Anda di halaman 1dari 83

Tim Relawan Balai Besar Pom Di Jakarta Untuk Korban

Tsunami Selat Sunda


1 Januari 2019 17:29 WIB Dilihat 6895 Kali Balai Besar/Balai POM » Jakarta

Bencana tsunami Selat Sunda yang melanda pesisir Banten dan Lampung, Sabtu (22/12)
pekan lalu, menggerakkan naluri kemanusiaan banyak pihak. Berbondong-bondong relawan
bergerak membantu para korban.

 Balai Besar POM di Jakarta menugaskan Tim relawan dari tanggal 28 Desember 2018
sampai dengan 9 Januari 2019 turun bergabung ke Posko Relawan Badan POM di Kampung
Baru Sepan, Desa Banyumekar, Kecamatan Labuan, Pandeglang. Selain membantu
mendistribusikan logistik kebutuhan para pengungsi korban tsunami, tim relawan BBPOM di
Jakarta dan Badan POM juga membuka dapur umum, memasak makanan untuk para
penyintas/pengungsi di desa yang terdampak tsunami cukup parah itu. Tim Relawan BBPOM
di Jakarta dan Badan POM tidak mau sembarang menyajikan masakan untuk para pengungsi
korban Tsunami Selat Sunda. Dalam sehari, Tim Relawan memasak dua kali untuk menjaga
kesegaran makanan, keamanan dan  menjaga kualitas / gizinya.
Bimbingan Teknis Pengujian secara Kromatografi Gas
dalam Rangka Peningkatan Kompetensi Pegawai
16 Januari 2019 18:04 WIB Dilihat 493 Kali Balai Besar/Balai POM » Jakarta

Guna meningkatkan kompetensi pegawai dalam melaksanakan pengujian, Bidang Pengujian,


khususnya seksi Pengujian Kimia, BBPOM di Jakarta menyelenggarakan bimbingan teknis
pengujian secara Kromatografi Gas (Gas Chromatography). Kromatograf Gas merupakan
instrumen laboratorium yang umum digunakan untuk analisis pemisahan senyawa kimia, baik
secara kualitatif maupun kuantitatif.

 Bimbingan teknis tersebut diselenggarakan selama tiga hari pada tanggal 14-16 Januari
2019. Bapak Fazri Agustiar selaku narasumber dan instruktur dari PT. Berca Niaga
Medika memberikan materi terkait instrumen yang digunakan, seperti pengenalan komponen
instrumen beserta fungsinya, pembuatan metode analisis dengan aplikasi instrumen, teknik
injeksi, serta pengolahan data. Peserta juga berkesempatan untuk mempraktikkan materi yang
telah diberikan oleh instruktur.

 Bimbingan teknis ditutup dengan arahan dari Kepala Seksi Pengujian Kimia, Abnevy
Kombong, S.Si, Apt. Dengan adanya pelatihan tersebut, para peserta diharapkan dapat
mengaplikasikan pengetahuan yang telah diberikan dalam dalam melakukan analisis di
laboratorium.
Bimbingan Teknis Pelaporan Pajak BBPOM Di Jakarta
18 Januari 2019 15:12 WIB Dilihat 1729 Kali Balai Besar/Balai POM » Jakarta

Pemerintah mewajibkan instansi pemerintah pusat dan daerah, lembaga pemerintah lainnya,
lembaga swasta atau lembaga non pemerintah dan asosiasi memberikan data dan informasi
perpajakan kepada Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu)
minimal sekali dalam setahun. Dengan perkembangan teknologi informasi, berbagai aplikasi
dikembangkan untuk mempermudah pelaporan antar instansi, termasuk e-SPT
(electronic Surat Pemberitahuan Tahunan) Pajak. BBPOM di Jakarta terus membenahi diri
untuk menerapkan sistem keuangan yang akuntabel dan taat terhadap peraturan
perundangundangan yang berlaku, salah satunya melalui pelaporan pajak tepat waktu dan
akuntabel.

 Peningkatan kompetensi personil sangat dibutuhkan untuk membimbing pegawai dalam


mengimplementasikan pelaporan pajak yang tepat. Oleh karenanya, dilakukan bimbingan
teknis pelaporan pajak di Balai Besar POM di Jakarta, pada tanggal 17-18 Januari 2019.
Narasumber merupakan 3 orang Account Representative dari Kantor Pajak Pratama (KPP)
Pasar Rebo yang menangani transaksi pajak untuk kantor BBPOM di Jakarta. Acara dibuka
oleh Kepala Bagian Tata Usaha, Bapak Drs. Ketut Kusminarno, Apt., MM selaku Plh Kepala
BBPOM di Jakarta dan di moderatori oleh Ibu Rini Asri, S.Si., Apt selaku Pejabat Pembuat
Komitmen sekaligus Kepala Bidang Pemeriksaan.

 Narasumber menyajikan materi tentang pemahaman berbagai jenis pajak yang berlaku untuk
transaksi keuangan di BBPOM di Jakarta. Diperlukan pemahaman yang tepat mengingat
kompleksitas transaksi di BBPOM di Jakarta seperti pembelian sampel, pengadaan barang
dan jasa melalui pengadaan langsung atau lelang. Selain itu, narasumber juga memberikan
panduan dan bimbingan untuk memudahkan pelaporan pajak melalui penggunaan aplikasi
yaitu e-SPT PPN, e-SPT PPh pasal 21, 22, dan 23. Bimbingan teknis ini diharapkan dapat
memudahkan pelaporan pajak sehingga BBPOM di Jakarta dapat menjadi instansi pemerintah
yang disiplin dalam menerapkan aturan pelaporan pajak.

 
Pemberantasan Kosmetik Ilegal di Pusat Grosir Asemka
Jakarta Barat
25 Januari 2019 18:00 WIB Dilihat 310 Kali Balai Besar/Balai POM » Jakarta

Sejalan dengan upaya mewujudkan Asemka sebagai pusat perdagangan kosmetik yang
aman/legal, Tim gabungan yang terdiri dari Badan POM, Balai Besar POM di Jakarta serta
Polda Metro Jaya, pada tanggal 25 Januari 2019 melakukan penindakan terhadap sejumlah
gudang/sarana di Pusat Grosir Asemka. Penindakan yang dilakukan merupakan
pengembangan informasi dari investigasi awal sebelumnya, diperolehnya bukti permulaan
yang cukup serta diduga telah terjadi tindak pidana kosmetik ilegal.

 Dari hasil penindakan, dilakukan penyitaan terhadap barang bukti berupa kosmetik tanpa
izin edar (TIE), dengan jumlah item produk kurang lebih 15 item Kosmetik TIE per
gudang/sarana, dan perkiraan total nilai keekonomian mencapai 120 Juta Rupiah.  Pelaku
diduga melanggar pasal 197 jo pasal 106 ayat (1) Undang-undang No. 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan “setiap orang dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi
yang tidak memiliki izin edar berupa kosmetik tidak memiliki izin edar / tidak ternotifikasi.”

 Penindakan terhadap peredaran Kosmetik ilegal merupakan salah satu upaya dalam
membersihkan pasar dari produk ilegal. Dalam hal ini, semua pihak termasuk masyarakat
untuk berperan aktif dalam memberantas produk illegal dengan melaporkan kepada pihak
yang berwenang jika melihat kejadian tindak pidana.
Sosialisasi Pemberdayaan Masyarakat melalui
Komunikasi, Informasi dan Edukasi bersama Anggota
DPR
29 Januari 2019 19:32 WIB Dilihat 593 Kali Balai Besar/Balai POM » Jakarta

Balai Besar Pengawasa Obat dan Makanan (BBPOM) di Jakarta di awal tahun 2019 ini
kembali melaksanakan kegiatan Pemberdayaan Masyarakat melalui Komunikasi, Informasi
dan Edukasi (KIE) Obat dan Makanan. Bertempat di Aula Masjid Arief Rahman Hakim
Universitas Indonesia, Salemba Jakarta Pusat, pada 29 Januari 2018. Kegiatan yang dihadiri
500 orang perwakilan dari masyarakat di Wilayah Jakarta Timur, bertujuan untuk
memberikan Informasi dan Edukasi kepada berbagai lapisan masyarakat khususnya ibu
rumah tangga, kader PKK dan karang taruna akan pentingnya keamanan pangan, cara
menggunakan obat, dan memilihan kosmetik yang aman.

Narasumber pada kegiatan ini yaitu Tokoh Masyarakat, Anggota DPR RI Komisi IX, bapak
Junef Ismalianto, ME dan Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi BBPOM di Jakarta, ibu
Yayan Cahyani, S.Si., Apt. Para narasumber menyampaikan materi antara lain tentang
Keamanan Pangan, cara menggunakan obat dan cerdas dalam memilih kosmetik. Selain
paparan BBPOM di Jakarta juga menyajikan display contoh pangan yang mengandung bahan
berbahaya dan contoh pangan yang aman.

Melalui kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam memilih
obat, makanan dan kosmetik yang aman sehingga dapat terlindung dari Bahan Berbahaya
yang merugikan kesehatan.
Pembinaan Balai Besar POM di Jakarta Oleh Sestama
Badan POM
4 Februari 2019 17:31 WIB Dilihat 2612 Kali Balai Besar/Balai POM » Jakarta

Pada tanggal 4 Februari 2019, Balai Besar POM di Jakarta mendapat kunjungan kerja dalam
rangka Pembinaan Balai Besar POM di Jakarta oleh Sekretaris Utama Badan POM  Ibu Dra.
Elin Herlina, Apt, MP beserta Tim Kesestamaan, yaitu Kepala Biro Perencanaan dan
Keuangan, Perwakilan Pejabat dari Biro Umum dan SDM, Perwakilan Pejabat dari Biro
Hukum dan Organisasi  dan Perwakilan Pejabat dari Biro Hubungan Masyarakat dan
Dukungan Strategis Pimpinan.

Maksud dan tujuan dari pembinaan ini untuk mengetahui kinerja Balai Besar POM di Jakarta
dengan melakukan evaluasi dan membahas permasalahan - permasalahan yang ada, faktor-
faktor yang mempengaruhi kinerja Balai untuk dapat dipecahkan dan ditindaklanjuti, untuk
meningkatkan kinerja balai ke arah yang lebih baik.

Kegiatan tersebut diawali dengan pertemuan pembinaan dengan pejabat struktural Balai
Besar POM di Jakarta beserta semua pegawai BBPOM di Jakarta di ruang Aula BBPOM di
Jakarta, yang diawali dengan sambutan oleh PLH Kepala Balai Besar POM di Jakarta Drs.
Ketut Kusminarno, Apt, MM dan dilanjutkan dengan penyampaian evaluasi pembinaan dan
arahan oleh : Ibu Sekretaris Utama Badan POM. Ibu Sestama dalam arahannya
menyampaikan presentase mengenai :

1. RPJM yang salah satunya mengenai penggunaan uang negara yang effisien, dan
akuntabel, pemberantasan korupsi dan KKN, serta integritas dan disiplin.
2. Pengelolaan aset/Barang Milik Negara
3. Sarana dan Prasarana
4. SDM : Penegakan disiplin, integritas dan kinerja teknis (Pelatihan dan Kompetensi)
5. Pelayanan publik
6. Tantangan dan masalah serta Goalnya dari sasaran Strategis berupa : Perlindungan
kesehatan masyarakat, Keunggulan daya saing produk obat dan makanan dengan
jaminan keamanan, manfaat dan mutu sesuai standar internasional dan perekonomian
nasional yang kuat.
Dalam pertemuan tersebut dilakukan diskusi dan tanya jawab antara Tim Pembina dan
dengan para pejabat struktural dan seluruh pegawai BBPOM di Jakarta tentang
permasalahan-permasalahan yang ada di Jakarta dan alternatif pemecahan masalah tersebut.
Pertemuan ini didiikuti secara antusias oleh seluruh peserta.

Setelah pertemuan pembinaan ibu Sekretaris Utama dan Tim Kesestamaan kemudian
meninjau seluruh ruangan,  laboratorium dan Instalasi Pengelola Air Limbah (IPAL) di
kantor Balai Besar POM di Jakarta. Saat peninjauan tersebut Ibu Sestama mengingatkan
pentingnya pemeliharaan ruangan, peralatan, IPAL dan lingkungan kantor.
Peningkatan Kompetensi Estimasi Ketidakpastian
Pengujian Mikrobiologi
7 Februari 2019 12:30 WIB Dilihat 937 Kali Balai Besar/Balai POM » Jakarta

Dalam rangka penerapan ISO 17025 : 2017, dimana pada  klausul 7.6 laboratorium
diharuskan untuk melakukan evaluasi ketidakpastian pengukuran (evaluation of measurement
uncertainty), maka Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di Jakarta mengadakan
kegiatan bimbingan teknis sistem mutu dengan tema penentuan estimasi ketidakpastian
pengukuran pengujian mikrobiologi. Narasumber kegiatan ini adalah  anggota komite teknis
penyusun SNI ISO Measurement uncertainty yang juga merupakan lead asesor KAN, Drs.
Rusmadi Eko Priyono,M.Si. Bimbingan teknis dilaksanakan selama dua hari yaitu tanggal 6-
7 Februari 2019 di ruang pertemuan Balai Besar POM di Jakarta

Acara dibuka oleh plh plt Kepala BBPOM di Jakarta Drs. Ketut Kusminarno,Apt.,MM.,
dalam sambutannya beliau mengharapkan agar bimbingan teknis ini dapat dilaksanakan
dengan baik dan dapat diaplikasikan dalam kegiatan di laboratorium. Bimbingan teknis yang
dilaksanakan selama dua hari menggunakan  metode kuliah dan praktikum simulasi
penghitungan. Kegiatan berjalan dengan lancar dan semua peserta kegiatan berpartisipasi
aktif.

Kegiatan ini dapat diterapkan untuk perhitungan estimasi ketidakpastian pengujian


mikrobiologi dengan mengumpulkan data yang ada di laboratorium maupun dengan
pengadaan data baru melalui pengujian sampel yang sama. Diharapkan dengan adanya
pelatihan ini dapat meningkatkan kompetensi penguji di laboratorium mikrobiologi terutama
tentang estimasi ketidakpastian pengukuaran (Measurement uncertainty).
BPOM Sita Puluhan Ribu Piece Suplemen Ilegal
8 Februari 2019 08:52 WIB Dilihat 318 Kali Balai Besar/Balai POM » Jakarta

Tim Gabungan Balai Besar POM di Jakarta, Badan POM bersama Korwas Penyidik Pegawai
Negeri Sipil (PPNS) Polda Metro Jaya menggerebek suatu kawasan perumahan dan ruko di
daerah Jakarta Utara yang diduga digunakan sebagai gudang penyimpanan puluhan
ribu piece produk suplemen ilegal.

Petugas gabungan menemukan puluhan ribu piece suplemen ilegal dengan nilai keekonomian
temuan diperkirakan mencapai ratusan miliar rupiah. Temuan produk jadi suplemen tersebut
tidak mempunyai nomor ijin edar BPOM, dengan kata lain ini adalah produk ilegal.

Penyidik telah menyita seluruh produk jadi suplemen ilegal tersebut dan akan
menindaklanjuti temuan  guna mengungkap aktor intelektual. Penindakan ini dilakukan
sebagai upaya untuk memberantas produk ilegal dalam rangka mengamankan masyarakat
dari Obat dan Makanan yang tidak aman.

Terkait maraknya peredaran produk ilegal, diminta kepada seluruh pelaku usaha untuk
mematuhi segala peraturan perundang-undangan yang berlaku. Masyarakat juga diharapkan
untuk lebih berhati-hati dalam memilih produk yang akan dikonsumsi. Jangan membeli atau
memilih produk yang tidak memiliki izin edar. Ingat selalu Cek KLIK yaitu Cek Kemasan,
Cek Label, Cek Izin edar, dan Cek Kedaluwarsa.
Balai Besar POM Di Jakarta Siapkan Ahli, Tangani
Perkara Penjualan Oot Tanpa Izin
8 Februari 2019 08:57 WIB Dilihat 343 Kali Balai Besar/Balai POM » Jakarta

Sejalan dengan upaya melindungi masyarakat, Subdirektorat I/Industri dan Perdagangan


Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Dit reskrimsus) Polda Metro Jaya telah menggerebek 5
toko obat dan 2 toko kosmetik di Jakarta, sebagaimana yang disampaikan oleh Kabid Humas
Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono, saat Press Release 7 Februari 2019 di Polda Metro
Jaya.  Perwakilan Balai Besar POM di Jakarta turut hadir pada kesempatan terseubt. .
Penggerebekan dilakukan karena toko tersebut diketahui menjual obat daftar golongan G
tanpa izin edar, yakni Tramadol, Hexymer, Alprazolam, Trihexyphenidyl dan Double LL,
dan petugas menyita 13.003 butir obat.

Balai Besar POM di Jakarta, dengan kapasitas sebagai ahli dalam penanganan perkara
dimaksud, menyampaikan bahwa penggunaan atau konsumsi obat-obatan tersebut tanpa resep
dokter dapat memicu ketergantungan, dimana umumnya digunakan untuk menyembuhkan
tremor dan hanya boleh dikonsumsi dengan resep dokter. Masyarakat dihimbau untuk selalu
waspada terhadap penyalahgunaan obat tersebut, karena sedang marak dilakukan oleh anak-
anak dan remaja.

Para tersangka dikenakan Pasal 197 Jo Pasal 106 ayat (1) UU nomor 36 Tahun 2009 tentang
kesehatan
Selain itu, mereka dikenakan Pasal 62 ayat (1) Jo Pasal 8 ayat (1) UU nomor 8 Tahun 1999
tentang perlindungan konsumen dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara dan denda Rp 2
miliar.

