Mutiah Cahyaning Tiyas, Putri Alfia Wardatun, Pingki Hidayatul Mala
Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah Probolinggo E-mail.- putrialfiawardatun@gmail.com.pingkyhidayatulgmail,com.
Abstrak
Kata Kunci :Bahasa, Pikiran,
Pendahuluan Latar Belakang Bahasa adalah medium tanpa batas yang membawa segala sesuatu mampu termuat dalam lapangan pemahaman manusia. Bahasa adalah media manusia berpikir secara abstrak yang memungkinkan objek-objek faktual ditransformasikan menjadi simbol-simbol abstrak. Dengan adanya transformasi ini maka manusia dapat berpikir mengenai sebuah objek, meskipun objek itu tidak terinderakan saat proses berpikir itu dilakukan olehnya. Manusia berkedudukan sebagai animal symbolicum, makhluk yang menggunakan simbol. Secara generik ungkapan ini lebih luas daripada sekedar homo sapiens. Keunikan manusia sebenarnya bukanlah sekedar terletak pada kemampuan berpikirnya melainkan terletak pada kemampuannnya berbahasa. Rumusan Masalah 1. Apa Yang Dimaksud Dengan Bahasa? 2. Apa Yang Dimaksud Dengan Pikiran? 3. Apa Saja Teori-Teori Terkait Bahasa Dan Pikiran? 4. Bagaimana Keterkaitan Bahasa dan Pikiran? Tujuan Masalah 1. Untuk Mengetahui Definisi Bahasa 2. Untuk Mengetahui Definisi Pikiran 3. Untuk Mengetahui Teori-Teori Terkait Bahasa Dan Pikiran 4. Untuk Mengetahui Keterkaitan Antar Bahasa dan Pikiran Pembahasan Definisi Bahasa Menurut kamus besar bahasa Indonesia, bahasa artinya system lambang bunyi yang arbitrer, yang dipergunakan oleh anggota masyarakat untuk bekerja sama beriteraksi dan mengidentifikasi diri. Bahasa juga diartikan sebagai rangkaian bunyi yang mempunyai makna tertentu. Rangkaian bunyi yang kita kenal sebagai kata, melambangkan suat konsep.(Hamdan & Huda, 2019) Menurut definisi tersebut, bahasa mencakup semua hal yang digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi, baik berupa tanda verbal maupun non-verbal. Tanda-tanda non- verbal itu misalnya, bunyi kentongan, bel kendaraan, morse, semapore, ataupun gerakan anggota tubuh (gesture) dan sebagainya(Busro, n.d.). Berdasarkan pengertian para ahli bahwa bahasa itu merupakan media yang digunakan manusia untuk mengungkapkan tujuan-tujuannya ada apa yang dirasakan olehnya, yang terstruktur yang terdiri dari bunyi-bunyi berbentuk symbol-simbol dan itu merupakan bawaan lahiriyah dari manusia. Dan dari pengertian diatas pula bahwa bahasa itu beragam yang dipakai oleh manusia dan menyebabkan hal itu kareana setiap tata letak geografis berbeda-beda. Dari berbagai definisi diatas maka dapat diketahui beberapa karakteristik bahasa seperti (1)Bahasa adalah sistem (2)Bahasa adalah bunyi (3) Bahasa itu mengandung makna. (4)Bahasa itu diperoleh. (5) Bahasa itu berkembang atau berubah. (6)Bahasa adalah fenomena sosial (7) Bahasa itu arbitrer. (8) Bahasa itu syimbol atau lambang. (9) Bahasa itu serupa dan universal. Definisi Berfikir Berpikir adalah satu keaktifan pribadi manusia yang mengakibatkan penemuan yang terarah pada suatu tujuan. Kita berpikir untuk menemukan pemahaman atau pengertian yang akan kita kehendaki. berdasarkan pengertian para ahli bahwa bahasa itu merupakan media yang digunakan manusia untuk mengungkapkan tujuan-tujuannya ada apa yang dirasakan olehnya, yang terstruktur yang terdiri dari bunyi-bunyi berbentuk simbol- simbol dan itu merupakan bawaan lahiriyah dari manusia. Dan dari pengertian di atas pula bahwa bahasa itu beragam yang dipakai oleh manusia dan menyebabkan hal itu kareana setiap tata letak geografis berbeda-beda.