Anda di halaman 1dari 9

Kecerdasan Buatan Dalam Program Chatting Untuk Merespon Emosi Dari

Text Berbahasa Indonesia Menggunakan Text Mining dan Naïve Bayes


Ghali Syarafi, M.Samhan Fadhlan Hafdiz, Julianus Alfario, Denis Aprialndo, Aries Saifudin 5
Teknik Informatika, Universitas Pamulang, Tangerang Selatan, Indonesia
E-mail: 1ghalisyarafi@gmail.com, 2samhan.anur@gmail.com, 3alfariooo99@gmail.com, 4denisapril98@gmail.com,
5
aries.saifudin@unpam.ac.id

Abstrak suatu penerjemahan dari bentuk pikiran yang


dituangkan ke dalam tulisan yang melalui proses
dalam pembuatan setingkat lebih tinggi dari bahas
Komunikasi Verbal tidak hanya
terjadi
secara lisan, tetapi juga melalui tulisan. Program lisan. Itu sebabnya banyak dalam presentasi,
chatting, surat, atau email merupakan contoh media orang
komunikasi berbentuk tulisan yang sering lebih banyak menuangkannya dalam bahasa tulisan,
digunakan. Namun bahasa tulisan mempunyai agar dapat mudah dimengerti. Karena orang paham
kelemahan dalam menyampaikan faktor emosi sebesar 30% dari pendengaran dan 70% dari
kepada penerima pesan. Kekurangan ini bisa diatasi penglihatan. Namun bahasa tulisan mempunyai
dengan penggunaan emoticon pada email, chatting, kelemahan dalam menyampaikan faktor emosi
dan media elektronik untuk komunikasi bahasa kapada penerima pesan. Kekurangan ini bisa diatasi
tulisan. Sehingga sebuah teks tidak hanya dengan penggunaan emoticon pada email, chatting,
menyampaikan keterangan dari suatu informasi, dan media elektronik untuk komunikasi bahasa
tetapi juga berisi informasi tentang perilaku tulisan. Sehingga sebuah teks tidak hanya
manusia termasuk emosi. Jenis emosi seperti menyampaikan keterangan dari suatu informasi,
senang, sedih, marah, takut dan sebagainya telah tetapi juga berisi informasi tentang perilaku
dikenal sejak lama dan menjadi aspek yang penting manusia termasuk emosi. Jenis emosi seperti
dari perilaku manusia. Pada proyek akhir ini senang, sedih, marah, takut dan sebagainya
dibahas mengenai pembuatan model kecerdasan telah dikenal sejak lama dan menjadi aspek yang
buatan dalam aplikasi chatting untuk merespon penting dari perilaku manusia. Penerapan emosi
emosi dari kalimat teks berbahasa Indonesia belum banyak digunakan dalam interaksi manusia
dengan menggunakan algoritma text mining dan komputer, padahal emosi cenderung
dengan proses naïve bayes untuk mencari berperan dalam komunikasi antar manusia di
keterhubungan kalimat dengan kelas emosi. kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu dibutuhkan
Sehingga program chatting dapat mengenali emosi sistem interaksi manusia dan komputer yang baik
dari kalimat yang diinputkan oleh user dengan yang dapat mengenali, menginterpretasikan dan
harapan aplikasi dapat mengenali suasana emosi memproses emosi manusia, dalam hal ini emosi
yang dirasakan oleh user. Dana pada akhirnya yang berasal dari teks.
didapatkan nilai error sebesar 18% untuk pengujian
Penelitian di bidang emosi merupakan sebuah
terhadap data training.
proses yang kompleks karena dapat berubah secara
dinamis. Penelitian emosi yang berbasis teks
1. Pendahuluan
biasanya dilakukan karena bentuk teks relatif lebih
Komunikasi Verbal tidak hanya terjadi secara sederhana dibandingkan bentuk lain seperti visual