Dihimbau kepada masyarakat, untuk melaporkan kepada pihak berwajib jika menemukan
penjualan obat-obat tersebut secara ilegal dan selalu konsultasikan obat anda kepada
Apoteker ataupun Dokter.
Pelatihan Sistem Manajemen Mutu ISO 17025:2017
sebagai Persyaratan Umum Kompetensi Laboratorium
Pengujian dan Kalibrasi
13 Februari 2019 10:27 WIB Dilihat 1316 Kali Balai Besar/Balai POM » Jakarta

Dalam rangka peningkatan sistem manajemen mutu laboratorium, Balai Besar Pengawas
Obat dan Makanan di Jakarta mengadakan pelatihan manajemen mutu berbasis ISO
(International Standard Organization) 17025:2017. Sistem manajemen mutu adalah bagian
dari sistem manajemen organisasi yang berpusat pada pencapaian hasil, berkaitan dengan
sasaran mutu, untuk memuaskan kebutuhan, harapan dan persyaratan pihak yang
berkepentingan. Atas dasar hal tersebut, pelatihan ini diadakan dengan tujuan sebagai
persyaratan umum kompetensi laboratorium pengujian dan kalibrasi.

Pelatihan ISO 17025:2017 dilaksanakan selama 2 hari pada tanggal 11-12 Februari 2019 dan
diikuti oleh seluruh personil dari Bidang Pengujian serta para personil dari bagian Tata Usaha
yang terkait dengan sistem manajemen mutu laboratorium. Pelatihan dibuka oleh bapak Drs.
Ketut Kusminarno, Apt, M.M selaku Plh Kepala Balai Besar POM di Jakarta. Ibu Dra. Diana
Boes, M.M dari PT Avogadro Inovasi Indonesia bertindak sebagai narasumber dan konsultan
dalam pelatihan ini. Selama sesi pelatihan, beliau memberikan materi mengenai prinsip dasar
terkait manajemen mutu laboratorium, penjelasan mengenai ISO 17025:2017, perubahan
yang terdapat pada ISO 17025:2017 dibandingkan dengan ISO 17025:2005 serta
implementasinya terhadap manajemen mutu laboratorium.

Secara umum, terdapat 3 (tiga) konsep utama dalam sistem manajemen mutu ISO
17025:2017, di antaranya adalah pendekatan proses (process-based approach), pendekatan
pemikiran berbasis risiko (risk-based thinking approach) dan peningkatan berkelanjutan
(continuous improvement). Konsep pertama, yaitu pendekatan proses, menitikberatkan pada
serangkaian kegiatan yang terkait dengan pemanfaatan sumber daya dan dikelola secara
efektif dan efisien sehingga memberikan hasil yang diinginkan. Konsep kedua, yaitu
pendekatan pemikiran berbasis risiko, menitikberatkan pada identifikasi risiko yang mungkin
terjadi dalam setiap proses, aktivitas dan keadaan dimana ada pengaruh ketidakpastian dalam
mencapai tujuan sehingga risiko yang ada dapat dikendalikan, diminimalkan dan dihilangkan.
Konsep ketiga, yaitu, peningkatan berkelanjutan, menitikberatkan pada kegiatan yang
dilakukan secara berulang untuk meningkatkan kinerja sehingga laboratorium pengujian dan
kalibrasi dapat memperbaiki mutunya karena perbaikan mutu merupakan bagian dari
manajemen mutu.

Pelatihan ditutup oleh Drs. Ketut Kusminarno, Apt, M.M. Dengan adanya pelatihan ini,
diharapkan organisasi laboratorium pengujian BBPOM di Jakarta dapat
mengimplementasikan dan memelihara sistem manajemen mutu serta terus menerus
memperbaiki efektivitas dan efisiensi kinerja di laboratorium.
BBPOM Jakarta Ajak Masyarakat Kecamatan Makasar
Cerdas Memilih Pangan dan Kosmetik
13 Februari 2019 11:06 WIB Dilihat 433 Kali Balai Besar/Balai POM » Jakarta

Pemberdayaan masyarakat melalui komunikasi, informasi, dan edukasi kembali dilaksanakan


oleh Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Jakarta untuk melindungi masyarakat dari
obat, makanan, dan kosmetik  yang berisiko terhadap kesehatan. Komunikasi, informasi, dan
edukasi (KIE) dilaksanakan dengan menghadirkan tokoh masyarakat pada hari Selasa, 12
Februari 2019.

 Kegiatan digelar di GOR Makasar, Kecamatan Makasar, dan mengundang sejumlah 500
peserta dari berbagai kelurahan di sekitarnya. Pada kesempatan ini, disampaikan materi
mengenai keamanan pangan dan kosmetik oleh narasumber Ahmad Zainuddin, Lc (tokoh
masyarakat), Rini Asri, S. Si., Apt. (Kepala Bidang Pemeriksaan BBPOM Jakarta) dan Yayan
Cahyani, S. Si., Apt. (Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi BBPOM Jakarta).

 Proses sosialisasi dilakukan dua arah, di mana narasumber tidak hanya memberikan
informasi melalui tayangan presentasi, namun peserta juga diberikan kesempatan untuk
bertanya dan menjawab pertanyaan. Selama keberjalanan acara, peserta yang didominasi oleh
ibu rumah tangga terlihat antusias mempelajari cara membaca Nomor Izin Edar (NIE) dari
produk pangan dan kosmetik yang telah disiapkan oleh panitia dan memberikan beragam
pertanyaan kepada narasumber. Melalui kegiatan ini, diharapkan peserta dapat mengajak
keluarga dan masyarakat di sekitarnya menjadi konsumen yang cerdas  dalam memilih
produk pangan dan kosmetik.
Kejahatan Obat Dan Makanan Oleh Warga Negara Asing,
BBPOM di Jakarta Dan Korwas PPNS Lakukan
Pembinaan Penyidikan
15 Februari 2019 09:03 WIB Dilihat 513 Kali Balai Besar/Balai POM » Jakarta

Seiring dengan globalisasi, kemudahan berinvestasi dan perkembangan pasar di Indonesia


maka peredaran Obat dan Makanan ilegal pun menjadi makin marak. Tidak hanya dilakukan
oleh WNI namun   Warga Negara Asing (WNA) pun tertarik untuk melakukan perdagangan
produk yang tidak memenuhi ketentuan di Indonesia..

Dengan mengambil tema tersebut, bertempat di Balai Besar POM di Jakarta, 14 Februari
2019, Dit Reskrimsus Polda Metro Jaya (Korwas PPNS) bekerja sama dengan Balai Besar
POM di Jakarta menyelenggarakan Rapat Koordinasi Pembinaan Teknis Penyidikan PPNS
Terhadap Tindak Pidana di Bidang Obat dan Makanan yang dilakukan oleh Warga Negara
Asing.  Rakor dihadiri oleh PPNS Balai Besar POM di Serang, Balai Besar POM di Bandung,
Loka POM Kabupaten Tangerang, Loka POM Kabupaten Bogor dan Dinas Kesehatan
terkait.

Narasumber berasal dari Bareskrim POLRI dan Polda Metro Jaya, yaitu  AKBP. Dr. H.
Sumaryono, S.H., M.H., M.Si, Kepala Bagian Wassidik Dit Reskrimsus Polda Metro Jaya
yang menyampaikan materi tentang Penyidikan oleh PPNS Terhadap Tindak Pidana di
Bidang Obat dan Makanan yang dilakukan oleh WNA dan AKBP Drs. Nilo Arie Seno, MH,
Ro Korwas PPNS Bareskrim POLRI dengan materi Bantuan Upaya Paksa Penyidik Polri
kepada PPNS Terhadap Tindak Pidana di Bidang Kesehatan.

Dengan terselenggaranya kegiatan ini, diharapkan dapat meningkatkan kompetensi PPNS,


khususnya di Balai Besar POM di Jakarta dalam penyidikan kasus Obat dan Makanan ilegal
yang dilakukan oleh warga negara asing
Sinergi Bbpom Jakarta Bersama Kanwil Ditjen Beacukai
Gagalkan Peredaran Miras Ilegal Senilai Puluhan Miliar
Rupiah
27 Februari 2019 16:55 WIB Dilihat 206 Kali Balai Besar/Balai POM » Jakarta

Mendukung upaya pemberantasan peredaran minuman keras / minuman mengandung


Etil Alkohol (MMEA) ilegal, Balai Besar POM di Jakarta bersama Kanwil Ditjen Bea
Cukai Jakarta, 27 Februari 2019 melakukan penggerebekan suatu distributor MMEA ilegal
di daerah Jakarta Barat. Penggerebekan ini merupakan pengembangan dari penemuan lokasi
yang diduga sebagai tempat produksi MMEA ilegal  di kawasan pergudangan Jakarta Barat
tanggal 26 Februari 2019.

Petugas gabungan menemukan ribuan botol MMEA ilegal siap jual, sedangkan pada tempat
produksi ditemukan ratusan drum berisi bahan baku MMEA ilegal, beberapa drum berisi
MMEA siap kemas, alat produksi dengan dengan total perkiraan nilai keekonomian sekitar
34 Milyar Rupiah.

Petugas melakukan penyitaan terhadap temuan tersebut dan menindaklanjuti secara pro-


justitia guna mengungkap aktor intelektual. Pelaku diduga melanggar Pasal 142 Undang-
Undang No. 18 Tahun 2012 tentang Pangan dengan ancaman hukuman penjara paling lama 2
tahun dan denda paling banyak 4 miliar rupiah.

Pengungkapan tindak pidana peredaran MMEA ilegal ini merupakan upaya nyata  Komitmen
Bersama Balai Besar POM di Jakarta dengan Kanwil Ditjen Bea Cukai Jakarta dalam
pengawasan pemasukan, pengeluaran, peredaran Obat dan Makanan. Penerapan
mekanisme Multi Doors System dalam penanganan perkara bersama telah diimplementasikan
dengan baik antara kedua belah pihak.
Terkait maraknya peredaran MMEA ilegal, Balai Besar POM di Jakarta berkomitmen penuh
untuk memberantas segala jenis tindak pidana terkait peredaran MMEA ilegal ini.

Memastikan Jaminan Mutu Hasil Pengujian Laboratorium


Balai Besar POM di Jakarta
28 Maret 2019 12:24 WIB Dilihat 148 Kali Balai Besar/Balai POM » Jakarta

Laboratorium pengujian Balai Besar POM di Jakarta sebagai Laboratorium Penguji


merupakan Laboratorium terakreditasi sesuai persyaratan umum kompetensi laboratorium
Pengujian ISO/IEC 17025 : 2005. Dalam rangka survailen, pada tanggal 25-26 Maret 2019
Tim Assesor KAN – BSN telah melaksanakan Survailen ke-2 terhadap Laboratorium
Pengujian Balai Besar POM di Jakarta.

Opening Meeting kegiatan Survailen KAN ini dibuka oleh Drs. Ketut Kusminarno selaku Plh
Kepala Balai Besar POM di Jakarta, dan selanjutnya diperkenalkan TIM Assesor KAN-BSN
dan Agenda Kegiatan Survailen oleh BSN. Bertindak sebagai Asesor Kepala adalah Endang
Sri Heruwati, didampingi sebagai asesor Yahdiana Harahap, Yus Maria Novelina S,
Yahdiana Harahap dan Rosmawaty Peranginangin. Asesmen lapangan yang dilakukan oleh
Tim Asesor KAN-BSN meliputi seluruh aspek Sistem Mutu sesuai dengan standar terbaru
ISO/IEC 17025 : 2017 pada Laboratorium Pengujian Balai Besar POM di Jakarta termasuk
implementasi, ruang lingkup pengujian dan dokumentasinya.

Dari Kegiatan Survailen selama dua hari tersebut, pada saat Closing


Meeting disampaikan  bahwa secara umum Laboratorium Balai Besar Pengawas Obat dan
Makanan Palembang telah menerapkan sistim manajemen mutu sesuai persyaratan SNI
ISO/IEC 17025 : 2017, tetapi masih ada beberapa ketidaksesuaian kategori 2 dan observasi
terhadap standar ISO/IEC 17025 : 2017. Selanjutnya, diharapkan ketidaksesuaian tersebut
dapat segera ditindaklanjuti dan dicari akar masalahnya agar ketidaksesuaian yang serupa
tidak terulang kembali dan tercipta peluang-peluang untuk peningkatan. Tim Asesor
merekomendasikan untuk akreditasi Laboratorium Balai Besar POM di Jakarta
dipertahankan, bila semua ketidaksesuaian dapat ditindaklanjuti dengan memuaskan.

BBPOM di Jakarta bersinergi dalam Operasi Praja Peduli


2019
29 Maret 2019 12:04 WIB Dilihat 259 Kali Balai Besar/Balai POM » Jakarta

Balai Besar POM di Jakarta bersama dengan Satuan Polisi Pamong Praja DKI Jakarta,
TNI/Polri dan Dinas terkait melaksanakan operasi gabungan bertemakan Operasi Praja Peduli
2019 di Wilayah DKI Jakarta pada tanggal 25 s/d 29 Maret 2019.

Pelaksanaan Operasi Praja Peduli 2019 diawali dengan apel gabungan yang dilakukan pada
tanggal 25 Maret 2019 di Balai Kota DKI Jakarta. Operasi Praja Peduli 2019 mentargetkan
pengawasan terhadap obat-obat yang dilarang, minuman keras dan PMKS ( Penyandang
Masalah Kesejahteraan Sosial ). Dalam hal ini peran Balai Besar POM di Jakarta adalah
melakukan pengawasan terhadap komoditi obat, obat tradisional yang tidak memiliki izin
edar, dijual tanpa kewenangan dan yang telah ditarik dari peredaran.

Petugas Balai Besar POM di Jakarta turut mengawal pelaksanaan Operasi Praja Peduli di 5
Kota Administrasi, mencakup kurang lebih 30 kecamatan. Dari hasil giat tersebut, ditemukan
antara lain  obat keras yang dijual di sarana tidak berizin, obat kedaluarsa. Kepada
masyarakat senantiasa dihimbau untuk selalu cerdas memilih dan mengkonsumsi Obat dan
Makanan yang aman, bebas dari bahan berbahaya serta senantiasa Cek KLIK (Cek Kemasan,
Label, Izin Edar, dan Kedaluwarsa).
Tingkatkan Kerja Sama Lintas Sektor Pada Pelaksanaan
Program GKPD/K
25 April 2019 10:46 WIB Dilihat 219 Kali Balai Besar/Balai POM » Jakarta

Balai Besar POM di Jakarta melaksanakan Kegiatan Advokasi Kelembagaan dalam Rangka
Kegiatan Gerakan Keamanan Pangan Desa/Kelurahan (GKPD/K) Provinsi DKI Jakarta pada
Rabu, 24 April 2019. Acara ini dibuka oleh Plt. Kepala Balai Besar POM di Jakarta, Drs.
Rusli Hedyaman, dan dihadiri oleh Direktur Pemberdayaan Masyarakat dan Pelaku Usaha
Badan POM, Dra. Dewi Prawitasari, Apt., M.Kes., Kepala Bidang Infokom Balai Besar POM
di Jakarta, Yayan Cahyani, S.Si., Apt., serta Lurah Tebet Barat, Muhammad Nur, S.E.,
sebagai narasumber. Selain itu, hadir pula instansi-instansi lintas sektor terkait tingkat
Provinsi dan Kota Administrasi di Provinsi DKI Jakarta.

 Dalam sambutan pembukaannya, Drs. Rusli Hedyaman menyampaikan bahwa dalam


pelaksanaan Gerakan Keamanan Pangan Desa/Kelurahan ini memerlukan komitmen dan
dukungan secara penuh dari semua instansi Pemerintah Daerah dan lintas sektor terkait dan
tentunya Balai Besar POM di Jakarta sebagai pembimbing pelaksanaan program kegiatan
tersebut. Dengan adanya sinergi antara Pemerintah Daerah dan lintas sektor, diharapkan
dapat mendukung pencapaian jaminan keamanan pangan di Provinsi DKI Jakarta.

 Kegiatan ini juga dihadiri oleh 5 kelurahan dari 5 wilayah Kota Administrasi di Provinsi
DKI Jakarta yang akan mengikuti program kegiatan GKPD. Mereka merasakan pentingnya
kegiatan Advokasi ini sehingga dapat memahami dengan baik dan dapat berpartisipasi aktif
dalam rangkaian kegiatan GKPD. Antusiasme peserta advokasi semakin bertambah dengan
adanya testimoni dari Lurah Tebet Barat sebagai nominator Desa Pangan Aman tahun 2017
yang memotivasi kelurahan-kelurahan tersebut untuk terus semangat dalam menciptakan
keamanan pangan sampai tingkat perseorangan di kelurahan.
Balai Besar POM Di Jakarta Musnahkan Obat Dan
Makanan Ilegal Senilai 13 Miliar Rupiah
26 April 2019 13:51 WIB Dilihat 472 Kali Balai Besar/Balai POM » Jakarta

Sebagai perwujudan dari tupoksi Badan POM untuk melindungi masyarakat dari resiko
peredaran obat dan makanan yang tidak memenuhi persyaratan mutu, khasiat, dan keamanan,
Balai Besar POM di Jakarta menyelenggarakan kegiatan pemusnahan obat dan makanan
ilegal hasil penindakan Balai Besar POM di Jakarta, bertempat di Gunung Putri, Kabupaten
Bogor, Jumat 26 April 2019. Pemusnahan disaksikan oleh perwakilan dari Penyidik dari
Koordinator Pengawas / Korwas PPNS Polda Metro Jaya, Pengadilan Negeri Jakarta Barat,
dan Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta.

