Anda di halaman 1dari 15

Mata Kuliah : Alat bantu Kapal

Tanggal/Jam : Maret 2021 (lanjutan)


Pengajar : Ir. Mukti Wibowo
Referensi : - Marine Auxiliary Machinery and System – M.Khetagurov
- Bureau Veritas rules and Regulation
- Peraturan Biro Klasifikasi Indonesia
- SOLAS – consolidated edition
- Sistim dan Perlengkapan Kapal (outfitings) – Soekarsono NA

KABEL BAJA (WIRE ROPES)

Sebagai alternative pengganti rantai jangkar, wire ropes dapat digunakan untuk ukuran
kapal tertentu dengan ketentuan :

 Panjang kapal kurang dari 30 m, dua set wire ropes dapat digunakan sebagai
pengganti rantai jangkar.

 Untuk panjang kapal antara 30m – 40 m salah satu rantai jangkar dapat digantikan
oleh wire ropes.

 Panjang wire rope harus 1,5 kali dari persyaratan panjang untuk jenis penggunaan
rantai kapal dengan batas kekuatan tarik dan beban putus sama dengan rantai.

Namun demikian untuk penggunaan wire rope, tetap harus dipasang rantai antara wire
ropes dengan jangkar sepanjang 12,5 m atau paling tidak sepanjang antara jangkar
dengan mesin jangkar saat posisi jangkar di hawse pipe

TABUNG JANGKAR (HAWSE PIPE)

Tabung Jangkar (hawse pipe) merupakan tabung yang dilalui rantai jangkar yang
konstruksinya terletak dilambung kapal dibagian kiri (PS) dan kanan (SB) haluan kapal
hingga geladak depan (forecastle deck). Tabung Jangkar ini juga merupakan posisi dan
tempat jangkar dikapal, bagian tiang jangkar akan masuk kedalam lubang tabung jangkar
(hawse pipe)

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penempatan hawse pipe :

 Pada saat operasi pengangkatan ataupun penurunan jangkar dari laut, jangkar
tidak membentur bagian haluan dari kapal walaupun kapal dalam keadaan trim
kebelakang 5˚.

 Pada saat penarikan untuk penempatan jangkar, tiang jangkar harus dapat masuk
kedalam Hawse pipe dengan mudah walaupun keadaan posisi Anchor palm tidak
baik.

 Posisi lobang digeladak kapal dan dilambung kapal harus dibuat dengan sudut
yang baik sehingga mengurangi tekanan gesekan rantai jangkar pada saat
pengoperasian. Pada kedua lubang ini diberi penguat khusus seperti bentuk
lingkar “donat” yang terbuat dari besi cor.

1
Hawse pipe menembus lambung dan Chain pipe menembus deck

 Anchor Arm dan anchor palm harus dapat merapat ke lambung kapal untuk
menghindari benturan / getaran pada saat kapal berlayar atau terkena ombak.

 Pada saat penurunan, jangkar harus dapat meluncur secara gravitasi tanpa
terhambat karena bentuk dan posisi hawse pipe.

 Dalam pembuatan hawse pipe harus diperhitungkan panjangnya supaya


mencukupi untuk panjang tiang jangkar.

 Penempatan dan konstruksi hawse pipe juga harus menghindari penembusan dek
dibawah forecastle.

 Konstruksi pemasangan hawse pipe harus memenuhi ketentuan dari badan


klasifikasi.

Ukuran diameter dalam dari hawse pipe disesuaikan dengan diameter rantai jangkar yang
akan digunakan, dan diperhitungkan pada saat pengoperasian gerakan naik dan turun dari
rantai jangkar tidak terganggu.

Biasanya digunakan sebagai patokan adalah diameter dalam dari hawse pipe sebesar 10.4
dari diameter rantai jangkar.

Pada hawse pipe bagian yang dipertebal (besi cor) adalah bagian atas dan bawah lobang
hawse pipe, hal ini dikarenakan gerakan rantai akan selalu bergesekan dibagian tersebut.

