TAHUN 2018
Disusun oleh:
HANNA VITRIA SARI
P3.73.24.2.16.119
Disusun Oleh:
GAMBARAN KASUS
Kasus diambil di BPM Bd Y pada tanggal 20 Oktober 2018 sampai 21 November
2018. Kunjungan pertama tanggal 20 Oktober 2018 Ny. L G1P0A0 usia 26 tahun
hamil 35 minggu. Tanggal 8 Oktober 2018 pukul 20.00 WIB Ny. L dengan
keluhan mulas-mulas, G1P0A0 hamil 38 minggu partus kala I fase laten.
Keadaan ibu dan janin baik. Pukul 23.30 WIB ibu merasa mules yang sudah tak
tertahankan, G1P0A0 partus kala II. Keadaan ibu dan janin baik, Pukul 23.45 bayi
lahir spontan, menangis kuat, kulit kemerahan, cacat (-), tidak terdapat lilitan
tali pusat, Tidak ditemukan janin kedua, TFU sepusat, kandung kemih kosong,
kontaksi baik. Pukul 00.00 plasenta lahir spontan, lengkap, P1A0 partus kala III,
Keadaan ibu baik. Pukul 00.00 TFU 2 jari dibawah pusat, kontraksi uterus baik,
kandung kemih kosong, terdapat laserasi jalan lahir grade II, perdarahan ± 100cc,
P1A0 partus kala IV. Pukul 00.45 WIB bayi Ny. L TTV, fisik dan refleks baik,
NCB-SMK usia 1 jam, Keadaan bayi baik. Pukul 05.45 WIB Ny. A TTV dalam
batas normal, TFU 2 jari dibawah pusat, kontraksi baik, kandung kemih kosong,
pengeluaran darah ± 50cc, lochea rubra. P1A0 Nifas 6 jam, Keadaan ibu baik.
Tanggal 14 November 2018, bayi Ny. L TTV, fisik dalam batas normal,
NCB-SMK 6 hari. Ny. L TTV dalam batas normal, TFU pertengahan pusat
simfisis, pengeluaran darah ± 10 cc, lochea sanguilenta, P1A0 Nifas 6 hari.
Tanggal 21 November 2018, bayi Ny. L TTV, fisik dalam batas normal,
NCB-SMK 2 minggu. Ny. L TTV dalam batas normal, TFU pertengahan pusat
simfisis, pengeluaran darah ± 10 cc, lochea sanguilenta, luka laserasi sudah
mengering, P1A0 Nifas 2 minggu.Memberikan asuhan kebidanan kepada ibu
berupa Pijat Oksitosin dan Teknik Menyusui yang benar.
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat Rahmat dan Anugerah-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan studi
kasus komprehensif yang berjudul Laporan Studi Kasus Komprehensif Asuhan
Kebidanan dan Implementasi Pijat Oksitosin dan teknik menyusi yang benar Pada
Ny.L di BPM Bd.Y tahun 2018.
Laporan Studi Kasus ini di susun dalam rangka memenuhi tugas akhir
program studi D-III Kebidanan Poltekkes Kesehatan Kementrian Kesehatan
Jakarta III dalam memberikan Asuhan Kebidanan secara Komprehensif Asuhan
Kebidanan Praktik Fisiologis (PKKII) pada Ibu Hamil, Bersalin, Bayi Baru Lahir
dan Nifas di BPM Bd.Y.
Penulis
v
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN – LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
mengakhiri kematian bayi dan balita yang dapat dicegah, dengan seluruh
12 per 1.000 kelahiran hidup dan Aangka Kematian Balita 25 per 1.000
indikator Angka Kematian Ibu (AKI). AKI adalah jumlah kematian ibu
hidup. Indikator ini tidak hanya mampu menilai program kesehatan ibu,
2
2007, yaitu dari 390 menjadi 228. Namun demikian, SDKI tahun 2012
menjadi 305 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup berdasarkan hasil
Dinkes DKI Jakarta tahun 2016 sebesar 4 bayi mati per 1.000 kelahiran hidup
dibandingkan dengan tahun 2015 sebesar 3 bayi mati per 1.000 kelahiran
hidup, dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar 7 bayi per 1.000 kelahiran
hidup. Daerah Jakarta Barat memiliki jumlah kematian bayi terbanyak ke dua
sebanyak 214 bayi mati. Angka kematian bayi dan balita di wilayah Jakarta
Barat dan Utara tinggi dibandingkan wilayah lain. Hal itu kemungkinan
masih rendah, serta angka dukun bersalin sebagai penolong persalinan masih
meningkat yaitu sebesar 97,3% pada tahun 2016, dibandingkan dengan tahun
kesehatan tahun 2016 di Jakarta Barat sebesar 97% (Profil Kesehatan Jakarta
2016).
3
1996 oleh Presiden Republik Indonesia. Upaya lain yang juga telah dilakukan
yaitu strategi Making Pregnancy Safer yang dicanangkan pada tahun 2000
agar setiap ibu mampu mengakses pelayanan kesehatan ibu yang berkualitas,
persalinan bagi ibu dan bayi, perawatan khusus dan rujukan jika terjadi
kematian bayi yaitu dengan mendorong agar setiap persalinan ditolong oleh
dimulai pada kala I sampai dengan kala IV persalinan (Kemenkes RI, 2017).
terdapat 80,61% ibu hamil yang menjalani persalinan dengan ditolong oleh
Bidan adalah seorang perempuan yang lulus dari pendidikan Bidan yang
sertifikasi dan atau secara sah mendapat lisensi untuk menjalankan praktik
dukungan, asuhan dan nasehat selama masa hamil, masa persalinan dan masa
memberikan asuhan kepada bayi baru lahir, dan bayi. Asuhan ini mencakup
dan anak, dan akses bantuan medis atau bantuan lain yang sesuai, serta
pendidikan antenatal dan persiapan menjadi orang tua serta dapat meluas
rumah, masyarakat, Rumah Sakit, klinik atau unit kesehatan lainnya. ( IBI,
2016)
Banyak ibu yang masih sedikit memberikan ASI secara Esklusif, terlihat
dari Data Dinas Kesehatan Aceh Besar bahwa jumlah atau proporsi bayi yang
diberi Asi Esklusif tahun 2010 dari 241 bayi hanya 16 bayi yang diberi ASI
Ekslusif (Pofil Kesehatan Aceh Besar tahun 2010) Ada beberapa masalah
yang muncul akibat kegagalan ASI esklusif itu sendiri salah satunya masalah
dari ibu yang timbul selama menyusui seperti dimulai sejak sebelum
persalinan (periode antenatal), pada masa post partum dini dan masa post
partum lanjut dan lain-lain. Beberapa keluhan yang ibu ungkapkan seperti ibu
satunya pijat oksitosin, dimana pijat oksitosin ini tindakan atau intervensi
20-35 tahun (73,6%), diikuti ibu yang berusia lebih dari 35 tahun (22,9%) dan
di bawah 20 tahun (3,6%). Posisi menyusui yang baik sebagian besar pada
kelompok ibu berusia >35 tahun, sedangkan posisi yang cukup hampir sama
besarnya pada kelompok usia 30- 35 tahun dan kelompok >35 tahun dan
posisi menyusui yang kurang lebih banyak terjadi pada kelompok usia 35
tahun, sedangkan perlekatan yang cukup sebagian besar pada kelompok usia
kepada ibu.
hingga masa nifas dan bayi baru lahir 14 hari agar dapat tercapai
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
G1 P0 A0 dimulai saat masa kehamilan, bersalin, nifas dan bayi baru lahir
2. Tujuan Khusus
lahir.
BAB II
TINJAUAN TEORI
1. Definisi Kehamilan
dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan aterm ialah usia kehamilan
umur kehamilan 20-37 minggu dihitung dari hari pertama haid terakhir.
berlangsung sampai 42 minggu (294 hari) atau lebih, dihitung dari hari
b. Demam tinggi
c. Bengkak kaki, tangan dan wajah atau sakit kepala disertai kejang
h. Terasa sakit pada saat kencing atau keluar keputihan atau gatal-gatal
didaerah kemaluan
k. Diare berulang
3. Faktor Risiko
Tujuh terlalu itu diantaranya adalah primi muda, primi tua, primi tua
sekunder, umur ≥35 tahun, grande multi, anak terkecil umur <2 tahun,
tinggi badan rendah ≤145 dan 3 pernah adalah riwayat obstetri jelek,
Ibu dengan kelompok faktor resiko ini selama hamil sehat membutuhkan
Umur ibu yang paling aman untuk hamil adalah 20-35 tahun karena
pada wanita mulai umur 20 tahun rahim dan bagian tubuh lainnya sudah
biasanya wanita sudah merasa siap untuk menjadi ibu. Hal ini karena
lain dari segi fisik, emosi, psikologi, sosial, dan ekonomi (Qurniyawati,
2014).
a. Kulit
ada dua macam yaitu striae livide pada primigravida dan striae
linea nigra. Kadang akan muncul dalam ukuran yang bervariasi pada
(Prawirohardjo, 2013).
