Wiksana.Vol
MediaTor, 10 Deskriptif Kualitatif
(1), Juni 2017, tentang Hambatan Komunikasi…
121-131
Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Bandung, Jl.Taman Sari No.1 Bandung
E-mail: wikianggawiksana@gmail.com
Abstrak. Setiap individu tidak lepas dari proses komunikasi dalam kehidupan sehari-hari.
Begitupun halnya terjadi pada seorang fotografer. Fotografer tidak bisa lepas dari interaksi sosial
atau biasa disebut human relation, baik dalam berkomunikasi dengan foto model, asisten, tim, dan
OLQJNXQJDQ VHNLWDUQ\D %LGDQJ IRWRJUD¿ \DQJ SDOLQJ VHULQJ WHUMDGL LQWHUDNVL GL DQWDUD PDQXVLD
DGDODK IRWRJUD¿ PRGHO NDUHQD SDGD ELGDQJ LQL REMHN IRWRQ\D DGDODK PDQXVLD 'DODP SHQHOLWLDQ
ini, penulis melihat adanya interaksi antara fotografer dan modelnya. Penelitian ini bertujuan
mengungkapkan hambatan komunikasi antara fotografer dan model dalam proses pemotretan.
0HWRGH SHQHOLWLDQ \DQJ GLJXQDNDQ DGDODK SHQGHNDWDQ NXDOLWDWLI GHQJDQ PHWRGH GHVNULSWLI 'DODP
hal ini, teknik pengumpulan data tersebut dilakukan dengan wawancara mendalam, pengamatan,
dan studi dokumentasi. Hasil penelitian tentang hambatan komunikasi dalam interaksi fotografer
dan foto model dalam proses pembuatan karya foto terjadi secara bervariasi, mulai dari hambatan
psikologis, hambatan semantik, dan hambatan pengetahuan. Pada prinsipnya, hambatan
komunikasi inilah yang terjadi antara fotografer dan model dalam proses pemotretan.
Abstract. Every individual can not be separated from the communication process in everyday
life. Likewise that happens to a photographer. Photographers can not be separated from social
interactions or so-called human relationships, both in communicating with models, assistants,
WHDPV DQG WKH VXUURXQGLQJ HQYLURQPHQW 7KH PRVW FRPPRQ ¿HOG RI SKRWRJUDSK\ DPRQJ KXPDQV
LV WKH SKRWRJUDSKLF PRGHO EHFDXVH LQ WKLV ¿HOG WKH REMHFW RI WKH SKRWRJUDSK LV KXPDQ ,Q WKLV
study, the author sees the interaction between the photographer and his model. This study is
intended to see the interaction between photograpger and the model. The research method used
LV TXDOLWDWLYH DSSURDFK ZLWK GHVFULSWLYH PHWKRG ,Q WKLV FDVH WKH WHFKQLTXH RI FRPSOHWLQJ WKH
data is done with in-depth interviews, observations, and documentation studies. The results of
research on communication barriers in the interaction of photographers and photo models in
making story-making, ranging from psychological barriers, semantic barriers, and knowledge
EDUULHUV ,Q SULQFLSOH WKLV FRPPXQLFDWLRQ EDUULHU WKDW RFFXUV EHWZHHQ WKH SKRWRJUDSKHU DQG
the model in the process of shooting.
121
MediaTor, Vol 10 (1), Juni 2017, 121-131
122
Wiki Angga Wiksana. Studi Deskriptif Kualitatif tentang Hambatan Komunikasi…
123
MediaTor, Vol 10 (1), Juni 2017, 121-131
dengan baiklah yang belum tentu dapat DWDX LGH IRWR NHPXGLDQ DNWL¿WDV PHPRWUHW
dilakukan oleh semua orang. Dengan itu sendiri hingga hasil karya fotonya,
melihat berbagai hasil karya fotografer menjadi fenomena yang dewasa ini hadir
di sekitar kita, ada yang menyampaikan di mana-mana (omnipresence) bahkan
pesan dengan gambar hasil karyanya di setiap elemen kehidupan masyarakat
secara langsung, persuasif, sugertif, yang memasuki era informasi.
bahkan ada yang menyampaikan tanda
tanya bagi publiknya. Tentu saja ini Hambatan-hambatan komunikasi
dipengaruhi oleh konsep dasar, art Meskipun informasi yang
director, strata sosial publik, bahkan disampaikan sebenarnya mudah
fotografernya sendiri. Hingga akhirnya dimengerti, tetapi ternyata komunikasi
konsep diri yang di dalamnya terdapat yang terjalin tersebut tidak sesuai dengan
pengetahuan, pengharapan, serta nilai apa yang diharapkan atau diinginkan.
yang menjadi aspeknya terbentuknya Hal ini dapat terjadi sebab di dalam
PHQWDO EHUIRWRJUD¿ EDJL VHRUDQJ pelaksanaan komunikasi banyak sekali
fotografer. hambatan yang mungkin timbul.