Produk yang dimusnahkan merupakan hasil penindakan Balai Besar POM di Jakarta terhadap
6 perkara yang terjadi di tahun 2016 dan 2018, meliputi komoditi pangan sebanyak 800 item,
29.163 pcs; obat tradisional 29 item, 21.307 pcs; dan kosmetik 46 item, 10.622 dengan
perkiraan total nilai perekonomian 13 miliar rupiah.

 Pemusnahan produk ilegal ini diharapkan mampu memberikan efek jera kepada pelaku
kejahatan di bidang Obat dan Makanan, sehingga masyarakat terlindungi dari produk yang
membahayakan kesehatan.
BBPOM di Jakarta melakukan KIE di HBKB Mampang
6 Mei 2019 08:41 WIB Dilihat 122 Kali Balai Besar/Balai POM » Jakarta

Balai Besar POM di Jakarta, pada Minggu 5 Mei 2019 ikut berpartisipasi dalam kegiatan
Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) di Jl. Mampang Prapatan Jakarta Selatan, yang
merupakan kegiatan rutin bulanan Walikota Jakarta Selatan. Kegiatan tersebut dilakukan
sebagai bukti nyata peran BBPOM di Jakarta dalam melindungi masyarakat dari pangan yang
mengandung bahan berbahaya.

BBPOM di Jakarta, melalui operasional mobil laboratorium keliling melakukan sampling dan
pengujian terhadap pangan yang dijajakan di area HBKB dengan menggunakan Rapid Test
Kit 4 bahan berbahaya (Formalin, Boraks, Rhodamin B, dan Methanyl yellow). Dari hasil uji
terhadap sampel pangan, masih ditemukan mie kuning mengandung formalin dan kerupuk
gendar mengandung boraks. Menindaklanjuti hasil tersebut, BBPOM di Jakarta selanjutnya
memberikan pembinaan terhadap pedagang yang menggunakan pangan mengandung bahan
berbahaya tersebut.

Selain itu, BBPOM di Jakarta memberikan KIE (Komunikasi, Informasi, dan Edukasi)
kepada masyarakat mengenai bahan berbahaya dalam makanan, tips memilih pangan aman
dengan cek KLIK (Kemasan, Label, Izin edar, dan Kedaluarsa), serta kemasan pangan.
Dengan adanya KIE ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat untuk
melindungi diri dari pangan berbahaya dan ikut berpartisipasi dalam meningkatkan keamanan
pangan.  
BBPOM Di Jakarta Melakukan Pengawasan Jajanan
Takjil di Pasar Bendungan Hilir
9 Mei 2019 10:45 WIB Dilihat 161 Kali Balai Besar/Balai POM » Jakarta

Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM ) di Jakarta bersama Pemerintah Jakarta
Pusat, melakukan pengawasan Jajanan Takjil dalam Rangka Keamanan Pangan Terpadu pada
Ramadhan tahun ini. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Rabu, 8 Mei 2019 di Pasar
Bendungan Hilir, Jakarta Pusat. Hal ini dilakukan untuk memastikan jajanan takjil dan
pangan lainnya aman dari bahan berbahaya yang dapat membahayakan kesehatan.

Balai Besar POM di Jakarta, melalui operasional mobil laboratorium keliling melakukan
sampling dan pengujian terhadap takjil dan pangan lainnya yang dijajakan di Pasar
Bendungan Hilir menggunakan Rapid Test Kit terhadap 4 bahan berbahaya (Formalin,
boraks, rhodamin B, dan Methanyl yellow). Berdasarkan hasil pengujian masih ditemukan
sampel pangan mengandung bahan berbahaya yaitu kerupuk merah asinan dan pacar cina
yang mengandung Rhodamin B. Menindaklanjuti tersebut BBPOM di Jakarta bersama
dengan wakil wali kota Jakarta Pusat selanjutnya memberikan pembinaan terhadap pedagang
yang menggunakan bahan berbahaya tersebut. "Ini salah satu upaya Pemkot Jakarta Pusat
dalam rangka melindungi masyarakat agar tidak keracunan makanan atau bahan berbahaya,"
kata Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi.

Selain dilakukan pengawasan dan pengujian tim BBPOM di Jakarta juga memberikan KIE
(Komunikasi, Informasi dan Edukasi) kepada masyarakat yang datang ke Pasar Bendungan
Hilir mengenai bahan berbahaya dalam makanan dan tips memilih pangan yang aman dengan
cek KLIK (Kemasan, Label, Izin edar, dan Kedaluarsa), serta kemasan pangan. Dengan
adanya KIE ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melindungi
diri dari pangan berbahaya dan ikut berpartisipasi dalam meningkatkan keamanan pangan.
Komitmen Pemda dan Lintas Sektor pada
Kegiatan Pasar Aman dari Bahan Berbahaya
10 Mei 2019 11:20 WIB  Dilihat 135 Kali Balai Besar/Balai POM » Jakarta

Dalam rangka menjamin keamanan pangan bagi masyarakat Indonesia, Badan POM RI
menyelenggarakan Program Pasar Aman dari Bahan Berbahaya. Dalam hal ini Balai Besar
POM di Jakarta selaku Unit Pelaksana Teknis Badan POM mengajak para pemangku
kepentingan baik Pemerintah Daerah dan Lintas Sektor untuk bekerja sama pada program
keamanan pangan dan pengendalian peredaran bahan berbahaya di pasar, serta mendapatkan
komitmen pemerintah daerah untuk mendukung program pasar aman dari bahan berbahaya
baik dalam bentuk kebijakan dan penganggaran, sesuai dengan tupoksinya masing-masing.

Untuk mewujudkan Komitmen Pemerintah Daerah dan Lintas Sektor, pada 9 Mei 2019 Balai
Besar POM di Jakarta mengadakan pertemuan Advokasi Pasar Aman dari Bahan Berbahaya.
Pada acara tersebut dipaparkan materi oleh tiga narasumber yaitu Direktur Pemberdayaan
Masyarakat dan Pelaku Usaha, Dra. Dewi Prawitasari, Apt., M.Kes  dengan materi Kebijakan
Keamanan Pangan.  Narasumber kedua Kepala Bidang Informasi Komunikasi BBPOM,
Yayan Cahyani, S.Si., Apt dengan judul Implementasi Program Pasar Aman dari Bahan
Berbahaya di Provinsi DKI Jakarta dan narasumber ketiga dari Perumda Pasar Jaya, Kepala
Divisi Komersial dan Pengembangan Usaha, Imam Kurniawan, SE.,  dengan materi Program
Pasar Aman dari Bahan Berbahaya di pasar-pasar Perumda Pasar Jaya.
BIMTEK PASAR AMAN DARI BAHAN BERBAHAYA
16 Mei 2019 14:00 WIB  Dilihat 202 KaliBalai Besar/Balai POM » Jakarta

Dalam upaya memberdayakan komunitas pasar dalam melaksanakan pengawasan keamanan


pangan pasar secara mandiri, sebagai bagian dari Program Pasar Aman dari Bahan Berbahaya
Balai Besar POM di Jakarta menyelenggarakan bimbingan teknis petugas pengelola pasar,
pada Kamis 16 Mei 2019, bertempat di kantor Perumda Pasar Jaya.

Pada acara yang dihadiri Kepala Divisi Komersial dan Pengembangan Usaha, Imam
Kurniawan, SE, para manajer area dan 8 (delapan) Kepala Pasar yang diintervensi Program
Pasar Aman dari Bahan dan Berbahaya, disampaikan pemaparan materi Identifikasi Bahan
Berbahaya dan Pangan yang mengandung Bahan Berbahaya, Petunjuk Penggunaan Test Kit
dan Pelaporan Hasil Sampling dan Pengujian oleh ibu Yayan Cahyani, S.Si., Apt selaku
Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi BBPOM di Jakarta dan Demo Rapid Test Kit oleh
Tim Balai Besar POM di Jakarta.

Pada acara ini juga dilakukan penyerahkan test kit dan rompi petugas yang selanjutnya akan
digunakan oleh para petugas pengelola pasar. Diharapkan dengan kegiatan ini petugas pasar
bisa mandiri melakukan sampling dan pengujian sampel dengan menggunakan Test Kit
sehingga pasar aman dan terhindar dari bahan berbahaya.
Perkuat Kapasitas Desa, BBPOM di Jakarta
Menyelenggarakan Pelatihan Koordinator Lapangan
(Korlap) dan Kader Keamanan Pangan Desa (KKPD)
16 Mei 2019 08:02 WIB Dilihat 282 Kali Balai Besar/Balai POM » Jakarta

Balai Besar POM di Jakarta melaksanakan Pelatihan Korlap dan KKPD dalam Rangka
Kegiatan Gerakan Keamanan Pangan Desa/Kelurahan (GKPD/K) Provinsi DKI Jakarta pada
Senin-Selasa, 13-14 Mei 2019. Kegiatan ini merupakan tahapan kegiatan kedua dalam rangka
perkuatan kapasitas desa setelah Advokasi Kelembagaan Desa yang telah dilaksanakan
sebelumnya. Kegiatan ini dihadiri oleh 86 orang peserta yang terdiri dari 1 orang Koordinator
Lapangan, 15 orang kader keamanan pangan desa masing-masing dari 5 kelurahan yang akan
diintervensi, yaitu Kelurahan Rawamangun, Gunung, Sunter Jaya, Petojo Utara, dan
Sukabumi Selatan, serta 2 orang perwakilan Suku Dinas Kesehatan masing-masing dari 5
wilayah Kota Administrasi di Provinsi DKI Jakarta.

Materi pelatihan disampaikan oleh narasumber dari BBPOM di Jakarta, Kepala Bidang
Infokom, Yayan Cahyani, S.Si, Apt dan Kepala Bidang Penindakan, Evi Citraprianti, S.Si,
Apt. Peserta pelatihan diberi pembekalan terkait tugas dan peranan sebagai kader keamanan
pangan, materi terkait pelaksanaan GKPD, keamanan pangan, pembekalan untuk menjadi
kader yang baik, Ingat Selalu Cek KLIK (Kemasan, Label, Izin Edar, dan Kedaluwarsa)
sebelum membeli obat dan makanan, serta contoh produk informasi Keamanan Pangan.
Kegiatan pelatihan ini disajikan dalam bentuk presentasi, diskusi, tanya jawab, permainan
serta simulasi. Para peserta pelatihan sangat antusias dalam mengikuti rangkaian kegiatan ini
terlihat dengan banyaknya pertanyaan dan pendapat yang diajukan terkait isu keamanan
pangan saat sesi diskusi. Sebelum pemberian materi, para peserta pelatihan diberikan pre-
test untuk mengevaluasi pengetahuan dan pemahaman terkait keamanan pangan sesuai
kelompoknya masing-masing, yaitu PKK dan Guru, Karang Taruna/LMK. Setelah materi
selesai disampaikan dilakukan pula post-test untuk mengevaluasi pemahaman peserta
terhadap materi yang telah diberikan selama pelatihan. Pada kegiatan tersebut diserahkan
juga ke masing-masing kelurahan Rapid Test Kit, Rompi Kader, dan Permainan Ular Tangga
Keamanan Pangan.

Setelah mengikuti kegiatan pelatihan ini, diharapkan para Kader Keamanan Pangan
Desa/Kelurahan (KKPD/K) yang telah terpapar keamanan pangan dapat
mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari serta mampu merancang kegiatan
sosialisasi keamanan pangan kepada komunitas desa sesuai kelompoknya masing-masing,
yaitu guru, PKK atau ibu rumah tangga, karang taruna atau LMK, dan IRTP oleh PKP dan
DFI dari wilayah kota administrasi masing-masing. Selain itu, para Kader juga diharapkan
mampu memotivasi komunitas desa/kelurahan masing-masing untuk mempraktikkan
keamanan pangan di setiap lini, seperti slogan yang diucapkan dengan lantang oleh para
Kader yaitu “Saya Bangga Menjadi Kader Keamanan Pangan Desa (KKPD)”.
Bimbingan Teknis Pengujian Obat BBPOM di
Jakarta "Like Dissolves Like"
20 Mei 2019 14:59 WIB Dilihat 383 Kali Balai Besar/Balai POM » Jakarta

Dalam rangka meningkatkan kompetensi penguji laboratorium obat BBPOM di Jakarta


melaksanakan kegiatan bimbingan teknis pengujian pada tanggal 13-17 Mei 2019. Ibu Ilma
Yulianita, M.Si., Apt. dari Pusat Pengembangan Pengujian Obat dan Makanan Nasional
menjadi Narasumber kegiatan ini. Materi bimbingan bimbingan teknis yang diberikan adalah
Verifikasi Uji Zat Terlarut Ibuprofen dalam Suspensi Oral dan Uji Disolusi Ethambutol
Tablet.

Bimbingan teknis dilaksanakan dengan metode pemberian Materi dan Praktik Laboratorium.
Kegiatan berjalan dengan lancar meskipun masih ada kendala terkait uji disolusi ethambutol
tablet yang mengacu ke Farmakope Indonesia Edisi V.

Acara ditutup pada tanggal 17 Mei 2019 oleh Bapak Drs. Ketut Kusminarno,Apt.,MM yang
bertindak sebagai Plh. Kepala Balai Besar POM di Jakarta. Bimbingan teknis ini diharapkan
dapat bermanfaat dan dapat diaplikasikan dalam kegiatan rutin pengujian di laboratorium
obat Balai Besar POM di Jakarta.
Peningkatan Kompetensi Laboratorium Obat Tradisional
BBPOM di Jakarta
21 Mei 2019 09:33 WIB  Dilihat 227 Kali Balai Besar/Balai POM » Jakarta

Balai Besar Pengawas Obat Dan Makanan (BBPOM) di Jakarta telah menggelar kegiatan bimbingan
teknis (Bimtek) Laboratorium Obat Tradisional, yang dilaksanakan selama 5 hari pada tanggal 22 s.d
26 April 2019. Hal ini sejalan dengan komitmen yang kuat dari BBPOM di Jakarta untuk senantiasa
melakukan peningkatan kualitas dan kompetensi personil Laboratorium.

Bimtek ini diikuti oleh seluruh personil Laboratorium Pengujian Obat Tradiosonal, yang dibuka oleh
Kepala Bidang Pegujian BBPOM di Jakarta, Ibu Dra. Nurul Hidayah Hadiyati, Apt., M.Si didampingi
oleh Kepala Seksi Pengujian Kimia Ibu Abnevy Kombong, S.Si., Apt. Dalam sambutannya, Ibu Nurul
menekankan peran penting laboratorium sebagai tulang punggung pengawasan Obat dan Makanan
yang merupakan tugas dan fungsi Badan POM. Beliau mengharapkan bahwa kegiatan ini benar-benar
dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan Kemampuan Uji Laboratorium. Tujuan
diselenggarakannya kegiatan ini adalah untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan para
personel laboratorium dalam penggunaan alat instrumen LC-MS/MS guna memperoleh hasil
pengujian yang lebih akurat dan menunjang proses pengawasan obat dan makanan, khususnya obat
tradisional.

Bimbingan Teknis Pengujian Obat Tradisional dibagi dalam beberapa tahap yaitu penyampaian materi
teori, praktikum dan pembahasan hasil pelatihan “Verifikasi Metoda Analisis Identifikasi Sildenafil
Sitrat, Tadalafil, Vardenafil HCl, Dimetiltiosildenafil, Hidroksihomosildenafil,
Hidroksitiohomosildenafil, Yohimbin HCl, Metiltestosteron, dan Kofein (Identifikasi Bahan Kimia
Obat dalam obat tradisional untuk stamina) menggunakan instrumen Liquid Chromatography-Mass
Spectrometry / Mass Spectrometry (LC-MS/MS)” dengan narasumber Ibu Donna Fitria, S.Si dari
PPPOMN dan Bapak Irfan Maulana S.Si dari PT. Kromtekindo Utama. 

Bimtek diakhiri dengan presentasi hasil Uji Verifikasi Metode Analisis Identifikasi Bahan Kimia Obat
Stamina dalam obat tradisional secara LC-MS/MS oleh peserta. Sebelum ditutup oleh Kepala Bidang
Pengujian BBPOM di Jakarta, para narasumber memberikan komentar, kesan dan pesan atas
penyelenggaraan Bimtek, untuk keberhasilan pengujian terkait.
Balai Besar Pom Di Jakarta Amankan Kopi Instan
Ilegal Asal Malaysia Senilai 1,4 Miliar Rupiah
21 Mei 2019 12:10 WIB  Dilihat 234 Kali Balai Besar/Balai POM » Jakarta

Selama bulan Ramadhan, Badan POM tetap berupaya untuk melindungi masyarakat terutama dari
resiko peredaran makanan yang tidak memenuhi persyaratan mutu, khasiat, dan keamanan. Balai
Besar POM di Jakarta bersama dengan Korwas Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Polda Metro
Jaya berhasil mengamankan produk kopi instan ilegal asal Malaysia yang telah diubah masa
kedaluarsanya di wilayah Jakarta Selatan, pada Kamis dan Jumat (16-17 Mei 2019).

Hasil dari penindakan tersebut ditemukan lebih dari 190.000 sachet berisi 3 jenis produk pangan ilegal
berupa kopi instan merk berinisial “KPB” dengan perkiraan nilai ekonomis mencapai 1,4 miliar
rupiah yang diubah tanggal kedaluwarsanya. Modus pelaku mengubah tanggal kedaluwarsa yakni
dengan cara menghapus dua digit tahun kedaluwarsa maupun menggunting tanggal kedaluwarsa pada
kemasan. Pangan ilegal ini melanggar Pasal 143 jo Pasal 99 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012
tentang pangan dengan ancaman pidana maksimal 2 tahun atau denda paling banyak 4 miliar rupiah.