2013).
b. Serviks
Serviks uteri lebih banyak mengandung jaringan ikat yang terdiri atas
kolagen. Karena servik terdiri atas jaringan ikat dan hanya sedikit
c. Uterus
menipis. Batas antara segmen yang tebal dan segmen bawah yang tipis
pada satu atau dua minggu sebelum persalinan. Hal ini karena
sel-sel miometrium. Pada saat ini kontraksi akan terjadi setiap 10-20
menit dan pada akhir kehamilan kontraksi ini akan menyebabkan rasa
2013).
d. Sistem Kardiovaskular
vena cava inferior dan aorta bawah ketika berada dalam posisi
dengan sindrom hipotensi supine dan pada keadaan yang cukup berat
aksi progesteron dan estrogen pada ginjal yang diinisiasi oleh jalur
14
cm (Karnasih, 2009).
e. Perubahan Metabolik
kg. pada trimester dua dan tiga perempuan dengan gizi baik
(Prawirohardjo, 2013).
Tabel 2.1
Gemeli 16-20,5
f. Payudara
2013).
g. Traktus Digestivus
h. Traktus Urinarius
Pada akhir kehamilan jika kepala janin sudah mulai turun ke pintu
atas panggul, maka kantong kemih akan tertekan oleh uterus sehingga
(Varney, 2007).
17
i. Sistem Endokrin
j. Sistem Muskuloskeletal
terdadap titik pusat gravitasi bumi dan garis bentuk tubuh. Perubahan
18
tersebut normal pada ibu hamil tetapi biasa menyebabkan rasa nyeri,
sebab pada saat itu ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran
membahayakan bayinya
f. Merasa jelek
(Karnasih, 2009).
Trimester ketiga adalah persiapan aktif untuk kelahiran bayi dan menjadi
bahkan mereka mungkin juga sudah memilih sebuah nama untuk bayinya
pada ibu hamil. Tinggi badan ibu hamil kurang dari 145 cm
edema wajah dan atau tungkai bawah; dan atau proteinuria). Tekanan
darah normal 120/80 mmHg. Bila tekanan darah lebih besar atau sama
dimana LiLA kurang dari 23,5 cm. Ibu hamil dengan KEK akan dapat
dengan umur kehamilan. Jika tinggi fundus tidak sesuai dengan umur
Tabel 2.2
Sumber : Karnasih,2009
Tinggi fundus uteri yang normal untuk usia kehamilan 20-36 minggu
gestasi tidak selalu diperoleh hasil yang akurat karena ukuran dan
jumlah janin serta cairan amnion bervariasi. Variasi ukuran ibu dan
bagian bawah janin bukan kepala, atau kepala janin belum masuk ke
panggul berarti ada kelainan letak, panggul sempit atau ada masalah
atau DJJ cepat lebih dari 160x/menit menunjukkan adanya gawat janin
hamil disesuaikan dengan status imunisasi TT ibu saat ini. Ibu hamil
Tabel 2.3
Pemberian Imunisasi TT
Imunisasi
Selang Waktu Minimal Lama Perlindungan
TT
penyakit tetanus
Untuk mencegah anemia gizi besi, setiap ibu hamil harus mendapat
tablet tambah darah (tablet zat besi) dan asam folat minimal 90 tablet
2016).
lain yang dilakukan atas indikasi pada ibu hamil yang melakukan
hamil pada trimester kedua dilakukan atas indikasi (PP IBI, 2016).
trimester I dan III) atau < 10,5 g/dl (pada trimester II) (Kemenkes,
i. Tatalaksana/penanganan kasus
25
7. Persiapan Persalinan
biaya lainnya
kesehatan
f. Siapkan lebih dari 1 orang yang memiliki golongan darah yang sama
sewaktu-waktu diperlukan
8. Evidance Base
periode antenatal.
Tabel 2.4
jiwa
minggu ganda
Trimester
Setelah 36 Sama, ditambah deteksi kelainan letak
III
minggu atau kondisi yang memerlukan
persalinan di RS
c. Pemberian suplemen
28
Pemberian tablet FeSO4 320 mg (zat besi 60 mg) dan asam folat
Sunarsih, 2011)
Hal ini diakibatkan ketika ibu hamil dalam posisi tidur terlentang
terutama pada usia kehamilan lanjut, karena bobot badan yang berat
akibat pembesaran rahim dan vena cava inferior pada system venous.
darah yang menuju hati dan jantung. Keadaan ini dapat menyebabkan
1. Pengertian Persalinan
pengeluaran bayi cukup bulan atau hampir cukup bulan, disusul dengan
pengeluaran plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu (Erawati, 2011).
hidup dan mencapai derajat kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayinya,
lahirnya bayi dengan LBK dengan tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan
Sectio Caesaria.
lemah pada uterus yang kadang disebut dengan braxton hicks atau false
labour pain.
Tanda persalinan yang sesungguhnya adalah rasa nyeri yang datang terasa
kuat, sering dan teratur, keluar lendir bercampur darah yang lebih banyak,
5. Evidance Based
a. Asuhan sayang ibu dan bayi harus dimasukan dalam sebagai bagian dari
d. Penolong persalinan harus tetap tinggal pada ibu dan bayi setidaknya 2
jam pasca melahirkan atau jika keadaaan ibu telah stabil. Fundus harus
diperiksa setiap 15 menit selama 1 jam dan 30 menit pada jam kedua.
massase sampai tonus baik. Ibu dan anggota keluarga dapat diajarkan
melakukannya.
6. Tahapan Persalinan
Proses persalinan terdiri dari 4 kala yaitu kala I yaitu waktu untuk
kala II yaitu kala pengeluaran janin, kala III yaitu waktu pelepasan
jam.
33
pembukaan lengkap (10 cm). Proses ini terbagi dalam 2 fase, fase laten
membuka dari 3 sampai 10 cm. Kontraksi lebih kuat dan sering dalam
1) Fase latent, yaitu fase pembukaan yang sangat lambat ialah dari 0
2) Fase aktif, yaitu fase pembukaan yang lebih cepat yang terbagi lagi
up), dan membuka (dilatation). Fase diatas berbeda jika dijumpai oleh
34
Penanganan kala I :
kesakitan.
d. Jika ibu merasa panas dan banyak keringat, gunakan kipas angin atau
normal
Pada kala pengeluaran janin, his terkoordinasi, kuat, cepat dan lebih
lama. Kepala janin telah turun dan masuk ke ruang panggul sehingga
merasa seperti ingin buang air besar dengan tanda anus terbuka. Pada
waktu his, kepala janin mulai kelihatan dan vulva membuka dan
dengan 2 jam dan pada multi 0.5 jam sampai 1 jam (Sofian, 2012).
vaginanya.
3) Perineum menonjol.
2008).
mengubah-ubah posisi secara teratur selama kala dua karena hal ini dapat
nyaman dan efektif untuk meneran. Kedua posisi tersebut juga akan
Cara Meneran
kontraksi.
d) Jika ibu berbaring miring atau setengah duduk, ia akan lebih mudah
untuk meneran jika lutut ditarik kearah dada dan dagu ditempelkan ke
dada.
bahu dan ruptur uteri. Peringatkan anggota keluarga ibu untuk tidak
Penanganan kala II :
dari infeksi, jika ada darah lendir atau cairan ketuban segera
dibersihkan
persalianan.
Kala tiga adalah dimulai segera setelah bayi lahir sampai lahirnya
2009). Uterus teraba keras dengan fundus uteri setinggi pusat, dan berisi
saat timbul his pelepasan dan pengeluaran uri. Dalam waktu 5-10 menit
kemih penuh.
(JNPK-KR, 2008).
d. Kala IV
Kala IV adalah dimulai dari saat lahirnya plasenta sampai 2 jam pertama
Pemantauan kala IV :
1) Periksa fundus setiap 15 menit pada jam pertama dan setiap 20-30
15 menit pada jam pertama dan setiap 30 menit selama jam kedua.
4) Bersihkan perineum ibu dan kenakan pakaian ibu yang bersih dan
kering.
dan bayi.
41
7) Jika ibu ingin ke kamar mandi, ibu boleh bangun, pastikan ibu
eksklusif.
3) Ajarkan ibu dan keluarganya tentang nutrisi dan istirahat yang cukup
setelah melahirkan.
5) Ajarkan ibu dan anggota keluarganya tentang gejala dan tanda bahaya
a. Definisi IMD
dini adalah bayi mulai menyusui sendiri segera setelah lahir. Cara bayi
42
menyusui dini ini dinamakan teh breast crawl atau merangkak mencari
kontak kulit dengan kulit ibunya segera setelah lahir selama paling
sedikit satu jam. Bayi harus dibiarkan untuk melakukan inisiasi menyusu
dan ibu dapat mengenali bahwa bayinya siap untuk menyusu serta
b. Manfaat IMD
kelekatan hubungan ibu dan bayi, ibu lebih tenang dan lebih tidak
merasa nyeri pada saat plasenta lahir dan prosedur pasca persalinan
untuk tidur dan relaksasi setelah bayi selesai menyusu, dan menunda
ovulasi.
