Anda di halaman 1dari 4

ISSNNo.

2355-9292 Jurnal Sangkareang Mataram|33

KAJIAN SENI RUPA DALAM LANDASAN ILMU ONTOLOGI


(STUDY OF FINE ARTS IN THE BASIS OF ONTOLOGICAL SCIENCE)

Oleh:

Qatrunnada
Mahasiswa Pasca Sarjana Pendidikan Seni Universitas Negeri Semarang

Abstrak: Seni merupakan salah satu kebutuhan dalam kehidupan manusia, dalam penerapannya seni rupa
memiliki fungsi, fungsi seni rupa sangat bergantung pada ragamnya, menurut seni rupa terapan seni rupa
berfungsi sebagai alat pemenuhan kebutuhan manusia, dalam kehidupan sehari-hari. sedangkan seni rupa
murni selain berfungsi sebagai ungkapan perasaan, berfungsi sebai media untuk menyuarakan pesan-
pesan moral. Terkait dengan seni rupa, penulis menguraikan beberapa pokok pembahasan. Pertama,
bagaimana konsep ontology dalam seni rupa yang meliputi hakikat seni rupa, hakekat keindahan seni rupa,
hakikat penciptaan seni rupa,

Kata Kunci: Ontologi, Seni Rupa

PENDAHULUAN
Seni merupakan salah satu kebutuhan ontologis adalah tentang objek yang ditelaah ilmu,
kehidupan manusia, dalam penerapannya seni rupa hal ini berarti setiap ilmu harus mempunyai objek
memiliki fungsi, fungsi seni rupa sangat penelaahan yang jelas. karena diversivikasi ilmu
bergantung pada ragamnya, menurut seni rupa tejadi atas dasar Spesifikasi objek telaahannya
terapan seni rupa berfungsi sebagai alat maka tiap disiplin ilmu mempunyai landasan
pemenuhan kebutuhan manusia, dalam kehidupan ontologi yang berbeda-beda(Adib, 2018 h 66)
sehari-hari, contohnya, keramik, pakaian, poster
dll, sedangkan seni rupa murni selain berfungsi Terkait dengan seni rupa dalam sudut
sebagai ungkapan perasaan, berfungsi sebai media pandangan ontologi, dalam artikel ini, penulis
untuk menyuarakan pesan-pesan moral . Seni rupa menguraikan beberapa pokok pembahasan.
menurut ragam fungsinya, meliputi seni rupa murni Pertama, bagaimana konsep ontology dalam seni
dan seni rupa terapan. Seni rupa murni adalah seni rupa yang meliputi hakikat seni rupa, hakekat
rupa yang fokus terhadap nilai estetika atau nilai keindahan seni rupa, hakikat penciptaan seni rupa.
lainnya tanpa mempertimbangkan fungsi terapan
dari benda yang diciptakan. Berbeda dari seni rupa PEMBAHASAN
murni, seni rupa terapan justru mengutamakan
a. Ontologi
fungsi dan nilai guna yang dapat
diimplementasikan dan digunakan dalam Ontologi adalah cabang filsafat yng
kehidupan sehari- hari. mempelajari hakekat dari realita yang ada. Jujun
S.Suriasumantri dalam (I Dewa Gede Atmadja,
Ontologi salah satu dari tiga landasan kajian Sudarsono, 2014 h 28) menyatakan bahwa
ilmu pengetahuan dalam filsafat ilmu, yaitu ontologi fokus pada apa yang dikaji dan dipelajari,
ontologi, epistemologi, dan aksiologi. Ahmad ontologi berkaitan dengan objek yang dipelajari
Muflih Saefuddin dalam (Jalaludin, 2014 h 162) oleh disiplin ilmu. Dasar ontologi ilmu
mengatakan, filsafat sebagai suatu cara pencarian membahas apa yang memjadi bidang telaah atau
kebijakan memiliki cabang-cabangnya yang saling objek ilmu-ilmu, objek ilmu mencakup seluruh
berkaitan. Landsan akal pikiran filsafat meliputi aspek kehidupan manusia yang dapat diuji oleh
ontology, epistemology, dan aksiologi. Secara panca indera manusia, dalam batas-batas
etimologis ontologi berasal dari Bahasa Yunani, tersebut ilmu mempelajari objek-objek empiris,
ontotos berarti ada, dan logos atau logis berarti seperti batu-batuan, binatang, tumbuh- tumbuhan,
ilmu. Jadi secara etimologi ontology diartikan hewan atau manusia itu sendiri. Ilmu mempelajari
sebagai ilmu tentang ada.(I Dewa Gede Atmadja, berbagai fenomena dan peristiwa yang menurut
Sudarsono, 2014 h anggapannya mempunyai manfaat bagi kehidupan
28). Ontology adalah ilmu yang mempelajari manusia, berdasarkan objek yang ditelaahnya,
tentang hakikat sesuatu yang berwujud ilmu dapat disebut pengetahuan empiris, dengang
berdasarkan pada penalaran logis. Landasan demikian batas pengkajian ilmu adalah sepanjang

