Masa praaksara yang juga sering disebut sebagai masa nirleka merupakan suatu masa saat
manusia purba belum mengenal tulisan. Seluruh dunia memiliki masa praaksara yang berbeda-
beda antara satu tempat dengan tempat yang lainnya.
Sebutan ‘masa praaksara’ ada untuk menggantikan ‘masa prasejarah’ yang dirasa kurang tepat
karena meskipun belum mengenal tulisan, manusia purba yang hidup pada masa tersebut sudah
memiliki sejarah serta telah menghasilkan kebudayaan.
Kapankah Masa Praaksara Dimulai?
Meskipun belum diketahui secara pasti dan belum bisa dibuktikan, namun yang pasti
masa praaksara dimulai sejak manusia purba mulai terdapat di muka Bumi.
Pada zaman Neozoikum atau Kainozoikum yang terjadi kurang lebih 65 juta tahun yang
lalu, Bumi sudah mulai stabil, sehingga kehidupan semakin berkembang. Neozoikum dibagi
menjadi dua, yaitu zaman tersier (zaman ketiga) serta zaman kuarter (zaman keempat).
Pada zaman tersier, binatang besar mulai berkurang, tergantikan oleh jenis-jenis binatang
menyusui, misalnya kera dan monyet. Sementara itu, pada zaman kuarter, mulai muncul tanda-
tanda adanya kehidupan manusia purba.
Zaman kuarter sendiri terbagi ke dalam dua masa, yakni masa Plaistosen yang merupakan
awal kehidupan manusia dan seringkali disebut sebagai zaman es serta masa Halosen yang
merupakan awal kemunculan Homo sapiens yang diyakini sebagai nenek moyang dari masa
modern.
1. Zaman Praaksara
Aspek Sosial : Hidup secara berkelompok . Hidup pada masa Praaksara sangat
bergantung pada alam maka untuk menghindari bahaya dari binatang buas mereka akan
hidup secara berkelompok ditempat yang menyediakan sumber makanan dan air. Yang
bertugas untuk memburu adalah laki laki , sedangkan untuk perempuan bertugas
mengasuh anak dan meramu makanan
Aspek Ekonomi:
Aktivitas mencari dan mengumpulkan makanan pada masa itu manusia purba hidup dari
berburu dan meramu,. Berburu berarti mencari dan menangkan binatang buruan.
Sedangkan meramu adalah mencari dan mengumpulkan makanan yang sekiranya enak
untuk dimakan (food gathering)
Aspek Kebudayaan:
Masyarakat pada masa bercocok tanam sudah memperhatikan kesenian, misalkan
ditemukannya kulit kerang yang digunakan sebagai kalung, batu indah sebagai gelang,
manik-manik dll. Seiring dengan perkembangan zaman sudah mulai ada teknik tuang
logam dan pembuatan gerabah, dalam aspek seni sudah muncul seni lukis dalam bentuk
relief
Aspek Politik:
Dalam kehidupan berkelompok biasanya ada seorang pemimpin didalamnya, pada
masa Praaksara dipimpin oleh seorang kepala suku dan mereka masih bergantung pada
alam
Aspek Agama:
Kepercayaan masyarakat pada saat itu adalah animisme dan dinamisme.
Alat transportasi pada masa praaksara
Pada masa praaksara, mereka menggunakan binatang seperti kerbau, gajah, sapi menjadi
alat transportasi mereka. Alat transportasi masih sangat sederhana.
Mereka menggunakan alat transportasi itu untuk berpindah tempat atau tempat tinggal
jika tempat tinggal mereka sudah tidak aman.
MASA GLOBALISASI
Seni merupakan karya cipta yang dibuat oleh manusia.
Seni pada mulanya adalah proses dari manusia, dan oleh karena itu merupakan sinonim
dari ilmu. Dewasa ini, seni bisa dilihat dalam intisari ekspresi dari kreativitas manusia.
Seni juga dapat diartikan dengan sesuatu yang diciptakan manusia yang mengandung
unsur keindahan.
IPTEK adalah singkatan dari 'ilmu pengetahuan dan teknologi, yaitu suatu sumber informasi
yang dapat meningkatkan pengetahuan ataupun wawasan seseorang dibidang teknologi.’
Ada cukup banyak dampak globalisasi terhadap budaya di Indonesia. Adapun beberapa contoh
globalisasi di bidang budaya adalah sebagai berikut:
Peningkatan Imigrasi, kehadiran orang asing ke Indonesia dalam jumlah yang cukup
besar dapat mengakibatkan terjadinya imigrasi.
