Anda di halaman 1dari 11

Vol. 1, No.

1, April, 2018

FOTOGRAFI ORANG GILA DI JALANAN DENGAN TEKNIK


INCIDENTAL DOCUMENTARY PHOTOGRAPHY

Eko Doni Putra, Sahrul N., dan Martion


Program Studi Penciptaan dan Pengkajian Seni Pascasarjana ISI Padangpanjang
Jln. Bahder Johan Kota Padang Panjang, Sumatera Barat, Indonesia 27128
Email: Ekodoniputra@gmail.com
HP. 081364464897

ABSTRACT

Crazy person on the street is a very obtrusive figure who becomes the center of
people's attention because s/he has different attitudes and behavior such as how to dress,
how to walk, and so on from normal people. This condition is the reason why the figure of
crazy person on the street is very exotic to be perpetuated. One of ways to perpetuate this
phenomenon is by recording all activities of crazy person on the street through
photography lens. Technique used in this perpetuation was by documenting incidental or
undirected phenomena. This technique would produce very natural and expressive photos.
Crazy person on the street lives casualy and doesn't really care with his/her environment.
This indifference required author's patience particularly while recording all activities of
this crazy person by following this crazy person's footsteps on the street. Photos resulted
showed that there are various expressions of crazy person on the street. All artworks would
be alive when each artwork with the same phenomenon has its own message.

Keywords:

ABSTRAK

Orang gila di jalanan merupakan sosok yang sangat menonjol dan menjadi pusat
perhatian masyarakat, karena memiliki perbedaan sikap, cara berpakaian, cara berjalan
dan sebagainya dengan manusia normal. Kondisi ini menjadikan sosok orang gila di
jalanan sangat eksotis untuk diabadikan. Saah satu cara mengabadikan fenomena ini
adalah dengan merekam semua aktifitas orang gila di jalanan lewat lensa fotografi.
Teknik yang digunakan dalam pengabadian ini adalah mendokumentasikan fenomena
yang bersifat indidental atau tidak disutradarai atau diarahkan. Teknik ini akan meng-
hasilkan foto yang sangat natural dan ekspresif. Orang gila di jalanan hidup dengan
santai dan tidak begitu peduli dengan lingkungannnya. Sikap acuh tak acuh ini membuat
pengkarya harus dengan sabar merekam seluruh aktifitas dengan mengikuti langkah
kaki orang gila di jalanan. Foto-foto yang dihasilkan memperlihatkan ekspresi orang gila
di jalanan yang sangat beragam. Seluruh karya akan menjadi hidup dengan pesan yang
masing-masingnya berdiri sendiri dengan fenomena yang sama.

Katakunci:

Postgraduate Program Institute of The Arts Padangpanjang


14
Vol. 1, No. 1, April, 2018

1. PENDAHULUAN ditengah masyarakat normal. Orang gila


Perancangan karya fotografi ini dianggap lebih stylish dan lebih modis
dilandasi oleh fenomena penyakit jiwa serta trendi dalam cara berpakaian
atau yang sering disebut dengan gang- mereka, dimana Versace sebagai salah
guan kepribadian. Masyarakat pada satu brand atau merk fashion ternama
umumnya lebih sering menggunakan yang berasal dari kota Paris dianggap
istilah orang gila untuk masyarakat atau telah terlampaui atau tertinggal secara
orang-orang yang mengalami penyakit trend oleh orang-orang gila di jalanan.
jiwa atau gangguan kepribadian. Dalam Hal ini sangat berbeda dengan
landasan penciptaan ini pengkarya lebih apa yang menjadi tawaran rancangan
mengkhususkan lagi kepada orang gila karya yang akan pengkarya lakukan.
yang ditemui sepanjang jalanan perkota- Dimana dalam karya ini pengkarya akan
an maupun pedesaan. Dari beberapa mencoba menghadirkan fenomena
hasil pengamatan yang telah pengkarya orang gila di jalanan secara keseluruhan
lakukan langsung diberbagai jalanan kedalam bentuk seni fotografi dalam
kota dan pedesaan, orang gila merupa- penggarapannya. Memperbandingkan
kan sebuah fenomena sosial yang ter- judul Beyond Versace dengan istilah
kadang luput dari perhatian masyarakat, mushab yang pengkarya berikan dalam
hal ini menjadi menarik untuk dijadikan judul karya dapat menjadi sebuah
sebagai objek fotografi maupun sebagai penanda perbedaan yang sangat sig-
landasan dalam penciptaan karya seni nifikan dalam melihat fenomena orang-
lainnya. orang gila di jalanan.
Daniar Wikan Setyanto seorang
2. STUDI LITERATUR mahasiswa jurusan Desain Komunikasi
Seorang seniman scenography Visual, Fakultas Ilmu Komputer Univer-
yang bernama Angki Purbandono per- sitas Dian Nuswantoro Semarang sebe-
nah sebelumnya menciptakan sebuah lumnya juga telah pernah melakukan
karya seni scenography yang juga ber- penciptaan karya seni fotografi yang
anjak dari fenomena sosial orang-gila di berangkat dari fenomena sosial orang-
jalanan yang berada disekitaran kota orang gila dijalanan sebagai ide atau
Yokyakarta. Karya Angki Purbandono objek dasar penciptaan karya fotografi.
yang berjudul Beyond Versace secara Karya yang berjudul City of Madness
umum menitik beratkan pembahasan menggambarkan tentang kondisi orang-
objek orang-orang gila di jalanan terha- orang gila di jalanan kota Semarang-
dap pakaian atau kostum yang mereka Yokyakarta. Dari hasil karya yang
gunakan. diciptakannya Daniar lebih terfokus
Beyond Versace dapat dimaknai kepada bentuk fotografi potret/ potrai-
sebagai simbol dimana secara style atau ture secara keseluruhannya. Dari tulisan
fashion yang digunakan orang-orang gila dan pembahasannya Daniar lebih meng-
dijalanan melebihi dan bahkan melam- ulas kondisi orang-orang gila dijalanan
paui tren fashion yang berkembang kedalam kajian ilmu semiotika.

Postgraduate Program Institute of The Arts Padangpanjang


15
Vol. 1, No. 1, April, 2018

Bentuk hasil akhir karya fotografi


potret yang dipilih Daniar bisa menjadi
sebuah pembatas yang sangat jelas 3. METODE
dengan apa yang pengkarya rancang dan Beberapa pengamatan langsung
lakukan. Dalam rancangan proses yang telah pengkarya lakukan dalam
penciptaan pengkarya lebih merencana- upaya melihat seperti apa fenomena dan
kan hasil karya fotografi yang bersifat realita orang-orang gila di jalanan
lebih variatif secara bentuk visual, tidak antara lain melalui pengamatan lang-
hanya terfokus kepada hasil fotografi sung ke jalanan, media sosial, media
dalam bentuk potret. Dengan pilihan cetak dan digital serta beberapa bentuk
bentuk hasil akhir foto yang variatif karya seni yang bersumber dari fe-
tersebut sangat membuka jalan bagi nomena dan realita yang sama.
pengkarya untuk lebih mengeksplorasi Dalam metode wawancara peng-
kemungkinan-kemungkinan visual dari karya melakukan tanya jawab dan
orang gila untuk dijadikan sebagai objek berinteraksi langsung dengan orang-
penciptaan. Dengan kata lain, peren- orang gila di jalanan. Selain itu juga
canaan rancangan hasil akhir yang lebih dengan mewawancarai orang yang
variatif dari segi bentuk dan jenis foto pernah didiagnosa mengalami gangguan
serta berbagai macam penerapan tenik- mental dan kepribadian yang pernah
teknik dalam ilmu fotografi. mendapatkan pengobatan dan perawa-
Untuk sebuah karya seni yang tan di rumah sakit jiwa. Untuk nara
menjadikan orang gila dengan latar be- sumber yang pernah menjalani proses
lakang budaya Minangkabau dapat pengobatan dan perawatan di rumah
dilihat dari beberapa karya seni sastra sakit jiwa yang pengkarya wawancarai
indonesia. Cerita tentang kehidupan ini narasumber menolak untuk meng-
masyarakat di Minangkabau dalam hadirkan biodata didalam tulisan ini.
karya sastra berbentuk novel yang Narasumber tersebut didiagnosa meng-
ditulis oleh Tulis Sutan Sati pada tahun alami gangguan psikologis diusia 8
1928 berjudul Sengsara Membawa tahun dan sempat menjalani pengobatan
Nikmat memasukkan pak Inuh sebagai dan perawatan di Rumah Sakit Jiwa di
salah satu tokoh dalam cerita yang Kota Padang selama 4 tahun. Narasum-
mengalami gangguan jiwa atau kegilaan. ber merupakan salah seorang alumni
Karya seni sastra ini kemudian dijadikan dari Institut Seni Indonesia Padang-
sebagai sebuah ide dasar dalam panjang. Dalam proses wawancara ter-
penciptaan film televisi di TVRI pada sebut narasumber mengungkapkan bah-
pertengahan tahun 1990-an oleh Asrul wa seni atau berkesenian merupakan
Sani. Dalam karya sastra dan film salah satu terapi yang dijalaninya dalam
televisi tersebut tokoh pak Inuh rangka penyembuhan terhadap penyakit
digambarkan sebagai orang gila yang jiwa yang dideritanya.
memiliki latar belakang budaya mi- Beberapa buku dan jurnal yang
nangkabau. pengkarya pelajari untuk memperdalam
pemahaman pengkarya terhadap feno-

