Anda di halaman 1dari 12

TUGAS SEJARAH

Disusun Oleh Kelompok 2 Kelas XA2


Nama Anggota (Nomor Absen):

• Audric Althaf Aldjais (4)


• Benedict Orlando Leo (5)
• Bennaya Jonathan Raja Partogi Siagian (6)

1. Bandingkan kehidupan mansyarakat pada masa lampau dan pada masa sekarang

Ekonomi telah menjadi suatu bagian yang sangat penting dalam kehidupan manusia.
Ekonomi telah ada sejak zaman dahulu dan dengan seiring berjalnnya waktu, ekonomi telah
berkembang dari zaman praaksara sampai dengan abad ke-20, zaman sekarang.

Pada zaman prakaaksara belum ada sistem ekonomi, masa praaksara dibagi menjadi 4
yaitu masa nomaden, masa bercocok tanam, dan masa perundagian.
Pada masa nomaden manusia bertahan hidup dengan berburu binatang sebagai sumber
makanan. Manusia berpindah-pindah, tidak menetap karena mereka mengikuti binatang yang
berpindah-pindah karena berburu merupakan hal yang paling penting.

Setelah masa berburu dan menetap di gua, akal manusia semakin berkembang dan
sudah mulai mampu bercocok tanam dan mulai masa bercocok tanam. Tanaman yang biasanya
ditanam di masa ini adalah tanaman umbi-umbian seperti keladi, ubi, sukun, pisang, dan
rambutan. Selain bercocok tanam, manusia juga sudah memelihara hewan untuk diternak.
Hewan-hewan yang diternak biasanya adalah ayam dan babi. Dengan bercocok tanam dan
beternak, manusia bisa mengkonsumsi hasil tanaman dan ternak mereka sendiri dan tidak harus
bergantung pada berburu hewan seperti di masa sebelumnya. Pada masa ini manusia sudah
mulai hidup menetap dan memulai pertukaran barang/barter.
Pada masa perundagian manusia sudah berkembang dan dapat membuat dan
menggunakan alat untuk membantu dalam kehidupan sehari-harinya. Biasanya, alat yang
digunakan terbuat dari batu, kayu, dan logam. Di masa ini juga manusia mulai mengenal
pembuatan barang kerajinan tangan dari batu dan kayu. Masa ini disebut dengan masa
Perundagian. Sedangkan Undagi adalah sebutan untuk sekelompok masyarakat yang mahir dan
terampil membuat kerajinan. Barang yang dibuat contohnya seperti pembuatan gerabah,
sampan, dan perhiasan. Hasil produksi dari keterampilan-keterampilan tersebut nantinya akan
ditukar (barter) dengan kelompok masyarakat lainnya.
Setelah masa ini, perkembangan ekonomi masih berjalan terus, Seiring waktu,
masyarakat praaksara juga semakin mengenal perdagangan sampai antardaratan Asia Tenggara
lainnya. Perdagangan yang dilakukan juga masih bersifat barter, yaitu menukarkan barang-
barang berupa hasil bercocok tanam, gerabah, dan barang-barang dari logam.
Pada masa abad pertengahan perekonomian sudah berkembang dan manusia sudah
mulai berdagang barang. Sistem mata uangpun sudah muncul dan digunakan oleh manusia
untuk melakukan kegiatan jual beli/berdagang.

1
TUGAS SEJARAH

Pada masa abad 20 sampai sekarang, perekonomian sudah berkembang jauh. Pada abad
20, perekonomian sudah mengenal pasar yang merupakan tempat bertemunya penjual dan
pembeli untuk melakukan transaksi jual-beli produk barang dan atau jasa. Transaksi jual-beli
yang terjadi tidak selalu memerlukan lokasi fisik. Pasar yang dimaksud bisa merujuk kepada
suatu negara tempat suatu barang dijual dan dipasarkan.

