Anda di halaman 1dari 8

Nama : Achmad Hasia Musaddad

NIM : F012191001

Tugas : Ujian Tengah Semester Psikolinguistik S2-Linguistik

Magister Linguistik Fakultas Ilmu Budaya

Unhas

1. Sebagai sebuah disiplin yang bersifat inter disipliner (hubungan antara bahasa dan kejiwaan
penuturnya), psikolinguistik telah berkembang pesat. Kenyataan ini berdampak pada
munculnya berbagai aspek yang dikaji oleh ilmu ini. Uraikan secara ringkas sejarah
perjalanan perkembangan psikolinguistik dengan menceritakan ruang lingkup kajiannya?
Jawab :
Pada awalnya, psikolinguistik bukanlah ilmu yang berdiri sendiri.Ilmu ini dikaji secara
terpisah psikologi dan linguistik. Selanjutnya pada abad ke-19, para tokoh linguistic
structural tertarik untuk mengkaji bahasa secara psikologi, mereka adalah Von Humbolt,
Ferdinand de Saussure, Edward Sapir, Leonard Bloomfield dan Otto Jespersen.Ilmuwan-
ilmuwan ini mengkaji bahasa dengan pendekatan behavioristik atau pendekatan tingkah laku
untuk mengetahui pengaruh bahasa dan pikiran manusia sehingga manusia mampu
berbahasa. Selain tokoh linguistik, tokoh psikologi pun juga turut andil dalam
perkembangan ilmu ini. Di antara mereka adalah John Dewey, Karl Buchler, Wundt,
Watson, dan Weiss. Tokoh-tokoh ini juga mengkaji hubungan bahasa dan tingkah laku
dengan pendekatan yang sama yaitu, behavioristik. Akhirnya pada tahun 1953, ilmu
psikolinguistik berdiri sendiri. Istilahnya sendiri berasal dari tokoh Thomas A. Sebeok dan
Charles E. Osgood tahun 1954. Lahirnya ilmu ini menurut Miller, karena dalam pikiran
manusia menerima lambang-lambang linguistik, sedangkan linguistic mengakui bahwa
dalam produksi lambing-lambang linguistik, diperlukan proses psikologi untuk
menggerakkan bunyi dan tata bahasa itu. Pada perkembangannya hingga saat ini selain
dipengaruhi oleh tingkah laku, psikolinguistik selanjutnya dipengaruhi oleh proses mental
manusia serta proses kognitifnya atau akal manusia. Ada pun ruang lingkup kajian
psikolinguistik ini adalah bahasa, komprehensi dan produksi ujaran.(1) Bahasa merupakan
sebuah fungsi dan tidak memiliki bentuk konkrit tetapi hanya dalam bentuk setiap individu.
Bahasa digunakan setiap komunikasi antar manusia satu dengan yang lain. Bahasa sendiri
digambarkan sebagai aktifitas psikologi yang dihubungkan dengan gerak alat bicara. (2)
komprehensi ujaran yang berkaitan dengan pemahaman seseorang dalam menangkap bunyi-
bunyi bahasa yang di dengar. Dari sudut psikolinguistik ada dua macam komprehensi,
pertama yang berkaitan dengan pemahaman yang didengar dan kedua berkaitan dengan
tindakan yang dilakukan setelah pemahaman terjadi. (3) produksi ujaran berkaitan dengan
proses dalam memproduksi ujaran pada otak manusia. Dalam hal produksi ujaran dibagi
menjadi empat tingkat, pertama tingkat pesan, dimana pesan akan disampaikan dan diproses,
kedua tingkat fungsional, di mana bentuk leksikal dipilih lalu diberi peran dan fungsi
sintaktik, ketiga tingkat posisional, dimana konstituen dibentuk dan afiksasi dilakukan, dan
keempat tingkat fonologi, dimana struktur fonologi ujaran diwujudkan.
2. Kemukakan/jelaskan:
a. Kandungan pengertian mengenai kompetensi dan performansi beserta contoh-contohnya
masing-masing!
b. Hubungan kompetensi dan performansi dengan pemerolehan bahasa.