Postgraduate Program Institute of The Arts Padangpanjang


16
Vol. 1, No. 1, April, 2018

mena dan realita orang-orang gila di Proses pencarian dan sekaligus


jalanan antara lain : Buku Psikologi Ab- perekaman terhadap objek orang gila
normal Jilid I edisi kelima karangan dijalanan dalam format foto dan video.
Jefrey S. Nevid dkk, Buku Kepribadian Seleksi hasil-hasil foto produksi. Editing
Dalam Psikologi Islam karangan Dr. H. (croping, brightnes, contrast, saturasi,
Abdul Mujib, M, Ag. Buku Kitab Ke- colouring/black and white). Print/cetak
bijaksanaan Orang-Orang Gila karangan foto dan pembingkaian/framing.
Abu Al-Qasim An-Naisaburi. Jurnal Se- Metode Pameran. Rancangan pa-
jarah Perilaku Abnormal Dalam Ilmu meran akan dilaksanakan di kota Paya-
Psikologi terbitan Psikodemia (Psikologi kumbuh. Beberapa tempat alternatif
Akademia), Jurnal City Of Madness yang pengkarya rencanakan untuk di-
sebuah potret esai fotografi orang deng- jadikan lokasi pameran diantaranya; Ta-
an masalah kejiwaan jalanan karangan ra Cafe yang berlokasi di Jalan Soekarno-
Daniar Wikan Setyanto, Jurnal Risalah Hatta No: Kelurahan Padang Tangah,
Gangguan Jiwa Dalam Perspektif Kese- Kecamatan Payakumbuh Barat, Kota
hatan Mental Islam karangan Suhaimi. Payakumbuh. Everybody Store yang
Buku Metode ETNOGRAFI James P. beralamat di Jalan Soekarno-Hatta No:
Spradley. 107 Kelurahan Tanjung Gadang, Keca-
Perancangan dalam metode matan Payakumbuh Barat, Kota Paya-
penciptaan merujuk pada proses pencip- kumbuh.
taan secara umum yang meliputi proses
praproduksi, produksi dan paskapro- 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
duksi. Mencari informasi dan tanya Sepanjang pengamatan langsung
jawab secara langsung kepada beberapa di lapangan/jalanan, pengkarya dapat
masyarakat tentang keberadaan orang- mengelompokkan orang gila di jalanan
orang gila di jalanan. Mencari informasi ke dalam dua bahagian besar :
dibeberapa media sosial dan digital a. Orang gila di jalanan yang selalu
tentang data dan keberadaan orang- berpindah-pindah tempat tanpa ada
orang gila di jalanan. Mencari secara kejelasan yang pasti ke mana
langsung tentang keberadaan orang gila tempat atau tujuan yang jelas yang
dibeberapa jalanan. ingin mereka tuju. Orang gila yang
Perencanaan kebutuhan teknis seperti ini cendrung berjalan deng-
yang meliputi; mempersiapkan alat dan an tujuan yang tidak menentu dan
kebutuhan transportasi; mempersiap- bersifat random/acak, namun ada
kan peralatan untuk melakukan proses juga beberapa diantaranya yang
perekaman seperti; kamera foto dan berjalan dengan beberapa pola yang
video, lensa, SD card/memori card; sudah mereka bangun secara ter-
mempersiapkan alat-alat pendukung un- struktur dengan baik.
tuk melakukan proses perekaman se- b. Orang gila yang memiliki daerah
perti: tripod, monopod, gorilapod/tong- teritorial yang jelas dalam sebuah
sis. kota atau desa. Orang gila dalam
kelompok ini lebih cendrung memi-

