Anda di halaman 1dari 73

S. 942100.001.018.

01

MENGUKUR PENCAPAIAN
PELAKSANAAN RENCANA K3
KONSTRUKSI
BIMBINGAN TEKNIS AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI
Zoom meeting, 29,30 September 2020 – 01 Oktober 2020
BEKERJA SAMA DENGAN :
IR. H. MOCH. ICHWAN N. E., MT. IAI.
STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA
(SKKNI) KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 350 TAHUN 2014 TENTANG PENETAPAN
STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA KATEGORI JASA PROFESIONAL, ILMIAH DAN TEKNIS GOLONGAN POKOK JASA
ARSITEKTUR DAN TEKNIK SIPIL; ANALISIS DAN UJI TEKNIS BIDANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) KONSTRUKSI

AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI

Unit Kompetensi
Mengukur Pencapaian Pelaksanaan Rencana
S. 942100.001.018.01
K3 Konstruksi
Elemen Kompetensi :
1. Menyiapkan perangkat kerja pengukuran kinerja Rencana K3 Konstruksi
• Membuat daftar simak pengukuran kinerja Rencana K3 Konstruksi.
• Menggunakan perangkat pengukuran kinerja K3 Konstruksi
2. Melakukan pengukuran kinerja Rencana K3 Konstruksi
• Menyiapkan sarana dan prasarana penilaian pelaksanaan
Rencana K3.
• Menilai pelaksanaan Rencana K3.
• Membuat laporan hasil penilaian
KESELAMATAN KONSTRUKSI
segala kegiatan keteknikan untuk mendukung Pekerjaan
Konstruksi dalam mewujudkan pemenuhan standar keamanan,
keselamatan, kesehatan dan keberlanjutan yang menjamin
keselamatan keteknikan konstruksi, keselamatan dan
kesehatan tenaga kerja, keselamatan publik dan lingkungan
PERMEN PUPR RI NO. 21/PRT/M/2019 Tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi

SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI


SMKK
bagian dari sistem manajemen pelaksanaan
Pekerjaan Konstruksi dalam rangka menjamin
terwujudnya Keselamatan Konstruksi
PERMEN PUPR RI NO. 21/PRT/M/2019 Tentang Pedoman Sistem Manajemen
Keselamatan Konstruksi
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONSTRUKSI
K3 Konstruksi
segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi
keselamatan dan kesehatan tenaga kerja melalui upaya
pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja
pada Pekerjaan Konstruksi

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI


RKK
dokumen lengkap rencana penerapan SMKK dan
merupakan satu kesatuan dengan dokumen kontrak
PERMEN PUPR RI NO. 21/PRT/M/2019 Tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi
PERATURAN PERATURAN
terkait pelaksanaan rencana k3 konstruksi
UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1970
TENTANG KESELAMATAN KERJA
UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003
TENTANG KETENAGAKERJAAN

UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2017


TENTANG JASA KONSTRUKSI
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 50 TAHUN 2012
TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN K3
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 22 TAHUN 2020
TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UU NO 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA
KONSTRUKSI

PERATURAN MENTERI PUPR RI NOMOR PER.21/PRT/M/2019


TENTANG PEDOMAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN KOSTRUKSI
SMKK
sistem manajemen keselamatan konstruksi

Elemen Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi


a. kepemimpinan dan partisipasi pekerja dalam Keselamatan
Konstruksi;
b. perencanaan Keselamatan Konstruksi;
c. dukungan Keselamatan Konstruksi;
d. operasi Keselamatan Konstruksi; dan
e. evaluasi kinerja Keselamatan Konstruksi
OUT LINE SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI

a Kepemimpinan dan partisipasi pekerja dalam Keselamatan


Konstruksi
menyusun kebijakan :
a. kepedulian pimpinan terhadap isu eksternal dan internal;
b. organisasi pengelola SMKK; dan
c. komitmen Keselamatan Konstruksi dan Partisipasi Pekerja

b Perencanaan Keselamatan Konstruksi


Kegiatan :
a. mengidentifikasi bahaya, penilaian risiko, pengendalian, dan peluang;
b. rencana tindakan yang tertuang dalam sasaran dan program; dan
c. pemenuhan standar dan peraturan perundangan Keselamatan
Konstruksi
OUT LINE SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI

c Dukungan Keselamatan Konstruksi


menginformasikan:
a. sumber daya berupa peralatan, material, dan biaya;
b. kompetensi;
c. kepedulian;
d. komunikasi; dan
e. informasi terdokumentasi

d Operasi Keselamatan Konstruksi


kegiatan dalam mengendalikan :
a. perencanaan dan pengendalian operasi; dan
b. kesiapan dan tanggapan terhadap kondisi darurat
OUT LINE SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI

e Evaluasi kinerja Keselamatan Konstruksi


Kegiatan :
a. pemantauan dan evaluasi;
b. tinjauan manajemen; dan
c. peningkatan kinerja Keselamatan Konstruksi.
PENERAPAN SMKK
DALAM SIKLUS PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI

PENGKAJIAN & OPERASI &


PERANCANGAN PEMBANGUNAN
PERENCANAAN PEMELIHARAAN

PEMILIHAN PELAKSANAAN

Dokumen : Dokumen :
Dokumen :
1. DED dan HPS Dokumen : 1. RMPK Dokumen :
Rancangan
2. Rancangan 1. Dok Penawaran 2. RKK Pelaksanaan Panduan Keselamatan
Konseptual
Konseptual SMKK 2. RKK Penawaran 3. Laporan & Operasi Konstruksi
SMKK
Perancangan 4. As Built document
PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI

a. Pada tahapan pemilihan Penyedia Jasa;


Pengguna Jasa :
• menyiapkan format RKK
• menjelaskan dalam rapat penjelasan kepada calon penyedia jasa

Dokumen pemilihan memuat:


a. manajemen Risiko Keselamatan Konstruksi yang paling sedikit
memuat uraian pekerjaan, identifikasi bahaya, dan penetapan
tingkat Risiko Keselamatan Konstruksi pada Pekerjaan Konstruksi;
dan
b. Biaya Penerapan SMKK pada HPS calon Penyedia Jasa menyusun
dan menyampaikan RKK sesuai dengan format huruf E
PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI

b. Pada tahapan Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi

• Penerapan SMKK pada tahapan pelaksanaan pekerjaan


konstruksi dilakukan dengan melaksanakan RKK
• Pelaksanaan RKK harus disesuaikan dengan lingkup
pekerjaan dan kondisi di lapangan
• Penyesuaian RKK disampaikan, dibahas, dan disetujui oleh
Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa pada saat rapat persiapan
pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi (preconstruction meeting).
PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI

c. Pada tahapan Serah Terima Pekerjaan


• menyampaikan dokumen hasil penerapan SMKK kepada
Pengguna Jasa
• laporan pelaksanaan RKK yang disusun sesuai format huruf F
a. statistik kecelakaan dan penyakit akibat kerja;
b. laporan harian, mingguan, bulanan dan laporan akhir, serta
laporan ringkas dalam hal terdapat aktivitas dalam
Pekerjaan Konstruksi; dan
c. usulan perbaikan untuk Pekerjaan Konstruksi sejenis yang
akan datang
RKK
rencana keselamatan konstruksi

RKK dapat diperbaharui dalam hal terjadi:


a. perubahan pekerjaan atau pekerjaan baru serta perubahan
lingkup pekerjaan pada kontrak, termasuk pekerjaan
tambah/kurang; dan
b. kecelakaan kerja yang mengakibatkan kehilangan waktu
kerja, kematian dan/atau cacat tetap

harus mendapatkan persetujuan


dari Pengguna Jasa
DOKUMEN RKK
konsultan pengawas/manajemen konstruksi

• Cover
• Lembar Pengesahan
• Daftar Isi

1. Kepemimpinan Dan Partisipasi Pekerja Dalam Keselamatan


Konstruksi
1.1 Lembar Pakta Komitmen Keselamatan Konstruksi
DOKUMEN RKK KONSULTAN PENGAWAS/MANAJEMEN KONSTRUKSI

2. Perencanaan Keselamatan Konstruksi


2.1 Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko
2.2 Peraturan Perundang-undangan dan Standar
2.3 Sasaran dan Program Pengawasan
3. Dukungan Keselamatan Konstruksi
3.1 Kompetensi
4. Operasi Keselamatan Konstruksi
4.1 Struktur Organisasi Pengawasan Pekerjaan Konstruksi
4.2 Pengelolaan Keselamatan Konstruksi
5. Evaluasi Kinerja Keselamatan Konstruksi
FORMAT ISI DOKUMEN RKK
Penyedia jasa pelaksana pekerjaan konstruksi

Cover
Lembar Pengesahan
Daftar Isi
A. Kepemimpinan Dan Partisipasi Pekerja Dalam Keselamatan
Konstruksi
1. Kepedulian Pimpinan Terhadap Isu Eksternal dan Internal
• Daftar Identifikasi Isu Internal dan Eksternal
2. Unit Keselamatan Konstruksi/UKK (Organisasi Pengelola SMKK)
• Tabel Tugas dan Tanggung Jawab UKK
DOKUMEN RKK PENYEDIA JASA PELAKSANA PEKERJAAN KONSTRUKSI

