Anda di halaman 1dari 15

TEORI

PSIKOANALITIK
KRIMINOLOGI
DOSEN PENGAMPU : ABU
NAWAS S.H, M.H
kelompok 8
Nama Anggota
1 Akbar Alfian Iskandar (A1011211147)
2 Sahrul Pramana Putra (A1011211148)
3 Muhammad Thoriq Fikarsyah
(A1011211115)
4 Syarif Abdurrahman Yusuf (A1011211246)
5 Muhammad ilhan alghifari
(A1011211178)
PENJELASAN
SINGKAT

Ilmu psikologi mulai diakui sebagai ilmu yang mandiri sejak tahun 1879 saat Wilhelm Mundt mendirikan
laboratorium psikologi di Jerman. Sejak saat itu, ilmu psikologi berkembang pesat yang ditandai dengan
lahirnya berbagai aliranaliran di dalamnya. Salah satu aliran dalam ilmu psikologi tersebut adalah konsep
kepribadian. Konsep ini pun akhirnya dimaknai oleh banyak ahli dengan definisi yang beragam, salah
satunya pemaknaan konsep kepribadian dari aliran psikoanalisis (Ja’far: 2015).
Pendahuluan
Teori psikoanalisis adalah teori yang berusaha menjelaskan hakikat dan perkembangan kepribadian. Unsur-
unsur yang diutamakan dalam teori ini adalah motivasi, emosi dan aspek-aspek internal lainnya. Teori ini
mengasumsikan bahwa kepribadian berkembang ketika terjadi konflik-konflik dari aspek-aspek psikologis
tersebut, yang pada umumnya terjadi pada anak-anak atau usia dini.

Pemahanan Freud tentang kepribadian manusia didasarkan pada pengalaman-pengalaman dengan pasiennya,
analisis tentang mimpinya, dan bacaannya yang luas tentang beragam literatur ilmu pengetahuan dan
kemanusiaan. Pengalaman-pengalaman ini menyediakan data yang mendasar bagi evolusi teorinya. Baginya,
teori mengikuti mengikuti observasi dan konsepnya tentang kepribadian terus mengalami revisi selama 50
tahun terakhir hidupnya.
RUMUSAN
MASALAH
Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1. Bagaimanakah
1 pandangan atau teori psikoanalisis menurut Sigmund Freud?
2. Bagaimana Psikologi Dalam Kriminologi
3. Bagaimana Psikologi Dalam Hukum / Krimininologi
PEMBAHASAN!
PSIKOANALISIS
SIGMUND FREUD
Psikoanalisis adalah cabang ilmu yang dikembangkan oleh Sigmund Freud dan para pengikutnya, sebagai studi fungsi dan
perilaku psikologis manusia. Pada mulanya istilah psikoanalisis hanya dipergunakan dalam hubungan dengan Freud saja,
sehingga “psikoanalisis” dan “psikoanalisis Freud” sama artinya. Bila beberapa pengikut Freud dikemudian hari menyimpang
dari ajarannya dan menempuh jalan sendiri-sendiri, mereka juga meninggalkan istilah psikoanalisis dan memilih suatu nama
baru untuk menunjukan ajaran mereka. Contoh yang terkenal adalah Carl Gustav Jung dan Alfred Adler, yang menciptakan
nama “psikologi analitis” (bahasa Inggris: analitycal psychology) dan “psikologi individual” (bahasa Inggris: individual
psychology) bagi ajaran masing-masing.
Psikoanalisis memiliki tiga penerapan:
1. suatu metode penelitian dari pikiran.
2. suatu ilmu pengetahuan sistematis mengenai perilaku manusia.
3. suatu metode perlakuan terhadap penyakit psikologis atau emosional.
Teori Psikoanalisis dikembangkan oleh Sigmund Freud. Psikoanalisis dapat dipandang sebagai teknik terapi dan sebagai aliran
psikologi. Sebagai aliran psikologi, psikoanalisis banyak berbicara mengenai kepribadian, khususnya dari segi struktur,
dinamika, dan perkembangannya.
HUBUNGAN PSIKOLOGI DENGAN KRIMINOLOGI

