Anda di halaman 1dari 6

Nama : Farid Wahyu Arya Pratama

NIM : 205040100111138

Kelas : Tutorial Komunikasi Agribisnis (K)

Di bawah komando Syahrul Yasin Limpo, Kementerian Pertanian mencanangkan


"Komando Strategis Pembangunan Pertanian" (Kostratani), gerakan baru pembangunan
pertanian nasional berbasis teknologi informasi, dan meluncurkan kementerian dengan
motto pertanian maju, mandiri dan modern. Kostratani memastikan tercapainya sinergi dan
kesatuan gerakan untuk memajukan seluruh aspek pembangunan pertanian, sehingga
gerakan pembangunan pertanian di seluruh jajaran pemerintahan dapat berjalan selaras.
Pusat tersebut dapat memantau dan memandu pengembangan lapangan melalui
Agriculture War Room (AWR). Tinggal di daerah tersebut. Pemerintah mengoptimalkan
peran Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) melalui Kostratani. Sarana dan prasarana juga
ditingkatkan. Kemampuan penyuluh dan penyuluh serta kelembagaan petani ditingkatkan
dan diperkuat.

Sebagai gerakan kebangkitan, Kostratan dilakukan secara bertahap. Ada Komando


Strategi Pembangunan Pertanian Nasional (Kostranas) di tingkat pusat, dan Komando
Strategi Pembangunan Pertanian Daerah (Kostrawil) di tingkat provinsi. Ada di daerah / kota
berupa Komando Strategi Pembangunan Pertanian Daerah (Kostrada). ). Tani (Kostratani).
Karena pembangunan pertanian nasional tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah
pusat, tetapi juga menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, maka setiap kepala daerah
bertanggung jawab atas rencana peningkatan produksi, produktivitas, dan gerakan
pertanian di wilayah kerjanya masing-masing. Komandan Kostratani adalah Camat, Kostrada
adalah Bupati / Walikota, dan Kostrawil adalah Gubernur, di tingkat nasional dipimpin
langsung oleh Menteri Pertanian Republik Indonesia.

Perencanaan AWR didasarkan pada pusat data dan sistem pengelolaan


pembangunan pertanian nasional dengan citra satelit dan teknologi informasi artificial
intelligence (AI). Sumber data AWR berasal dari sumber internal dan eksternal, antara lain
informasi tentang alat dan mesin pertanian (Acintan), dan citra satelit tanah Data, harga
komoditas, profil petani dan penyuluh, capaian kegiatan / program, keluhan dan kepuasan,
data media sosial, dan data survei.

Kostratani memainkan lima peran strategis, yaitu pusat data dan informasi, pusat
olah raga pengembangan pertanian, pusat pembelajaran, pusat konsultasi agribisnis, dan
pusat pengembangan jaringan kemitraan.

Pandemi Covid-19 kembali membuktikan ketahanan sektor pertanian dalam


menghadapi krisis ekonomi. Saat hampir semua sektor ambruk, Badan Pusat Statistik (BPS)
mencontohkan pertumbuhan pertanian Indonesia sebenarnya positif 16,24%. Sekalipun
pertumbuhan ekonomi (triwulan negatif) pada triwulan II tahun 2020 bernilai negatif (minus
4,19%), tidak hanya pertumbuhan PDB yang positif, tetapi juga akibat dampak Covid,
pertanian telah menjadi pendukung pertumbuhan usaha dalam menghadapi berkurangnya
lapangan kerja 19. Demikian pula menurut sektor usaha (y versus y), pada triwulan II tahun
2020 sektor pertanian tumbuh 2,19%, sedangkan pertumbuhan nasional negatif 5,32%.

Menghadapi pandemi Covid-19, Kementerian Pertanian masih menyiapkan


beberapa langkah stimulus untuk pertanian. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL)
juga mengakui bahwa tantangan pertanian saat ini adalah menyediakan pangan yang cukup
bagi seluruh rakyat Indonesia. SYL mengatakan, selain langkah-langkah stimulus, pihaknya
juga menyiapkan lima cara untuk melakukan sesuatu. Pertama, percepatan tanam,
pengembangan areal pangan di Kalimantan Tengah dan perluasan areal tanam di areal baru
untuk meningkatkan kapasitas produksi. Kedua, melalui rencana Pekarangan Pekar Pangan
(P2L) yang berkelanjutan, diversifikasi pangan lokal seperti singkong, sorgum, dan sagu,
serta pemanfaatan lahan pekarangan. Ketiga, perkuat cadangan pangan. Yaitu dengan
menyediakan cadangan gabah daerah di provinsi, kabupaten dan kota, serta mempercepat
pembangunan melalui lumbung padi Negara (LPM des). Keempat, pengembangan pertanian
modern. Hal tersebut dicapai melalui pengembangan smart farming, pengembangan dan
pemanfaatan rumah skrining untuk peningkatan produk hortikultura di luar musim tanam
(bawang merah dan cabai serta komoditas bernilai ekonomi tinggi), pengembangan
perusahaan petani, dan pengembangan usahatani pangan. Meningkatkan produksi
makanan pokok (beras / jagung). Kelima, tiga kampanye ekspor (Gratieks). Pemerintah
melalui Kementerian Pertanian tidak hanya meningkatkan produksi dalam negeri untuk
memenuhi kebutuhan sendiri, tetapi juga memperluas komunitas internasional sehingga
terjadi peningkatan devisa negara.

