1427 1885 1 PB
1427 1885 1 PB
2 - Oktober 2016
Syafriyandi
Mahasiswa Program Studi Penciptaan Fotografi
Program Pascasarjana ISI Yogyakarta
Jalan Suryodiningratan No. 8, Yogyakarta
No. Tlp. (0274) 419791, No. Hp.: 082168441141, E-mail: syafriyandi1@gmail.com
Abstrak
Fotografi ekspresi merupakan ungkapan jiwa yang mengutamakan ekspresi jati diri pribadi
seseorang yang diekspresikan dalam karya seni murni. Penulis mengekspresikan apa yang ada
dalam pikiran berupa fantasi dan kebebasan yang tidak membatasi ide penciptaan. penciptaan
ini menggunakan metode ide, referensi, dan eksplorasi. Foto ini menampilkan objek semut
rangrang (Oecophylla smaragdina) yang merespons benda-benda berteknologi seperti halnya
manusia sekarang yang hampir tidak dapat dipisahkan lagi dengan perkembangan teknologi.
Semut adalah representasi manusia karena semut memiliki makna sebagai serangga yang
tergolong serangga sosial yang kehidupannya saling bekerja sama dan saling menolong seperti
halnya manusia. Karya yang penulis ciptakan diharapkan memiliki daya ganggu yang memicu
emosional dan memunculkan berbagai interpretasi kepada khalayak ramai.
Abstract
Weaver Ants (Oecophylla Smaragdina) and High Technology Objects in Fine Art
Photography. Fine art photography is an expression of one’s soul that promotes the expression
of personal identity as expressed in a work of fine art. The author expresses what is in the mind
in the form of fantasy and freedom that does not restrict the idea of creation. The creation
itself involves ideas, references and exploration. The photos depict weaver ants (Oecophylla
Smaragdina) responding to hi-tech objects just like human who cannot be separated from
the development of technology. Ants are representations of human being because ants are
included in the group of social insects that work in groups and help each other as human being
do. The works created here are expected to have a certain interference power which could
trigger emotional feeling and raise various interpretations for the general public.
107
Syafriyandi, Semut Rangrang (Oecophylla Smaragdina) dan Benda-benda Berteknologi dalam Fotografi Ekspresi
dikunjungi orang. Peribahasa itulah yang adalah semut yang merespons benda-benda
menginspirasi ide penciptaan yang akan berteknologi seperti halnya manusia sekarang
diekspresikan menjadi karya seni dengan media yang hampir tidak dapat dipisahkan lagi dengan
fotografi, ber-subject matter semut rangrang perkembangan teknologi.
(Oechophylla smaragdina) sebagai representasi Karya ini menghadirkan subjek semut
manusia yang kehidupannya tergantung sekali rangrang yang merespons benda berteknologi
dengan kemajuan teknologi saat ini. Untuk serta menyatukan benda hidup dan benda
menvisualisasikan karya yang akan dibuat mati menjadi satu kesatuan yang harmonis
dengan media fotografi, penulis memilih genre diharapkan memicu emosional penonton ketika
fotografi ekspresi agar tidak membatasi ide melihat karya tersebut dan menghasilkan daya
kreatif yang akan menampilkan subjek semut ganggu yang memunculkan berbagai interpretasi
yang merespons benda-benda berteknologi. karena melihat subjek semut yang tidak lagi
Dalam buku Pot-Pourri Fotografi merespons benda-benda di ekosistemnya
dijelaskan bahwa: atau di alam bebas, tetapi merespons benda-
Fotografi ekspresi adalah benda berteknologi seperti halnya kehidupan
sebuah karya fotografi yang
dirancang dengan konsep tertentu manusia pada saat ini. Kemajuan teknologi
dengan memilih objek foto yang secara tidak sadar telah mengubah cara hidup
terpilih dan yang diproses dan dan kebudayaan masyarakat saat ini. Penulis
dihadirkan bagi kepentingan
merepresentasikannya lewat subjek semut
si pemotretnya dengan luahan
ekspresi artistik dirinya. Maka rangrang, yang merespons benda-benda yang
karya tersebut bisa menjadi sebuah diciptakan dengan teknologi.
