Anda di halaman 1dari 16

Similarity Report

PAPER NAME

kibtiyatul hasanah UAS psikologi klinis-1.


docx

WORD COUNT CHARACTER COUNT

1994 Words 12273 Characters

PAGE COUNT FILE SIZE

12 Pages 32.6KB

SUBMISSION DATE REPORT DATE

Dec 2, 2022 10:24 PM GMT+7 Dec 2, 2022 10:25 PM GMT+7

25% Overall Similarity


The combined total of all matches, including overlapping sources, for each database.
22% Internet database 7% Publications database
Crossref database Crossref Posted Content database
15% Submitted Works database

Summary
GANGGUAN AUTISME PADA ANAK

ARTIKEL

Diajukan kepada Anugrah Sulistyowati, M.Psi., Psikolog untuk memenuhi tugas


akhir matakuliah Psikologi Klinis

Disusun Oleh :

Kibtiyatul Hasanah

204103050007

17
PRODI PSIKOLOGI ISLAM

FAKULTAS DAKWAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KH ACHMAD SIDDIQ JEMBER

JUNI 2022
PENDAHULUAN

11
A. Latar Belakang
8
Anak merupakan anugrah titipan dari Allah SWT , mempunyai anak yang terlahir sehat
dan sempurna merupakan impian semua orang tua. Karena anak merupakan anugrah atau
hadiah yang paling berharga yang diberikan oleh tuhan, anak membawa keberkahan bagi
orang tua juga menjadi penyebab tersambungnya hubungan keluarga, banyak diluar sana
pasangan suami istri yang cerai karena tidak dapat mempunyai anak.
24
Kesempurnaan anak sering kali menjadi ukuran pertama kenormalan seorang bayi,
8
maka dari itu setiap orang tua ingin melahirkan anak yang normal, ketidaknormalan pada
2
fisik anak itu gampang diketahui karena bisa dilihat secara langsung, namun ketidak
normalan secara psikis atau mental itu sulit dikenali atau diketahui seiring dengan
1
berkembang nya si anak, salah satu dari anak yang mempunyai keterbelakangan mental
adalah autisme.
Autisme merupakan gangguan keterbelakangan mental anak yang diketahui sebelum
11
umur 3 tahun, sering kali orang tua tidak menyadari bahwa anak nya mengalami
keterbelakangan tersebut karena gangguan nya merupakan gangguan psikis atau mental
yang tidak bisa dikenali langsung oleh para orang tua, kecuali dengan berkembangnya anak
26
tersebut. Maka dari itu artikel ini dibuat untuk mengetahui lebih dalam apa itu autisme juga
agar orang tua bisa mengetahui apa penyebab gejala autisme agar lebih hati hati nantinya
dalam merawat anak anak yang mempunyai gangguan autisme tersebut.

