Anda di halaman 1dari 22

XXI.

REKAMAN DIET

Tujuan : Menentukan status gizi naracoba, merekam diet naracoba selama 3 hari, dan menyusun
menu ideal untuk naracoba.
Prinsip : Penentuan kebutuhan kalori dalam tubuh tiap hari harus dihitung melalui penilaian
yang mempertimbangkan tinggi badan (TB), berat badan (BB), bentuk kerangka
proporsi lemah, otot dan tulang, serta adanya tanda patologis berupa oedem,
spelnomegali hepatomegali, dan lain-lain. Pengukuran berat sebaiknya dilakukan
sebelum makan, tanpa sepatu dan pakaian minimal.

Cara penentuan IMT ideal menurut kesehatan

(TB – 100) – 10% (TB – 100) kg


Menurut data yang dikumpulkan “Society of Actuaries 1959” sebagaimana
dikemukakan D.B. Jellife dalam “The Assesment of Nutritional Status of Community”
(lihat tabel pada lampiran).

Dengan penilaian
Lebih dari 110 % : Standar gemuk
90 – 110 % : Standar normal
70 – 90 % : Standar kurus moderat
Kurang dari 70 % : Standar sangat kurus

Pencatatan dan penilaian intake makanan sesesorang merupakan bagian yang paling sulit
dan seringkali mengecewakan dari semua aspek penilaian status gizi perseorangan. Hal ini
disebabkan karena :
1. sangat sukar melakukan pencatatan tentang apa yang telah dimakan tanpa pewawancara
mempengaruhi jawaban si pasien.
2. banyak orang tidak dapat mengingat lagi apa yang telah dimakan dan berapa banyak.
3. hampir tidak mungkin untuk menentukan dengan pasti jumlah zat gizi dalam makanan yang
telah dimakan.
Meskipun begitu data tentang intake makanan merupakan bagian yang sangat penting di
dalam usaha penentuan keadaan gizi perseorangan, karenanya harus dilakukan dengan seksama.
Beberapa metoda untuk mendapatkan data tentang intake makanan, yaitu :
1. 24-Hour Recall
Metoda ini mudah untuk dilaksanakn, kerenanya sangat populer. Pasien diminta mengisi atau
diwawancarai oleh ahli diet/perawat tentang apa saja yang telah dimakannya dalam 24 jam,
atau hari kemarinnya. Cara ini telah terbukti berguna untuk survai pada kelompok
masyarakat, namun kurang baik bila digunakan untuk perseorangan, karena mengandung
sumber kesalahan berikut ini :
a. seseorang biasanya tidak mengingat lagi apa yang telah dimakannya kemarin dengan pasti
b. apa yang dmakan kemarin, seringkali bukan makanan yang biasa dimakan sehari-hari
c. paseien tidak mengatakan yang sebenarnya karena berbagai alasan
Namun demikian 24-hour recall dapat memberikan gambaran kualitatif dari diet seseorang
yang cukup berguna.
2. Food Frequency Queationnaire
Untuk mengatasi kelemahan yang melekat pada metoda 24 hour recall, dapat disertakan suatu
kwesioner yang isinya menanyakan jenis makanan tertentu yang dimakan dan berapa kali
setiap hari. Kwesioner ini dapat berguna untuk memperkirakan kebenaran data yang didapat
dengan metoda 24 hour recall.
3. Dietary History
Riwayat diet ini lebih lengkap dari 24-hour recall dan food frequwency questionaire,
sekalipun keduanya merupakan sumber yang penting untuk menyusun riwayat diet.
4. Food Diary/record
Metoda ini lebih banyak lagi memakan waktu, memerlukan pengertian dan motivasi pasien
yang lebih besar agar hasilnya dapat sempurna. Dengan metoda ini pasien diminta untuk
mencatat apa saja yang dimakan atau diminum pada suatu waktu tertentu.
Pencatatan ini dapat dilakukan selama 3 hari, atau dapat sampai 2 minggu tergantung pada
keteraturan makan pasien. Makin teratur pasien makan makanan tertentu, maka waktu
pencatatan dapat mekin pendek. Hal ini perlu agar kerjasam pasien dapat dipelihara dan
hasilnya pun cukup akurat. Kemudian hasil pencatatan ini dipakai sebagai dasar untuk
melakukan perhitungan jumlah zat gizi yang telah dimakan sehari-hari.
Dari data ini dokter dapat menambahkan gambaran tentang : gaya hidup, kerjasama
dan lingkungan makan pasien menanya orang-orang yang makan bersamanya. Bila perlu
juga ditanyakan bagaiman cara memasaknya.
Food Diary dapat merupakan alat yang lengkap dan sangat akurat bila pasien segera
mencatatnya setelah selesai makan dan minum.
2) Observasi terhadap makanan yang dikonsumsi
Observasi terhadap food intake merupakan metoda yang paling akurat, akan tetapi