Terdapat 5 jenis pasar yaitu:


1. Pasar barang menggambarkan pertemuan antara permintaan dan penawaran akan
barang. Sebuah perusahaan atau individu dapat beroperasi di pasar barang dengan
menawarkan barang hasil produksi atau pula melakukan permintaan akan produk.
2. Pasar tenaga kerja merupakan pertemuan antara permintaan dan penawaran tenaga
kerja. Pertemuan ini akan menghasilkan konsep upah dan jumlah tenaga kerja yang
dibutuhkan. Biasanya yang melakukan permintaan adalah badan usaha (perusahaan),
lembaga-lembaga, instasi-instasi, atau dapat juga perseorangan, sedangkan yang
melakukan penawaran tenaga kerja adalah angkatan kerja yang tersedia di pasar kerja.
3. Pasar uang adalah pertemuan antara permintaan dan penawaran uang. Dalam pasar
uang yang ditransaksikan adalah hak menggunakan uang untuk jangka waktu tertentu.
Di pasar uang terjadi pinjam meminjam dana, yang selanjutnya menimbulkan
hubungan utang piutang. Pihak yang melakukan penawaran uang adalah otoritas
moneter (Bank sentral dan pemerintah) dan lembaga keuangan (bank dan bukan bank),
sedangkan pihak yang melakukan permintaan adalah masyarakat (rumah tangga dan
perusahaan).
4. Pasar modal dalam arti sempit identik dengan bursa efek. Dalam arti luas, pasar modal
adalah pertemuan antara mereka yang mempunyai dana dengan mereka yang
membutuhkan dana untuk modal usaha. Jika pasar uang lebih memfokuskan pada
penggunaan jangka pendek, maka pasar modal lebih memfokuskan pada penggunaan
jangka panjang.
5. Pasar luar negeri menggambarkan hubungan antara permintaan dalam negeri akan
produk impor dan penawaran ke luar negeri berupa produk ekspor.
Budaya merupakan suatu cara hidup yang berkembang, dan dimiliki bersama oleh
sebuah kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke generasi.[2] Budaya terbentuk dari
banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas,
pakaian, bangunan, dan karya seni.
Peninggalan kebudayaan pada masa praaksara di Indonesia sangatlah banyak, terutama
pada zaman batu. Kebudayaan zaman batu terbagi lagi menjadi kebudayaan zaman batu tua
(palaeolithikum), kebudayaan batu madya (mesolithikum), kebudayaan batu muda
(neolithikum), dan kebudayaan batu besar (megalithikum). Pada setiap kebudayaan batu ini,
terdapat alat-alat hasil yang dihasilkan untuk membantu manusia dalam melakukan kegiatan
sehari-hari.
Kebudayaan pada abad 20 sampai sekarang di Indonesia sudah berkurang. Seiring
berjalannya waktu, budaya Indonesia semakin hilang, dan juga negara-negara lain karena
pengaruh dari barat. Budaya di dunia sekarang ini di dominasi oleh budaya barat seperti

2
TUGAS SEJARAH

pakaian, film, lagu, dan banyak lainnya. Hal ini disebabkan oleh media-media sosial yang
sangat berpengaruh pada zaman sekarang.

3
TUGAS SEJARAH

2. Perbandingan Pendidikan di Kota dan di Daerah pada Masa Pandemi


Umat manusia tidak akan pernah melupakan periode awal hingga pertengahan bulan
Maret tahun 2020, momen dimana dunia dikejutkan oleh merebaknya virus mematikan Covid-
19 yang bermula di Wuhan ke seluruh dunia termasuk negara-negara Eropa, Italia salah
satunya, yang pernah memuncaki peringkat panjang korban penularan dan kematian. Sungguh
tidak disangka siapapun, isu kesehatan seperti ini muncul di tengah-tengah perkembangan
teknologi medis dan perawatan yang semakin pesat dan signifikan dalam waktu yang singkat.
Namun melalui fenomena yang mengkhawatirkan ini, kita disadarkan akan banyak hal
terutama kebersihan, seleksi alam terhadap berbagai bentuk bisnis dan pertokoan, dan tak
terlepas pula, dunia pendidikan dan para warganya.