27
B. Masalah Atau Topik Bahasan
1. Apa pengertian dari autisme
2. Apa saja faktor penyebab gejala autisme
3. Bagaimana cara mengatasi gejala autisme
C. Tujuan Penelitian
6
Berangkat dari Latar belakang yang telah dipaparkan maka dari itu artikel ini
bertujuan untuk dijadikan bahan bacaan untuk mereka yang ingin tau lebih dalam
mengenai gangguan autisme terhadap anak beserta faktor faktor, dan cara mengatasinya,
dan untuk orang orang yang mempunyai keluarga yang mengalami gangguam tersebut agar
lebih berhati hati dan bisa memahami anak anaknya jika mempunyai gejala seperti itu.
TEKS UTAMA
A. Pengertian
2
Autisme berasal dari bahasa yunani “Auto” yang berarti berdiri sendiri, arti tersebut
23
ditujukan kepada penyandang autisme bahwa mereka hidup di dunia nya sendiri. Autisme
merupakan salah satu dari kelompok gangguan perkembangan pada anak, biasanya sudah
terlihat gejalanya sebelum umur 3 tahun, gangguan ini mempengaruhi pada komunikasi
anak, interaksi sosial, imajinasi dan sikap. Kenner menjelaskan bahwa gangguan ini
10
merupakan keterbatasan dalam berkomunikasi atau berinteraksi dengan orang lain,
gangguan berbahasa yang ditunjukkan dengan penguasaan yang tertunda,1
28
Menurut yuono (2009:26). Autisme merupakan gangguan perkembangan
neurobiologis yang sangat berat sehingga mengganggu pada interaksi sosialnya,
18
komunikasi, bahasa, serta emosinya, bahkan pada aspek motoriknya. Gejala autis muncul
pada saat sebelum usia 3 tahun.
Menurut Muhammad (2008:103). Menjelaskan bahkan penderita autis sering
membuat para pengasuhnya salah paham dalam mendidik anak tersebut dikarenakan
25
dengan keadaan fisik yang normal tetapi mempunyai perilaku yang berbeda dengan anak
4
normal pada umumnya. Tanggapan yang salah seperti ini akan menimbulkan
penghambatan perkembangan yang serius dalam perkembangan anak terutama dalam
kemampuan komunikasi dan sosialnya.
4
Menurut hadis (2006:55) anak autis digolongkan sebagai anak yang mempunyai
gangguan pervasif (pervasive developmental desorders) ditandai dengan adanya
gangguan abnormalitas secara kualitatif dalam interaksi sosial, disertkan minat dan pola
yang terbatas.
1
Saat ini, masalah autisme menimbulkan keprihatinan yang mendalam, terutama bagi
kedua orang tuanya. Selain itu, rasa khawatir timbul pada ibuibu muda yang akan
melahirkan. Autisme dapat terjadi pada siapa saja dan tidak ada perbedaan status sosial

15
Suteja Jaja. Bentuk Dan Metode Terapi Terhadap Anak Autisme Terhadap Akibat Bentukan Prilaku
Sosial. Jurnal Edueksos, Volume 3, No 1, Januari-Juni 2014, H 119-133
1
ekonomi, pendidikan, golongan, etnik, atau bangsa. Semua diduga bahwa penyandang
autime berasal dari faktor keluarga dengan tingkat integensi dan sosial ekonomi yang
tinggi, namun dari penelitian terakhir, autisme ditemukan pada berbagai tingkat sosio-
ekonomi dan intelgensi.
21
Dari beberapa definisi dari para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa autisme
2
merupakan gangguan perkembangan berat yang mempengaruhi cara seseorang dalam
melakukan komunikasi, bereaksi, dan bertingkah laku dalam kehidupan. Perilaku autisme
biasanya ditandai dengan rendahnya berkomunikasi verbal maupun non verbal, interaksi
sosial yang terkesan aneh, emosi yang tidak stabil, berubah-ubah dan persepsi sensorik
yang tidak optimal2
B. Faktor penyebab
Dari autisme sendiri tidak ada penyebab yang pasti, penelitain tentan faktor penyebab
autisne ini masih taraf awal penyebab yang tepat masih menjadi perdebatan meskipun pada
pada era 50 an sempat dikatakan bahwa penyebab terjadinya autisme dikarenakan akibat
dari pengaruh perlakuan orang tua pada saat masa kehamilan, tetapi akibat dari pernyataan
teori ini banyak orang tua yang merasa bersalah dan merasa terhina oleh tori tersebut. Maka
dari itu para ahli tidak mengemukakan teori seperti itu karena di anggap menyalahkan para
orang tua3 menurut penelitian lain autisme berkembang dari kombinasi pengaruh genetic
atau non genetic juga pengaruh linkgungan yang bisa menyebabkan anak mengalami autis,
disini disebutkan dalam penelitian beberapa yang menjadi faktor penyebab nya autis antara
lain :
1. Riwayat asfiksia. :
anak yang mengalami riwayat asfiksia ditimbulkan oleh gas dan
22
transport oksigen saat hamil dan bersalin dan mempengaruhi oksigenasi sel sel
yang ada dalam tubuh yang akan mengganggu terhadap fungsi sel. Jika