http://www.sangkareang.org/ Volume 6, No. 3, September 2020


ISSNNo.2355-9292 Jurnal Sangkareang Mataram|34

pengalaman hidup manusia. senimannya. Susanne K. Langer berpendapat


Beberapa asumsi mengenai objek empiris dari seni merupakan bentuk ekspresi yang diciptakan
ilmu (I Dewa Gede Atmadja, Sudarsono, 2014 h bagi persepsi manusia melalui indera dan
30). pencitraan, yang diekspresikan adalah perasaan
- Asumsi pertama, menyatakan bahwa objek- manusia. Pengertian perasaan dalam ruang lingkup
objek tertentu mempunyai keserupaan satu luas, yaitu sesuatu yang dapat dirasakan, sensasi
sama lain, berdasarkan kesamaan itu, fisik, penderitaan dan kegembiraan, gairah dan
manusia dapat mengelompokkan beberapa ketenangan, tekanan pikiran, emosi yang
objek serupa kedalm satu kelompok berkaitan dengan kehidup manusia. Karya rupa
- Asumsi kedua, menyatakan bahwa suatu yang mengandung hasil pemikiran dan perasaan
benda tidak mengalami perubahan dalam anak tentang diri dan lingkungannya disebut seni
jangka waktu tertentu, kegiatan keilmuan rupa (Pamadhi dalam Destiani et al., 2016 h 8).
bertujuan mempelajari tingkah laku suatu Seni rupa memiliki cakupan yang sangat luas,
objek dalam suatu keadaan tertentu. seni rupa terbagi dalam beberapa jenis, yaitu,
- Asumsi ketiga, determinisme adalaah asumsi 1. Seni rupa berdasarkan ragam fungsinya. Seni
bahwa setiap gejala atau fenomena dalam rupa menurut ragam fungsinya terbagi menjadi
alam semesta, bukanlah merupakan kejadian dua, yaitu, seni rupa murni dan seni rupa
yang bersifat kebetulan. terapan. Seni rupa murni adalah seni rupa yang
fokus terhadap nilai keindahan atau
St. Augustine (354-430 M) mengemukakan estetikanya saja, tanpa mempertimbangkan
argumennya mengenai ontology, menurut nilai guna dari benda yang diciptakan. seni
Augustine, melalui pengalaman hidupnya, rupa terapan lebih mengutamakan nilai guna
manusia mengetahuai bahwa dalam alam ini pada bendanya, yang dapat diaplikasikan dan
terdapat kebenaran, namun, terkadang akal digunakan dalam kehidupan sehari-hari,
manusia merasa bahwa manusia mengetahui apa namun seni rupa terapan tetap menjaga
yang benar, tetapi terkadang merasa ragu-ragu keindahannya, untuk menimbulkan rasa
bahwa apa yang diketahuinya adalah sesuatu nyaman bagi penggunanya.
kebenaran. Menurut Augustine, akal manusia 2. Seni rupa berdasarkan ragam wujudnya. Seni
mengetahui bahwa diatasnya masih ada suatu rupa berdasarkan ragam wujudnya terbagi
kebenaran tetap, dan itulah menjadi sumber dan menjadi dua yaitu, seni rupa 2 Dimendi dan
cahaya bagi akal dalam usahanya untuk seni rupa 3Dimensi. seni rupa
mengetahui apa yang benar. Kebenaran yang kekal 3. Dimensi adalah karya seni rupa yang hanya
dan tetap itulah kebenaran yang mutlak, kebenaran memiliki dua ukuran atau sisi, karya ini hanya
mutlak inilah disebut Tuhan oleh Augustine. memiliki panjang dan lebar saja. Contohnya
kukisan, seni grfis, dan kriya batik. Berbeda
b. Hakekat Seni Rupa dari seni rupa 2 Dimensi yang hanya dapat
diliat dari satu sisi, seni rupa 3 Dimensi dapat
Arnold Hauser dalam bukunya menyebutkan
dilihat dari berbagai sisi, karena memiliki
bahwa karya seni sudah ada sejak zaman
kedalaman. Contohnya, seni patung, arsitektur,
Paleolitikum, sekitar 750.000-15.000 tahun yang
dan kerajinn tangan.
lalu, diduga ada dua pendapat mengenai sebab-
4. Seni rupa berdasarkan masanya. Seni rupa
sebab timbulnya seni, pertama. Stilisasi dan
berdasarkan masanya terbagi menjadi tiga,
idealisasi kehidupan, kedua. Reproduksi dan
yaitu seni rupa tradisional, seni rupa modern,
preservasi kehidupan alamiah benda-benda.
dan seni rupa kontemporer. Seni rupa
Konsep dasar inilah yang kemudian menimbulkan
tradisional adalah, seni yang secara turun-
seni dalam perkembangannya yang paling awal,
temurun dijaga keasliannya, memiliki norma,
yaitu seni dengan ciri ornamental geometris dan
teknik, tertentu yang dijaga keasliannya dan
seni imitasi naturalistik (Nyoman Kutha Ratna,
memiliki nilai sakral pada bendanya. Tradisi
2007 hh 9-10)
menjadi kunci utama bagi karya seni rupa
Seni rupa merupakan salah satu cabang ilmu
tradisional. Seni rupa modern adalah seni yang
seni, yang dalam penciptaannya menggunakan
tidak terbatas pada tradisi atau adat istiadat,
berbagai media, seni rupa adalah ungkapan
layaknya seni rupa tradisional karena seni rupa
perasaan yang dituangkan oleh seniman atau
modern memiliki sifat eksperimental, tidak
perupa melalui berbagai macam media sehingga
terikat pada suatu tradisi, dan selalu membuat
dapat dinikmati oleh orang lain. leo Tolstoy
pembaruan atau perubahan. seni rupa
berpendapat seni merupakan ungkapan perasaan
kontemporer adalah seni yang tengah berjalan
pencipta yang disampaikan kepada orang lain agar
saat ini.
mereka dapat merasakan apa yang dirasakan