Selanjutnya, pada tanggal 20 Mei 2019 dilakukan Press Conference: Pengawasan Pangan Selama
Ramadhan oleh Kepala Badan POM didampingi oleh Plt. Deputi III, Plt. Deputi IV, Korwas, dan
Kejaksaan Tinggi. Dalam kesempatan tersebut, produk kopi instan “KPB” hasil penindakan pangan
ilegal turut ditampilkan. Kepala Badan POM menyampaikan pentingnya masyarakat untuk
mengetahui memilih dan mengonsumsi pangan yang aman serta bagi pelaku usaha obat dan makanan
untuk menaati ketentuan yang berlaku.
Badan POM terus berupaya memastikan produk kopi instan yang beredar di masyarakat memenuhi
persyaratan mutu, khasiat, dan keamanan seiring meningkatnya tren konsumsi kopi saat ini. 

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pada Pengujian


29 Mei 2019 10:22 WIB  Dilihat 285 Kali Balai Besar/Balai POM » Jakarta

Pada hasil uji sampel yang dilaporkan oleh laboratorium, selain nilai hasil analisis, diperlukan nilai
ketidakpastian sebagai parameter yang menetapkan rentang nilai yang didalamnya diperkirakan nilai
benar yang diukur berada. Untuk meningkatkan kompetensi personil laboratorium dalam
mengestimasi ketidakpastian, Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di Jakarta mengadakan
Pelatihan Estimasi Ketidakpastian (Uncertainty) pada Hasil Pengujian sebagai bagian dari Jaminan
Mutu Hasil Pengujian (JMHP). Pelatihan dilaksanakan selama dua hari pada tanggal 23-24 Mei 2019
dengan ibu Dr. Julia Kantasubrata bertindak sebagai narasumber.

Pelatihan dibuka oleh bapak Drs. Ketut Kusminarno, Apt, MM selaku Plh. Kepala Balai Besar
Pengawas Obat dan Makanan di Jakarta dan diikuti oleh seluruh peserta dari Bidang Pengujian. Pada
hari pertama, ibu Dr. Julia memberikan materi mengenai pengertian ketidakpastian, komponen
ketidakpastian, pendekatan estimasi ketidakpastian, serta perhitungan ketidakpastian. Dalam estimasi
ketidakpastian, terdapat dua komponen yang biasa dikelompokkan ke dalam 2 tipe, yaitu tipe A
(berdasarkan data hasil analisis eksperimental dan dihitung dari rangkaian pengamatan berulang) dan
tipe B (berdasarkan data/informasi yang dapat dipercaya serta tertelusur). Contoh komponen
ketidakpastian tipe A adalah ketidakpastian baku dari neraca dan komponen ketidakpastian tipe B
adalah ketidakpastian baku dari labu ukur. Selain itu, terdapat dua pendekatan yang digunakan dalam
perhitungan estimasi ketidakpastian, yaitu pendekatan top-down (mengevaluasi komponen-komponen
ketidakpastian menggunakan data hasil suatu seri pengukuran/pengujian yang dilakukan di
laboratorium) dan pendekatan bottom-up (mengevaluasi komponen-komponen ketidakpastian
menggunakan model matematika dan ketidakpastian dihitung dari semua sumber yang memberikan
kontribusi pada ketidakpastian, yang digambarkan dengan diagram tulang ikan/fish-bone).

Pada hari kedua, pelatihan dilanjutkan dengan penerapan dari materi yang telah diberikan, yaitu studi
kasus (case study) dari hasil verifikasi metode analisis yang telah dilakukan. Peserta juga diberikan
kesempatan untuk berdiskusi dengan narasumber terkait perhitungan estimasi ketidakpastian.
Pelatihan diakhiri dengan arahan dari ibu Dr. Julia Kantasubrata dan ditutup oleh bapak Drs. Ketut
Kusminarno, Apt, MM dengan harapan para peserta dapat mengaplikasikan pelatihan yang telah
diberikan oleh narasumber dalam menghitung estimasi ketidakpastian dari suatu analisis yang telah
dilakukan di laboratorium.

Peningkatan Pelayanan Publik dengan Ketepatan pemilihan


Kategori Pangan
31 Mei 2019 16:39 WIB  Dilihat 140 Kali Balai Besar/Balai POM » Jakarta

Timbulnya permasalahan muncul parameter uji yang berbeda pada aplikasi SIPT serta
salahnya rekomendasi jenis pangan yang diproduksi dalam rangka rekomendasi Cara
Produksi Pangan Olahan yang baik bagi sarana produksi pangan, berawal dari kesalahan
penetapan Kategori Pangan. Untuk itu BBPOM di Jakarta mengadakan Bimbingan Teknis
Kategori Pangan pada tanggal 10 Januari 2019 bertempat di Kantor BBPOM di Jakarta.

Hadir sebagai narasumber adalah Dra Deksa Presiana, Apt, M.Kes dan Dra Lasrida Yuniaty,
Apt dari Direktorat Standardisasi Pangan Olahan Badan POM. Pada materi kali ini dijelaskan
tentang Kategori pangan dan dasar pemilihan Kategori Pangan.

Diharapkan dengan kegiatan ini kecepatan dalam menginput SIPT sampling dan pengujian
lebih meningkat dan juga kecepatan dalam penentuan kategori Pangan dari Produsen yang
meminta Rekomendasi Pemeriksaan Balai. Pelayanan Publik yang meningkat akan semakin
meningkatkan Kinerja BBPOM di Jakarta
Bimtek Cara Pengolahan Pangan yang Baik (CPPOB)
untuk UMKM
31 Mei 2019 16:49 WIB Dilihat 224 Kali Balai Besar/Balai POM » Jakarta

Kompetensi petugas yang mumpuni dan kualitas yang sama dalam melakukan pengawasan
sangatlah penting dalam peningkatan kualitas hasil pengawasan Obat dan Makanan.Untuk itu
Balai Besar POM di Jakarta menyelenggarakan Bimtek Cara Pengolahan Pangan yang Baik
(CPPOB) untuk UMKM tanggal 23 Januari 2019.. Kegiatan ini diikuti staf maupun Pejabat
Struktural di Bidang Pemeriksaan serta Bidang Informasi dan Komunikasi.

Hadir sebagai pembicara dalam kegiatan tersebut adalah Ibu Ema Setyawati,S.Si.,Apt.,ME
selaku Direktur Pengawasan Pangan Resiko Rendah dan Sedang, Ibu Annisyah,S.Si.,Apt,MP
selaku Direktur Registrasi Pangan Olahan dan Ibu Dra.Dewi Prawitasari,Apt.,M.Kes selaku
Direktur Pemberdayaan Masyarakat dan Pelaku Usaha. Adapun materi yang disampaikan
meliputi CPPOB dan Standar Minimal Layout UMKM, Registrasi Pangan Olahan dan
Pendampingan Penerapan CPPOB Dalam Rangka Pembinaan Keamanan Pangan Bagi
UMKM Pangan.

Patisipasi aktif dari peserta kegiatan nampak melalui diskusi interaktif yang dilakukan
sepanjang kegiatan berlangsung. Sekaligus berdiskusi mengenai banyaknya kendala yang
sering dialami oleh petugas di lapangan saat melakukan inspeksi maupun audit dalam rangka
Pemeriksaan Sarana oleh Balai (PSB). Diharapkan dengan adanya kegiatan ini maka
perbedaan persepsi mengenai UMKM Pangan dapat diperkecil dan pelayanan kepada
masyarakat menjadi lebih optimal dengan bertambahnya pengetahuan petugas.

Komunikasi Efektif meningkatkan Kualitas Hasil


Pemeriksaan
31 Mei 2019 16:54 WIB  Dilihat 144 Kali Balai Besar/Balai POM » Jakarta

Bermula dari kesadaran bahwa tantangan dalam berkomunikasi dengan masyarakat, baik
pemilik sarana maupun masyarakat pencari informasi  semakin meningkat maka Balai Besar
POM di Jakarta menginisiasi kegiatan Capacity Building Bagi Petugas Balai Besar POM di
Jakarta dengan tema Communication Skills pada tanggal 24 Januari 2019. Kegiatan ini
bertujuan untuk memberikan wawasan bagaimana mengendalikan situasi saat lawan bicara
atau customer berada dalam kondisi memberikan perlawaanan atau menunjukkan rasa tidak
senang terhadap petugas.

Pembicara  yang dihadirkan dalam kegiatan ini adalah Irfan Prasetya dari Institute For
Leadership & Life Management (ILM) yang telah lama berkecimpung di dalam dunia
pengeloaan Sumber Daya Manusia (SDM).  Adapun metode pengajaran yang menampilkan
banyak contoh situasi yang umum dihadapi oleh petugas membuat jalannya pelatihan
menjadi begitu menyenangkan dan penuh dengan canda tawa, hal ini tentunya berdampak
pada penyerapan materi yang maksimal oleh para peserta.

Harapan yang besar tentu disematkan setelah kegiatan ini selesai diselenggarakan, di mana
setiap petugas dapat memahami lawan bicara maupun customer  dengan berbagai perangai
dan sikap yang harus dihadapi dengan sabar dan santun tanpa menghilangkan sisi ketegasan
dari petugas pengawas.
Advokasi dalam rangka peningkatan mutu dan
keamanan Produksi UMKM
31 Mei 2019 17:01 WIB  Dilihat 212 Kali Balai Besar/Balai POM » Jakarta

Balai Besar POM di Jakarta senantiasa mendukung kebijakan yang telah ditetapkan oleh
Badan POM guna memberdayakan masyarakat utamanya terkait fasilitasi up grading industri
pangan rumah tangga. Pada tanggal 13 Februari 2019 dilakukan advokasi Lintas Sektor
terhadap program Fasilitasi UMKM untuk upgrading ke MD.

Dalam rangka mendukung keberlangsungan usaha pangan dan menegakkan Peraturan Kepala
Badan POM No.22 Tahun 2018 tentang Pangan Industri Rumah Tangga, di mana disebutkan
kategori pangan yang dapat diproduksi oleh IRTP semakin terbatas kepada produk dengan
massa air kecil maka Balai Besar POM di Jakarta memandang perlu dilaksanakannya
Fasilitasi Up Grading Pangan UMKM (PIRT) menjadi bernomor izin edar Badan POM
sebagai bentuk pengawasan Badan POM terhadap produk yang beredar.  

Kegiatan ini melibatkan Dinas Kesehatan, Suku Dinas  Kesehatan di lima wilayah Kota
Administrasi dan Kepulauan Seribu, serta Dinas Penanaman Modal  dan PTSP sebagai ujung
tombak penerbitan Nomor Izin Edar PIRT di wilayah DKI Jakarta dan melakukan bimbingan
serta pengawasan di wilayah kota administrasi masing-masing. Melalui kegiatan ini
diharapkan lintas sektor dapat memberikan masukan terkait calon UMKM yang akan
diikutkan dalam kegiatan ini. Kegiatan ini akan dilanjutkan dengan Bimbingan Teknis pada
beberapa waktu ke depan, demi mewujudkan pangan beredar yang aman bagi masyarakat.

Grading Sarana bersama Lintas Sektor Terkait


31 Mei 2019 17:09 WIB  Dilihat 194 Kali Balai Besar/Balai POM » Jakarta

Sebagai lanjutan dari kegiatan Advokasi Lintas Sektor dalam Fasilitasi UMKM menuju MD
pada tanggal 26 Februari 2019 di hotel Kawanua Jakarta Pusat  telah dilakukan kegaiatan
Grading Sarana IRTP wilayah DKI Jakarta yang akan difasilitasi menuju MD. Acara ini
dihadiri oleh Dinas Kesehatan Propinsi DKI Jakarta, Suku Dinas Kesehatan 5 wilayah, Dinas
Penanaman Modal dan PTSP.

Sarana yang di grading ada lebih dari 600 sarana. Dari 600 tersebut untuk masing-masing
wilayah di dapat 5 sarana yang sesuai dengan kriteria sarana yang akan difasilitasi penerapan
Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik. Jumlah sarana terpilih sebanyak 30 sarana yang
akan dilakukan audit GAP yang ada.

Dengan adanya kegiatan ini dan keterlibatan lintas sektor terkait diharapkan pemilihan sarana
yang akan difasilitasi telah sesuai dengan demikian meningkatkan keamanan dan mutu
produk pangan yang beredar di wilayah DKI Jakarta
Kulaitas Perizinan Baik Cermin Awal Peningkatan
Jumlah Sarana yang Memenuhi Ketentuan
31 Mei 2019 17:14 WIB  Dilihat 336 Kali Balai Besar/Balai POM » Jakarta

Ketepatan dalam memberikan perizinan sarana pelayanan Kefarmasian seperti Toko Obat, Apotek,
Klinik dan sarana Pelayanan Kefarmasian lainnya, perizinan UKOT (Usaha Kecil Obat Tradisional)
dan UMOT( Usaha Mikro Obat Tradisional) serta perizinan IRTP (Industri Rumah Tangga Pangan)
memberikan pengaruh yang besar dalam operasional sarana tersebut sehari-hari. Kesalahan dalam
pemberian izin adalah salah satu yang menyebabkan sarana-sarana tersebut melaksanakan
kegiatannya tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Banyaknya peraturan perundang-
undangan yang telah diperbarui serta adanya terobosan yang dilakukan pemerintah dalam percepatan
perizinan.

Sehubungan dengan itu BBPOM di Jakarta mengadakan acara Pertemuan Lintas Sektor dalam rangka
Pembahasan Perizinan Terkini pada tanggal 28 Februari 2019 di Hotel Ciputra Jakarta dengan
mengundang  Dinas Kesehatan, Suku Dinas Kesehatan di 6 wilayah DKI Jakarta, dan PTSP
kecamatan seluruh DKI Jakarta. Narasumber Dra Ratna Irawati, Apt, M.Kes dari Direktorat
Pengawasan Distribusi Obat Narkotika Psikotropika dan Prekusor, Imelda Ester Riana, ST, MKM dari
Direktorat Pengawasan Obat Tradisional, AA Nyoman Merta Negara dari Direktorat Pemberdayaan
Masyarakat dan Pelaku Usaha Badan POM

Diharapkan dengan adanya acara ini, lintas sektor lebih semakin paham peraturan perundang-
undangan yang mendukung perizinan dan operasional sarana pelayanan Kefarmasian, UKOT, UMOT
dan IRTP. Apalagi saat ini sudah diberlakukan sistem perizinan satu pintu melalui OSS (One Single
Submision). Selain itu untuk meningkatkan jumlah sarana yang memenuhi ketentuan di wilayah DKI
Jakarta.
Penggalangan Komitmen UMKM menuju Izin Edar MD
31 Mei 2019 17:19 WIB  Dilihat 438 Kali Balai Besar/Balai POM » Jakarta

Rangkaian acara Fasilitasi UMKM menuju izin edar MD dilakukan melalui tahapan
pengumpulan sarana yang akan difasilitasi. Pengumpulan sarana ini melibatkan lintas sektor
terkait. Dasar pemilihan sarana tersebut adalah UMKM yang memproduksi produk Resiko
Tinggi, produk unggulan daerah dan produk yang tidak memungkinkan lagi
diproduksisebagai Industri Rumah tangga Pangan. Dari data yang masuk telah dilakukan
grading sarana dan terpilihlah 30 sarana UMKM

Pada tanggal 12 Maret 2019 telah dilakukan kegiatan Penggalangan Komitmen UMKM yang
akan difasilitasi mendapatkan nomor ijin edar MD di Hotel Kawanua Jakarta. Pemilik sarana
membuat Surat Pernyataan bersedia dan dengan komitmen yang tinggi untuk menerapkan
Cara Produksi Pangan Olahan yang baik untuk mendapatkan nomor Izin Edar MD dari
Badan POM

 Diharapkan dengan komitmen yang tinggi kegiatan ini akan berhasil dengan kualitas
maksimal dan keamanan produk yang beredar di wilayah DKI Jakarta semakin meningkat
Mewujudkan UMKM Pangan yang Berdaya Saing
melalui Fasilitasi UMKM Pangan 2019
31 Mei 2019 17:37 WIB Dilihat 520 Kali Balai Besar/Balai POM » Jakarta

Balai Besar POM di Jakarta menginisiasi Bimbingan Teknis Desain dan Cara Pembuatan
Pangan Olahan yang Baik (CPPOB) bagi para pelaku usaha UMKM Pangan pada tanggal
22-24 April 2019 di Redtop Hotel & Convention Center. Peserta pada kegiatan ini berjumlah
26 (dua puluh enam) pelaku usaha UMKM di bidang pangan yang akan difasilitasi oleh Balai
Besar POM di Jakarta pada tahun 2019 untuk up grading UMKM Pangan. Narasumber yang
dihadirkan pada kegiatan ini berasal dari Direktorat Registrasi Pangan Olahan, Direktorat
Pengawasan Pangan Risiko Rendah dan Sedang, Direktorat Pengawasan pangan Risiko
Tinggi dan Teknologi Baru.

Tujuan kegiatan ini adalah membekali para peserta dengan keilmuan tentang bagaimana
mendesain baik tata ruang, alur produksi maupun dokumentasi yang sesuai dengan CPPOB
yang berlaku. Narasumber yang dihadirkan berasal dari beberapa unit di Badan POM yang
berkaitan dengan registrasi maupun produksi pangan olahan. Selain itu peserta juga
diajarkan bagaimana menyusun SOP (Standart Operating Procedure) yang nantinya
dibutuhkan saat penilaian Pemeriksaan Sarana oleh Balai (PSB) sebagai prasyarat untuk
membuat akun perusahaan di Badan POM dalam rangka registrasi.