TABUNG RANTAI JANGKAR (CHAIN PIPE)

Tabung rantai jangkar (chain pipe) merupakan tabung posisi vertikal/tegak yang dilalui
rantai jangkar yang konstruksinya terletak antara dek haluan kapal (forecastle deck) dan
bak rantai (chain locker). Tabung rantai jangkar ini secara konstruksi hampir sama
dengan hawse pipe terbuat dari pipa baja dengan penguatan dibagian atas atau dibuat

2
dengan besi cor, pada bagian bawah yang menghadap bak rantai konstruksinya dapat
diperlebar dan tepi pipa dipasang bentuk setengah bulat.
Posisi penempatan tabung rantai jangkar ini adalah tepat di lobang rantai dibawah mesin
jangkar.

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penempatan chain pipe :

 Pada saat pengoperasian pengangkatan ataupun penurunan jangkar, rantai harus


dapat keluar dan masuk kedalam bak rantai secara lancar melalui tabung rantai
jangkar.

 Posisi lobang tabung rantai digeladak kapal harus dibuat dengan posisi yang baik
sehingga rantai tepat turun ditengah lubang tabung rantai dan tabung rantai dibuat
pada posisi bak rantai sehingga rantai dapat tertumpuk merata. Pada kedua lubang
tabung rantai (PS dan SB) dipasang pipa yang melebihi tinggi geladak untuk
mengurangi air digeladak masuk dan biasanya terbuat dari besi cor.

 Dalam pembuatan tabung rantai harus diperhitungkan panjangnya supaya tidak


menggangu tumpukan rantai dalam bak rantai.

 Konstruksi pemasangan tabung rantai harus memenuhi ketentuan dari badan


klasifikasi.

BAK RANTAI JANGKAR (CHAIN LOCKER)

Bak rantai adalah tempat penyimpan rantai jangkar, penempatan yang terbaik sesuai
dengan posisi mesin jangkar, pada umumnya bak rantai terletak dibagian depan kapal
didepan sekat tubrukan dan diatas tangki haluan (fore peak tank).

Apabila jumlah jangkar kapal 2 set maka bak rantai harus terdiri dari dua ruang bak rantai
yang terpisah yang terletak pada posisi kiri dan kanan. Bak rantai berbentuk persegi, dan
dibuat terpisah atau yang dipisahkan dengan sekat pembatas kiri dan kanan.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan bak rantai dan sesuai dengan
ketentuan dan persyaratan badan klasifikasi :

 Volume bak rantai masing-masing harus dapat menampung seluruh volume rantai
sesuai dengan panjang rantai dan diameter rantai yang disyaratkan oleh badan
klasifikasi.

 Bak rantai harus dibuat dan diletakkan pada posisi sehingga dalam pengoperasian
mesin jangkar, rantai jangkar dapat ditarik dengan mudah dari bak rantai.

 Pada bak rantai harus dipasang perlengkapan pengikat dari ujung rantai kapal
bagian dalam, pengikatan ujung rantai jangkar biasanya menggunakan
“D”shackle yang cukup kuat dan memili kekuatan tidak kurang dari 15% beban
putus dari rantai jangkarnya.

3
 Perlengkapan untuk melepas bagian pengait ujung rantai jangkar tersebut dalam
keadaan darurat harus dapat dilepas dari luar bak rantai.

 Pada bak rantai bagian bawah pelat dibuat berlubang untuk jalan keluarnya
kotoran /lumpur yang terbawa oleh rantai, dan dibawah nya terdapat kotak
Lumpur yang dengan mudah dapat dibersihkan. Pada bak rantai untuk kapal2
ukuran tertentu saat ini harus dilengkapi dengan pipa drainase untuk pembuangan
air dan Lumpur keluar.

 Dinding bak rantai ada yang dilapisi dengan lembaran kayu untuk mengurangi
suara berisik karena benturan rantai jangkar. Untuk dinding pelat dilapisi dengan
cat khusus tahan air laut sejenis epoxi.

 Pada dinding bak rantai dilengkapi dengan lubang masuk orang atau manhole
untuk keperluan pada saat pemeriksaan bak rantai ataupun pembersihan. Pada
sekat pemisah biasanya dilengkapi dengan anak tangga, bentuk anak tangga tidak
boleh mengganggu operasi rantai jangkar yaitu dengan cara melobangi dinding
sebagai tempat pijakan kaki.