lisan, tetapi juga melalui tulisan. Program chatting, atau suara. Dan penelitian yang telah dilakukan
surat, atau email merupakan contoh media sebagian besar masih menggunakan teks bahasa
komunikasi berbentuk tulisan yang sering Inggris, sedangkan untuk teks berbahasa Indonesia
digunakan. Komunikasi verbal melalui tulisan masih jarang dilakukan. Pada proyek akhir ini akan
menjadi jawaban untuk masalah jarak dengan dibahas tentang pembuatan model kecerdasan
biaya yang relative rendah. Bahasa tulisan buatan dalam aplikasi chatting untuk merespon
merupakan emosi dari kalimat teks berbahasa Indonesia
dengan menggunakan algoritma text mining Aplikasi ini diharapkan dapat dikembangkan
dengan proses naïve bayes untuk mencari untuk aplikasi-aplikasi lain di masa yang akan
keterhubungan kalimat dengan kelas emosi. datang dalam bidang pengenalan emosi yang
terkandung dalam teks. Karena program atau
aplikasi komputer umumnya menjadikan bahasa
tulisan sebagai bahasa utama untuk memberikan Dalam Proyek Akhir ini adapun jenis
informasi kepada dan dari user. emosi yang dibahas adalah senang, takut, marah,
sedih, jijik, malu, dan bersalah.
2. Metodologi
2.3 Text Mining
Teori-teori yang digunakan dalam penyelesaian
Text mining adalah proses menambang data
proyek akhir akan dibahas dalam bab ini sesuai
berupa teks dengan sumber data biasanya dari
kaitannya dengan text mining dan Naïve Bayes
dokumen dan tujuannya adalah mencari kata - kata
sebagai metode yang digunakan dalam klasifikasi
yang mewakili dalam dokumen sehingga dapat
teks. Serta membahas mengenai emosi dan ISEAR
dilakukan analisa keterhubungan dalam dokumen.
sebagai data training selain survei.
Data teks akan diproses menjadi data numerik agar
2.1 ISEAR (International Survey On Emotion dapat dilakukan proses lebih lanjut. Sehingga
Antecedents And Reaction) dalam text mining ada istilah preprocessing data,
Pada proyek akhir ini, data yang diolah yaitu proses pendahulu yang diterapkan
diambil dari ISEAR databank. Selama bertahun- terhadap data teks yang bertujuan untuk
tahun selama tahun 1990-an, sebuah kelompok menghasilkan data numerik.
besar psikolog di seluruh dunia mengumpulkan Adapun proses preprocessing yang dilakukan
data dalam proyek ISEAR, dipimpin oleh Klaus R. antara lain :
Scherer dan Harald Wallbott. Mahasiswa  Tokenizing
responden, baik psikolog dan non-psikolog, Teks dalam bentuk mentah mereka,
diminta untuk melaporkan situasi di mana mereka bagaimanapun, hanya rangkaian karakter tanpa
mengalami semua 7 emosi utama (senang, takut, informasi eksplisit tentang batas kata dan kalimat.
marah, sedih, jijik, malu, dan rasa bersalah). Sebelum diproses lebih lanjut dapat dilakukan, teks
Dalam setiap kasus, pertanyaan-pertanyaan perlu tersegmentasi ke dalam kata-kata dan
meliputi cara mereka telah mengenali situasi dan kalimat. Proses ini disebut tokenization.
bagaimana mereka bereaksi. Data akhir ini Tokenization membagi urutan karakter menjadi
memuat laporan tentang tujuh emosi masing- kalimat dan kalimat ke dalam token. Tidak hanya
masing sekitar 3000 responden di 37 negara di 5 kata-kata dianggap sebagai bukti, tetapi juga angka,
benua. tanda baca, tanda kurung dan tanda kutip.

