Anda di halaman 1dari 15

Similarity Report

PAPER NAME

psi kognitif kel 06 ganti.docx

WORD COUNT CHARACTER COUNT

2503 Words 16392 Characters

PAGE COUNT FILE SIZE

12 Pages 147.2KB

SUBMISSION DATE REPORT DATE

Oct 13, 2022 10:34 PM GMT+7 Oct 13, 2022 10:35 PM GMT+7

25% Overall Similarity


The combined total of all matches, including overlapping sources, for each database.
25% Internet database 13% Publications database
Crossref database Crossref Posted Content database
14% Submitted Works database

Excluded from Similarity Report


Bibliographic material Quoted material
Cited material Small Matches (Less then 8 words)

Summary
BAHASA PRODUKSI DAN PEMAHAMAN

ARTIKEL

Diajukan kepada Ibu Anugrah Sulistyowati, M, Psi., Psikolog


13
guna memenuhi tugas mata kuliah psikologi kognitif

Disusun Oleh:

Kelompok 06

1. Siti Mariyam ( 201103050005)

2. Kibtiyatul Hasanah (204103050007)

3. Dwi Chofifatul Ulum (204103050008)

4. Nadhilah Dinan Lailyna Al-Badri (201103050003)

14
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KH. ACHMAD SIDDIQ JEMBER

TAHUN AKADEMIK 2021/2022


PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Memahami psikolinguistik bukan hanya mempelajari linguistik terapan, tetapi


sebenarnya mempelajari pemahaman tentang kehidupan manusia (Indah, 2008).
Sebagai gambaran, pembahasan tentang teori psikolinguistik tidak terlepas kaitannya
dengan pemahaman mengenai orang dalam memahami Bahasa, misalnya pemerolehan
Bahasa dan tingkatan perkembangan Bahasa sejak masa kanak- kanak.1.
Jika sudah memahami Bahasa maka orang memproduksinya dan hambatan apa
yang mereka hadapi? Tentu saja, seiring berkembangnya bahasa, pengguna bahasa
mengalami gangguan perkembangan dan bahkan kehilangan kemampuan berbahasa.2
Selanjutnya, masalah yang berkaitan dengan pemerolehan bahasa tidak diabaikan,
Misalnya, persyaratan mental adalah keterampilan bahasa dan Hanya manusia yang
bisa berbicara
3
Kemajuan dalam pembelajaran bahasa yang berkaitan dengan bahasa pertama
(B1) dan kedua (B2) tidak terlepas dari kemajuan model, strategi, pendekatan, metode,
teknik, dan taktik khusus untuk pembelajaran bahasa. Hal ini juga berlaku secara
umum. Metode atau metode pembelajaran khusus yang muncul dari proses
8
pembelajaran bahasa adalah metode tata bahasa dan terjemahan, metode langsung,
metode pemahaman bacaan, metode audiolingual dan metode guru, metode senyap
3
(silent method), metode respon fisik total (total physical response method). (metode
3
respons fisik). (Physical Response), metode sugestitopedia, metode pembelajaran
bahasa kelompok (language learning community), dan metode pembelajaran bahasa
komunikatif. Metode umum untuk beradaptasi dengan pembelajaran bahasa, termasuk
model pembelajaran kolaboratif, proses ilmiah, pembelajaran kontekstual (CTL),
pembelajaran aktif, PAIKEM, pembelajaran campuran, dan pembelajaran berbasis
web.dan lain-lain.
Oleh karena itu, dibuatnya artikel ini untuk dapat menambah pengetahuan
mengenai keterkait antara Produksi dan Pemahaman Bahasa, dengan demikian kita bisa
memahami kendati psikolinguistik (studi Bahasa).

1
Rohmani Nur Indah, Teori-Teori Psikolingustik, (Malang: UIN Maulana Malik Ibrahim, 2018) , 2.
210
Rohmani Nur Indah, Proses Pemerolehan Bahasa: Dari Kemampuan Hingga Kekurangmampuan Berbahasa.
Ligua, 3 (1) (2008),4.

1
B. Masalah atau Topik Bahasan

1. Apa maksud dari Pemahaman Bahasa?


2. Apa yang dimaksud dalam pengertian produksi?
3. Apa saja Teori – teori dan model produksi Bahasa?
4. Apa yang menjadi faktor dalam pemahaman Bahasa dan produksi?

C. Tujuan Penulisan

Jika diihat dari latar belakang dan topik bahasan maka tujuan menulis artikel ini
dikhususkan sebagai edukasi serta menambah wawasan tentang ilmu pemahaman
Bahasa dan produksi.

2
TEKS UTAMA

A. Pengertian Pemahaman Bahasa dan Produksi

1. Pengertian Pemahaman Bahasa


Bahasa Itu dibangun dari banyak subsistem seperti fonologi, morfologi,
sintaksis dan leksikon (kosa kata).
 Fonologi: merupakan unit yang paling kecil didalam suatu sistem bahasa,
diciptakan untuk mengubah bukaan dan tutupan saluran lokal dalam urutan
teratur. Bahasa yang berbeda tentunya memiliki jumlah fonem yang berbeda
juga.
 Morfologi: juga merupakan unit paling kecil disetiap bahasa tetapi Morfem ini
mempunyai arti yang tersendiri, Ini terbentuk dari kombinasi fonem. Morfem
tidak selalu berupa kata, karena morfem tidak berdiri, tetapi bisa merubah arti
dari sebuah kata seperti dari kata "well" ke kata "unwell" dan ini merupakan
potongan yang paling kecil dari bahasa yg memiliki arti semantic
 Leksikon: leksikon merupakan sekumpulan lengkap Morfem yang terdapat
dalam bahasa tersebut
 Sintaks: aturan untuk menggabungkan kata- kata dalam satu kalimat
 Semantik:makna Bahasa
 Diskursus: analisis bahasa diatas tingkatan kalima
2
Apabila dilihat dari fungsi nya tersebut pemahaman bahasa juga terkait dengan:
 Intrapersonal, menggunakan bahasa untuk memecah (masalah) suatu persoalan,
5
pengambilan sebuah keputusan, pikiran, dan ingatan, fungsi kedua bahasa yang
bersifat
 Interpersonal adalah sesuatu yang menunjukkan adanya suatu pesan atau
keinginan biasanya diungkapkan dalam bentuk pengungkapkan seperti
perintah, kalimat tanya, dan kalimat berita. Pada saat penutur memberikan
perintah maka saat itu subsistem dan fungsi tersebut di libatkan.
Memahami bahasa adalah bagian dari pemproses berbahasa. Artinya, alat,
2
bahan, dan prosedur yang terkandung dari dalam pikiran manusia yang digunakan
untuk memahami dan menghasilkan bahasa. Jadi ini erat kaitannya dengan persepsi
bahasa manusia. Pengenalan ucapan mengacu pada kemampuan manusia untuk

3
menganalisis ucapan, mengidentifikasinya sebagai perkata atau berkalimat, dan
beberapa ide yang terkandung dalam kalimat 3
Dalam pemahaman konsep bahasa, tidak lepas dari peranan memori (ingatan)
2
seseorang. Penyimpanan Ini tidak memiliki tempat khusus di otak. Jika terjadi kelainan
memori dilakukan oleh bagian hemisfer kiri, terutama korteks prefrontal, korteks
cingulate anterior, dan gyrus parahippocampal. Di sisi lain, pengambilan memori dari
belahan kanan dilakukan di tiga area yang serupa. Pola tersebut dikenal sebagai HERA-
Hesmispheric Encoding/Retrival Asymmetry. Terdapat 3 jenis memori (ingatan):
Pertama, memori pengalaman adalah memori masa lalu. Yang kedua adalah memori
konseptual, yang digunakan untuk membuat konsep berdasarkan fakta input. Ketiga,
memori kata adalah memori yang menghafal konsep-konsep dalam bentuk bunyinya
(Indah, 2017).
Pemahaman bahasa terdiri dari beberapa komponen. pahami dulu
Pidato di mana input sensorik terdiri dari komponen fonetik, fonetik, dan fonologis
(Treraiman. 2003). Input diproses di kepala pendengar. Yang kedua adalah pemahaman
Kosa kata Pendengar mengaitkan leksikon yang diterima dengan leksikon yang
disimpan dalam memori (ingatan) nya (Marsien-Wilson,1990 dalam forteneau dkk,
1998). 4
Semantik dan sintaksis tentang kata juga ditampilkan, jika relevan. Proses yang
ketiga yaitu pemahaman kalimat. Di sini pendengar menguraikan dan mengasosiasikan
2
kalimat didasarkan pada konteks linguistiknya. Terkait Informasi yang relevan
disimpan secara permanen dalam memori (Frazier, 1987 dalam Fonteneau dkk, 1998).
Pemahaman akhir adalah wacana yang dimana menggabungkan hasil semua
interpretasi kalimat ke dalam struktur wacana secara keseluruhan. Di sini juga
pendengar mencoba memahami wacana dengan melengkapi pesan pembicara (Singer,
1994 dalam Fonteneau dkk, 1998).5
3
Sebagian objek pemikiran manusia tentang bagaimana manusia dapat
berbahasa. Menurut para ahli, ada banyak bentuk pembelajaran bahasa yang berbeda.
Berdasarkan dari pendapat mereka yang bertentangan, akan tetapi saling melengkapi
dan memperkuat. Menurut para ahli, teori belajar bahasa sangat beragam dan menarik.