http://www.sangkareang.org/ Volume 6, No. 3, September 2020


ISSNNo.2355-9292 Jurnal Sangkareang Mataram|35

c. Hakekat Keindahan Seni Rupa merupakan unsur terkecil dalam pembuatan karya,
titik digunakan untuk menciptakan unsur lain
Membahas persoalan seni akan selalu
dengan cara membuat titik-titik secara sejajar,
berkaitan dengan pengalaman seni dan nilai-nilai
hingga terbentuk suatu garis, dalam membuat
seni. Seni bukan sebatas benda seni, tetapi terdapat
karya titik bisa digunakan apa adanya tanpa
nilai-nilai sebagai respon estetik dari publik
bantuan garis seperti karya pointilis, hanya
melalui peroses pengalaman seni. Antara nilai-
menggunakan titik yang diatur tataletaknya untuk
nilai dan pengalaman seni tidak bisa lepas dari
menghasilkan suatu gambar. (b).garis, adalah
konteks bahasan filsafat estetika seni. Ada tiga
hubungan antar titik yang menghasilkan goresan,
persoalan pokok dalam filsafat seni, yaitu benda
untuk membentuk unsur lain seperti bidang atau
seni (karya seni) sebagai hasil proses kreasi
bentuk. Seperti titik, garis juga dapat digunakan
seniman, pencipta seni (seniman), dan penikmat
apa adanya tanpa menjadi bidang atau bentuk,
seni (publik seni)(Nanang Ganda, 2018 h 32).
misalnya gambar sketsa hanya menggunakan garis
Estetika merupkan bagian dari filsafat, pada
untuk membentuk suatu karya (c). bidang,
awal perkembangnnya, estetikan disebut dengan
merupakan garis yang ujungnya saling bertemu
istilah keindahan (beauty), merupakan bagian
dan membuat area tertutup. Contohnya adalah:
filsafat metafisika. Istilah estetika, baru ditemukan
lingkaran, segi tiga, persegi, (d). bentuk,
sekitar abad ke-18, menurut Shipley pada awalnya
Merupakan bidang yang memiliki volume (3D).
istilah yang digunakan adalah keindahan, beauty
Namun volume tersebut hanya semu atau tidak
(Inggris), beaute (Perancis), beauty dan beaute
nyata pada karya dua dimensi seperti lukisan,
berasal dari bahasa latin, yaitu bellus, yang
gambar, desain grafis, (e). ruang, dalam karya dua
merupakan turunan melalui bonus, bonum, yang
dimensi hanya bersifat semu, ruang dapat
berarti sesuatu yang baik, sifat yang baik,
dimanfaatkan untuk memberikan kesan tertentu
keutamaan, dan kebajikan. Secara etimologis
terhadap karya. Misalnya dalam penciptaan karya
beautiful berhubungan dengan benefit, yang berarti
lukis, berikan ruang yang lebih luas di bawah
bermanfaat dan berguna.(Nyoman Kutha Ratna,
gamabar pegunungan untuk memberikan efek
2007 hh 2-3).
hamparan sawah yang asri dan sejuk. (f).
Secara etimologis ( Shipley dalam Nyoman
gelap,terang, dalam menciptakan karya seni rupa 2