 Filtering
2.2 Emosi
Tahap filtering adalah tahap mengambil kata -
Emosi adalah pengalaman afektif yang disertai kata penting dari hasil token. Bisa menggunakan
penyesuaian dari dalam diri individu tentang algoritma stoplist (membuang kata yang kurang
keadaan mental dan fisik dan berwujud suatu penting) atau wordlist (menyimpan kata penting).
tingkah laku yang tampak. Stoplist / stopword adalah katakata yang tidak
deskriptif yang dapat dibuang dalam pendekatan
Adapun beberapa fungsi dari emosi adalah
bag-of-words. Contoh stopwords adalah “yang”,
sebagai berikut :
“dan”, “di”, “dari” dan seterusnya.
1. Survival atau untuk mempertahankan
 Penanganan kata „Tidak‟
hidup, seperti pada hewan.
Kata „tidak‟ dapat sangat mempengaruhi makna
2. Energizer atau pembangkit energi yang
dari sebuah kalimat. Sebuah kalimat yang awalny
memberikan kegairahan dalam kehidupan
menunjukkan emosi senang dapat berbuah menjadi
.
sedih ketika disisipi dengan kata tidak. Misalnya
3. Messenger atau pembawa pesan (Martin
kata berhasil menjadi tidak berhasil. Untuk
dalam Khodijah, 2006).
diperlukan penanganan khusus untuk kata „tidak‟
ini, yaitu dengan mencari antonym dari kata yang
muncul setelah „tidak‟.
 Stemming
Tahap stemming adalah tahap mencari root kata
dari tiap kata hasil filtering. Pada tahap ini
dilakukan proses pengembalian berbagai bentukan
kata ke dalam suatu representasi yang sama. Tahap
ini kebanyakan dipakai untuk teks berbahasa Indonesia tidak memiliki rumus bentuk baku yang
inggris dan lebih sulit diterapkan pada teks permanen.
berbahasa Indonesia. Hal ini dikarenakan bahasa  Counting
Dimulai dengan perhitungan jumlah kata dalam 3.1 Deskripsi Umum Sistem
setiap dokumen, yang kemudian akan dihitung
Pada aplikasi chatting server client ini, proses
menggunakan skema pembobotan yang
text mining dibagi menjadi 2 jenis, yaitu proses
dikehendaki.
pertama adalah text mining untuk mencari kata
kunci dari tiap kelas emosi dengan inputan data
2.4 Naïve Bayes
ISEAR, dan proses kedua adalah text mining untuk
Naïve Bayes merupakan salah satu metode
mengolah teks inputan(obrolan) dari client untuk
machine learning yang menggunakan perhitungan
dikirimkan hasil text mining nya ke client lain.
probabilitas. Untuk klasifikasi Bayes sederhana
Proses text mining yang pertama terjadi sekali
yang lebih dikenal sebagai naïve Bayesian
hanya saat aplikasi dijalankan di sisi server.
Classifier dapat diasumsikan bahwa efek dari suatu
Sedangkan proses text mining yang kedua
nilai atribut sebuah kelas yang diberikan adalah
dilakukan setiap kali client I mengirimkan teks
bebas dari atribut-atribut lain. Asumsi ini disebut
obrolan ke client II melewati sisi server. Proses
class conditional independence yang dibuat untuk
text mining selalu terjadi di sisi server.
memudahkan perhitungan-perhitungan pengertian
ini dianggap “naive”, dalam bahasa lebih 3.2 Proses Text Mining
sederhana naïve itu mengasumsikan bahwa
Proses text mining digunakan untuk mencari
kemunculan suatu term kata dalam suatu kalimat
kata kunci/keyword. Proses ini sangat dibutuhkan
tidak dipengaruhi kemungkinan kata-kata yang
untuk mencari perwakilan dari sebuah dokumen.
lain dalam kalimat padahal dalam kenyataanya
Untuk mendapatkan kata kunci dari sebuah
bahwa kemungkinan kata dalam kalimat sangat