3
Rohmani Nur Indah, 2008, …….4.
4
Ibid., 5.
5
Ibid.

4
Kaitannya Ada banyak teori pembelajaran bahasa yang dapat dicantumkan
dalam bab-bab tentang behaviorisme, naturalisme, kognitivisme, fungsionalisme,
konstruktivisme, humanisme, dan teori sibernetik. Teori ini memiliki pengaruh yang
sangat kuat pada linguistik. Sebelum mendalami teori belajar bahasa, terlebih dahulu
3
kita harus mengkaji konsep teori. McLauglin (Hadley: 43, 1993) menyatakan bahwa
fungsi teori adalah untuk memahami dan mengorganisasikan data tentang pengalaman

dan untuk memberikan makna yang relevan dan relevan.6


Keberadaan model atau metode pembelajaran bahasa adalah terlepas dari
3
perspektif dan teori Anda sendiri tentang bahasa dan belajar bahasa. Misalnya, metode
audiolingual yang menekankan pada pengenalan melalui teknik pengulangan dan
pelatihan. Ini merupakan bukti pengaruh teori belajar, yaitu behaviorisme. Oleh karena
itu, pembelajaran bahasa didasarkan pada teori linguistik dan psikologi yang menjadi
dasar pembelajaran secara umum.
2. Pengertian Bahasa Reproduksi
Secara etimologis, kata linguistik produksi terdiri dari dua kata language, yang
berarti kosa kata (kamus bahasa Inggris). Bahasa dalam kamus bahasa Indonesia berarti
alat komunikasi, berbicara. Suatu sistem untuk mengartikulasikan fonogram
(dihasilkan oleh instrumen vokal) yang sewenang-wenang (arbitrary) dan konvensional
dan digunakan sebagai sarana komunikasi untuk menangkap perasaan dan pikiran.
Bahasa yang digunakan oleh negara (suku, negara, daerah, daerah, dll), percakapan
yang baik (bahasa), kesopanan dan kesopanan, sopan santun (Santoso dan Priyanto,
1995:35).
Walaupun bahasa berbentuk tulisan atau lisan, namun bagi sebagian besar orang
wicara ialah cara utama kita untuk mengkomunikasikan keyakinan, gagasan atau
pemikiran serta niat-niat kita. Walaupun tidak diragukan bahwa komunikasi nonverbal
mempunyai peran penting didalam komunikasi, akan tetapi kita akan konsentrasi pada
bahasa lisan dan produksinya dalam bagian ini.
Dalam produksi bahasa ini sangat berkaitan dengan kesangsian dan jeda,
berhubungan dengan cara perencanaan produksi bahasa. Dalam merancang bicara
diperlukan beberapa tahap:
 Konseptual yaitu merupakan proses mengenali proposisi abstrak yang
nantinya akan di berikan atau di sampaikan.

6
Ibid.

5
2
 Sintaksis, yaitu merancang pada struktur seperti hal nya bagaimana akan
berbentuk menjadi sebuah kalimat.
2
 Leksikal, memilih kata yang pas atau sesuai untuk di gunakan, jika muncul
satu saja kata maka nantinya akan diikuti oleh informasi kata lain meliputi
relasinya.
2
 Fonologis, yaitu jika informasi yang mempunyai sifat abstrak tersebut
terangkum lalu dirubah kedalam bentuk bunyi.
 Fonetis, sudah dipersiapkan fitur yang harusnya dipilih agar penutur bisa
mengatur wujud artikulasi nya.