29
Asrizal.Penanganan Anak Autis Dalam Interaksi Sosial Jurnal PKS Volume 15, No 1, Maret 2016.
Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, H 1-8
3 2
MPH, H & DTM YATIM FAISHAL DR. Autisme Suatu Gangguan Jiwa Pada Anak Anak. Jakarta
64 h
gangguan tersebut terus berkembang maka akan menimbulkan otak janin
terganggu sehingga anak tersebut mengalami gangguan autisme,
2. Usia ibu :
jika usia ibu sudah melebihi dari 30 tahun maka rentan untuk anaknya
mengalami gangguan autisme dikarenakan terjadinya komplikasi pada masa
persalinan, disebakan gangguan dari otot Rahim
3. Riwayat penggunaan antidepresan:
Obat anti depresan tergolong penghambat pelepasan selektif seoronin
pada saat kehamilan, apabila sterotonin tidak normal maka akan mengganggu
maturasi neuron dan gangguan dendrit dan sinaps,
4. Pendarahan maternal :
Terjadinya pendarahan pada ibu hamil akan menyebabkan kekurangan
suplay oksigen dan glukosa

5. Jenis kelamin anak :


13
Autisme lebih dominan tejadi kepada anak yang berjenis kelamin laki laki dari
pada anak yang berjenis kelamin perempuan, hal tersebut terjadi karena proses
genetic tertentu yang berujung anak laki laki yang lebih dominan mengalami
ganggguan autisme.
Selain dari faktor yang diatas ada juga faktor lain nya yang mengakibatkan
autisme pada anak. Yaitu :
1. Factor genetic
2. Factor neorobilogis
3. Factor imunologis dan bahan kimia
C. Cara Mengobati
Ada beberapa jenis terapi untuk mengobati autisme pada anak, jenis terapi ini
bisa di lakukan agar bisa meningkatkan kualitas hidup pada anak tersebut, agar para
penderita gangguan autis bisa merasakan kembali kenormalan dalam hidupnya, agar bisa
20
seperti anak normal pada umumnya. Setiap orang tua pasti menginginkan anak anaknya
lahir dan tumbuh dengan sehat maka dari itu pastinya para orang tua akan mencari tau
bagaimana pengobatan/ terapi yang coocok untuk diberikan kepada anak yang menderita
gangguan autisme. Berikut jenis terapi untuk mengobati autisme pada anak:
1. Terapi fisik atau fisioterapi
Biasanya anak yang menderita autisme ini yang menjadi pengahambat
tumbuh kembangnya adalah motoriknya, terapi fisik ini dapat membantu
melatih otot otonya, koordinasi, dan kemampuan nya berolahraga, terapi ini
harus di damping oleh orang yang sudah telatih, tetapi ada beberapa latihan
fisik yang bisa di lakukan dirumah sepeprti olahraga, senam dan latihan
ringan lain nya.
2. Terapi bermain
Cara bermain anak autisme dengan anak normal lain nya sangatlah
berbedaa, anak autisme punya cara sendiri untuk bermain, biasa saat
bermain anak autis perlu untuk didampingi karna ia akan membutuhkan
pertolongan disaat bermain, maka dari itu dilakukan terapi bermain dengan
cara mengajak si penderita tersebut bermain dimulai dengan permainan
yang ringan seprti meniup balon, dll
3. Terapi visual
Anak autis biasanya merupakan anak yang pemikiran nya visual maka dari
itu metode pemberian gambar dapat dilakukan sebagai terapi
pengobatannya, dengan metode ini akan membuat anak autis akan
memahami sesuatu dengan mudah, seperti kita memberi gambar lalu kita