Dunia pendidikan Indonesia telah lama berjibaku dengan masalah yang “itu-itu saja”.
Salah satunya diakibatkan oleh keuangan negara yang dikelola secara kurang seimbang,
dimana sebagian besar porsi dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur dan program-
program jangka pendek, dibandingkan pendidikan bagi para generasi penerus. Padahal sudah
jelas, jutaan masyarakat Indonesia meyakini bahwa masa depan Indonesia ada di tangan para
muda-mudi pelajar. Di tengah pandemi seperti ini, bagaimana kabar mereka? Ratus ribuan
sekolah di seluruh Indonesia, mulai dari jenjang SD hingga SMA dan Perguruan Tinggi yang
berada di zona bahaya Covid-19, wajib tutup untuk sementara waktu. Hal ini ditujukan untuk
mencegah terjadinya transmisi virus Covid-19 melalui interaksi antar warga sekolah yang rutin
dan cenderung intens. Baik di desa maupun di kota, semuanya harus menjalani sekolah dari
rumah. Di sinilah bibit-bibit permasalahan tersebut mulai bermunculan.

Pertama, pendidikan jarak jauh di wilayah pedesaan. Terdapat banyak tantangan bagi
negara berkembang untuk menyediakan layanan pendidikan yang baik, terutama di daerah
pedesaan dan terpencil. Indonesia tidak terkecuali. Walaupun akses ke pendidikan dasar di
Indonesia telah mencapai partisipasi universal, kualitas layanan pendidikan dan hasil belajar
peserta didik masih rendah. Belum terlepas dari masalah-masalah yang ada ketika sekolah
luring, kini ketika semua mengandalkan daring, masalah lain semakin banyak bermunculan,
antara lain sebagai berikut:

1. Sarana dan Prasarana


2. Keuangan
3. Tingkat pendidikan orangtua

Siswi di wilayah terpencil Kebumen menggunakan Walkie-Talkie dalam belajar


(Sumber: Kebumen Expres)

4
TUGAS SEJARAH

Guru yang mendatangi rumah masing-masing muridnya untuk mengajar


(Sumber: Regional Kompas)

Grafik persebaran Internet di Indonesia


(Sumber: Detik)

Sarana dan/atau Prasarana merupakan masalah yang cukup serius, karena banyak sekali
lingkungan pedesaan yang masih sangat terpencil dan tidak memperoleh dukungan sarana
dan/atau prasarana dari pusat terutama dalam wujud listrik dan fasilitas belajar itu sendiri,
terutama jaringan internet yang masih lemah di berbagai titik. Banyak guru di berbagai desa
harus datang ke rumah masing-masing anak untuk mengajari mereka secara pribadi, seperti
yang terjadi di Kalimantan Barat. Keuangan berkaitan erat dengan pemutusan hubungan kerja
(PHK) massal yang terjadi di banyak perusahaan, serta banyaknya usaha mandiri kelas kecil
dan menengah serta industri rumah tangga warga yang mulai kehilangan fondasinya. Satu per
satu tutup, menutup tingkap-tingkap penghasilan untuk setiap keluarga yang hidup
daripadanya. Banyak sekali kepala keluarga yang harus luntang lantung mencari nafkah dan
mata pencaharian, tidak sempat memikirkan bagaimana pendidikan anaknya. Keuangan ini
juga membatasi keluarga-keluarga untuk membeli fasilitas yang memadai dan mumpuni,
minimal televisi untuk mengikuti siaran pendidikan nasional atau jika bisa tablet atau laptop
murah. Selain itu, banyak anak-anak yang diajak berladang untuk membantu orang tuanya
menggenjot hasil produksi, untuk dijual dan bisa memperoleh upah. Kondisi ini sangat
memprihatinkan, menyambung ke poin ketiga dimana pendidikan para orang tua murid sama
sekali tidak bisa diandalkan. Kebanyakan orang tua murid yang berada di lingkungan pedesaan
bekerja, baik bekerja untuk orang lain di dalam korporasi maupun mendirikan usaha mandiri.
Kebanyakan pula bahkan putus sekolah di tengah jalan, baik SMA, SMP, bahkan SD. Padahal
alternatif terdekat untuk mengedukasi murid itu sendiri adalah orang tua mereka. Namun apa
daya jika kebanyakan orang tua di wilayah pedesaan justru tak bisa diharapkan. Semua situasi

5
TUGAS SEJARAH

dan kondisi yang ada ini mengakibatkan berpotensinya sebanyak 91 ribu anak di seluruh
Indonesia untuk putus sekolah. Hal ini akan berantai dan diikuti oleh kerugian pendapatan
seumur hidup mencapai 151 miliar dolar, bahkan akan lebih besar lagi jika pendidikan dari
rumah benar-benar dipaksakan untuk tetap ada.