merupakan cara yang paling banyak makan waktu, mahal dan sukar dikerjakan.
3) Household food consumption
Metoda ini biasanya digunakan pada survai populasi yang besar jumlahnya. Metoda
ini menghitung jumlah makanan yang dkonsumsi oleh satu keluarga. Caranya dapat dengan
secara berkala mengunjungi ibu rumah tangga dan menanyakan apa saja yang telah
dibelinya dan disajukan untuk keluarga.
Tugas kali ini menggunakan metode Food Diary / record selama 3 hari praktikan merekam
intake yang telah parktikan konsumsi dalam bentuk catatan.
Untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan zat gizi secara optimal diperlukan makanan yang
berkualitan dan berkuantitas. Makanan tersebut harus mengandung semua zat gizi yaitu
karbohidrat, lemak, protein, mineral, vitamin dan air dalam komposisi tertentu. Kebutuhan
makronutrien sebesar 70-80 % karbihidrat serta 30-20 % berupa lemak dan protein.
Protein sangat penting untuk masa pertumbuhan anak, ibu hamil dan menyusui,
penggantian sel-sel yang aus yang banyak terjadi pada waktu sakit.
Dalam memilih bahan pangan protein kita memperhatikan tinggi rendahnya kandungan
protein. Pada kelompok bahan pangan nabati (tumbuh-tumbuhan) kacang-kacangan punya
kandungan protein tinggi: misalnya kedele (35%), kacang tanah (25%), kacang merah (23%) dan
kacang hijau (22%), juga beragam jenis biji-bijian, misalnya kemiri(19%), pete (10%) serta
beragam hasil olahan bahan pangan itu misalnya tempe kedele (18 %), oncom (13%) dan emping
melinjo (12%).
Di antara bahan pangan hewani juga terdapat keragaman dalam kandungan protein:
daging ternak besar (sapi, kerbau) atau ternak kecil (domba, kambing) rata-rat mengadung 18%
protein, juga daging ayam (18%) sedangkan dalam kelompok bahan pangan ikan, undang (21%)
dan bandeng (20%) lebih menonjol daripada ikan mas (16%), belut (14%) atau kerang (8%).
Telur ayam mengandung 13%, dan air susu sapi 3%. Hasil olahan bahan pangan hewani juga
tinggi dalam protein, misalnya karena pengeringan lebih lebih sedikit mengandung air, maka
menurut perbandingan kandungan protein lebih tinggi dari pada bahan yang segar. Contoh :
udang kering (62%), pindang ikann (30%) atau trasi (30%). Pada bahan pangan nabati tersebut di
muka keragaman kandungan protein pada satu jenis mungkin juga karen aberbeda varietas
dengan sifat yang beragam : pada varietas ini sebaliknya lebih banyak kandungan lemak yang
mengahsilkan minyak kedele
Kelompok kedua bahan pangan nabati yang mengandung protein masih tergolong tinggi
adalah beragam padi-padian (serelia), misalnya: jali (11%), jagung (9%) dan beras (7%) serta
hasil-hasil olahan berupa tepung beras atau jagung. Bahan pangan ubi-ubian punya kandungan
protein rendah sekali : ubi jalar (2%), singkong (1%). Jika ubi-ubian atau sago dipilih sebagai
bahan pangan pokok orang harus menambahkan bahan pangan lain 7yang tinggi kandungan
protein, mjisalnya daging, ikan atau tempe kedele. Dalam hal beras, jagung atau terigu
menambah jumlah yang dimakan secara langsung berarti juga menambah makanan protein.
(Lihat gambar halaman 79)
Hal lain yang mesti kita perhatikan dalam memilih bahan pangan protein adalah
pengertian mutu protein dan nilai cernanya. Untyuk menjelaskan arti “mutu” protein, kita
memerlukan meminjam dua jenis perumpamaan. Pertama, mengenai bentuk protein yang terdiri
atas sejumlah asam amino. Satu jenis protein paling baik dapat digambarkan sebagai satu kalung
panjang dengan berbagai jenis merjan (=asam amino), tiap jenis merjan terdapat dalam jumlah
tertentu yang mencirikan kalung (atau protein) itu. Kalung itun dapat berupa gulungan yang
menggumpal. Susunan beragam merjan itu juga berbeda untuk tiap kalung (atau jenis protein).
Tiap jenis protein yang kita makan, dalam perut kita mengalami pencernaan, artinya tiap kalung
itu terputus menjadi bauran merjan atau asam amino itu banyak dan beragam jenis protein yang
sesuai kebutuhan badan sendiri. Memanfaatkan pangan protein berarti “bongkar” protein yang
diterima itu dan “pasang” kembali menjadi protein yang berfaedah bagi badan.
Perumpamaan kedua mengandalkan asam amino itu sebagai huruf-huruf (seperti dalam
