2758 7355 1 PB
2758 7355 1 PB
ABSTRAK
Seniman modern Jawa Raden Saleh dan Basoeki Abdullah memilih melukis
secara modern menghadapkan problem kultural dalam penciptaanya. Terdapat
keyakinan bahwa melukis orisinalitas seorang seniman modern menjadi
tuntutan utama, membuat karya yang baru sebagai bentuk kreatifitas yang
berkepribadian, mereka juga melakukan kreatifitas dengan mengidentifikasi
terhadap karya yang sudah ada dianggap memiliki nilai yang negatif. Kita dapat
memandangnya sebagai bentuk kreatifitas “lain” dari seni rupa modern. Sebagai
agen yang menghadapi struktur kreatifitas mereka ditelaah dalam habitus,
modal dan arena yang mereka jalani.
ABSTRACT
Modern Javanese artists Raden Saleh and Basoeki Abdullah chose to paint in a modern way
with cultural problems in their creation. There is a belief that painting the originality of a
modern artist becomes the main demand, making new works as a form of creative personality,
they also do creativity by identifying existing works that are considered to have negative values.
We can see it as a form of "other" creativity from modern art. As agents who face the
structure of their creativity, they are examined in the habitus, capital and arena they live in.
125
Amir Hamzah, Kreatifitas yang "lain"..
Disamping itu mereka juga menjalani ekspresi seniman modern Raden Saleh dan
kreatifitas yang ‘lain’, Raden Saleh dan Basuki Basoeki Abdullah yang identik dengan karya
Abdullah memiliki beberapa karya seniman Eropa. Instrumennya adalah data
teridentifikasi dengan karya seniman modern biografi yang dapat menunjukkan konteks dan
Eropa. Lukisan Raden Saleh tentang sejarah seniman, dan penulis juga akan
Penangkapan Diponegoro mau tidak mau menentukan karya-karya yang menjadi objek
selalu diidentikkan dengan lukisan Pieneman, dalam penelitian berkaitan dengan identifikasi
sedangkan Banjir di Jawa memiliki struktur visual yang menurut penulis relevan.
yang sama dengan Rakit Medusa milik
Gericault. Begitu pula terhadap kreatifitas Kreatifitas yang “Lain” Seni Rupa Modern
Basoeki Abdullah, melalui lukisan berburu Dinamisnya perkembagan seni rupa
singanya teredintifikasi dengan karya Rubens, modern sejak zaman Neoklasik di Eropa
juga banteng yang mirip dengan kebakaran memuncukan banyaknya aliran-aliran dalam
hutan milik Raden Saleh, atau letusan gunung berkarya, munculnya semangat aliran akan
Krakatau yang identik dengan lukisan Edwin dikoreksi, diiringi, atau diperbaharui dengan
Curch. Mengapa hal tersebut terjadi? aliran lain, puncak dari kepercayaan diri
Semangat modern pada masa Avand modern sebagai seniman garda depan (Avand
Gard menuntut seniman untuk menunjukkan Gard) dalam semangat Kreatifitas, Orisinalitas
identitasnya yang orisinal, namun tidak dapat dan Novelty (Yustiono dalam Annas, 2000).
dipungkiri bahwa kreatifitas manusia berjalan Secara garis besar kemajuan seni rupa baik
bukan dalam ruang yang kosong, sudah sejak pemikiran dan teknik berkarya menemui
lama proses mengidentik dengan karya lukisan jalannya dalam peradaban dengan mapannya
yang sebelumnya ada banyak dilakukan oleh infra struktur yang mendukungnya.
seniman. Persoalan yang akan dikemukakan Sejarah juga menunjukkan bahwa
dalam konteks Raden Saleh dan Basoeki proses kreatifitas manusia bergerak bukan di
Abdullah adalah problem kultural mereka ruang kosong. Seni rupa mainstream
sehingga melakukan kreatifitas yang ‘lain’, menjelajah memasuki ruang-ruang menjauhi
ketika semangat senirupa modern kemudian sumbernya, di satu sisi terjadi penganyaan
harus berhadapan dengan konteks tertentu, materi visual dengan mengadopsi artefak
hingga lahirnya sebuah karya dipengaruhi atas tradisional, di sisi lainnya memunculkan
benturan seniman sebagai agen yang harus modernitas sebagai sebuah keniscayaan pada
berhadapan dengan struktur dalam wilayah yang dimasukinya. Modernitas tentu
kehidupannya. dibarengi dengan upaya mencari karakteristik
Secara kualitatif yang dekskriptif asli yang memiliki semangat modern.