Agriculture War Room (AWR) telah menjadi ciri khas program Petani Kostra. Ini
adalah ruang perang pertanian Ini khusus digunakan untuk memantau perkembangan
pertanian di daerah tersebut. Teknologi ini dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas
produksi pertanian melalui keberadaan big data. Pembelajaran mesin dan Internet of
Things. Penerapan smart pertanian pada AWR juga dapat digunakan sebagai alat ukur
pemantauan dan alat (tool) untuk pemetaan luas daratan suatu negara. AWR memiliki
berbagai macam kegunaan, salah satunya untuk memantau kondisi pertanian hingga jalanan
dan desa. Dalam pelaksanaan kawasan ini, AWR terintegrasi dengan Kostratani yang terletak
di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) kabupaten. Menteri Pertanian dalam berbagai
kesempatan selalu menekankan bahwa semua gerakan pembangunan pertanian ke depan
akan berada di kawasan jalan Kostratani. Menteri Pertanian SYL akan melakukan observasi
melalui AWR yang memadukan teknologi informasi dengan citra satelit dan kecerdasan
buatan.Selain berperan sebagai ruang kendali dan "ruang perang", AWR juga menjadi ruang
pertukaran budaya antara SYL dan penyuluhan lapangan personel dan petani.
Peran garda depan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) dalam Komando Strategi
Pembangunan Pertanian (Kostratani) terus diperkuat. Direktur Biro Penyuluhan dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian, Profesor. Dedi Nursyamsi mengatakan
untuk mendukung proyek Kostratani, salah satu hal yang perlu diperkuat adalah
peningkatan kapasitas tenaga penyuluh pertanian, dinas pos desa dan pelaksanaan
penyuluhan pertanian. Kostratani, dibawah koordinasi BPP di daerah, turut berperan aktif
sebagai penyuluh pertanian sebagai sumber pembangunan pertanian. Penyuluh pertanian
adalah pemimpin dalam pembangunan pertanian melalui BPP. BPPSDMP mempersiapkan
sumber daya manusia pertanian, khususnya penyuluh, untuk meningkatkan kemampuan
dan kemampuannya, terutama untuk menjadikan pertanian lebih maju, mandiri dan
modern. Dedi Nursyamsi, Kepala BPPSDMP, mengatakan melalui pelatihan pelat baja,
kemampuan penyuluh bisa ditingkatkan. Apakah itu tradisional atau virtual. Melalui
pelatihan-pelatihan tersebut, keterampilan dan kemampuan penyuluh dapat meningkatkan
produktivitas dan skala komersial pertanian.

Kementerian Pertanian harus mampu menyediakan SDM pertanian yang


berkualitas. Pasalnya, SDM yang berkualitas akan mendukung kebijakan pembangunan
pertanian yang diprioritaskan berbasis ketahanan pangan atau ketahanan pangan. Oleh
karena itu, selain meningkatkan tenaga penyuluh pertanian, BPPSDMP juga membina
generasi milenial melalui pendidikan vokasi pertanian.Salah satu tugas Kementerian
Pertanian adalah membangun rumah kaca pintar di Polbangtan Bogor. Rumah kaca pintar
ini merupakan hasil kerjasama antara Administrasi Umum Prasarana Pertanian (PSP) dan
BPPSDMP (dalam hal ini Pusat Pendidikan Pertanian (Pusdiktan)), dan program pendidikan
vokasi merupakan salah satu langkah untuk mendorong lahirnya manusia. Tidak hanya jago
teori, tapi juga mampu mengaplikasikan sumber-sumber pengetahuan di bidang ini. Dalam
implementasinya, pendidikan vokasi mengadopsi 70% praktik dan 30% teori. Serta
mewujudkan link and matching system antara pendidikan vokasi dan dunia industri.

Pembangunan pertanian harus dimulai dengan pengembangan sumber daya


manusia. Oleh karena itu, kehadiran Kostratani juga diharapkan dapat meningkatkan
generasi milenial di pedesaan. Saat ini, sekitar 33 juta orang bekerja di sektor pertanian.
Dari jumlah tersebut, 70% berusia di atas 40 tahun. Hanya 30% petani berusia di bawah 40
tahun. Petani milenial merupakan sumber daya manusia yang dapat menggerakkan
pembangunan pertanian di Indonesia. Selain pintar, petani milenial juga inovatif. Mereka
selalu memikirkan cara menjual produk pertanian berkualitas tinggi dengan cara yang
meningkatkan produktivitas, kualitas, dan kontinuitas.

