PAPER NAME
6 Pages 156.3KB
Summary
GANGGUAN INTELIGENSI
Abstrak: Inteligensi merupakan suatu kemampuan mengenai belajar yang berasal dari
pengalaman dan penyesuaian diri dengan cara menciptakan serta memilih lingkungan.
Inteligensi kerap kali dikaitkan dengan sikap adaptif yang mana seseorang dapat menerapkan
pengalaman untuk menghadapi situasi yang eksklusif. Inteligensi merupakan suatu
kemampuan yang bersifat potensial dan umum. Terdapat beragam teori menurut para ahli
yang membahas mengenai jenis-jenis inteligensi. Inteligensi dapat di ukur dengan
menggunakan tes inteligensi dan menggunakan skala yang biasa disebut sebagai IQ. Hasil
3
skor IQ dapat diinterpretasikan dengan cara membandingkan skor IQ berdasarkan kelompok
sebaya maupun kelompok norma.
Kata kunci: gangguan, inteligensi
Abstract: Intelligence is an ability regarding learning that comes from experience and
adjustment by creating and choosing associated with an adaptive attitude in which a person
can apply experience to deal with exclusive situations. Intelligence is an ability that is
potential and general. There are various theories according to experts that discuss the types of
intelligence. Intelligence can be measured using intelligence test and using a scale commonly
referred to as IQ. The result of the IQ score can be interpreted by comparing the IQ scores
based on the peer group and the norm group.
Keywords: disorders, intelligence
umum. Merujuk pada Sukmadinata (2003 : studi literatur. Yang mana pengumpulan
2
2) Inteligensi dapat didefinisikan sebagai kurang mampu dalam menyesuaikan diri,
sebuah potensi dalam belajar. memiliki keterhambatan pada fungsi
3) Inteligensi merupakan suatu kecerdasan umum atau dibawah rata-rata.
kemampuan individu dalam berpikir Gangguan inteligensi ringan memiliki IQ
abstrak atau berpikir kritis.3 70 – 55, gangguan inteligensi sedang
memiliki IQ 50 – 44, dan gangguan berat
Menurut Winkel, inteligensi dapat
3 serta sangat berat memiliki skor IQ <30. 4
digolongkan pada arti luas dan sempit.
Dalam arti luas, intiligensi merupakan Teori Inteligensi
suatu kemampuan dalam mencapai prestasi
Terdapat beberapa teori mengenai
pada berbagai bidang. Sedangkan, dalam
inteligensi, sebagai berikut:
arti sempit intilegensi disebut sebagai
suatu potensi dalam melakukan pencapaian 1) Teori faktor
3
melakukan pengucapan, pelafalan, dan Terbentuk karena adanya motif
perhitungan. internal dari individu sehingga dapat
4) Teori primary mental ability melakukan aktivitas dengan semangat.
Terdapat beberapa komponen pada 5) Faktor kebebasan
inteligensi yaitu kemampuan berpikir Terbentuk berdasarkan keinginan
matematis, berbahasa, observasi, individu dalam menentukan suatu hal
pengambilan keputusan, dan daya yang sesuai dengan kebutuhan untuk
ingat. menyelesaikan permasalahan.6
5) Teori sampling
Beberapa faktor yang dapat
Teori ini dikenalkan oleh Godfrey
berpengaruh pada tingkat inteligensi
yang menyatakan bahwa inteligensi
menurut Sutratinah Tirtonegoro, yaitu:
adalah segala kemampuan yang ada di
dunia nyata. 5 1) Faktor keturunan
Pada teori nativisme mengungkapkan
Faktor yang Mempengaruhi Inteligensi
perkembangan individu disebabkan
Adapun lima faktor yang oleh faktor hereditas melalui gen
memepengaruhi inteligensi individu, ayitu: DNA. Maka dapat disimpulkan
tingkat kemampuan individu dapat
1) Faktor bawaan
disebabkan oleh faktor keturunan yang
Faktor ini telah ada sejak lahir tanpa
dibawa melalui DNA.
melibatkan penerimaan perlakuan.
2) Faktor lingkungan
2) Faktor kematangan
Faktor ini disebabkan oleh segala hal
Faktor yang disebabkan oleh proses
yang disekitar individu, salah satunya
pertumbuhan dan perkembangan
adalah pendidikan. Pendidikan sangat
secara fisik serta psikis pada individu.
berpengaruh pada perkembangan
3) Faktor pembentukan
kecerdasan anak.7
Hal ini terbentuk oleh pengaruh
eksternal secara sengaja, seperti Ciri-ciri gangguan inteligensi
adanya pengasahan atau pelatihan
Secara umum, individu yang
pada bidang tertentu.
mengalami gangguan inteligensi dapat
4) Faktor minat
menunjukkan ciri-ciri atau tanda seperti
berikut:
6
Ibid. 74 – 75.