Bagaimana dengan di kota? Memang, pembelajaran dari rumah yang dialami oleh
murid yang tinggal di wilayah perkotaan cenderung tidak mengalami hambatan-hambatan yang
begitu mendasar dan esensial seperti yang dialami oleh murid-murid di wilayah pedesaan
sebagaimana diuraikan pada bagian sebelumnya. Namun di lain sisi, ada beberapa hal yang
masih tak terhindarkan, di antaranya:

1. Kendala teknis
2. Kesulitan dalam beradaptasi
3. Pengelolaan waktu dan pikiran

Contoh tata letak mandiri kelas daring siswa/i di perkotaan


(Sumber: Tribun)

Perhatikan, bagaimana tantangan murid di kota begitu berbeda dengan murid di


pedesaan. Apabila murid di pedesaan cenderung berhadapan dengan putus sekolah itu sendiri,
murid di perkotaan justru sebagian besar berhadapan dengan masalah yang ada di dalam dirinya
sendiri. Dua di antaranya adalah kesulitan dalam adaptasi, dan pengelolaan. Kendala teknis
memang akan selalu terjadi, tidak terhindarkan bahwa kesalahan dan error akan terjadi di suatu
alat dan sistem yang dirancang oleh manusia. Koneksi yang bermasalah, jaringan nirkabel yang
kurang kuat, perangkat yang kedaluwarsa, dan lain-lain, masih banyak terjadi di ibukota
sekalipun.
Tak dapat dipungkiri bahwa melalui pendidikan jarak jauh di perkotaan dan sekolah
daring yang sedang dijalani, kebebasan merupakan suatu kata yang tidak lagi asing. Setiap
siswa mendapat ‘kebebasan’ yang dahulu mereka damba-dambakan ketika sekolah luring,
dimana banyak dari murid-murid kota merasa jenuh akan keterkekangan mereka terhadap
rutinitas yang membosankan dan repetitif. Namun kini, mereka dikejutkan dengan metode
baru. Bebas. Ya, banyak sekali waktu luang dan kesempatan para murid untuk bebas. Hal ini
membuat mereka kesulitan untuk beradaptasi, apalagi pandemi ini terjadi tepat sebelum dan
selama liburan kelulusan, hingga kini. Suasana santai dan bermalas-malasan yang masih
melekat erat, justru makin melekat karena sekolah daring. Shock therapy yang biasa mereka
alami ketika masuk kembali ke sekolah secara luring, tidak mereka alami. Di kelas sekalipun,
banyak kesempatan untuk mereka mematikan kamera dan mikrofon, titip absen ke teman, dan
pergi dari hadapan laptop untuk bersantai ria. Kesulitan dalam beradaptasi dengan kebebasan
ini, bagaikan orang miskin yang tiba-tiba dihadiahi uang bermilyaran rupiah. Senang, terkejut,