MESIN JANGKAR ( ANCHOR WINDLASS )

Mesin jangkar adalah merupakan mesin Derek jangkar yang dipasang dikapal guna
keperluan mengangkat dan mengulur jangkar dan rantai jangkar melalui tabung jangkar
(hawse pipe). Mesin jangkar pada saat ini banyak menggunakan tenaga penggerak listrik.
Jenis mesin jangkar beragam sesuai dengan penggeraknya, posisi porosnya dan pabrik
pembuatnya. Mesin jangkar ada berpenggerak tenaga uap, hidrolik dan tenaga listrik,
untuk kapal yang berukuran dibawah 200 grt dapat menggunakan mesin Derek manual,
yang digerakkan dengan tenaga tangan.

Jenis tenaga penggerak memilik keuntungan yang berbeda, misalnya sistim uap memiliki
kemampuan yang besar dan terhindar dari bahaya tegangan pendek, namun kapal harus
memiliki ketel uap, biasanya untuk kapal besar sejenis tanker.
Tenaga hidraulik sangat sensitive dan tidak memerlukan unit yang besar, namun instalasi
pipa hidrauliknya harus terlindung untuk menghindari kerusakan dan kebocoran, karena
memilik tekanan yang sangat besar maka apabila bocor sangat berbahaya.
Untuk mesin jangkar dengan tenaga motor listrik, biasanya digunakan untuk kapal
berukuran menengah, sistim ini banyak disukai oleh pemilik kapal – kapal pesiar karena
bersih. Namun kapal harus memilik pembangkit listrik khusus (generator khusus) untuk
penggerak mesin jangkar (harus dipisahkan dengan instalasi listrik lain)

Tenaga penggerak tersebut diatas dengan melalui poros cacing (worm gear) akan
menggerakkan poros utama mesin jangkar, selain itu pada mesin jangkar dilengkapi
sistim kopling untuk melepas dan mengaktifkan kerja tenaga penggerak dengan poros
utama..

4
Mesin jangkar harus ditempatkan pada posisi digeladak haluan kapal sehingga
memudahkan pengoperasian penurunan dan penaikan jangkar.
Pada pemasangan mesin jangkar di geladak kapal, pelat geladak didaerah pondasi mesin
jangkar harus diperkuat dengan penebalan pelat serta konstruksi pondasi yang kuat.

Mesin jangkar harus dilengkapi dengan sistim rem, untuk memperlambat putaran poros
dan memberhentikan penurunan rantai jangkar dan jangkar.
Apabila mesin jangkar dilengkapi dengan chain stopper yang terpasang kuat pada
forecastle deck, maka alat ini harus memiliki kemampuan beban putus 80% dari beban
putus rantai. Apabila chain stopper tidak terpasang maka mesin jangkar harus dapat
menahan tarikan dengan beban putus 80% beban putus rantai dengan tanpa adanya
deformasi pada peralatannya juga slip pada sistim pengeremannya.

Pada saat pengetesan, mesin jangkar yang memiliki dua buah drum harus mampu
mengangkat rantai jangkar yang diturunkan sepanjang 55 m secara bersamaan dari
kedalaman laut tidak kurang dari waktu 6 menit.
Untuk mesin jangkar yang terpisah antara mesin jangkar kiri dan kanan masing-masing
harus mampu mengangkat rantai jangkar yang diturunkan sepanjang 82,5 m dari
kedalaman laut tidak kurang dari waktu 9 menit. Hal tersebut merupakan ketentuan dari
peraturan badan klasifikasi.

CHAIN STOPPER

Chain stopper pada umumnya dipasang antara mesin jangkar dengan hawse pipe yang
berguna menahan tarikan rantai dan jangkar saat kapal sedang berlabuh.
Chain stopper harus memiliki kemampuan beban putus 80% dari beban putus rantai, dan
dipasang secara baik dan posisi yang tepat diatas geladak (forecastle deck), dan geladak
didaerah ini juga harus diperkuat.
Dengan memiliki kegunaan yang sama ada kalanya beberapa mata rantai diikatkan pada
rantai jangkar didaerah hawse pipe untuk menahan beban rantai dan jangkar, namun
demikian alat ini tidak dapat dianggap sebagai chain stopper.