8. Patograf
membantu bidan mengenali apakah ibu masih dalam kondisi normal atau
Penggunaan partograf :
a. Untuk semua ibu dalam kala I fase aktif (fase laten tidak dicatat di
partograf tetapi di tempat terpisah seperti di KMS ibu hamil atau rekam
medik)
saat proses persalinan memasuki fase aktif. Untuk menyatakan ibu masuk
dalam fase aktif harus ditandai dengan kontraksi yang teratur minimal 3
44
nadi setiap 30 menit, pembukaan dan penurunan serta tekanan darah setiap
Bayi baru lahir (neonatus) adalah bayi yang berusia 0-28 hari
yang lahir dari kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan berat badan
lahir 2500 gram sampai dengan 4000 gram (Kristiyanasari dalam Dewi,
2009). Bayi baru lahir merupakan individu yang sedang bertumbuh dan
2. Masa Bayi
Pada masa ini terjadi pertumbuhan yang pesat dan proses pematangan
Seorang bayi sangat bergantung pada orang tua dan keluarga sebagai
terjadi pada bayi yang tubuhnya dalam keadaan basah atau tidak
yang relatif hangat. Bayi prematur atau berat lahir rendah lebih rentan
46
ada aliran udara dingin dari kipas angin, hembusan udara dingin
rendah dari suhu tubuh bayi. Bayi dapat kehilangan panas dengan
Keringkan bayi mulai dari muka, kepala dan bagian tubuh lainnya
3) Letakkan bayi di dada atau perut ibu agar ada kontak kulit ibu ke
kulit bayi
kurang dari enam jam setelah lahir dan setelah kondisi stabil
7) Rawat Gabung
Ibu dan bayi harus tidur dalam satu ruangan selama 24 jam.
ibunya. Ini adalah cara yang paling mudah untuk menjaga agar
Prinsip terpenting perawatan tali pusat adalah tetap kering dan bersih
atau bahan apapun ke puntung tali pusat. Nasihatkan hal ini juga
- Luka tali pusat harus dijaga tetap kering dan bersih, sampai sisa
sekitar tali pusat, tampak nanah atau berbau. Jika terdapat tanda
kesehatan.
d) Pencegahan Perdarahan
49
Karena sistem pembekuan darah pada bayi baru lahir belum sempurna,
Salep atau tetes mata untuk pencegahan infeksi mata diberikan segera
setelah proses IMD dan bayi selesai menyusu, sebaiknya 1 jam setelah
f) Pemberian Imunisasi
g) Pemeriksaan Fisik
bayi mungkin turun dahulu baru kemudian naik kembali dan pada usia
maksimal berat badan untuk bayi baru lahir cukup bulan maksimal
10% dan untuk bayi yang kurang bulan maksimal 15%. Panjang badan
normal 48-52 cm. Lingkar kepala normal adalah 33-35 cm. Lingkar
dinding dada kedalam. Mata tidak ada kotoran atau sekret. Kulit
langit-langit utuh . Perut bayi datar teraba lemas, tidak ada perdarahan,
pembengkakan, nanah, bau yang tidak enak pada tali pusat atau
kemerahan sekitar tali pusat. Tulang punggung tidak ada lubang dan
minor. Bayi laku-laki testis sudah turun dan terdapat lubang uretra
c) Kulit bayi kering (terutama pada 24 jam pertama), biru, pucat, atau
memar,
berlebihan
e) Tali pusat merah, bengkak, keluar cairan, berbau busuk, dan berdarah
g) Tidak BAB dalam 3 hari, tidak BAK dalam 24 jam, feses lembek cair
5. Evidence Base
Alkohol juga tidak dianjurkan untuk merawat tali pusat karena dapat
52
udara luar sehingga air dan Wharton,s jelly yang terdapat di dalam tali
pusat akan lebih cepat menguap. Hal ini dapat mempercepat proses
bahwa tali pusat yang masih menempel pada pusar bayi merupakan
c. IMD
ibu dengan bayi dan bayi menjilat kulit ibu, memperbaiki kadar gula,
1. Definisi Nifas
Nifas adalah masa puerperium atau masa nifas dimulai setelah partus
selesai, dan berakhir setelah kira-kira 6 minggu. Akan tetapi seluruh alat
genital baru pulih kembali seperti sebelum ada kehamilan dalam waktu
sebagai berikut:
lainnya.
c. Remote puerperium yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat
komplikasi.
mengandung darah dan sisa jaringan desidua yang nekrotik dari dalam
mekonium.
postpartum.
(Dewi,2011).
masih bisa masuk rongga rahim, setelah 2 jam dapat dimasuki 2-3 jari,
4) Perubahan pada vagina. Vagina adalah jalan lahir bayi pada persalinan
pada vagina tersebut karena di lalui oleh bayi akan tetapi luka-luka
pada vagina akan berangsur-angsur pulih seperti sedia kala pada saat
nifas.
Setelah melahirkan volume darah pada ibu relatif bertambah. Keadaan ini
volume darah dapat kembali seperti semula. Umumnya hal ini terjadi pada
Pada periode post partum, terjadi sedikit relaksasi otot dan hypermobilitas
Kondisi otot akan kembali normal pada minggu pertama post partum.
57
Tekanan darah, suhu, pernafasan, dan nadi perlu diatasi karena merupakan
Ibu setelah bersalin diharapkan maksimal 6 jam persalinan post partum ibu
agar mempermudah pada saat defekasi dan cukup kalori dan air untuk
Hal ini sering tejadi pada ibu yang mempunyai perineum kaku sehingga
Hormon FSH akan kembali muncul sehingga pematangan sel telur akan
segera terjadi, akan tetapi FSH sedikit tertekan oleh hormon prolaktin
2008).
a. Nutrisi
Kebutuhan nutrisi pada ibu nifas yaitu dengan tambahan kalori 500 kkal,
2 butir dan dimunum 1x24 jam, dan suplemen tablet besi (Kemenkes RI,
2014).
c. Kunjungan Nifas
paling sedikit 4 kali kunjungan yang dilakukan. Hal ini untuk menilai
status ibu dan bayi baru lahir serta untuk mencegah, mendeteksi dan
perdarahan berlanjut.
ada bau.
abnormal.
tanda-tanda penyulit.
e) Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi dan tali
pusat, serta menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi sehari-hari.
bagian rahim.
d. ASI Eksklusif
menyusui:
1) Posisi bayi yang benar. Kepala, leher dan tubuh bayi satu garis lurus.
2) Tanda bayi melekat dengan baik yaitu dagu bayi menempel pada
tenang dan mengantuk serta bayi tampak tak berminat lagi pada ASI.
b. Tanda bayi cukup ASI yaitu buang air kecil sebanyak 6 kali dalam 24
jam, buang air besar bayi berwarna kekuningan dan seperti berbiji, bayi
tampak puas setelah minum ASI, frekuensi bayi 10-12 kali dalam 24jam,
payudara terasa lembut dan kosong, serta berat badan bayi bertambah.
dan ice gel atau termos es berisi es batu untuk penyimpanan ASIP
Dalam mempunyai stok ASIP untuk 1-2 bulan. Berikut ini panduan
Keluarga harus mengetahui sinyal bayi yang merasa lapar dan jumlah
menurun.
1.PIJAT OKSITOSIN
Pijat oksitosin adalah suatu tindakan pemijatan tulang belakang mulai dari
oleh keluarga, terutama suami pada ibu menyusui yang berupa pijatan pada
63
Manfaat pijat oksitosin bagi ibu nifas dan ibu menyusui, diantaranya :
Efek fisiologis dari pijat oksitosin ini adalah merangsang kontraksi otot polos
uterus baik pada proses saat persalinan maupun setelah persalinan sehingga
Produksi ASI sangat dipengaruhi oleh kondisi psikologis ibu menyusui. Saat
berlangsung dengan baik. Mengutip artikel Tri Sulistiyani, menurut dr. H.M.
64
memperlancar ASI diantaranya, tiga titik di payudara yakni titik di atas putting,
titik tepat pada putting, dan titik di bawah putting. Serta titik di punggung
yang segaris dengan payudara. Pijat stimulasi oksitosin untuk ibu menyusui
a. Bangkitkan rasa percaya diri ibu bahwa ibu menyusui mampu menyusui
dengan lancar.
e. Pemijatan oksitosin
a. Meja
b. Kursi
f. Waslap 2 buah
g. Baby oil
i. Kassa
menyerupai kepalan tinju dan ibu jari menghadap kearah atas atau
depan.