Fotografer atau juru foto Penurunan isi dan mutu pesan
(photographer) adalah: dapat terjadi pada setiap tahap dalam
proses komunikasi, mulai dari perumusan
"Orang-orang yang membuat konsep gagasan di dalam kata-kata
gambar dengan cara menangkap sampai saat pemanfaatan yang diterima.
cahaya dari subjek gambar dengan Lebih lanjut hambatan-hambatan ini
NDPHUD PDXSXQ SHUDODWDQ IRWRJUD¿ VHFDUD XPXP GDSDW GL NODVL¿NDVLNDQ
lainnya, dan umumnya memikirkan menjadi tiga menurut (Arni, 2009), yaitu:
seni dan teknik untuk menghasilkan (1) Hambatan Pribadi, yakni gangguan
foto yang lebih bagus serta berusaha
komunikasi yang timbul dari emisi,
mengembangkan ilmunya. Banyak
nilai dan kebiasaan menyimak yang
fotografer yang menggunakan kamera
dan alatnya sebagai pekerjaan untuk tidak baik. Hambatan pribadi seringkali
mencari penghasilan.” (Indonesia, mencakup jarak psikologi di antaranya
2000) orang-orang yang serupa dengan jarak
¿VLN VHVXQJJXKQ\D Hambatan Fisik,
)RWRJUD¿ VHULQJ GLVHEXW VHEDJDL yakni gangguan komunikasi yang terjadi
aktivitas ekspresi diri dari sorang seniman di lingkungan tempat berlangsungnya
foto. Telah hadir lebih dari 1,5 abad lalu, komunikasi. (3) Hambatan Semantik,
dan telah menjadi sebuah inovasi tiada yakni hambatan ini berasal dari
henti sejalan dengan perkembangan keterbatasan simbol-simbol itu sendiri.
teknologi dan ilmu pengetahuan yang Ada beberapa karakteristik dari bahasa
mendukungnya. yang menyebabkan proses decoding
)RWRJUD¿ EHUDVDO GDUL EDKDVD dalam bahasa semakin sulit antara lain:
Yunani, terdiri dari dua kata: photos (1) Bahasa itu statis sedangkan realitasnya
berarti cahaya, dan graphos artinya dinamis. (2) Bahasa itu terbatas sedangkan
PHOXNLV PHQJJDPEDU 6HFDUD KDU¿DK realitasnya tidak terbatas. (3) Bahasa itu
)RWRJUD¿ photography) mengandung arti bersifat abstrak.
melukis atau menggambar dengan cahaya. Selain tahap-tahap dan akibat
Seni atau proses penghasilan gambar adanya hambatan dalam komunikasi,
GHQJDQ FDKD\D SDGD ¿OP DWDX SHUPXNDDQ maka umpan balik sangat diperlukan.
\DQJ GLSHNDNDQ )RWRJUD¿ PHUXSDNDQ Umpan balik merupakan arah yang
aktivitas dimulai terbentuknya konsep utama bagi pengirim pesan untuk
124
Wiki Angga Wiksana. Studi Deskriptif Kualitatif tentang Hambatan Komunikasi…
125
MediaTor, Vol 10 (1), Juni 2017, 121-131
126
Wiki Angga Wiksana. Studi Deskriptif Kualitatif tentang Hambatan Komunikasi…
127
MediaTor, Vol 10 (1), Juni 2017, 121-131
128
Wiki Angga Wiksana. Studi Deskriptif Kualitatif tentang Hambatan Komunikasi…
bahwa dia juga sering mengalami mereka sebagai model telah berusaha
perasaan kecewa jika hasil foto yang mengikuti arahan fotografer.
diambil oleh fotografernya tidak sesuai Dalam hal ini, penulis melihat
dengan apa konsep yang sebelumnya ia bahwa bahasa itu bersifat statis, ketika
harapkan. Dalam situasi yang lain, Dewi fotografer menyampaikan pesan secara
juga bercerita jika pernah melakukan verbal menggunakan bahasa, seringkali
sebuah sesi pemotretan dengan fotografer juga masih belum mudah untuk dimengerti
yang penampilannya menakutkannya, oleh para model sebagai komunikan. Di
dan kemudian hal ini yang membuat sinilah terjadi hambatan semantik.
suasana sesi pemotretan itu menjadi Bahasa itu terbatas sedangkan
tegang dan membuatnya merasa tidak realitasnya tidak terbatas, dalam penelitian
nyaman. Jika ini terjadi, dapat dipastikan ini, penulis melihat keterbatasan bahasa
hasil foto yang didapatkan akan meleset menjadi hambatan semantik yang
dari konsep yang diharapkan tidak akan dirasakan oleh model dan fotografer
tercapai. Pada intinya, faktor psikologis sebagai informan penelitian ini.
yang dirasakan oleh model dan fotografer Jika dikaji dari aspek bahasa,
yang dialami pada saat sesi pemotretan penulis bisa merasakan apa yang dialami
akan mempengaruhi hasil akhir dari sesi oleh fotografer dan model tersebut.
pemotretan tersebut. Hambatan psikologis Bahasa itu memang terbatas, jadi ketika
menjadi salah satu penghambat dari fotografer memberikan instruksi, arahan,
proses komunikasi yang terjadi antara atau gaya, seringkali tidak dipahami oleh
fotografer dan model dalam sebuah sesi modelnya. Padahal realitasnya sendiri
pemotretan. tidak terbatas.