SISTIM KERJA MESIN JANGKAR

Jangkar (1) ditarik dengan melalui hawse pipe (2) jangkar yang terkait dengan
menggunakan joining shackle (3) dan dilengkapi dengan swivel (14) sehingga apabila
jangkar berputar maka rantai jangkar (4) tidak melilit dan rantai akan melalui chain
stopper (5) yang terpasang digeladak. Selanjutnya rantai ditarik oleh drum (gipsy) mesin
jangkar (6) yang berputar dengan penggerak motor listrik (7). Kemudian rantai ditarik
masuk melalui chain pipe (8) terus turun masuk ke bak rantai (9) dan pada ujungnya
rantai dikaitkan pada chain slip (10) dengan dikaitkan pada segel penghubung (11)
seterusnya segel ini dikaitkan pada cable clinch (12) kaitan yang dipasang kuat pada
salah satu konstruksi kapal seperti frame.
Rangkaian rantai pada bagian ujung dalam dekat dengan bak rantai (9) dilengkapi slip
hook (13) dibagian chain slip (10) ini saat darurat dapat dengan mudah dilepas.

5
Mooring winches drum

SISTIM TALI TAMBAT (MOORING SYSTEM)

Tali tambat adalah tali yang digunakan untuk menambatkan kapal di dermaga atau yang
digunakan untuk menarik kapal oleh Tug boat (kapal tunda) atau oleh kapal lain.

MATERIAL TALI

Pada saat ini jenis tali yang digunakan selain kabel baja (wire rope) , tali yang terbuat
dari bahan natural ataupun bahan serat sintetis, atau gabungan.

Jenis tali yang terbuat dari bahan natural antara lain : tali yang terbuat dari Abaca (pohon
pisang liar) tali ini tahan basah mudah melengkung dan tahan terhadap air sehingga
dalam ukuran kecil masih digunakan.
Tali Sisal yang berasal dari jenis pohon Agava yang tidak tahan basah dan lembab, Tali
Hennep (tali rami) yang mudah menyerap air dan lapuk. Tali sabut Kelapa, Tali Jute
bahan untuk pembuat karung dll.
Pada saat ini tali yang dibutuhkan adalah tali yang memiliki kekuatan yang besar, tahan
air dan dapat terapung serta memiliki daya renggang dan lentur yang baik. Hal ini semua
banyak ditemukan pada jenis tali serat sintetis.

Kekuatan tali serat sintetis ataupun kabel baja meliputi beban putus telah ditentukan
sesuai tabel yang dikeluarkan oleh badan klasifikasi. Namun demikian kabel baja maupun
tali tambat harus dilakukan pengetesan (tes tarik) sebelum digunakan dikapal, biasanya
untuk kegunaan dikapal tali tambat maupun kabel baja telah dilengkapi sertipikat
pengetesan.

KABEL BAJA

Kabel baja dibuat dari bahan baja galvanis yang lentur dan sesuai dengan tipe yang telah
disetujui oleh badan klasifikasi.

Apabila kabel baja dalam penggunaannya akan digulung pada drum, maka kabel baja ini
penggunaannya harus dengan mesin untuk alat tambat (mooring winches) dan kabel baja

6
ini harus memiliki inti dari bahan logam bukan dari bahan sistetis. Pada umumnya jenis
yang digunakan memiliki rangkaian kumparan kabel tidak kurang dari 186 kabel yang
membungkus inti logam.

Jumlah dan ukuran tali tambat disesuaikan dengan tabel tali tambat, namun dalam
beberapa hal disyaratkan bahwa jumlah tali tambat tidak kurang dari 6 set yang memilik
kekuatan beban putus melebihi 490 kN (Bureau Veritas rules)

TALI BAHAN SINTETIS

Tali tambat pada saat ini umumnya terbuat dari bahan sintetis seperti penggunaan bahan
polypropylene atau serat nilon. Ukuran dan kekuatan dari tali jenis serat sintetis ini
disesuaikan dengan material yang digunakan oleh pabrik pembuatnya yang tentunya
memiliki perbedaan antara satu dengan yang lain.

Untuk kekuatannya didalam perhitungan beban putus sesuai dengan Tabel 1 harus
dikalikan dengan satu Koefisien K, yang mana untuk jenis polypropylene K=1,3 dan
untuk jenis material sintetis yang lain K=1,2

Diameter tali sintetis minimum yang diijinkan untuk digunakan dikapal adalah 20 mm

Pada jenis kapal – kapal tertentu seperti kapal Penumpang atau kapal Ro-ro
dipersyaratkan untuk menambah jumlah tali tambatnya.