Pengaruh pada busana masyarakat, dunia fashion sangat dinamis dan saling
mempengaruhi antar negara. Mode-mode pakaian yang sedang trend di luar negeri dapat
diterima dengan cepat di Indonesia, misalnya trend busana Korea.
Buday asing berkembang di Indonesia, ini merupakan dampak dari kemudahan akses
informasi dan komunikasi. Misalnya dalam dunia musik, banyak masyarakat Indonesia
yang dipengaruhi oleh musik-musik dari luar negeri, contohnya KPop.
Budaya lokal semakin luntur, sebagian besar generasi muda di Indonesia lebih
menyukai budaya asing ketimbang budaya lokal. Ini mengakibatkan budaya dalam negeri
hanya diketahui oleh orang-orang tertentu saja.
Pertukaran budaya antar negara, ini merupakan hal positif karena dapat meningkatkan
eksistensi budaya lokal di mata internasional.
Contoh Globalisasi di Bidang Politik
Ada banyak sekali dampak globalisasi di bidang politik (baca; Pengertian Politik). Namun secara
umum, contoh globalisasi dibidang politik adalah sebagai berikut:
Hadirnya Politik di Suatu Negara, Indonesia merupakan negara yang yang memiliki
politik bebas-aktif. Artinya, Indonesia tidak memihak blok manapun tapi tetap aktif
dalam politik internasional, misalnya menjadi anggota PBB.
Organisasi Internasional Terbentuk, ada banyak sekali organisasi internasional yang
terbentuk dengan berbagai visi dan misi. Misalnya PBB, APEC, ASEAN, dan lain
sebagainya.
Adanya Kerjasama Antar Negara, integrasi negara-negara di dunia akan menghasilkan
kerjasama politik antar negara, baik itu kerjasama bilateral atau multilateral yang akan
menguntungkan masing-masing negara.
Hadirnya Ideologi Asing, ini tidak dapat dihindari karena globalisasi membuat berbagai
ideologi asing masuk ke tanah air. Sayangnya, jika ideologi asing tersebut tidak sesuai
dengan falsafah negara Indinesia, maka sangat berpotensi menimbulkan kekacauan.
Ada Campur Tangan Negara Asing, ini adalah bentuk globalisasi yang dapat
menimbulkan kekacauan di suatu negara bila tidak dikendalikan dengan baik. Contohnya,
kita bisa melihat beberapa negara di Timur Tengah yang berperang akibat campur tangan
negara lain.
Masyarakat Perduli Pemerintahan, di era keterbukaan ini kita dapat melihat masyarakat
Indonesia ikut berpartisipasi dalam proses pemerintahan. Tentu saja hal ini bisa
memberikan dampak positif dan negatif terhadap pemerintahan itu sendiri.
Contoh Globalisasi di Bidang Sosial
Kehidupan sosial masyarakat Indonesia telah banyak mengalami perubahan karena adanya
globalisasi. Adapun beberapa contoh globalisasi di bidang sosial adalah sebagai berikut:
Masyarakat Tak Lagi Homogen, artinya di dalam masyarakat sudah tidak lagi
didominasi oleh suku tertentu. Misalnya di Jakarta, masyarakatnya sudah sangat
heterogen dimana masyarakatnya tidak didominasi suku Betawi karena telah bercampur
dengan suku lain, seperti Batak, Jawa, Ambon, Sunda, dan lain-lain.
Masuknya Bahasa Asing, ini dampak globalisasi yang sangat nyata kita lihat saat ini.
Tidak hanya bahasa Inggris saja, ada berbagai bahasa asing yang dipelajari masyarakat
Indonesia, misalnya Bahasa Mandarin, Arab, Prancis, dan lain-lain.
Kesetaraan Gender, bila dulu para wanita tidak dianggap dalam dunia kerja, hal tersebut
sudah tidak berlaku lagi. Saat ini para wanita sudah memiliki hak yang sama dalam
bekerja dan memperoleh karir yang baik.
Masyarakat Semakin Individualis, ini merupakan dampak buruk dari globalisasi dalam
kehidupan sosial. Globalisasi meningkatkan persaingan di masyarakat sehingga individu
semakin individualis.
Pudarnya Sikap Gotong-royong, Indonesia yang dulunya terkenal dengan sikap
gotong-royong lambat laun kehilangan identitasnya. Hal ini merupakan dampak dari
globalisasi yang terjadi di masyarakat.