Menyusui dengan teknik yang tidak benar dapat mengakibatkan putting susu
menjadi lecet dan ASI tidak keluar secara optimal sehingga mempengaruhi
Teknik menyusui yang benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi
Menurut Ari Sulistyawati (2009 ; h. 28-29), cara menyusui dengan benar adalah
sebagai berikut :
a. Berbaring miring
Posisi ini amat baik untuk pemberian ASI yang pertama kali atau bila ibu
merasakan lelah atau nyeri. Ini biasanya dilakukan pada saat ibu menyusui yang
melahirkan melalui operasi sesar. Yang harus diwaspadai dari teknik ini adalah
perhatikan jalan nafas bayi agar tidak tertutup oleh payudara ibu. Oleh karena itu
b. Duduk
67
Untuk posisi menyusui duduk, ibu dapat memilih beberapa posisi tangan dan bayi
menyusui
f. Dekatkan bayi ke ibu dan arahkan putting susu keatas menyusuri langit
mulut bayi
g. Petting susu, areola, dan sebagaian besar gudang ASI tertangkap oleh
mulut
i. Jika bayi sudah dirasa cukup kenyang maka hentikan proses menyusui
c. Menyendawakan Bayi
Menurut Ambarwati dkk, (2009; h. 40), mengajarkan kepada ibu tentang cara
dari lambung supaya bayi tidak muntah (gumoh) setelah menyusui. Cara
menyendawakan bayi :
a) Bayi digendong tegak dengan bersandar pada bahu ibu kemudian punggungnya
ditepuk perlahan-lahan
Menurut Dewi dkk, (2011; h. 24) tanda bayi cukup ASI adalah sebagai
berikut:
1) Bayi minum ASI tiap 2-3 jam atau dalam 24 jam minimal mendapatkan
3) Bayi akan buang air kecil (BAK) paling tidak 6-8 kali perhari
6) Pertumbuhan berat badan (BB) dan tinggi badan (TB) bayi sesuai dengan
grafik pertumbuhan
70
rentang usianya)
8) Bayi kelihatan puas, sewaktu waktu saat lapar akan bangun dan tidur
dengan cukup
71
BAB III
TINJAUAN KASUS
Pendidikan : SMA SD
1. ANC I
Alasan Datang
ibu mengatakan perutnya belum terasa mulas, pergerakan janin aktif ± 12 kali
dalam sehari.
Riwayat Haid
banyaknya 2-3 kali ganti pembalut, siklus teratur ± 28 hari, konsistensi cair,
72
Riwayat Perkawinan
Ibu mengatakan menikah satu kali, menikah pada saat usia 26 tahun
dengan suaminya pada umur 31 tahun, lamanya pernikahan 1 tahun dan diakui
Makan sehari 2-3 kali. Ibu mengaku BAB dan BAK normal tidak ada keluhan.
BAB sehari 1 kali dan BAK sehari ± 6 kali. Ibu mandi 2 kali sehari. Ibu
mengatakan pola istirahat teratur, tidur siang 3 jam dan tidur malam ± 8 jam.
obat-obatan bebas/jamu serta ibu mengatakan tidak pernah merokok, dan tidak
Kondisi Psikososial
dengan suami baik, tidak ada kepercayaan yang berhubungan dengan ibu selama
ke bidan praktk mandiri di kampung sebanyak 1 kali pada tanggal 13 April 2018
tanggal 8 Juni 2018 dengan usia kehamilan 16 minggu, tanggal 16 Agustus 2018
dengan usia kehamilan 26 minggu dan pada kunjungan Trimester III sebanyak 5
kali yaitu pada tanggal 9 September 2018 dengan usia kehamilan 31 minggu,
2018 dengan usia kehamilan 36 minggu, tanggal 3 November 2018 dengan usia
37-38 minggu.
Riwayat Imunisasi TT
Imunisasi TT3
TT 1 : usia 12 tahun
TT 2 : usia 13 tahun
TT 3 : sebelum menikah
Rambut hitam dan bersih. Muka tidak oedema, konjungtiva tidak pucat,
geraham tidak karies, gigi bersih. Pada leher tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Posisi tulang belakang lordosis fisiologis, tidak ada nyeri ketuk pada
pinggang, ekstremitas atas dan bawah tidak oedema, tidak ada varises, dan reflex
Pada pemeriksaan payudara, putting susu menonjol, bersih dan tidak ada
pembesaran abnormal.
sesuai usia kehamilan dan tidak ada bekas luka operasi. Pemeriksaan palpasi
tinggi fundus uteri (TFU) 28 cm . Leopold I pada bagian fundus teraba agak bulat,
lunak, dan tidak melenting yaitu bokong janin, Leoplod II sebelah kanan perut ibu
teraba bagian kecil dan berongga yaitu ekstremitas dan sebelah kiri perut ibu
teraba bagian yang panjang, keras seperti papan yaitu punggung janin. Leopold III
pada bagian simfisis teraba bulat, keras dan melenting yaitu kepala janin. Leopold
IV belum masuk PAP (konvergen), DJJ teratur 138 x/menit punctum maksimum
berada disebelah kiri di bawah pusat ibu, dan TBJ = (28-12) x 155 = 2.480 gram.
ANALISA (A)
PENATALAKSANAAN (P)
1. Membina hubungan baik dengan ibu dan memberitahukan ibu bahwa akan
dijadikan pasien binaan mulai dari kehamilan, persalinan, bayi baru lahir,
seperti ati ampela, pisang, kuning telur, bayam, brokoli, jus jeruk, daging
ibu yang saat ini kurang dari kadar normalnya yaitu 11 gr%. Ibu mengerti.
4. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup yaitu tidur siang 2 jam dan
tidur malam minimal 8 jam. Ibu mengerti apa yang telah dijelaskan dan
5. Memberikan ibu terapi obat seperti tablet Fe 2x1 sehari, Kalk 1x1 sehari,
dan menganjurkan pada ibu cara meminumnya dengan air putih karena
dapat mepercepat proses penyerapan vitamin dan tidak boleh dengan kopi,
teh, bahkan susu karena dapat mengganggu proses penyerapan obat. Ibu
waktu yang telah ditentukan atau bila ada indikasi. Ibu bersedia
8. Pendokumentasian.
2. ANC II
Ibu mengatakan untuk kunjungan kehamilan, Ibu mengatakan saat ini ibu
mengatakan tidak ada keluhan. Ibu mengatakan pergerakan janin masih aktif ± 12
tinggi fundus uteri 29 cm dan Leopold I pada bagian fundus teraba agak bulat,
lunak, tidak melenting yaitu bokong janin, Leopold II sebelah kanan perut ibu
teraba bagian terkecil dan berongga yaitu ekstremitas dan sebelah kiri perut ibu
77
teraba bagian yang panjang, keras seperti papan yaitu punggung janin, Leopold III
teraba bulat, keras, dan melenting yaitu kepala janin, Leopold IV masuk PAP
(divergen), DJJ teratur 134 x/menit punctum maksimum berada di sebelah kiri di
Pada pemeriksaan fisik ditemukan Rambut hitam dan bersih. Muka tidak
oedema, konjungtiva tidak pucat, sklera tidak kuning atau tidak ikterik. Pada
pemeriksaan mulut, lidah tidak stomatitis, gusi tidak berdarah, geraham tidak
karies, gigi bersih. Pada leher tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar
getah bening. Posisi tulang belakang lordosis fisiologis, tidak ada nyeri ketuk
pada pinggang, ekstremitas atas dan bawah tidak oedema, tidak ada varises, dan
reflex patella positif kanan dan kiri. Pada pemeriksaan payudara, putting susu
dengan hasil Golongan darah : B, Hb : 11,4 gr%, protein (-), reduksi (-).
ANALISA (A)
PENATALAKSANAAN (P)
2) Memberitahu hasil pemeriksaan bahwa saat ini ibu dan janin dalam
3) Mengingatkan kembali pada ibu untuk istirahat yang cukup untuk tidur
siang minimal 2 jam dan tidur malam 8 jam. Ibu mengerti dan mau
sakit kepala yang hebat, penglihatan kabur, nyeri ulu hati, pergerakan janin
menurun, keluar dah dan cairan dari jalan lahir. Jika ibu mengalami hal hal
5) Mengingatkan pada ibu untuk minum terapi obat tablet Fe 2x1 hari, Kalk
menggunakan air putih atau jus jeruk karena dapat mepercepat proses
penyerapan vitamin dan tidak boleh dengan kopi, teh, bahkan susu karena
fe.
2018 atau jika terdapat keluhan. Ibu bersedia melakukan kunjungan ulang.
7) Pendokumentasian.
3. ANC III
kehamilan ibu sudah memasuki usia kehamilan 37 minggu. Ibu mengatakan sakit
perut bagian bawah. Ibu mengatakan pergerakan janin masih aktif ± 12 kali dalam
sehari.
79
tinggi fundus uteri 29 cm dan Leopold I pada bagian fundus teraba agak bulat,
lunak, tidak melenting yaitu bokong janin, Leopold II sebelah kanan perut ibu
teraba bagian terkecil dan berongga yaitu ekstremitas dan sebelah kiri perut ibu
teraba bagian yang panjang, keras seperti papan yaitu punggung janin, Leopold III
teraba bulat, keras, dan melenting yaitu kepala janin, Leopold IV belum masuk
PAP (konvergen), DJJ teratur 138 x/menit punctum maksimum berada di sebelah
ANALISA (A)
PENATALAKSANAAN (P)
1) Memberitahu hasil pemeriksaan bahwa saat ini ibu dan janin dalam
susu agar ibu dan bayi selalu sehat. Ibu mau melakukannya.
3) Mengingatkan kembali pada ibu untuk istirahat yang cukup untuk tidur
siang minimal 2 jam dan tidur malam 8 jam. Ibu mengerti dan mau
sakit kepala yang hebat, penglihatan kabur, nyeri ulu hati, pergerakan janin
menurun, keluar dah dan cairan dari jalan lahir. Jika ibu mengalami hal hal
mengerti.
5) Mengingatkan pada ibu untuk minum terapi obat tablet Fe 2x1 hari, Kalk
menggunakan air putih atau jus jeruk karena dapat mepercepat proses
penyerapan vitamin dan tidak boleh dengan kopi, teh, bahkan susu karena
penjelasan bidan.
2018 atau jika terdapat keluhan. Ibu bersedia melakukan kunjungan ulang.
7) Pendokumentasian.
4. ANC IV
Ibu mengatakan datang dengan keluhan keputihan yang banyak dan nyeri
perut bagian bawah. Ibu mengatakan pergerakan janin masih aktif ± 12 kali dalam
sehari.
ditemukan tinggi fundus uteri 29 cm dan Leopold I pada bagian fundus teraba
agak bulat, lunak, tidak melenting yaitu bokong janin, Leopold II sebelah kanan
perut ibu teraba bagian terkecil dan berongga yaitu ekstremitas dan sebelah kiri
perut ibu teraba bagian yang panjang, keras seperti papan yaitu punggung janin,
Leopold III teraba bulat, keras, dan melenting yaitu kepala janin, Leopold IV
sudah masuk PAP (divergen), DJJ teratur 141 x/menit punctum maksimum berada
di sebelah kiri di bawah pusat ibu, TBJ = (29-12)x 155 = 2.635 gram.
ANALISA (A)
PENATALAKSANAAN (P)
1)Memberitahu hasil pemeriksaan bahwa saat ini ibu dan janin dalam keadaan
3)Mengingatkan kembali pada ibu untuk istirahat yang cukup untuk tidur
siang minimal 2 jam dan tidur malam 8 jam. Ibu mengerti dan mau
kepala yang hebat, penglihatan kabur, nyeri ulu hati, pergerakan janin
menurun, keluar dah dan cairan dari jalan lahir. Jika ibu mengalami hal hal
Trimester III.
5)Mengingatkan pada ibu untuk minum terapi obat tablet Fe 1x1 hari, Kalk
menggunakan air putih atau jus jeruk karena dapat mepercepat proses
penyerapan vitamin dan tidak boleh dengan kopi, teh, bahkan susu karena
2018 atau jika terdapat keluhan. Ibu bersedia melakukan kunjungan ulang.
7)Pendokumentasian.
Tanggal : 08-11-2018
IDENTITAS
Istri Suami
SUBJEKTIF
Ibu mengatakan mulas sejak tadi siang sekitar pukul 14:00 wib, belum keluar
24-11-2018. Ibu sudah makan siang pukul 13.00, sudah BAK tetapi belum
BAB hari ini, ibu mengakui ini kehamilan pertama dan belum pernah
keguguran. Ibu tidak memiliki penyakit yang sedang di derita, tidak ada
penyakit sistemik seperti jantung, ginjal, paru, asma, liver, DM, alergi, tidak
pernah operasi
OBJEKTIF
4. TTV :
5. Pemeriksaan Fisik
e. Genetalia dan VT :
Vulva vagina tidak ada kelainan, Portio tebal lunak, Pembukaan 3 cm,
ANALISA
PENATALAKSANAAN
1. Memberitahu Ibu dan Suami hasil pemeriksaan. Ibu dan suami telah
3. Menganjurkan ibu untuk makan minum. Ibu makan roti 1 buah dan
4. Menganjurkan ibu untuk tidak menahan BAB atau BAK. Ibu mnegerti
tidur
ibu untuk menarik nafas panjang dalam hidung dan dikeluarkan perlahan
9. Melakukan observasi
SUBJEKTIF
OBJEKTIF
5. Pemeriksaan Fisik
bagian
b. Genetalia dan VT :
86
Vulva vagina tidak ada kelainan, Portio tipis lunak, Pembukaan 7 cm,
ANALISA
PENATALAKSANAAN
1. Memberitahu Ibu dan Suami hasil pemeriksaan. Ibu dan suami telah
2. Membantu ibu untuk pindah ke ruang partus. Suami membantu ibu untuk
pindah ruangan
4. Memberitahu ibu untuk tetap makan dan minum. Ibu tidak mau makan
SUBJEKTIF
Ibu mengatakan mulas semakin kuat dan sering, dan ibu ingin meneran
OBJEKTIF
4. Tanda Gejala Kala II : ibu ingin meneran, tekanan pada anus, vulva
5. Pemeriksaan Fisik
bagian
b. Genetalia dan VT :
ANALISA
PENATALAKSANAAN
1. Memberitahu Ibu dan Suami hasil pemeriksaan. Ibu dan suami telah
4. Mengajarkan pada ibu cara meneran yang baik dan benar. Ibu mengerti
5. Memberitahu ibu untuk tidak meneran jika tidak ada his atau kontraksi.
88
Ibu mengerti
6. Memberitahu ibu untuk istirahat jika tidak ada his. Suami memberikan
SUBJEKTIF
OBJEKTIF
4. TFU sepusat, Kontraksi baik, Kantong kemih kosong, Tidak ada janin
ANALISA
PENATALAKSANAAN
1. Memberitahu Ibu dan Suami hasil pemeriksaan. Ibu dan suami telah
2. Menjepit dan memotong tali pusat + 3cm dan meletakkan bayi didada ibu
dilakukan
kotiledon utuh, panjang tali pusat + 52 cm, diameter + 17 cm, dan insersi
SUBJEKTIF
OBJEKTIF
ANALISA
PENATALAKSANAAN
1. Memberitahu Ibu dan Suami hasil pemeriksaan. Ibu dan suami telah
dilakukan
lembek.
melakukannya
bersalin. Setelah dua jam ibu dapat miring kiri kanan dan duduk.
6. Menganjurkan ibu untuk tidak menahan BAB dan BAK. Ibu mengerti
ke darah kemih
IDENTITAS ANAK
Usia : 1 jam
a. SUBJEKTIF
b. OBJEKTIF
1) Pemeriksaan umum :
92
verniks
3) Antropometri :
4) Pemeriksaan Fisik
sudah sempurna
labiopalatoskizis
j) Kaki : simetris, jumlah jari lengkap, jari kaki kanan 5, dan jari
kaki kiri 5
belakang lurus
5) Reflek
Labirin (+), Glabella (+), Rooting (+), Sucking (+), Swallowing (+),
c. ANALISA
d. PENATALAKSANAAN
mata. Salep mata sudah diberikan satu kali pada kedua mata
tidak ketat, tidak memakai gurita, dan didekatkan pada ibunya. Ibu
mengajarkan teknik dan posisi menyusui yang baik dan benar. Ibu
melakukannya
akan diberi imunisasi HB0 0,5 cc secara IM di 1/3 paha kanan. Ibu
a. SUBJEKTIF
Usia gestasi 38 minggu, BBL 3400 gram, Ibu mengatakan bayi sudah
dirambut bayinya.
b. OBJEKTIF
1) Pemeriksaan umum
b) Kesadaran : composmentis
3) Pemeriksaan Fisik
c. ANALISA
d. PENATALAKSANAAN
mengenakan pakaian
dengan teknik dan pelekatan yang baik dan benar. Ibu menyusui
10) Memberikan penkes pada ibu untuk menjemur bayi nya + 30 menit
setiap pagi untuk mencegah penyakit kuning. Ibu mengerti dan akan
melakukannya.
a. SUBJEKTIF
Usia gestasi 38 minggu, BBL 3400 gram, Ibu mengatakan tidak ada
b. OBJEKTIF
1) Pemeriksaan umum
b) Kesadaran : composmentis
3) Antropometri :
4) Pemeriksaan Fisik
b) Tali pusat : tidak ada tanda-tanda infeksi, tali pusat sudah puput
97
5) Reflek
c. ANALISA
d. PENATALAKSANAAN
dengan jadwal imunisasi yang ada di buku KIA. Ibu mengerti dan
5) Mengingatkan ibu untuk menjemur bayi nya saat pagi hari untuk
hari.
a. SUBJEKTIF
Usia gestasi 38 minggu, BBL 3400 gram, BB saat ini 3400 gram. Ibu
b. OBJEKTIF
1) Pemeriksaan umum
b) Kesadaran : composmentis
3) Pemeriksaan Fisik
b) Kulit : kemerahan
4) Reflek
c. ANALISA
d. PENATALAKSANAAN
bayi apabila BAK/BAB, tidak memakai lotion pada kulit bayi, tidak
a) IDENTITAS
Istri Suami
b) SUBJEKTIF
3) Riwayat Kesehatan:
ginjal, liver, diabetes melitus, tidak pernah SC, tidak ada alergi obat,
4) Kebiasaan :
Ibu sudah makan sore dengan menu ayam, sayur, buah, nasi. Ibu
6) Pola eliminasi
Ibu sudah BAK pukul 05:00 dan belum BAB. Tidak ada nyeri pada
saat BAK
7) Personal Hygine
Ibu mengatakan untuk saat ini tidak ada masalah dengan pola tidur
atau istirahatnya
101
10) ASI
c) OBJEKTIF
1) Pemeriksaan Umum
c) Emosi : stabil
20x/menit
3) Pemeriksaan fisik
jugularis
putting susu menonjol, tidak ada lecet pada putting, ASI sudah
keluar
kemih kosong
lochea : rubra
d) ANALISA
b) PENATALAKSANAAN
pemeriksaan
3) Memberikan penkes pada ibu tentang pola nutrisi dan hidrasi serta
6) Memberikan penkes pada ibu tentang pola istirahat dan tidur. Ibu akan
menerapkannya.
