Anda di halaman 1dari 2

Pemuda Harapan Negeri, Pemuda yang di Cinta Nabi

Setiap pemuda adalah permata bagi negrinya. Harapan tinggi untuk para
pemuda agar mereka menjadi sosok generasi yang unggul dan mampu
menjadi tokoh dimasa yang akan datang.  “Syubanu al-yaum rijalu al-
ghaddi”.  

Karena itulah Islam memberikan perhatian besar kepada mereka, bahkan


sejak dini. Di masa lalu, banyak pemuda hebat, karena generasi sebelumnya
adalah orang-orang hebat. Karena itu, negara memberikan perhatian besar
pada generasi muda ini.

Pemuda adalah masa dimana mereka memiliki kepekaan yang tinggi, berpikir
kritis dan mampu mengoptimalkan setiap potensinya. Pemuda sebagai
tonggak estafet bangsa, pewaris peradaban dunia, maka hancur makmurnya
sebuah bangsa di masa depan tergantung kondisi pemuda sekarang. 

Namun, melihat kodisi remaja sekarang. Harapan itu menjadi sirna. Remaja
seolah kehilangan identitasnya, kehilangan jati dirinya sebagai muslim yang
memiliki karakter islam.

Remaja menjadi sosok yang keras mental, kering jiwanya, jumud dalam
mencari solusi, dan seringkali jalan pintas yang dicari. Atas nama kebebasan
berekspresi remaja ugal-ugalan di jalan dengan alasan mencari jati diri,
pacaran, free sex menjadi kegiatan sehari-hari.

Lebih mudah mencari pemuda pandai menyanyi daripada pemuda pandai


mengaji, lebih mudah mencari pemuda yang meniru Song Joong Ki daripada
meniru Nabi. 

Pemuda Dalam Islam


Fitrah manusia memiliki gharizah tadayyun, yaitu menjadi hamba yang
senantiasa taat kepada Allah SWT. Begitu pula para pemuda, dimasa transisi
mereka lebih cenderung untuk senantiasa totalitas dalam ketaatan kepada
Allah SWT, Namun dengan diterapkannya sistem kapitalis sekuler
(memisahkan agama dari kehidupan), negara telah mencabut fitrah yang ada
dalam diri mereka.

Masa-masa berkualitasnya tidak diarahkan/di atur oleh aturan Islam, bingung


mencari sosok panutan. maka lahirlah dari rahim kapitalis sekuler ini pemuda
yang kering identitas, bingung, dan jumud. Mereka tidak tahu dari mana
mereka berasal, untuk apa mereka ada di dunia, dan tidak memahami bahwa
setiap tindakan yang mereka lakukan akan di hisab oleh Allah SWT. 

Melihat sejarah di masa kegemilangan islam, yang menerapkan aturan yang


bersumber dari Al-Qur’an dan Assunah, lahir pemuda-pemuda unggul yang
bersyakhsiyyah Islam, menjadi sosok ulama sekaligus ilmuan, seperti Ibnu
Sina, Ibnu Rusyd, Al-Khawarizmi, Al Zahrawi, Jabir Ibn Hayyan. Mereka
Memiliki tujuan hidup yang jelas yaitu untuk beribadah. 

Ketaatan yang totalitas adalah bentuk pengembalian fitrah manusia yang


sesungguhnya, menemukan jati diri dengan mengabdikan diri kepada Allah
SWT, menerapkan hukum-hukum-Nya, menjauhi larangan-larangan-Nya.

“Rabbmu kagum dengan pemuda yang tidak memiliki shobwah”.  [HR.


Ahmad] Shabwah adalah kecondongan untuk menyimpang dari kebenaran.

Bulan Maulid ini adalah bulan lahirnya Rasululloh tercinta, momentum yang
tepat bagi kita untuk meneladani Beliau. Banyak aktivitas yang bisa kita
lakukan untuk membuktikan betapa besarnya cinta kita  kepada Beliau. Salah
satunya dengan menerapkan aturan Islam  dalam setiap sendi kehidupan. 

Wallahu`alam bish-showab

Anda mungkin juga menyukai