Dalam proses bicara memerlukan:


2
1. perencanaan kedepan level wacana, seperti menentukan pesan yang lebih penting dan
diperlukan kefokusan intonasinya
2. masa berpikir, pada saat waktu yang sama direncanakan klausa selanjutnya agar
memyambungkan dengan klausa yang saat itu sedang di artikulasikan
3. mekanisme monitoring ini yang menjadi pengendalinya supaya penutur bisa
2
melakukan pemeriksaan tersendiri apakah tutur yang didapatkan sesuai atau sebaliknya
yaitu kurang jelas (Field, 2004)

Dalam produksi bahasa bisa saja terjadi kesalahan yang terjadi secara tidak sengaja
ataupun menyimpang dari target linguistik nya. Dan penyebab dari terjadinya kesalahan
2
tersebut sangatlah beragam paling banyak yang dikaitkan dengan rasa gelisah, gugup, lelah,
bahkan tidak fokus, juga terkadang fikiran dalam bawah sadar juga ikut muncul tanpa
disengaja. Dari beberapa kasus yang ada dikarenakan gangguan dari serebral otak. Trauma
neurologis juga bisa mempengaruhi adanya kesalahan.

B. Teori Produksi Wicara

1. Teori Aktivasi Menyebar (Spreading Activation Theory)

Teori aktivasi menyebar (spreading activation theory) tentang bagaimana


memproduksi wicara. Teori ini berdasarkan prinsip koneksionis, juga beranggapan
bahwasanya wicara tersebut bekerja dalam empat level:

a. Level semantik: artinya makna dari apa yang diucapkan atau disiplin linguistic
yang mengkaji sistem makna, yang dikaji adalah makna dalam semantik dari
banyak segi, yang paling utama adalah teori atau aliran yang berbeda beda.

6
b. Level sintaktik: struktur ketatabahasaan dari kata kata yang diucapkan
c. Level morfologis: morfem morfem dalam rencana kalimat
d. Level fonologis: fonem fonem dalam rencana kalimat

Disaat kita merencanakan apa yang akan kita katakan maka terbentuklah
represntasi yang dibangun pada saat bersamaan nya disetiap level. Level diatas
tersebut terjadi pada saat yang sama dan bekerja secara bersamaan disetiap level,

a. Terdapat beberapa kaidah kaidah kategoris yang sudah ditetapkan pada tiap tiap
levelnya
b. Kaidah kaidah itu menentukan bagian yang pas disetiap level tersebut. Contoh:
sudah tepatkah kata benda atau kata kerja yang kita gunakan
c. Ada suatu “leksikon” didalam bentuk suatu jaringan tersebut
d. Dalam konsep, kata, morfem, dan fonem ada simpul yang berbeda dalam
jaringan tersebut
e. Jika suatu simpul di aktivasi maka simpul itu menyebarkan aktivasi ke yang lain
nya (simpul) tetapi hanya untuk yang bisa terkoneksi, jika tidak terkoneksi maka
tidak akan terjadi penyebaran aktivasi terhadap simpul yang lain nya.
f. Aktivasi simpul kembali ke nol sesudah terpilih untuk menghindar supaya
simpul itu tidak langsung dipilih kembali.

Kelebihan dari teori ini adalah menggunakan mekanisme penyebaran mata


rantai aktivasi yang memiliki persamaan dengan model kemampuan kognitif lain nya.
Kekurangan nya fokus utamanya pada level kata karena itu mempunyai keterbatasan
untuk menjelaskan kontruksi actual keseluruhan pesan dan keterkaitan nya.

2. Pendekatan teoritis levelt dan WEAVER++

WEAVER adalah singkatan dari Word-form encoding by Activation and


Verification, ada beberapa asumsi tentang model ini:

a. Memiliki ciri ciri yang berurutan dan cakupan serangkaian tahap tahap prosenya
b. Pada setiap tahap memiliki tingkat representasi kenikan nya sendiri
c. Representasinya adalah konsep leksikon, lema, morfem, kata kata fonologis,
dan skor gestural fanetik
d. 3 tingkat dalam jaringan: leksikal, lema, dan bentuk kata
e. Aktivasinya hanya bergerak ke depan