7) Mengingatkan ibu untuk minum obat dan vitamin sesuai dosisnya. Ibu
103
a) SUBJEKTIF
Ibu sudah makan siang dengan menu lauk, sayur, buah, nasi. Ibu
3) Pola eliminasi
Ibu sudah BAK dan BAB. Tidak ada nyeri pada saat BAK, serta
4) Personal Hygine
6) Aktivitas
oleh suaminya
7) ASI
b) OBJEKTIF
B. Pemeriksaan Umum
c) Emosi : stabil
20x/menit
D. Pemeriksaan fisik
jugularis
putting susu menonjol, tidak ada lecet pada putting, ASI sudah
keluar
homan -/-
c) ANALISA
d) PENATALAKSANAAN
pemeriksaan
3) Mengingatkan kembali pada ibu tentang pola nutrisi dan hidrasi serta
lauk, sayur.
menyusui yang baik dan benar. Ibu sudah menerapkannya dan sering
6) Memberikan penkes pada ibu tentang pola istirahat dan tidur. Ibu akan
menerapkannya.
106
7) Mengingatkan ibu untuk minum obat dan vitamin sesuai dosisnya. Ibu
a. SUBJEKTIF
Ibu sudah makan siang dengan menu lauk, sayur, buah, nasi. Ibu
3) Pola eliminasi
Ibu sudah BAK dan BAB. Tidak ada nyeri pada saat BAK, serta
5) Aktivitas sehari-hari
oleh suaminya
107
6) ASI
7) Aktivitas Seksual
8) Rencana KB
b. OBJEKTIF
1) Pemeriksaan Umum
c) Emosi : stabil
20x/menit
3) Pemeriksaan fisik
jugularis
putting susu menonjol, tidak ada lecet pada putting, ASI sudah
keluar
homan -/-
c. ANALISA
d. PENATALAKSANAAN
pemeriksaan
akan melakukannya
akan melakukannya
110
BAB IV
PEMBAHASAN
Dalam bab ini, penulis akan membahas Manajemen Kebidanan pada ibu
hamil, bersalin, dan nifas serta bayi baru lahir normal yang dikaitkan dengan teori
asuhan kebidanan. Pada masa hamil Ny. L, penulis mulai melakukan ANC pada
nifas 14 hari.
A. KEHAMILAN
KUNJUNGAN I
tahun. Berdasarkan usia ibu, ini merupakan usia seorang wanita pada saat
hamil tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua. Umur ibu yang paling aman
untuk hamil adalah 20-35 tahun karena pada wanita mulai umur 20 tahun
rahim dan bagian tubuh lainnya sudah benar-benar siap untuk menerima
kehamilan, juga pada umur tersebut biasanya wanita sudah merasa siap untuk
menjadi ibu. Hal ini karena kesiapan seorang perempuan untuk bisa
menerima kehamilannya antara lain dari segi fisik, emosi, psikologi, sosial,
dan ekonomi (Qurniyawati, 2014). Selain itu ibu juga tidak memiliki faktor
risiko seperti Ada Potensi Gawat Obstetrik (APGO) dengan 7 terlalu dan 3
pernah. Tujuh terlalu itu diantaranya adalah primi muda, primi tua, primi tua
sekunder, umur ≥35 tahun, grande multi, anak terkecil umur <2 tahun, tinggi
111
badan rendah ≤145 dan 3 pernah adalah riwayat obstetri jelek, persalinan lalu
Sehingga usia kehamilan ibu saat ini adalah 35 minggu. Ibu telah melakukan
cm hal ini menandakan bahwa ibu tidak memiliki risiko terjadinya CPD hal
ini sesuai dengan teori bahwa pengukuran tinggi badan pada pertama kali
kunjungan dilakukan untuk menapis adanya faktor risiko pada ibu hamil.
Tinggi badan ibu hamil kurang dari 145 cm meningkatkan risiko untuk
kategori normal (IMT 19,8 – 26). Kenaikan berat badan ibu sebesar 13 kg ini
berat badan sekitar 11,5-16 kg (Prawirohardjo, 2013). Selain itu, hal ini
20x/menit, S : 36,50C, dan TD: 100/70 mmHg. Tekanan darah ibu terpantau
normal dan sesuai dengan teori bahwa Pengukuran tekanan darah pada setiap
(tekanan darah ≥ 140/90 mmHg). Tekanan darah normal 100/70 mmHg (PP
ibu hamil menderita KEK karena seorang ibu hamil dikatakan KEK apabila
LILA < 23,5 cm dan berisiko melahirkan bayi berat lahir rendah (BBLR) (PP
IBI, 2016).
dan pada abdomen terdapat linea nigra. Hal ini karena cadangan melanin pada
TFU sebesar 29 cm. Hal ini tidak sesuai dengan teori bahwa Tinggi fundus
uteri yang normal untuk usia kehamilan 20-36 minggu dapat diperkirakan
Namun hal ini sesuai dengan teori bahwa metode pengukuran uterus tidak
memiliki keakuratan karena secara klinis dengan mengkaji ukuran uterus dan
karena ukuran dan jumlah janin serta cairan amnion bervariasi. Variasi
pusat 138x/menit teratur hanya disatu tempat. Hal ini menandakan kondisi
janin dalam keadaan baik karena DJJ lambat kurang dari 120x/menit atau DJJ
cepat lebih dari 160x/menit menunjukkan adanya gawat janin (PP IBI, 2016).
Status imunisai TT Ibu yaitu SD 1x, SMP 1x, sebelum menikah 1x,
Selain itu jangka waktu perlindungan TT4 adalah 10 tahun (KIA, 2016).
KUNJUNGAN II
didapatkan TFU 29 cm hal ini tidak sesuai dengan teori bahwa Tinggi
fundus uteri yang normal untuk usia kehamilan 20-36 minggu dapat
(Kemenkes, 2013). Namun hal ini sesuai dengan teori bahwa metode
diperoleh hasil yang akurat karena ukuran dan jumlah janin serta cairan
Leopold II : kanan (teraba keras panjang seperti papan) : punggung dan kiri
114
KUNJUNGAN III
didapatkan berat badan ibu naik menjadi 62 kg. TFU 29 cm hal ini tidak
sesuai dengan teori bahwa Tinggi fundus uteri yang normal untuk usia
dalam minggu + 2 cm (Kemenkes, 2013). Namun hal ini sesuai dengan teori
gestasi tidak selalu diperoleh hasil yang akurat karena ukuran dan jumlah
janin serta cairan amnion bervariasi. Variasi ukuran ibu dan paritas juga
melenting : bokong, Leopold II: kanan (teraba keras panjang seperti papan) :
teraba bulat melenting : kepala, dan Leopold IV: divergen. Asuhan yang
diberikan adalah memberikan tablet Fe, vitamin C, vitamin B12, kalk, serta
asam folat. Pemberian tablet FeSO4 320 mg (zat besi 60 mg) dan asam folat
Pemberian selama 90 hari atau 3 bulan. Ibu harus dinasehati agar tidak
KUNJUNGAN IV
didapatkan berat badan ibu naik menjadi 63 kg. TFU yang didapatkan 29 hal
ini sesuai dengan teori bahwa Tinggi fundus uteri yang normal untuk usia
persentasi kepala.
B. PERSALINAN
KALA I
Ibu datang ke BPM Bidan Y tanggal 08-11-2018 pukul 20:00 pada saat
usia kehamilan 38 minggu. Ibu mengatakan mulas sejak tadi siang sekitar
pukul 14:00 wib, belum keluar air-air, sudah keluar lendir campur darah tadi
pagi sebelum ke puskesmas. Ibu belum makan pagi, sudah BAK tetapi belum
Leopold I : teraba bulat lunak tidak melenting (bokong), Leopold II: kanan
(teraba bagian kecil) : ekstremitas dan kiri (teraba panjang keras seperti
vagina tidak ada kelainan, Portio tebal lunak, Pembukaan 3 cm, Ketuban utuh,
Persentasi kepala, dan Penurunan HI. Berdasarkan hasil anamnesa bahwa Ny.