dokumen, maka harus melewati tahapan – tahapan
dipengaruhi kemungkinan keberadaan kata-kata
proses dibawah ini. Khusus untuk dokumen
yang dalam kalimat. Naive Bayes classifier dapat
berbahasa Indonesia tahapan prosesnya adalah
dilatih untuk mengklasifikasi pola-pola yang
Tokenizing, Filtering, Stemming, dan Counting.
melibatkan ribuan atribut dan diterapkan untuk
ribuan pola. Akibatnya, Naive Bayes merupakan 3.2.1 Tokenizing
algoritma yang banyak digunakan untuk text
Proses tokenizing dilakukan dengan tahapan
mining dan masalah lain klasifikasi besar. Teori
algoritma sebagai berikut :
dari Naïve Bayes sendiri adalah sebagai berikut:
 Membuat object StringTokenizer dengan alias
P (A|B) = (P(B|A) * P(A))/P(B)
st, untuk melakukan proses tokenizing.
Rumus di atas dapat dibaca sebagai peluang
Karena sebenarnya source untuk proses ini
kejadian A sebagai B ditentukan dari peluang
sudah ada pada class di java dengan nama
B saat A, Peluang A, dan Peluang B. Agar lebih
StringTokenizer. Deklarasi object tersebut
jelas, dalam kasus klasifikasi emosi dari teks maka
disertakan dengan pattern – pattern sebagai
rumus di atas akan dirubah menjadi:
penanda token. Misalnya : – …&?/.,:\'\"“”-
P(Ki|T) = (P(T|Ki)*P(Ki)) / P(T)
()
Dimana P(Ki|D) adalah peluang dokumen teks
\r\n, dsb.
T pada Kategori Ki.
 Masukkan kedalam hasil token kedalam
variable temp dengan metod nextToken() dari
3. Perancangan dan Pembuatan Sistem object st.
 Selama kondisi st.hasMoreTokens true, dalam
Sebelum pembuatan akan dilakukan artian text masih ada yang di token. Maka
perencanaan untuk alur pada sistem yang kembali ke tahap 2.
terdiri dari Deskripsi Umum, Text Mining, Naïve
3.2.2 Filtering
Bayes, Rancangan Tampilan, Rancangan Proses.
Tahap filtering adalah tahap mengambil kata-
kata penting dari hasil token. Bisa menggunakan
algoritma stop list (membuang kata yang kurang
penting) atau word list (menyimpan kata penting).
Untuk lebih jelasnya, berikut adalah algoritma
proses Filtering :
 Insialisasi flag=0, inisialisasi content_filter =  Lakukan proses Loop dengan kondisi
“”, string_input=hasil token. while(!feof(string_input)),
kata_string=fgets(string_input)
 Lakukan nested Loop dengan kondisi while(! kunci antar kedua dokumen. Dokumen yang
feof(stopdic)) dibandingkan adalah dokumen berita dan dokumen
 Cek jika string_input==stopdic, maka kamus kategori. Nilai dari korelasi tersebut
flag=”sama”. Keluar dari loop stopdic. Jika menunjukkan seberapa sering sebuah kata keluar di
tidak, maka flag=”beda”. Ulangi langkah ini kelas tertentu.
sampai kondisi pada langkah nomor 3 false.
3.3 Proses Text Mining
 Setelah keluar Loop stopdic, jika flag=”beda”,
content_filter=kata_string. Ulangi langkah 3- Algoritma Naïve Bayes digunakan untuk
5 sampai kondisi pada langkah nomor 2 false. mencari probabilitas tertinggi suatu teks termasuk
kelas yang mana. Algoritma Naïve Bayes diawali
 content_filter adalah hasil dari proses filtering.
terlebih dahulu oleh proses text mining namun
3.2.2.1 Penanganan Kata ‘Tidak’ proses counting digunakan untuk mencari
Pada tahap filtering, ketika ditemukan probabilitas kata dalam tiap kelas.
kata
3.4 Rancangan Tampilan
„tidak‟, maka akan dicari antonim kata dari
kata setelah kata „tidak‟. 3.4.1 Rancangan Tampilan Login