6
TUGAS SEJARAH

namun bingung dan tidak bijak dalam mengelolanya. Hal ini berlanjut ke poin pengelolaan
waktu dan pikiran, dimana di tengah kebebasan yang berlimpah ruah ini, murid cenderung
untuk tidak memanfaatkannya secara optimal dan justru seakan-akan “memperpanjang”
liburan itu sendiri yang sudah mereka alami sejak pertengahan bulan April. Hal ini kemudian
membuat mereka berantakan dalam mengatur dirinya sendiri, belum lagi tekanan ujian dan
tugas-tugas yang seringkali tidak masuk akal jumlah dan bobotnya. Stres dan depresi sangat
mungkin terjadi, mengingat para murid tidak bisa berinteraksi secara langsung dengan teman-
teman yang biasa menjadi hiburan dan pelipur lara.
Namun dengan demikian, apakah kita akan meratap begitu saja, menanti dengan
menyedihkan agar pandemi ini segera berlalu? Menurut saya, tidak. Ada banyak solusi dan
pelajaran yang bisa kita petik sebagai buah dari situasi yang baru ini. Bisa jadi, pembelajaran
daring ini bisa menjadi kesempatan seluruh warga masyarakat Indonesia untuk mulai
bersentuhan dengan dunia di dalam genggaman, dunia maya, dan internet yang begitu luas.
Sudah saatnya Indonesia melek teknologi, dan mulai menyadari pentingnya perkembangan
saintek untuk masa depan bangsa. Kendati demikian, apa saja solusi yang bisa ditawarkan?
Antara lain sebagai berikut:
1. Edukasi untuk para guru terkait dengan metode pengajaran daring.
2. Pemenuhan fasilitas belajar untuk setiap siswa.
3. Memanfaatkan berbagai media sosial untuk mendidik siswa dari rumah.
4. Supervisi yang ketat untuk memastikan kehadiran dan keseriusan siswa.
5. Forum berbagi dan sharing antar guru.

Forum pendidikan daring buatan Kemdikbud


(Sumber: 99)

Sistem Pembelajaran Daring (SPADA) di berbagai Perguruan Tinggi Negeri


(Sumber: Evima)

Keempat hal ini memang sangat prinsipil dan penting dalam pemenuhan kebutuhan
belajar secara jarak jauh. Edukasi tenaga pendidik tentu dibutuhkan, karena banyak dari mereka
yang masih meraba-raba teknologi dan belum begitu mengenal dan paham betul cara

7
TUGAS SEJARAH

memanfaatkannya secara efisien dan efektif dalam pembelajaran. Hal ini bisa diatasi dengan
pengayaan dalam forum saling berbagi dan sharing di antara para guru. Pemenuhan fasilitas
belajar untuk setiap siswa, sudah cukup jelas. Memanfaatkan berbagai media sosial yang
menjadi dunia keseharian siswa perkotaan, untuk tugas-tugas yang sifatnya menggerakkan,
humaniora, motivasi, sehingga bisa menyebar energi positif di ekosistem dunia maya. Atau
bisa juga menggerakkan warga yang sukarela ingin mengajar menjadi guru di wilayah-wilayah
tertentu. Terakhir adalah supervisi yang ketat, hal ini terutama untuk para murid di perkotaan,
yang sering membolos online dengan berbagai akal bulus dan cara-cara licik mereka masing-
masing. Hal ini tentu harus diberantas dan dientaskan, guna memastikan bahwa pendidikan
yang mereka peroleh tidak sia-sia dan dapat dimanfaatkan secara optimal. Selain itu, bisa juga
dengan merancang sistem pembelajaran daring yang mutakhir, fleksibel, dan mampu
menyesuaikan dengan target dan capaian akhir kurikulum tiap jenjang pendidikan.

Badai akan, dan pasti berlalu. Perbedaan pendidikan pada masa pandemi di pedesaan
dan perkotaan memang cukup jelas, yang dihadapi oleh setiap individu menurut lingkungan
tempat tinggalnya secara eksplisit sangat berbeda. Dalam menyikapi ini, analisis yang teliti dan
cermat dibutuhkan untuk mendaftar kebutuhan dan solusi yang harus ditemukan. Indonesia
punya banyak akal, setidaknya menurut band rock The Panturas. Kiranya dunia pendidikan
Indonesia sukses dan menemukan cahaya masa depan yang gemilang. AMDG!

8
TUGAS SEJARAH

3. Buatlah perkembangan teknologi dari masa lampau sampai jaman modern


Seiring berjalannya waktu, teknologi terus mengalami perubahan. Perubahan ini tentu
didasari dengan kebutuhan manusia yang terus berubah:
1. Teknologi zaman pra-sejarah
Pra-sejarah adalah masa dimana manusia hidup sebelum mengenal tulisan. Api
termasuk penemuan teknologi pertama manusia pada zaman ini. Tetapi temuan pertama
manusia bukanlah api, melainkan alat-alat batu. Sesuai apa yang dikatakan Mark
Moore, seorang arkeolog dari University of New England Armidale, Australia, batu
telah dimanfaatkan manusia untuk mempermudah kesehariannya sejak 3.2 juta tahun
lalu. Pada zaman ini, manusia cenderung memanfaatkan teknologi yang mereka buat
untuk kepentingan mereka sendiri.