persoalan proses mengidentifikasi Raden Saleh Rumusan-rumusan dalam berkarya
dan basoeki Abdulah akan diterangkan, lebih yang melandasi konsep berfikir para seniman
lanjut oleh Sumartono mengemukakan memberi imbas pada penciptaan karya seni,
mengemukakan metode ini yaitu: tentang studi tuntutan semangat modern dalam sejarahnya
kasus dengan mengekplorasi atau menjelajahi tak dapat membentuk kreatifitas yang “lain”,
sebuah entitas tunggal atau sebuah dari mengambil unsur klasik yang sebenarnya
gejala/fenomena (kasus) yang diikat oleh tidak baru lagi pada Renaisans dan Neoklasik,
waktu dan aktifitas (sebuah program, sebuah konsep ready made yang semena-mena
proses, sebuah lembaga institusi, atau sebuah mengambil alat atau bahan sehari-hari menjadi
kelompok sosial) dan mengumpulkan objek seni, hingga copyng baik Quoting
informasi secara detail dengan menggunakan mengambil sebagaian dan merangkainya,
prosedur pengumpulan data dalam sebuah maupun Apropriasi dengan sengaja mencomot
jangka waktu tertentu (Sumartono, 2017: 97). karya orang lain dengan pemaknaan baru. Hal
Pemaparannya dilakukan dengan tersebut menjadi jalan kreatifitas atau sebagai
deskriptif analitik (Ratna, 2010: 336). sensasi hingga dunia seni rupa berfikir ulang
Memaparkan sekaligus menganalisis problem tentang kreatifitas dan orisinalitas. Begitu
kultural yang melatar belakangi lahirnya menggodanya dunia seni rupa, kreatifitas yang
126
ARS: Jurnal Seni Rupa dan Desain - Volume 22,Nomor 3, Desember 2019
127
Amir Hamzah, Kreatifitas yang "lain"..
128
ARS: Jurnal Seni Rupa dan Desain - Volume 22,Nomor 3, Desember
2019
masuk dalam lingkaran borjuis, ia sering sendiri. Villa Raden Saleh bersama istrinya
diperkenalkan sebagai le prince javanais pada yang pertama menjadi saksi atas produktifitas
pertemuan Eropa, walaupun tidak begitu melukis serta aktivitas ilmiahnya, sebagian
adanya, ia sering muncul dalam pakaian ruang bangunan tersebut dipakai untuk
kebesaran yang sebagian Jawa dan sisanya memajang koleksinya berupa sejata antik
dikarang sendiri. (Bachtiar, Harsja W., Peter seperti keris dan tombak, manuskrip-
B.R. Carey, 2009: 11) Hubungan Raden Saleh manuskrip kuno, dan tentu beberapa koleksi
dengan kalangan borjuis dinegosiasi dengan lukisan Eropa miliknya, dan sebagian besar
penghadiahan lukisannya kepada Raja dan koleksi penting tersebut telah dihibahkan
Kaisar Eropa. Bakat melukis Raden Saleh kepada pemerintah kolonial kerajaan Belanda,
memunculkan kekagunan yang berlanjut serta menjadi benda ikatan pertemanan dengan
dengan penganugrahan gelar bangsawan. Di bangsawan dan keluarga kerajaan Eropa.
Belanda Raden Saleh bertemu dengan Pengaruh kehidupan Eropa yang penuh
beberapa Raja yang menganugrahkan gelar dengan semangat eksplorasi dan
kebangsawanan, Gelar kebangsaan selanjutnya pengetahun masa Victorian, memunculkan
adalah Gelar Kehormatan dan Kesatria (Ritter) minat Raden Saleh dalam penggalian
dengan Bintang dari Orde Fanz Joseph Kaisar arkeologi yang menempatkannya bukan
Austria, dan ketiga adalah Kesatria Orde Tahta sekedar sebagai pelukis namun juga sebagai
dari Kaisar Prusia, Wilhelm I pada tahun 1861. ilmuan, sejarah dan juga kolektor barang antik.