Postgraduate Program Institute of The Arts Padangpanjang


17
Vol. 1, No. 1, April, 2018

liki pola yang jelas dalam me- Secara fotografis pengkarya me-
nentukan kemana tujuan mereka lihat beberapa hal yang bisa dijadikan
dalam melakukan perjalanannya, sangat menarik pada orang gila di
bahkan terkadang orang gila dalam jalanan untuk dijadikan sebagai objek
kelompok ini lebih sering menetap penciptaan karya seni fotografi. Orang
dan menghuni tempat-tempat ter- gila secara visual di jalanan memiliki
tentu disepanjang jalan. karakteristik yang sangat jelas berbeda
satu sama lainnya. Mereka memiliki sisi-
Berdasarkan hasil penemuan di- sisi artistik yang kuat untuk dijadikan
lapangan, rata-rata orang gila yang karya seni fotografi, bentuk fisik, pa-
penulis temukan di jalanan sebahagian kaian/kostum, atribut-atribut yang me-
besar menginjak usia dewasa. Jefrey S. reka pakai, bahkan perilaku-perilaku
Nevid dan kawan-kawan dalam buku mereka sebagai orang gila.
Psikologi Abnormal Edisi Kelima Jilid Dari segi fisik, orang gila di
Satu menyatakan (Jefrey S. Nevid dkk. jalanan bila dilihat secara fotografis
2010:23) bahwa gangguan psikologi sangat besar kemungkinannya untuk
paling banyak dialami oleh orang-orang menghasilkan karya-karya atau bentuk
berusia antara 25-32 tahun dan fotografi dalam bentuk fotografi human
menurun seiring dengan bertambahnya interest. Demikian juga halnya dengan
usia. Permasalahan sosial yang pada pakaian/kostum serta atribut yang
hakikatnya menjadi tugas dan tanggung digunakan oleh orang gila di jalanan bisa
jawab kita bersama sebagai masyarakat menghasilkan karya-karya fotografi da-
sosial malahan tidak terlihat dan lam bentuk fotografi seni yang
terealisasikan dengan baik ketika kita memberikan pesan moral dan kritik
dihadapkan pada fenomena banyaknya sosial kepada masyarakat melalui
orang gila atau mereka yang mengalami simbol-simbol atau tanda-tanda dari
gangguan mental, jiwa dan kepribadian asesoris yang melekat pada diri orang
yang hidup di jalanan. Apalagi bila gila. “ Human interest dapat menjadi
dibenturkan dengan beban dan tang- salah satu jenis fotografi yang mem-
gung jawab berbagai macam instansi berikan pengalaman yang sangat
pemerintahan yang memiliki tugas dan berharga bagi fotografer yang tertarik
wewenang dalam mengatasi dan untuk menangkap kondisi kehidupan
mengawasi permasalahan-permasala- manusia dalam berbagai kondisi di
han sosial kemasyarakatan ini. Dengan ruang publik. Foto human interest
kata lain, ketika kita melihat orang gila umumnya lebih mudah ditemukan di
di jalanan secara tidak langsung kita jalanan. Jenis fotografi ini memung-
bisa melihat semacam potret diri kita kinkan kita untuk menangkap kejadian
sebagai individu dan sekaligus mem- yang nyata dalam masyarakat.
pertanyakan kembali diri kita sebagai (http://www.infofotografi.com/blog/20
makhluk sosial yang mengatasnamakan 16/05/tip-street-dan-human-interest-
diri sebagai manusia normal. photography/), dimana Fotografi human
interest merupakan jenis karya foto yang