Jawab:
a. Kandungan pengertian kompetensi dan performansi adalah kompetensi merupakan
pengetahuan penutur bahasa mengenai bahasanya dan kemudian kompetensi akan
dimanfaatkan dalam pelaksanaan berbahasa orang tersebut yang disebut sebagai
performansi. Contohnya, dalam bahasa Indonesia leksikon tentang waktu, pengetahuan
atau kompetensi bahasa orang Indonesia mengenai waktu adalah dini, pagi, siang, sore,
senja, malam dan tengah malam. Setiap orang yang menggunakan bahasa Indonesia atau
performansi bahasa Indonesianya akan menggunakan kata tersebut pada waktu yang
telah mereka ketahui pada saat mereka ditanya tentang waktu sekarang. Jika orang
tersebut ditanya ’apakah sudah pagi, maka orang tersebut akan menggunakan
kompetensinya untuk melihat kondisi waktu saat itu. Apabila matahari berada di timur,
maka orang tersebut akan menjawab pagi sesuai dengan pemahaman waktu saat itu.
b. Kompetensi yang merupakan pengetahuan seseorang tentang bahasanya memungkinkan
orang tersebut untuk melakukan performansi atau pelaksanaan bahasa yang berupa
memahami kalimat-kalimat yang didengar dan melahirkan kalimat-kalimat dari
bahasanya. Dan hal ini saling berhubungan orang tersebut akan memahami dan
melahirkan kalimat bahasanya sesuai dengan pengetahuannya terhadap bahasa. Dalam
generatif transformative setiap kalimat mempunyai struktur dalam dan struktur luar yang
keduanya melengkapi kerja kompetensi bahasa dan performansi bahasa yang kita
lahirkan.
3. Untuk memahami suatu ujaran seseorang, kita perlu memahami dua istilah dasar, yaitu
kompetensi dan performansi. Jelaskan secara ringkas kedua istilah tersebut.
Jawab:
Kompetensi merupakan pengetahuan bahasa seseorang terhadap bahasanya hal ini berkaitan
dengan bagaimana seseorang dalam kandungan telah ada pengetahuan tentang bahasa yang
akan digunakan saat ia dilahirkan. Dan performansi adalah pelaksanaan bahasa yang berupa
bertutur atau pemahaman akan ditutur sehingga performansi ini merupakan bahasa yang
sudah dipahami oleh orang tersebut dan digunakan saat ia bertutur dengan petutur atau orang
yang diajak berbicara.
4. Jelaskan sekelumit hubungan antara produksi ujaran, persepsi ujaran, dan pemahaman!
Apakah urutan ketiganya seperti itu (tidak dapat saling mendahului)? Berikan alasan
Saudara?
Jawab:
Hubungan antara produksi ujaran, persepsi ujaran, dan pemahaman adalah pada tahap
produksi ujaran yang terjadi pada otak manusia, orang mulai dan merencanakan mengenai
topik yang akan diujarkan atau tahap pesan yang ingin disampaikan, kemudian turun ke
kalimat yang akan dipakai dan merupakan tahapan fungsional dalam memilih bentuk
leksikal untuk diberi peran terhadap kalimat yang akan diujarkan, selanjutnya ia akan
memilih konstituen apa yang sesuai dengan fungsi kata-kata pada kalimat yang akan
diujarkannya yang menyangkut hubungan sintaktik atau fungsi gramatikalnya merupakan
tahap posisional. Setelah itu berlanjut pada pelaksanaan pada artikulasi bunyi-bunyi yang
ada pada lidah untuk disampaikan kepada lawan bicara disebut sebagai tahap fonologi. Dan
di sini kalimat yang tadi dihasilkan melalui bunyi akan sampai pada sistem pendengaran
lawan bicara serta menghasilkan pemahaman terhadap karakteristik-karekteristik kalimat
yang diucapkan oleh penutur yang menimbulkan makna sintaksis, semantik dan pragmatik.
Tahap persepsi ujaran yang didengar oleh petutur atau lawan bicara tersebut terjadi dua
proses pertama proses auditori yang dimana petutur mendengar dan menerima seluruh
gelombang bunyi pada ingatan sensoris tanpa melakukan analisis. Proses kedua yaitu proses
fonetik dimana terjadi pemilihan antara bunyi yang tidak fonemis dengan yang fonemis dan
diidentifikasi sehingga menimbulkan makna yang dipahami oleh petutur dan disinilah
pemahaman petutur terhadap kalimat yang didengarnya berlangsung.