(Kadir et al., 2022) Proses berpikir dilalui dengan tiga langkah yaitu: pembentukan pikiran, pembentukan pendapat dan penarikan kesimpulan. Pertama, Pembentukan pikiran Pada pembentukan inilah manusia menganalisis ciri-ciri dari sejumlah objek. Objek tersebut kita perhatikan unsur-unsurnya satu demi satu. Misalnya: mau membentuk pengertian manusia. Kita akan menganalisis ciri-ciri manusia. Kedua, Pembentukan pendapat Pada pembentukan pendapat ini seseorang meletakkan hubungan antara dua buah pengertian atau lebih yang dinyatakan dalam bentuk bahasa yang disebut kalimat. Pembentukan pendapat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu pendapat positif (pendapat yang mengiakan sesuatu), pendapat negative (pendapat yang tidak menyetujui sesuatu) dan pendapat modalitas (pendapat yang memungkinkan sesuatu. Ketiga, Penarikan kesimpulan Pada penarikan kesimpulan ini melahirkan tiga macam kesimpulan, yaitu kesimpulan induktif, deduktif dan analogis (perbandingan). Pertama, teori-teori yang terkait bahasa dan pikiran. Bahasa dan pikiran yang telah ada sejak abad silam yaitu: 1) Teori Wilhelm Von Humbolt Mengenai Von Humbolt berpendapat bahwa bunyi bahasa merupakan bentuk luar sedangkan pikiran adalah bentuk dalam. Bentuk luar bahasa itulah yang kita dengar sedangkan bentuk dalam bahasa berada di dalam otak. Dengan kata lain. 2) Teori Jean Piaget berpendapat bahwa seorang kanak- kanak mempelajari segala sesuatu mengenai dunia melalui tindakan- tindakan dari pelakunya dan kemudian melalui bahasa. 3) Teori L.S Vygotssky menjelaskan bahwa hubungan antara pikiran dan Bahasa bukanlah merupakan satu benda melainkan merupakan satu proses, satu gerak yang terus menerus dari pikiran ke kata dan dari kata ke pikiran. Pikiran itu tidak hanya di sampaikan dengan kata- kata, tetapi lahir dengan kata-kata itu. 4) Teori Bruner menjelaskan bahwa bahasa adalah alat pada manusia untuk mengembangkan pemikiran itu. 5) Teori Lenneberg Berkenaan dengan masalah hubungan bahasa dan pemikiran, Eric Lenneberg mengajukan teori yang disebut teori kemampuan bahasa khusus. (Busro, n.d.) Kedua, Keterkaitan Bahasa dan Pikiran. Dari segi keterkaitan, menegaskan bahwa bahasa dan pikiran selalu terkait, tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Ujaran yang dihasilkan oleh alat ucap dikendalikan oleh pikiran, dan sebaliknya hasil pikiran memunculkan kategori atau konsep. pada perspektif al-qur’an segi keterkaitan antara bahasa dan pikiran maka apa yang dihasilkan oleh para ahli dengan berbagai pendapatnya maka bahasa dan pikiran itu tidak dapat dipisahkan antara satu dengan lainnya. Sehingga berdasarkan ayat-ayat yang telah dipilih dan dipilah tadi maka sudah bisa diketahui antara dua piranti ini terdapat korelasi yang terkait erat antara satu dengan lainnya melalui dan berdasarkan perspektif makna tekstual al-qur’an setelah dianalisis lebih mendalam maka menghasilkan makna kontekstualnya. SIMPULAN Simpulan Bahasa dan pikiran jika dilihat dari pendapat para ahli psikolinguistik bahwa keduanya mempunya korelasi yang saling terkait dan tidak dapat dipisahkan. Kenapa demikian, karena bahasa sifatnya adalah merangsang pikiran atau menimbulkan reaksi terhadap pikiran. Jika dilihat dari perspektif al- qur’an terkait bahasa dan pikiran maka akan didapati bahwa ayat-ayat al-qur’an akan mengajak manusia berbicara dalam hal ini tak lain adalah adanya bahasa itu yang fungsi utamanya adalah menimbulkan reaksi pada pikiran. Dari segi keterkaitan antara bahasa dan pikiran yang di dasarkan pada perspektif al-qur’an maka apa yang dihasilkan oleh para ahli dengan berbagai pendapatnya maka bahasa dan pikiran itu tidak dapat dipisahkan antara satu dengan lainnya. Sehingga berdasarkan ayat-ayat yang telah dipilih dan dipilah tadi maka sudah bisa diketahui antara dua piranti ini terdapat korelasi yang terkait erat antara satu dengan lainnya melalui dan berdasarkan perspektif makna tekstual al- qur’an setelah dianalisis lebih mendalam maka menghasilkan makna kontekstualnya. REFRENSI Busro, M. (n.d.). BAHASA DAN PIKIRAN. 61–73. Hamdan, M., & Huda, M. M. (2019). Bahasa dan Pikiran. El-Wasathiya: Jurnal Studi Agama, 7(2), 229–244. http://digilib.unimed.ac.id/482/1/Fulltext.pdf Kadir, S. D., Jundi, M., Laubaha, S. A., Ali, I., Adam, M. Z., & Kasan, Y. (2022). Korelasi Bahasa dan Pikiran dalam Perspektif Al-Qur’an. Fikroh: Jurnal Pemikiran Dan Pendidikan Islam, 15(1), 1–17. https://doi.org/10.37812/fikroh.v15i1.294