KEUNTUNGAN TALI SERAT SINTETIS (NYLON)

 Jenis tali sintetis ini pembuatannya sudah dengan mesin dan mudah serta
memiliki serat yang halus dan mengkilap sehingga terlihat bersih dan tidak lapuk.
 Memiliki kekuatan lebih kurang 1,5 sampai 2,5 kali lebih kuat dari tali manila,
pada saat basah kekuatannya 83% dari pada saat kering. Tali nylon pada kondisi
kering kekuatannya tidak berkurang walaupun pada suhu rendah. Karena
memiliki kekuatan yang lebih besar maka ukuran diameter dapat lebih kecil jika
dibandingkan dengan tali manila. Faktor keselamatannya 5 kali lebih besar dari
tali manila.

 Memilik daya regang yang cukup besar sehingga apabila diberi beban akan
memanjang dan akan kembali kebentuk semula apabila beban dilepas. Daya
elastisnya lebih kurang 2,5 sampai 3,5 kali tali manila.

 Tahan terhadap air laut, tidak terpengaruh oleh minyak tanah dan bensin kecuali
tiner atau bahan lain yang mengandung Tinner.

 Tali nylon termasuk tahan api, artinya akan meleleh pada suhu 220o C dan apabila
bagian yang meleleh dipadamkan maka api tidak akan terus menjalar.

Dipasaran tali nylon dapat diperoleh dengan berbagai ukuran dari diameter 20 mm
hingga 20 cm, namun harga tali nylon termasuk mahal jika dibandingkan tali manila

7
Tabel 1 Tali tambat dan tali Tunda

Equipment
number EN Towline (1) Mooring lines (1)
A < EN  B

Minimum Breaking Length of Breaking


A B length, in load, N (2) each line, load,
m in kN in m in kN

50 70 180 98,1 3 80 34

70 90 180 98,1 3 100 37

90 110 180 98,1 3 110 39

110 130 180 98,1 3 110 44

130 150 180 98,1 3 120 49

150 175 180 98,1 3 120 54

175 205 180 112 3 120 59

205 240 180 129 4 120 64

240 280 180 150 4 120 69

280 320 180 174 4 140 74

320 360 180 207 4 140 78

360 400 180 224 4 140 88

400 450 180 250 4 140 98

450 500 180 277 4 140 108

500 550 190 306 4 160 123

550 600 190 338 4 160 132

600 660 190 371 4 160 147

660 720 190 406 4 160 157

720 780 190 441 4 170 172

780 840 190 480 4 170 186

840 910 190 518 4 170 201

910 980 190 550 4 170 216

980 1060 200 603 4 180 230

1060 1140 200 647 4 180 250

1140 1220 200 692 4 180 270

1220 1300 200 739 4 180 284

1300 1390 200 786 4 180 309

8
Equipment
number EN Towline (1) Mooring lines (1)
A < EN  B

Minimum Breaking Length of Breaking


A B length, in load, N (2) each line, load,
m in kN in m in kN

1390 1480 200 836 4 180 324

1480 1570 220 889 5 190 324

1570 1670 220 942 5 190 333

1670 1790 220 1024 5 190 353

1790 1930 220 1109 5 190 378

1930 2080 220 1168 5 190 402

2080 2230 240 1259 5 200 422

2230 2380 240 1356 5 200 451

2380 2530 240 1453 5 200 481

2530 2700 260 1471 6 200 481

2700 2870 260 1471 6 200 490

2870 3040 260 1471 6 200 500

3040 3210 280 1471 6 200 520

3210 3400 280 1471 6 200 554

3400 3600 280 1471 6 200 588

3600 3800 300 1471 6 200 612

3800 4000 300 1471 6 200 647

4000 4200 300 1471 7 200 647

4200 4400 300 1471 7 200 657

4400 4600 300 1471 7 200 667

4600 4800 300 1471 7 200 677

4800 5000 300 1471 7 200 686

5000 5200 300 1471 8 200 686

5200 5500 300 1471 8 200 696

5500 5800 300 1471 8 200 706

5800 6100 300 1471 9 200 706

(1) Tali Tunda dan tali tambat yang tercantum didalam tabel merupakan
pedoman , tapi tidak merupakan persyaratan Klasifikasi