3. Komitmen Keselamatan Konstruksi


• Lembar Pakta Komitmen Keselamatan Konstruksi
• Lembar Kebijakan Keselamatan Konstruksi
• Tinjauan Pelaksanaan Komitmen
• Konsultasi dan Partisipasi Pekerja
B. Perencanaan Keselamatan Konstruksi
1. Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Pengendalian dan Peluang
• Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan
• Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko dan Peluang (IBPRP)
2. Rencana Tindakan (Sasaran dan Program)
• Sasaran Umum dan Program Umum
• Sasaran Khusus dan Program Khusus
3. Standar dan Peraturan Perundang-undangan
DOKUMEN RKK PENYEDIA JASA PELAKSANA PEKERJAAN KONSTRUKSI

C. Dukungan Keselamatan Konstruksi


1. Sumber Daya
• Peralatan
• Material
• Biaya
2. Kompetensi
3. Kepedulian
4. Komunikasi
5. Informasi Terdokumentasi
DOKUMEN RKK PENYEDIA JASA PELAKSANA PEKERJAAN KONSTRUKSI

D. Operasi Keselamatan Konstruksi


1. Perencanaan dan Pengendalian Operasi
• Struktur Organisasi Pelaksana Pekerjaan Konstruksi
• Struktur Organisasi Unit Keselamatan Konstruksi
• Analisis Keselamatan Pekerjaan (Job Safety Analysis)
• Pengelolaan Keamanan Lingkungan Kerja
• Pengelolaan Keselamatan Kerja
• Pengelolaan Kesehatan Kerja
• Pengelolaan Lingkungan Kerja
2. Kesiapan dan Tanggapan Terhadap Kondisi Darurat
• Daftar Induk Prosedur dan/atau Instruksi Kerja
• Kesiap-siagaan dan Tanggap Terhadap Kondisi Darurat
DOKUMEN RKK PENYEDIA JASA PELAKSANA PEKERJAAN KONSTRUKSI

E. Evaluasi Kinerja Keselamatan Konstruksi


1. Pemantauan dan Evaluasi
• Inspeksi dan Audit
• Tinjauan Manajemen
• Peningkatan Kinerja Keselamatan Konstruksi
2. Format Penilaian Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK)
Format baku di dalam Permen PUPR No. 21/2019
dan tidak boleh diubah
Bagian A
Kepemimpinan dan Partisipasi
Pekerja dalam Keselamatan
Konstruksi
A1. KEPEDULIAN PIMPINAN TERHADAP ISU EKSTERNAL DAN INTERNAL

Kebijakan, tujuan, dan strategi untuk


Daftar Identifikasi Isu
mencapainya
Internal dan Eksternal
Hubungan dengan, serta persepsi dan nilai-
nilai dari pekerja

Pengaturan waktu kerja

Kemampuan dan pemahaman dalam hal


sumber daya, pengetahuan, dan kompetensi
Identifikasi Isu Internal (seperti modal, waktu, sumber daya manusia,
proses, sistem, dan teknologi)

Kondisi kerja

Tata kelola, struktur organisasi, peran dan


akuntabilitas

Perubahan danlain-lain yang terkait dengan


hal-hal di atas
A1. KEPEDULIAN PIMPINAN TERHADAP ISU EKSTERNAL DAN INTERNAL

Daftar Identifikasi Isu Internal dan


Eksternal
Lokasi pekerjaan, sosial, budaya, teknologi,
dan alam

Subkontraktor, pemasok, mitra dan


penyedia, teknologi baru, dan munculnya
pekerjaan baru

Pengetahuan baru tentang produk dan


Identifikasi Isu Eksternal pengaruhnya terhadap kesehatan dan
keselamatan

Hubungan dengan kepentingan pengguna


jasa terkait dengan pekerjaan konstruksi

Perubahan dan lain-lain yang terkait


A1. KEPEDULIAN PIMPINAN TERHADAP ISU EKSTERNAL DAN INTERNAL

Unit Keselamatan
Konstruksi/UKK
(Organisasi Pengelola
SMKK)

A Memuat bagan struktur organisasi


yang dapat menjelaskan hubungan
koordinasi antara Pelaksana
Konstruksi, Kantor Pusat dan
pengelola SMKK
Unit Keselamatan Konstruksi/UKK
(Organisasi Pengelola SMKK) Tugas, tanggung jawab dan wewenang Tim Pelaksana
Pekerjaan Konstruksi dan Kantor Pusat Penyedia Jasa