abjad kita): membentuk sejumlah asam amino beragam jenis menjadi satu jenis protein dapat
disamakan dengan membentuk kalimat dan suatu kumpulan huruf-huruf. Ada sejumlah 20 asam
amino yang dapat dibuat membentuk berjuta-juta jenis protein, sama halnya berjuta-juta kalimat
huruf abjad. Tiap kalimat protein terdiri dari huruf-huruf asam amino yang terpasang menurut
satu urutan tertentu. Untuk satu kalimat yang lengkap diperlukan dari tiap jenis huruf sejumlah
tertentu, artinya tiap jenis protein terdiri atas sejumlah tertentu dari tiap asam amino. Contoh :
kalimat “Orang cukup aneka zat gizi pasti sehat kuat” terdiri atas 16 huruf, tiap huruf menurut
jumlah tertentu, misalnya ada 3 huruf k, 7 huruf a, dan seterusnya. Jika diumpamakan satu jenis
protein, ia terdiri dari 16 asam amino, tiap asam amino dalam jumlah tertentu baru lengkap
protein itu.
Bahkan badan kita sanggup pula membentuk satu asam amino dari asam amino lain yang
“mirip” dalam perumpamaan huruf-huruf, jika yang diperlukan huruf “P” dan ini tak tersedia,
maka dengan “memotong” satu kaki huruf R yang ada dapat diperoleh huruf P itu. Tapi ada 8
jenis asam amino yang tak dapat dibuat sendiri oleh badan kita dan disebut asam amino esensial
yang mutlak harus ada dalam makanan kita.
Jika satu jenis bahan pangan mengandung satu jenis protein yang tak lengkap untuk
membentu jenis protein keperluan badan kita, protein itu tak memberi sumbangan dalam
membangun badan kita, dalam proses pertumbuhan anak misalnya atau pemulihan bagian badan
kita. Tapi beragam jenis protein dari beraneka bahan pangan dapat saling mendukung untuk
melengkapi keragaman maupun jumlah asam amino yang kita perlukan. Dalam perumpamaan
“huruf dan kalimat” di atas, misalnya dua jenis protein pangan kita juga terdiri atas sejumlah 16
jenis asam amino yang sama (huruf) tapi pada yang satu terdapat hanya 5 huruf “A”, pada yang
kedua 4 huruf “A”. Secara sendiri-sendiri tiap jenis protein itu tak dapat membentuk protein
“orang cukup aneka zat gizi pasti sehat kuat” karena tak mencukupi sebanyak 7 huruf “A” yang
diperlukan. Jika kedua jenis protein itu bersama-sama terdapat dalam makanan kita, dapatlah
mencukupi syarat 7 huruf “A”. Diumpamakan huruf lain sudah mencukupi dalam hal jenis
maupun junmlah masing-masing).
Mutu protein dalam tiap jenis bahan pangan dinyatakan dalam satu angka, paling tinggi
100% (100 perseratus), susunan asam aminonya sempurna. Hanya dua jenis pangan yang dikenal
sehari-hari memenuhi mutu setinggi itu yaitu telur dan susu ibu. Dibanding dengan patokan itu
air susu tapi bermutu 81, protein daging 81, ikan segar 93, protein ubi jalar tergolong baik 72,
protein beras 58, kedele 70, kacang tanah 48, protein tempe (terbuat dari kedele), menempati
urutan mutu tertinggi di antara pangan protein nabati yang lain yaitu 74. Makanan yang terdiri
dari nasi (besar) dan tempe, jika dalam junmlah 150 gram beras dan 75 gram tempe, karena
saling dukung antara protein kedua jenis bahan pangan itu, mencapai mutu 72: lebih tinggi dari
mutu protein satu-satu bahan pangan itu.
Kebutuhan kalori dari makanan tergantung berat badan, jenis kelamin, umur dan aktifitas.
Aktifitas dapat bersifat ringan, sedang dan berat contoh aktifitas ringan adalah pekerjaan juru
tulis dan tata usaha, aktifitas sedang : ibu rumah tangga dan perawat. Sedang aktifitas berat :
sopir, olah ragawan, dan pembantu rumah tangga.
Kebutuhan kalori seseorang terdiri atas : BM (Basal metabolisme) ditambah aktifitas dan
SDA (Sepesifik Dinamic Action). Basal Metabolisme adalah jumlah kalori yang dibutuhkan
seseorang untuk melakukan aktifitas dasar (aktifitas yangh dikendalikan sistim saraf otonom
misal : denyut jantung, pernafasan dan lain-lain). Laki-laki 30 kalori / kg BB dan perempuan 25
kal/kg BB.
SDA (Spesifik Dinamic Action) adalah tenaga yang dibutuhkan untuk mengolah makanan
yang masuk sampai dapat menghasilkan tenaga sebesar 10 % x (BM + aktifitas).
Orang yang beraktifitas ringan memerlukan kalori 20 % dari BM, yang beraktifitas
sedang memerlukan 30 % dari BM. Sedang yang berktifitas berat membutuhkan 50 % dari BM.
Alat-alat : 1. Daftar Komposisi Bagan Makanan (DKBM)