Pada kesempatan ini Plt. Kepala Balai Besar POM Di Jakarta, Drs. Rusli Hedyaman hadir
membuka acara didampingi oleh Ibu Rini Asri,S,Si.,Apt selaku Kepala Bidang Pemeriksaan
Balai Besar POM di Jakarta. Peserta sangat antusias dan berharap kegiatan dapat
berkelanjutan sehingga memberikan wawasan pengetahuan dan meningkatkan kemampuan
para pelaku usaha UMKM di dalam negeri.
Pemberantasan Kosmetik Ilegal di Pusat Grosir Asemka
Jakarta Barat
25 Januari 2019 18:00 WIB Dilihat 310 Kali Balai Besar/Balai POM » Jakarta

Sejalan dengan upaya mewujudkan Asemka sebagai pusat perdagangan kosmetik yang
aman/legal, Tim gabungan yang terdiri dari Badan POM, Balai Besar POM di Jakarta serta
Polda Metro Jaya, pada tanggal 25 Januari 2019 melakukan penindakan terhadap sejumlah
gudang/sarana di Pusat Grosir Asemka. Penindakan yang dilakukan merupakan
pengembangan informasi dari investigasi awal sebelumnya, diperolehnya bukti permulaan
yang cukup serta diduga telah terjadi tindak pidana kosmetik ilegal.

 Dari hasil penindakan, dilakukan penyitaan terhadap barang bukti berupa kosmetik tanpa
izin edar (TIE), dengan jumlah item produk kurang lebih 15 item Kosmetik TIE per
gudang/sarana, dan perkiraan total nilai keekonomian mencapai 120 Juta Rupiah.  Pelaku
diduga melanggar pasal 197 jo pasal 106 ayat (1) Undang-undang No. 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan “setiap orang dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi
yang tidak memiliki izin edar berupa kosmetik tidak memiliki izin edar / tidak ternotifikasi.”

 Penindakan terhadap peredaran Kosmetik ilegal merupakan salah satu upaya dalam
membersihkan pasar dari produk ilegal. Dalam hal ini, semua pihak termasuk masyarakat
untuk berperan aktif dalam memberantas produk illegal dengan melaporkan kepada pihak
yang berwenang jika melihat kejadian tindak pidana.

Pada kegiatan ini muncul beberapa masukan terkait  pengawasan Iklan dan Label Pangan.
Iklan yang beredar baik di media cetak, elektronik, media sosial dan media luar ruang harus
diawasi apakah telah sesuai dengan ketentuan peraturan Perundang-undangan. Banyak Iklan
yang beredar hanya memperhatikan aspek bisnis tanpa memperhitungkan aturan yang ada.
Selain itu Label pangan juga harus sesuai dengan ketentuan. Label yang tidak sesuai dengan
yang disetujui sewaktu Registrasi Produk akan mempengaruhi kesimpulan akhir produk yang
disampling dan diuji.

Diharapkan dengan kegiatan bimtek ini akan meningkatkan pemahaman petugas dalam
aturan peredaran iklan dan label produk pangan sehingga akan meningkatkan kualitas hasil
pemeriksaan.
Peningkatan Pengawasan Iklan dan Penandaan Pangan
Memenuhi Ketentuan
31 Mei 2019 18:03 WIB  Dilihat 591 Kali Balai Besar/Balai POM » Jakarta

Iklan dan Label Produk Pangan yang ada di pasaran termasuk yang diawasi BBPOM
di Jakarta. Untuk peningkatan pengawasan Iklan dan Label Produk Pangan yang
beredar, BBPOM di Jakarta pada tanggal 24 Mei 2019 di ruangan jaminan mutu Lt 4
mengadakan acara Bimbingan Teknis Pengawasan Iklan dan Label Pangan.
Narasumber dari Direktorat Pengawasan Pangan Resiko Rendah dan Sedang dan
Direktorat Standardisasi Pangan Olahan. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh Staf Bidang
Pemeriksaan BBPOM di Jakarta
BBPOM di Jakarta, Kita Indonesia, Kita
Pancasila
1 Juni 2019

Sesuai Instruksi Presiden Republik Indonesia Ir. H Joko Widodo tentang


peringatan Hari Lahir Pancasila tanggal 1 Juni, segenap pegawai ASN dan non
ASN di Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di Jakarta mendukung dan
melaksanakan instruksi tersebut. Salah satu bentuk komitmen pelaksanaan
Bulan Pancasila adalah upacara memperingati Hari Lahir Pancasila pada
tanggal 1 Juni 2019 di  lapangan utama BBPOM di Jakarta. Bertindak selaku
Inspektur Upacara adalah Pelaksana Tugas Kepala BBPOM di Jakarta Drs.
Rusli Hedyaman yang menyampaikan sambutan Plt. Kepala BPIP. Dalam
sambutan tersebut, disampaikan bahwa Pancasila sebagai dasar negara mampu
menyatukan kita semua sebagai satu bangsa dan hidup damai dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Pancasila harus selalu dijadikan sumber inspirasi
politik harapan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.  

Momen peringatan hari lahir Pancasila yang bertepatan dengan datangnya Hari
Raya Idul Fitri, tidak melunturkan semangat pegawai ASN dan dan non ASN
BBPOM di Jakarta sebagai warga negara yang baik untuk menanamkan nilai
Pancasila dalam kehidupan bernegara salah satunya melalui komitmen dan
konsistensi pelaksanaan Upacara. Diharapkan kegiatan upacara dapat
meningkatkan kesatuan dan persatuan serta meningkatkan kinerja demi
memajukan organisasi BBPOM di Jakarta serta bangsa Indonesia.
BBPOM di Jakarta Meriahkan anjungan
Pemprov DKI Jakarta di Pameran Pekan
Raya Jakarta yang bertajuk Jakarta 4.0
1 Juli 2019 11:37 WIB

Sebagai bentuk peran serta dalam Layanan Publik di wilayah Provinsi DKI Jakarta, BBPOM
di Jakarta berpartisipasi di dalam Anjungan Provinsi DKI Jakarta, di Hall C1, Pekan Raya
Jakarta Kemayoran dengan tema Jakarta 4.0 yang berlangsung sejak 22 Mei 2019 sampai
dengan 30 Juni 2019, Anjungan yang dibuka Oleh Gubernur DKI Jakarta, Bapak Anis
Baswedan mendapat sambutan hangat dari pengunjung Anjungan Pemprov DKI Jakarta.

Booth Balai Besar POM di Jakarta mendapat banyak perhatian pengunjung dengan adanya
display contoh pangan yang mengandung bahan berbahaya, tambahan pangan yang dilarang
dalam pangan, dan produk – produk Ilegal. Serta melakukan proses konsultasi terkait
perizinan nomor izin edar. Dengan tema Jakarta 4.0 Balai Besar POM di Jakarta
menampilkan talkshow tentang pengecekan produk beredar yang berbasis aplikasi
menggunakan aplikasi BPOM Mobile, dimana pada saat talkshow pengunjung bisa mengecek
produk terkemas menggunakan aplikasi BPOM Mobile yang dibimbing langsung oleh
narasumber.                                                   

Diharapkan dengan adanya kehadiran stand BBPOM di Jakarta di Pameran semakin banyak
masyarakat mengetahui dan memahami produk obat dan makanan yg aman, bermutu,
berkhasiat, sehingga cerdas memilih dan menggunakan produk obat dan makanan yang layak
dikonsumsi.
BBPOM Jakarta Semarakkan Pameran Agro
and Food
1 Juli 2019 12:04 WIB

BBPOM  Jakarta ikut berpartisipasi dalam Agro and Food yang diselenggarakan pada tanggal
27-30 Juni 2019 di Hall B Jakarta Convention Center. Agro and Food merupakan pameran
yang diselenggarakan oleh Kementerian Pertanian. Produk yang dipamerkan tentang produk
tanaman pangan, hortikula, perkebunan, peternakan, perikanan, makanan olahan, dan
teknologi pertanian. Adapun kegiatan tersebut bertujuan sebagai sarana promosi produk dan
potensi investasi agribisnis/agriindustri untuk pasar domestik dan internasional.

BBPOM  Jakarta memanfaatkan kegiatan tersebut sebagai sarana penyampaian informasi


kepada pengunjung yang ingin mengetahui tata cara pendaftaran pangan olahan, kosmetik,
maupun obat di Badan POM. Selain itu, BBPOM Jakarta juga memberikan informasi
mengenai contoh-contoh produk pangan mengandung 4 Bahan Berbahaya, contoh-contoh
produk yang memiliki izin edar, serta informasi mengenai kemasan.

Diharapkan dengan hadirnya BBPOM Jakarta dalam kegiatan tersebut mampu meningkatkan
kesadaran masyarakat untuk melindungi diri dari pangan berbahaya dan ikut berpartisipasi
dalam meningkatkan keamanan pangan serta meningkatkan kesadaran para pelaku usaha
untuk mendaftarkan produknya.

Tingkatkan Efektivitas Pelaporan, BBPOM


Jakarta Selenggarakan BIMTEK SIPT Versi 2
5 Juli 2019 22:23 WIB

Jumat, 4 Juli 2019 bertempat di Ruang Rapat BBPOM di Jakarta telah dilaksanakan
Bimbingan Teknis Sistem Informasi Pelaporan Terpadu Versi 2 yang dihadiri oleh bidang
pemeriksaan serta bidang pengujian BBPOM di Jakarta.

Kegiatan yang merupakan inisiatif BBPOM Jakarta ini dibuka oleh Kepala Bidang
Pemeriksaan BBPOM Jakarta , Rini Asri,S.Si, Apt. Dalam sambutannya  Kepala Bidang
Pemeriksaan BBPOM Jakarta menyampaikan bahwa bimbingan teknis ini bertujuan agar
permasalahan terkait pelaporan hasil pengawasan maupun hasil pengujian sampel produk
beredar ke dalam sistem informasi pelaporan terpadu versi 2 ini segera terselesaikan.

Selanjutnya acara diisi dengan paparan yang disampaikan oleh Kasubdit Arsitektur Informasi
, Royanih yang menjelaskan terkait roadmap SIPT dan pengembangan SIPT dari tahun 2016
hingga 2019.

Diskusi berlangsung cukup intens antara peserta dan narasumber terkait teknis pengoperasian
SIPT versi 2 ini.

Diharapkan dengan adanya bimbingan teknis ini  dapat meningkatkan efektivitas dalam
pelaporan hasil pengawasan maupun pengujian sampel produk beredar yang dilaksanakan
oleh BBPOM Jakarta.

Audit Internal Balai Besar POM DI Jakarta


8 Juli 2019 10:34 WIB
Sehubungan dengan evaluasi penerapan ISO 9001:2015, Balai Besar POM di Jakarta selama
2 (dua) hari melaksanakan Audit Internal. Kegiatan ini dimaksudkan untuk memelihara
sistem manajemen secara efektif. Pelaksanaan audit internal diawali dengan  entry meeting,
Jumat 5 Juli 2019, dihadiri oleh pejabat struktural, Tim Manajemen Representatif, Tim
Manajemen Mutu ISO 17025:2017, Tim Satgas SPIP, Tim Auditor internal, dan penyelia
laboratorium.

Pada kesempatan tersebut,  Plt.Kepala Balai Besar POM di Jakarta menyampaikan arahan
mengenai perlunya memastikan penerapan sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015 secara
konsisten sehingga dapat diidentifikasi potensi perbaikan berkelanjutan dari Sistem
Manajemen Mutu yang dibangun  dan perbaikan kinerja organisasi secara keseluruhan.

Pelaksanaan Audit internal ini diintegrasikan dengan pemantauan Manjaemen Risiko dan
verifikasi atas Penilaian Mandiri Pembangunan Zona Integritas (PMPZI). Pada
pelaksanaannya, pemeriksaan kesesuaian dilakukan dengan cara meminta Salinan dokumen
terkendali yang terbaru dari prosedur sistem manajemen mutu berkaitan dengan ruang
lingkup audit dan memastikan bahwa dokumen penunjang terkendali yang digunakan juga
merupakan dokumen terbaru serta memeriksa kesesuaian dokumen dengan SOP
Mikro/Prosedur/ketentuan yang relevan. Pemeriksaan dilakukan pula terkait pelaksanaan
manajemen risiko serta monitoring mitigasi risiko yang telah dilakukan. Terhadap
pelaksanaan Reformasi Birokrasi dalam Pembangunan Zona Integritas, dilakukan verifikasi
terhadap data dukung dan dokumen terkait. Dilakukan pula verifikasi terhadap hasil penilaian
Mandiri Evaluasi Pengendalian Intern Tingkat Entitas (PM-EPITE).

Exit meeting Audit Internal, Senin 8 Juli 2019, dilakukan dengan  penyampaian hasil temuan
audit dan saran peningkatan untuk setiap bidang / bagian.  Diharapkan melalui kegiatan audit
internal, organisasi tidak hanya melakukan perbaikan proses namun dapat mendeteksi setiap
kelebihan dan kekurangan serta perbaikan berkelanjutan sehingga kinerja organisasi dapat
senantiasa ditingkatkan demi mewujudkan perlindungan masyarakat dari Obat dan Makanan
yang beresiko terhadap kesehatan.

BBPOM di Jakarta Menyapa Masyarakat di


Mall Artha Gading melalui GPKD Expo 2019
29 Juli 2019 12:08 WIB

Penyebaran informasi merupakan salah satu tugas pokok dan fungsi dari BBPOM di Jakarta.
Salah satu penyebaran informasi yaitu melalui Komunikasi, Informasi, dan Edukasi, Balai
Besar POM di Jakarta turut berpartisipasi dalam Pameran GPKD (Gelar Produk
Khas/Unggulan Dan Investasi Daerah) Expo 2019 yang diselenggarakan pada tanggal 25-28
Juli 2019 di Mall Artha Gading, Jakarta Utara. GPKD Expo 2019 yang resmi dibuka oleh
Direktur PT. AIRA MITRA MEDIA selaku penyelenggara, menghadirkan produk khas atau
unggulan dari berbagai daerah di Indonesia. Produk unggulan yang dibawa dapat berupa
makanan, busana daerah, dan kerajinan yang bernilai tinggi sehingga memberikan daya tarik
tersendiri bagi yang berkunjung ke pameran.

Selama penyelenggaraan GPKD Expo 2019 ini, booth Balai Besar POM di Jakarta
memberikan informasi dan isu-isu terkini seputar obat dan makanan. Selain itu, di booth juga
disediakan berbagai macam leaflet informasi, contoh-contoh makanan yang mengandung 4
(empat) macam bahan berbahaya (Boraks, Formalin, Rhodamin B, dan Methanyl Yellow),
contoh bahan tambahan pangan legal, contoh bahan kimia berbahaya pada pangan, dan
produk-produk dengan izin edar dengan tujuan untuk memberikan contoh langsung kepada
masyarakat agar masyarakat lebih berhati-hati dan waspada dalam mengkonsumsi atau
menggunakan produk tersebut.

Diharapkan dengan adanya kegiatan penyebaran informasi melalui pameran ini, semakin
banyak masyarakat yang terpapar informasi dan dapat lebih menguatkan peran aktif
masyarakat dalam menjaga obat dan makanan, serta masyarakat diharapkan akan semakin
cerdas dalam memilih produk obat dan makanan.

BBPOM Jakarta Ikut Mensukseskan Food &


Hotel Indonesia 2019
29 Juli 2019 18:32 WIB
Dalam rangka meningkatkan pengalaman, mutu dan kualitas industri perhotelan di Indonesia
Pamerindo menyelenggarakan Pameran Food dan Hotel 2019 yang ke-15 di Jakarta
International Expo  pada tanggal 24-27 Juli 2019. Pameran ini diikuti oleh 1300 peserta lokal
maupun peserta internasional, yang menghubungkan lebih dari 30.000 pembeli dari 38
negara. Kegiatan ini menampilkan berbagai inovasi kuliner dan perhotelan yang dapat
membantu untuk membangun prefrensi konsumen terhadap perkembangan tren sektor ini.

Balai Besar POM (BBPOM) di Jakarta berpartisipasi dalam memberikan informasi dan
edukasi kepada para pengunjung pameran mengenai cara tatacara registrasi produk (pangan,
obat tradisional, kosmetik), 4 (empat) bahan berbahaya dalam makanan serta tips memilih
pangan yang aman dengan cek KLIK (Kemasan, Label, Izin Edar dan Kadaluarsa) serta
kemasan pangan di Hall A3. Sebagian besar pengunjung stand merupakan calon-calon
enterpreneur dan pengusaha yang tertarik untuk mendaftarkan produk pangan di Badan POM
sehingga pertanyaan yang diajukan seputar persyaratan dan tata cara registrasi produk.  

Dengan adanya pameran ini diharapkan menjadi sarana untuk meningkatkan daya saing
usaha dalam negeri khususnya di industri food service dan pangan olahan, perhotelan dan
ritel industri makanan dan minuman serta meningkatkan kesadaran masyarakat untuk
melindungi diri dari pangan berbahaya dan ikut berpartisipasi dalam meningkatkan keamanan
pangan

BBPOM di Jakarta menyapa masyarakat di


HBKB Mampang
5 Agustus 2019 18:20 WIB
Balai Besar POM di Jakarta pada Minggu 4 Agustus 2019 turut berpartisipasi dalam kegiatan
Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) di Jalan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
HBKB ini merupakan kegiatan rutin bulanan Walikota Jakarta Selatan dan dengan turut
sertanya BBPOM di Jakarta dalam kegiatan tersebut merupakan bukti nyata peran BBPOM di
Jakarta dalam melindungi masyarakat dari pangan yang mengandung bahan berbahaya atau
pangan yang dicurigai mengandung bahan berbahaya.

