Anda di halaman 1dari 6

20

ISOLASI ENZIM BROMELIN DARI BUAH NANAS SERTA PENGARUHNYA


TERHADAP PERUBAHAN STRUKTUR JARINGAN DAGING SAPI

Oleh: Muhammad Irfan Said1)

ABSTRACT

The bromelinenzymeis one type ofproteolyticextracted frompineapple. The bromelinenzymeis


nowwidely usedcommunityas ameat tenderizer. The researchaims toisolatethe
bromelinenzymefrompineappleand knowits effect onthe tissue structure ofbeef. The pineappleusedas a
source ofbromelinenzymeandbicepsfemorismuscleusedasexperimentalsamples. The datawere
analyzeddescriptively. The resultshave beenobtained byisolation ofcrudeandpureenzymebromelineach
with aconcentration of79.212and35.156% and than theproteolyticactivity
of1.196.66and5.350.83units.The results ofapplication ofbromelinenzyme on beefshowsthat,
beefmarinated inbromelinenzyme for 1and 4 hourshave shownthe occurrence ofdegradation, especially
on the tissue structure of miofibrilthancontrols.

Keywords: Isolation, bromelin enzyme, pineapple, tissue structure, beef

PENDAHULUAN kemampuan proteolitiknya dapat menghidrolisis


ikatan peptida dalam daging (Rosyidah, 2003).
Enzim adalah satu atau beberapa gugus Dalam kehidupan harian, enzim
polipeptida (protein) yang berfungsi sebagai proteasedigunakan mengempukkan daging yang
katalis dan mampu mempercepat terjadinya alot supaya mudah dikunyah (Anonim, 2007b).
proses reaksi tanpa habis bereaksi dalam suatu Pemanfaatan buah nanas khususnya sebagai
reaksi kimia. Senyawa ini merupakan bahan pengempuk daging telah banyak diketahui
biokatalisator organik yang dihasilkan oleh sel dan dilakukan oleh masyarakat, namun demikian
(Lehninger, 2008). Enzim protease yang selama metode isolasi enzim bromelin dari buah nanas
ini digunakan dalam bidang pangan dapat serta bagaimana pengaruhnya terhadap
diperoleh dari berbagai sumber, yaitu tanaman, perubahan strukutur jaringan ikat pada daging
mikroba maupun hewan tingkat tinggi (Chen dan sapi belum banyak diketahui maupun
Zall, 1986). dipublikasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk
Enzim bromelin merupakan jenis enzim mengisolasi enzim bromelin dari buah nanas
proteolitik asal nabati yang dapat diekstrak dari serta pengaruhnya terhadap perubahan struktur
buah nanas dan bermanfaat dalam mencerna jaringan pada daging sapi setelah dilakukan
protein di dalam makanan dan menyiapkannya pemberian enzim tersebut.
agar mudah diserap oleh tubuh. Salah satu
manfaat buah nanas yang telah banyak BAHAN DAN METODE
digunakan oleh masyarakat adalah sebagai bahan
pengempuk daging (Anam, 2003; Anonim, Materi penelitian
2007a). Enzim bromelin dapat diekstrak dari Materi utama penelitian menggunakan 2
bagian batang atau hati buah nanas. Aktivitas kg daging sapi jenis sapi Peranakan Ongole (PO)
enzim bromelin dari nanas terbukti dapat bagian otot biceps femoris (BF) dan buah nanas
mempertahankan mutu fisik daging (Anam, muda (belum matang). Bahan-bahan pendukung
2003). Enzim bromelin sering dimanfaatkan untuk proses isolasi enzim antara lain : larutan
dalam usaha pengempukan daging karena buffer posfat pH 7, tirosin, NaOH 0,1 N,
formaldehida 40% (formalin), kasein, larutan

1
)Staf Pengajar Pada AGRIPLUS, Volume
Fakultas Peternakan 22 Nomor
Universitas : 01Januari 2012, ISSN
Hasanuddin,Makassar. 20 0854-0128
21