7
Sutratinah. Anak supernormal dan program
5
Djaali. Psikologi Pendidikan. 72 – 74. pendidikannya. 21.
4
1) Mengalami keterlambatan dalam Berikut beberapa terapi yang dapat
pertumbuhan dan perkembangan dilakukan pada individu yang mengalami
diusianya. gangguan inteligensi:
2) Mengalami kesusahan dalam
1) Terapi okupasi
berbicara, membaca, menulis, dan
Terapi ini dilakukan kepada individu
berhitung.
yang memiliki masalah kesehatan
3) Memiliki daya ingat yang rendah.
tertentu guna mendapatkan
4) Memiliki IQ dibawah rata-rata
penanganan khusus dan bertujuan agar
5) Susah menerima informasi dan sulit
penderita dapat melakukan aktivitas
mempelajari suatu hal.
secara normal.
6) Tidak dapat berpikir secara logis.
2) Terapi koginitif
Upaya pencegahan gangguan inteligensi Salah satu jenis psikoterapi yang
bertujuan untuk melatih kemampuan
Dalam upaya pencegahan
berpikir dan pola perilaku individu.
gangguan inteligensi dapat dilakukan
3) Terapi keluarga
beberapa hal, sebagai berikut:
Jenis psikoterapi yang dapat
5
1) Pencegahan primer membantu penderita mendapatkan
Dapat dilakukan dengan adanya perhatian oleh keluarga sehingga
penyuluhan atau pendidikan mengenai dapat meningkatkan komunikasi dan
kesehatan pada masyarakat, perbaikan menyelesaikan masalah.
sosial-ekonomi, serta konseling 4) Terapi motorik fisik
genetik. Terpai ini dilakukan untuk
2) Pencegahan sekunder meningkatkan kemampuan motoric
Melakukan diagnosis dan pengobatan dasar pada penderita.
secara dini pada psikolog maupun
Populasi gangguan inteligensi di
psikiater.
Indonesia dan dunia
3) Pencegahan tersier
Melakukan Pendidikan di instansi Menurut catatan pada World
yang tepat seperti sekolah luar biasa Helath Organization (WHO), di Amerika
(SLB) agar mendapatkan pelayanan terdapat 3% penduduk yang mengalami
pendidikan dengan tepat dan khusus. gangguan inteligensi, di Asia 1 – 3%, di
Belanda 2,5%, dan di Inggris 1 – 8%.
Terapi pada gangguan inteligensi
Menurut UNESCAP (2009), Indonesia
5
memiliki catatan sebesar 1,3% penduduk sekitar. Gangguan inteligensi yaitu
dengan gangguan inteligensi atau setara individu yang memiliki intelegensi
3.063.000 jiwa. dibawah rata-rata baik tergolong gangguan
ringan hingga berat dan membutuhkan
Berdasarkan Riskesdas (2013)
11 pelayanan serta Pendidikan khusus guna
presentase pada anak usia 24 – 59 bulan
meningkatkan potensi pada dirinya secara
sebesar 0,17% mengalami tuna netra,
optimal. Karakteristik seseorang yang
0,14% mengalami tuna wicara, 0,13%
memiliki gangguan inteligensi yaitu
mengalami down syndrome, 0,08%
kurang mampu dalam menyesuaikan diri,
mengalami tuna daksa, 0,07% mengalami
memiliki keterhambatan pada fungsi
tuna rungu, 0,14% mengalami tunagrahita,
kecerdasan umum atau dibawah rata-rata.
dan pravelensi disabilitas penduduk
Gangguan inteligensi ringan memiliki IQ
Indonesia usia >15 tahun di povinsi Jawa
70 – 55, gangguan inteligensi sedang
Tengah sebesar 10,3%.
memiliki IQ 50 – 44, dan gangguan berat
Contoh kasus gangguan inteligensi serta sangat berat memiliki skor IQ <30.
6
Similarity Report
TOP SOURCES
The sources with the highest number of matches within the submission. Overlapping sources will not be
displayed.
nanopdf.com
1 3%
Internet
suryaramadan.wordpress.com
4 1%
Internet
adoc.pub
8 <1%
Internet
Sources overview
Similarity Report
digilib.uinkhas.ac.id
10 <1%
Internet
id.scribd.com
11 <1%
Internet
Sources overview