2. Teknologi zaman kuno


Zaman kuno disini yang dimaksud adalah zaman setelah prasejarah sebelum
abad pertengahan. Zaman ini rentan waktunya cukup lama, termasuk zaman nabi-nabi,
peradaban kuno, dan lain-lain. Sehingga banyak penemuan-penemuan pertama yang
menjadi dasar untuk penemuan selanjutnya ditemukan di zaman ini. Peradaban manusia
berkembang pesat. Sebagai contoh adalah peradaban Mesir Kuno yaitu pyramid.
Bahkan teknik bedah plastic sudah ditemukan dasarnya pada zaman ini. Manusia mulai
membuat teknologi untuk keperluan masal, seperti kapal dan bangunan. Pada zaman
ini manusia juga sudah mengenal tulisan. Ditemukan peninggalan sejarah yang terdapat
tulisan.

3. Teknologi zaman pertengahan


Menurut beberapa sumber, zaman pertengahan adalah sekitar abad ke-5 masehi
sampai abad ke-15 masehi. Perkembangan teknologi pada masa ini adalah dari sisi
seni. Pada masa ini, banyak kesenian-kesenian baru muncul. Jika dilihat dari sisi
geografisnya, benua Eropalah rajanya pada masa ini. Perkembangan teknologi hampir
semua dipelopori orang-orang Eropa. Ilmu pengetahuan mulai berkembang pesat,
dengan ditemukannya rumus-rumus matematika dan teori-teori fisika. Pada zaman ini
juga penjelajahan mulai umum dilakukan. Sehingga sudah bisa ditemukan kompas pada
zaman ini.
4. Teknologi era revolusi industri

Manusia yang bertambah banyak menandakan permintaan akan kebutuhan


hidup semakin banyak. Teknologi pada masa ini banyak ditemukan berupa mesin-
mesin yang mempunyai kemampuan produksi masal. Perkembangan teknologi pada
masa ini juga merubah perilaku sosial orang-orang yang ada. Sebenarnya tidak ada
periode waktu tertentu untuk era revolusi industri. Revolusi industri pertama kali terjadi
pada abad 17 – abad 18. Revolusi industri ditandai dengan perubahan besar hampir di
setiap sisi kehidupan manusianya, yang tentu saja tidak bisa lepas dari teknologi.

9
TUGAS SEJARAH

5. Perkembangan teknologi abad 20 – sekarang.


Teknologi bukan lagi membantu manusia untuk mencukupi kebutuhannya.
Teknologi mulai diciptakan untuk memanjakan manusia, untuk dijadikan simbol sosial.
Contohnya mobil. Awal penciptaan mobil adalah untuk mempercepat manusia
menempuh perjalanan jauh. Logikanya, hal yang dibutuhkan untuk membuat sebuah
mobil sesuai tujuan utamanya adalah ban, bahan bakar, dan mesin. Tapi sekarang kita
bisa lihat, mobil bukan hanya sebagai alat transportasi. Dengan segala fitur canggih di
dalamnya, mobil seakan menjadi indikator status sosial seseorang. Salah satu lagi
contoh teknologi yang sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan manusia, tapi hanya untuk
memanjakan manusia adalah sistem belanja online. Manusia tetap bisa belanja tanpa
koneksi internet, tapi dengan adanya sistem belanja online, manusia seakan
dimanjakan.
Jika kita lihat polanya, semakin lama, teknologi bukan hanya membantu kehidupan
manusia. Tapi perlahan mulai menggeser dan menggantikan kehidupan manusia. Seperti
penggantian tenaga kerja dengan mesin. Selama peradaban manusia masih ada, teknologi akan
terus berkembang. Untuk itu agar tidak kalah dengan teknologi, kita sebagai manusia yang
hidup di era teknologi maju harus bisa mengendalikan teknologi yang ada.