L memasuki partus kala 1 fase laten. Hal ini sesuai dengan teori yaitu Kala I
berlangsung dalam 7 – 8 jam (Rukiah dkk, 2009). Selain itu sudah ada
minum. Makanan ringan dan asupan cairan yang cukup selama persalinan
teratur dan tidak efektif (JNPK-KR, 2014). Menganjurkan ibu untuk tidak
menahan BAB atau BAK hal ini karena Kantung kemih yang penuh
dan meningkatkan risiko infeksi saluran kemih pasca salin. Anjurkan ibu
mengusap punggung atau pinggang ibu oleh suami hal ini karena pijatan atau
kepala (Sulistyawati, 2010). Intensitas nyeri ibu bersalin normal kala I fase
sehingga dapat menurunkan intensitas nyeri yang dirasakan oleh ibu bersalin
kala I fase persalinan normal. Pijatan mempunyai efek distraksi yang dapat
merangsang reseptor opiat endogen (endorfin) yang berada pada otak dan
dkk, 2015).
dikeluarkan perlahan dari mulut hal ini sesuai dengan teori bahwa tujuan dari
4x10’x30’’ Penurunan 2/5 bagian, Genetalia dan VT: Vulva vagina tidak
ada kelainan, Portio tipis lunak, Pembukaan 7 cm, Ketuban putih keruh,
Persentasi kepala, Penurunan HII, UUK Kiri depan, Molase tidak ada. Hal ini
menandakan ibu sudah memasuki kala 1 fase aktif hal ini kurang sesuai
karena pembukaan ibu lebih cepat sedangkan teori bahwa Fase aktif :
KALA II
118
Pukul 23:30 WIB ibu mengatakan mulas semakin kuat dan sering, ibu
ingin meneran, terdapat tanda gejala kala II : ibu ingin meneran, tekanan pada
Penurunan 0/5 bagian, Genetalia dan VT : Vulva vagina tidak ada kelainan,
Penurunan HIII+, Molase tidak ada, Denominator UUK depan. Pada kondisi
ini ibu sudah memasuki kala II sesuai teori yaitu Kala II dimulai ketika
pembukaan serviks sudah lengkap (10cm) dan berakhir dengan lahirnya bayi.
yaitu suami. Hal ini merupakan asuhan sayang ibu selain itu selama proses
persalinan dan kelahiran bayinya karena hasil persalinan yang baik ternyata
Memberitahu ibu posisi bersalin dan ibu memilih posisi setengah duduk
karena posisi tersebut lebih nyaman bagi ibu. Posisi duduk atau setengah
duduk dapat memberikan rasa nyaman bagi ibu dan memberi kemudahan
baginya untuk istirahat diantara kontraksi. Keuntungan dari kedua posisi ini
posisi terlentang tidak dianjurkan karena berat uterus dan isinya akan
menekan vena cava inferior ibu. Hal ini akan mengurangi pasokan oksigen
Mengajarkan pada ibu cara meneran yang baik dan benar serta
memberitahu ibu untuk tidak meneran jika tidak ada his atau kontraksi. Hal
jantung tidak normal dan meningkatkan risiko asfiksia pada bayi sebagai
akibat turunnya pasokan oksigen melalui plasenta. Minta ibu untuk bernafas
selagi kontraksi ketika kepala akan lahir. Hal ini menjaga agar perineum
(JNPK-KR, 2014).
Memberitahu ibu untuk istirahat jika tidak ada his dan suami
memberikan minum air mineral. Hal ini karena Ibu bersalin mudah
disela his dan hasil DJJ baik. Hal ini karena Periksa DJJ setelah setiap
mengedan yang lama, akan terjadi pengurangan aliran darah dan oksigen ke
23.45 spontan, menangis, tidak terdapat lilitan tali pusat, jenis kelamin
laki-laki, tonus otot aktif kulit kemerahan dan mengeringkan bayi sambil
kepala yang tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin
120
ibu sendiri dan melalui jalan lahir dan ini merupakan Partus matur atau aterm :
badan bayi diatas 2500 gram (Mochtar dalam Rukiah dkk, 2009).
adalah + 6 jam. Perbedaan waktu antara teori dan realita sedikit berbeda .
Sedangkan waktu yang diperlukan ibu dari pembukaan lengkap hingga bayi
lahir adalah + 15 menit. Hal ini sesuai dengan teori bahwa proses persalinan
(Sulistiyawati, 2010).
KALA III
Kala III adalah waktu dari keluarnya bayi hingga pelepasan dan
(JNPK-KR, 2014). Pada pukul 23:45 didapati TFU sepusat, kontraksi baik,
kantong kemih kosong, tali pusat nampak didepan vulva, dan memeriksa
hipoksia berat pada bayi kedua atau ruptura uteri (JNPK-KR, 2014). Sehingga
dapat dibuat diagnosa kebidanan untuk Ny. L adalah P1A0 partus kala III.
121
kala III. Tujuan manajemen aktif kala III adalah membuat uterus berkontraksi
(JNPK-KR, 2014).
yaitu tali pusat memanjang, uterus globuler, dan semburan darah tiba-tiba.
utuh, diameter + 17 cm, panjang tali pusat + 52 cm, tebal + cm, insersi tali
pusat marginalis
Lama kala III Ny. L adalah 15 menit. Hal ini sesuai teori JNPK-KR,
2014 bahwa partus kala III dimulai segera setelah bayi lahir sampai lahirnya
plasenta turun ke segmen uterus yang lebih bawah atau rongga vagina, dan
Perubahan bentuk uterus dari diskoid menjadi globular (bulat) hal ini
KALA IV
Setelah plasenta lahir, maka dimulailah kala IV pada Ny. L. Kala IV adalah
kala pengawasan dari 1- 2 jam setelah bayi dan plasenta lahir untuk
memantau kondisi ibu. Harus diperiksa setiap 15 menit selama 1 jam pertama
dan setiap 30 menit pada jam kedua (JNPK-KR, 2014). Hasil pemeriksaan
didapatkan bahwa tanda-tanda vital dalam batas normal, TFU 2 jari bawah
pusat, kontraksi baik, kantong kemih kosong, tidak ada laserasi dan
perdarahan post plasenta + 100 cc. Setelah dua jam ibu sudah mampu
melakukan mobilisasi dini seperti miring kiri kanan dan duduk. Ambulasi
membimbing ibu post partum bangun dari tempat tidurnya dan membimbing
ambulasi dikerjakan setelah 2 jam (ibu boleh miring ke kiri atau ke kanan
dan SF x 1x1. Ibu mengerti cara meminum vitamin dan obatnya. Menurut
vitamin A 200.000 IU sebanyak 2 kali dalam selang waktu 24 jam pada ibu
pasca bersalin untuk memperbaiki kadar vitamin A pada ASI dan mencegah
(JNPK-KR, 2014).
BBL 1 JAM
Bayi Ny. L lahir pada usia kehamilan 38 minggu dimana bayi sudah
cukup bulan. Setelah bayi lahir langsung dikeringkan dan diletakkan didada
ibu. Hal ini dilakukan untuk mencegah kehilangan panas tubuh bayi sesuai
dengan teori bahwa saat lahir, mekanisme pengaturan suhu tubuh pada BBL,
basah dengan handuk atau kain yang kering. Metakkan bayi di dada atau
perut ibu agar ada kontak kulit ibu ke kulit bayi dan Inisiasi Menyusu Dini
(Kemenkes RI, 2013). Keuntungan IMD bagi bayi dapat mengurangi infeksi
bayi dikarenakan adanya kolonisasi kuman di usus bayi akibat kontak kulit
ibu dengan bayi dan bayi menjilat kulit ibu, memperbaiki kadar gula,
(JPNK-KR, 2014).
Pukul 00:45 setelah 1 jam bayi lahir, dilakukan pemeriksaan fisik dan
antopometri. Hasil pemeriksaan yang didapat DJB 132x/ menit, Suhu ( Axila )
36,9 0C, Respirasi 46x/ menit, BB 3400 gram, PB 48 cm, LK 33 cm, dan LD
sesuai dengan teori yaitu berat badan 2500-4000 gram, Panjang badan normal
pernafasan 40-60x/menit dan tidak ada tarikan dinding dada kedalam, dan
Bayi Ny.L adalah bayi baru lahir normal karena bayi yang lahir dari
kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan berat badan lahir 2500 gram
sampai dengan 4000 gram (Kristiyanasari dalam Dewi, 2009). Pada usia 1
jam, By. Ny. O memasuki masa neonatal dini (umur 0-7 hari) dimana pada
Asuhan yang diberikan pada By. Ny. L usia 1 jam meliputi Memberikan
salep mata antibiotika 1% kloramfenikol pada kedua mata. Hal ini karena
salep atau tetes mata untuk pencegahan infeksi mata diberikan segera setelah
proses IMD dan bayi selesai menyusu, sebaiknya 1 jam setelah lahir.
secara IM di 1/3 paha kiri anterolateral. Hal ini untuk mencegah perdarahan
diakibatkan karena sistem pembekuan darah pada bayi baru lahir belum
dan bersih dan terkena oksigen (Prawirohardjo, 2013). Tali pusat dibungkus
dengan kassa steril tanpa betadine dan alkohol. Hal ini karena luka tali pusat
harus dijaga tetap kering dan bersih, sampai sisa tali pusat mengering dan
pusat karena dapat mengiritasi kulit dan menghambat pelepasan tali pusat
(tidak dibungkus) sesuai anjuran Kemenkes (2011) akan lebih cepat kering
neonatorum. Tali pusat yang terbuka akan banyak terpapar dengan udara luar
sehingga air dan Wharton,s jelly yang terdapat di dalam tali pusat akan lebih
cepat menguap. Hal ini dapat mempercepat proses pengeringan tali pusat
sehingga cepat puput. Sebagaimana diketahui, bahwa tali pusat yang masih
menempel pada pusar bayi merupakan satu-satunya pintu masuk spora kuman
bayi (65%). Mayoritas lama pelepasan tali pusat yang dirawat terbuka, tanpa
dkk, 2017).