Kutha Ratna, 2007 h 3) menjelaskan estetika
dimensi, gelap terang sangat dibutuhkan untuk
berasal dari Bahasa Yunani, yaitu aistheta, yang
menciptakan ilusi cahaya dan bayangan, sehingga
merupakan turunan dari kata aisthe (hal-hal yang
tercipta keseimbangan pada karya tersebut, (g).
dapat ditanggapi dengan indera). Pada umumnya
warna, merupakan unsur yang paling banyak
aisthe disejajarkan dengan noeta, dari akar kata
dipethatikan dalam suatu karya seni, terkadang
noein, nous, yang berarti hal-hal yang berkaitan
hanya unsur warna yang diperhatikan oleh
dengan pikiran, dalam pengertian lebih luas berarti,
seseorang dalam menentukan suatu karya estetis,
kepekaan untuk menanggapi suatu objek,
berusaha memahami makna karya melalui segi
kemampuan pencernaan indera, sebagai
warna saja. Warna merupakan unsur yang paling
sentitivitas. Keindahn dalam arti estetika murni,
diperhatikan bagi semua orang, baik itu perupa
menyangkut pengalaman estetik dari seseorang
maupun penikmat, yang paling penting dan perlu
dalam hubungnnya dengan segala Sesutu yang
diperhatikan oleh seseorang adalah persepsi
diserapnya, arti keindahan lebih disempitkan yaitu
melihat warna dan bagaimana cara membuat
hanya menyangkut benda-benda yang diserap
warna yang harmonis, karena warna bukan
dengan pengelihatan, benda-benda yang diserap
hanya matching saja melainkan keseimbangan.
berupa keindahan dari bentuk dan warna secara
(h). tekstur adalah bagaimana suatu permukaan
kasat mata (Nanang Ganda, 2018 h 14).
terasa saat diraba, namun pada karya 2D tekstur
Sumber utama keindahan adalah Tuhan, atas
adalah semu. Tekstur pada karya 2D harus tetap
dasar pertimbangan bahwa segala sesuatu berasal
mampu menggetarkan persepsi raba yang melihat
dari kebesaran, kekuatan, dan kemuliaan Tuhan,
agar penikmat yakin bahwa tekstur tersebut
seluruh ciptaan Tuhan berbentuk indah. Keindahan
memang ada.
yang sesungguhnya berasal dari Tuhan, kemudian
Setelah membahas mengenai unsur-unsur seni
keindahan dikongkretisasikan oleh para seniman
rupa, perlu diperhatikan dalam mencipta karya
dalam suatu bentuk karya seni, karya seni lahir
seni rupa adalah perinsip-perinsipnya, perinsip
melalui proses kreatif yang dilakukan senimannya.
seni rupa bertujuan untuk mendapatkan
keseimbangan dan kesatuan dalam karya.
d. Hakekat Penciptaan Seni Rupa
Perinsip-perinsip seni rupa meliputi: (a)
Seni rupa dalam penciptaannya, tidak terlepas keseimbangan, Karya yang tidak seimbang akan
dari unsur-unsur pembentukan seni itu sendiri, memberikan perasaan tidak nyaman saat dilihat.
unsur-unsur seni rupa terdiri dari: (a). titik, Oleh karena itu keseimbangan menjadi prinsip