Postgraduate Program Institute of The Arts Padangpanjang


18
Vol. 1, No. 1, April, 2018

bersumber dari perilaku, aktifitas atau komentar, yang tentunya dimengerti


kegiatan-kegiatan manusia dalam hal ini oleh khalayak.
dikhususkan kepada orang gila di jala- Beberapa pengertian lain tentang
nan. dokumenter diantaranya adalah :
Wilsen Way dalam bukunya Hu- a. Merekam atau menggambarkan
man Interest Photography (Wilsen Way, dengan artistik kejadian faktual
2006:54) Human Interest adalah bagian sebuah event atau fenomena sosial
dari fotografi yang sangat menantang, atau cultural (1969:8) (Kamus Web-
tentu saja pemilihan jenis foto ini ster)
didukung dengan pendekatan yang lebih b. Merupakan evidence bagi sesuatu
ke arah street photography, di mana hal yang pernah ada atau terjadi,
fotografer tidak berusaha men direct sehingga makna historisnya dapat
subjek fotonya, tetapi berkomunikasi digunakan pada waktu mendatang
dengan mereka untuk mendapatkan sebagai catatan atau laporan
hasil foto yang mewakili jiwa dari me- kebenaran objektif akan sesuatu hal
reka. yang pernah ada atau yang telah
Dalam seni fotografi salah satu terjadi. (Graham Clarke)
metode yang sering digunakan dalam (http://fotografi.upi.edu/home/6-
memvisualisasikan fenomena sosial keahlian-khusus/2-dokumentasi).
yang dalam hal ini yang berhubungan
dengan orang gila di jalanan ke dalam Sifat dan tingkah laku orang gila
bentuk fotografi yang bersifat natural di jalanan yang terkadang tidak
tanpa adanya rekayasa visual dari menentu dan menjadikannya susah un-
seorang fotografer adalah metode tuk ditebak/diprediksi merupakan se-
fotografi dokumenter. Dokumenter me- buah tantangan tersendiri bagi seorang
rupakan salah satu metode untuk fotografer untuk merekam moment-
menghadirkan kembali realitas sosial ke moment visual yang dijumpai dijalanan.
dalam bentuk karya seni (fotografi Kemungkinan moment yang ditemukan
dokumenter) secara faktual yang sesuai kadang secara kebetulan dan bersifat
dengan realita yang sebenar-benarnya. acak/random.
Marry Warner, dalam bukunya yang Dalam ilmu fotografi merekam
berjudul “Photography: a Cultural His- beberapa moment-moment yang bersi-
tory”, mengungkapkan definisi doku- fat tidak bisa diprediksi/undpredictable
menter secara umum, yaitu segala bahkan acak/random tersebut seorang
sesuatu representasi non fiksi di buku fotografer bisa memakai metode in-
atau media visual. Menurut majalah life, cidental documentary. Daniar dalam
fotografi dokumenter adalah visualisasi tulisannya City Of Madness Sebuah
dunia nyata yang dilakukan oleh Potret Esai Fotografi menyatakan
seorang fotografer yang ditujukan untuk “Proses penciptaan berupa ‘incidental
mengkomunikasikan sesuatu yang pen- documentary’ atau dokumenter secara
ting, untuk memberi pendapat atau tiba-tiba”. Fotografer mendokumentasi-
kan foto-foto orang gila di jalanan secara