10
TUGAS SEJARAH

Referensi-referensi
2016, F. R. E. O. |. (2016, February 5). Alat Batu, Teknologi Pertama Manusia. Retrieved 16 November
2020, from https://historia.id/kuno/articles/alat-batu-teknologi-pertama-manusia-DbN10

A. (2016a, April 13). KEBUDAYAAN ZAMAN PRAAKSARA. Retrieved 16 November 2020, from
https://adinda491.wordpress.com/2016/04/13/kebudayaan-zaman-praaksara/

Andriani, D. (2020, May 5). Ini Empat Tantangan Sekolah Jarak Jauh. Retrieved 16 November 2020,
from https://lifestyle.bisnis.com/read/20200505/220/1236959/ini-empat-tantangan-sekolah-jarak-
jauh

Barus, R. A. (n.d.). Pengertian Zaman Prasejarah dan Pembagian Zaman Prasejarah Beserta
Penjelasannya Terlengkap. Retrieved 16 November 2020, from
https://www.edukasinesia.com/2018/03/pengertian-zaman-prasejarah-dan-pembagian-
zaman-prasejarah-beserta-penjelasannya-terlengkap.html

Gupta, D., & Khairina, N. N. (2020, August 19). COVID-19 dan Ketidaksetaraan dalam Proses
Belajar di Indonesia: Empat Cara untuk Menjembatani Kesenjangan. Retrieved 16
November 2020, from https://blogs.worldbank.org/id/eastasiapacific/covid-19-dan-
ketidaksetaraan-dalam-proses-belajar-di-indonesia-empat-cara-untuk
Harususilo, Y. E. (2020, July 7). Kemendikbud Pastikan Belajar dari Rumah Tidak Akan
Permanen Halaman all - Kompas.com. Retrieved 16 November 2020, from
https://edukasi.kompas.com/read/2020/07/07/085317171/kemendikbud-pastikan-belajar-
dari-rumah-tidak-akan-permanen?page=all
Khasanah, M. (2015, June 23). Perkembangan Kebudayaan Masa Kini - Kompasiana.com.
Retrieved 16 November 2020, from
https://www.kompasiana.com/mauidhotulkhasanah/54f73242a3331135728b46ea/perkemb
angan-kebudayaan-masa-kini
Kumar, S. (2020, April 23). 5 Common Problems Faced By Students In eLearning And How
To Overcome Them. Retrieved 16 November 2020, from https://elearningindustry.com/5-
common-problems-faced-by-students-in-elearning-overcome

Newhall, R. (2020, April 22). Ways That COVID-19 Is Affecting Students All Over The
World. Retrieved 16 November 2020, from https://elearningindustry.com/covid-19-
coronavirus-is-affecting-students-world
S. (2016, April 10). Inilah 10 Teknologi Modern Yang Sudah Ada Sejak Zaman Kuno.
Retrieved 16 November 2020, from
https://indocropcircles.wordpress.com/2016/04/02/inilah-10-teknologi-moden-yang-
sudah-ada-sejak-zaman-kuno/
S. (2019, August 28). Masa Praaksara – Sejarah Kelas 10 – Pengertian, Waktu, dan Cara Hidup.
Retrieved 16 November 2020, from https://www.quipper.com/id/blog/mapel/sejarah/masa-
praaksara-sejarah-kelas-

11
TUGAS SEJARAH

10/#:%7E:text=Hasil%20penelitian%20berupa%20fosil%20maupun,pula%20dengan%20
masa%20food%20gathering

Tyas, A. (2019, September 12). Sejarah Kelas 10 | Mengenal Aspek Ekonomi Pada Masa
Praaksara. Retrieved 16 November 2020, from https://blog.ruangguru.com/ekonomi-
praaksara
Wikipedia contributors. (2007, April 7). Pasar (ekonomi). Retrieved 16 November 2020, from
https://id.wikipedia.org/wiki/Pasar_(ekonomi)

12

Anda mungkin juga menyukai