TCA 5%, amonium sulfat, kertas Whatman no absorbansinya pada spektrofotometer UV 280
42, benang pengikat dan aquades steril. ηm dan selanjutnya kurva standar tirosin dapat
Peralatan utama yang digunakan dalam dibuat.
proses isolasi dan aplikasi enzim: Pembuatan larutan substrat. Sebanyak
spektrofotometer UV, mikroskop, tabung 2 gr kasein ditimbang dalam labu ukur dan
dialisis, refrigerator, blender, timbangan analitik, ditambahkan 5 ml NaOH 0,1N serta pelarut
sentrifuse, erlenmeyer, tabung reaksi, labu ukur, buffer fosfat pH 7 sampai batas 100 ml. Larutan
gelas kimia, gelas ukur, saringan plastik, disimpan dalam refrigerator selama 1 hari.
saringan kain (kasa), pipet volume, tabung Pemurnian enzim. Sebanyak 12,56 mg
semprot, tabung gelas dan pisau. amonium sulfat ditimbang, dihancurkan dan
dimasukkan pada larutan ekstrak bromelin
Pelaksanaan Penelitian sebanyak 40 ml, dibuat dalam 2 tabung dan
Rancangan penelitian dan analisis data disimpan semalam dalam refrigerator. Larutan
Penelitian dilaksanakan secara disentrifuse dengan kecepatan 3000 rpm selama
eksperimental dalam hal ini proses isolasi enzim 15 menit pada suhu 4oC. Endapan diambil dan
bromelin serta aplikasi enzim pada daging sapi. diencerkan dengan buffer fosfat sebanyak 10 ml.
Nilai aktivitas enzim yang telah diisolasi baik Tabung dialisis dikembangkan dengan aquades
dalam bentuk bromelin kasar maupun murni mendidih selama 10 menit lalu disemprot dengan
ditampilkan dalam bentuk tabel sedangkan aquades steril. Masing-masing sisi tabung diikat
pengaruh penggunaan enzim bromelin pada pakai benang, lalu direndam dalam buffer fosfat
struktur daging sapi ditampilkan dalam bentuk yang telah dicampur aquades.
gambar. Kedua hasil yang diperoleh selanjutnya Uji aktivitas enzim proteolitik. Untuk
dianalisis secara deskriptif untuk menjelaskan tabung sampel substrat kasein sebanyak 3 ml
bagaimana pengaruh penerapan enzim bromelin dipreinkubasi selama 5 menit pada suhu 40oC
terhadap perubahan struktur jaringan daging sapi. lalu ditambahkan 2 ml larutan ekstrak bromelin,
Isolasi enzim bromelin dari buah nanas digojog dan diinkubasi selama 60 menit.
Proses isolasi enzim bromelin Selanjutnya ditambah 5 ml TCA 5% dan digojog
dilaksanakan sesuai metode yang dikembangkan kembali.Larutan didiamkan pada suhu kamar
oleh Nurliyani (2009) yakni sebagai berikut : selama 60 menit (digojog 5X). Larutan disaring
Pembuatan larutan ekstrak bromelin. dengan kertas Whatman no 42, lalu supernatan
Sebanyak 179,4 gr buah nanas dipotong kecil- dibaca absorbansinya pada spektrofotometer UV
kecil dan ditambahkan 150 ml buffer fosfat, pada λ = 280 ηm.Untuk tabung blanko, sebelum
diblender dan disaring dengan kain saring. Hasil inkubasi terlebih dahulu ditambahkan TCA 5%
saringan (ekstrak) dimasukkan ke dalam dan proses selanjutnya sama pada tabung sampel.
erlenmeyer dan dibagi menjadi 2 bagian yakni Perhitungan aktivitas enzim. Setelah
masing-masing 100 ml. Satu tabung ekstrak persamaan regresi linear dari kurva standar
enzim kasar dimasukkan refrigerator dan satu tirosin diketahui, maka konsentrasi tirosin yang
tabung disiapkan untuk proses berikutnya. dibebaskan dari tabung sampel maupun blanko
Pembuatan larutan standar tirosin. dapat dihitung dengan persamaan : Aktivitas
Sebanyak 0,1 gr tirosin ditimbang dan dilarutkan enzim = 10x(kons.tirosin tabung sampel–tirosin
dengan 7 ml HCl 0,1N dalam labu ukur blanko)/100 x 1/60 x 106 ug = A ug/2 ml/ menit
kemudian ditambahkan aquades sampai batas = A ug/ml/menit = A Unit.
100 ml. Larutan tirosin disiapkan untuk proses
berikutnya. Sebanyak 10 tabung reaksi Aplikasi enzim pada daging sapi
disiapkan. Tabung ke-1 (1 ml tirosin + 9 ml Perendaman daging dalam larutan
aquades); tabung ke-2 (2 ml tirosin + 8 ml enzim. Sebanyak 5 potongan daging sapi diiris
aquades); tabung ke-3 (3 ml tirosin + 7 ml tipis ukuran 1 x 1 cm. Sampel daging perlakuan
aquades) dan seterusnya hingga diperoleh tabung dibuat duplo. Sebanyak 1 potongan digunakan
ke-10. Setiap konsentrasi tirosin dilihat sebagai kontrol, 2 potong untuk perlakuan