2. Alat tulis
Metode : Observasi

Prosedur :
Dalam pencatatan ini praktikan sebagai naracoba sendiri, caranya :
1. Naracoba mengukur tinggi dan berat badan dan kemudian menentukan status gizinya dan
menghitung berat badan idealnya.
2. Naracoba menghitung kalori yang dibutuhkannya.
3. Naracoba merekam diet selama tiga hari dan menghitung kalorinya dan menentukan kalori
tersebut berlebihan atau kurang untuk diri.
4. Naracoba menyusun menu ideal dengan mengacu kalori dan protein yang dibutuhkan dan
memperhatikan kualitas dan kuantitas zat gizi.
Diskusi :
1. Apakah yang menyebabkan status gizi seseorang gemuk atau obesitas.
2. Apakah yang menyebabkian status gizi seseorang kurus atau sangat kurus.
3. Apakah yang harus dilakukan apakah status gizi seseorang kurus dan atau gemuk.
Format Laporan
1. Nama : Kirana Sehati

Umur : 21 tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Tinggi badan : 157 cm

Berat badan : 70 kg

Pekerjaan/Hobi : Mahasiswi/Membaca biografi

2. Berat Badan Ideal naracoba : < 67 kg

Status gizi naracoba : Obesitas

3. Rekaman diet naracoba selama 3 hari


Hari Makan Jenis Makanan Jumlah Makanan (gram) Jumlah Kalori
I Pagi Nasi liwet 200 260,0
Ikan pindang layang goreng 100 277,0
Selada mentah 30 3,9
Susu milo/milo coklat 150 580,4
Pisang ambon 50 46,0

Siang Mie bakso 300 423,0


Kerupuk asin 15 65,4
Tahu goreng 50 103,0
Jus mangga 150 82,5

Malam Nasi goreng 200 500,0


Telur dadar 100 186,9
Ati ayam 100 157,0
Agar inaco with coconut milk 50 146,0
Jeruk manis 100 47,1
Teh manis 150 19,4
Jumlah kalori 2897,6

II Pagi Nasi uduk 200 236,1


Tempe goring 75 252,7
Ikan asin goring 100 162,0
Telur puyuh 150 277,5
Perkedel jagung 100 142,9
Kopi (powder) 150 193,6

Siang Soto ayam 250 270,1


Tahu goring 50 103,0
Apel 75 44,3
Roti keju 100 280,1
Potatoes peeled fresh cooked 150 102,9
Apel fresh 75 38,9
Pisang goreng 100 158,0

Malam Nasi liwet 200 260,0


Sayur sop macaroni 100 126,9
Susu kental manis 100 320,0
Jumlah Kalori 2869

III Pagi Susu segar 200 131,9


Roti kukus 100 283,9
Lumpia 75 94,5
Risoles 75 185,2

Siang Nasi putih 250 325,0


Daging ayam bagian paha 150 320,9
Kerupuk aci 20 76,2
Perkedel kentang belu 50 136,5

Sore Nasi putih 200 260,0


Sayur telur 200 302,1
Tahu goreng 50 103,0
Tempe goreng 50 168,5
Teh kotak 100 50,0
Jumlah kalori 2437,7

