Arranged by:
(Group 10)
2023
Name : Juhrotul Aini
NIM : 201230085
Class : TBI 6C
NIM : 201230084
Class : TBI-6C
1) Kesenyapan
Kecepatan berbicara maupun kecepatan artikulasi dalam mewujudkan sebuah ujaran,
dipengaruhi antara lain oleh proses senyap atau kesenyapan.
Terjadinya senyapan karena, ketika seorang pembicara lupa pada kata yang ingin
digunakan, atau mencari kata-kata yang paling tepat untuk mengganti kata yang
terlupakan itu, bisa juga dikarenakan takut, sedang tidak enak badan, capek, tidak
berkonsentrasi dengan baik.
Contoh senyapan
(1) Ujaran: Maksudnya tuh…. Teman-teman nanti pergi duluan… baru saya nyusul.
Kalimat (1) menunjukkan bagaimana terjadi senyapan antara kata maksudnya tuh dan
kata teman-teman.
(2) Ujaran: Waktu itu kalau tidak salah ada….apa namanya… harimau yang masuk ke
desa.
Kalimat (2) menunjukkan bagaimana terjadi senyapan antara kata ada dan harimau
dimana senyapan tersebut diisi oleh frasa apa namanya.
2) Hesitasi
Hesitasi adalah keragu-raguan, atau kondisi bimbang yang terjadi pada saat berbicara.
Keragu-raguan biasanya muncul akibat perencanaan produksi ujaran yang kurang
matang.
Ada 3 sumber keraguan yakni
Sumber konseptual
Bentuk sintaksis
Pilihan leksikal
Sumber konseptual dimana permintaan perencanaan konseptual yang berlebihan.
Bentuk sintaksis pembicara sedang membangun bingkai pembicaraan .
Pilihan leksikal sedang mebentuk bingkaian kata demi kata.
Kata hesitasi itu sendiri sering dikaitkan dengan kata maybe, atau kata yang dilebih-
lebihkan tanpa adanya senyapan kata.
3) Kesalahan pesan
Menurut garret (via Gaman, 2000; 391) sebelum berbicara, pembicara sudah melewati
rangkaian perencanaan yang cukup rumit. Sebagai buktinya adalah munculnya
berbagai jenis kesalahan ketika berbicara. Sebagai contoh, suara atau kata-kata dari
akhir kalimat menyusup le bagian awal kalimat.
4) Kesalahan fonologis
Kesalahan fonologi yang sering terjadi dibagi dalam 3 bentuk
Segment exchange error (kesalahan penempatan segmen) terjadi karena
pertukaran segmen fonologi
Contoh sibbalus-syllabus
Produser-prosedur
Perseveration Error (kesalahan pengulangan ujaran) kata yang dipengaruhi
oleh kata sebelumnya
Contoh I dreamt he droke both of his arms
Kemunculan kata droke dipengaruhi oleh kata sebelumnya yang sama-sama
berawal dari kata /d/
Anticipation Error (kesalahan antisipasi)
Kesalahan yang terjadi pada awal kalimat.
Contoh Bake my bike
Leading list
5) Kesalahan kalimat
Kesalahan yang memiliki unsur-unsur tata bahasa yang sama.
Contohnya seperti bolpoint-pensil.
Name : Asri Humairoh
NIM : 201230089
Class : TBI 6C
Berdasarkan fakta – fakta yang telah ditemukan, dasar penyimpana dan tretrival
didalam otak tidak hanya berada pada satu atau dua area, tetapi pada suatu jaringan. Terdapat
beberapa hal yang memengaruhi retrivasi (mendapatkan kembali) suatu kata, yaitu:
a. Kata tersebut sering digunakan dalam berkomunikasi. Dalam bahasa Indonesia, kata
“meninggal” dan “mati” lebih sering digunakan daripada kata “wafat”.
b. Kategori sintaktik kata juga memengaruhi proses meretrivasi suatu morfem.
c. Pembagian kata berdasarkan kata utama dan kata fungsi juga memiliki pengaruh
terhadap proses penyimpanan dan retrivasi kata.
d. Kata – kata konkret lebih mudah diingat daripada kata – kata abstrak.
e. Kriteria terakhir adalah kemiripan bunyi.
7. Permasalahan Interpetasi
8. Kilir Lidah
Kilir lidah (slips of tongue) adalah kekeliruan ucap yang tidak disengaja. Berikut
berbagai macam tingkatan dalam proses berbicara terkait dengan kata berikutnya yang telah
dipersiapkan untuk diucapkan (Field, 2003: 78).
b. Kesalahan Semantik
Can you wriggle your ankles ~ Can you wriggle your elbows?
Pemantauan atau self monitoring dalam proses berbicara dilakukan pembicara selama
berbicara. Pemantauan dilakukan berdasarkan Sembilan pertanyaan berikut (Field, 2006:
190-195)
Menurut Field (2006: 192) dari kesalahan berbicara 75% tercatat kesalahan
fonologi dan 53% kesalahan leksikal yang diperbaiki oleh pembicara. Hal ini
membuktikan secara langsung bahwa pembicara dapat mendeteksi semua kesalahan
tapi masih tidak peduli untuk memperbaiki masing – masing kesalahan yang terjadi.