menyuruh menyebutkan nama yang ada pada gamnbar tersebut.
4. Terapi wicara
Para penyandang autis juga mengalami kesulitan dalam berbicara, mereka
sulit untuk memberi tahu keluarga apa yang dia inginkan. Terapi ini bisa
dilakukan di rumah seperti kita mengajaknya menyanyi, dengan melatih
otoo otot bibirnya.
5. Terapi okupasi
Karena berhubungan dengan penghambatan sisitem motoriknya maka
terapi okupasi sangat dibutuhkan untuk mengobati anak autisme, kita bisa
memberikan latihan sensorik teintegrasi, terapi ini bisa membantunya
dalam hipervensifitas terhadap suara, cahaya dan sentuhan
6. Terapi biomedis
3
Perawatan teapi biomedis dilakukan berdasarkan pendekatan DAN (defeat
autism now), terapi ini didampingi oleh dokte khusus
7. Terapi tingkah laku
Terapi ini merupakan terapi yang berujuan untuk mengubah tingkah laku
anak autis yang sangat sensitive apalagi dengan cahaya, sentuhan dan suara
karena ia tidak bisa mengutarakan kenginan nya, maka kadang ia kadang
berlaku kasar dengan kekurangan nya tesebut. Dengan terapi ini bisa di
lakukan oleh dokter yang awalnya sudah memperhatikan tingkah laku si
penderita tersebut dan dokter itu tau tekhnik apa yang akan diberikan
kepada anak autisme tersebut.
3
8. Applied behavior analysis (ABA)
Terapi ini bertujuan untuk meningkatkan perilaku positif terhadap anak
autis, terapi ini diperlukan kerja sama dengan orang tua, kita mmeberikan
terapi seperti kkta menggosok gigi terlebuh dahulu lalu dibilas setelah itu
kita memberikan pasta gigi kepada anak tersebut, terapi ini dilakukan
3
selama 20-40jam dalam seminggu.
9. Terapi kemampuan sosial
Karena anak autis mengalami kesulitan dalam berkomunikasi maka
dilakukan terapi kemmapuan sosial, terapi ini bisa dilakukan dirumah
bersama teman teman yang ada di rumahnya seperti saudara, sepupu, dll
dengan mengajaknya bermain puzzle, balon dll
10. Terapi perkembangan
Penderita autisme sudah jelas bahwa mengalami ketelambatan dalam
3
perkembangan nya, tapi hal tersebut tidak bisa dijadikan alasan untuk
memaklumi keterlambatan tersebut. Dari itu kita berikan latihan terhadap
anak autis di rumah seperti mengajarkan memakai baju, mengikat tali
sepatu.
11. Terapi sensori
Terapi ini bisa dilakukan dirumah seperti memberikan spons saat mandi,
menggunakan penutup telinga, atau memberikan aromaterapyh yang
menenangkan kepada anak tersebut.
Itulah beberapa jenis terapi yang bisa diberikan kepada penderita autisme,
orang tua harus selalu mmeperhatikan perkembangan anak anaknya.
D. Penelitian Sebelumnya
Menurut siti mumun muniroh dalam penelitian nya yang berjudul “ dinamika
resiliensi orang tua anak autis” ia menjelaskan bahwa pembentukan resiliensi
anak di pengaruhi oleh beberapa faktor, faktor internal dan eksternal adapun
yang internal seperti kompetensi pribadi, toleransi pada pengaruh negative.
6
Adapun dari luar sepperti dukungan dari keluarga, saudara, tetangga, serta
orang orang yyang ada disekitar lingkungan anak penderita autis, maka dari itu
orang tua harus tetap menerima bagaiman keadaan anak yang terlahir
bagaimanapun itu sudah titipan dari Allah SWT. 4

