1. Bandingkan kehidupan mansyarakat pada masa lampau dan pada masa sekarang
Ekonomi telah menjadi suatu bagian yang sangat penting dalam kehidupan manusia.
Ekonomi telah ada sejak zaman dahulu dan dengan seiring berjalnnya waktu, ekonomi telah
berkembang dari zaman praaksara sampai dengan abad ke-20, zaman sekarang.
Pada zaman prakaaksara belum ada sistem ekonomi, masa praaksara dibagi menjadi 4
yaitu masa nomaden, masa bercocok tanam, dan masa perundagian.
Pada masa nomaden manusia bertahan hidup dengan berburu binatang sebagai sumber
makanan. Manusia berpindah-pindah, tidak menetap karena mereka mengikuti binatang yang
berpindah-pindah karena berburu merupakan hal yang paling penting.
Setelah masa berburu dan menetap di gua, akal manusia semakin berkembang dan
sudah mulai mampu bercocok tanam dan mulai masa bercocok tanam. Tanaman yang biasanya
ditanam di masa ini adalah tanaman umbi-umbian seperti keladi, ubi, sukun, pisang, dan
rambutan. Selain bercocok tanam, manusia juga sudah memelihara hewan untuk diternak.
Hewan-hewan yang diternak biasanya adalah ayam dan babi. Dengan bercocok tanam dan
beternak, manusia bisa mengkonsumsi hasil tanaman dan ternak mereka sendiri dan tidak harus
bergantung pada berburu hewan seperti di masa sebelumnya. Pada masa ini manusia sudah
mulai hidup menetap dan memulai pertukaran barang/barter.
Pada masa perundagian manusia sudah berkembang dan dapat membuat dan
menggunakan alat untuk membantu dalam kehidupan sehari-harinya. Biasanya, alat yang
digunakan terbuat dari batu, kayu, dan logam. Di masa ini juga manusia mulai mengenal
pembuatan barang kerajinan tangan dari batu dan kayu. Masa ini disebut dengan masa
Perundagian. Sedangkan Undagi adalah sebutan untuk sekelompok masyarakat yang mahir dan
terampil membuat kerajinan. Barang yang dibuat contohnya seperti pembuatan gerabah,
sampan, dan perhiasan. Hasil produksi dari keterampilan-keterampilan tersebut nantinya akan
ditukar (barter) dengan kelompok masyarakat lainnya.
Setelah masa ini, perkembangan ekonomi masih berjalan terus, Seiring waktu,
masyarakat praaksara juga semakin mengenal perdagangan sampai antardaratan Asia Tenggara
lainnya. Perdagangan yang dilakukan juga masih bersifat barter, yaitu menukarkan barang-
barang berupa hasil bercocok tanam, gerabah, dan barang-barang dari logam.
Pada masa abad pertengahan perekonomian sudah berkembang dan manusia sudah
mulai berdagang barang. Sistem mata uangpun sudah muncul dan digunakan oleh manusia
untuk melakukan kegiatan jual beli/berdagang.
1
TUGAS SEJARAH
Pada masa abad 20 sampai sekarang, perekonomian sudah berkembang jauh. Pada abad
20, perekonomian sudah mengenal pasar yang merupakan tempat bertemunya penjual dan
pembeli untuk melakukan transaksi jual-beli produk barang dan atau jasa. Transaksi jual-beli
yang terjadi tidak selalu memerlukan lokasi fisik. Pasar yang dimaksud bisa merujuk kepada
suatu negara tempat suatu barang dijual dan dipasarkan.
2
TUGAS SEJARAH
pakaian, film, lagu, dan banyak lainnya. Hal ini disebabkan oleh media-media sosial yang
sangat berpengaruh pada zaman sekarang.
3
TUGAS SEJARAH
Dunia pendidikan Indonesia telah lama berjibaku dengan masalah yang “itu-itu saja”.