Maju, modern, dan mandiri adalah semboyan Kementerian Pertanian untuk memajukan
pembangunan. Pembangunan pertanian melalui Kostratani. Guna mendukung
perkembangan dan kiprah Kostratani di bidang ini, Badan Penelitian dan Pengembangan
Pertanian (Balit Bangtan) terus berinovasi menghasilkan teknologi terkini.Balitbangtan juga
merancang penelitian inovasi kolaboratif yang melibatkan seluruh unit kerja dan unit
pelaksana teknologi. Instansi terkait adalah lembaga Penelitian terbaik, hasil penelitian
dapat dimanfaatkan secara luas Maksimum. Guna mengoptimalkan kebun percobaan di
seluruh Indonesia, Bali Bangtan juga sedang menyiapkan bibit unggul untuk komoditas
tanaman pangan, perkebunan, hortikultura, dan peternakan.

Bersamaan dengan itu, dengan dukungan modernisasi pertanian, Bali Bangtan terus
memproduksi mesin pertanian (Axintan) secara massal di setiap lini produksi (tanam, panen
dan pascapanen). Mekanisasi penting untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas
pertanian. Bersamaan dengan itu, UPT Balai Penelitian Teknologi Pertanian (BPTP) UPT
Balitbangtan membantu memperkuat penyuluh di bidang ini. Hasil penelitian BPTP yang
berlaku dapat dihubungkan dengan Kostratani untuk digunakan nanti Diseminasi atau
terapkan kepada petani.

Kesejahteraan petani masih menjadi pekerjaan rumah pemerintah. Jawab pekerjaan


rumah Sehubungan dengan itu, Kementerian Pertanian mendorong pembentukan klaster
pertanian di wilayah yang tergabung dalam ProPaktani, yaitu rencana pengembangan
kawasan tanaman pangan berbasis perusahaan. ProPaktani akan menjadi bagian dari
Kostratani Sebagai solusi permanen untuk perbaikan Kesejahteraan petani. Organisasi
petani dari kelompok tani atau asosiasi kelompok tani juga akan ditingkatkan menjadi Badan
Usaha Milik Petani (BUMP), Badan Usaha Milik Rakyat (BUMR), koperasi bahkan
perusahaan. Diharapkan melalui ProPaktani masalah klasik di tingkat petani dapat segera
teratasi.

Selain pengembangan wilayah pertanian, Administrasi Umum Tanaman Pangan juga


mendorong pengembangan pertanian terintegrasi. Melalui model ini, tidak hanya produk
berkualitas tinggi yang dapat dihasilkan, tetapi pendapatan petani juga dapat ditingkatkan.
Di Sukoharjo Jawa Tengah terdapat usaha tani terpadu seluas 2 hektar dimana ikan dan
ternak dapat dimanfaatkan untuk menanam padi. Di tempat itu dapat digunakan indeks
tanam (IP) 400 atau empat kali lipat dari tanam padi, dan pengembangan pertanian terpadu
juga berdampak pada pendapatan dan kesejahteraan petani. Sebab, nilai ekonominya tinggi,
karena bisa memanfaatkan lahan secara efektif. Para petani menanam berbagai jenis
tanaman, dan jika salah satu tanaman tidak menghasilkan dengan baik, mereka akan saling
menyelamatkan. Artinya, tujuan peningkatan pendapatan petani dapat tercapai.

Pada tahun 2020, Kementerian Pertanian akan terus berupaya memenuhi


kebutuhan daging sapi dalam negeri. Untuk meningkatkan jumlah penduduk dan
produktivitas, maka dibuat program baru yaitu Program Sikomandan (Sapi Komoditi Dalam
Negeri). Pemerintah meningkatkan sistem perdagangan ternak dan daging sapi dengan
memperkuat kelembagaan peternakan sapi lokal, menjual melalui koperasi petani,
menggunakan perahu ternak, dan mendirikan kemah. Ini membuat distribusi lancar. Dalam
rangka peningkatan jumlah ternak, Administrasi Umum Peternakan dan Kesehatan Hewan
juga merumuskan rencana terobosan untuk meningkatkan perekonomian sekaligus
membantu pemulihan perekonomian nasional. Lindungi peternak. Rencana terobosan
tersebut antara lain rencana super prioritas 1.000 desa sapi, proyek perusahaan peternak,
komoditas kerbau domestik (Sikomandan), dan pengembangan ekspor.