Postgraduate Program Institute of The Arts Padangpanjang


19
Vol. 1, No. 1, April, 2018

tiba-tiba atau tidak terencana. Dimana bersama para sahabatnya, ada seorang
pada metode ini seorang fotografer laki-laki yang lewat. Lalu, salah seorang
harus siap dalam kondisi bagaimanapun dari mereka ada yang berkata, ‘itu orang
untuk merekam moment visual yang gila’. Rasulullah saw. bersabda, ‘Orang
bersifat kebetulan ketika bertemu atau itu sedang tertimpa musibah. Sesung-
melihat orang gila di jalanan. Kelebihan guhnya orang gila yang sebenarnya
dari metode ini adalah dapat berkarya adalah yang senantiasa bermaksiat
kapanpun dan dimanapun selama obyek kepada Allah swt.
ditemui. Hasil fotopun natural dan Orang Gila (Majnun) atau orang yang
spontan karena fotografer dituntut tidak berakal itu ada dua macam :
untuk siap memotret setiap menemukan a. Orang yang tidak berakal karena
orang gila di jalanan. memang tidak mempunyai akal (ruh
Suhaimi dalam sebuah jurnal akalnya tidak ada). Orang seperti ini
risalahnya Gangguan Jiwa dalam Pers- jangan kita juluki sebagai orang gila,
pektif Kesehatan Mental Islam (Suhaimi: kita mesti menyebutnya sebagai
2015). Di dalam pandangan Islam, orang yang terkena musibah (mu-
kesehatan mental/ kepribadian merupa- shab).
kan suatu kondisi yang memungkinkan b. Orang yang tidak berakal karena
perkembangan fisik (biologic), intelek- dia tidak mau menggunakan akal
tual (rasio/cognitive), emosional (affec- yang ada pada dirinya. Orang
tive) dan spiritual (agama) yang optimal seperti inilah yang disebut oleh
dari seseorang dan perkembangan itu Rasulullah SAW sebagai orang yang
berjalan selaras dengan keadaan orang sebenar-benarnya gila.
lain. Makna kesehatan mental mem-
punyai sifat-sifat yang harmonis (serasi) Kata atau istilah mushab yang
dan memperhatikan semua segi-segi pengkarya pakai dalam proses pen-
dalam kehidupan manusia dalam hu- ciptaan ini adalah untuk menghindari
bungannya dengan Tuhan (vertikal), dan kedangkalan kata atau istilah orang gila
sesama manusia (horizontal) dan ling- yang dikenal oleh masyarakat pada
kungan alam. umumnya. Sehingga kata mushab dalam
Abu Al-Qasim An-Naisaburi Da- pengertiannya dalam karya seni fo-
lam buku Kitab Kebijaksanaan Orang- tografi ini dapat difungsikan sebagai
orang Gila (Abu Al-Qasim An-Naisaburi : pengoreksian dari stigma masyarakat
2017) Strategi Qur'ani, Abdul Ghafur terhadap orang gila.
menguraikan bahwa dalam bahasa Arab, Berdasarkan pengamatan dan
Orang gila disebut majnun yang diben- pengalaman yang telah pengkarya
tuk dari kata janna yang berarti menu- lakukan secara langsung di lapangan
tupi atau tertutup. Makhluk halus yang terhadap fenomena orang gila yang
tidak tampak ada yang disebut jin. berada dijalanan, salah satu metode
Dalam buku yang sama (Abu Al-Qasim pendekatan yang sangat memungkinkan
An-Naisaburi : 2017 :32) Anas ibn Malik pengkarya gunakan dalam proses
berkata, “ketika Rasulullah saw, tengah penelitian dan penciptaan karya seni