Hubungan kerja antara Tim Pelaksana Pekerjaan


Konstruksi dan Kantor Pusat Penyedia Jasa

Memuat prosedur dan/atau


B petunjuk kerja Jadwal pelaporan kinerja pelaksanaan pekerjaan
khususnya terkait Keselamatan Konstruksi pada
pimpinan puncak Penyedia Jasa di Kantor Pusat

Kendala yang dihadapi terkait pelaksanaan pekerjaan


khususnya terkait masalah Keselamatan Konstruksi
dan alternatif solusi pemecahan masalah tersebut
yang membutuhkan bantuan dukungan dari pimpinan
puncak Penyedia Jasa di Kantor Pusat
Bertanggung jawab kepada unit yang menangani
UNIT KESELAMATAN KONSTRUKSI Keselamatan Konstruksi dibawah pimpinan tertinggi
PenyediaJasa
Pimpinan
Persyaratan kualifikasi kompetensi kerja Pimpinan UKK
• Wajib memiliki kompetensi kerja yang
dibuktikan dengan sertifikat kompetensi kerja RISIKO BESAR
di bidang K3 Konstruksi. • Ahli Utama K3 Konstruksi; atau
• Berkoordinasi dengan pimpinan tertinggi • Ahli Madya K3 Konstruksi dengan
Pekerjaan Konstruksi pengalaman paling singkat 3 (tiga) tahun
Anggota
wajib memiliki kompetensi kerja yang
RISIKO SEDANG
dibuktikan dengan kepemilikan kompetensi • Ahli Madya K3 Konstruksi; atau
kerja atau sertifikat pelatihan • Ahli Muda K3 Konstruksi dengan pengalaman
paling singkat3 (tiga) tahun
Keterangan :
1. Dalam hal pekerjaan konstruksi berisiko Keselamatan
RISIKO KECIL
Konstruksi kecil, Pimpinan tertinggi Pekerjaan • Ahli Muda K3 Konstruksi; atau
Konstruksi dapat merangkap sebagai pimpinan UKK. • Petugas Keselamatan Konstruksi
2. Dalam hal pekerjaan konstruksi berisiko Keselamatan
Konstruksi sedang dan besar, Penyedia Jasa Untuk menjadi Petugas Keselamatan Konstruksi harus
Pekerjaan Konstruksi harus membentuk UKK yang mengikuti bimbingan teknis SMKK untuk mendapatkan
terpisah dari struktur organisasi Pekerjaan Konstruksi sertifikat kompetensi Petugas Keselamatan Konstruksi
A2. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB UKK
A.3 KOMITMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI

1. Lembar Pakta Komitmen


Keselamatan Konstruksi
A.3 KOMITMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI

2. Lembar Kebijakan
Keselamatan Konstruksi

yang dibuat oleh Penyedia Jasa (tertulis,


tertanggal dan ditandatangani) dan disahkan
oleh Pengguna Jasa Kebijakan Keselamatan
Konstruksi harus:

a. Dikomunikasikan kepada seluruh pemangku


kepentingan (internal & eksternal)
b. Tersedia sebagai informasi terdokumentasi

Tanda tangan pimpinan tertinggi


di proyek (Kapro/GS/Pimpro/..)

Tanda tangan PPK


A.3 KOMITMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI

3. Tinjauan Pelaksanaan
Komitmen

Memuat jadwal kunjungan Pimpinan Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi ke


proyek (level dari direktur hingga ketingkat 1 level di bawah direktur)

Kunjungan Pimpinan Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi ke proyek sekurang-


kurangnya 3 bulan sekali selama waktu pelaksanaan proyek

• Kegiatan berdiskusi dengan pekerja tentang


masalah-masalah Keselamatan Konstruksi di
Saat kunjungan Lapangan
Pimpinan Penyedia Jasa • Memberikan solusi pemecahan terhadap
Pekerjaan Konstruksi masalah-masalah Keselamatan Konstruksi di
dilakukan antara lain: Lapangan
• Menegakkan kedisiplinan dengan melihat atas
pelanggaran-pelanggaran yang terjadi
A.3 KOMITMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI

4. Konsultasi dan
Partisipasi Pekerja

Penyedia Jasa harus secara berkesinambungan melakukan konsultasi dengan pekerja


dan/atau perwakilan/serikat pekerja, diantaranya :
1. Konsultasi mencakup kegiatan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi kinerja dan tindakan
perbaikan SMKK.
2. Konsultasi dilakukan dengan :
a. menyediakan mekanisme, waktu, dan sumber daya yang diperlukan untuk
konsultasi;
b. menyediakan informasi SMKK yang valid dan dapat diakses setiap saat;
c. menghilangkan dan/atau meminimalkan hal-hal yang menghambat pekerja
untuk berpartisipasi;
d. melakukan konsultasi dengan pekerja lain yang berkepentingan terkait
dengan:
A.3 KOMITMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI

1. kebijakan, kebutuhan, program dan kegiatan SMKK;


2. susunan, peran, tanggung jawab dan wewenang organisasi;
3. pemenuhan ketentuan peraturan perundang-undangan dan peraturan lainnya;
4. tujuan keselamatan konstruksi dan perencanaan pencapaian;
5. pengendalian terhadap alihdaya dan pengadaan barang dan jasa;
6. pemantauan dan evaluasi;
7. program audit;
8. perbaikan berkelanjutan;
e. mendorong partisipasi pekerja dalam hal:
1. menentukan mekanisme partisipasi pekerja;
2. mengidentifikasi bahaya dan menilai risiko dan peluang;
3. menentukan tindakan untuk menghilangkan bahaya dan mengurangi risiko keselamatan
konstruksi;
4. menentukan persyaratan kompetensi, kebutuhan pelatihan, pelaksanaan pelatihan dan
evaluasi pelatihan;
5. menentukan hal-hal yang perlu dikomunikasikan dan bagaimana bentuk komunikasi yang
akan dilakukan:
6. menentukan langkah-langkah pengendalian dan penerapannya secara berhasil guna efektif;
7. menyelidiki kejadian, ketidaksesuaian dan menentukan tindakan perbaikan
Bagian B
Perencanaan
Keselamatan Konstruksi
B.1 IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RISIKO, PENGENDALIAN DAN PELUANG

1. Jadwal Pelaksanaan
Pekerjaan

Memuat uraian seluruh item pekerjaan


yang akan dilaksanakan sesuai dengan
kontrak dan menampilkan jangka
waktu yang dibutuhkan setiap
pekerjaanya.
B.1 IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RISIKO, PENGENDALIAN DAN PELUANG

2. Identifikasi Bahaya,
Penilaian Risiko dan
Peluang (IBPRP)
• Risiko yang dimaksud adalah Risiko Keselamatan
Konstruksi untuk menentukan kebutuhan Ahli K3
Konstruksi dan/atau Petugas Keselamatan
Konstruksi, tidak untuk menentukan kompleksitas
atau segmentasi pasar Jasa Konstruksi.
• IBPRP memuat hal-hal terkait pelaksanaan
pekerjaan konstruksi yang dibuat oleh Penanggung a. Deskripsi Risiko;
Jawab Keselamatan Konstruksi dan disetujui oleh b. Persyaratan Pemenuhan
Kepala Pelaksana Pekerjaan Konstruksi. Kebutuhan;
c. Pengendalian Awal;
• Tahapan aktivitas dalam IBPRP sesuai dengan
d. Penilaian Risiko Keselamatan
pekerjaan rutin (sesuai dengan Work Breakdown Konstruksi;
Structure) dan pekerjaan non-rutin (pekerjaan yang e. Pengenalian Lanjutan;
tidak terdapat pada Work Breakdown Structure). f. Penilaian Sisa Risiko;
• Format IBPRP sekurang-kurangnya memuat: g. Keterangan.
B.1 IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RISIKO, PENGENDALIAN DAN PELUANG

CONTOH TABEL IBPRP


B.2 RENCANA TINDAKAN (SASARAN DAN PROGRAM)

1. Sasaran Umum dan


Program Umum

Memuat tabel sasaran dan program


berdasarkan identifikasi bahaya,
penilaian risiko yang bersifat umum
B.2 RENCANA TINDAKAN (SASARAN DAN PROGRAM)

2. Sasaran Khusus dan


Program Khusus

Memuat tabel Sasaran


Khusus dan Program Khusus
berdasarkan identifikasi
bahaya, penilaian risiko dan
peluang yang bersifat khusus
yaitu memiliki skala prioritas
sedang dan besar
B.3 STANDAR DAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

Identifikasi peraturan perundangan


dan persyaratan lainnya yang harus
dijalankan (hingga pasal atau
klausul yang berhubungan langsung
dengan program) diuraikan menurut
identifikasi bahaya, penilaian risiko
dan peluang yang dituangkan dalam
format dan contoh di bawah ini.
Bagian C
Dukungan Keselamatan
Konstruksi
C.1 SUMBER DAYA

1. Peralatan
• Surat Izin Kelaikan Operasi
(SILO) pesawat angkat &
angkut (alat berat)
• Sertifikat kelaikan peralatan
konstruksi lainnya
• Daftar peralatan utama

