Oleh:
Qatrunnada
Mahasiswa Pasca Sarjana Pendidikan Seni Universitas Negeri Semarang
Abstrak: Seni merupakan salah satu kebutuhan dalam kehidupan manusia, dalam penerapannya seni rupa
memiliki fungsi, fungsi seni rupa sangat bergantung pada ragamnya, menurut seni rupa terapan seni rupa
berfungsi sebagai alat pemenuhan kebutuhan manusia, dalam kehidupan sehari-hari. sedangkan seni rupa
murni selain berfungsi sebagai ungkapan perasaan, berfungsi sebai media untuk menyuarakan pesan-
pesan moral. Terkait dengan seni rupa, penulis menguraikan beberapa pokok pembahasan. Pertama,
bagaimana konsep ontology dalam seni rupa yang meliputi hakikat seni rupa, hakekat keindahan seni rupa,
hakikat penciptaan seni rupa,
PENDAHULUAN
Seni merupakan salah satu kebutuhan ontologis adalah tentang objek yang ditelaah ilmu,
kehidupan manusia, dalam penerapannya seni rupa hal ini berarti setiap ilmu harus mempunyai objek
memiliki fungsi, fungsi seni rupa sangat penelaahan yang jelas. karena diversivikasi ilmu
bergantung pada ragamnya, menurut seni rupa tejadi atas dasar Spesifikasi objek telaahannya
terapan seni rupa berfungsi sebagai alat maka tiap disiplin ilmu mempunyai landasan
pemenuhan kebutuhan manusia, dalam kehidupan ontologi yang berbeda-beda(Adib, 2018 h 66)
sehari-hari, contohnya, keramik, pakaian, poster
dll, sedangkan seni rupa murni selain berfungsi Terkait dengan seni rupa dalam sudut
sebagai ungkapan perasaan, berfungsi sebai media pandangan ontologi, dalam artikel ini, penulis
untuk menyuarakan pesan-pesan moral . Seni rupa menguraikan beberapa pokok pembahasan.
menurut ragam fungsinya, meliputi seni rupa murni Pertama, bagaimana konsep ontology dalam seni
dan seni rupa terapan. Seni rupa murni adalah seni rupa yang meliputi hakikat seni rupa, hakekat
rupa yang fokus terhadap nilai estetika atau nilai keindahan seni rupa, hakikat penciptaan seni rupa.
lainnya tanpa mempertimbangkan fungsi terapan
dari benda yang diciptakan. Berbeda dari seni rupa PEMBAHASAN
murni, seni rupa terapan justru mengutamakan
a. Ontologi
fungsi dan nilai guna yang dapat
diimplementasikan dan digunakan dalam Ontologi adalah cabang filsafat yng
kehidupan sehari- hari. mempelajari hakekat dari realita yang ada. Jujun
S.Suriasumantri dalam (I Dewa Gede Atmadja,
Ontologi salah satu dari tiga landasan kajian Sudarsono, 2014 h 28) menyatakan bahwa
ilmu pengetahuan dalam filsafat ilmu, yaitu ontologi fokus pada apa yang dikaji dan dipelajari,
ontologi, epistemologi, dan aksiologi. Ahmad ontologi berkaitan dengan objek yang dipelajari
Muflih Saefuddin dalam (Jalaludin, 2014 h 162) oleh disiplin ilmu. Dasar ontologi ilmu
mengatakan, filsafat sebagai suatu cara pencarian membahas apa yang memjadi bidang telaah atau
kebijakan memiliki cabang-cabangnya yang saling objek ilmu-ilmu, objek ilmu mencakup seluruh
berkaitan. Landsan akal pikiran filsafat meliputi aspek kehidupan manusia yang dapat diuji oleh
ontology, epistemology, dan aksiologi. Secara panca indera manusia, dalam batas-batas
etimologis ontologi berasal dari Bahasa Yunani, tersebut ilmu mempelajari objek-objek empiris,
ontotos berarti ada, dan logos atau logis berarti seperti batu-batuan, binatang, tumbuh- tumbuhan,
ilmu. Jadi secara etimologi ontology diartikan hewan atau manusia itu sendiri. Ilmu mempelajari
sebagai ilmu tentang ada.(I Dewa Gede Atmadja, berbagai fenomena dan peristiwa yang menurut
Sudarsono, 2014 h anggapannya mempunyai manfaat bagi kehidupan
28). Ontology adalah ilmu yang mempelajari manusia, berdasarkan objek yang ditelaahnya,
tentang hakikat sesuatu yang berwujud ilmu dapat disebut pengetahuan empiris, dengang
berdasarkan pada penalaran logis. Landasan demikian batas pengkajian ilmu adalah sepanjang
c. Hakekat Keindahan Seni Rupa merupakan unsur terkecil dalam pembuatan karya,
titik digunakan untuk menciptakan unsur lain
Membahas persoalan seni akan selalu
dengan cara membuat titik-titik secara sejajar,
berkaitan dengan pengalaman seni dan nilai-nilai
hingga terbentuk suatu garis, dalam membuat
seni. Seni bukan sebatas benda seni, tetapi terdapat
karya titik bisa digunakan apa adanya tanpa
nilai-nilai sebagai respon estetik dari publik
bantuan garis seperti karya pointilis, hanya
melalui peroses pengalaman seni. Antara nilai-
menggunakan titik yang diatur tataletaknya untuk
nilai dan pengalaman seni tidak bisa lepas dari
menghasilkan suatu gambar. (b).garis, adalah
konteks bahasan filsafat estetika seni. Ada tiga
hubungan antar titik yang menghasilkan goresan,
persoalan pokok dalam filsafat seni, yaitu benda
untuk membentuk unsur lain seperti bidang atau
seni (karya seni) sebagai hasil proses kreasi
bentuk. Seperti titik, garis juga dapat digunakan
seniman, pencipta seni (seniman), dan penikmat
apa adanya tanpa menjadi bidang atau bentuk,
seni (publik seni)(Nanang Ganda, 2018 h 32).