4. Tabel untuk diet ideal naracoba sama dengan nomor 3.


Hari Makan Jenis Makanan Jumlah Makanan (gram) Jumlah Kalori
I Pagi Nasi liwet 150 195,0
Ikan pindang layang goreng 50 138,5
Selada mentah 30 3,9
Susu milo/milo coklat 150 387,0
Pisang ambon 50 46,0

Siang Mie bakso 300 423,0


Kerupuk asin 15 65,4
Tahu goreng 50 103,0
Jus mangga 150 82,5

Malam Nasi goreng 100 250,0


Telur dadar 100 186,9
Ati ayam 75 117,8
Agar inaco with coconut milk 50 146,0
Jeruk manis 100 47,1
Teh manis 150 19,4

Jumlah kalori 2211,5

II Pagi Nasi uduk 200 236,1


Tempe goring 50 168,5
Ikan asin goring 100 162,0
Telur puyuh 60 111,0
Perkedel jagung 100 142,9
Kopi (powder) 100 129,1

Siang Soto ayam 200 216,1


Tahu goring 50 103,0
Apel 75 44,3
Roti keju 100 280,1
Potatoes peeled fresh cooked 100 68,6
Apel fresh 75 38,9
Pisang goreng 50 79,0

Malam Nasi liwet 200 260,0


Sayur sop macaroni 100 126,9
Susu segar 100 66,0
Jumlah Kalori 2232,5

III Pagi Susu segar 200 131,9


Roti kukus 100 283,9
Lumpia 75 94,5
Risoles 75 185,2

Siang Nasi putih 200 260,0


Daging ayam bagian paha 75 160,4
Kerupuk aci 20 76,2
Perkedel kentang belu 50 136,5

Sore Nasi putih 200 260,0


Sayur telur 200 302,1
Tahu goreng 50 103,0
Tempe goreng 50 168,5
Teh kotak 100 50,0
Jumlah kalori 2211,8

Kesimpulan :

Rata-rata jumlah konsumsi kalori Kirana Sehati selama 3 hari adalah 2843,3 kcal. Jumlah tersebut melebihi
dari rekomendasi yang diberikan berdasarkan aplikasi nutrysurvey yaitu 2202,8 kcal. Selanjutnya
dilakukan evaluasi terhadap pola konsumsi makronutrien, yaitu dengan mengurangi
kuantitasnya. Hasil setelah evaluasi diperoleh besarnya rata-rata jumlah kalori selama 3 hari
adalah 2369,0 kcal. Dengan demikian hanya berlebih 8% dari jumlah yang direkomendasikan
(Ada pada lampiran).
Tugas :

1. Gambar anatomi alat pencernaan dan sebutkan nama serta fungsinya !


2. Jelaskan mekanisme makan sejak masuk ke mulut dan keluar dari anus berupa fases.

Lampiran Dari Hasil Kesimpulan

Analisis jumlah kalori Kirana Sehati sebelum melakukan diet

Total analysis of several food records


Number of food records 3: Kirana Sehati Hari 1.epl, Kirana Sehati Hari 2.epl, Kirana Sehati
3.epl

=====================================================================
Result
=====================================================================
Nutrient analysed recommended percentage
content value value/day fulfillment
______________________________________________________________________________
energy 2843,3 kcal 2202,8 kcal 129 %
water 180,0 g 2700,0 g 7%
protein 117,1 g(17%) 65,1 g(12 %) 180 %
fat 112,5 g(35%) 74,7 g(< 30 %) 151 %
carbohydr. 340,9 g(49%) 314,4 g(> 55 %) 108 %
dietary fiber 14,3 g 30,0 g 48 %
alcohol 0,0 g - -
PUFA 23,0 g 10,0 g 230 %
cholesterol 1254,4 mg - -
Vit. A 4916,7 µg 800,0 µg 615 %
carotene 0,0 mg - -
Vit. E (eq.) 7,2 mg 12,0 mg 60 %
Vit. B1 1,1 mg 1,0 mg 107 %
Vit. B2 2,8 mg 1,2 mg 230 %
Vit. B6 1,8 mg 1,2 mg 154 %
tot. fol.acid 476,0 µg 400,0 µg 119 %
Vit. C 105,4 mg 100,0 mg 105 %
sodium 2081,3 mg 2000,0 mg 104 %
potassium 3865,3 mg 3500,0 mg 110 %
calcium 949,4 mg 1000,0 mg 95 %
magnesium 517,8 mg 310,0 mg 167 %
phosphorus 1709,9 mg 700,0 mg 244 %
iron 20,3 mg 15,0 mg 136 %
zinc 12,4 mg 7,0 mg 177 %
Analisis jumlah kalori Kirana Sehati setelah melakukan diet
Total analysis of several food records
Number of food records 3: Kirana Sehati Hari 1.epl, Kirana Sehati Hari 2.epl, Kirana Sehati Hari
3.epl