(Bachtiar, Harsja W., Peter B.R. Carey, 2009) Semenjak remaja Raden Saleh telah
Raja Louis Philipe membuka jalan dilibatkan dalam riset dibidang botani dan
pertemanan Raden Saleh dengan para zoology oleh profesor kimia
bangsawan Prancis. Raden Saleh menjalankan Casparus Georgius Carolus Reinwardt
niatnya mempelajari karya-karya maestro yang tiba di Batavia pada 1816. Masa
pelukis besar dan intelektual di kota seniman dewasanya di Eropa kemungkinan Raden
tersebut. Kota itu adalah barometer Saleh terlibat dalam kegiatan ilmiah
keberhasilan dan tempat ujian baginya, selain dengan menjadi anggota pertama, dan
tempat mendalami seni lukisnya juga menjadi satu-satunya donor dari Hindia Belanda di
ajang menunjukkan eksistensi sebagai seniman. Koninklijk Iinstituut voor Taal-Land en
Raden Saleh dapat menghasilkan karya-karya Volkenkunde (Institute Linguistik dan
terbaik sehing ga dia ikut serta di Salon pada Antropologi Kerajaan-KITLV) yang
1847 untuk tampil di Luvre, namun seiring berpusat di Delft, Belanda. Badan ini
berjalannya waktu tentu besarnya seni di Paris mengeluarkan Jurnal yang berisikan artikel
tidak dapat memanfaatkan ketenarannya dalam ilmiah dari bidang Filologi, sejarah,
waktu lama, dan tragisnya beberapa karyanya linguistik, arkeologi dan antropologi
ikut terbakar dalam pemberontakan Prancis (Bachtiar et all, 1999:56).
(Kraus, 2013: 57) Hubungannya dengan Istri Indo
Mening galkan Prancis menuju Belanda, Belandanya Constancia Winkelman akhirnya
pupus ditengah jalan, dan Raden Saleh yang
pada tahun 1849 Raja William III telah berumur 57 tahun kemudian menikahi
menganugrahkan gelar resmi Raden Saleh gadis muda Raden Ayu Danudirjo sepupu
sebagai “Pelukis Sang Raja”, gelar sebagai Sultan Jogja, Hamengku Buwana VI.
penghor matan terhadap prestasi Raden Saleh Pernikahannya menjadi usaha penguatan
dalam berkarya, dipandang juga sebagai usaha statusnya sebagai bangsawan pribumi dan
membantu memfasilitasi reintegrasi sang borjuis Eropa.
pelukis dengan tanah airnya.
Raden Saleh mengunjungi Eropa dalam
Kepulangan kekampung halamannya tahun dua tahap, perjalanan pertamanya penuh
1852, Raden Saleh menuju Jawa Tengah dan dengan kehangatan dan kemegahan sambutan,
dekat dengan seorang janda kaya namun berbeda halnya dengan perjalanan
berkebangsaan Belanda, bersama istri dan keduanya yang menurut Kraus, konon telah
kebangsaan Belandanya di Batavia, mereka menghabiskan koleksi antik, serta
membangun sebuah villa Neo Gothik meninggalkan hutang di tanah kelahirannya
berdasarkan petunjuk dan desain Raden Saleh sendiri. Setelah sakit hati atas tuduhan
129
Amir Hamzah, Kreatifitas yang "lain"..
130
ARS: Jurnal Seni Rupa dan Desain - Volume 22,Nomor 3, Desember 2019
memanfaatkan fasilitas Jepang untuk berkarya. ketika masa Orde Baru. Keenggananya dalam
Namun kedekatannya dengan orong-orang memasuki dunia politik serta kecanggihannya
pergerakan politik, terutama pada masa dalam melukis mengundang banyak pejabat,
pendudukan Jepang membuat pernikahan artis dan orang-orang penting untuk dilukis
dengan wanita belandanya hancur, ia disebut olehnya.
