Prinsip : Banyaknya udara yang keluar masuk paru dapat diukur dengan spirometer sederhana.
Hasil pengukuran dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu yang disebut ”volume” dan
”kapasitas” paru.
Prosedur : Naracoba, salah seorang dari anggota rombongan, harus mempersiapkan diri
secara tenang dan tahu secara pasti tentang ”volume” dan ”kapasitas” paru. Selama
melakukan percobaan lubang hidung naracoba harus ditutup dan hembuskan udara kedalam
spirometer, lewat mout piece-nya, secara benar tanpa melihat ke skala pada spirometer.
Sebelumnya isi spirometer dengan air secukupnya. Masing-masing pengukuran dilakukan
tiga kali.
Disini yang terukur adalah jumlah volume cadangan ekspirasi dengan volume tidal, sehingga
apabila diketahui volume tidalnya, maka dapat diperhitungkan volume cadangan ekspirasinya.
6. Untuk penggunaan spirometer Tunkey sesuaikan skala suhu air dengan suhu air yang terlihat
di termometer.
Analisa Data : ambil kesimpulan dengan membandingkan dengan angka normal rata-rata ketiga
percobaan.
Diskusi : 1. Apa saja yang mempengaruhi hasil pengukuran volume dan kapasitas paru?
2. Apa saja yang menjadi sumber kesalahan dalam melakukan percobaan ini?
I. HASIL PENGAMATAN
Berdasarkan hasil di atas hitung kapasitas vital dan kapasitas inspirasinya, bandingkan
dengan kondisi normal (berdasarkan referensi). Bahas dan Tarik kesimpulan! Kesimpulan :
………………….