Anda di halaman 1dari 11

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Materi ini berbicara tentang Induk Kalimat (Hauptsatz) dan Anak Kalimat (Nebensatz)
yang selalu ditemukan atau digunakan baik dalam pembicaraan/percakapan maupun dalam
tulisan. Pokok kalimat (Hauptsatz) menandakan bahwa kalimat itu merupakan pokok atau tema
pembicaraan yang sedang ditekankan sedangkan anak kalimat (Nebentsatz) sering menjadi
persyaratan yang memungkinkan terjadinya kejadian atau kenyataan pada induk kalimat atau
Hauptsatz. Induk kalimat sering jarang diperdebatkan atau didiskusikan karena bersifat tetap dan
karena itu Hauptsatz membutuhkan penjelasan dan keberadaan sebuah anak kalimat (Nebensatz).
Materi ini akan berbicara lebih banyak tentang anak kalimat (Nebensatz) yang memiliki
keragaman makna dan selalu dihubungkan dengan beberapa Kata Penghubung dengan artinya
masing-masing.

Melalui analisis dalam makalah ini, penulis berharap dapat memperdalam dan menambah
pengetahuan mengenai bahasa jerman khususnya bidang Haupsatz dan Nebensatz. Selain itu,
makalah ini juga disusun untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Haupsatz dan Nebensatz serta
menjadi sarana bagi penulis untuk melatih kemampuan menulis sebuah karya ilmiah sebelum
berlanjut dalam menyusun sebuah skripsi ataupun jurnal nantinya.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan kalimat?


2. Apa yang dimaksud denfan hauptsatzt?
3. Apa yang dimaksud dengan Nebensatz?

1
C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan kalimat.


2. Untuk mengetahui apa uang dimaksud dengan hauptsatz.
3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud denan nebensatz.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kalimat

Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang merupakan kesatuan pikiran (Widjono:146).
Manaf (2009:11) lebih menjelaskan dengan membedakan kalimat menjadi bahasa lisan dan
bahasa tulis. Dalam bahasa lisan, kalimat adalah satuan bahasa yang mempunyai ciri sebagai
berikut:
1. Satuan bahasa yang terbentuk atas gabungan kata dengan kata, gabungan kata dengan
frasa, atau gabungan frasa dengan frasa, yang minimal berupa sebuah klausa bebas yang
minimal mengandung satu subjek dan prediket, baik unsur fungsi itu eksplisit maupun
implisit;
2. Satuan bahasa itu didahului oleh suatu kesenyapan awal, diselingi atau tidak diselingi
oleh kesenyapan antara dan diakhiri dengan kesenyapan akhir yang berupa intonasi final,
yaitu intonasi berita, tanya, intonasi perintah, dan intonasi kagum.
Dalam bahasa tulis, kalimat adalah satuan bahasa yang diawali oleh huruf kapital,
diselingi atau tidak diselingi tanda koma (,), titik dua (:), atau titik koma (;), dan diakhiri
dengan lambang intonasi final yaitu tanda titik (.), tanda tanya (?), atau tanda seru (!).

Pengertian kalimat dalam bahasa Jerman menurut Wahrig (1974: 3039) adalah
sprachlicher, nach bestimmten Regeln aufgebauter, sinnvoller Ausdruck eines in sich
abgeschlossen Gedanken. Kurang lebih artinya adalah ekspresi yang stilistis menurut aturan-
aturan tertentu, terbentuk dan bermakna pada sebuah ide yang tertutup. Kalimat dalam
bahasa Jerman dapat berbentuk einfacher Satz dan zusammergesetzter Satz. Einfacher
Satz merupakan kalimat tunggal atau kalimat sederhana yang ditandai dengan sebuah verba.
Sedangkan zusammergesetzter Satzatau kalimat majemuk adalah kalimat yang berdiri dari
beberapa bagian dari kalimat secara keseluruhan (Teilsatz).
Ciri-ciri kalimat Widjono (2007:147) menjelaskan ciri-ciri kalimat sebagai berikut:
Dalam bahasa lisan diawali dengan kesenyapan dan diakhiri dengan kesenyapan. Dalam
bahasa tulis diawali dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik, tanda tanya, atau tanda

3
seru, Sekurang-kurangnya terdiri dari atas subjek dan prediket. Predikat transitif disertai objek,
prediket intransitif dapat disertai pelengkap. Mengandung pikiran yang utuh. Mengandung
urutan logis, setiap kata atau kelompok kata yang mendukung fungsi (subjek, prediket, objek,
dan keterangan) disusun dalam satuan menurut fungsinya. Mengandung satuan makna, ide, atau
pesan yang jelas.
Dalam paragraf yang terdiri dari dua kalimat atau lebih, kalimat-kalimat disusun dalam
satuan makna pikiran yang saling berhubungan.yang harus ada dalam setiap kalimat adalah
subjek dan prediket, sedangkan unsur lainnya, yaitu objek, pelengkap dan keterangan merupakan
unsur penunjang dalam kalimat.

B. Hauptsatz

Pokok kalimat (Hauptsatz) menandakan bahwa kalimat itu merupakan pokok atau tema
pembicaraan yang sedang ditekankan. Secara umum dapat dikatakan bahwa antara Hauptsatz dan
Nebensatz memiliki perbedaan yang tajam yang sering sulit digabungkan begitu saja. Maka
untuk menggabungkan keduanya perlu sebuah Kata Penghubung untuk mempertemukan
Hauptsatz dan Nebensatz. Tanpa kata penghubung, Hauptsatz dan Nebensatz kurang bagus untuk
bisa dijelaskan dan dihubungkan. Kata penghubung yang menghubungkan Hauptsatz dan
Nebensatz biasanya terletak di tengah kalimat, namun ada juga Kata Penghubung – yang kadang-
kadang diletakkan pada awal kalimat – sekaligus Kata Penghubung itu menghubungkan
Hauptsatz dan Nebensatz yang oleh hubungan itu akhirnya membentuk kalimat yang jelas, tegas,
logis dan dapat dimengerti maknanya oleh pembaca dan pendengar bahasa Jerman.

Nebensätze atau yang biasa disebut juga “anak kalimat”. Dan wenn merupakan salah satu
kata penghubung yang menghubungkan Nebensatz dengan Hauptsatz yaitu induk kalimat. Dalam
Nebensatz kata kerja berada di belakang/ akhir kalimat, kemudian dilanjutkan dengan induk
kalimat. Kata penghubung yang menghubungkan Hauptsatz dan Nebensatz biasanya terletak di
tengah kalimat, namun ada juga Kata Penghubung – yang kadang-kadang diletakkan pada awal
kalimat – sekaligus Kata Penghubung itu menghubungkan Hauptsatz dan Nebensatz yang oleh
hubungan itu akhirnya membentuk kalimat yang jelas, tegas, logis dan dapat dimengerti
maknanya oleh pembaca dan pendengar bahasa Jerman.

4
Im Nebensatz steht das Verb am Ende (dalam Nebensatz kata kerja berada di akhir
kalimat). Berikut adalah contoh kalimat yang kata penghubungnya berada di tengah kalimat:

ZB: Ich fahre nach Kupang heute abend, wenn ich Zeit habe.

Hauptsatz Nebensatz

1. Ich will zur Schule, wenn ich viel Geld habe. (Saya pergi ke sekolah, bila saya
mempunyai banyak uang)
Hauptsatz Nebensatz
2. Du sollst lernen, wenn du gute Noten verdinen mochtest. ( Kamu harus belajar, jika kamu
ingin nilai bagus).

Ich fahre nach Kupang heute abend, wenn ich Zeit habe.

Dalam contoh kalimat di atas, terlihat bahwa:


Induk kalimat (Ich fahre nach Kupang heute abend) melalui kata penghubung wenn telah
menghubungkan induk kalimat (Hauptsatz) dan anak kalimat (Nebensatz) dan akibat hubungan
itu, telah membentuk kalimat yang dapat dimengerti secara jelas.
Kata Penghubung yang menghubungkan Hauptsatz dan Nebensatz menampilkan
keragaman bentuk atau variasi bentuk dalam arti tertentu pula. Maka dalam subtema berikut, kita
akan membahas secara khusus tentang jenis-jenis anak kalimat (Nebensatz) yang memiliki corak
beragam tersebut.

C. Nebensatz

Nebensätze adalah kalimat sambung,atau menggabungkan dua kalimat menjadi satu kalimat
utuh yang berkaitan.Nebensatz tidak dapat berdiri sendiri. tetapi mereka terhubung ke kalimat
yang di simpulkan. Secara gramatikal/ketatabahasaan ,Nebensätze sebenarnya bisa dikatakan
sebagai sebuah kalimat yang utuh. Itu karena Nebensätze juga selalu membutuhkan subjek dan
kata kerja yang dikonjugasikan. Bahkan ketika subjek dalam induk kalimat dan Nebensätze
sama, subjek tersebut harus tetap disebutkan kembali dalam Nebensätze.

5
Nebensatz memiliki fungsi, yaitu Menggabungkan dua kalimat menjadi satu, Memberi
penjelasan atau makna dari kalimat utama.

Nebensatz sendiri memiliki aturan, yaitu:

Subjekt (S)+Verb (V)+Objekt (O), Nebensaetz (NS)+Subjekt (S)+Angabe (ANG)+Verb (V)

 kata kerja nebensätze berada di akhir kalimat. Subjek diletakkan dibelakang kalimat sebelum
titik, mau seberapa panjangpun kalimatnya penempatan Verben (kata kerja) harus dibelakang
sebelum titik. (Nebensatz + Subj + …… + Verb).
 Terdapat koma untuk memisahkan Hauptsatz dan Nebensatz
 Nebensätze dengan Partizip kata kerja konjugasi berada pada akhir kalimat.
 Nebensätze dengan modalverb, peraturannya tetap yaitu modalverb nya berada pada akhir
kalimat setelah dua infinitifnya.
 Nebensätze biasanya di mulai dengan kata pengantar. misalnya sebuah konjugasi atau kata
tanya.
 Ketika Nebensätze berada di depan Haupsatz aturannya adalah kata kerja dari Nebensätze
berdiri tepat sebelum koma dan segera setelah koma adalah kata kerja konjugasi dari
Haupsatz.
 Sebuah anak kalimat juga bisa digabungkan dengan anak kalimat lain, konstruksi
infinitif, atau kalimat relatif.
 Nebensätze selalu diawali sebuh konjungsi, yang memberinya sebuah arti atau makna yang
pasti.
a. Jenis-jenis nebensatz

1. Yang menghubungkan Kata Penghubung yang menerangkan waktu (Temporalsatze). Kata


penghubung itu ialah:
 als = ketika
 bevor = sebelum
 bis = sampai
 nachdem = sesudah

6
 seitdem = sejak
 wahrend = sementara
 wenn = bila, kalau, pada saat, ketika

Contoh kalimat:

 als : Als Jimmigerade gehen will, trifft er seine Zimmerwirthin (Ketika Pedro baru pergi
ia berjumpa dengan majikannya)
 Als der Krieg vorbei war, hatten vielle keine Wohnung(Ketika perang telah berlalu,
banyak orang tak memiliki rumah tinggal)
 bevor : Lies den Vertrag, bevor du ihn unterschreibt (Bacalah dahulu surat perjanjian itu
sebelum kau menandatanganinya)
 bis : Das gilt fur alle Auslander, solange bis sie sich kennen (Itu berlaku untuk semua
orang luar negeri sampai semua orang memahaminya).
 nachdem : Nachdem der Bauer 6 Ziegen verloren hatte……(Sesudah petani itu
kehilangan enam ekor kambing)

2. Jenis Kata Penghubung yang berfungsi untuk menghubungkan Nebensatz yang berfungsi
sebagai Objectsatze
 wahrend : Wahrend sie sich entspannen, fahrt Intercity Hunderte vom Kilometern
(Sementara anda beristirahat maka Intercity menempuh ratusan kilometer)
 seitdem : Seitdem wir einen neuen Tarifvertrag haben…..(Sejak kita memiliki perjanjian
harga yang baru…)
 wenn : wenn man seine Arbeit hinter sich hatte…..(Kalau atau bila orang sudah
menyelesaikan pekerjaannya………..)

3. Jenis Kata Penghubung yang berfungsi untuk menghubungkan Nebensatz yang berfungsi
sebagai Objektsatze.
Dass = Bahwa

7
 Wissen Sie schon, dass die arbeiter streiken wollen? (Apakah anda sudah tahun bahwa
para pekerja hendak mogok?)
 Sorgen Sie dafur, dass er das Bein ruhig halt (Tolong jaga, agar kakinya tetap tak
bergerak)

4. Jenis Kata Penghubung Yang menghubungkan anak kalimat (Nebensatz) yang berfungsi
sebagai subjek (Subjeksatz).
DER, DIE, DAS, DEN, DEM, Usw.
 Die Gefahr ist, das die Armen noch armer werden (Bahayanya bahwa orang miskin
bertambah miskin)

5. Jenis Kata Penghubung yang menghubungkan Nebensatz yang berfungsi sebagai


Kausalsatze.
a. Weil = Karena
b. Da: Karena
c. Damit = Agar
 weil : Warum kommt er den nicht? Weil er krank ist (Mengapa ia tak datang? Karena ia
sakit)
 da : Sie schenken ihm das Vertrauen, da er verstanden hatte….(Mereka telah memberikan
kepercayaan karena dia telah mengerti)
 damit : Damit der soziale Frieden erhalten bleibt (Agar kedamaian sosial tetap dapat
dipertahankan)

6. Jenis Kata Penghubung yang menghubungkan anak kalimat (Nebensatz) yang menyatakan
syarat.
Wenn = Kalau, Apabila
 Wenn Sie mit Schecks zahlen wollen, brauchen Sie ein Giro konto (Kalau anda ingin
membayar dengan cek anda membutuhkan Giro)
 Wenn die Lohne steigen, dann steigen auch wieder die Preise (Kalau gaji naik, maka
hargapun akan naik lagi…)

8
7. Kata Penghubung yang menghubungkan anak kalimat (Nebensatz) yang merupakan kalimat
tidak langsung (Indirecte Fragesatz):
 Ob = Apakah
 Wann = Apabila
 Was = Apa
 Wie = Bagaimana, Berapa Lama

Contoh kalimat :
 ob = Er weiss, ob er in Koln bleiben soll (Ia tidak tahu apakah ia akan tinggal di Koln
 wann = Er fragt, wann wir nach Italien fahren
 wie = Es hangt davon ab, wie der Verkher ist (Tergantung dari persoalan bagaimana lalu
lintasnya)
Sie fragt, wie lange er in Koln bleiben wird (Ia bertanya berapa lama ia akan tinggal di
Koln)
 was = Wir standen vor der Frage, was von der Mann bekommen sei (Kita sedang
mempertanyakan apa jadinya orang itu)

8. Kata penghubung yang menghubungkan anak kalimat (Nebensatz) relatif


 Welcher mann? Der Mann, der in die Bank einbrach (Orang yang mana? Orang itu yang
membongkar bank)
 Welche Frau? Die Frau, deren Handtasche gestohlen wurde (Wanita yang mana? Wanita
itu, yang tasnya dicuri orang)
 Welche Tasche, die Tashe, in der geld war (Tas yang mana? Tas yang itu, tempat uang
tersebut
 Welcher Wagen? Der Wagen, den man spater gefunden wurde (Mobil yang mana? mobil
itu yang kemudian ditemukan orang)

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kalimat dalam bahasa Jerman menurut Wahrig (1974: 3039) adalah sprachlicher,
nach bestimmten Regeln aufgebauter, sinnvoller Ausdruck eines in sich abgeschlossen
Gedanken. Kurang lebih artinya adalah ekspresi yang stilistis menurut aturan-aturan tertentu,
terbentuk dan bermakna pada sebuah ide yang tertutup. Kalimat dalam bahasa Jerman
dapat berbentuk einfacher Satz dan zusammergesetzter Satz. Einfacher Satz merupakan
kalimat tunggal atau kalimat sederhana yang ditandai dengan sebuah verba. Sedangkan
zusammergesetzter Satzatau kalimat majemuk adalah kalimat yang berdiri dari beberapa
bagian dari kalimat secara keseluruhan (Teilsatz).
Pokok kalimat (Hauptsatz) menandakan bahwa kalimat itu merupakan pokok atau tema
pembicaraan yang sedang ditekankan. Induk kalimat (Ich fahre nach Kupang heute abend)
melalui kata penghubung wenn telah menghubungkan induk kalimat (Hauptsatz) dan anak
kalimat (Nebensatz) dan akibat hubungan itu, telah membentuk kalimat yang dapat dimengerti
secara jelas.

Nebensätze adalah kalimat sambung,atau menggabungkan dua kalimat menjadi satu kalimat
utuh yang berkaitan.Nebensatz tidak dapat berdiri sendiri. tetapi mereka terhubung ke kalimat
yang di simpulkan. Secara gramatikal/ketatabahasaan ,Nebensätze sebenarnya bisa dikatakan
sebagai sebuah kalimat yang utuh. Itu karena Nebensätze juga selalu membutuhkan subjek dan
kata kerja yang dikonjugasikan. Bahkan ketika subjek dalam induk kalimat dan Nebensätze
sama, subjek tersebut harus tetap disebutkan kembali dalam Nebensätze. Nebensatz memiliki
fungsi, yaitu Menggabungkan dua kalimat menjadi satu, Memberi penjelasan atau makna dari
kalimat utama. Nebensatz sendiri memiliki aturan, yaitu:

Subjekt (S)+Verb (V)+Objekt (O), Nebensaetz (NS)+Subjekt (S)+Angabe (ANG)+Verb (V)

10
B. Saran

Penjelasan tentang Hauptsatz dan Nebensatz ini memperkuat pemahaman kita tentang
pembentukkan sebuah kalimat, bila kita sedang hendak membuat sebuah kalimat secara cepat
baik untuk berbicara maupun untuk menulis. Hauptsatz dan Nebensatz telah menjadikan sebuah
kalimat menjadi begitu indah, logis, teratur, bermakna dan rasional karena alasan-alasan yang
ditampilkan oleh penuturnya secara baik dalam Nebensatz. Maka perlu latihan secara terus-
menerus untuk membentuk dan menyusun kalimat yang berkomposisi Induk dan Anak Kalimat
secara solid dan benar. Semoga Materi ini dapat membantu anda, agar anda dapat menyusun
kalimat bahasa Jerman dengan bagus dan benar.

11

Anda mungkin juga menyukai