Anda di halaman 1dari 9

PSIKOPAT

Gangguan Kejiwaan Psikopat dan Aspeknya


Secara bahasa psikopat merupakan gabungan kata yakni psyche (jiwa) dan pathos
(penyakit) yang memiliki arti penyakit jiwa. Psikopat di kategorikan sebagai sebuah
gangguan kepribadian yang menjadi sebuah permasalahan kesehatan mental seperti
depresi, ataupun bipolar (psikosis) karena dari dirinya tidak mudah terindikasi.

Menurut Sigmund Freud psikopat merupakan orang yang egonya terlalu didominasi oleh
id, dan superego tidak berwibawa atau tidak berpengaruh sama sekali terhadap ego, jadi
semua tindakan yang dilakukan oleh seorang psikopat berdasarkan keinginan dari id,
semata tidak peduli dengan baik dan buruknya terhadap tindakan yang dilakukan.

Rozali et al (2009) menyatakan bahwasanya ada 3 bentuk perilaku psikopat :

a) Bentuk perilaku ringan

b) Bentuk perilaku sedang

c) Bentuk perilaku berat


Lanjutan
Psikopat merupakan sebuah gangguan kejiwaan yang dalam perilakunya menunjukan indikasi
perilaku antisosial yang mana tidak dapat beradptasi dengan norma sosial dan sering melakukan
kejahatan tanpa memilki rasa bersalah, rasa malu, dan cenderung memilki perilaku manipulatif,
pengidap psikopat cenderung memperdaya orang lain, dan melakukan kekerasan demi keuasan
pribadi mereka.

Adapun Aspek yang mempengaruhi terbentuknya perilaku psikopat yaitu :

 Faktor Biologis

 Faktor Lingkungan

 Faktor Traumatis
Perbedaan Psikopat, Antisosial,
dan Sosiopat
 Psikopat lebih dikenal sebagai orang yang tidak mempunyai
hati nurani dan bisa berpartisipasi pada kegiatan sosial jika
dia mau.
 Antisosial ditandai dengan adanya perilaku yang berulang
ulang membawa individu tersebut kedalam konflik
masyarakat. Mereka tidak peduli dengan norma sosial, tidak
bertanggung jawab, dan bersikap impulsif.
 Sosiopat merupakan istilah tidak normal dari anti sosial,
ditandai dengan tidak mempunyai kematangan emosi, tidak
bisa menilai akibat dari tingkah laku mereka
Maka antisosial dan sosiopat merupakan gejala dari gangguan
psikopat, seorang sosiopat masih memiliki rasa empati kepada
orang lain meskipun rasa tersebut sangat lemah. Psikopat tidak
memiliki empati dan rasa peduli sama sekali. Dan Anti sosial
sering melanggar hukum, melanggar norma, dan mengabaikan
orang lain.
Hubungan Perilaku Kekerasan dan Kriminal
dengan Psikopat
Rogers dan Sewell menyatakan bahwasanya psikopat dengan perilaku kriminal
dan kekerasan memiliki potensi yang tinggi untuk bisa melakukan kejahatan atau
kekerasan yang sama di waktu yang akan datang.
Huss mengemukakan bahwa seorang psikopat melakukan tindakan kekerasan
dan kriminal secara natural. Ada 2 jenis kejahatan :
 Kejahatan instrumental
 Kejahatan reaktif
Psikopat termasuk dalam tipe kejahatan instrumental, berdasarkan hasil
penelitian yang sudah dilakukan, akan tetapi psikopat juga bisa melakukan
kejahatan reaktif dikarenakan gejala perilaku mereka yang impulsif.
Proses Hukum Pelaku
Tindak Pidana Psikopat

Berdasarkan Undang Undang Pidana (KUHP), ketentuan


pidana kejahatan terhadap nyawa orang lain diatur dalam 13
pasal, yakni Pasal 338-350. Kejahatan terhadap nyawa orang
lain dibagi menjadi beberapa jenis :
1) Pembunuhan biasa (Pasal 338 KUHP)
2) Pembunuhan dengan pemberatan (Pasal 339 KUHP)
3) Pembunuhan berencana (Pasal 340 KUHP)
Peran Psikolog Klinis dalam Menangani
Kasus Tindak Pidana Psikopat

1 Psikolog Forensik dapat membantu melakukan investigasi pelaku dengan


menyusun profil kiriminal, dan mmeberikan sejumlah assesment untuk
menggambarkan kondisi psikologis tersangka

Psikolog Forensik membantu pihak kepolisian dalam penggalian


2 informasi terhadap korban maupun tersangka melalui pendekatan
khusus.

Psikolog forensik bisa melakukan otopsi psikolog, dari otopsi tersebut


3 bisa membantu polisi untuk menyimpulkan kemungkinan korban yang
meninggal tersebut.
Contoh Kasus Tindak Kejahatan Psikopat
Kasus I

Kasus pembunuhan berantai yang dilakukan oleh Dukun AS pada sepanjang


tahun 1996 sampai 1997, di Desa Sei Semayang. Dukun AS telah mmebunuh
42 wanita, dan korban korban tersebut merupakan pasien dari Dukun AS
yang menginginkan bantuan untuk Penglaris.

Kasus II

Pada tahun 2006-2008 kasus Ryan yang membunuh 11 orang. Saat SMP ia
hamper membunuh ibu kandungnya sendiri, hal ini sesuai dengan
pernyataan ibunya setelah ryan selesai menjalani perawatan selama 2
minggu dan mengalami setres berat.
Kasus III
Manusia kanibal sumanto yang terjadi pada tahun 2003, Sumanto tidak hanya
melakukan pembunuhan saja dia memakan korban dan juga mencuri mayat untuk ia
makan, pada kasus tersebut sumanto diberi hukuman penjara 5 tahun.

—THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai