Anda di halaman 1dari 16

I.2.

3 Pipa Rantai Jangkar /Arlup ( Hawse Pipe)


Adalah pipa rantai jangkar yang menghubungkan rumah jangkar ke geladak
Ketentuan penting yang harus diperhatikan :
1. Dalam pengangkatan jangkar dari air laut tidak boleh membentur bagian depan kapal
pada waktu kapal dalam keadaan trim 15o.
2. Tiang jangkar harus masuk kelubang rantai jangkar meskipun letak telapak jangkar
tidak teratur
3. Lengah / telapak jangkar harus merapat betul pada dinding kapal
4. Jangkar harus dapat turun dengan beratnya sendiri tanpa rintangan apapun
5. Dalam pelayaran jangkar jangan menggantung di air
6. Panjang pipa arlup harus cukup untuk masuknya tiang jangkar
7.Lengkungan lubang pipa rantai ke geladak dibuat sedemikian rupa hingga
mempermudah masuk / keluarnya rantai jangkar hingga gesekan seminim mungkin.
Juga lubang dilambung jangan sampai membuat sudut yang terlalu tajam
8. Untuk kapal yang mempunyai tween deck pusat dari pipa rantai harus sedemikian
letaknya pipa rantai tersebut tidak memotong geladak bagian bawah
9. Diameter dalam hawse pipe tergantung dari diameter rantai jangkar sendiri, sehingga
rantai jangkar dapat keluar masuk tanpa suatu halangan
10. Untuk kapal yang mempunyai tween deck pusat dari pipa pantai harus sedemikian
letaknya pipa rantai tersebut tidak memotong geladak bagian bawah.
11. Diameter dalam hawse pipe tergantung dari diameter rantai jangkar sendiri, sehingga
rantai jangkar dapat keluar masuk tanpa suatu halangan
12. Diameter hawse pipe di bagian bawahnya dibuat lebih besar (antara 3~4 cm)
dibandingkan dengan atasnya.
Gambar 15. Lubang pipa Arlup dengan semburan Srayer
Gambar 16. Pipa Arlup (Hawse Pipe) didalam Ruang F’cle

Gambar 17. Ujung bawah Shell Piece pipa Hawse Pipe


Gambar 18. Jangkar merapat di doubling plate
Umumnya dapat dipakai sebagai pedoman bahwa untuk diameter rantai jangkar d-25
m/m rantai jangkar yang berkisar antara angka 25m/m ~ 100 m/m. Dilengkapi juga
Deck piece pada ujung atas hawse pipe yang berhubungan dengan F’le deck, sedang
bagian bawah dilengkapi Sheel piece (gambar 18) yang berhubungan lambung haluan,
hal ini guna memperkecil gesekan rantai terhadap ujung ujung pipa. Selain itu Doubling
plate terpasang pada ujung bawah hawse pipe yang ditumpu sheel piece, tujuannya
adalah menjaga agar plat lambung tidak rusak akibat tekanan dari telapak jangkar saat
jangkar merapat dilambung (gambar 18). Dilengkapi juga didalam hawse pipe sprayer
(gambar 15) guna membersihkan rantai terhadap lumpur.
Gambar.19 Sheel piece

Gambar. 20 Rantai keluar dari hawse pipe


Biasanya pipa Arlup (Hawse Pipe) menembus ruang pada Fore Castle (gambar 16),
dimana ruang tersebut umumnya dipakai sebagai gudang cat maupun gudang tali tambat
seperti gambar 17 dibawah ini.

Gambar 21 Gudang Pada F’Cle


I.2.4 Rill Guide (Pengarah)
Peralatan ini berfungsi untuk mengarahkan rantai jangkar, dimana letak windlass dan
lubang pipa arlup berjauhan seperti gambar 22 dan gambar 23, alat ini tidak harus ada
bila letak stoper berdekatan dengan lubang arlup.(gambar 24)

Gambar 22, Rill Guide

Gambar. 23 Rill Guide Lengkap dengan Rantai


I.2.5. Chain Stopper/cable Stopper
Chain Stopper menyerap gaya tarik yang terjadi di rantai jangkar dan
mendistribusikannya ke konstruksi lambung. Kemampuan cekam dari chain stopper
sekurangnya 80% dari kekuatan putus rantai jangkar. Lebih jauh lagi, tahanan gesek
yang ditimbulkan oleh pipa jangkar dapat menyerap gaya sebesar 20% dari kekuatan
putus rantai minimal dan windlass harus mampu dapat memberikan tahanan gaya cemat
sebesar 45% dari kekuatan putus tali minimal . Fungsi dari chain stopper ini mengunci
rantai jangkar agar jangkar tetap pada posisi menempel dinding lambung.