http://www.sangkareang.org/ Volume 6, No. 3, September 2020


ISSNNo.2355-9292 Jurnal Sangkareang Mataram|36

yang harus diperhatikan (b) kesatuan, adalah Destiani, A., Saparahayuningsih, S., &
kepaduan hubungan antar semua unsur yang Wembrayarli, D. (2016). Upaya
menyusun suatu karya seni rupa. Kesatuan dapat Peningkatan Kreativitas Seni Rupa Siswa
dicapai menggunakan beberapa pendekatan seperti: Melalui Teknik Pencetakan Dengan
kesamaan unsur, kemiripan unsur, keselarasan Bantuan Media Asli. Jurnal Ilmiah
unsur, keterikatan hingga keterkaitan unsur. (c) Potensia, 1(1), 7–14.
kontras adalah perbedaan yang sangat mencolok
dari setidaknya dua unsur yang berbeda. Misalnya, I Dewa Gede Atmadja, Sudarsono, S. W. (2014).
titik putih di atas objek hitam, atau tekstur logam Filsafat Ilmu Dari Pohon Pengetahuan
di atas tekstur kain yang lembut. Kontras biasa Sampai Karakter Keilmuan Ilmu Hukum
digunakan untuk membuat penekanan atau gaya (Sudarsono (ed.); 2nd ed.). Cita Intrans
komunikasi ironi. (d) penekanan, adalah point of Selaras.
Interest dari suatu karya. Menggunakan suatu
objek yang lebih dominan dari yang lainnya dapat Jalaludin. (2014). FILSAFAT ILMU
membantu menarik perhatian yang melihat karya PENGETAHUAN Filsafat,Ilmu
hanya dalam sekejap. (e) kejelasan atau Clarity Pengetahuan, danPeradaban (2nd ed.).
adalah taraf kemudahan suatu karya untuk PT RajaGrafindo Persada.
dimengerti dan dipahami. Clarity lebih banyak
digunakan pada seni terapan seperti desain website, Nanang Ganda, E. T. (2018). BELAJAR DAN
desain poster, desain produk, desain interior PEMBELAJARAN SENI RUPA (M. H.
(ed.); 1st ed.). PT Sarana Tutorial Nurani
PENUTUP Sejahtera.
Melalui pemaparan diatas dapat disimpulkan, Nyoman Kutha Ratna. (2007). Estetika Sastra dan
seni rupa apabila dikaji menggunakan landasan Budaya (1st ed.). PUSTAKA PELAJAR.
ilmu pengetahuan yaitu ontologi, memiliki
pembahasan yang sangat luas. Banyak masyarakat
awam seni, Ketika mendengar seni rupa, yang
terpikir oleh mereka adalah lukisa atau
menggambar, Ketika mendengar pelaku seni, yang
mereka pikirkan, pelaku seni selalu mahir melukis.
Seni rupa bukan hanya lukisan, tanpa disadari oleh
masyarakat luas, bahwa setiap pergerakan yang
dilakukannya berdampingan dengan seni rupa,
rumah yang ditempati, sebelum pembuatannya
telah melewati peroses desain, kemasan-kemasan
pada bahan makanan dan kebutuhan lainya,
pakaian, iklan, reklame yang tergantung di pinggir
jalan, kerajinan tangan, semua merupakan seni
rupa.
Seni rupa memiliki ragam fungsi dalam
kehidupan manusia, bukan hanya sebagai media
atau sarana untuk menyalurkan eksperi saja,
melainkan melalui seni rupa terapan seni rupa
berfungsi sebagai pemenuhan keburuhan manusia,
sesuai dengan produk yang diciptakan.

DAFTAR PUSTAKA

Adib, M. (2018). Filsafat Ilmu Ontologi


Epistemologi, Aksiologi, dan Logika
IlmuPengetahuan (3rd ed.). PUSTAKA
PELAJAR.

http://www.sangkareang.org/ Volume 6, No. 3, September 2020

Anda mungkin juga menyukai