misalnya gambar sketsa hanya menggunakan garis
Estetika merupkan bagian dari filsafat, pada
untuk membentuk suatu karya (c). bidang,
awal perkembangnnya, estetikan disebut dengan
merupakan garis yang ujungnya saling bertemu
istilah keindahan (beauty), merupakan bagian
dan membuat area tertutup. Contohnya adalah:
filsafat metafisika. Istilah estetika, baru ditemukan
lingkaran, segi tiga, persegi, (d). bentuk,
sekitar abad ke-18, menurut Shipley pada awalnya
Merupakan bidang yang memiliki volume (3D).
istilah yang digunakan adalah keindahan, beauty
Namun volume tersebut hanya semu atau tidak
(Inggris), beaute (Perancis), beauty dan beaute
nyata pada karya dua dimensi seperti lukisan,
berasal dari bahasa latin, yaitu bellus, yang
gambar, desain grafis, (e). ruang, dalam karya dua
merupakan turunan melalui bonus, bonum, yang
dimensi hanya bersifat semu, ruang dapat
berarti sesuatu yang baik, sifat yang baik,
dimanfaatkan untuk memberikan kesan tertentu
keutamaan, dan kebajikan. Secara etimologis
terhadap karya. Misalnya dalam penciptaan karya
beautiful berhubungan dengan benefit, yang berarti
lukis, berikan ruang yang lebih luas di bawah
bermanfaat dan berguna.(Nyoman Kutha Ratna,
gamabar pegunungan untuk memberikan efek
2007 hh 2-3).
hamparan sawah yang asri dan sejuk. (f).
Secara etimologis ( Shipley dalam Nyoman
gelap,terang, dalam menciptakan karya seni rupa 2
Kutha Ratna, 2007 h 3) menjelaskan estetika
dimensi, gelap terang sangat dibutuhkan untuk
berasal dari Bahasa Yunani, yaitu aistheta, yang
menciptakan ilusi cahaya dan bayangan, sehingga
merupakan turunan dari kata aisthe (hal-hal yang
tercipta keseimbangan pada karya tersebut, (g).
dapat ditanggapi dengan indera). Pada umumnya
warna, merupakan unsur yang paling banyak
aisthe disejajarkan dengan noeta, dari akar kata
dipethatikan dalam suatu karya seni, terkadang
noein, nous, yang berarti hal-hal yang berkaitan
hanya unsur warna yang diperhatikan oleh
dengan pikiran, dalam pengertian lebih luas berarti,
seseorang dalam menentukan suatu karya estetis,
kepekaan untuk menanggapi suatu objek,
berusaha memahami makna karya melalui segi
kemampuan pencernaan indera, sebagai
warna saja. Warna merupakan unsur yang paling
sentitivitas. Keindahn dalam arti estetika murni,
diperhatikan bagi semua orang, baik itu perupa
menyangkut pengalaman estetik dari seseorang
maupun penikmat, yang paling penting dan perlu
dalam hubungnnya dengan segala Sesutu yang
diperhatikan oleh seseorang adalah persepsi
diserapnya, arti keindahan lebih disempitkan yaitu
melihat warna dan bagaimana cara membuat
hanya menyangkut benda-benda yang diserap
warna yang harmonis, karena warna bukan
dengan pengelihatan, benda-benda yang diserap
hanya matching saja melainkan keseimbangan.
berupa keindahan dari bentuk dan warna secara
(h). tekstur adalah bagaimana suatu permukaan
kasat mata (Nanang Ganda, 2018 h 14).