2. Material
• Lembar Data Keselamatan
Bahan (LDKB)/Material
Safety Data Sheet (MSDS)
terkait dengan pengendalian
Bahan Berbahaya dan
Beracun (B3)
• DaftarMaterial Impor
LEMBAR DATA KESELAMATAN BAHAN (LDKB) LABEL
C.1 SUMBER DAYA

3. Biaya PALING SEDIKIT MENCAKUP 9 ITEM :

1. Penyiapan Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK)


2. Sosialisasi, promosi, dan pelatihan
Biaya Penerapan SMKK 3. Alat Pelindung Kerja (APK) dan Alat Pelindung Diri (APD)
adalah biaya yang
4. Asuransi dan perizinan
diperlukan untuk
menerapkan SMKK dalam 5. Personel K3 Konstruksi
setiap pekerjaan konstruksi
6. Fasilitas sarana, prasarana, dan alat kesehatan
7. Rambu-rambu yang diperlukan
8. Konsultasi dengan ahli terkait Keselamatan Konstruksi
sesuai lingkup pekerjaan dengan kebutuhan lapangan
9. Kegiatan dan peralatan terkait dengan pengendalian
risiko Keselamatan Konstruksi

Perhitungan Biaya SMKK mengacu pada Sub lampiran huruf E


C.2 KOMPETENSI

a. Daftar Personil

Memuat daftar personil yang ikut


dalam Pelaksanaan Pekerjaan
Konstruksi dan bersertifikat
C.3 KEPEDULIAN

a. Prosedur dan/atau petunjuk kerja peningkatan kepedulian Keselamatan Konstruksiberisi:


a. Jadwal pelatihan dan sosialisasi SMKK kepada para pekerja yang
ditandatangani oleh Kepala Pelaksana Pekerjaan Konstruksi dan
Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi
b. Komitmen untuk mencegah perilaku tidak selamat dalam rangka
pencegahan kecelakaan
c. Program pembinaan budaya Keselamatan Konstruksi yang
ditandatangani oleh Kepala Pelaksana Pekerjaan Konstruksi dan
Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi untuk seluruh tingkatan
termasuk pekerja
b. Analisis kebutuhan pelatihan dan sosialisasi SMKK
c. Jenis pelatihan yang akan dilaksanakan selama pelaksanaan pekerjaan konstruksi.
C.4 KOMUNIKASI

Program komunikasi disampaikan


secara lisan sekurang-kurangnya
melalui safety talk yang terdiri dari
prosedur dan/atau petunjuk kerja:

Induksi keselamatan konstruksi


1 (safety induction)
Pertemuan pagi hari
2 (safety morning)
Pertemuan kelompok kerja
3 (toolbox meeting)
Rapat keselamatan konstruksi
4 (construction safety meeting)

5 Penerapan informasi bahaya-bahaya

6 Jadwal program komunikasi


C.5 INFORMASI TERDOKUMENTASI

CONTOH DAFTAR PROSEDUR

a. Seluruh pekerjaan harus memiliki


informasi terkait dengan pengendalian
pekerjaan baik berupa prosedur,
petunjuk kerja, petunjuk teknis operasi,
dan lain-lain yang terdokumentasi.
b. Memuat prosedur dan/atau petunjuk
kerja pengendalian dokumen atas
semua dokumen yang dimiliki dan
ditandatangani oleh Kepala
Pelaksana Pekerjaan Konstruksi
Bagian D
Operasi Keselamatan
Konstruksi
D.1 PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN OPERASI

1. Struktur Organisasi
Pelaksana Pekerjaan
Konstruksi
D.1 PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN OPERASI

2. Struktur Organisasi
Unit Keselamatan
Konstruksi
D.1 PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN OPERASI

3. Analisis Keselamatan
Pekerjaan (Job Safety
Analysis)

JSA dibuat pada :


1. Semua Pekerjaan yang mempunyai tingkat risiko keselamatan besar
dan/atau sedang.
2. Pekerjaan bersifat khusus sesuai dengan metode kerja Konstruksi
3. Pekerjaanyang Baru
4. Pekerjaan dengan adanya Perubahan Metoda Kerja
• JSA harus mendapatkan persetujuan dari Pengguna Jasa, ahli
Teknik sesuai bidangnya, dan Penyedia Jasa.
• JSA didasarkan dari pekerjaan berisiko tinggi berdasarkan
Analisa IBPRP, tidak rutin, berubah, menggunakan peralatan
khusus karena terjadi perubahan prosedur yang sudah
dikendalikan, berdasar pada Langkah-langkah di metode kerja
D.1 PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN OPERASI

