Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Hipertensi adalah nama lain dari tekanan darah tinggi. Kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi kesehatan yang parah dan
meningkatkan risiko penyakit jantung,stroke, dan terkadang kematian.
Tekanan darah adalah tekanan kekuatan yang diberikan oleh sirkulasi darah terhadap dinding arteri tubuh,yaitu pembuluh darah utama
dalam tubuh. Tekanan ini tergantung pada resistensi pembuluh darah dan seberapa keras jantung bekerja. Semakin banyak darah yang
dipompa jantung dan semakin sempit arteri, maka semakin tinggi tekanan darah.
Hipertensi dapat diketahui dengan cara rajin memeriksakan tekanan darah. Untuk orang dewasa minimal memeriksakan darah setiap 5
tahun sekali

HIPERTENSI SAAT KEHAMILAN


Hipertensi dalam kehamilan dapat dialami oleh semua ibu hamil dan menjadi salah satu penyebab tertinggi kematian ibu
melahirkan.
Klasifikasi
1. Hipertensi kronik
2. Hipertensi kronik dengan superimposed preeklampsia
3. Hipertensi gestasional
4. Preeklampsia – eklampsia
1
1.2 Masalah penelitian
Apakah ada hubungan antara pengetahuan,sikap, dan pola makan dengan kejadian hipertensi pada ibu hamil di
Apotek 99 Farma Kabupaten Cianjur Jawa Barat

1.3. Tujuan penelitian


1.3.1 Tujuan Umum
- Untuk mengetahui jenis hipertensi kehamilan
- Untuk mengetahui gejala hipertensi saat kehamilan
- Untuk mengetahui penyebab Hipertensi saat kehamilan
- Penggunaan Obat Methyldopa pada penderita hipertensi saat kehamilan
1.4. Manfaat Penulisan
1.4.1 Bagi Pembaca
Untuk meningkatkan pengetahuan tentang hipertensi khususnya saat kehamilan dan pengobatan nya
1.4.2 Bagi Apotek
Sebagai bahan masukan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pelayanan terhadap pasien
1.4.3 Bagi Instansi Pendidikan
Sebagai bahan refrensi dalam ilmu pendidikan sehingga dapat memperkaya dan menambah wawasan.
Hipertensi kronik
Hipertensi terjadi sebelum kehamilan dan menetap setelah persalinan tanpa disertai proteinuria (protein dalam urin)
 TD ≥140/90 mmHg 
 Riwayat hipertensi sebelum hamil atau hipertensi pada usia kehamilan <20 minggu 
 Tidak ada proteinuria (diperiksa dengan tes celup urin)
Hipertensi kronik dengan superimposed preeklampsia
 Hipertensi kronik disertai disertai proteinuria (protein dalam urin)
 Ibu dengan riwayat hipertensi kronik (sudah ada sebelum usia kehamilan 20 minggu) 
 Tes celup urin menunjukkan proteinuria >+1
Hipertensi gestasional
Hipertensi yang timbul pada usia kehamilan >20 minggu tanpa proteinuria dan menghilang setelah persalinan
Preeklampsia – eklampsia
 Preeklampsia : hipertensi yang timbul setelah usia kehamilan 20 minggu disertai dengan proteinuria
o Ringan: TD≥140/90 mmHg , proteinuria 1+ 
o Berat: TD >160/110 mmHg, proteinuria ≥2+ 
 Eklampsia : preeklampsia yang disertai kejang-kejang dan/atau koma
Jika tidak tertangani dengan baik, preeklampsia dapat menyebabkan komplikasi serius bahkan fatal bagi ibu dan janin.
2
Faktor Risiko
 Usia
Peningkatan risiko preeklampsia hampir dua kali lipat pada wanita hamil berusia 40 tahun
 Kehamilan pertama
Kehamilan pertama memiliki risiko hampir 3 kali lipat
 Jarak antar kehamilan
Wanita dengan jarak kehamilan sebelumnya lebih dari 10 tahun memiliki risiko hampir sama dengan kehamilan pertama. Risiko
preeklampsia semakin meningkat sesuai dengan lamanya interval dengan kehamilan pertama.
 Riwayat preeklampsia sebelumnya
Riwayat preeklampsia sebelumnya merupakan faktor risiko utama dengan peningkatan risiko hingga 7 kali lipat. Kehamilan pada
wanita dengan preeklampsia sebelumnya berkaitan dengan kejadian preeklampsia berat, preeklampsia onset dini, dan membawa
dampak yang buruk untuk janin
 Riwayat keluarga preeklampsia/eklampsia
Riwayat preeklampsia pada keluarga juga meningkatkan risiko hampir 3 kali lipat. Adanya riwayat preeklampsia pada ibu
meningkatkan risiko sebanyak 3.6 kali lipat.
 Kehamilan kembar
Kehamilan kembar meningkatkan risiko preeklampsia hampir 3 kali lipat
 Obesitas sebelum hamil
Obesitas merupakan faktor risiko preeklampsia. Semakin besar nilai Indeks Masa Tubuh, semakin meningkatkan risiko. Obesitas
sangat berhubungan dengan resistensi insulin yang juga merupakan faktor risiko preeclampsia

3
 Diabetes Melitus Tergantung Insulin
Risiko preeklapsia meningkat hampir 4 kali lipat pada wanita dengan diabetes sebelum hamil
 Penyakit ginjal
Preeklampsia meningkat sebanding dengan keparahan penyakit pada wanita dengan penyakit ginjal
 Sindrom antifosfolipid
Antibodi antifosfolipid (antibodi antikardiolipin, antikoagulan lupus atau keduanya) meningkatkan risiko preeklampsia hampir 10 kali
lipat
 Hipertensi kronik
Gejala
Peningkatan tekanan darah akan terjadi perlahan-lahan atau dengan onset yang tiba-tiba. Pemantauan tekanan darah merupakan
bagian penting dari perawatan kehamilan karena tanda pertama dari preeklampsia biasanya terjadi peningkatan darah. Tanda dan
gejala lain termasuk:
 Sakit kepala
 Nyeri ulu hati
 Mual dan/atau muntah
 Bengkak
 Gangguan penglihatan
 Penurunan volume berkemih
 Sulit tidur
4

Anda mungkin juga menyukai