=====================================================================
Result
=====================================================================
Nutrient analysed recommended percentage
content value value/day fulfillment
______________________________________________________________________________
energy 2369,0 kcal 2202,8 kcal 108 %
water 166,7 g 2700,0 g 6%
protein 98,2 g(17%) 65,1 g(12 %) 151 %
fat 91,0 g(34%) 74,7 g(< 30 %) 122 %
carbohydr. 289,0 g(49%) 314,4 g(> 55 %) 92 %
dietary fiber 13,3 g 30,0 g 44 %
alcohol 0,0 g - -
PUFA 17,8 g 10,0 g 178 %
cholesterol 897,8 mg - -
Vit. A 3694,3 µg 800,0 µg 462 %
carotene 0,0 mg - -
Vit. E (eq.) 5,8 mg 12,0 mg 49 %
Vit. B1 0,9 mg 1,0 mg 90 %
Vit. B2 2,2 mg 1,2 mg 184 %
Vit. B6 1,5 mg 1,2 mg 125 %
tot. fol.acid 384,0 µg 400,0 µg 96 %
Vit. C 83,5 mg 100,0 mg 83 %
sodium 1478,1 mg 2000,0 mg 74 %
potassium 3047,5 mg 3500,0 mg 87 %
calcium 754,4 mg 1000,0 mg 75 %
magnesium 429,6 mg 310,0 mg 139 %
phosphorus 1405,2 mg 700,0 mg 201 %
iron 16,1 mg 15,0 mg 107 %
zinc 10,5 mg 7,0 mg 150 %
Petunjuk Pengaplikasian Nutrysurvey
Nutrysurvey 2007

Kegunaan Aplikasi Nutrisurvey:


1. Menganalisis kandungan zat gizi bahan makanan dan/atau resep makanan
Contoh : Menganalisis kandungan karbohidrat, protein, lemak, dll.
2. Menentukan kebutuhan zat gizi berdasarkan umur, jenis kelamin dan aktivitas fisik
Contoh : Menentukan kebutuhan gizi seorang mahasiswi berusia 20 tahun.
3. Menentukan status gizi berdasarkan umur dan jenis kelamin
Contoh : Menentukan status gizi mahasiswi berusia 20 tahun apakah dalam kategori
cukup,kurang, atau berlebih.
4. Menyusun kuesioner survei gizi
Contoh : Menyusun kuisioner kebutuhan gizi bagi remaja.

Memulai Pengolahan Data Nutrisurvey


Secara garis besar pada program nutrisurvey2007 tersedia menu program, tools bar untuk menu
File, Edit, Calculation, Food, Extras dan Help.

Gambar 1. Tampilan menu proram pada aplikasi nutrisurvey.

Hal pertama yang dilakukan adalah mengisikan data yang berkaitan dengan umur, jenis kelamis,
aktivitas fisik, dan data antropometri ke dalam menu berikut:

Calculation -> Energy Requirement


Pada menu energy requirement akan terdapat beberapa pilihan untuk memasukkan data. Pada
bagian personal data meliputi
Nama : Merupakan nama dari responden yang akan dimasukkan datanya
Heignt : Tinggi badan responden (cm)
Weight : Berat badan responden (kg)
Jenis kelamin : Female (perempuan) atau laki-laki (male)
Kind of work : Merupakan kategori aktivitas responden pada saat pengambilan data.

Setelah bagian personal data sudah dilengkapi, maka pada bagian result akan otomatis terisi.
Bagian result merupakan hasil BMI dari data responden yang sudah diinput. Berikut contoh hasil
memasukkan data seorang responden atas nama Sinta berusia 20 tahun dengan tinggi badan 160
cm, dan berat badan 50 cm. Sinta adalah seorang Mahasiswi, sehingga tidak banyak aktivitas
yang dilakukan, maka untuk kategori aktivitasnya adalah medium (gambar 2).

Gambar 2. Tampilan energy requirement.