CONTOH
D.1 PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN OPERASI

4. Pengelolaan Keamanan
Lingkungan Kerja

a. Pengelolaan Pendukung Kehandalan Bangunan


• Mutu bahan
Material yang akan digunakan, persetujuan dari pengawas
• Metode pekerjaan konstruksi
- Memuat petunjuk kerja sesuai dengan tahapan pekerjaan konstruksi -
ditandatangani oleh Penanggung Jawab Teknik
- Memuat Analisis Keselamatan Pekerjaan -
ditandatangani oleh Ahli Teknik terkait dan Penanggung Jawab Keselamatan
Konstruksi
• Izin kerja (Permit to Work/PTW)
Memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja sistem permohonan izin kerja/PTW
berdasarkan persyaratan Keselamatan Konstruksi sesuai dengan tahapan
Pekerjaan Konstruksi yang ditandatangani oleh Penanggung Jawab Keselamatan
Konstruksi dan Kepala Pelaksana Pekerjaan Konstruksi
D.1 PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN OPERASI

b. Pengelolaan Pendukung Keandalan Bangunan


• Pengamanan Lingkungan Kerja
Memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja pengamanan lingkungan
- Petugas keamanan dengan jumlah sesuai dengan kebutuhan pada pengendalian
risiko keamanan.
- CCTV yang digunakan untuk pekerjaan dengan tingkat risiko besar. CCTV ditempatkan
pada lokasi yang telah teridentifikasi memilki risiko bahaya besar dan berpotensi
terhadap tindakan kriminal.
- Pagar pengaman yang digunakan pada lokasi yang berbatasan langsung dengan
masyarakat sekitar dan berpotensi terjadinya kecelakaan.
- Tanda pengenal (ID Card) yang digunakan untuk seluruh pekerja, tamu, pemasok, dan
pihak-pihak terkait pada pelaksanaan pekerjaan yang masuk ke dalam area
pekerjaan konstruksi.
• Manajemen keselamatan lalu lintas (Traffic Management)
Memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja dalam melakukan manajemen keselamatan
lalu lintas
• Izin Keluar/Masuk Barang
D.1 PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN OPERASI

5. Pengelolaan
Keselamatan Kerja

Melakukan kegiatan untuk menghilangkan/mengurangi bahaya atas risiko pekerjaan


melalui cara:
a. Mutu Peralatan
Prosedur/petunjuk kerja penggunaan peralatan
b. Prosedur dan/atau petunjuk kerja sistem keamanan bekerja
Memuat prosedur sistem keamanan bekerja berdasarkan program kerja
Memuat prosedur penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
c. Pengendalian Sub kontraktor dan Pemasok
Memuat uraian pengendalian subpenyedia jasa dan pemasok dalam mendukung
pelaksanaan kontrak sesuai dengan kontrak yang telah disetujui dan menjelaskan
hubungan koordinasi antara subpenyedia jasa/pemasok dengan penyedia jasa dalam
rangka pengelolaan keselamatan kerja. Penyedia Jasa harus memastikan bahwa di
dalam kontrak antara Penyedia Jasa dan Subkontraktor serta Pemasok telah
menganggarkan Biaya Penerapan SMKK
[Contoh Prosedur/Instruksi Kerja]

Penyedia Jasa membuat prosedur dan


Instruksi Kerja, antara lain:

1. Prosedur induksi Keselamatan Konstruksi


2. Prosedur identifikasi bahaya, penilaian
risiko, dan peluang
3. Prosedur pengukuran kinerja Keselamatan
Konstruksi
4. Prosedur inspeksi Keselamatan Konstruksi
5. Prosedur komunikasi
6. Prosedur tinjauan manajemen
7. Prosedur pemenuhan peraturan
perundangan Keselamatan Konstruksi
8. Instruksi Kerja bekerja di ketinggian
9. Instruksi Kerja pemasangan perancah
10. Instruksi Kerja Alat Pelindung Kerja (APK)
11. Instruksi Kerja Alat Pelindung Diri (APD)
D.1 PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN OPERASI

6. Pengelolaan
Kesehatan Kerja
a. Pemeriksaan Kesehatan Memuat prosedur pengelolaan kesehatan kerja mencakup:
pemeriksaan kesehatan berkala, pemeriksaan kesehatan
khusus, pencegahan penyakit menular dan penyakit
akibat kerja
- Pemeriksaan kesehatan bagi seluruh pekerja dilakukan sebelum atau
beberapa saat setelah memasuki masa kerja pertama kali dan secara berkala
sekurang-kurangnya sekali dalam setahun.
- Terdapat klinik yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana kesehatan
yang dibutuhkan untuk pekerjaan konstruksi yang memiliki risiko besar dan
akses terbatas menuju fasilitas kesehatan.
- Data yang diperoleh dari pemeriksaan kesehatan harus dicatat dan disimpan
untuk referensi.
- Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K)
- Pemberantasan penyakit menular dan berbahaya
- Peningkatan kesegaran jasmani untuk menjamin kebugaran pekerja.
- Perlindungan sosial tenaga kerja
D.1 PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN OPERASI