AGRIPLUS, Volume 22 Nomor : 01Januari 2012, ISSN 0854-0128


22

perendaman selama 1 jam dan 2 potong Penggunaan suhu yang tidak optimal
perendaman 4 jam. Proses aplikasi dilakukan mengakibatkan keaktifan enzim akan lebih
dengan merendam sampel daging sesuai rendah karena energi kinetik molekul substrat
perlakuan (1 dan 4 jam) dalam larutan ekstrak maupun enzim akan menjadi rendah sehingga
bromelin kecuali kontrol direndam dalam buffer kecepatan reaksinya juga menurun. Penggunan
fosfat. Setelah proses perendaman sampel enzim dengan konsentrasi dan waktu yang
daging dicuci dengan aquades kemudian berlebih maka kecepatan katalis enzim menurun
dimasukkan ke dalam larutan formalin dan karena konsentrasi substrat bekerja secara efektif
disimpan selama semalam. untuk tiap molekul enzim. Dengan bertambahnya
Pembuatan preparat histologi molekul enzim maka konsentrasi substrat juga
(Darmosumarto dan Dalimi, 1995).Sampel akan meningkat sehingga daya kerja enzim untuk
daging dikeluarkan dari larutan formalin dan mengkatalis reaksi menjadi lebih lama.
dilakukan preparasi dalam blok parafin, diiris
dengan mikrotom dengan ketebalan jaringan 6 Aktivitas enzim bromelin
µm, dicat dengan haematoksilin dan selanjutnya Perbandingan aktivitas enzim dari
dilakukan pengamatan struktur jaringan dengan ekstrak bromelin kasar dengan bromelin murni
mikroskop pada perbesaran 100-400X. secara lengkap disajikan pada Tabel 2.

Tabel 2. Hasil perhitungan aktivitas enzim


HASIL DAN PEMBAHASAN proteolitik bromelin dari buah nanas
Aktivitas enzim
Konsentrasi enzim bromelin Sampel
(unit)
Besaran konsentrasi enzim bromelin
Ekstrak bromelin kasar 1.196,66
yang diperoleh berdasarkan konversi persamaan
Bromelin murni 5.350, 83
kurva standar tirosin selengkapnya disajikan
pada Tabel 1.
Berdasarkan Tabel 2 terlihat bahwa
Tabel 1. Daftar hasil perhitungan konsentrasi aktivitas enzim dalam bentuk murni lebih tinggi
enzim bromelin berdasarkan hasil (5.350,83 unit) dibanding enzim yang masih
konversi persamaan kurva standar dalam bentuk kasar (1.196,66 unit). Enzim murni
tirosin memiliki aktivitas enzim lebih tinggi dibanding
Konsen- Absor- enzim kasar. Hal ini berkaitan erat dengan
Sampel konsentrasi. Menurut Whitaker (1994) bahwa
trasi (Y) bansi (X)
Ekstrak bromelin kasar blangko 77,776 1,79 aktivitas enzim erat hubungannya dengan
Ekstrak Bromelin Kasar 79,212 1,83 konsentrasi, dimana konsentrasi enzim yang
Bromelin murni blangko 28,735 0,67 tinggi maka akan menghasilkan aktivitas enzim
Bromelin murni 35,156 0,81 yang rendah. Indrawati (1992) dalam Wulandari
(2008) menyatakan bahwa aktivitas enzim
Berdasarkan Tabel 1 terlihat bahwa nilai bromelin dapat pula dipengaruhi oleh beberapa
konsentrasi ekstrak bromelin kasar rata-rata lebih hal, diantaranya adalah kematangan buah, pH,
tinggi dibanding dengan konsentrasi bromelin suhu, konsentrasi serta waktu. Buah nanas yang
murni. Perbedaan nilai konsentrasi ini dapat semakin matang maka aktivitasnya akan semakin
mempengaruhi aktivitas proteolitik dari suatu berkurang. Hal ini disebabkan karena pada waktu
enzim. Ekstrak bromelin kasar akan memiliki proses pematangan buah, terjadi pembentukan
aktivitas proteolitik yang lebih rendah dibanding senyawa enzim lain yang mungkin ikut terpakai
bromelin murni. Menurut (Indrawati, 1992 dalam senyawa tersebut sehingga sebagian
dalam Wulandari, 2008) bahwa suhu, struktur enzim tersebut mengalami kerusakan
konsentrasi dan waktu dapat mempengaruhi dan akibatnya aktivitasnya akan berkurang.
aktivitas enzim proteolitik pada bromelin. Selain itu terjadinya perubahan pH akan