Berdasarkan dari data yang dimasukkan tersebut, maka diperoleh hasil dari kondisi Sinta.
Kebutuhan energi bassal Sinta adalah 1316 kcal/hari dan energi tambahan (additional) 856
kcal/hari, sehingga total energinya adalah 2172 kcal/hari. Selanjutnya untuk BMI diperoleh
angka 19,5 sementara untuk BMI yang direkomendasikan adalah 21,5. Dengan demikian Sinta
harus menambah berat badannya agar diperoleh angka BMI sesuai dengan yang
direkomendasikan. Besarnya berat badan yang harus ditambah oleh Sinta dapat diketahui dengan
cara klik pada bagaian weight gain diagram. Selanjutnya akan muncul tampilan seperti di bawah
ini.

Gambar 3. Tampilan chart pada energy requirement.

Berdasarkan weight gain diagram scenario tersebut, terdapat dua sisi yang menjadi perbandingan
dalam manikkan berat badan, yaitu berat badan (kg) dan waktu (minggu). Pada diagram
disediakan dua pilihan untuk menaikkan berat badan agar mencapai ideal. Cara yang dapat
dilakukan adalah dengan mengonsumsi makanan sejumlah 2800 kcal/hari atau 3300 kcal/hari
dari kebutuhan sebelumnya 2800 kcal/hari. Apabila Sinta mengonsumsi 2800 kcal/hari, maka
waktu yang dibutuhkan adalah 18 minggu, sementara jika mengonsumsi 3300 kcal/hari waktu
yang dibutuhkan 10 minggu.

Setelah personal data responden diisi, maka langkah selanjutnya adalah mengisi data konsumsi
makanan yang akan dianalisis. Beberapa hal yang harus diperhatikam dalam pengisian menu
konsumsi makanan/minuman adalah sebagai berikut
1. Apabila akan membuat heading (modifikasi), maka ketik pada baris pertama : Breakfast
(diawali dengan huruf kapital), kemudian pindahkan kursor kebawah dengan mengklik baris
kedua atau dengan menggunakan panah bawah untuk mencegah adanya proses pencarian
bahan makanan atau makanan (karena Pagi bukan makanan)
2. Apabila memasukkan bahan makanan atau makanan harus dimulai dengan huruf kecil atau
semua huruf tidak boleh kapital dan diakhiri dengan menekan tombol enter (pada saat
menekan tombol enter, akan terjadi proses mencari bahan makanan atau makanan tersebut
dalam database).

Berikut adalah tampilan hasil memasukkan data bahan makanan untuk breakfast nasi.

Gambar 4. Tampilan entry data pada kolom food.


Pada database diatas terdapat banyak pilihan nasi. Misalkan nasi yang dikonsumsi adalah nasi
goreng, maka klik menu nasi goreng. Setelah di klik, maka pada daftar kolom food akan tertulis
nasi goreng.
Selanjutnya mengisi data pada bgian kolom amount. Kolom amount menerangkan jumlah nasi
goreng yang dikonsumsi. Misalkan mengonsumsi nasi goreng 1 piring. Ukuran 1 piring
merupakan Ukuran Rumah Tangga (URT), sehingga harus diubah ke dalam ukuran gram. Semua
data yang dimasukkan pada kolom amount harus dalam satuan gram. Cara mengetahui
pengubahan takaran URT menjadi gram dapat diketahu pada tabel pengkonversian yang banyak
disajikan di internet. Untuk satu piring nasi setara dengan kurang lebih 100 gram. Sehingga pada
kolom amount dimasukkan angka 100. Ketika kolom amount sudah diisi, maka secara otomatis
semua kolom yang di sebelah kanannya akan terisi. Hasil tampilannya adalah seperti berikut ini.

Gambar 5. Tampilan analisis kandungan gizi food (nasi goreng).


Apabila menu makanan atau minuman yang kita masukkan tidak ada dalam daftar database
aplikasi nutrisurvey, maka kita bisa memecah makanan atau minuman tersebut berdasarkan
komposisinya. Misalnya makanan capcay dapat dipecah menjadi: brokoli, wortel, sosis, dll. Perlu
diingat bahwa untuk minuman berupa air putih tidak perlu dimasukkan datanya. Semua makanan
baik makanan pokok maupun camilan harus diisikan, begitupun minuman kecuali air putih.
Apabila pada saat kita menuliskan nasi kemudian tidak muncul berbagai pilihan nasi seperti pada
gambar 6, maka kita harus entry data baru sesuai dengan data food yang kita masukkan.
Misalnya kita akan memasukkan data nasi goreng, maka langsung saja dituliskan nasi goreng
(gambar 7). Selanjutnya dengan cara yang sama seperti selanjutnya, langsung saja memasukkan
angka jumlah food pada kolom amount, dan secara otomatis kandungan gizi pada food akan
terisi. Menu makanan yang tidak muncu dalam database menu, dapat terjadi karena aplikasi
nutrisurvey yang digunakan belum menginput data berbagai macam food.
Gambar 6. Tampilan tidak ada pilihan pada berbagi macam food.