Guna mewujudkan visi pertanian maju, mandiri dan modern sesuai arahan Menteri
Pertanian, Administrasi Umum Hortikultura juga mencanangkan GEDOR Horti (Mendorong
Produksi, Daya Saing dan Gerakan Hortikultura Ramah Lingkungan). Melalui gerakan ini
diharapkan kualitas dan standar mutu produk hortikultura yang berorientasi ekspor tetap
terjaga sehingga mampu bersaing di pasar internasional. Pemerintah telah menetapkan tiga
target ekspor melalui rencana Gratieks. Langkah-langkahnya adalah mengembangkan areal
pertamanan dan mendorong petani untuk mengadopsi GAP (Good Agricultural Practice),
GHP (Good Handling Practice), mengembangkan produk organik, serta pendaftaran kebun /
lahan komersial dan pabrik pengemasan. Secara prinsip dapat dikatakan bahwa GEDOR
Horti adalah alat untuk melaksanakan prosedur ini. GEDOR Horti telah menyusun sejumlah
rencana dan strategi yang outputnya untuk meningkatkan ekspor hortikultura dari hulu ke
hilir. Untuk mendukung Gratieks, Administrasi Umum Kebudayaan dan Kebudayaan juga
meluncurkan aplikasi sentra buah berbasis Android bernama "Peta Pusat Buah Indonesia" (I-
Mofc). Bagi petani yang kerap kesulitan mempromosikan hasil pertaniannya, diharapkan
aplikasi ini bisa menjadi solusi. I-Mofc membangun jembatan antara petani dan eksportir.

Guna memperkuat ekspor, terutama saat pandemi Covid-19, Kasdi mengungkapkan,


pihaknya telah merumuskan enam strategi utama untuk memperkuat ekspor perkebunan.
Pertama, melobi perdagangan dengan negara mitra baru. Kedua, mencoba melobi ulang
perjanjian tarif impor negara tujuan dan mempromosikan perdagangan bilateral. Ketiga,
terus meningkatkan kualitas, citra merek, dan jaminan ketersediaan produk. Strategi
keempat, Administrasi Umum Perkebunan berupaya meningkatkan kerja sama perdagangan
untuk meningkatkan akses pasar; kelima, pemerintah mengupayakan peningkatan konsumsi
dalam negeri. Strategi keenam adalah mengoptimalkan layanan jaringan informasi dan
komunikasi secara terorganisir antara business-to-business (B to B) dan government-to-
government (G to G). Melalui strategi ini, produk perkebunan tetap dapat dipasarkan di
Indonesia. pasar internasional. Ini menjadi populer dan menjadi penghasil devisa.

Sudah satu tahun sejak Rencana Komando Pembangunan Pertanian Strategis


(Kostratani). Dalam rencana tersebut, Kementerian Pertanian telah mengadopsi Balai
Penyuluhan Pertanian (BPP) sebagai yang terdepan dalam menggerakkan petani dan
penyuluh pertanian. Dalam rangka memajukan gerakan Kostratani, Menteri Pertanian
Syahrul Yasin Limpo menetapkan tingkat tanggung jawab. Di tingkat pusat, Menteri
Pertanian langsung memimpin Kostranas (Komando Strategi Pembangunan Nasional). Di
level Kostrada (Komando Strategi Pembangunan Pertanian Daerah) dibentuk bersama
dengan Gubernur. Selain itu, di tingkat kabupaten / kota juga terdapat Kostrawil (Komando
Strategi Pembangunan Pertanian Daerah) yang menjadi tanggung jawab walikota / walikota.
Kemudian, di tingkat jalan melalui BPP dibentuk Kostratani. Kostratani pasti membutuhkan
Sinergi dengan stakeholders lainnya, seperti pemerintah daerah (Pemprov Gammat), antar
kementerian lintas departemen dan di antara eselon di Kementerian Pertanian. Koordinasi
semacam ini diharapkan menjadi gerakan kolektif dan massa yang mampu membuat
perputaran kehidupan petani menjadi maju, berdaya, dan berdaya saing. Oleh karena itu,
Kostratani harus berpindah dari pusat ke daerah dalam waktu yang bersamaan. Untuk itu,
semua program pertanian dari Biro Teknis, pemerintah provinsi dan teritorial akan
dilaksanakan di Kostratani. Artinya Kostratani berada di garda terdepan dalam
melaksanakan semua rencana Kementerian Pertanian, terutama dalam upaya pemerintah
memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Indonesia. Melalui Kostratani setidaknya
mendorong tercapainya tujuan pembangunan pertanian, yaitu penyediaan pangan
Indonesia berpenduduk satu juta orang; meningkatkan kesejahteraan petani; meningkatkan
ekspor Pertanian; tingkatkan produktivitas, tingkatkan kualitas Kesinambungan dengan
produk pertanian.

Anda mungkin juga menyukai