AGRIPLUS, Volume 22 Nomor : 01Januari 2012, ISSN 0854-0128


23

menyebabkan terjadinya proses denaturasi maka upaya untuk mengembangkan enzim-


protein dengan kecepatan katalisa yang semakin enzim khususnya yang berasal dari bahan hayati
menurun. dan bersifat bahan baku lokal menjadi sesuatu
Secara umum dapat dijelaskan bahwa yang sangat diperlukan.
walaupun enzim murni memiliki aktivitas yang
lebih tinggi dibanding enzim kasar namun Perubahan struktur histologi daging sapi
penerapan enzim murni masih sangat jarang pada pemberian enzim bromelin
diterapkan di masyarakat karena pertimbangan
biaya. Rainin (1989) menyatakan bahwa Gambaran struktur histologi daging sapi
menggunakan enzim murni masih jarang tanpa pemberian enzim bromelin (kontrol) secara
digunakan dengan pertimbangan biaya yang lengkap disajikan pada Gambar 1.
relatif lebih mahal. Berdasarkan hal tersebut

Miofibril Sarkolema/Sistem T

Gambar 1. Struktur miofibril daging sapi tanpa pemberian enzim bromelin (kontrol)
(pewarnaan haematoksilin; perbesaran 100-400X); skala 0,6 µm)

BerdasarkanGambar 1 terlihat bahwa dan protein miofibril. Sarkolema membentuk


struktur jaringan pada sampel daging sapi yang tubul yang lazim disebut tubul transversus atau
tidak diberi perlakuan enzim bromelin (kontrol) sistem T. Sarkolema bersifat elastis dan
terlihat dengan jelas struktur miofibril dan memegang peranan penting pada kontraksi atau
sarkolema (Sistem T) dengan bentuk yang masih pemendekan otot, relaksasi dan peregangan otot.
utuh. Terlihat pula belum dijumpai adanya Miofibril berbentuk silindris, panjang dan tipis
degradasi yang berarti pada bagian miofibril serta mempunyai diameter antara 1-2 µm.
(tanda panah) maupun pada sarkolema itu Sumbu panjangnya paralalel dengan sumbu
sendiri. Menurut Soeparno (2005) bahwa otot panjang serabut otot. Miofibril terdiri atas
tersusun dari banyak ikatan serabut otot yang segmen-segmen yang disebut sarkomer.
lazim disebut fasikuli. Fasikuli ini terdiri dari Gambaran perubahan struktur histologi
serabut-serabut otot, sedangkan serabut otot daging sapi pada pemberian enzim bromelin
tersusun dari banyak fibril yang disebut dengan waktu yang berbeda selengkapnya
miofibril. Sarkolema sendiri tersusun dari lipid disajikan pada Gambar 2.

AGRIPLUS, Volume 22 Nomor : 01Januari 2012, ISSN 0854-0128


24

Sarkolema/Sistem T
Miofibril

1 jam 4 jam
Gambar 2. Struktur miofibril daging sapi yang direndam dalam ekstrak enzim bromelin
kasar selama 1 jam dan 4 jam
(pewarnaan haematoksilin; perbesaran 100-400X; skala 0,6 µm)

Berdasarkan Gambar 2 terlihat bahwa pada Gambar 2, bahwa tingkat kerusakan yang
bila dibandingkan dengan kontrol, struktur dialami oleh daging dengan waktu perendaman
miofibril pada kedua sampel daging tersebut (1 enzim yang lebih lama akan semakin besar.
dan 4 jam) tidak utuh lagi atau dengan kata lain Menurut Ebashi dan Nonomura, 1973; Forrest et
telah terjadi degradasi yang sangat signifikan. al., 1975; Swatland, 1984 dalam Soeparno
Perubahan tersebut secara jelas terlihat (2005), bahwa miofibril mengandung 55%-60%
khususnya pada struktur miofibril (tanda panah). miosin dan 20% aktin. Jika miosin diserang oleh
Perubahan struktur yang terjadi pada miofibril enzim proteolitik, maka miosin akan terpisah
memberikan indikasi bahwa, secara deskriptif menjadi 2 fragmen yang berat molekulnya
perendaman daging dalam larutan enzim berbeda pada bagian lehernya. Miosin akan
bromelin berpengaruh secara signifikan terhadap terpisah menjadi meromiosin ringan (BM
perubahan struktur miofibril pada daging. 140.000) dan meromiosin berat (BM 340.000).
Terjadinya perubahan struktur miofibril terkait
dengan fenomena keempukan pada daging. KESIMPULAN
Menurut Murtini dan Qomarudin (2003) bahwa
enzim protease dari tanaman dapat digunakan Hasil isolasi enzim bromelin dari buah
untuk mengempukkan daging. Terjadinya nanas diperoleh enzim kasar dan murni masing-
kerusakan ataupun degradasi pada struktur masing dengan konsentrasi 79,212 dan 35,156%
miofibril kemungkinan disebabkan oleh dengan aktivitas proteolitik 1.196,66 dan
terjadinya proses denaturasi protein yang 5.350,83 unit. Penerapan enzim bromelin kasar
menyusun miofibril oleh aktivitas enzimatis. pada daging sapi untuk lama perendaman 1 dan 4
Fogle et al. (1982) dalam Murtini dan jam telah menunjukkan adanya degradasi,
Qomarudin (2003) menyatakan bahwa khususnya pada struktur miofibril dibanding
keempukan daging dapat dihubungkan dengan kontrol.
dua kategori protein otot, yakni protein miofibril
dan protein jaringan ikat.
Aktivitas enzim protease bromelin yang
terdapat pada nanas menujukkan adanya kinerja
yang sangat signifikan antara perendaman 1 hari
dengan 4 hari. Secara jelas hal tersebut terlihat

AGRIPLUS, Volume 22 Nomor : 01Januari 2012, ISSN 0854-0128


25

DAFTAR PUSTAKA gigantea). Jurnal Teknoogi. dan Industri


Pangan. 14 (3); 266-268.
Anam, C. 2003. Aktivitas enzim bromelin Nurliyani. 2009. Metode Isolasi Enzim
terhadap mutu fisik Bromelin dan Papain. Materi Ajar
daging.http://onlyfebruary.blogspot.com/ Praktikum Mata Kuliah Bioproses Hasil
search/label/kesehatan. [Diakses 18 Ternak. Program Pascasarjana Fakultas
Desember 2008]. Peternakan. Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta.
Anonim. 2007a. Nenas Buah dengan Banyak
Manfaat. Rainin. 1989. Guide to Protein Separation. An
http://www.sportindo.com/page/13/Artic introduction to Methods and Techniques.
les_Tips.html.[Diakses 18 Desember Raining Instrument Co. Inc, Woburn,
2008]. USA.
Anonim. 2007b. Aplikasi Enzim Dalam Rosyidah, E. 2003. Pengaruh Penambahan
Kehidupan Harian dan Dalam Industri. Ekstrak Nenas (Ananas comosus) dan
http://lcpang.tripod.com/index.htm. Kalsium Klorida (CaCl2) terhadap
[Diakses 18 Desember 2008]. Kualitas Keju. Skripsi. Perpustakaan
Digital ITB.
Chen, H.C and Zall, R.R. 1986. Partial
http://digilib.itb.ac.id/gdl.php?mod=bro
purification and characterization of
wse&op=read&id=jiptumm-gdl-s1-
chatepsin D-Like and B-Like acid
2003-etikarosyi-910.
proteases from surt clam viscera. J.
Food Sci. 51; 71-73. Soeparno. 2005. Ilmu dan Teknologi Daging.
Gadjah Mada University Press,
Darmosumarto, S dan L. Dalimi. 1995.
Yogyakarta.
Mikroteknik dan Fotomikrografi.
Program Pascasarjana Universitas Whitaker, J.R. 1994. Principles of Enzymology
Gadjah Mada, Yogyakarta. for the Food Science. Marcel Dekker,
Inc, New York.
Lehninger, A.L. 2008. Principles of
Biochemistry. Fifth ed. David L.Nelson Wulandari, F. 2008. Uji Kadar Protein Tape
and Michael M.Cox. W.H.Freeman and Singkong (Manihot utilissima) dengan
Company, NY. Penambahan Sari Buah Nanas (Ananas
comosus). Skripsi. Fakultas Keguruan
Murtini, E.S dan Qomarudin. 2003.
dan Ilmu Pendidikan Universitas
Pengempukan Daging dengan Enzim
Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.
Protease Tanaman Biduri (Calotropis

AGRIPLUS, Volume 22 Nomor : 01Januari 2012, ISSN 0854-0128

Anda mungkin juga menyukai