7. Pengelolaan
Lingkungan Kerja

a. Pengukuran Kondisi Lingkungan


Memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja
pengelolaan lingkungan kerja terkait
pencegahan pencemaran (terhadap air,
tanah, dan udara) yang ditandatangani
oleh Penanggung Jawab Keselamatan
Konstruksi dan Kepala Pelaksana
Pekerjaan Konstruksi /Wakil Manajemen.
Pengukuran kondisi lingkungan sekurang-
kurangnya terdiri atas sebagai berikut:
D.1 PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN OPERASI

b. Tata Graha (Housekeeping)


Memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja pengelolaan Tata Graha (Housekeeping) terkait
Program 5R (Ringkas, Rapih, Resik, Rawat, Rajin) yang ditandatangani oleh Penanggung
Jawab Keselamatan Konstruksi dan Kepala Pelaksana Pekerjaan Konstruksi /Wakil
Manajemen. Program tata graha (housekeeping) yang dilakukan sekurang-kurangnya satu
kali sehari di akhir pelaksanaan pekerjaan.

c. Pengolahan Sampah dan Limbah


Memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja pengelolaan sampah/limbah yang ditandatangani
oleh Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi dan sekurang-kurangnya mencakup:
- Terdapat tempat sampah yang dipisahkan berdasarkan jenis sampah yaitu sampah
organik, sampah anorganik, sampah B3 sekurang-kurangnya 1 tempat sampah di setiap
area pekerjaan.
- Terdapat tempat penampungan sampah sementara berdasarkan jenis sampah yaitu
sampah organik, sampah anorganik dan sampah B3
D.2 KESIAPAN DAN TANGGAPAN TERHADAP KONDISI DARURAT

1. Daftar Induk Prosedur


dan/atau Instruksi
Kerja

• Daftar Induk Prosedur dan/atau Instruksi Kerja


• Kesiap-siagaan dan Tanggap Terhadap Kondisi
Darurat
a. Prosedur dan/atau petunjuk kerja tanggap
darurat
b. Prosedur dan/atau petunjuk kerja
penyelidikan insiden
Bagian E
Evaluasi Kinerja
Keselamatan Konstruksi
E.1 PEMANTAUAN DAN EVALUASI

1. Inspeksi dan Audit

INSPEKSI • Prosedur dan/atau petunjuk kerja inspeksi.


• Format lembar periksa lingkup pekerjaan, pesawat
angkat & angkut, perkakas, bahan/material,
lingkungan, kesehatan, dan keamanan.
• Lembar Penghentian Pekerjaan (Stop Working Form)

PATROLI KESELAMATAN • Prosedur dan/atau petunjuk kerja patrol keselamatan


KONSTRUKSI konstruksi.
• Patroli dilakukan oleh seluruh pimpinan perusahaan
(penyediajasa, pengawas, subkontraktor) dan pengguna jasa
AUDIT • Prosedur dan/atau petunjuk kerja audit internal.
• Diterapkan berkala oleh pelaksana pekerjaan konstruksi
melibatkan auditor independen.
• Sekurang-kurangnya1 kali dalam1 pelaksanaan/ untuk
pekerjaan konstruksi tahun jamak mengikuti peraturan
perundangan yang berlaku
JADWAL INSPEKSI DAN AUDIT
E.2 TINJAUAN MANAJEMEN

Memuat prosedur terkait


pelaksanaan tinjauan manajemen
yang bertujuan untuk meningkatkan
kinerja keselamatan konstruksi.
Tinjauan manajemen dilakukan
sekurang-kurangnya berdasarkan
hasil audit atau kecelakaan kerja
pada pekerjaan konstruksi yang
menyebabkan fatality.
E.3 PENINGKATAN KINERJA KESELAMATAN KONSTRUKSI

• Memuat format tindakan


perbaikan untuk pelaksanaan
pekerjaan konstruksi pada
kontrak tahun jamak.
• Penyedia Jasa memastikan
program peningkatan kinerja
keselamatan konstruksi
berdasarkan hasil Tinjauan
Manajemen ditindaklanjuti pada
pekerjaan konstruksi yang akan
datang.
ichwan.one@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai