain-lain (1984: 35)
3. Fungsi Komunikasi Massa
a) Fungsi Komunikasi Massa untuk Masyarakat. fungsi komunikasi massa untuk masyarakat meliputi:
1) Informasi:
i. Menyediakan informasi tentang peristiwa dan kondisi dala m masyarakat dan dunia.
ii. Menunjukkan hubungan kekuasaan.
iii. Memudahkan inovasi, adaptasi dan kemajuan.
2) Korelasi:
i. Menjelaskan, menafsirkan, mengomentari makna peristiwa dan informasi.
ii. Menunjang otoritas dan norma-norma yang mapan.
iii. Melakukan sosialisasi.
iv. Mengkoordinasi beberapa kegiatan. Membentuk kesepakatan.
v. Menentukan urutan prioritas dan memberikan status.
3) Kesinambungan:
i. Mengepresikan budaya dominan dan mengakui keberadaan kebudayaan khusus
(subculture)serta perkembangan budaya baru.
ii. Meningkatkan dan melestarikan nilai-nilai.
4) Hiburan:
i. Menyediakan hiburan, pengalihan perhatian, dan sarana relaksasi.
ii. Meredakan ketegangan.
5) Mobilisasi: Mengkampanyekan tujuan masyarakat dalam bidang politik, perang, pembangunan
ekonomi, pekerjaan dan kadang kala juga dalam bidang agama
b) Fungsi Komunikasi Massa untuk Individu
fungsi komunikasi massa untuk individu meliputi:
1) Informasi:
i. Mencari berita tentang peristiwa dan kondisi yang berkaitan dengan lingkungan terdekat,
masyarakat dan dunia.
ii. Mencari bimbingan menyangkut berbagai masalah praktis, pendapat dan hal yang berkaitan
dengan penentuan pilihan.
iii. Memuaskan rasa ingin tahu dan minat minum.
iv. Belajar, pendidikan diri sendiri.
v. Memperoleh rasa damai melalui penambahan pengetahuan.
2) Identitas pribadi:
i. Menemukan penunjang nilai-nilai pribadi.
ii. Menemukan model perilaku
iii. Mengidentifikasikan diri dengan nilai-nilai lain (dalam media).
iv. Meningkatkan pemahaman tentang diri-sendiri.
3) Integrasi dan interaksi:
i. Memperoleh pengetahuan tentang keadaan orang lain; empati.
ii. Mengidentifikasikan diri dengan orang lain dan meningkatkan rasa memiliki
iii. Menemukan bahan percakapan dan interkasi.
iv. Memperoleh teman selain dari manusia.
v. Membantu menjalankan peran.
vi. Memungkinkan seseorang untuk dapat menghubungi sanak –keluarga, teman, dan
masyarakat.
4) Hiburan:
i. Melepaskan diri atau terpisah dari permasalahan.
ii. Bersantai.
iii. Memperoleh kenikmatan jiwa dan estetis.
iv. Mengisi waktu. Penyaluran emosi

4. Unsur-Unsur Komunikasi Massa


a) Unsur Who(sumber atau komunikator)Sumber utama dalam komunikasi massa adalah lembaga,
organisasi atau orang yang bekerja dengan fasilitas lembaga atau organisasi (institutionalized person)
b) Unsur Says What(pesan)Organisasi memiliki ratio keluaran yang tinggi atas masukannya, maka
organisasi sanggup melakukan encode ribuan atau jutaan pesan-pesan yang sama pada saat yang
bersamaan. Jadi, pesan-pesan komunikasi massa dapat diproduksi dengan jumlah yang sangat besar
dan dapat menjangkau audiens yang sangat banyak jumlahnya. Charles Wright (1977) memberikan
karakteristik komunikasimassa sebagai berikut:
i. Publicly adalah pesan-pesan komunikasi massa bersifat terbuka untuk umum atau publik.
ii. Rapid adalah pesan-pesan komunikasi massa dirancang untuk mencapai audiens yang luas
dalam waktu yang singkat dan simultan
iii. Transient adalah pesan-pesan komunikasi massa pada umumnya dibuat untuk memenuhi
kebutuhan segera, dikonsumsi “sekali pakai” dan bukan untuk tujuan-tujuan yang bersifat
permanen. Namun, ada pengecualian seperti buku-buku perpustakaan, film, transkrip radio,
dan rekaman audiovisual yang merupakan kebutuhan dokumentatif.
c) Unsur Wich Channel(saluran atau media) Unsur ini menyangkut semua peralatan mekanik yang
digunakan untuk menyebarluaskan pesan-pesan komunikasi massa. Tanpa saluran ini pesan-pesan
tidak dapat menyebar secara cepat, luas, dan simultan. Media yang mempunyai kemampuan tersebut
adalah surat kabar, majalah, radio, film, televisi, dan internet.
d) Unsur To Whom(penerima atau mass audience)Unsur ini menyangkut sasaran-sasaran komunikasi
massa, seperti perorangan yang membaca surat kabar, yang membuka halaman-halaman majalah, yang
sedang mendengarkan berita radio, yang sedang menikmati film bioskop atau film televisi, dan orang-
orang yang menggunakan internet disebut sebagai perorangan-perongan dalam mass audience.
e) Unsur With What Effect(unsur efek atau akibat)Unsur ini sesungguhnya “lekat” pada unsur audiens.
Efek adalah perubahan-perubahan yang terjadi dalam diri audiens sebagai akibat keterpaan pesan-
pesan media. David Berlo mengklasifikasikan efek atau perubahan kedalam tiga kategori yaitu
perubahan dalam ranah pengetahuan, sikap, dan perilaku nyata
5. Proses Komunikasi Massa
Komunikasi massa dalam prosesnya melibatkan banyak orang yang bersifat kompleks dan rumit.
Menurut McQuail (1999) proses komunikasi massa terlihat berproses dalam bentuk:
a) Melakukan distribusi dan penerimaan informasi dalam skala besar. Jadi proses komunikasi massa
melakukan distribusi informasi kemasyarakatan dalam skala yang besar, sekali siaran atau
pemberitaan jumlahdan lingkupnya sangat luas dan besar.
b) Proses komunikasi massa cenderung dilakukan melalui model satu arah yaitu dari komunikator kepada
komunikan atau media kepada khalayak. Interaksi yang terjadi sifatnya terbatas.
c) Proses komunikasi massa berlangsung secara asimetris antara komunikator dengan komunikan. Ini
menyebabkan komunikasi antara mereka berlangsung datar dan bersifat sementara. Kalau terjadi
sensasi emosional sifatnya sementara dan tidak permanen.
d) Proses komunikasi massa juga berlangsung impersonal atau non pribadi dan anonim.
e) Proses komunikasi massa juga berlangsung didasarkan pada hubungan kebutuhan-kebutuhan di
masyarakat. Misalnya program akan ditentukan oleh apa yang dibutuhkan pemirsa. Dengan demikian
media massa juga ditentukan oleh rating yaitu ukuran di mana suatu program di jam yang sama di
tonton oleh sejumlah khalayak massa.
6. Bentuk Komunikasi Massa
a) Surat Kabar
b) Majalah
c) Radio
d) Televisi
e) Film
f) Komputer dan Internet
7. Efek Komunikasi Massa
a) Efek Umum
Efek umum menyangkut efek “dasar” yang diramalkan dapat terjadi akibat pesan-pesan yang
disiarkan melalui media massa. Schramm mengemukakan, komunikasi massa mempunyai efek yang
“mengembang”. Sebab dalam banyak hal komunikasi massa telah mengambil alih fungsi komunikasi
sosial. Secara umum atau luas, komunikasi melalui media massa telah menciptakan suatu jaringan
pengertian, yang tanpa itu tidak mungkin tercipta masyarakat yang besar dan modern.
b) Efek khusus
Efek khusus terutama menyangkut ramalan tentang efek yang diperkirakan akan timbul pada
individu-individu dalam suatu mass audience pada perilaku mereka dalam menerima pesan-pesan
media massa. Schramm menyatakan “Kita tidak dapat meramalkan efek pada mass audience. Kita
hanya dapat meramalkan efek pada perorangan”. Lembaga komunikasi memang mengembangkan
encoding secara kelompok, tetapi setelah dikomunikasikan, yang terjadi adalah decoding secara
perorangan. Pengetahuan tentang komunikasi massa menurut Schramm berkisar pada interaksi antara
pesa, situasi, kepribadian dan kelompok

Anda mungkin juga menyukai