Dan menurut saya, urutan ketiganya sudah sesuai sebab, jika tahap ini dibalik, misalnya
tahap persepsi ujaran yang pertama dilakukan namun produksi ujaran ditaruh kedua atau
ketiga, maka tidak ada bunyi-bunyi fonologis yang terdengar sehingga pemahaman
seseorang tidak akan ada untuk memulai produksi ujaran. Dan seharusnya dalam memulai
percakapan perlu ada topik yang harus diproduksi sebelum diujarkan.
5. Proses produksi ujaran bermula dari dua proses, yakni proses mental (tahap-tahap ketika
orang akan berujar; infangible) dan terakhir proses tindakan motorik (tangible). Jelaskan
kedua proses tersebut dengan rinci!
Jawab:
Dalam proses intangible (proses mental) terdapat tiga macam proses, pertama perencanaan
wacana dimana proses perencanaan ini mengenai topik apa yang akan diujarkan, masih
berupa konsep yang ada dalam pikiran. Kedua, perencanaan kalimat yang memiliki tiga
kategori dalam proses perencanaan kalimat yakni; (1) menentukan proposisi apa yang ingin
dinyatakan sesuai dengan peristiwa dan keadaan. (2) menentukan muatan ilokusioner, yakni
makna yang akan disampaikan itu akan diwujudkan dalam kalimat yang seperti apa. (3)
struktur tematik yakni berkaitan dengan penentuan berbagai unsur dalam kaitannya dengan
fungsi gramatikal atau semantic dalam kalimat. Pembicara menentukan mana yang dijadikan
subjek dan mana yang dijadikan objek. Ketiga, perencanaan konstituen dimana pada tahap
ini si pembicara ingin memilih konstituen atau unsur pokok dan pilihan kata yang maknanya
sesuai dengan apa yang ingin dibicarakan.
Selanjutnya pada tahap tangible (proses tindakan motorik) dilakukan saat setelah kalimat
yang ingin diujarkan sudah dipersiapkan melalui tahap intangible, maka bagian otak yang
disebut ‘broca’ memerintahkan ‘korteks motor’ untuk bekerja. Korteks motorik ini meliputi
jalur diotak yang mengendalikan lidah, rahang gigi, pita suara, dan perangkat wicara
lainnya. Dengan begitu, ujaran akan dapat diujarkan melalui alat-alat wicara tersebut.
6. Bagaimana pandangan Saudara mengenai gangguan berbahasa dan gangguan berpikir
(apakah sama atau berbeda)? Jelaskan pendapat saudara disertai alasannya masing-masing!
Jawab:
Gangguan berbahasa terdiri dari masalah artikulasi, masalah suara, masalah kelancaran
berbicara (gagap), afasia yang berkaitan dalam menggunakan kata-kata yang terjadi akibat
cedera otak, dan keterlambatan dalam bicara atau berbahasa. Keterlambatan dalam berbicara
atau berbahasa dapat disebabkan oleh berbagai faktor termasuk faktor lingkungan maupun
hilangnya pendengaran. Gangguan berbahasa juga erat dengan area lain yang
mendukungnya seperti fungsi otak, mulut dan pendengaran.
Gangguan berpikir atau kognitif merupakan gangguan dan kondisi yang mempengaruhi
kemampuan berpikir seseorang. Seseorang yang memiliki masalah kognitif akan kesulitan
dengan ingatan, mempersepsi ujaran, maupun belajar.
Dari penjelasan tersebut, saya melihat adanya keterkaitan antara gangguan berbahasa dengan
gangguan berpikir. Apabila orang terganggu bahasanya, maka hal itu akan membuat
terganggu cara berpikirnya. Dalam hal ini fungsi otak yang mempersepsi ujaran dan
produksi ujaran akan mempengaruhi cara berpikirnya. Mereka akan sulit memahami kalimat
dan saat mereka akan mengeluarkan ujaran dari kalimat yang didengarnya, mereka tidak
mampu mengingat kalimat tersebut sehingga kata yang keluar dalam bentuk terbata-bata
untuk memunculkan kalimat yang pernah didengarnya.