3.2.3 Stemming Tampilan muka untuk tampilan awal


aplikasi merupakan halaman login. Halaman ini
Berikut merupakan algoritma dari proses
terbagi menjadi dua bagian utama yaitu Bagian
stemming
Menu, untuk menampilkan menu pilihan, dan
:
Bagian Kolom Login untuk memasukkan id
 Masukkan hasil filter kedalam arrayWord. dan password serta tombol untuk mendaftarkan id.
 Inisialisasi word=arrayWord[i].
 Cek awalan dengan memasukkan ke dalam Menu
fungsi cekAwalan(word). Kemudian cek
resultWord. Kolom Login
 Apabila resultWord is empty maka word =
ArrayWord[i], jika tidak maka word =
resultWord().
Gambar 3.1
 Cek akhiran dengan memasukkan ke dalam
3.4.2 Rancangan Halaman Utama
fungsi cek Akhiran(word). Kemudan cek
resultWord. Setelah berhasil login, tampilan
aplikasi akan dilempar ke halaman utama aplikasi.
 Apabila resultWord is empty maka word =
Halaman ini terbagi menjadi dua bagian utama
ArrayWord[i], jika tidak maka word =
yaitu Bagian Menu, untuk menampilkan menu
resultWord().
pilihan, dan Bagian Kolom User Lain untuk
 Cek KPTS dengan memasukkan ke dalam menunjukkan daftar user-user lain. Untuk
fungsi cek KPTS(word). Kemudan cek membuka percakapan dengan user lain, user dapat
resultWord. memilih user lain tersebut..
 Apabila resultWord is empty maka word =
ArrayWord[i], jika tidak maka word =
resultWord(). Menu
3.2.4 Counting Kolom User Lain
Proses counting atau penghitungan
kata kunci dilakukan pada proses preprocessing.
Proses ini ditujukan untuk melakukan proses
Gambar 3.2
korelasi, dimana korelasi tersebut membandingkan
nilai kata
Input Teks Obrolan 3.4.3 Rancangan Tampilan Dialog Chatting
Tampilan muka untuk halaman dialog
History Obrolan chatting terbagi menjadi dua bagian utama yaitu
Bagian Input Teks Obrolan untuk memasukkan
teks obrolan oleh user yang selanjutnya lain.teks- teks ini juga merupakan hasil text
menjadi input pada proses text mining dan Bagian mining sehingga
History Obrolan untuk menampilkan teks-teks berupa teks dengan
obrolan yang diinputkan dan diterima dari user emoticon.
koneksi dengan server. Mengirim pesan
merupakan aksi utama karena merupakan
fungsional dari aplikasi ini. login

user logout

mengirim pesan

Gambar 3.5

3.5.2 Use Case Diagram Text Mining


Pertama-tama input text (obrolan) dari user
diterima oleh server untuk dijadikan input dalam
proses text mining. Selanjutnya text inputan
mengalami proses tokenizing, filtering, dan
Gambar 3.3 stemming untuk mendapatkan vektor kata-kata
3.5 Rancangan Proses Sistem pembentuk text. Selanjutnya vector kata hasil
proses sebelumnya diproses dengan algoritma
Use Case Utama di atas menggambarkan
naïve bayes untuk mendapatkan klasifikasi
fungsionalitas yang diharapkan dari pembuatan
terhadap text.
aplikasi ini. Adapun yang ditekankan pada
pembuatan aplikasi adalah apakah system dapat
mengenali emosi yang terdapat dalam sebuah teks.
pembacaan input teks

getTeks TextMining Naive Bayes

tokenizing

Pengelompokan
teks ke dalam
kelas
filtering

Menampilkan output
(Teks+emoticon stemming

Gambar 3.4
Naive
Bayes

3.5.1 Use Case Diagram Utama Sistem


Perlakuan user yang bisa dilakukan kepada Gambar 3.6 Use Case Text Mining
ystem antara lain adalah login, logout, dan
mengirim pesan. User sebagai actor
dapat melakukan aksi-aksi misalnya login, 4. Hasil dan Pembahasan
logout dan mengirim pesan. User melakukan 4.1 Hasil Running Program
login ketika pertama kali membuka aplikasi. Aplikasi ini dibagi menjadi dua bagian yaitu
User harus memasukkan id dan password aplikasi server dan aplikasi client chatting.
yang telah didaftarkan. User melakukan logout Hasil akhir dari tujuan proyek akhir ini adalah
ketika ingin mberhenti melakukan chatting bagaimana mengenali emosi yang terdapat pada
dan mengakhiri percakapan chatting antara client. Pada aplikasi
server, tugas
server hanya menekan tombol ‟start‟ untuk Tabel 4.1 Tabel Kamus Kelas
menjalankan server socket dan melakukan proses
preprocessing text mining. Pada aplikasi
chatting client (‟Emoticon Chat‟), user harus
melakukan login untuk dapat melakukan
chatting dengan user
lain yang sedang
aktif.
Senang
KATA NILAI KATA NILAI
periode 1 musim 4

jatuh 4 panas 4

cinta 11 harap 6

temu 15 hari 31

utama 3 rasa 50

pisah 14 pasang 4

terima 37 teman 61
Gambar 4.1 Aplikasi Desktop
Server
Emoticon surat 19 dama 2
Chat
Ketika client mengirim pesan, sebelum tawarkat 1 riku 1
pesan dikirim ke client lain, pesan akan
diproses dulu oleh server untuk menentukan kerja 14 kalam 4
klasifikasi teks. Kemudian teks pesan
ditambahkan dengan emoticon sesuai hasil
klasifikasi teks berdasarkan emosi nya seperti 4.2.1 Percobaan Text Mining
yang ditunjukkan pada gambar Berikut akan dilakukan percobaan terhadap
4.2. beberapa contoh kalimat input beserta dengan
hasil probabilitas untuk tiap kelas emosi.