Salah satunya diakibatkan oleh keuangan negara yang dikelola secara kurang seimbang,
dimana sebagian besar porsi dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur dan program-
program jangka pendek, dibandingkan pendidikan bagi para generasi penerus. Padahal sudah
jelas, jutaan masyarakat Indonesia meyakini bahwa masa depan Indonesia ada di tangan para
muda-mudi pelajar. Di tengah pandemi seperti ini, bagaimana kabar mereka? Ratus ribuan
sekolah di seluruh Indonesia, mulai dari jenjang SD hingga SMA dan Perguruan Tinggi yang
berada di zona bahaya Covid-19, wajib tutup untuk sementara waktu. Hal ini ditujukan untuk
mencegah terjadinya transmisi virus Covid-19 melalui interaksi antar warga sekolah yang rutin
dan cenderung intens. Baik di desa maupun di kota, semuanya harus menjalani sekolah dari
rumah. Di sinilah bibit-bibit permasalahan tersebut mulai bermunculan.
Pertama, pendidikan jarak jauh di wilayah pedesaan. Terdapat banyak tantangan bagi
negara berkembang untuk menyediakan layanan pendidikan yang baik, terutama di daerah
pedesaan dan terpencil. Indonesia tidak terkecuali. Walaupun akses ke pendidikan dasar di
Indonesia telah mencapai partisipasi universal, kualitas layanan pendidikan dan hasil belajar
peserta didik masih rendah. Belum terlepas dari masalah-masalah yang ada ketika sekolah
luring, kini ketika semua mengandalkan daring, masalah lain semakin banyak bermunculan,
antara lain sebagai berikut:
4
TUGAS SEJARAH
Sarana dan/atau Prasarana merupakan masalah yang cukup serius, karena banyak sekali
lingkungan pedesaan yang masih sangat terpencil dan tidak memperoleh dukungan sarana
dan/atau prasarana dari pusat terutama dalam wujud listrik dan fasilitas belajar itu sendiri,
terutama jaringan internet yang masih lemah di berbagai titik. Banyak guru di berbagai desa
harus datang ke rumah masing-masing anak untuk mengajari mereka secara pribadi, seperti
yang terjadi di Kalimantan Barat. Keuangan berkaitan erat dengan pemutusan hubungan kerja
(PHK) massal yang terjadi di banyak perusahaan, serta banyaknya usaha mandiri kelas kecil
dan menengah serta industri rumah tangga warga yang mulai kehilangan fondasinya. Satu per
satu tutup, menutup tingkap-tingkap penghasilan untuk setiap keluarga yang hidup
daripadanya. Banyak sekali kepala keluarga yang harus luntang lantung mencari nafkah dan
mata pencaharian, tidak sempat memikirkan bagaimana pendidikan anaknya. Keuangan ini
juga membatasi keluarga-keluarga untuk membeli fasilitas yang memadai dan mumpuni,
minimal televisi untuk mengikuti siaran pendidikan nasional atau jika bisa tablet atau laptop
murah. Selain itu, banyak anak-anak yang diajak berladang untuk membantu orang tuanya
menggenjot hasil produksi, untuk dijual dan bisa memperoleh upah. Kondisi ini sangat
memprihatinkan, menyambung ke poin ketiga dimana pendidikan para orang tua murid sama
sekali tidak bisa diandalkan. Kebanyakan orang tua murid yang berada di lingkungan pedesaan
bekerja, baik bekerja untuk orang lain di dalam korporasi maupun mendirikan usaha mandiri.
Kebanyakan pula bahkan putus sekolah di tengah jalan, baik SMA, SMP, bahkan SD. Padahal
alternatif terdekat untuk mengedukasi murid itu sendiri adalah orang tua mereka. Namun apa
daya jika kebanyakan orang tua di wilayah pedesaan justru tak bisa diharapkan. Semua situasi
5
TUGAS SEJARAH
dan kondisi yang ada ini mengakibatkan berpotensinya sebanyak 91 ribu anak di seluruh
Indonesia untuk putus sekolah. Hal ini akan berantai dan diikuti oleh kerugian pendapatan
seumur hidup mencapai 151 miliar dolar, bahkan akan lebih besar lagi jika pendidikan dari
rumah benar-benar dipaksakan untuk tetap ada.