Bahasa itu bersifat abstrak, hal
Hambatan semantik ini bisa dilihat dari interaksi fotografer
Para informan dalam penelitian dan model pada saat melakukan proses
ini, menyampaikan hambatan lain yang pemotretan. Ketika mereka saling
dialaminya selama proses pemotretan. berinteraksi, ada kalanya juga pesan
Baik fotografer maupun modelnya, verbal tersebut tidak dimengerti.
mereka menuturkan adanya hambatan Fotografer dan model tersebut mengaku
semantik yang dirasakannya selama sesi telah berusaha saling memahami yang
pemotretan. diinginkan, tetapi karena bahasa bersifat
Sebagaimana telah dijelaskan abstrak inilah, terjadi pula masalah teknis
dalam bagian pendahuluan tentang atau kesalahpahaman antara fotografer
hambatan semantik, hambatan ini dan model tersebut.
berasal dari keterbatasan simbol-simbol
itu sendiri. Ada beberapa karakteristik Hambatan pengetahuan
dari bahasa yang menyebabkan proses Selain kedua hambatan di
decoding dalam bahasa semakin sulit, atas, penulis juga menemukan adanya
antara lain, bahasa itu statis sedangkan hambatan pengetahuan yang terjadi
realitasnya dinamis, hal ini terlihat dari dalam interaksi fotografer dan model
penuturan Dewi dan Dea sebagai model dalam proses pemotretan. Hal ini terlihat
yang mengalami langsung hambatan jelas dengan penuturan dari Dewi sebagai
semantik dalam proses pemotretan. model, yang menceritakan bahwa dia
Ketika fotografer mengarahkan gaya atau kadang-kadang tidak memahami yang
memberikan penjelasan, kadang-kadang dimaksud oleh fotografernya, jika hal itu
mereka sebagai model tidak paham yang berkaitan dengan produk yang baru atau
diinginkan fotografer seperti apa. Padahal hal-hal yang baru bagi Dewi. Begitu pun
129
MediaTor, Vol 10 (1), Juni 2017, 121-131
130
Wiki Angga Wiksana. Studi Deskriptif Kualitatif tentang Hambatan Komunikasi…
ada cara lain untuk membentuk makna, Arni, M. (2009). Komunikasi Massa. Jakarta:
selain dengan membangun hubungan Bumi Aksara Basu Swastha.
dengan individu lain melalui interaksi. Darmawan, F. (2009). 'XQLD GDODP %LQJNDL
Yogyakarta: Graha Ilmu.
SIMPULAN Effendy, O. U. (2000). ,OPX 7HRUL GDQ )LOVDIDW
Komunikasi. Bandung: PT Citra Aditya
Berdasarkan hasil penelitian
Bakti.
yang telah dilakukan tentang hambatan Indonesia, T. P. (2000). Kamus Besar Bahasa
komunikasi dalam interaksi fotografer ,QGRQHVLD Jakarta: Pusat Pembinaan
dan foto model dalam proses pembuatan dan Pengembangan Bahasa.
karya foto, dapat disimpulkan bahwa Mulyana, D. (2005). 3HQJDQWDU ,OPX
dalam menampilkan sebuah karya foto Komunikasi. Bandung: PT Remaja
ternyata tidak mudah. Dalam sebuah Rosda Karya.
sesi pemotretan terjadi interaksi antara Mulyana, D. (2003). Metode Penelitian
fotografer dan model, dimana keduanya Komunikasi. Bandung: PT Remaja
berusaha untuk saling memahami Rosda Karya.
keinginan masing masing untuk Q-Anees, E. A. (2007). )LOVDIDW ,OPX
Komunikasi. Bandung: Simbiosa
menyajikan sebuah karya foto yang
Rekatama Media.
sesuai denga keinginan masing masing Rakhmat, J. (2007). Psikologi Komunikasi.
tersebut, meskipun dalam pelaksanaannya Bandung: PT Remaja Rosda Karya.
terkendala akan hambatan hambatan Rakhmat, J. (2002). Metode Penelitian
yang terjadi secara bervariasi, mulai Komunikasi. Bandung: PT Remaja
dari hambatan psikologis, hambatan Rosda Karya.
semantik, dan hambatan pengetahuan. Sugiyono. (2007). Metode Penelitian
Pada prinsipnya, hambatan komunikasi .XDQWLWDWLI .XDOLWDWLI GDQ 5 '
inilah yang terjadi antara fotografer dan Bandung: Alfabeta.
model dalam sesi pemotretan. West, R. &. (2008). Pengantar Teori
Komunikasi: Analisis dan Aplikasi.
Jakarta: Salemba Humanika.
DAFTAR PUSTAKA
131
MediaTor, Vol 10 (1), Juni 2017, 121-131
132