Gambar.24 Chain Stoper Dan Rill Guide pada lubang Arlup

Keterangan Gambar:
1. Fixture 2. Cable Stopper 3. Chain
I.2.6. Windlass (Mesin Derek Jangkar)
Untuk memenuhi persyaratan Derek jangkar setiap pabrik mempunyai bentuk sendiri-
sendiri dalam memproduksinya. Hal ini tergantung keinginan dari pemesan yang sebagai
owner.
Penggerak dari windlass ada beberapa macam yaitu:
 Penggerak dari motor listrik
 Penggerak dari hidraulis
 Penggerak dari Uap.
Bagian-bagian derek jangkar antara lain terdiri dari :
1. Mesin/motor yang digerakan oleh diesel/elektrik,
2. Spil/wildcat merupakan gulungan/thromol yang dapat menyangkutkan rantai jangkar
pada saat melewatinya,

Gambar 25. Spil/ Wildcat dari Windlass.

3. Kopling atau peralatan yang dapat melepaskan atau menhubungkan spil dengan
mesin,
4. Band rem untuk mengendalikan spil apabila tidak dihubungkan dengan mesin,
5. Roda-roda gigi, dihubungkan dengan poros,
6. Tromol/gypsies, untuk melayani tros kapal dipasang pada ujung-ujung dari poros
utama.
Dasarnya hampir sama dengan derek jangkar dengan tenaga uap di sini perputaran dari
roses antaranya disebabkan oleh sebuah ultra motor, melalui poros cacing (worm gear)
antara poros motor dan poros cacing terdapat slip coupling, di mana akan memutuskan
arus bila motornya mendapat beban yang terlalu besar, sehingga dengan demikian
kumparannya tidak sampai terbakar.
Gambar.26 Anchor dan Mooring Winch

Keterangan Gambar :
1.Main Shaft 6. Drum (working Part)
2.Gear Box 7. Gypsy Wheel
3.Electric Motor 8. Control Lever for the band brake
4.Capstan (Warping Drum) 9. Clutch with control lever
5.Drum (Storage Part)

Persyaratan yang harus dipenuhi windlass adalah sebagai berikut ini:


 Mampu menarik jangkar beserta rantainya walaupun jangkar tertancap dalam dasar
laut.
 Dapat menarik setiap rantai, maupun ke-dua2nya dalam waktu bersamaan
 Dapat mengarea (lego) setiap rantai maupun ke-dua2nya dalam waktu yang
bersamaan.
 Kecepatan pada waktu melepaskan harus dapat diatur pada setiap sisi rantai (kanan
atau kiri)
 Dapat menarik rantai dan bersamaan itu mengarea (lego) rantai jangkar lainnya.
I.2.7. Bak Rantai Jangkar ( Chain Locker)
Umumnya pada kapal-kapal pengangkut letak chain locker ini adalah di depan collision
bulkhead dan di atas forepeak tank. Sebelumnya chain locker diletakkan di depan ruang
muat, hal ini tidak praktis karena mengurangi volume ruang muat. Pada kapal-kapal
penumpang apabila deep tank terletak dibelakang, maka chain locker biasanya diletakkan
diatasnya.
Ditinjau dari bentuknya chain locker terbagi atas 2 (dua) bagian :
1. Berbentuk segi empat
2. Berbentuk silinder
Tetapi umumnya digunakan chain locker yang berbentuk segi empat. Perhitungan volume
chain locker dilakukan sebagai berikut :
Sv = 35 . d2
Dimana :
Sv = Volume chain locker untuk panjang rantai jangkar 100 fathoms (183 m) dalam ft2
d = diameter rantai jangkar dalam inchies

Beberapa ketentuan-ketentuan dari Chain Locker :

1. Umumnya didalamnya dilapisi dengan kayu untuk mencegah suara berisik pada saat
lego / hibob jangkar
2. Dasar dari chain locker dibuat berlobang untuk mengeluarkan kotoran yang dibawa
dengan bak dasar dari semen dibuat miring supaya kotoran mudah mengalir
3. Disediakan alat pengikat ujung rantai jangkar agar tidak hilang pada waktu lego jangkar

Gambar 27. Bak rantai , Ujung Segel akhir yang Terikat


4. Harus ada dinding pemisah antara kontak rantai sebelah kiri dan kanan, sehingga rantai
di kiri dan kanan tidak membelit dan tidak menemui kesukaran dalam lego jangkar.

Gambar 28. Bak rantai , Sekat pemisah Rantai Kanan dan Kiri

Berdasarkan ketentuan di atas maka setiap jangkar danperlengkapannya mempunyai sifat-


sifat sebagai berikut :
1. Letak, jumlah dan berat jangkar
2. Ukuran dan panjang rantai
3. Mekanismenya

Anda mungkin juga menyukai