Pada era modern, Kriminologi diartikan sebagai ilmu yang mengkaji dan membahas kejahatan dan penyimpangan
tingkah laku manusia baik sebagai sebuah gejala sosial maupun Psikologi Oleh karena itu, dunia hukum membutuhkan
disiplin ilmu lain yang mampu menjelaskan setiap penyimpangan, kaitannya dengan Perilaku, serta situasi psikologis
tertentu yang memotivasi perilaku kejahatan (terdesak, panik, marah, cemburu, depresi, gangguan jiwa).
PSIKOLOGI HUKUM/KRIMINAL

> Psikologi hukum adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari dan meneliti
kejahatan dari sudut kejiwaan/aspek psikologis si pelaku.
> Mendasari pemikirannya dengan asumsi bahwa adanya hubungan perbuatan atau
tindakan kejahatan dengan kondisi kejiwaan pelakunya.
> Serta adanya aspek-aspek psikologis yang mendasari sebuah tindak kriminalitas
serta semua komponen yang terlibat didalamnya (Pelaku, Saksi, Korban, Hakim,
Jaksa, Polisi, Lapas)
KAJIAN PSIKOLOGI DALAM KRIMINOLOGI 
• Penelitian tentang sifat,
• Pola dan Situasi/peristiwa tindak kejahatan serta
persebarannya menurut faktor sosial, waktu dan
geografis.  Merumuskan pengertian kejahatan
berdasarkan kasus per kasus berdasarkan tinjauan
psikologis 
• Ciri-ciri fisik dan psikologis, riwayat hidup pelaku
kejahatan 
• Perilaku menyimpang dari nilai dan norma
masyarakat (perjudian, pelacuran, alkohol)
• Peranan korban kejahatan dalam proses
terjadinya kejahatan 
• Metode pembinaan pelaku pelanggaran
hukum 
• Kajian terhadap kebijakan birokrasi yang
menciptakan peluang timbulnya kejahatan

• Metode dalam mencegah dan
mengendalikan kejahatan
ASUMSI-ASUMSI KEJAHATAN BERBASIS
PSIKOLOGI

a. Psikologi kriminal adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari


dan meneliti kejahatan dari sudut kejiwaan si pelaku.
b. Mendasari pemikirannya dengan asumsi bahwa adanya hubungan
perbuatan atau tindakan kejahatan dengan kondisi mental dan
kejiwaan pelakunya.
TUGAS PSIKOLOGI DI DUNIA KRIMINAL

Mampu melihat perbedaan- 3 Memberi gambaran perbedaan-


1 perbedaan struktur kepribadian perbedaan individual antara tipe-tipe
tertentu dengan kaitannya terhadap dan kelompok-kelompok pelaku
tindak kriminal
kejahatan melalui penelitian

2 Memahami kejahatan dan proses


kejahatan dari sudut korban dan 4 Memprediksi tingkah laku
pelaku melalui penelitian-penelitian yang
mengarah ke
perubahan Kebijakan
KESIMPULAN
Kriminologi secara harfiah berasal dari kata “ crimen “ yang berarti Kejahatan
atau penjahat dan “Logos” yang berarti Ilmu Pengetahuan. Dapat dikatakan
bahwa Kriminologi adalah ilmu mengkaji tentang Kejahatan (Penjahat) dan
gejala-gejalanya. Hubungan psikologi dengan kriminologi adalah Pada era
modern disebuntukan bahwa ilmu kriminologi yang mengkaji dan membahas
kejahatan dan penyimpangan tingkah laku manusia baik sebagai sebuah gejala
sosial maupun Psikologi, sehingga dunia hukum membutuhkan disiplin ilmu
lain yang mampu menjelaskan setiap penyimpangan, kaitannya dengan
Perilaku, serta situasi psikologis tertentu yang memotivasi perilaku kejahatan
(terdesak, panik, marah, cemburu, depresi, gangguan jiwa).
SEKIAN DAN TERIMA
KASIH
ADA PERTANYAAN?

Anda mungkin juga menyukai