karya fotografi ekspresi. Dalam hal Untuk mewujudkan karya fotografi
ini karya fotografi ekspresi dapat
dimaknakan sebagai suatu medium ekspresi dengan subjek semut, teknik fotografi
ekspresi yang menampilkan makro digunakan agar mendapatkan hasil detail
jati diri fotografi seni. Karya dari subjek semut. Selain itu, digunakan teknik
fotografi yang diciptakannya
lebih merupakan karya seni murni fotografi still life karena adanya penggunaan
fotografi (fine art photography) benda yang disusun sedemikian rupa yang
karena bentuk penampilannya sesuai dengan unsur-unsur keindahan agar
yang menitikberatkan pada nilai
karya tersebut memiliki nilai estetis. Peletakan
estetis seni itu sendiri (Soedjono,
2006:27). pencahayaan dari samping dalam subjek foto
dilakukan agar menimbulkan efek gelap terang
Fotografi ekspresi merupakan ungkapan yang dramatis.
jiwa yang mengutamakan ekspresi jati diri
pribadi seseorang yang diekspresikan dalam
karya seni murni. Penulis mengekspresikan
apa yang ada dalam pikiran berupa fantasi dan
kebebasan yang tidak membatasi ide penciptaan.
Kebebasan ungkapan jiwa yang mengutamakan
kebebasan ekspresi jati diri untuk menciptakan
karya semut rangrang dalam fotografi ekspresi
108
Jurnal Rekam, Vol. 12 No. 2 - Oktober 2016
109
Syafriyandi, Semut Rangrang (Oecophylla Smaragdina) dan Benda-benda Berteknologi dalam Fotografi Ekspresi
110
Jurnal Rekam, Vol. 12 No. 2 - Oktober 2016
yang sangat kental sehingga teori surealis semut. IT WORK (2014:10) mendefinisikan:
juga dapat dipakai sebagai kajian teori dalam “Arti kata makro adalah “besar”. Akan tetapi,
penciptaan karya ini. dalam fotografi makro, yang dijadikan sasaran
Tedjoworo (2001:22) juga menjelaskan pemotretan adalah objek-objek yang sangat kecil.
istilah fantasi: “Fantasi itu lebih berkaitan dengan Jadi, lensa-lensa yang digunakan untuk memotret
daya untuk membayangkan sesuatu, khususnya benda-benda kecil dinamakan lensa makro”.
hal yang tidak real atau yang tidak mungkin Sementara itu, fotografi makro menurut
terjadi. Fantasi juga bisa diartikan mirip dengan Rambey:
khayalan. Sementara itu istilah “khayalan” lebih “Fotografi makro adalah seni
merekam dunia renik dalam olah
sering diartikan sebagai hasil fantasi seseorang”. kreatif selayaknya foto lanskap.
Seperti halnya karya yang akan penulis Titik tersulit dalam fotografi
ciptakan, benda-benda berteknologi yang biasa makro adalah: kita belum melihat
“pemandangan” sebelum kita
digunakan oleh manusia dengan adanya fantasi
memotretnya. Maka, kehadiran
yang dihasilkan dalam pikiran menjadi semut orang yang sudah berpengalaman
sebagai perwujudan kembali manusia. Semut dalam memotret makro sungguh
wajib bagi pelaku yang baru
yang merespons benda-benda berteknologi
memulai memotret makro ini”
yang akan diwujudkan dalam karya seni (Rambey dalam Lutfi, 2012:9).
fotografi ekspresi.
Semut rangrang (Oecophylla Dari beberapa pengertian fotografi makro
smaragdina) merupakan serangga
tersebut dapat disimpulkan bahwa fotografi
eusocial (sosial sejati), dan
kehidupan koloninya sangat makro adalah seni merekam dunia renik atau
tergantung pada keberadaan pohon memotret objek-objek yang berukuran kecil
(arboreal). Semut rangrang hidup
atau 1:1 pembesaran. Jadi, untuk menciptakan
dalam kelompok sosial di mana
pekerjaan dibagi sesuai dengan tipe karya foto dengan subjeksemut rangrang harus
individunya (kastanya). Klasifikasi menggunakan teknik fotografi makro dan
ilmiah: Kerajaan: Animalia. Filum: lensa makro karena makro yang sesungguhnya
Arthropoda. Kelas: Insecta. Ordo:
Hymenoptera. Famili: Formicidae. mampu menghasilkan 1:1 pembesaran, yaitu
Genus: Oecophylla. Spesies: besar gambar yang dihasilkan sama ukurannya
Oecophylla smaragdina (Harlan, dengan benda aslinya.
2006).
Dalam fotografi cahaya merupakan
hal yang penting karena seorang fotografer
Dari kutipan tersebut, semut rangrang bisa disebut sebagai seorang pelukis cahaya.
termasuk serangga sosial yang kehidupannya Jadi, bisa dikatakan bahwa cahaya merupakan
saling bekerja sama seperti halnya kehidupan hal yang terpenting dalam perannya untuk
manusia. Oleh sebab itu, penulis menggunakan menciptakan sebuah karya fotografi. Istilah
objek semut rangrang sebagai representasi fotografi berasal dari bahasa Yunani, photos
manusia. yang berarti cahaya dan graphos berarti
Penciptaan karya seni menggunakan menggambar atau melukis. Sementara itu,
teknik fotografi makro agar menghasilkan kamera berasal dari bahasa Latin, yaitu kamera
perbesaran dan mendapatkan detail dari subjek obscura yang berarti kamar gelap.
111
Syafriyandi, Semut Rangrang (Oecophylla Smaragdina) dan Benda-benda Berteknologi dalam Fotografi Ekspresi
112
Jurnal Rekam, Vol. 12 No. 2 - Oktober 2016
Hal yang paling diperhatikan atau hasil jadinya berupa karya seni. Semakin
bahkan menjadi salah satu unsur terpenting banyak seseorang mempunyai pengetahuan,
dalam penciptaan karya fotografi ekspresi semakin banyak pula keresahan pikiran yang
dengan subjek semut rangrang ini adalah membebaninya. Sebaliknya, semakin banyak
komposisi, seperti yang disinggung oleh Clark referensi yang dimiliki oleh seseorang, semakin
dalam bukunya (2011:280): mudah bagi orang tersebut menemukan ide
The first step to creating fine art is gagasan untuk menuangkan keresahannya
finding subject matter that’s interesting to
you. If you catches your eye in real life, menjadi sebuah karya seni. Seperti halnya
you should be able to compose a beautiful penulis terinspirasi oleh kemajuan teknologi
image of it is a fine art photography has a saat ini khususnya di bidang komunikasi yang
sense of poetry: The shapes, lines, tones,
melahirkan benda-benda berteknologi, salah
and lighting work together to provide an
image that needs no explanation. Viewers satunya smartphone yang menjadi kebutuhan
easily can feel something when looking at primer bagi manusia pada era globalisasi saat ini
a understanding of its intended message. dan direpresentasikan menjadi semut rangrang
yang merespons benda berteknologi. Semut
Langkah pertama untuk menciptakan dipilih karena semut tergolong serangga sosialis
seni rupa adalah menemukan subjek yang yang kehidupannya saling bekerja sama seperti
menarik perhatian. Jika dapat menarik perhatian halnya manusia. Kemudian timbul keresahan
saat melihat secara langsung, bisa dibuat pikiran yang akan dituangkan menjadi suatu
sebuah komposisi karya seni rupa yang indah. karya seni fotografi. Berbekal dari referensi dari
Komposisi juga merupakan hal yang penting. beberapa seniman yang menjadi inspirasi bagi
Komposisi yang sukses dalam fotografi seni penulis, kemudian penulis mencari literatur
rupa adalah yang memiliki jiwa puisi: bentuk, yang lain sebagai tambahan referensi sebagai
garis, nada, dan pencahayaan bekerja sama bahan pengujian orisinalitas, tambahan ide,
untuk membuat gambar yang tidak perlu sekaligus menjadi landasan yang memperkuat
memerlukan penjelasan. Pemirsa dengan pemaknaan dan perwujudan karya seni fotografi
mudah dapat merasakan sesuatu ketika melihat yang akan dibuat.
gambar yang terkomposisi dengan baik; yang Eksplorasi dilakukan sejak awal
selanjutnya akan membawa pemirsa untuk terbentuknya gagasan hingga proses
memerhatikan lebih dalam dan mendapatkan perwujudan. Setiap langkah pengumpulan
pemahaman yang lebih baik dari pesan yang referensi adalah eksplorasi, demikian juga
dimaksudkan. langkah demi langkah menuju perwujudan
adalah bagian eksplorasi. Pencarian ide terus
METODE PENCIPTAAN berlanjut, mencari kemungkinan yang terbaik
Ada banyak cara seseorang mendapatkan dalam hal perwujudan juga terus dilakukan
ide gagasan, biasanya ide timbul dari sering di samping mencari materi terbaik yang akan
melihat-lihat yang sering disukai dan ingin dipakai sebagai objek yang akan ditampilkan.