Pada HBKB ini, BBPOM di Jakarta melalui operasional mobil laboratorium keliling
melakukan sampling dan pengujian pangan yang dijajakan di sepanjang area HBKB dengan
menggunakan Rapid Test Kit 4 (empat) bahan berbahaya (Boraks, Formalin, Rhodamin B,
dan Methanyl Yellow). Dari hasil uji terhadap sampel pangan, masih ditemukan pangan yang
mengandung bahan berbahaya, seperti: boraks, formalin, dan Rhodamin B.

Selain operasional mobil laboratorium keliling, BBPOM di Jakarta pun memberikan KIE
(Komunikasi, Informasi, dan Edukasi) kepada masyarakat mengenai contoh-contoh pangan
yang mengandung 4 (empat) macam bahan berbahaya (Boraks, Formalin, Rhodamin B,
dan Methanyl Yellow), contoh bahan tambahan pangan legal, contoh bahan kimia berbahaya
pada pangan, tips memilih pangan dengan cek KLIK (Kemasan, Label, Izin Edar, dan
Kedaluwarsa), dan kemasan pangan. Diharapkan dengan turut sertanya BBPOM di Jakarta
secara rutin di HBKB ini, semakin banyak masyarakat yang terpapar informasi dan dapat
lebih menguatkan peran aktif masyarakat dalam menjaga pangan yang beredar, serta
masyarakat diharapkan semakin cerdas dalam memilih produk pangan yang beredar di
pasaran.

Dengan Semangat Idul Adha, Kita


Tingkatkan Persatuan dan Persaudaraan
12 Agustus 2019 09:45 WIB
Hari Raya Idul Adha yang disebut juga Hari Raya Kurban merupakan momen penting bagi
umat muslim di seluruh Indonesia untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. Hari
Raya Kurban tersebut mengingatkan kita akan tauladan ketaatan Nabi Ibrahim AS. terhadap
perintah Allah SWT untuk menyembelih putranya, Ismail, dimana kemudian Allah
menggantikannya dengan seekor domba jantan yang besar, sehat, dan tanpa cacat.

                Meneladani ketaatan Nabi Ibrahim AS. tersebut dan sebagai salah satu bentuk
syukur atas nikmat dan rezeki melimpah yang diberikan oleh Allah SWT., Senin, 12 Agustus,
Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan melakukan penyembelihan  hewan qurban 1
( satu ) ekor sapi dan 2 ( dua ) ekor kambing . Plt. Kepala Balai Besar POM di Jakarta , Dra.
Indriaty Tubagus, Apt .MKes didampingi para pejabat struktural dan dibantu panitia Qurban
secara simbolis menyerahkan daging korban kepada 5 RT lingkungan kantor, warga sekitar,
dan pegawai honorer BBPOM di Jakarta.

Hari Raya Kurban diharapkan dapat memberikan manfaat kebaikan kepada sesama umat
manusia agar terwujud persaudaraan sebangsa. Berkurban sejatinya mengajarkan kepada
umat muslim untuk meningkatkan rasa kemanusiaan kepada sesama manusia. Dengan rasa
persaudaraan dan kemanusiaan yang tinggi, pegawai BBPOM di Jakarta dapat meningkatkan
kerjasama dan koordinasi untuk mencapai kinerja yang optimal.

Balai Besar POM di Jakarta Raih


Penghargaan KPU Awards
16 Agustus 2019 08:59 WIB
Sejalan dengan upaya peningkatan efektifitas pengawasan Obat dan Makanan, Balai Besar
POM di Jakarta senantiasa menjalin sinergi dan kemitraan dengan stakeholder terkait, salah
satunya dengan Kantor Pelayanan Utama (KPU) Bea dan Cukai Tipe A Tanjung Priok.
Pendekatan pengawasan lebih ke hulu, dalam hal ini wilayah pabean, menjadikan Balai Besar
POM di Jakarta terus berupaya meningkatkan kemitraan dengan jajaran Bea dan Cukai.

KPU Bea dan Cukai Tanjung Priok merupakan kantor pelayanan Dirjen Bea dan Cukai
terbesar yang menangani 70 % ekspor dan impor di Indonesia. Menyambut ulang tahun ke-
12, KPU Bea dan Cukai Tanjung Priok menyelengarakan acara KPU Awards, Rabu 14
Agustus 2019 dengan memberikan penghargaan / apresiasi kepada stakeholder / mitra kerja/
pengguna jasa KPU. Pada  sambutannya, Dirjen Bea dan Cukai menyampaikan penghargaan
setinggi-tingginya atas kerjasama, sinergi dan kolaborasi aktif stakeholder terkait dalam
pelaksanaan tugas dan fungsi serta pencapaian kinerja Bea dan Cukai.

Pada  KPU Awards tahun 2019, Balai Besar POM di Jakarta memperoleh penghargaan /
apresiasi atas sinergi dalam pelayanan dan pengawasan pelabuhan Tanjung Priok. Sejalan
dengan pelaksanaan tugas dan fungsi pengawasan Obat dan Makanan, Balai Besar POM di
Jakarta senantiasa bersinergi dengan KPU Bea dan Cukai Tanjung Priok dalam penguatan
pengawasan pemasukan, pengeluaran dan peredaran Obat dan Makanan, mengingat tingginya
pemasukan Obat dan Makanan impor tidak terkecuali produk ilegal dengan memanfaatkan
celah post border. Kegiatan bersama Balai Besar POM di Jakarta dengan KPU Bea dan Cukai
Tanjung Priok telah dilakukan dalam bentuk pertukaran informasi intelijen serta penindakan.

Pada akhirnya, kerjasama yang telah terjalin ini akan semakin ditingkatkan melalui
program/kegiatan lainnya dalam upaya mewujudkan Obat dan Makanan aman bagi
masyarakat.

BBPOM di Jakarta Hadir di Festival Pangan


Jakarta 2019
16 Agustus 2019 19:00 WIB
Festival Pangan Jakarta 2019 yang diselenggarakan oleh Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan,
dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta di Pasaraya Blok M, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
pada 14-16 Agustus 2019 bertujuan untuk menyebarluaskan informasi kepada masyarakat
mengenai potensi pengembangan pangan di Jakarta. Bertemakan ‘Pangan Aman, Kite
Nyaman’, festival ini diikuti oleh sekitar 60 stan yang terdiri atas para pelaku usaha pangan
yang tergabung melalui program Pengembangan Kewirausahaan Terpadu, instansi
pemerintah pusat dan daerah, SKPD di bidang pangan, perusahaan-perusahaan swasta,
perguruan tinggi dan sekolah, masyarakat kelompok binaan dan PKK. Beragam kegiatan
turut pula meramaikan festival ini mulai dari bazaar aneka produk pangan, talkshow pangan
sehat dan bergizi, hingga kampanye gerakan minum susu bagi 500 siswa SD di Jakarta.

Balai Besar POM di Jakarta berpartisipasi dalam memberikan informasi dan edukasi kepada
para pengunjung festival mengenai 4 (empat) bahan berbahaya (BB) dalam makanan (Boraks,
Formalin, Methanil Yellow, dan Rhodamin B), tips memilih pangan yang aman dengan cek
KLIK (Kemasan, Label, Izin Edar dan Kedaluarsa), tata cara registrasi nomor izin edar
khususnya untuk produk pangan serta sosialisasi penggunaan aplikasi Cek BPOM.

Melalui festival ini, diharapkan daya saing usaha produk-produk pangan dalam negeri
khususnya produk-produk hasil kelompok binaan program Pengembangan Kewirausahaan
Terpadu di Jakarta serta kesadaran masyarakat untuk lebih hati-hati dalam memilih produk
pangan yang akan dikonsumsi dan ikut berpartisipasi dalam meningkatkan keamanan pangan
dapat meningkat.

Dirgahayu Republik Indonesia ke-74, SDM


Unggul Indonesia Maju
17 Agustus 2019 20:00 WIB
Puncak Kemerdekaan Indonesia tidak serta merta didapat begitu saja, Butuh Perjuangan dan
usaha yang sangat gigih yang telah dilakukan oleh para Pahlawan di Negeri ini sehingga
Proklamasi dapat diproklamirkan sebagai tonggak baru akan Kemerdekaan Republik
Indonesia ini, dan sebagai sejarah yang kita peringati setiap tahunnya. Tepat 74 tahun yang
lalu, lagu kebangsaan menggetarkan pengibaran bendera pusaka di langit biru Ibu pertiwi,
sebagai penanda lahirnya Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia Ke-74 Balai Besar POM di Jakarta
diawali dengan mengikuti kegiatan One Sport Day yang dilangsungkan di Badan POM RI
dengan Kegiatan ( Defile, Performance Defile, Vocal Group, Catur. Tenis Meja, Futsal,
Volli, Badminton, Tarik Tambang, Bakiak, Menghias Tumpeng) dengan Puncak Peringatan
dilaksanakan melalui Upacara Memperingati Dirgahayu Republik Indonesia yang diikuti oleh
seluruh Pegawai ASN (PNS dan Pramubakti) Balai Besar POM di Jakarta.

 Seluruh Pegawai Balai Besar POM di Jakarta berkesempatan mengikuti pelaksanaan


Upacara di Halaman P3OMN Badan POM yang dipimpin langsung oleh Ibu Kepala Badan
POM Dr. Ir. Penny K. Lukito, MCP sebagai Inspektur Upacara.

 Dalam Peringatan Dirgahayu Republik Indonesia ke-74 sesuai dengan Tema HUT ke-74
tahun ini yaitu “SDM Unggul Indonesia Maju”, Balai Besar POM di Jakarta akan terus
bekerja mewujudkan keamanan obat dan makanan untuk masyarakat Indonesia dan akan
terus mengembangkan diri serta berinovasi agar dapat memberikan pelayanan yang terbaik
untuk masyarakat Indonesia. 

Pelayanan Prima (Desk CAPA) di Balai Besar


POM Jakarta
19 Agustus 2019 19:31 WIB
Peningkatan kecepatan dalam pelayanan public adalah hal penting bagi kinerja Pelayanan
BBPOM di Jakarta.  Kepuasan Pelanggan adalah hal utama. Dalam mempercepat
penyelesaian CAPA perusahaan untuk mendapatkan rekomendasi Pemeriksaan Sarana Balai
pada hari Senin, 19 Agustus 2019, Balai Besar POM di Jakarta menyelenggarakan Pelayanan
Prima (Desk CAPA) bagi para pelaku usaha. Hal ini merupakan kegiatan terobosan yang
dilakukan Bidang Pemeriksaan dalam mempercepat timeline Pelayanan Publik. Untuk
pertama kalinya Pelayanan Prima ini dilakukan, selanjutnya akan menjadi Kegiatan Rutin
setiap bulannya.

Untuk mempercepat proses yang ada di pre-market, yaitu penerbitan rekomendasi oleh Balai 
Besar POM di Jakarta dalam rangka Pemeriksaan Sarana oleh Balai (PSB) yang dibutuhkan
oleh sarana produksi maupun sarana distribusi saat akan mengajukan permohonan Nomor
Izin Edar di Badan POM. Pada kesempatan ini pemilik sarana maupun penanggung jawab
diberikan bimbingan sehingga apa yang masih menjadi kendala belum dapat
dinyatakan closed pada CAPA yang disampaikan ke Balai Besar POM di Jakarta dapat
didiskusikan. Pada kesempatan ini dilakukan desk terhadap 34 sarana yang dilayani oleh 6
orang petugas Sertifikasi BBPOM di Jakarta

Tentunya pemilik sarana dan penanggung jawab menyambut baik kegiatan ini karena dalam
desk CAPA disampaikan arahan yang dalam mempercepat proses perbaikan CAPA yang ada.
Pelayanan Prima (Desk CAPA) seperti ini akan dilaksanakan lebih intens dilakukan agar
semakin berdampak pada percepatan penerbitan rekomendasi di Balai Besar POM Jakarta.

Patroli Siber BBPOM Jakarta Sita Obat dan


Kosmetik Ilegal Senilai 3,9 Miliar Rupiah
30 Agustus 2019 08:01 WIB
Sejalan dengan upaya memberantas kejahatan  Obat dan Makanan Balai ilegal, Balai Besar
POM di Jakarta bersama dengan Korwas Penyidik Pegawai Negeri Sipil ( Korwas PPNS)
Polda Metro Jaya, Kamis 29 Agustus 2019melakukan penggerebekan di sebuah rumah di
wilayah Jakarta Selatan dan berhasil mengamankan ribuan Obat dan Kosmetik ilegal,

Penindakan yang dilakukan merupakan hasil patroli siber Balai Besar POM di Jakarta dan
pemantauan di lapangan selama kurang lebih 2 (dua) bulan.

Hasil dari penindakan tersebut ditemukan sejumlah 22 item obat dan 42 item kosmetik
dengan lebih dari 11.400 piecesObat dan Kosmetik tanpa izin edar dalam berbagai sediaan
dan kemasan, dengan nilai keekonomian mencapai 3,9 Miliar Rupiah. Obat yang ditemukan
sebagian besar dalam bentuk sediaan injeksi, untuk tujuan kecantikan.

Modus pelaku menjual berbagai produk Obat dan Kosmetik ilegal tersebut adalah
secara online. Penjualan Obat dan kosmetik ilegal ini melanggar pasal 197 jo 106  ayat (1)
Undang –undang Kesehatan No. 36 tahun 2009 dengan ancaman pidana maksimal 15 tahun
atau denda paling banyak 1,5Miliar Rupiah.

Badan POM terus berupaya memastikan Obat dan Kosmetik yang beredar di masyarakat
memenuhi persyaratan mutu, khasiat, dan keamanan seiring meningkatnya tren jual-beli Obat
dan Kosmetik secara online. 

Evaluasi Kesesuaian Implementasi Standar ISO


9001:2015 di BBPOM di Jakarta
20 September 2019 19:54 WIB
Dalam rangka evaluasi kesesuaian implementasi sistem manajemen mutu berdasarkan standar
ISO 9001:2015, Balai Besar POM di Jakarta melaksanakan  kegiatan Audit Surveilance ISO
9001:2015 oleh TUV Rheinland Indonesia pada tanggal 20 September 2019. Kegiatan ini
sebagai upaya BBPOM di Jakarta sebagai organisasi penyelenggara pelayanan public untuk
meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat dengan menerapkan Reformasi
Birokrasi pada program penataan dan penguatan tata laksana.

Tujuan audit adalah untuk memastikan kemampuan sistem manajemen dalam pemenuhan
persyaratan perundangan yang berlaku dan persyaratan pelanggan, memastikan efektifitas
sistem manajemen dalam pencapaian sasaran mutu dan mengidentifikasi peluang untuk
peningkatan sistem manajemen. Selain itu audit surveilansbertujuan untuk memotret
konsistensi pelaksanaan QMS terhadap perubahan isu internal dan eksternal yang ada di
organisasi.

Audit Surveilans di Balai Besar POM di Jakarta dibuka oleh  Wakil Manajemen
Representatif dan hadiri oleh seluruh pejabat structural, TIM QMS, Tim Auditor Internal dan
Tim SPIP. Auditor TUV Rheiland dipimpin oleh Dian Ardian Kumala dengan anggota Satia
Nugraha. Proses audit berjalan dengan lancar dengan paparan, diskusi, dan masukan yang
membangun untuk implementasi QMS di BBPOM di Jakarta.

Perkuat Komitmen Bersama Mewujudkan


Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah
Bebas Korupsi / Wilayah Birokrasi Bersih dan
Melayani di Lingkungan Balai Besar POM di
Jakarta
30 September 2019 17:25 WIB

Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di Jakarta melaksanakan kegiatan “FGD
Implementasi Reformasi Birokrasi dan Sistem Pengawasan Intern Pemerintah” bertempat di
Aula Sudirman Taman Bunga Wiladatika (Widya Mandala Krida Bakti Pramuka), Jl.
Jambore 1, Cibubur, Ciracas, Jakarta Timur pada hari Senin, 30 September 2019, kegiatan
ini dilaksanakan dalam rangka persiapan pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah
Bebas Korupsi/ Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani di lingkungan Balai Besar POM di
Jakarta dan memperkuat komitmen bersama mewujudkan pembangunan zona integritas
menuju wilayah bebas korupsi /  wilayah birokrasi bersih dan melayani di lingkungan Balai
Besar POM di Jakarta.

Kegiatan FGD ini dihadiri oleh jajaran pegawai Balai Besar POM di Jakarta baik PNS
(Struktural dan Non Struktural) dan Non PNS (Pramubakti Teknis, Pramubakti Non Teknis
dan Satpam) dan dibuka oleh Dra. Elin Herlina, Apt, MP, Inspektur Utama Badan POM
sekaligus memberikan pembekalan “Menuju World Class Bureaucracy Melalui Pembinaan
Kinerja Pengawasan Intern BBPOM di Jakarta” dengan moderator Dra. Indriaty Tubagus,
Apt, MKes, Plt. Kepala Balai Besar POM di Jakarta. Dalam pembekalannya Inspektur Utama
Badan POM RI memberikan gambaran mengenai implementasi dan sasaran Reformasi
Birokrasi. Inspektur Utama Badan POM juga menyampaikan hasil evaluasi serta strategi dan
langkah-langkah penerapan RB yang dapat dilaksanakan untuk membangun Zona Integritas
menuju Wilayah Bebas Korupsi/ Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani di Balai Besar POM
di Jakarta.

Berikutnya disampaikan pemaparan oleh Dra. Zulaimah, Apt, MSi, Inspektur II Badan POM
yaitu “Pembangunan Zona Integritas menuju WBK-WBBM” terdapat dua komponen yang
harus dibangun oleh Balai Besar POM di Jakarta dalam pembangunan zona integritas menuju
WBK/WBBM, yaitu:
1. Komponen pengungkit, terdapat enam komponen pengungkit yang harus dibangun,
yaitu: Manajemen Perubahan, Penataan Tatalaksana, Penataan Sistem Manajemen
SDM, Penguatan Akuntabilitas Kinerja, Penguatan Pengawasan, Peningkatan Kualitas
Pelayanan Publik
2. Komponen Hasil, merupakan sasaran hasil pembangunan Zona Integritas menuju
WBK/WBBM, yang terdiri dari : Terwujudnya Pemerintahan yang Bersih dan Bebas
KKN dan Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik kepada Masyarakat.