E. Saran
Dalam artikel ini dijelaskan pengertian, penyebab, dan solusi untuk anak autis,
hendaknya untuk para orang tua atau siapapun yang memiliki keluarga yang
mengalami gangguan autisme ini lebih diperhatikan agar mereka sipenderita
tidak terlalu merasa sedih karena sudah terlahir seperti itu, kita harus
memberikan dukungan agar menumbuhkan rasa semangat kepada anak anak
yang mengalami penderita autisme.

4 12
Muniroh Mumun Sitti. Dinamika Resiliensi Orang Tua Anak Autis. Jurnal Penelitian, Volume 7, No
2, Nopember 2010, H 1-11
PENUTUP

A. Kesimpulan
19
Kondisi psikis seseorang memang tidak bisa kita lihat secara langsung, namun
dengan melihat perkembangan dalam hidupnya kita bisa tau apakah orang tersebut
mnegalami gangguan atau tidak, begitu juga dengan anak yang mengalami gangguan
mental/autisme dimana para orang tua tidak bisa mengetahui secara langsung apakah
anak tersebut mempunyai masalah dalam mentalnya.
Autisme merupakan gangguan berat perkembangan anak yang menghambat
komunikasi sosial, reaksi. Dan tingkah lakunya. Dengan faktor penyebab yang saat ini
masih belum diketahui secara pasti dikarenakan para orang tua tidak terima dengan
teori bahwa “penyebab anak autisme dikarenakan kesalahan yang dilakukan oleh orang
tua pada masa kehamilan nya” karena teori itu para orang tua merasa terhina,. Adapun
cara pengobatan nya yaitu dengan melakukan beberapa terapi yang bisa dilakukan
dirumah dengan pendampingan khusus oleh dokter yang sudah mempunyai keahlian
dalam mengurus anak autisme tersebut.
B. Saran
Setelah dijelaskan mengenai autisme pada anak di atas hendaknya orang tua:
 Bisa menerima bagaimanapun keadaan anaknya yang terlahir, karena terlahir
dengan gangguan mental bukan lah keinginan dari diri sendiri akan tetapi sudah
menjadi takdir
 Hendaknya orang tua selalu mendukung disetiap situasi, Karen anak tersebut
pastinya akan lebih semangat jika memperoleh dukungan dari keluarga terutama
orang tua
 Setiap anak yang lahir kedunia ini pasti mempunyai kelebihan, jadi jangan merasa
putus asa jika melahirkan anak yang mempunyai gangguan tersebut, jangan
dilihat dari kekurangan nya saja, tuhan pasti sudah memberikan kelebihan kepada
anak tersebut.
References
16
DR FAISAL YATIM DTM&H, M. (2007). AUTISME suatu gangguan jiwa pada anak. jakarta:
pustaka populer obor.
7
evans fuad, r. a. (2022). Expert System Diagnosa Gangguan Autisme Secara Dini Pada
Anakdengan Metode Forward Chaining. building of informatics technology and
science, 728-737.
15
muniroh, s. m. (2010). dinamika resiliensi orang tua anak autis. penelitian, 1-11.
14
suteja, j. (2014). bentuk dan metode terapi terhadap anak autisme akibat bentukan prilaku
sosial. 119-133.
Similarity Report

25% Overall Similarity


Top sources found in the following databases:
22% Internet database 7% Publications database
Crossref database Crossref Posted Content database
15% Submitted Works database

TOP SOURCES
The sources with the highest number of matches within the submission. Overlapping sources will not be
displayed.

docobook.com
1 4%
Internet

eprints.unm.ac.id
2 4%
Internet

klikdokter.com
3 2%
Internet

Universitas Negeri Padang on 2021-02-01


4 2%
Submitted works

digilib.uinsby.ac.id
5 1%
Internet

core.ac.uk
6 <1%
Internet

ejurnal.seminar-id.com
7 <1%
Internet

Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya on 2019-06-28


8 <1%
Submitted works

Sources overview
Similarity Report

etheses.iainkediri.ac.id
9 <1%
Internet

maniezsweety.wordpress.com
10 <1%
Internet

Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya on 2019-06-27


11 <1%
Submitted works

Universitas Muria Kudus on 2017-02-02


12 <1%
Submitted works

ejournal.stikestelogorejo.ac.id
13 <1%
Internet

jurnal.radenfatah.ac.id
14 <1%
Internet

repository.unair.ac.id
15 <1%
Internet

sjik.org
16 <1%
Internet

digilib.uinkhas.ac.id
17 <1%
Internet

ejournal.staindirundeng.ac.id
18 <1%
Internet

id.berita.yahoo.com
19 <1%
Internet

makassar.terkini.id
20 <1%
Internet

Sources overview
Similarity Report

coursehero.com
21 <1%
Internet

Universitas Negeri Semarang on 2019-09-25


22 <1%
Submitted works

artspace-jhb.co.za
23 <1%
Internet

ejournal.unisayogya.ac.id
24 <1%
Internet

journal.actual-insight.com
25 <1%
Internet

upan-blog.blogspot.co.id
26 <1%
Internet

slideshare.net
27 <1%
Internet

Megaiswari Biran, Nurhastuti Nurhastuti, Kasiyati Kasiyati, Zulmiyatri Z...


28 <1%
Crossref

Sources overview

Anda mungkin juga menyukai