9
Equipment
number EN Towline (1) Mooring lines (1)
A < EN  B

Minimum Breaking Length of Breaking


A B length, in load, N (2) each line, load,
m in kN in m in kN

(2) Jumlah tali tambat dikapal

PENGARAH TALI (FAIRLEADS)

Pengarah tali atau lebih dikenal dengan sebutan Fairleads adalah merupakan
perlengkapan kapal yang dipasang secara simetris pada kiri dan kanan (PS adan SB)
kapal dan pada haluan dan buritan kapal.
Fairlead ini berguna untuk mengatur dan mengarahkan tali tambat dari Penggulung tali
menuju tongga tambat (bolder) di dermaga atau pelabuhan.

Jenis fairlead beragam, ada yang terbuka dan ada yang tertutup dibagian atasnya, bentuk
fairlead tertutup biasanya dipasang diburitan kapal terkenal dengan nama Panama Canal
fairlead sedang untuk dihaluan menggunakan lubang tali (mooring pipe). Lubang tali
berbentik donat dipasang pada bulwark kapal untuk jalannya tali.

Bahan yang digunakan untuk membuat fairlead adalah besi tuang, untuk jenis yang
menggunakan roller, roller dibuat dari besi tempa.

Fairlead merupakan peralatan yang harus selalu dipelihara dan akan diperiksa setiap saat
oleh petugas inspeksi pelabuhan atau surveyor klasifikasi.
TONGGAK TAMBAT (BOLLARD)

Tonggak tambat (bollard) dikapal merupakan perlengkapan tambat dikapal yang


digunakan untuk mengikat tali tambat pada saat kapal tambat dipelabuhan, atau
digunakan sebagai tonggak tambat untuk pengikatan tali pada saat kapal ditunda atau
kapal menunda kapal lain.

Konstruksi tonggak tambat ini cukup kuat untuk Manahan kapal saat ditambatkan
dipelabuhan. Untuk tonggak tambat penundaan, memiliki konstruksi yang lebih kuat
dibandingkan dengan tonggak tambat.

Tonggak tambat dibuat dari baja tuang atau pipa/pelat baja dipasang pada geladak haluan
kapal dan geladak buritan kapal. Pada ukuran kapal tertentu bollard juga dipasang di
mooring deck dekat dengan fairlead.

DEREK PENGGULUNG TALI/ WARPING WINCH

10
Pengoperasian sistim penambatan kapal didermaga dilaksanakan dengan menggunakan
warping winch yang merupakan Derek penggulung untuk menarik tali tambat.
Derek penggulung ini dapat digerakkan dengan tenaga penggerak listrik atau hidrolik.
Tali tambat diulur dari Derek penggulung melalui kapstan, kemudian tali dilewatkan
fairlead atau lubang tali dan selanjutnya tali diikatkan pada bollard di dermaga.

Penggunaan Derek penggulung sangat praktis saat menarik/menegangkan tali tambat


didermaga pada penambatan lambung merapat didermaga untuk memudahkan operasi
bongkar muat.

Istilah yang digunakan untuk menamakan tali tambat, apabila tali tambat samping depan
dan belakang mengarah keluar dinamakan tros depan dan belakang, untuk tali tambat
samping depan dan belakang mengarah kedalam dinamakan spring depan dan belakang.
Diantara tali tros dan spring didepan dan belakang dapat ditambahkan tali tambat dengan
istilah tros melintang, sedangkan tambat ditengah samping kapal disebut penguat
melintang.

LAMPIRAN :

1. BUREAU VERITAS Rules for the Classification of the steel ship – Section 4 –
EQUIPMENT
2. Beberapa gambar dari buku Marine Auxiliary Machinery and System –
M.Khetagurov
3. Beberapa gambar dari buku Sistim dan Perlengkapan Kapal (outfittings) –
Soekarsono NA
4. Beberapa gambar teknis kapal dari Kapal CARAKA JAYA

RENCANA PENARIKAN DALAM KEADAAN DARURAT


(DARURAT EMERGENCY TOWING ARRANGEMENT)

Sejak Juli 1996 telah diberlakukan peraturan melalui IMO yang ditulis dalam SOLAS
bahwa setiap kapal yang memiliki bobot mati diatas 20.000 ton jenis tanker, chemical
carrier, bulk carrier dan kapal pengangkut gas cair harus dilengkapi/ dipasang peralatan
ETA (emergency towing arrangement) secara lengkap dihaluan dan buritan kapal.