terasa saat diraba, namun pada karya 2D tekstur
Sumber utama keindahan adalah Tuhan, atas
adalah semu. Tekstur pada karya 2D harus tetap
dasar pertimbangan bahwa segala sesuatu berasal
mampu menggetarkan persepsi raba yang melihat
dari kebesaran, kekuatan, dan kemuliaan Tuhan,
agar penikmat yakin bahwa tekstur tersebut
seluruh ciptaan Tuhan berbentuk indah. Keindahan
memang ada.
yang sesungguhnya berasal dari Tuhan, kemudian
Setelah membahas mengenai unsur-unsur seni
keindahan dikongkretisasikan oleh para seniman
rupa, perlu diperhatikan dalam mencipta karya
dalam suatu bentuk karya seni, karya seni lahir
seni rupa adalah perinsip-perinsipnya, perinsip
melalui proses kreatif yang dilakukan senimannya.
seni rupa bertujuan untuk mendapatkan
keseimbangan dan kesatuan dalam karya.
d. Hakekat Penciptaan Seni Rupa
Perinsip-perinsip seni rupa meliputi: (a)
Seni rupa dalam penciptaannya, tidak terlepas keseimbangan, Karya yang tidak seimbang akan
dari unsur-unsur pembentukan seni itu sendiri, memberikan perasaan tidak nyaman saat dilihat.
unsur-unsur seni rupa terdiri dari: (a). titik, Oleh karena itu keseimbangan menjadi prinsip
yang harus diperhatikan (b) kesatuan, adalah Destiani, A., Saparahayuningsih, S., &
kepaduan hubungan antar semua unsur yang Wembrayarli, D. (2016). Upaya
menyusun suatu karya seni rupa. Kesatuan dapat Peningkatan Kreativitas Seni Rupa Siswa
dicapai menggunakan beberapa pendekatan seperti: Melalui Teknik Pencetakan Dengan
kesamaan unsur, kemiripan unsur, keselarasan Bantuan Media Asli. Jurnal Ilmiah
unsur, keterikatan hingga keterkaitan unsur. (c) Potensia, 1(1), 7–14.
kontras adalah perbedaan yang sangat mencolok
dari setidaknya dua unsur yang berbeda. Misalnya, I Dewa Gede Atmadja, Sudarsono, S. W. (2014).
titik putih di atas objek hitam, atau tekstur logam Filsafat Ilmu Dari Pohon Pengetahuan
di atas tekstur kain yang lembut. Kontras biasa Sampai Karakter Keilmuan Ilmu Hukum
digunakan untuk membuat penekanan atau gaya (Sudarsono (ed.); 2nd ed.). Cita Intrans
komunikasi ironi. (d) penekanan, adalah point of Selaras.
Interest dari suatu karya. Menggunakan suatu
objek yang lebih dominan dari yang lainnya dapat Jalaludin. (2014). FILSAFAT ILMU
membantu menarik perhatian yang melihat karya PENGETAHUAN Filsafat,Ilmu
hanya dalam sekejap. (e) kejelasan atau Clarity Pengetahuan, danPeradaban (2nd ed.).
adalah taraf kemudahan suatu karya untuk PT RajaGrafindo Persada.
dimengerti dan dipahami. Clarity lebih banyak
digunakan pada seni terapan seperti desain website, Nanang Ganda, E. T. (2018). BELAJAR DAN
desain poster, desain produk, desain interior PEMBELAJARAN SENI RUPA (M. H.
(ed.); 1st ed.). PT Sarana Tutorial Nurani
PENUTUP Sejahtera.
Melalui pemaparan diatas dapat disimpulkan, Nyoman Kutha Ratna. (2007). Estetika Sastra dan
seni rupa apabila dikaji menggunakan landasan Budaya (1st ed.). PUSTAKA PELAJAR.
ilmu pengetahuan yaitu ontologi, memiliki
pembahasan yang sangat luas. Banyak masyarakat
awam seni, Ketika mendengar seni rupa, yang
terpikir oleh mereka adalah lukisa atau
menggambar, Ketika mendengar pelaku seni, yang
mereka pikirkan, pelaku seni selalu mahir melukis.
Seni rupa bukan hanya lukisan, tanpa disadari oleh
masyarakat luas, bahwa setiap pergerakan yang
dilakukannya berdampingan dengan seni rupa,
rumah yang ditempati, sebelum pembuatannya
telah melewati peroses desain, kemasan-kemasan
pada bahan makanan dan kebutuhan lainya,
pakaian, iklan, reklame yang tergantung di pinggir
jalan, kerajinan tangan, semua merupakan seni
rupa.
Seni rupa memiliki ragam fungsi dalam
kehidupan manusia, bukan hanya sebagai media
atau sarana untuk menyalurkan eksperi saja,
melainkan melalui seni rupa terapan seni rupa
berfungsi sebagai pemenuhan keburuhan manusia,
sesuai dengan produk yang diciptakan.
DAFTAR PUSTAKA