Bagaimana dengan di kota? Memang, pembelajaran dari rumah yang dialami oleh
murid yang tinggal di wilayah perkotaan cenderung tidak mengalami hambatan-hambatan yang
begitu mendasar dan esensial seperti yang dialami oleh murid-murid di wilayah pedesaan
sebagaimana diuraikan pada bagian sebelumnya. Namun di lain sisi, ada beberapa hal yang
masih tak terhindarkan, di antaranya:
1. Kendala teknis
2. Kesulitan dalam beradaptasi
3. Pengelolaan waktu dan pikiran
6
TUGAS SEJARAH
namun bingung dan tidak bijak dalam mengelolanya. Hal ini berlanjut ke poin pengelolaan
waktu dan pikiran, dimana di tengah kebebasan yang berlimpah ruah ini, murid cenderung
untuk tidak memanfaatkannya secara optimal dan justru seakan-akan “memperpanjang”
liburan itu sendiri yang sudah mereka alami sejak pertengahan bulan April. Hal ini kemudian
membuat mereka berantakan dalam mengatur dirinya sendiri, belum lagi tekanan ujian dan
tugas-tugas yang seringkali tidak masuk akal jumlah dan bobotnya. Stres dan depresi sangat
mungkin terjadi, mengingat para murid tidak bisa berinteraksi secara langsung dengan teman-
teman yang biasa menjadi hiburan dan pelipur lara.
Namun dengan demikian, apakah kita akan meratap begitu saja, menanti dengan
menyedihkan agar pandemi ini segera berlalu? Menurut saya, tidak. Ada banyak solusi dan
pelajaran yang bisa kita petik sebagai buah dari situasi yang baru ini. Bisa jadi, pembelajaran
daring ini bisa menjadi kesempatan seluruh warga masyarakat Indonesia untuk mulai
bersentuhan dengan dunia di dalam genggaman, dunia maya, dan internet yang begitu luas.
Sudah saatnya Indonesia melek teknologi, dan mulai menyadari pentingnya perkembangan
saintek untuk masa depan bangsa. Kendati demikian, apa saja solusi yang bisa ditawarkan?
Antara lain sebagai berikut:
1. Edukasi untuk para guru terkait dengan metode pengajaran daring.
2. Pemenuhan fasilitas belajar untuk setiap siswa.
3. Memanfaatkan berbagai media sosial untuk mendidik siswa dari rumah.
4. Supervisi yang ketat untuk memastikan kehadiran dan keseriusan siswa.
5. Forum berbagi dan sharing antar guru.
Keempat hal ini memang sangat prinsipil dan penting dalam pemenuhan kebutuhan
belajar secara jarak jauh. Edukasi tenaga pendidik tentu dibutuhkan, karena banyak dari mereka
yang masih meraba-raba teknologi dan belum begitu mengenal dan paham betul cara
7
TUGAS SEJARAH
memanfaatkannya secara efisien dan efektif dalam pembelajaran. Hal ini bisa diatasi dengan
pengayaan dalam forum saling berbagi dan sharing di antara para guru. Pemenuhan fasilitas
belajar untuk setiap siswa, sudah cukup jelas. Memanfaatkan berbagai media sosial yang
menjadi dunia keseharian siswa perkotaan, untuk tugas-tugas yang sifatnya menggerakkan,
humaniora, motivasi, sehingga bisa menyebar energi positif di ekosistem dunia maya. Atau
bisa juga menggerakkan warga yang sukarela ingin mengajar menjadi guru di wilayah-wilayah
tertentu. Terakhir adalah supervisi yang ketat, hal ini terutama untuk para murid di perkotaan,
yang sering membolos online dengan berbagai akal bulus dan cara-cara licik mereka masing-
masing. Hal ini tentu harus diberantas dan dientaskan, guna memastikan bahwa pendidikan
yang mereka peroleh tidak sia-sia dan dapat dimanfaatkan secara optimal. Selain itu, bisa juga
dengan merancang sistem pembelajaran daring yang mutakhir, fleksibel, dan mampu
menyesuaikan dengan target dan capaian akhir kurikulum tiap jenjang pendidikan.
Badai akan, dan pasti berlalu. Perbedaan pendidikan pada masa pandemi di pedesaan
dan perkotaan memang cukup jelas, yang dihadapi oleh setiap individu menurut lingkungan
tempat tinggalnya secara eksplisit sangat berbeda. Dalam menyikapi ini, analisis yang teliti dan
cermat dibutuhkan untuk mendaftar kebutuhan dan solusi yang harus ditemukan. Indonesia
punya banyak akal, setidaknya menurut band rock The Panturas. Kiranya dunia pendidikan
Indonesia sukses dan menemukan cahaya masa depan yang gemilang. AMDG!