Tercapainya komponen hasil ini tergantung pada keberhasilan penerapan komponen


pengungkit. Dengan demikian, komponen pengungkit menjadi faktor penentu pencapaian
sasaran hasil pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM, yaitu: pemerintahan yang
bersih dan bebas KKN serta peningkatan kualitas pelayanan publik kepada masyarakat.

Acara dilanjutkan dengan pemaparan oleh Deasywaty, SSi, MSi dari Biro Hukum dan
Organisasi  yang menyampaikan Tata Laksana dan Bisnis Proses Balai Besar POM di
Jakarta. Kemudian acara dilanjutkan Desk Program Kerja,  Program Prioritas RB dan ZI,
LKE RB/ZI dan Manajemen Resiko antara Ketua masing-masing Pokja Reformasi
Birokrasi/Zona Integritas, Tim Kerja Zona Integritas menuju WBK/WBBM, Tim Satgas SPIP
Balai Besar POM di Jakarta dengan Tim Pembina dan Pengarah dari Inspektur Utama Badan
POM.

Dengan terselenggaranya FGD IMPLEMENTASI REFORMASI BIROKRASI DAN


SISTEM PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH, diharapkan komitmen bersama jajaran
struktural dan pegawai BBPOM di Jakarta dalam mewujudkan pembangunan zona Integritas
menuju dapat berjalan dengan lancar sehingga tercipta lingkungan birokrasi yang profesional
dengan karakteristik, berintegrasi, kredibel, inovatif, dan cepat tanggap dalam melayani
masyarakat.

Internalisasi Nilai Nilai Reformasi Birokrasi di


lingkungan Balai Besar POM di Jakarta
3 Oktober 2019 19:16 WIB

Reformasi Birokrasi (RB) merupakan upaya untuk melakukan pembaharuan dan perubahan
mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan terutama menyangkut aspek-aspek
kelembagaan (organisasi), ketatalaksanaan (business proccess) dan sumber daya manusia
aparatur. Organisasi harus selalu tanggap terhadap perubahan internal maupun eksternal agar
selalu adaptif dan terus berkembang menjadi lebih baik. Internalisasi nilai nilai RB harus
dilaksanakan secara konsisten dalam menjalankan proses bisnis untuk memastikan organisasi
berjalan dengan baik. 

BBPOM di Jakarta melaksanakan FGD Implementasi Reformasi Birokrasi dan Sistem


Pengawasan Intern Pemerintah pada tanggal 30 September 2019 sampai 2 Oktober 2019 .
Acara dibuka oleh Ibu Inspektur Utama Dra. Elin Herlina, Apt, MP, dan dihadiri oleh
Inspektur  II Badan POM Dra.Zulaimah, Apt., M.Si serta Plt. Kepala Balai Besar POM di
Jakarta Dra. Indriaty Tubagus, Apt., M.Kes.  Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh pegawai Balai
Besar POM di Jakarta. Ibu Irtama menjelaskan pentingnya Reformasi Birokrasi sebagai
tonggak menuju tercapainya World Class Bureucracy sesuai visi Indonesia Emas Tahun
2045. Untuk mencapai target tersebut, BBPOM di Jakarta harus memiliki pemahaman yang
komprehensif mengenai nilai nilai Reformasi Birokrasi pada 6 area perubahannya. Selain itu,
organisasi juga harus memahami baseline sesuai kondisi existing yang ada agar dapat
menetapkan strategi untuk mencapai tujuan. Salah satu area perubahan yaitu Tata Laksana,
dijelaskan oleh Kepala Sub Bagian Tata Laksana, Ibu Deasywati, S.Si., M.Si
dan refreshing materi mengenai Reformasi Birokrasi, Pembangunan Zona Integritas menuju
WBK WBBM, Anti Gratifikasi, Whistle Blowing System dan Benturan Kepentingan
disampaikan oleh Ibu Inspektur II Dra. Zulaimah, Apt, M.Si.

Internalisasi nilai nilai RB juga dilakukan melalui motivational training yang dibawakan oleh


M. Apud Kusaeri untuk menciptakan kondisi lingkungan kerja yang baik dan kondusif
sehingga akan memotivasi pegawai untuk selalu meningkatkan kinerjanya. Kegiatan selama
training bersifat interaktif sehingga seluruh pegawai terlibat dan merasakan meningkatnya
pemahaman terkait budaya organisasi dan nilai nilai Reformasi Birokrasi. Selain itu,
dilaksanakan pula desk terkait Lembar Kerja Evaluasi (LKE) Zona Integritas (ZI) Balai Besar
POM di Jakarta untuk memastikan tindak lanjut yang dilaksanakan dan dokumen pendukung
telah sesuai kriteria yang ditetapkan. Pembimbingan ini dilaksanakan oleh Auditor Pertama
Wikan Yogi Pratomo S.E dan Yahya Rikaro Utomo S.A.P.
Kegiatan ini diharapkan menumbuhkan kesadaran pada setiap pegawai untuk dapat
menerapkan nilai nilai RB dalam organisasi sehingga akan tercipta Reformasi Birokrasi di
lingkungan Balai Besar POM di Jakarta menuju World Class Bureaucracy
Sosialisasi “Ayo Buang Sampah Obat!” dan
Pembinaan Kader Sadar Obat Aman di Jakarta
8 Oktober 2019 18:18 WIB

Balai Besar POM di Jakarta bekerja sama dengan Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Provinsi
DKI Jakarta pada Jumat 04 Oktober 2019 menyelenggarakan kegiatan sosialisasi “Ayo
Buang Sampah Obat” yang bertempat di Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta. Kegiatan
Sosialisasi ini sebagai pembekalan bagi Apoteker guna membangun kemandirian dalam
pemberantasan obat ilegal dan penyalahgunaan obat.

Turut hadir pada kegiatan ini dari lintas sektor: Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta dan
Suku Dinas Kesehatan di 5 wilayah DKI Jakarta; Ketua dan Anggota Ikatan Apoteker
Indonesia (IAI) Provinsi DKI Jakarta; Perwakilan dari PT Kimia Farma; dan para Apoteker
Pengelola Apotek dari 80 Apotek yang terpilih sebagai tempat dropbox sampah obat
rusak/kedaluwarsa dari masyarakat. Kegiatan Sosialisasi “Ayo Buang Sampah Obat” diawali
dengan sambutan oleh Plt. Kepala Balai Besar POM di Jakarta yang diwakili oleh Ibu Rini
Asri, S.Si., Apt. selaku Kepala Bidang Pemeriksaan Balai Besar POM di Jakarta, dilanjutkan
dialog interaktif dengan narasumber: Ibu Yayan Cahyani, S.Si., Apt. (Kepala Bidang
Informasi dan Komunikasi Balai Besar POM di Jakarta); Dra. Wahyu Renggani, Apt. (Dinas
Kesehatan Provinsi DKI Jakarta), Drs. Muhamad Yamin, M. Farm., Apt. (Ketua Ikatan
Apoteker Indonesia Provinsi DKI Jakarta) dengan para peserta.

Pada akhir acara diserahkan dropbox sampah obat rusak/kedaluwarsa dan penyematan pin


Kader Sadar Obat Aman kepada 80 Apoteker Pengelola Apotek.

Melalui kegiatan sosialisasi “Ayo Buang Sampah Obat” ini diharapkan para Apoteker
Pengelola Apotek sebagai Kader Sadar Obat Aman dapat membantu masyarakat agar lebih
waspada, memahami, dan menerapkan cara buang sampah obat kedaluwarsa dan rusak
dengan benar, sehingga dapat mencegah dampak buruk terhadap kesehatan, lingkungan, dan
peredaran obat ilegal.
Penilaian Ulang Praktik Laboratorium yang Baik
(Good Laboratory Practice Reassesment) Balai
Besar Pengawas Obat dan Makanan di Jakarta
14 Oktober 2019 09:44 WIB

Praktik Laboratorium yang Baik (Good Laboratory Practice atau disingkat GLP) adalah
suatu cara pengorganisasian laboratorium dalam proses pelaksanaan pengujian, fasilitas,
tenaga kerja dan kondisi yang dapat menjamin agar pengujian dapat dilaksanakan, dipantau,
dicatat dan dilaporkan sesuai standar nasional/internasional serta memenuhi persyaratan
keselamatan dan kesehatan para personil di laboratorium. Laboratorium pengujian yang
menerapkan GLP dapat menghindari kekeliruan atau kesalahan yang mungkin timbul,
sehingga menghasilkan data yang tepat, akurat dan tidak terbantahkan sehingga dapat
dipertahankan secara ilmiah maupun secara hukum. Sebagai alat manajemen, GLP bukan
merupakan bagian dari ilmu pengetahuan ilmiah, namun hanyalah pelengkap dalam praktik
laboratorium yang baik guna mencapai mutu data hasil uji yang konsisten.

Dalam rangka menjamin mutu pengujian sesuai standar yang telah ditetapkan, pada tanggal
10-11 Oktober 2019 diadakan penilaian ulang GLP di Balai Besar Pengawas Obat dan
Makanan di Jakarta. Bertindak selaku asesor adalah ibu Sri Purwaningsih, S.F, Apt, M.Si dan
ibu Bertha Lolo Lukita, S.Si, Apt, M.Farm dari Pusat Pengembangan Pengujian Obat dan
Makanan Nasional. Kegiatan ini dibuka oleh ibu Dra. Nurul Hidayah Hadiyati, Apt, M.Si
selaku Kepala Bidang Pengujian Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di Jakarta. Dari
hasil penilaian ulang, asesor memberikan kesimpulan bahwa Balai Besar Pengawas Obat dan
Makanan di Jakarta memenuhi standar praktik laboratorium yang baik dengan persentase
ruang lingkup 80,45%; persentase peralatan 75,77% dan persentase kompetensi 95,02%
dengan persentase rata-rata pemenuhan sebesar 83,75%.

Dengan pemahaman lain, GLP merupakan salah satu sistem manajemen pengelolaan
laboratorium yang mencakup aspek teknis dan manajemen secara keseluruhan, yang
meliputi organisasi, fasilitas, tenaga, metode analisis, pelaksanaan analisis, pemantauan,
pencatatan pelaporan, serta kondisi sarana dan prasarana laboratorium, sehingga sebuah
laboratorium dapat menghasilkan data yang terpercaya dengan tingkat keakuratan yang tinggi
dan memenuhi standar persyaratan kesehatan dan keselamatan kerja di laboratorium.
Tingkatkan Efektivitas Pengawasan Obat dan
Makanan, BBPOM di Jakarta dan Bea Cukai
Gelar Forum Koordinasi
22 Oktober 2019 08:07 WIB

Seiring meningkatnya pemasukan dan peredaran  Obat dan Makanan impor ke dalam wilayah
Indonesia, upaya pengawasan terhadap produk tersebut juga harus semakin ditingkatkan. Hal
ini dilakukan guna menjamin produk Obat dan Makanan yang beredar di masyarakat terjamin
keamanan dan mutunya.

Sebagai wujud peningkatan efektivitas pengawasan, Balai Besar POM di Jakarta bersama
Bea Cukai Jakarta menggelar Forum Koordinasi PPNS bertajuk "Monitoring Evaluasi
Pelaksanaan Multidoors System" pada Senin, 21 Oktober 2019.  Mewakili Jajaran Bea Cukai
Jakarta adalah Kanwil Ditjen Bea dan Cukai Jakarta, KPU Bea dan Cukai Tipe A Tanjung
Priok dan KPPBC TMP C Kantor Pos Pasar Baru. Acara dibuka oleh Dra. Indriaty Tubagus,
Apt, M.Kes selaku Plt. Kepala BBPOM di Jakarta dan penyampaian materi evaluasi
pelaksanaan kerjasama oleh Drs. Agus Wahyono selaku Kabid Penyidikan dan Penindakan
Kanwil DJBC Jakarta, dan Nurhayin Habbatul Askuri selaku Kepala Seksi Penyidikan II
KPU BC Tipe A Tanjung Priok.

Selama periode tahun 2017 – 2019, PPNS BBPOM di Jakarta dan Bea Cukai Jakarta tercatat
telah beberapa kali melakukan kegiatan bersama dalam pelaksanaan fungsi intelijen dan
penyidikan. Pelaksanaan kegiatan bersama tersebut mengalami dinamika yang memerlukan
peningkatan pemahaman antara kedua belah pihak. Komunikasi antara BPOM dan Bea Cukai
menjadi faktor yang paling berpengaruh dalam mewujudkan koordinasi yang baik. Kerja
sama yang telah dan akan terus dikembangkan berupa kegiatan dalam pelaksanaan fungsi
intelijen, penempatan petugas di wilayah pabean serta pengawasan / penyidikan bersama
(Multidoors System).

Peningkatan kualitas koordinasi yang lebih baik diharapkan mampu mewujudkan produk
impor obat dan makanan yang beredar di masyarakat dapat terjamin mutu dan keamanannya
guna mewujudkan bangsa yang sehat dan berdaya saing tinggi.
Balai Besar POM di Jakarta Musnahkan
Kosmetik Ilegal Senilai 11 Miliar Rupiah
1 November 2019 15:06 WIB

Sebagai perwujudan dari tugas dam fungsi Badan POM untuk melindungi masyarakat dari
risiko peredaran kosmetik ilegal, Balai Besar POM di Jakarta menyelenggarakan pemusnahan
terhadap kosmetik ilegal hasil penindakan Balai Besar POM di Jakarta, Jumat 1 November
2019. Pemusnahan bertempat di Gunung Putri, Kabupaten Bogor. Kegiatan ini turut
disaksikan oleh Deputi IV Badan POM, perwakilan dari Korwas PPNS Polda Metro Jaya,
Pengadilan Negeri Jakarta Utara, dan Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta.

Produk yang dimusnahkan merupakan hasil penindakan Balai Besar POM di Jakarta terhadap
perkara yang terjadi di tahun 2018. Jumlah produk yang dimusnahkan sebesar 172.552 pcs
meliputi 736 drum krim bahan baku kosmetik,  171.816 produk kosmetik siap edar.
Diperkirakan total nilai keekonomian barang tersebut mencapai 11 miliar rupiah.

Pemusnahan kosmetik ilegal ini diharapkan mampu memberikan efek jera kepada pelaku
kejahatan di bidang Obat dan Makanan, sehingga masyarakat terlindungi dari produk
kosmetik yang membahayakan kesehatan.
Bimbingan Teknis Keuangan LLAT 2019 di
Lingkungan Balai Besar POM di Jakarta
5 November 2019 17:41 WIB 

Mendekati periode akhir tahun anggaran 2019, pada hari Kamis tanggal 5 November 2019
Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di jakarta bersama dengan Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara (KPPN) Jakarta VI, Direktorat Jenderal Perbendaharaan
Kementerian Keuangan, menlakukan dan mengadakan Bimbingan Teknis (BIMTEK)
Keuangan terkait Langkah-Langkah Akhir Tahun (LLAT) Tahun Anggaran (TA) 2019 yang
harus dilakukan bagi Pengelola Anggaran di Lingkungan Balai Besar Pengawas Obat dan
Makanan di Jakarta (BBPOM di Jakarta). Bertempat di Aula Lantai 2 Balai Besar POM di
Jakarta acara dibuka oleh Kepala Bagian Tata Usaha Drs. Ketut Kusminarno Apt., MM dan
Dihadiri oleh Kuasa Pengguna Anggaran, Pejabat Pembuat Komitmen, dan Para Pengelola
Anggaran di lingkungan BBPOM di Jakarta.

Dalam BIMTEK Keuangan LLAT 2019, KPPN Jakarta VI di Wakili oleh Kepala KPPN
Jakarta VI yaitu Wahyu Prihantoro, yang sekaligus bertindak sebagai Narasumber pada Acara
BIMTEK Keuangan LLAT 2019. Terkait langkah-langkah yang harus dilakukan dalam
mempersiapkan penyelesaian Anggaran Tahun 2019 dijelaskan dalam paparan, seperti:
Langkah Langkah Akhir Tahun yang harus dijalankan di TA 2019, Tata Cara Pembayaran
Kartu Kredit Pemerintah (KKP) dalam pembuatan Surat Perintah Membayar (SPM) pada
Aplikasi SAS, Syarat dan Batas Pengajuan Dana Langsung (LS), Uang Persediaan (UP) dan
Tambahan Uang Persediaan (TUP) pada Akhir TA 2019.

Materi lain yang dijelaskan adalah Efektivitas Penggunaan KKP dalam Penggunaannya di
SATKER. Informasi yang juga dibahas terkait Bank Garansi dimana Pencairan Jaminan Bank
apabila Pekerjaan di TA yang berjalan belum selesai bisa diselesaikan pada TA selanjutnya
dengan menggunakan Bank Garansi. Dalam acara ini hadir juga Perwakilan Bank Mandiri
selaku Penyedia KKP yang ditunjuk oleh Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPB)
Kementerian Keuangan.