Tabel 4.2 Tabel Percobaan 1


Kalimat Kelas Probabilitas
Ketika baju dan barang - Senang -107.6552
barang saya dicuri dari
lemari saya
Ketika baju dan barang - Takut -59.19255
barang saya dicuri dari
lemari saya
Ketika baju dan barang - Marah -35.75863
barang saya dicuri dari
Gambar 4.2 Halaman Utama dengan output lemari saya
pesan Ketika baju dan barang - Sedih -61.10425
barang saya dicuri dari
lemari saya
4.2 Uji Coba Text Mining Ketika baju dan barang - Jijik -62.49339
barang saya dicuri dari
Proses Text Mining disini dilakukan dua lemari saya
kali, yaitu pada proses preprocessing dan proses Ketika baju dan barang - Malu -59.87458
klasifikasi teks. Proses preprocessing digunakan barang saya dicuri dari
untuk menambang kata dari database disertai lemari saya
nilai kemunculan kata pada kelas. Kelas yang Ketika baju dan barang - Bersalah -57.11864
digunakan antara lain : senang, takut, marah, barang saya dicuri dari
lemari saya
sedih, jijik, malu, dan bersalah. Yang mana
pada setiap kelas memiliki kamus sebagai nilai Berikut adalah contoh percobaan
bobot yang akan digunakan pada perhitungan terhadap kalimat input yang lain beserta dengan
probabilitas kelas. Berikut merupakan contoh nilai probabilitas untuk tiap kelas emosi.
sebagian kamus kelas yang tersedia.
Tabel 4.3 Tabel Percobaan 2 Ketika saya kehilangan Sedih -24.7804503
KALIMAT KELAS PROBABIL ayah saya dalam
ITAS kecelakaan mobil.
Ketika saya kehilangan Senang -74.7905763 Ketika saya kehilangan Jijik -74.9698410
ayah saya dalam ayah saya dalam
kecelakaan mobil. kecelakaan mobil.
Ketika saya kehilangan Takut -23.4913873 Ketika saya kehilangan Malu -52.7799644
ayah saya dalam ayah saya dalam
kecelakaan mobil. kecelakaan mobil.
Ketika saya kehilangan Marah -50.5632858 Ketika saya kehilangan Bersalah -72.6150079
ayah saya dalam ayah saya dalam
kecelakaan mobil. kecelakaan mobil.
emosi sedih dan emosi marah dekat dengan
4.3 Analisa Sistem
emosi bersalah.
Dari beberapa percobaan untuk proses di
atas, faktor – faktor yang mempengaruhi
tingkat ketepatan dalam proses klasifikasi
antara lain : kamus kata kunci dan nilai dari
kata kunci. Jadi semakin banyak jumlah kata
kunci dalam kamus kelas, akan meminimalisir
persentase error yang akan muncul. Rata – rata
error yang timbul pada percobaan – percobaan
diatas bernilai 20 s.d 30%. Hal ini disebabkan Gambar 4.7 Matriks Keterhubungan antar
emosi
karena masih terdapat banyak contoh kata yang
menyebar di lebih dari satu kelas dengan
kemunculan yang juga besar. 5. Kesimpulan dan Saran
5.1 Kesimpulan
Dari percobaan text mining Berdasarkan analisa dari beberapa
menggunakan Naïve Bayes ini juga dapat pengujian
yang diterangkan pada bab
ditemukan hubungan kedekatan antar jenis
sebelumnya, kesimpulan yang didapatkan
emosi seperti ditunjukkan pada Gambar 4.7. adalah :
Hubungan ini didapat dengan memberikan 1. Semakin banyak jumlah kata kunci
peringkat pada tiap emosi pada setiap kali dalam kamus kelas, semakin kecil
percobaan. Semakin dekat peringkat antar pula nilai
persentase error yang akan
emosi, semakin besar nilai hubungan
muncul.
keterdekatan antar emosi. Tiap peringkat dari 2. Hasil dari ujicoba terhadap data traing
setiap kali percobaan akan dijumlahkan untuk didapatkan nilai error sebesar 18%. Nilai
setiap emosi, hingga akhirnya ditemukan nilai error besar karena terdapat missing value
keterhubungan antar emosi. Pada Gambar 4.7 serta pengkategorian dari data learning
dijelaskan bahwa emosi senang dekat dengan yang sedikit serta banyaknya contoh kata
yang menyebar di lebih dari satu kelas
emosi sedih, namun emosi sedih dekat dengan
dengan kemunculan yang juga besar.
bersalah,kemudian rasa bersalah dekat dengan 3. Proses klasifikasi text mining
malu. Emosi malu dekat dengan jijik den sangat bergantung kepada banyaknya
abegitu juga emosi jijik dekat dengan emosi jumlah dan variasi data training yang
malu. Emosi takut dekat dengan digunakan.
4. Survei merupakan hal yang dibutuhkan untuk
data training karena emosi juga
berhubungan dengan budaya.