7. Terkait afasia.
a. Apa yang Saudara ketahui dengan istilah hemisfer kiri dan hemisfer kanan? Adakah
hubungannya dengan Paul Broca (afasia Broca) dan Carl Wernike (afasia Wernike)?
Jelaskan secara singkat!
b. Setiap belahan otak, baik otak kiri maupun otak kanan pada hakikatnya mempunyai
tanggung jawab dan fungsi masing-masing. Jelaskanlah mekanisme kerja otak belahan
kanan dan kiri dalam memproduksi dan mempersepsi ujaran manusia!
Jawab:
a) Hemisfer kiri merupakan bagian otak yang mengendalikan semua anggota badan yang
ada disebelah kanan, termasuk muka bagian kanan. Hemisfer kanan merupakan bagian
otak yang mengontrol anggota badan dan wajah sebelah kiri. Jadi pengontrolan kedua
belahan otak ini saling silang, bagian kiri mengontrol bagian kanan dan kanan
mengontrol bagian kiri. Hubungannya dengan afasia Broca dan afasia Wernike adalah
dimana afasia Broca terjadi pada otak bagian Broca sehingga alat-alat ujaran, termasuk
bentuk mulut menjadi terganggu. Adapun afasia Wernike terjadi pada daerah Wernike
sehingga penderita yang mengalami gangguan afasia Wernike ini lancar dalam
berbicara, namun kalimat yang dihasilkan kurang dipahami karena keliru dalam
memilih kata-kata.
b) Input yang masuk pada otak, dalam hal ini benda yang dilihat itu adalah mobil yang
berwarna hitam bergerak dengan cepat, akan dianalisis dan digeneralisasikan oleh otak
belahan kanan. Setelah benda tersebut dianalisis, selanjutnya otak belahan kiri akan
mengkomunikasinya secara verbal. Sehingga input yang keluar dari alat wicara adalah
kalimat ‘mobil berwarna hitam bergerak dengan cepat.’
8. Berkaitan dengan tugas peserta diskusi kelompok!
a. Tuliskan sekurang-kurangnya dua pertanyaan peserta (cantumkan nama penanya) lalu
jawablah pertanyaan tersebut!
b. Buatlah simpulan berdasarkan materi kelompok Saudara dan tidak boleh sama dengan
hasil simpulan kelompok!
Jawab:
a) 1. Apa yang dimaksud representasi tematik dalam proses ujaran? (Aisyah)
- Yang dimaksud dengan representasi tematik adalah proses dimana sebuah kalimat
yang ditangkap oleh indra seseorang baik itu indra penglihatan maupun indra
pendengaran, lalu masuk ke memori atau pikiran sehingga dalam otak manusia
akan menentukan berbagai unsur berkaitan dengan fungsi gramatikal atau semantik
dalam kalimat. Seseorang akan menentukan mana yang akan dijadikan subjek dan
mana yang dijadikan objek. Dalam pemilihan kalimat tersebut, apakah seseorang
akan mengujarkannya dalam bentuk aktif atau pasif.
2. Jelaskan tentang muatan proposisional beserta contohnya! (Islamiyatul)
- Dalam proses ini, pembicara akan menentukan proposisi apa yang ingin ia nyatakan.
Dimana ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu pemilihan peristiwa dan
keadaan, kodrat bahasa, maupun pandangannya dari segi positif dan negatif. Dalam
hal ini, pembicara akan memilah-milah peristiwa atau keadaan yang akan diujarkan
dalam bentuk kalimat. Contohnya, untuk berbicara tentang resepsionis muda yang
menyapa pasien tua maka pemilihannya bisa; seseorang resepsionis, seorang
pasien, resepsionis itu muda, pasien itu tua. Contoh lainnya yang berkaitan dengan
segi positif dan negatif, orang akan memilih kalimat yang positif untuk
menanyakan hal-hal yang tidak menyinggung orang lain daripada kalimat yang
negatif, seperti saat kita bertanya “ berapa tinggimu?” bukan “berapa pendekmu?”
b. Simpulan saya tentang produksi ujaran adalah dalam proses produksi ujaran, ada
langkah-langkah yang harus dilakukan seseorang untuk produksi ujaran. Langkah-
langkah tersebut adalah, pertama tingkat pesan, dimana pembicara mengumpulkan
nosi-nosi dari makna yang ingin disampaikan. Nosi-nosi yang ada pada benak
pembicara tersebut berupa kata yang akan dibawa pada tingkat selanjutnya yaitu
tingkat fungsional. Kedua, tingkat fungsional di mana kata tadi dipilih dan diberi
peran dan fungsi sintatiknya. Ketiga, tingkat posisional, di mana konstituen
dibentuk dan afiksasi dilakukan. Terakhir keempat, tingkat fonologi di mana pada
tingkat ini struktur fonologi ujaran diwujudkan dalam bentuk bunyi-bunyi bahasa
yang keluar dari alat wicara.
9. Kesan/Saran:
a. Seberapa besar manfaat mata kuliah “Teori Linguistik” ini terhadap pengembangan
wawasan kelinguistikan Saudara? (Kemukakan sepanjang 1-2 paragraf).
b. Tuliskan pula ke dalam satu paragraf tentang kesan positif Saudara selama perkuliahan
dan satu paragraf tentang kesan negatif!
Jawab:
a. Manfaat mata kuliah psikolinguistik ini adalah membuat saya memahami bahwa
bahasa tidak hanya dapat dikaji dari segi struktural saja, tapi juga dapat dikaji melalui
proses mental manusia. Di mana bahasa mempengaruhi mental dan pikiran manusia
saat mereka akan memproduksi ujaran. Manusia akan memproses apa yang ia dengar
kemudian masuk ke dalam memorinya untuk disimpan dalam otak dan pada saat ia
ingin mengeluarkan apa yang ia ingat, maka otak belahan kiri manusia akan
memproses kata tersebut untuk selanjutnya ia keluarkan dari alat wicaranya. Hal ini
berkaitan bagaimana orang tersebut akan menyampaikan ujarannya agar dimengerti
oleh orang lain.
Dengan adanya mata kuliah ini, diharapkan mampu memberikan sumbangsih untuk
bidang kajian baik psikologi maupun linguistik. Termasuk juga bagi masyarakat yang
ingin mengetahui proses mental manusia dan kebahasaannya yang ditinjau dari
psikolinguistik. Hal ini akan melahirkan penelitian yang berkelanjutan terhadap bahasa
dan proses mental manusia.
b. Selama saya belajar tentang mata kuliah ini, saya merasakan bahwa proses
pembelajaran mata kuliah psikolinguistik memberi saya pemahaman tentang bahasa
yang dapat dikaji melalui proses mental manusia. Di mana kajian psikolinguistik tak
hanya membahas mengenai proses dan komprehensi ujaran, tapi juga mengenai
gangguan berbahasa manusia sehingga kita tahu bahwa gangguan berbahasa dapat
memengaruhi cara berpikir seseorang. Contohnya orang yang terkena afasia Wernike
yang banyak bicara tapi kita tak tahu maksud dari pembicaraannya karena terdapat
gangguan pada bagian Wernikenya sehingga proses pemahaman dan berpikirnya
terganggu.
Kesan negatif pada perkuliahan ini adalah, saya melihat waktu untuk perkuliahan ini
perlu ditambahkan bukan hanya satu hari saja, tapi dua hari dengan alokasi waktu
yang sama yaitu dua jam perkuliahan. Sebab masih adanya materi yang tidak dapat
dipahami dengan baik terutama bagaimana fungsi organ yang bekerja menyampaikan
pesan, baik alat pendengaran maupun alat wicara. Pada alat pendengaran bagaimana
proses komprehensif ujaran yang didengar oleh telinga bisa sampai ke otak dan
bagaimana pula ujaran dapat diujarkan oleh alat wicara. Karena masih adanya
kekurangan pada setiap kelompok yang menyampaikan materi kelompoknya.
Terutama fungsi organ alat-alat ujaran.

Anda mungkin juga menyukai