7
3. Teori-teori pengenalan kata lisan

Model Pasukan (cohort) pengenalan kata lisan, penarikan leksikal pendengaran


dimulai dari fonem fonem pertama diterap, lalu leksikon mental mengaktivasi setiap
kemungkinan kata yang diawali dengan fonem tersebut kita menganggap kata sebagai
calon potensial dan kumpulan kata di anggap pasukan, jumlah calon kata secara
perlahan dikurangi dengan banyaknya informasi fonologis yang di serap, juga dengan
penggunaan informasi itu sendiri. Sehingga hanya ada satu calon yang tersisakan.
Setiap kata mempunyai tingkatan aktivasi, maka dari itu hanya calon yang aktivasinya
berada diatas tingkat tertentu yang akan dipertimbangkan untuk ada didalam pasukan.

C. Model TRACE

TRACE merupakan model koneksionis persepsi wicara. Model ini didasarkan


dengan asumsi bahwasanya disaat awal kata kita dengar maka sekumpulan kata yang
mempunyai bunyi awal sama akan teraktivasi dengan seiring informasi yang diterima
oleh sistem. maka dari itu calon potensial akan berkurang hingga hanya tersisa 1
seperti model pasukan yang sudah dijelaskan diatas.

D. Faktor dan Tahapan Studi Bahasa

Faktor esensial dalam pemerolehan bahasa adalah faktor syaraf, yang mana memiliki
1
hubungan antara otak manusia dengan bahasa. Landasan neurologis bahasa ini yang mampu
menjawab bahwa manusia memiliki kemampuan berbahasa, tetapi hewan tidak.

Selain perkembangan motorik kasar, perkembangan bahasa berkaitan dengan


6
pertumbuhan anak, perkembangan pemecahan masalah visual motorik merupakan gabungan
fungsi penglihatan dan motorik halus, serta perkembangan sosial.

Perkembangan bahasa umumnya sebagai patokan tingkat kecerdasan anak meskipun


1
sebenarnya perkembangan anak merupakan suatu hal yang berkesinambungan dan saling
melengkapi . Maknanya seorang anak dapat dikatakan cerdas jika dia memiliki kemampuan
fasih bersosialisasi bukan hanya bisa memecahkan masalah visual motorik saja.

Setiap anak yang normal dalam tahun petama hingga kira-kira umur 5 tahun
4
pertumbuhan, pikirannya akan belajar B1 atau bahasa ibu. Selanjutnya pada masa pubertas
(sekitar 12‐14 tahun) hingga menginjak dewasa (sekitar 18‐20 tahun), anak itu akan tetap
8
belajar B1. Sesudah pubertas keterampilan bahasa anak tidak banyak kemajuan, namun dalam
beberapa situasi, umpamanya dalam kosakata, ketika seorang anak mempelajari bahasa ibu
atau bahasa pertama secara terus menerus dalam hidupnya, pemerolehan bahasa pertama akan
1
dianggap bahasa yang utama bagi anak karena bahasa ini merupakan bahasa yang paling kuat
pengetahuan dan penggunaannya.

Ketika seorang anak sedang memperoleh bahasa pertamanya, terjadi dua proses, yaitu
proses kompetensi dan proses performasi. Kedua proses ini merupakan dua proses yang
berlainan. Dalam proses kompetensi, proses penguasaan tata bahasa berlangsung secara tidak
disadari. Proses ini merupakan syarat untuk terjadinya proses kinerja yang menyangkut proses
pemaham dan proses memproduksi ucapan. Selanjutnya adalah proses pemahaman, yang mana
melibatkan kemampuan dalam mempersepsikan kalimat yang didengar. Sedangkan proses
memproduksi ujaran menjadi kemapuan linguistik selanjutnya.
9
Anak yang baru lahir mengawali pemerolehan bahasa melalui suara tangisnya yang
merupakan bentuk respon terhadap stimulus dari lingkungannya. Selanjutnya anak akan terus
1
menyimpan stimulus bahasa pada memorinya. Anak akan lebih cepat menguasai bahasa jika ia
memperoleh bahasa dalam masa emas atau periode ideal (critical age) yaitu usia 6‐15 tahun.
1
Menurut Lanneberg (dalam Subyakto, 1992) pada masa emas otak manusia masih
sangat elastis sehingga memungkinkan seorang anak memperoleh bahasa pertama dengan
1
mudah dan cepat.7 Kematangan kognitif seseorang terjadi pada usia pubertas, yang mana saat
selesainya fungsi‐fungsi otak tertentu, khususnya fungsi verbal yang menjadi mantap di bagian
otak sebelah kiri. Hal inilah yang disebut lateralisasi. Pada masa kritis seseorang lateralisasi
7
yang membuat proses pemerolehan bahasa secara alamiah akan berkurang hingga akhirnya
hilang sama sekali.