diekspresikan dalam bentuk seni. Seni adalah
cara seseorang mengekspresikan ide yang ada
di dalam pikiran dan disampaikan kemudian
113
Syafriyandi, Semut Rangrang (Oecophylla Smaragdina) dan Benda-benda Berteknologi dalam Fotografi Ekspresi
114
Jurnal Rekam, Vol. 12 No. 2 - Oktober 2016
yang biasanya digunakan dalam kehidupan dalam foto tersebut, meskipun karya foto
manusia saat ini misalnya flashdisk, SD card, yang disajikan telah dibuat semudah mungkin
dan tentunya simcard yang berguna untuk untuk dapat dimengerti oleh orang lain yang
mengakses internet. Agar benda-benda tersebut menikmatinya (melihatnya). Satu per satu karya
direspons semut, benda tersebut diolesi akan diulas, mulai subjek utama, yaitu semut
mentega atau aroma-aroma makanan. Ketika rangrang dan benda-benda berteknologi hingga
benda tersebut mulai direspons semut-semut, aspek fotografis seperti pencahayaan dan
penulis langsung melakukan pemotretan dan komposisi. Pembahasan lebih dititikberatkan
menunggu moment semut merespons benda- pada makna foto dan bukan pada teknis
benda tersebut. pembuatannya yang rata-rata mempunyai teknis
Pemotretan dilakukan dengan yang hampir sama. Membaca foto memberikan
menggunakan kamera DSLR full frame merek pengalaman yang berbeda dengan membaca
Canon EOS 6D dan menggunakan lensa Canon buku atau tulisan. Saat membaca buku dan
EF 100mm f/2.8L Macro IS USM dibantu tulisan, otak kiri terstimulus oleh pengalaman
dengan tripod dan peralatan lain, seperti trigger bahasa yang kemudian memicu otak untuk
sebagai alat pemicu kedua flash. Pengaturan membayangkan atau menggambarkan
sudut pengambilan tidaklah sembarangan, sesuatu yang disebut dalam tulisan tersebut.
komposisi tetap diperhitungkan demi Sebaliknya, ketika seseorang melihat gambar
mendapatkan hasil akhir yang baik. (foto), otak akan mengidentifikasi elemen yang
Proses penyuntingan foto dilakukan ada pada gambar menjadi satu bentuk bahasa
dengan menggunakan komputer dengan yang dimengerti atau memunculkan persepsi
bantuan perangkat lunak penyunting Adobe sesuai dengan pengalaman yang terjadi pada
Photoshop CC. Dalam proses penyuntingan orang tersebut. Dengan menyajikan ulasan
lebih diutamakan hanya sekadar perbaikan makna foto diharapkan pembaca ataupun
komposisi (cropping) dan pengaturan warna penikmat foto dapat merasakan pengalaman
juga gelap terang, namun tidak menutup baru dalam memahami arti sebuah foto secara
kemungkinan penyuntingan tingkat lanjut spontan, yaitu sensasi seperti foto konseptual
juga dilakukan apabila adanya foreground dan yang mempunyai makna yang dibuat untuk
background yang memengaruhi komposisi, disampaikan menggunakan media fotografi.
penulis akan menghapus atau menambah agar
hasil akhirnya sesuai dengan yang diharapkan.
ULASAN KARYA
Dari proses perwujudan yang sudah
dijelaskan, tercipta tiga karya semut rangrang
dalam fotografi ekspresi. Berikut ini akan diulas
karya-karya tersebut satu per satu. Ulasan karya
tersebut diharapkan dapat menjadi tambahan
pengetahuan bagi penonton dan pembaca Gambar 4. Karya Syafriyandi berjudul Explore
tentang maksud dan tujuan yang tertuang (2016)
115
Syafriyandi, Semut Rangrang (Oecophylla Smaragdina) dan Benda-benda Berteknologi dalam Fotografi Ekspresi
SIMPULAN
Setelah melakukan pengenalan,
eksplorasi, pendalaman, dan pembuatan
karya seni, yaitu semut rangrang dan benda-
benda berteknologi dalam fotografi ekspresi,
penulis menemukan pengalaman baru,
yaitu menyatukan benda hidup dan benda
mati menjadi satu kesatuan yang harmonis.
Diharapkan karya dapat memicu emosional
Gambar 5. Karya Syafriyandi berjudul My Memory
(2016) penonton ketika melihat karya tersebut dan
menghasilkan daya ganggu yang memunculkan
berbagai interpretasi karena melihat subjek
semut yang tidak lagi merespons benda-
benda di ekosistemnya atau di alam bebas,
melainkan semut yang merespons benda-
116
Jurnal Rekam, Vol. 12 No. 2 - Oktober 2016
117