Gambar 7. Hasil entry data food secara manual pada kolom food.
Pengeditan Data Heading
Data heading konsumsi makanan, seperti penulisan heading breakfast, lunch dan dinner, dapat
dilakukan melalui aplikasi, tanpa harus menuliskannya pada lembar kerja. Tata caranya adalah
sebagai berikut.
Edit -> Headings
Selanjutnya akan muncul tampilan seperti berikut ini.

Gambar 8. Tampilan headings dalam menu edit.


Apabila kita akan menuliskan breakfast pada lembar kerja, maka langsung klik breakfast lalu
klik ok, maka secara otomatis akan mucul tulisan breakfast pada lembar kerja. Cara yang sama
untuk menuliskan headings yang lain, seperti lunch, dan dinner.
Penyimpanan File Lembar Kerja
Cara menyimpan lembar kerja yang sudah selesai diolah adalah dengan cara klik
File -> Save
File yang disimpan dalam aplikasi nutrisurvey berakhiran dengan “.epl”. Misalnya data berikut
ini (Sinta Hari 2.epl)

Gambar 9. Tampilan menu save data.


Pada aplikasi tersebut, sudah ada 3 file pengolahan data konsumsi makanan dan minuman Sinta
pada hari ke 1, 2 dan 3, yang selanjutnya akan diolah menjadi data gabungan.
Analisis energi dan zat gizi dari beberapa hari waktu makan, misalnya hari ke 1, hari ke2, dan
hari ke 3 dapat dilakukan melalui menu calculations. Analisis tersebut bertujuan untuk
menentukan rata-rata konsumsi makanan dan minuman seseorang perhari dari data yang
dimasukkan selama 3 hari. Sebelum melakukan analisis, terlebih dahulu kita harus mempunyai
data konsumsi responden selama tiga hari yang sudah tersimpan dalam tiga file yang berbeda.
Misalnya data konsumsi makanan dan minuman Sinta selama 3 hari berturut-turut adalah sebagai
berikut.
Gambar 10. File data konsumsi selama tiga hari.
Berdasarkan ketiga file data tersebut, maka akan dapat ditentukan konsumsi selama tiga hari.
Cara penentuannya adalah dengan cara klik menu calculations.
Calculations -> Analysis of several food records
Setelah klik analysis of several food records, maka akan mucul tampilan sebagai berikut.

Gambar 11. Tampilan menu analysis of several food records.


Selanjutnya blok asupan selama tiga hari yang akan dianalisis (dalam contoh ini adalah Sinta
Hari 1.epl, Sinta Hari 2.epl, dan Sinta Hari 3.epl) dan aktifkan outputnya dalam bentuk Text.
Kemudian tekan tombol OK.

Blok asupan selama 3 hari


yang akan dianalisis

Output dalam
bentuk text

Gambar 12. Analisis rata-rata konsumsi selama tiga hari.


Setelah klik tombol ok, maka akan diperoleh hasil seperti di bawah ini.

Gambar 13. Tampilan hasil kebutuhan gizi.


Dari hasil yang diperoleh tersebut maka dapat diketahu hasil analisis rata-rata nutrisi yang
dikonsumsi selama 3 hari (analysed value), rekomendasi nutrisi per hari (recommended value
day), dan seberapa persentase nutrisi yang sudah terpenuhi (percentage fulfillment). Misalnya
untuk kebutuhan energi pada tabel di atas (kebutuhan energy Sinta). Rata-rata energi yang
dikonsumsi adalah 725,1 kcal,sementara jumlah yang direkomendasikan adalah 2446,2 kcal.
Dengan demikian, baru 30% dari total energi yang dibutuhkan yang sudah terpenuhi.
Apabila hasil analisis akan dicetak dan disimpan dalam format word, maka langkah yang
dilakukan adalah dengan klik menu berikut.
Calcuoations -> Print out of the current food record
File -> Save
Maka secara otomatis data dari hasil analisis akan tersimpat dengan format word, bukan lagi
sebagai hasil aplikasi nutrisurvey. Hasilnya adalah seperti di bawah ini.
Gambar 14. Hasil penyimpanan data nutrisurvey ke dalam Microsoft word.

Anda mungkin juga menyukai