5.2 Saran
1. Pada proses klasifikasi teks, yakni
masih terdapat beberapa error yang
mungkin
terjadi. Diharapkan untuk
kedepannya agar kamus di dalam
kelas dapat ditambah.
2. Untuk memperkecil jumlah error
yang
muncul, pada proses klasifikasi text
pada tahap analisa dapat di coba
dengan menggunakan metode yang
lain, misalnya metode korelasi,
metode K-Means, Naïve Bayes
multinomial, metode clustering,
atau metode yang lain. Agar dapat
dibandingkan seberapa besar tingkat
ketepatan.

6. Daftar Pustaka
1. Destuardi, Surya Sumpeno. ,
“Klasifikasi Emosi Untuk Teks Bahasa
Indonesia Menggunakan Metode
Naive Bayes”,2009.
2. Surya Sumpeno, Dwi Cahyono ,
Junaidillah
Fadlil, Mochammad Hariadi,
“Agen
Percakapan Berbasis Pengetahuan Teks
Berbahasa Indonesia”, 2009.
3. http://emotion-
research.net/toolbox/t oolboxdatabase.2006-
10-
13.2581092615 waktu akses : 14 Juli 2010,
17:34
4. http://www.affect ive-
sciences.org/researchmateria l waktu akses : 14
Juli 2010, 17:35
5. http://www.codeproject.com/KB/java/java_appl
et_chat_with_gui.aspx waktu akses : 1 Februari
2011, 13:15
6. http://id.wikipedia.org/wiki/Ko munikasi_nonve
rbal waktu akses : 1 Februari 2011, 13:18
7. Badrullami, Moh, “Rancang Bangun Aplikasi
Server Crawling Berita Online Sebagai
Penyedia Berita Up To Date Pada Handphone
Yang Mendukung WAP”, 2010.
8. Pitoyo, Endhy. , “Klasifikasi Dokumen
Dampak Lumpur Sidoarjo Menggunakan
Metode Bayesian”, 2010.
9. Agusetia, Usmaida., “Web Mining Untuk
Pencarian Berdasarkan Kata Kunci Dengan
Automatic Clustering”,2009.

10. Agustina, Risma. “Perkembangan Emosi”


,2010.
11. http://id.wikipedia.org/wiki/Emosi waktu akses
: 1 Februari 2011, 13:25.
12. http://suwandi-
sosialbudaya. blogspot.com/2010/01/teori-
emosi.ht ml waktu akses : 4 Februari
2011,
13:30
13. Sabila, Diniyati. “Tugas Makalah Psikologi
Pendidikan”,2010.
14. Susanto, Budi.”Pemrograman Client/Server
Dengan Java Socket”,2010.
15. http://perpuspedia.digilib.pnri.go.id/index.php/T
ext_Mining waktu akses : 31 Oktober 2010,
22:59

Anda mungkin juga menyukai