Memberikan penkes pada ibu dan keluarga untuk menjaga suhu bayinya
agar tidak hipotermi dengan memakaikan baju, dibedong tidak terlalu ketat,
tidak memakai gurita,, dan didekatkan pada ibunya. Bayi jangan dibedong
ketat karena dapat membatasi gerak sehingga aktivitas otot berkurang dan
Memberikan penkes pada ibu dan keluarga tentang tanda bahaya bayi
baru lahir yaitu Pernafasan sulit, suhu bayi terlalu hangat atau dingin, kulit
bayi biru, pucat, isapan saat menyusu lemah, rewel, sering mutah, tali pusat
merah, bengkak, keluar cairan, berbau busuk, dan berdarah, tidak BAB dalam
3 hari, tidak BAK dalam 24 jam (Dewi, 2010). Memberikan penkes pada ibu
mungkin, mengajarkan teknik dan posisi menyusui yang baik dan benar.
Selain itu bayi akan diberi imunisasi HB0 0,5 cc secara IM di 1/3 paha kanan
BBL 6 JAM
127
pemeriksaan fisik dan tanda-tanda vital. DJB 128x/ menit, Suhu ( Axila ) 36,7
0
C, Respirasi 45x/ menit, Mata : sklera tidak kuning, konjungtiva tidak pucat,
Kulit : kemerahan, tidak kuning, dan tidak ada sianosis, Tali pusat : tidak ada
tanda-tanda infeksi. Hasil pemeriksaan semua dalam batas normal dan usia
By. Ny. L adalah 6 jam sehingga dilakukan asuhan memandikan bayi. Bayi
sebaiknya dimandikan pada waktu yang tepat yaitu tidak kurang dari enam
jam setelah lahir dan setelah kondisi stabil (Kemenkes RI, 2013). Selain itu,
memberikan penkes pada ibu untuk menjemur bayinya + 30 menit setiap pagi
untuk mencegah penyakit kuning. Hal ini karena bayi yang kurang
mendapatkan sinar matahari berpeluang 2,5 kali untuk terjadi risiko ikterus
BBL 6 HARI
anamnesa didapatkan Ibu mengatakan tidak ada keluhan, bayi hari ini sudah
BAB + 2x, BAK +3x, BB 3100, PB 48 cm. Hasil pemeriksaan DJB, suhu dan
sklera tidak ikterus, Tali pusat : tidak ada tanda-tanda infeksi, tali pusat sudah
puput, Kulit : tidak kuning, tidak sianosis, Ekstremitas : gerak aktif, reflel
rooting, sucking, swallowing baik. Tali pusat sudah puput pada hari ke-6 hal
128
ini sesuai dengan teori bahwa Mayoritas lama pelepasan tali pusat yang
sebanyak 13 bayi (65%). Mayoritas lama pelepasan tali pusat yang dirawat
BBL 14 HARI
mengatakan tidak ada keluhan pada bayi. Bayi hari ini sudah BAB + 3x,
BAK +6x.. Hasil pemeriksaan DJB, suhu dan respirasi adalah normal,
pemeriksaan mata :konjungtiva tidak pucat dan sklera tidak ikterus, kulit :
ruam kemerahan disekitar lipatan lengan siku serta kaki kanan kiri, tidak
pada ibu untuk menjaga kebersihan bayi seperti bayi dimandikan 2x sehari,
D. NIFAS
KUNJUNGAN I
pasca bersalin 6 jam. Post partum adalah waktu yang diperlukan oleh ibu
bayi setelah 1 jam pertama persalinan yang berlangsung antara 6 minggu (42
hari) (Prawirohardjo, 2013). Masa nifas adalah masa setelah plasenta lahir
129
hamil, masa ini berlangsung selama kira-kira 6 minggu (Saleha, 2009). Ibu
Hasil anamnesa ibu mengatakan masih terasa mulas seperti haid. Ibu
sudah BAK pukul 05:00 dan belum BAB. Tidak ada nyeri pada saat BAK.
Hal ini sesuai dengan teori bahwa ibu post partum diharapkan ibu dapat
bersih mengalir, dan ibu belum mandi. Hasil pemeriksaan TTV dalam
keadaan normal, pemeriksaan head to toe bagian abdomen TFU 2 jari bawah
pusat, kontraksi baik, kantong kemih kosong hal ini menandakan involusi
uteri baik. Involusi uteri atau pengerutan uterus merupakan suatu proses
dimana uterus kembali ke kondisi sebelum hamil dengan bobot hanya 60-70
gram (Modul Akeb Nifas dan Menyusui, 2016). Involusi uteri bisa dinilai
dengan penurunan rata-rata fundus uteri, TFU ibu sesuai dengan teori yaitu
TFU setelah plasenta lahir adalah 2 jari bawah pusat (MMN, 2014). Kontraksi
uterus ibu baik sehingga tidak ada tanda atonia uteri. Atonia uteri adalah salah
satu kondisi dimana miometrium tidak dapat berkontraksi dan jika ini terjadi
maka darah yang keluar dari bekas tempat melekatnya plasenta menjadi tidak
dan membantu proses hemostatis. Kontraksi dan retraksi otot uterus akan
bekas luka tempat implantasi plasenta serta mengurangi perdarahan pada ibu
adalah cairan sekret yang berasal dari cavum uteri dan vagina selama masa
nifas. Lokia rubra (cruenta) berwarna merah karena berisi darah segar dan
mekonium selama 2 hari pasca persalinan. Lokia ini keluar selama dua
masa nifas karena atonia uteri. Mendeteksi dan merawat penyebab lain
Memberikan konseling pada ibu atau salah satu anggota keluarga mengenai
ASI pada masa awal menjadi ibu. Mengajarkan cara mempererat hubungan
antara ibu dan bayi baru lahir. Menjaga bayi tetap sehat dengan cara
KUNJUNGAN II
hari ke 6. Hasil anamnesa ibu Ibu mengatakan tidur malam sedikit terganggu
131
karena bayi menyusu, istirahat siang + 30 menit karena ibu harus menjaga
kontraksi baik. Hal ini sesuai dengan teori bahwa TFU masa nifas 1 minggu
genetalia laserasi jalan lahir masih basah dan pengeluaran darah kecoklatan
seperti flek dan sedikit, lochea : sanguinolenta. Hal ini sesuai dengan teori
bahwa Lokia sanguilenta berwarna merah kuning berisi darah dan lendir yang
Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi dan tali pusat,
serta menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi sehari-hari (Saleha, 2009).
Memberikan penkes pada ibu tentang istirahat dan tidur seperti saat bayi tidur
KUNJUNGAN III
ke 14. Hasil anamnesa ibu sudah mulai terbiasa dengan pola tidur saat ini, ibu
132
tidak melakukan aktivitas seksual sejak melahirkan dan Ibu mengatakan ingin
bagian abdomen TFU tidak teraba. Hal ini sesuai dengan teori bahwa TFU
nifas 2 minggu adalah tidak teraba diatas simfisis (MMN, 2014). Pada
pemeriksaan genetalia tidak ada perdarahan, laserasi jalan lahir sudah mulai
mengering, lochea alba. Lokia alba dimulai dari hari ke 14. Bentuknya seperti
cairan putih yang terdiri dari leukosit dan sel desidua (Saleha, 2009).
tentang KB. Ibu telah dilakukan pijat oksitosin karena ini merupakan anak
pertamanya. Tujuan dilakukan hal ini agar ASI yang dikeluarkan oleh ibu
lebih banyak. Sesuai teori pijat ini dilakukan oleh keluarga, terutama suami
pada ibu menyusui yang berupa pijatan pada punggung ibu untuk
BAB V
A. SIMPULAN
yang dimulai dari masa kehamilan hingga masa nifas dan bayi baru lahir
kualitas pelayanan yang lebih optimal karena setiap masalah serta asuhan
nyaman, lebih dekat, dan percaya dengan petugas kesehatan seperti ANC
berbeda jauh
B. SARAN
asuhan kebidanan baik pada ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi baru
2. Bagi Mahasiswi
hamil, bersalin, nifas serta bayi baru lahir yang sesuai dengan teori
3. Bagi Puskesmas
4. Bagi Ny. L
persalinan, nifas, asuhan bayi baru lahir dan keluarga berencana melalui
psikologi pada ibu dalam proses kehamilan, persalinan, nifas dan bayi
baru lahir agar proses yang dijalani ibu dapat berjalan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. 2012. Edisi 2
Hamranani, S. 2010, Pengaruh pijat oksitosin terhadap involusi uterus pada ibu
post partum yang mengalami persalinan lama di rumah sakit wilayah Kabupaten
Klaten. Tesis UI: tidak dipublikasikan
Sari Eka Puspita, dkk. 2014. Asuhan Kebidanan Masa nifas (Postnatal Care).
Jakarta : TIM
https://www.ibi.or.id/id/article_view/A20150112004/definisi.html dilihat
pada 02-12-2018 pukul 14.00