Postgraduate Program Institute of The Arts Padangpanjang


20
Vol. 1, No. 1, April, 2018

fotografi ini adalah metode etnografi. pengkarya merancang proses pereka-


Dimana dalam hal ini metode pen- man moment-moment saat bertemu
dekatan etnografi akan pengkarya dengan orang gila di jalanan dalam
fungsikan sebagai alat untuk menuntun bentuk established shot. Established shot
pengkarya dalam mendeskripsikan, merupakan salah satu tenik peng-
menganalisa dan menginterpretasikan ambilan gambar secara luas dimana
fenomena orang gila di jalanan kedalam sebahagian besar bentuk foto yang
bentuk tulisan dan laporan penelitian dihasilkan dalam jenis shot ini mampu
sekaligus kedalam bentuk dokumentasi untuk menginformasikan latar belakang
visual foto dan video. waktu dan tempat kejadian dengan jelas
James P. Spradley dalam buku serta hubungannya dengan objek yang
Metode Etnografi ( James P. Spradley : akan direkam. Dalam ilmu fotografi
2006: 5) “Inti dari etnografi adalah established shot biasanya diwakilkan
upaya untuk memperhatikan makna- oleh foto-foto dengan komposisi extreme
makna tindakan dari kejadian yang long shot dan long shot.
menimpa orang yang ingin kita pahami”. Orang gila di jalanan yang secara
Dalam hal ini kaitannya dengan orang- fotografis merupakan salah satu objek
gila yang berada di jalanan yang yang menarik untuk direkam dari segi
diposisikan sebagai objek penelitian bentuk fisik, pakaian dan atribut-atribut
sekaligus penciptaan karya seni foto- serta berbagai macam perilaku dan
grafi. Karena dalam hal ini pengkarya ekspresi yang mereka lakukan di jalanan
tidak hanya mempelajari masyarakat akan pengkarya rekam kedalam bentuk
atau orang-orang gila di jalanan, justru foto yang bisa digolongkan kedalam
pengkarya juga belajar dari kelompok jenis fotografi potrait. Potret diri orang
masyarakat tersebut sebagai salah satu gila dijalanan secara keseluruhan atau-
upaya untuk merefleksikan dan pun sebahagian dari sisi yang pengkarya
mengintrospeksi diri secara pribadi. anggap menarik untuk divisualkan ke
Dalam buku yang sama (James P. dalam karya fotografi akan direkam
Spradley : 2006 : 4) “Inilah esensi dari dengan komposisi full shot, medium close
etnografi. Untuk menemukan prinsip- up, close up bahkan ekstreme close up
prinsip tersembunyi dari pandangan sehingga tidak ada satupun dari
hidup yang lain, peneliti harus menjadi keseluruhan tampilan orang gila secara
murid. Sehingga dengan metode pen- visual dan ekspresi dari orang gila di
dekatan etnografi ini diharapkan peng- jalanan yang luput dari pengamatan
karya dapat mengungkap makna-makna pengkarya. Hal ini juga pengkarya
filosofis dari perkataan dan perbuatan lakukan dengan tujuan untuk membe-
serta simbol-simbol visual dari hasil rikan variasi-variasi didalam bentuk dan
interaksi langsung antara pengkarya jenis ukuran gambar yang akan diha-
dengan orang-orang gila di jalanan. silkan sehingga hasil akhir dari kese-
Untuk memberitahukan tentang luruhan karya tidak terlihat monoton
dimana, kapan dan seperti apa feno- dan membosankan.
mena orang gila di jalan secara visual

Postgraduate Program Institute of The Arts Padangpanjang


21
Vol. 1, No. 1, April, 2018

Dalam bentuk keseluruhan karya mengalami gangguan mental atau


seni fotografi dokumenter seorang foto- kepribadian yang tidak stabil pengkarya
grafer harus menghadirkan data yang akan menerapkan teknik high angle dan
faktual dan sesuai dengan realita yang ducth angle. Dimana penataan angle
terjadi sebenarnya di lapangan/jalanan. kamera dengan teknik high angle dan
Dalam fotografi dokumenter seorang ducth angle tersebut diharapkan dapat
fotografer yang terlibat langsung di- menghadirkan karya fotografi yang
mana dan kapan realita itu terjadi hanya mampu menggambarkan atau memvi-
berfungsi sebagai apresiator tanpa boleh sualkan kondisi yang tidak stabil dari
merubah bentuk asli dari realita dan orang-orang gila di jalanan. Teknik high
fenomena yang terjadi. Untuk mem- angle dilakukan dengan memposisikan
visualkan realita dan fenomena tersebut objek dibawah atau lebih rendah dari
dalam bentuk yang faktual dan natural posisi kamera, hal ini dilakukan untuk
tersebut pengkarya akan menerapkan memberikan kesan tertekan, depresi
teknik candid fotografi. Dalam teknik atau posisi minoritas dari objek.
candid fotografi seorang fotografer Penataan kamera dengan komposisi
dengan kameranya hadir ditengah ducth angle merupakan salah satu
realita bersamaan dengan objek yang teknik penataan komposisi gambar
akan direkam tanpa diketahui dengan dimana objek dan posisi keseluruhan
jelas kapan dan dimana fotografer akan dari objek yang ada didalam sebuah
melakukan proses perekaman. frame diatur dengan posisi miring/ducth
Orang gila secara umum dan dan bahkan terkadang membentuk
orang gila di jalanan khususnya meru- posisi diagonal. Hal tersebut dilakukan
pakan orang-orang dengan kondisi men- untuk memberikan kesan ketidak
tal dan jiwa yang tidak stabil atau meng- stabilan emosional dan psikologi dari
alami gangguan. Untuk memvisualkan orang-orang gila di jalanan.
kondisi mental dan jiwa yang tidak Salah satu trend dalam fotografi
stabil dan terganggu dari orang gila di yang berkembang ditengah masyarakat
jalanan tersebut kedalam bentuk karya saat sekarang ini adalah jenis fotografi
seni fotografi pengkarya mencoba me- selfie. Selfie atau yang dikenal dengan
nerapkan teknik slow speed. Dalam istilah swafoto merupakan salah satu
teknik slow speed foto-foto yang teknik dalam fotografi dimana proses
dihasilkan akan memberikan kesan pengambilan foto yang dilakukan deng-
berupa bayangan terhadap bahagian- an cara memotret diri sendiri atau
bahagian yang bergerak didalam sebuah berkelompok, dimana objek memegang
frame atau komposisi foto, baik itu sendiri kamera dengan tangan atau
berupa objek yang bergerak pada menggunakan alat bantu berupa stick/
bahagian belakang objek utama maupun tongkat penyangga kamera.
di bahagian depan objek utama. Hal ini pengkarya lakukan
Dalam hubungannya dengan pe- dengan beberapa orang gila yang bisa
nataan kamera terhadap gambar atau pengkarya dekati secara langsung dan
objek orang gila di jalanan yang diajak berkomunikasi, karena tidak