7
Tri Budianingsih, “Peran Neurolinguistik dalam Pengajaran Bahasa”, Jurnal Al-Azhar Indonesia Seni
Humaniora, September 2015, 144.

9
12
PENUTUP

A. Kesimpulan
2
Dari paparan di atas maka simpulkan Memahami bahasa merupakan bagian dari
proses berbahasa. Artinya, alat, bahan, dan prosedur yang terkandung dalam pikiran
manusia yang digunakan untuk memahami dan menghasilkan bahasa. Jadi ini erat
kaitannya dengan persepsi bahasa manusia. Pengenalan ucapan mengacu pada
11
kemampuan manusia untuk menganalisis ucapan, mengidentifikasinya sebagai kata
atau kalimat, dan menangkap ide yang terkandung dalam kalimat.

Meskipun bahasa bisa menggunakan tulisan atau lisan, namun bagi sebagian
besar orang wicara ialah cara utama kita untuk mengkomunikasikan keyakinan,
gagasan atau pemikiran serta niat-niat kita. Walaupun tidak diragukan bahwa
komunikasi nonverbal mempunyai peran penting didalam komunikasi, akan tetapi kita
akan konsentrasi pada bahasa lisan dan produksinya dalam bagian ini. Teori aktivasi
menyebar (spreading activation theory) tentang bagaimana memproduksi wicara. Teori
ini berdasarkan prinsip koneksionis, juga beranggapan bahwasanya wicara tersebut
bekerja dalam empat level.
1
Faktor yang penting dalam menguasai bahasa adalah faktor neurologis, yakni
kaitan antara otak manusia dengan bahasa. Landasan neurologis bahasa inilah yang
mampu menjawab bahwa manusia memiliki kemampuan berbahasa, sedangkan hewan
tidak.

B. Saran

Semoga dengan adanya artikel ini bisa membuat pembaca lebih faham
mengenai pengertian dan pemahaman bahasa serta faktor dan tahapan studi Bahasa.

10
DAFTAR PUSTAKA

Budianingsih, Tri. (2015). Peran Psikolinguistik dalam Pengajaran Bahasa. Al-Azhar


Indonesia Seri Humaniora, 137-149.

Indah, Rohmani N. (2008). Proses Pemerolehan Bahasa: Dari Kemampuan Hingga


Kekurangmampuan Berbahasa. Ligua, 3 (1). ISSN 2442-3823.

Indah, Rohmani N. (2018). Teori-teori Psikolinguistik. Malang: UIN Maulana Malik Ibrohim.

Ling, Jonathan dan Catling, Jonathan. (2012). PSYHOLOGY EXPRESS COGNITIVE


PSYHOLOGY. Jakarta: Penerbit Erlangga.

11
Similarity Report

25% Overall Similarity


Top sources found in the following databases:
25% Internet database 13% Publications database
Crossref database Crossref Posted Content database
14% Submitted Works database

TOP SOURCES
The sources with the highest number of matches within the submission. Overlapping sources will not be
displayed.

docplayer.info
1 8%
Internet

repository.uin-malang.ac.id
2 7%
Internet

media.neliti.com
3 4%
Internet

ejournal.unisbablitar.ac.id
4 1%
Internet

Academic Library Consortium on 2021-04-22


5 <1%
Submitted works

digilibadmin.unismuh.ac.id
6 <1%
Internet

ejournal.uin-malang.ac.id
7 <1%
Internet

repository.iainpare.ac.id
8 <1%
Internet

Sources overview
Similarity Report

es.scribd.com
9 <1%
Internet

qowikoplak.blogspot.com
10 <1%
Internet

text-id.123dok.com
11 <1%
Internet

burhanhito.blogspot.com
12 <1%
Internet

defrin-dwi-fpsi12.web.unair.ac.id
13 <1%
Internet

coursehero.com
14 <1%
Internet

Sources overview

Anda mungkin juga menyukai