8
TUGAS SEJARAH
9
TUGAS SEJARAH
10
TUGAS SEJARAH
Referensi-referensi
2016, F. R. E. O. |. (2016, February 5). Alat Batu, Teknologi Pertama Manusia. Retrieved 16 November
2020, from https://historia.id/kuno/articles/alat-batu-teknologi-pertama-manusia-DbN10
A. (2016a, April 13). KEBUDAYAAN ZAMAN PRAAKSARA. Retrieved 16 November 2020, from
https://adinda491.wordpress.com/2016/04/13/kebudayaan-zaman-praaksara/
Andriani, D. (2020, May 5). Ini Empat Tantangan Sekolah Jarak Jauh. Retrieved 16 November 2020,
from https://lifestyle.bisnis.com/read/20200505/220/1236959/ini-empat-tantangan-sekolah-jarak-
jauh
Barus, R. A. (n.d.). Pengertian Zaman Prasejarah dan Pembagian Zaman Prasejarah Beserta
Penjelasannya Terlengkap. Retrieved 16 November 2020, from
https://www.edukasinesia.com/2018/03/pengertian-zaman-prasejarah-dan-pembagian-
zaman-prasejarah-beserta-penjelasannya-terlengkap.html
Gupta, D., & Khairina, N. N. (2020, August 19). COVID-19 dan Ketidaksetaraan dalam Proses
Belajar di Indonesia: Empat Cara untuk Menjembatani Kesenjangan. Retrieved 16
November 2020, from https://blogs.worldbank.org/id/eastasiapacific/covid-19-dan-
ketidaksetaraan-dalam-proses-belajar-di-indonesia-empat-cara-untuk
Harususilo, Y. E. (2020, July 7). Kemendikbud Pastikan Belajar dari Rumah Tidak Akan
Permanen Halaman all - Kompas.com. Retrieved 16 November 2020, from
https://edukasi.kompas.com/read/2020/07/07/085317171/kemendikbud-pastikan-belajar-
dari-rumah-tidak-akan-permanen?page=all
Khasanah, M. (2015, June 23). Perkembangan Kebudayaan Masa Kini - Kompasiana.com.
Retrieved 16 November 2020, from
https://www.kompasiana.com/mauidhotulkhasanah/54f73242a3331135728b46ea/perkemb
angan-kebudayaan-masa-kini
Kumar, S. (2020, April 23). 5 Common Problems Faced By Students In eLearning And How
To Overcome Them. Retrieved 16 November 2020, from https://elearningindustry.com/5-
common-problems-faced-by-students-in-elearning-overcome
Newhall, R. (2020, April 22). Ways That COVID-19 Is Affecting Students All Over The
World. Retrieved 16 November 2020, from https://elearningindustry.com/covid-19-
coronavirus-is-affecting-students-world
S. (2016, April 10). Inilah 10 Teknologi Modern Yang Sudah Ada Sejak Zaman Kuno.
Retrieved 16 November 2020, from
https://indocropcircles.wordpress.com/2016/04/02/inilah-10-teknologi-moden-yang-
sudah-ada-sejak-zaman-kuno/
S. (2019, August 28). Masa Praaksara – Sejarah Kelas 10 – Pengertian, Waktu, dan Cara Hidup.
Retrieved 16 November 2020, from https://www.quipper.com/id/blog/mapel/sejarah/masa-
praaksara-sejarah-kelas-
11
TUGAS SEJARAH
10/#:%7E:text=Hasil%20penelitian%20berupa%20fosil%20maupun,pula%20dengan%20
masa%20food%20gathering
Tyas, A. (2019, September 12). Sejarah Kelas 10 | Mengenal Aspek Ekonomi Pada Masa
Praaksara. Retrieved 16 November 2020, from https://blog.ruangguru.com/ekonomi-
praaksara
Wikipedia contributors. (2007, April 7). Pasar (ekonomi). Retrieved 16 November 2020, from
https://id.wikipedia.org/wiki/Pasar_(ekonomi)
12