Perlengkapan ETA ini digunakan untuk menarik kapal tersebut keluar dari daerah
berbahaya yang kapal tersebut mengalami kerusakan mesin secara total ataupun terjadi
kerusakan pada sistim kemudinya.

Skema emergency towing arrangement

11
Komponen Utama pada Emergency Towing Arrangement

Komponen
Towing Haluan Buritan

Towing pennant Tambahan diharuskan


Disesuaikan
Chafing gear diharuskan dengan desain

Fairlead diharuskan diharuskan


Strongpoint (pengikat
ujung peralatan tarik diharuskan diharuskan
dikapal)

Pick-up gear Optional diharuskan


Disesuaikan
Pedestal roller fairlead diharuskan dengan desain

Beban kerja aman yang disyaratkan (Safe working load)

DWT kapal dalam ton Safe working load dalam kN

20000  DWT < 50000 1000

DWT  50000 2000

12
Peralatan tersebut diatas harus mampu digunakan untuk menarik kapal dengan sudut
samping 90 o kekiri dan 90 o kekanan, serta dengan sudut tarik vertical 30 o kebawah.

Towing pennant adalah tali/ropes yang dapat terbuat dari kabel baja atau tali serat
sintetis. Panjang towing pennant Lp tidak kurang dari perhitungan sesuai rumus :

Lp = 2H + 50 (dalam m)

Dimana H adalah tinggi lambung timbul saat kapal kosong dihitung sampai dengan posisi
lubang pengarah tali (fairleads)

Chafing chain adalah rangkaian rantai penghubung towing pennant yang berada diatas
kapal dengan panjang minimum dari pengikat dikapal (strong point) sampai dengan
towing pennant, paling tidak memiliki panjang s/d 3 m diluar posisi fairleads, sehingga
apabila kapal ditarik, yang berada pada posisi fairleads adalah chafing chain.

Chafing chain harus terbuat dari stud link yang memilik kekuatan minimum tidak boleh
kurang dari Safe working load yang disebut diatas.
Pada umumnya menggunakan rantai yang memiliki diameter tidak kurang dari :

o 52 mm untuk safe working load 1000 kN


o 76 mm untuk safe working load 2000 kN

Ujung akhir dari mata rantai chafing chain harus dapat diikatkan pada strongpoint, dan
apabila menggunakan sistim chain stopper maka ujung rantai juga harus dikaitkan secara
baik sehingga cukup aman dalam operasi penarikan.
Pada bagian ujung yang berada diluar kapal mata rantainya dinamakan pear link dan
ditentukan memiliki diameter dalam sebesar 5,30 d (sebelumnya 5,75 d)

Bentuk ujung chafing chain dibagian luar kapal

13
Fairlead adalah pengarah tali atau tempat lalu chafing chain, fairleads ini biasanya type
tertutup (Panama chocks) berbentuk gelang. Karena fairlead ini harus memiliki diameter
yang cukup untuk diliwati tali tunda ataupun chafing chain maka disyaratkan harus
memiliki diameter dengan tinggi 450 mm dan lebar 600 mm.
Fairlead ini dapat dibuat dari pelat baja tebal yang diroll atau dari bahan besi cor. Fairlead
ini dipasang sedekat mungkin dengan dek haluan dan buritan dan dipasang sebaik
mungkin untuk mengurangi tegangan yang terjadi saat penarikan.

Strongpoint adalah pengikat bagian ujung chafing chain yang berada dikapal, strong
point ini memiliki beberapa disain antara lain yang menggunakan chain stopper atau
hanya berbentuk bracket pengait,
Strongpoint harus memiliki kekuatan sesuai dengan SWL yang ditentukan dan terbuat
dari bahan baja atau baja cor. Pada strongpoint harus dicantumkan besar SWL nya.

Strongpoint harus memilik desain yang baik sehingga mudah untuk mengkaitkan
chafing chain.

Untuk jenis yang dilengkapi dengan chain stopper, juga harus terbuat dari baja yang
memiliki grade baja Q3 sama dengan grade rantai chafing chain.

Bentuk dan skema strongpoint

14
15

Anda mungkin juga menyukai