Postgraduate Program Institute of The Arts Padangpanjang


22
Vol. 1, No. 1, April, 2018

semua orang gila yang pengkarya Daniar (2017). “City of Madness: Sebuah
temukan dijalanan bisa diajak untuk Potret Esai Fotografi”. Andha-
berkomunikasi dan bahkan didekati dan rupa. Vol. 03 No. 01. 2017
Erik Prasetya (2014). On Street Pho-
bahkan berfoto bersama. Selfi dalam
tography. Jakarta. Gramedia
konsep ini pengkarya lakukan untuk James P. Spradley (2006). Metode Etno-
memberikan kesan refleksi atau berkaca grafi. Yogyakarta. Tiara Wacana
secara pribadi tentang potret diri. Jefrey S. Nevid, Spencer A. Ratus dan
Dimana selfie bersama orang gila di Beverly Greene (2010). Psikologi
jalanan merupakan salah satu bentuk Abnormal. Edisi kelima jilid 1.
representasi diri pribadi dan sekaligus Jakarta. Erlangga
Michail Langford (1982). The Complete
introspeksi diri ketika berkaca kepada
Encyclopedia of Photography.
fenomena sosial yang terjadi ditengah London. Book Club associates.
masyarakat. Karena beberapa kajian Soeprapto Soedjono (2007). Pot-Pourri
ilmu psikologis mengungkapkan kecan- Fotografi. Jakarta: Universitas Tri
duan selfie pada masyarakat merupakan Sakti
salah satu identifikasi dari kondisi Suhaimi (2015). “Gangguan Jiwa dalam
gangguan psikologis secara pribadi. Perspektif Kesehatan Mental
Islam”. Jurnal Risalah vol. 26. No.
4 Desember 2015.
5. KESIMPULAN http://www.infofotografi.com/blog/201
Penciptaan fotografi dengan 6/05/tip-street-dan-human-
teknik insidental akan menghasilkan interest-photography/
suatu proses melukis dengan meng- http://fotografi.upi.edu/home/6-
gunakan media cahaya. Fotografi adalah keahlian-khusus/2-dokumentasi
sebuah kegiatan atau proses meng-
hasilkan suatu seni gambar/foto melalui
media cahaya dengan alat yang disebut
kamera dengan maksud dan tujuan
tertentu.
Orang gila di jalanan menjadi
objek yang sangat menarik untuk
diabadikan dalam bentuk fotografi.
Ekspresi yang natural dan tingkah laku
yang aneh menyebabkan gaya mereka
dalam bingkai kamera menjadi menarik.
DAFTAR PUSTAKA

Abu Al-Qasim An-Naisaburi (2017).


Kitab Kebijaksanaan Orang-Orang
Gila: 500 Kisah Muslim Jenius
yang Dianggap Gila dalam Seja-
rah Islam. Jakarta. Wali Pustaka

Postgraduate Program Institute of The Arts Padangpanjang


23
Vol. 1, No. 1, April, 2018

Postgraduate Program Institute of The Arts Padangpanjang


24

Anda mungkin juga menyukai