sebagai mata-mata dan berkhianat terhadap Dalam berkarya Basoeki Abdullah
patronnya, menjadi alasan bagi bercerainya memegang teguh prinsip Naturalistik
Basoeki Abdullah dengan Maya. Romantik sebagai alirannya, walaupun pada
Basoeki Abdullah menjalani kehidupan penghujung kreatifitasnya membuat beberapa
berkeseniannya melewati kemelut sejarah, karya menuju ke abstrak sebagai coba-coba,
sempat di cap sebagai seniman mooi indie dalam dimana kepuasan capaian terhadap aliran yang
masa revolusi yang sibuk mencari identitas ditekuni sejak awal belum ia dapatkan. Dia juga
kebangsaan. Cacian datang dari S.Sudjojono mengungkapkan tentang orisinalitas karya
yang memiliki karisma sebagai seniman yang modern seratus persen adalah sesuatu yang
sibuk dalam pencarian identitas keindonesiaan, kurang masuk akal. (Dermawan, 1985: 93)
ketidakperdulian Basoeki Abdullah didukung Basoeki Abdullah mengakui beberapa seniman
oleh statusnya memiliki teman dekat politikus memang memberi pengaruh pada
nomor wahid saat itu, hal yang paling kesenilukisannya, namun ia juga bertanggung
menguntungkan baginya adalah peran jawa dengan memberikan jiwanya pada karya
Soekarno sebagai pelipur lara, pencinta seni yang dicipta.
yang sangat antusias terhadap karya-karyanya.
Hubungan Basoeki Abdullah dan Soekarno Problem kultural, Identifikasi Karya
terjalin atas banyak kesamaan ketertarikan Sejak diciptakan kehidupan manusia
diantara mereka terutama perempuan cantik. berjalan dengan dinamis, hal ini berhubungan
Kehidupannya dalam berkeluarga dengan usaha manusia untuk berperan dalam
Basoeki Abdullah berturut-turut menikah kehidupannya sebagai mahluk sosial. Banyak
dengan dua wanita Eropa yaitu Josephine dan teori yang dikemukakan untuk memahami
Maya Michel, pernikahannya yang gagal fenomena sosial masyarakat berkaitan dengan
digenapi secara berturut-turut dua wanita peran individu, salah satunya adalah Bourdieu
berasal dari Thailand, Somwing Noi, dan dengan melihat dualisme peran “agensi”
akhirnya menikahi Nataya Narerat yang (individu atau tindakan individu) dan
menemani hingga akhir hayat dilampauinya. “struktur”. untuk mendamaikan keduanya
Pernikahan awalnya bersama wanita Eropa dalam membaca dan menganalisa struktur
merupakan bagian dari masa studinya, masyarakat, gejala sosial, perubahan sosial dan
produktifitasnya menjajaki beberapa pameran lainnya, ia menautkan peran agen dan struktur
yang diselenggarakan di beberapa negara dan dengan mengajukan konsep habitus, capital, dan
juga Hindia Belanda, dapat dikata bahwa masa field sebagai kata kunci. (Harker, Richard, 2009)
ini merupakan penjajakan kehidupan Kedudukan Raden Saleh dan Basoeki
keseniannya. Sedangkan pernikahan dengan Abdullah dalam percaturan seni rupa memakai
wanita Thailand menjadi masa penjajakannya nafas modern dalam kreatifitasnya, dikenal
memasuki ruang-ruang Istana dan bertemu sebagai seorang Jawa yang melukis secara
dengan orang orang penting dunia. modern. Dalam kancah seni rupa modern dua
Karya-karya Basoeki Abdullah menjadi tokoh ini menjadi landasan langkah bagi
sangat disukai oleh istana-istana, perannya kreatifitas pribumi Indonesia yang mendunia,
dapat memasuki kerajaan Kamboja, Philipina, menjadi pelukis memasuki aliran-aliran seni
Thailand dan Brunei. Prestasinya tersebut rupa modern yang mereka pilih sebagai jalan
sebagai penanda yang disematkan padanya hidup kesenian mereka. Mereka mengikuti
Duta Seni Lukis Indonesia sebagaimana tulisan arus aliran perkembanan seni rupa modern,
Agus Dermawan T. (Dermawan, 1985) Peran semangat kreatifitas, orisinalitas dan kebaruan
hidup berkesenian Basoeki Abdullah yang dalam semangat modern mereka arungi dengan
dirintisnya mendapat tempat yang nyaman modal sosial dan teknis tentu materi dalam
131
Amir Hamzah, Kreatifitas yang "lain"..
132
ARS: Jurnal Seni Rupa dan Desain - Volume 22,Nomor 3, Desember 2019
133
Amir Hamzah, Kreatifitas yang "lain"..
134
ARS: Jurnal Seni Rupa dan Desain - Volume 22,Nomor 3, Desember 2019
135
Amir Hamzah, Kreatifitas yang "lain"..
Gambar 21. Peter Paul Rubens, Lion Hunt, Oil on Gambar 23. A.J. Bik "Potret Diponegoro"
Canvas, tahun 1621 150x120 cm Graphit pada kertas 1830
Kesimpulan
Pada penelitian ini mengangkat seniman Abdullah menjadi agen dalam penyebaran ide
modern Jawa Raden Saleh dan Basoeki maupun informasi modernitas tersebut
Abdullah, pilihannya melukis secara modern walaupun dengan karya melewati kreatifitas
menghadapkan problem kultural dalam yang “lain”.
penciptaanya. Terdapat keyakinan bahwa
melukis orisinalitas seorang seniman modern Daftar Pustaka
menjadi tuntutan utama, membuat karya yang Agus, D. T. (1985). R. Basoeki Abdullah RA.:
baru sebagai bentuk kreatifitas yang Duta Seni Lukis Indonesia. Jakarta:
berkepribadian, mereka juga melakukan Gramedia.
kreatifitas dengan mengidentifikasi terhadap Annas, B. (2000). Refleksi Seni Rupa Indonesia,
karya yang sudah ada dianggap memiliki nilai Dulu, Kini, dan Esok. Jakarta: Balai
yang negatif. Pustaka.
Fenomena yang dilakukan oleh Raden Bachtiar, Harsja W., Peter B.R. Carey, O.
Saleh dan Basoeki Abdullah, betapa seniman (2009). Raden Saleh, Anak Belanda, Moi
besar sekalipun pernah melakukan cara Indie & Nasionalisme. Jakarta: Komunitas
kreatifitas yang teridentifikasi dengan seniman Bambu.
lain, hal ini kita dapat memandangnya sebagai Effendy, R. (2007). Dalam Apropriasi: Spektrum
bentuk kreatifitas “lain” dari seni rupa modern. Praktek Apropriasi Dalam Seni Rupa
Sebagai agen yang menghadapi struktur Kontemporer di Indonesia. Semarang.
kreatifitas mereka ditelaah dalam habitus, Harker, Richard, dkk (ed. . (2009). (Habitus x
modal dan arena yang mereka jalani. Modal) + Ranah =Praktik; Pengantar Paling
Kepribadian Jawa yang berbenturan Komprehensif Kepada Pemikiran Pierre
dengan semangat modern mengiringi usaha Bourdieu". Yogyakarta: Jalasutra.
Raden Saleh dan Basoeki Abdullah menempuh Hasan, A. (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia.
jalan keseniannya. Mereka menjadi agen seni Jakarta: Balai Pustaka.
rupa modern dan berhadapan dengan struktur Kraus, W. (2013). Raden Saleh, Awal Seni Lukis
dalam perjalanan kehidupannya. Membentuk Modern Indonesia. Jakarta: Goethe Institut
habitus yang menuntut eksis dalam dunianya, Indonesia.
tentu usaha ini ditunjang dengan modal sosial Kraus, W. (2018). Raden Saleh, Kehidupan dan
dan ekonomis, hidup dalam lingkungan sosial Karyanya. Jakarta: KPG.
yang mapan sehingga memungkinkan seorang Ratna, N. K. (2010). Metode Penelitian, Kajian
seniman untuk dapat mengkomfirmasi dan Budaya dan Ilmu sosial Humaniora Pada
berhadapan langsung dengan karya-karya Umumnya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
masterpiece, menguasai informasi sehingga Sumartono. (2017). Metode Penelitian Kualitatif
memunculkan kekaguman, hingga lebih jauh Seni Rupa & Desain. Jakarta: Pusat Studi
lagi menghadirkan gagasan untuk Reka Rancang Visual dan Lingkungan
memproduksi ulang sebuah kekaguman. Secara FSRD Universitas Trisakti.
tidak langsung Raden Saleh dan Basoeki
137