Acara Bimtek Keuangan LLAT di Akhiri dengan sesi tanya jawab, dimana banyak peserta
yang meminta arahan dalam pemaksimalan Penggunaan Anggaran. Dengan adanya BIMTEK
Keuangan LLAT tersebut diharapkan Pelaporan keuangan Belanja Negara BBPOM di Jakarta
akan semakin tertata sehingga menjadi instansi yang akuntabel.
BBPOM di Jakarta Tanggap Darurat
Menggunakan Alat Pemadam Api Ringan
8 November 2019 19:05 WIB

Simulasi menghadapi keadaan darurat kebakaran dilaksanakan di Balai Besar POM di Jakarta
pada Hari Jumat tanggal 8 November 2019 Pada kegiatan tersebut Balai Besar POM di
Jakarta mengundang Dinas Pemadam Kebakaran Wilayah Jakarta Timur yang diwakilkan
oleh Bpk M. Cholid sebagai mentor. Pada simulasi ini, para pegawai dikenalkan mengenai
jenis-jenis APAR (Alat Pemadam Api Ringan) yang tersedia di Lingkungan Balai Besar
POM di Jakarta.

 Balai Besar POM di Jakarta mempunyai 2 (dua) jenis APAR yaitu APAR isi Powder dan
APAR isi gas CO2. Cara penggunaan APAR dijelaskan juga dalam simulasi cara pemadaman
api yang benar pada keadaan darurat kebakaran pada area dalam / luar lingkungan Balai
Besar POM di Jakarta. Simulasi pemadaman api dilakukan oleh para peserta yang merupakan
pegawai Balai Besar POM di Jakarta.

Setelah simulasi dilaksanakan, banyak peserta yang telah dapat menggunakan APAR dengan
benar, sesuai prosedur dan dengan menjaga jarak aman dalam proses pemadaman pada
kebakaran ringan. Dengan simulasi ini diharapkan para pegawai di Lingkungan Balai Besar
POM di Jakarta yang ikut serta dapat selalu siaga, waspada dan terampil dalam melakukan
penanganan apabila terjadi kebakaran ringan.
Upacara Hari Pahlawan 10 November 2019 Di
Balai Besar POM di Jakarta
10 November 2019 16:00 WIB

Semua Pegawai Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di Jakarta melaksanakan upacara
bendera dan mengheningkan cipta pada peringatan Hari Pahlawan ke- 74, bertempat di
Lapangan Upacara Balai Besar POM di Jakarta, Jalan As’Syafiiyah 133 Cilangkap, Jakarta
Timur pada hari minggu, 10 November 2019, dengan Pembina Upacara Drs. Ketut
Kusminarno, Apt, MM selaku Plh Kepala Balai Besar POM di Jakarta.

Pada kesempatan ini, Pembina Upacara membacakan sambutan tertulis dari Menteri Sosial
Republik Indonesia bahwa setiap Hari Pahlawan, bangsa Indonesia diingatkan kembali
kepada peristiwa Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya sebagai salah satu momen
paling bersejarah dalam merebut Kemerdekaan Indonesia. Pada pertempuran tersebut rakyat
bersatu padu, berjuang, pantang menyerah melawan penjajah yang ingin menancapkan
kembali kekuasaannya di Indonesia.

Menteri Sosial Republik Indonesia menegaskan bahwa kemerdekaan yang kita rasakan
tidaklah datang begitu saja, namun memerlukan perjuangan dan pengorbanan yang luar biasa
dari para pendahulu negeri. Semangat yang ditunjukkan para pahlawan dan pejuang tersebut
hendaknya perlu terus ditumbuhkan di dalam hati sanubari segenap insan Warga Negara
Indonesia.

“Dengan peringatan Hari Pahlawan diharapkan kita akan lebih menghargai jasa dan
pengorbanan para pahlawan, sebagaimana ungkapan salah seorang The Founding Fathers kita
Bung Karno yang menyatakan hanya bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya dapat
menjadi bangsa yang besar,” ungkapnya.

Menteri Sosial Republik Indonesia juga mengatakan bahwa peringatan Hari Pahlawan juga
untuk membangkitkan semangat berinovasi bagi anak-anak bangsa untuk menjadi Pahlawan
Masa Kini, sebagaimana tema Peringatan Hari Pahlawan Tahun 2019 “Aku Pahlawan Masa
Kini”.
Selanjutnya disampaikan bahwa menjadi Pahlawan Masa Kini dapat dilakukan oleh siapapun
Warga Negara Indonesia, dalam bentuk aksi-aksi nyata memperkuat keutuhan NKRI, seperti
menolong sesama yang terkena musibah, tidak melakukan provokasi yang dapat mengganggu
ketertiban umum, tidak menyebarkan berita hoax, tidak melakukan perbuatan anarkis atau
merugikan orang lain dan sebagainya.

 “Jika dahulu semangat kepahlawanan ditunjukkan melalui pengorbanan tenaga, harta bahkan
nyawa. Sekarang untuk menjadi pahlawan, bukan hanya mereka yang berjuang mengangkat
senjata mengusir penjajah, kita juga bisa, dengan cara menorehkan prestasi di berbagai
bidang kehidupan, memberikan kemaslahatan bagi masyarakat, membawa harum nama
bangsa di mata Internasional.
Sosialisasi Penatalaksanaan Barang Milik Negara
(BMN) Dan Tata Cara Teknis Penyelenggaraan
Lelang Di Balai Besar Pengawas Obat Dan
Makanan di Jakarta
20 November 2019 08:16 WIB

Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan melaksanakan kegiatan Sosialisasi


Penatalaksanaan BMN dan Tata Cara Teknis Penyelenggaraan Lelang di Ruang Aula
Balai Besar POM di Jakarta, Jalan As’Syafiiyah 133 Cilangkap, Jakarta Timur pada hari
Selasa, 19 November 2019 dengan narasumber Raden Sutisna Kusuma Nugraha, SE dan
Habibi, SE dari  Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Jakarta Timur.

Kegiatan sosialisasi ini dihadiri para pejabat struktural Balai Besar POM di Jakarta, semua
pegawai Bagian Tata Usaha dan Pengelola BMN di  Bidang  Pemeriksaan, Bidang
Penindakan, Bidang Pengujian dan Bidang Infokom. Acara dibuka oleh Kepala Bagian Tata
Usaha Drs. Ketut Kusminarno, Apt, MM., dalam sambutan pembukaan disampaikan kepada
pengelola BMN Balai Besar POM di Jakarta untuk senantiasa memahami dan melaksanakan
peraturan yang berlaku mengenai pengelolaan Barang Milik Negara (BMN) dan lelang
sehingga tindak lanjut dari pelaksanaan penilaian kembali atau revaluasi aset BMN yang
telah dilakukan dapat berjalan lancar dan tidak mengalami hambatan.

Berikutnya disampaikan Materi sosialisasi Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2014 tentang
pengelolaan BMN / BMD dan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) 118/PMK.06/2018
tentang Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kembali BMN oleh Raden Sutisna Kusuma
Nugraha, SE (KPKNL Jakarta Timur). Materi yang diulas antara lain mengenai tugas dan
tanggung jawab Satker sebagaimana dalam pasal 9 PMK 118 bahwa tanggung
jawab Satker adalah meliputi penyediaan data awal, pelaksanaan inventarisasi, melakukan
koreksi, melakukan rekonsiliasi, melakukan tindaklanjut dan menyusun laporan untuk
disampaikan kepada pengguna barang.  Penyediaan data awal meliputi data yang menjadi
objek penilaian kembali, profil Kuasa Pengguna Barang, formulir penilaian kembali dan
dokumen lain yang diperlukan. Juga disampaikan tata cara pengisian formulir penilaian
kembali secara lengkap dan benar.
Untuk menyegarkan kembali bagi Pengelola BMN di Balai Besar POM di Jakarta akan
proses penilaian kembali, Narasumber  mengulas sedikit langkah-langkah dari mulai
pembuatan tiket diaplikasi Sistem Informasi Manajemen Aset Negara (SIMAN), pelaksanaan
inventarisasi  sampai dengan koreksi diaplikasi Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi
Barang Milik Negara (SIMAK-BMN)  kemudian melakukan rekonsiliasi hasil penilaian
kembali. Disampaikan pula pembahasan mengenai  aset yang tidak ditemukan dari hasil
Penilaian Kembali BMN antara lain terdapat beberapa Nomor Urut Pendaftaran (NUP) aset
yang tidak ditemukan pada pelaksanaan penilaian kembali tahun 2017 dan 2018 dengan
Sebaran NUP tersebut ada di beberapa Satker. Narasumber menjelaskan bahwa tindak lanjut
terhadap BMN yang tidak ditemukan harus segera dilakukan klasifikasi dan diberikan
penjelasan oleh Satker untuk kemudian dilaporkan kepada KPKNL dan Pengguna Barang.

Acara selanjutnya adalah sosialisasi lelang oleh Habibi, SE dari Pelayanan Lelang KPNKL
Jakarta Timur yang menyampaikan materi terkait peraturan lelang yaitu PMK
27/PMK.06/2016 tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang, PMK 90/PMK.06/2016 tentang
Pedoman Pelaksanaan Lelang Dengan Penawaran Secara Tertulis Tanpa Kehadiran Peserta
Lelang Melalui Internet dan Peraturan Direktur Jenderal Kekayaan Negara
Nomor  2/KN/2017 tentang Petunjuk Teknis Lelang.
Bimbingan Teknis Sistem Mutu “Good
Laboratory Practice” ISO 17025: 2017
23 November 2019 09:14 WIB

Balai Besar POM di Jakarta mengadakan Bimbingan Teknis Sistem Mutu Good Laboratory
Practice ISO 17025: 2017 pada tanggal 20-21 November 2019 di Hotel Balairung Jakarta,
yang diikuti oleh seluruh personel Bidang Pengujian dan beberapa staf Bagian Tata Usaha.
Bimbingan teknis yang menggandeng Rumah Mutu sebagai fasilitator ini bertujuan untuk
meningkatkan pemahaman dan implementasi Good Laboratory Practice dan ISO 17025:
2017 di dalam lingkungan kerja.

Acara dibuka oleh Plt. Kepala Balai Besar POM di Jakarta, Dra. Indrianty Tubagus Apt.,
M.Kes. Dalam sambutannya, semua peserta diminta agar dapat memanfaatkan kesempatan
ini sebaik-baiknya dan diharapkan para peserta dapat mengimplementasikannya di
laboratorium. Beliau juga menyampaikan bahwa Bidang Pengujian merupakan ujung tombak
dalam pengawasan obat dan makanan, perannya sangat penting dalam mendukung kebijakan
pengawasan obat dan makanan. Oleh karena itu, personel Bidang Pengujian harus
melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya.

Acara dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Dwi R. Kurniawan mengenai sejarah dan
perbedaan Good Laboratory Practice (GLP) dengan ISO 17025 : 2017. Selain itu,
disampaikan pula materi tentang organisasi, personel, kesehatan dan keselamatan kerja, serta
sistem dokumentasi, SOP dan kontrak laboratorium. Berbeda dengan hari pertama,
bimbingan teknik di hari kedua lebih berfokus pada materi teknis. Ajeng Indriani selaku
pemateri menjelaskan permasalahan teknis mengenai jaminan mutu, kondisi akomodasi dan
lingkungan, metode pengujian, pengambilan contoh, pelaporan dan inspeksi. Di akhir acara,
terpilihlah tiga peserta terbaik dengan nilai tertinggi, yaitu Dilaika Septyorini S.Si, Almira
Lisantika S.T dan Tri Hastuti STP.
Bimbingan Teknis Awareness Sistem Manajemen
Mutu ISO 9001:2015 bagi seluruh Pegawai PNS
dan Non PNS Balai Besar POM di Jakarta
28 November 2019 10:50 WIB

Dalam rangka meningkatkan kompetensi pegawai dan meningkatkan mutu hasil pekerjaan


maupun pelayanan terhadap masyarakat atau pihak lain, maka Balai Besar Pengawas Obat
dan Makanan di Jakarta menyelenggarakan kegiatan “Bimbingan Teknis Awareness Sistem
Manajemen Mutu ISO 9001:2015 bagi seluruh Pegawai Balai Besar POM di Jakarta baik
PNS (Struktural dan Non Struktural) dan Non PNS (Pramubakti Teknis, Pramubakti Non
Teknis dan Satpam)” di Hotel Best Western Premier The Hive, Jatinegara, Jakarta Timur
pada hari Rabu, 27 November 2019 dengan narasumber Ir. Nur Hadi Wijaya, MM, Konsultan
QMS dan EMS di Inovasi Consulting dan Deasywaty, SSi, MSi, Biro Hukum dan Organisasi
Badan POM. Bimbingan Teknis Awareness Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015 dibuka
oleh Drs. Ketut Kusminarno, Apt, MM selaku Wakil MR QMS Balai Besar POM di Jakarta.  

Penerapan sistem manajemen mutu dapat memberikan berbagai nilai tambah bagi Balai Besar
POM di Jakarta, meningkatkan standard manajemen mutu pelayanan, meminimalkan hasil
pekerjaan yang tidak memenuhi persyaratan, dan  meningkatkan produktivitas kerja yang
dapat meningkatkan efisiensi Balai Besar POM di Jakarta.

Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015 yang saat ini diterapkan Balai Besar
POM di Jakarta bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas sistem, proses, dan
prosedur kerja yang jelas, efektif, efisien, dan terukur demi tercapainya birokrasi yang efektif
dan efisien.

Badan POM berkomitmen untuk melindungi masyarakat dari Obat dan Makanan yang
berisiko terhadap kesehatan sesuai ketentuan dan secara terus-menerus meningkatkan
pengawasan serta memberikan pelayanan kepada seluruh pemangku kepentingan, dengan
menerapkan prinsip-prinsip pemerintahan yang baik dalam pemerintah yang bersih.
Komitmen Badan POM tersebut merupakan kebijakan mutu yang dilaksanakan melalui
penerapan sistem mutu secara secara konsisten melalui proses peningkatan sistem secara
berkelanjutan dan jaminan kesesuaian pada persyaratan pelanggan dan ketentuan perundang-
undangan.
Melalui kegiatan Bimtek QMS ISO 9001:2015 bagi semua Pegawai Balai Besar POM di
Jakarta (PNS dan Non PNS) ini kiranya diharapkan Balai Besar POM di Jakarta dapat
memberikan pelayanan yang terbaik dan menghasilkan sumber daya manusia yang handal
dalam setiap pelayanan.

Upacara Hari Ulang Tahun Korpri Ke 48 Tahun


2019 Balai Besar POM di Jakarta
29 November 2019 09:55 WIB
Upacara peringatan Hari Ulang Tahun Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) yang
ke 48 di halaman parkir Hotel El Royal Kabupaten Banyuwangi, pada hari Jumat, 29
November 2019. Sebagai Pembina Upacara Dra. Dewi Prawitasari, Apt, MKes, Plt. Kepala
Balai Besar POM di Jakarta, dengan menyampaikan Amanah tertulis Presiden Republik
Indonesia Ir. Joko Widodo untuk HUT Korpri ke-48 Tahun 2019.

Upacara HUT KORPRI ke 48 Tahun 2019 di ikuti oleh Semua Pegawai Balai Besar POM di
Jakarta yang sedang melaksanakan kegiatan “Capacity Building” yaitu studi tiru menuju
WBK/WBBM di Pemerintahan Kabupaten Banyuwangi dari tanggal 28 s.d. 30 November
2019.  Peringatan HUT KORPRI Ke-48 Tahun 2019 bertema “KORPRI : Berkarya Melayani
dan Menyatukan Bangsa” dengan harapan seluruh anggota KORPRI tetap bersemangat dalam
bekerja melayani kepentingan publik dan mewujudkan fungsinya sebagai perekat persatuan
bangsa.

Dalam sambutan tertulis Presiden RI mengingatkan dan mengajak seluruh anggota KORPRI
akan perubahan yang terjadi begitu cepat masih “ saat ini kita berada di dunia  yang berubah
dengan cepat,  revolusi industri  jilid  ke-4 telah mendisrupsi segala jenis kehidupan bukan
hanya cara dalam berkomunikasi tapi juga dalam cara mengelola pemerintahan. seluruh
anggota KORPRI untuk terus menerus bergerak mencari terobosam, terus menerus
melakukan inovasi.pelayanan yang ruwet,berbelit-belit dan yang menyulitkan rakyat, harus
kita pangkas. Dalam amanah nya, Presiden Republik Indonesia mengajak seluruh anggota
KORPRI untuk melakukan reformasi berkelanjutan, birokrasi harus berubah, birokrasi harus
membangun nilai-nilai baru dalam bekerja cepat beradaptasi dengan perubahan. Kecepatan
melayani menjadi kunci reformasi birokrasi.

Balai Besar POM di Jakarta goes to Banyuwangi


untuk Studi Tiru / Benchmarking WBK/WBBM
30 November 2019 13:07 WIB 
Dalam mewujudkan Reformasi Birokrasi dan juga dalam mempersiapkan menuju
pembanguan zona integritas Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih
dan Melayani (WBBM) dilingkungan Balai Besar POM di Jakarta. Pada tanggal 28-30
November 2019, Balai Besar POM di Jakarta melakukan studi Tiru / benchmarking terhadap
zona integritas WBK/WBBM yang telah sukses dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten
Banyuwangi, Jawa Timur. Kunjungan studi Tiru ke Pemerintah Kabupaten Banyuwangi
dipimpin langsung oleh Plt. Kepala Balai Besar POM di Jakarta Ibu Dra. Dewi Prawitasari
Apt., M.Kes.

Sebelum melakukan kunjungan ke Lounge Pemkab Banyuwangi dan Mall Pelayanan Publik,


dalam sambutannya Ibu Plt. Kepala Balai Besar POM di Jakarta, menekankan agar setelah
nantinya dilakukan kunjungan studi tiru ini pelayanan publik yang ada di BBPOM di Jakarta
dapat ditingkatkan lebih baik lagi dan juga agar para generasi milenial dapat memberikan
inovasi dalam hal peningkatan pelayanan publik. Pada acara studi tiru kali ini, Balai Besar
POM di Jakarta mendapat arahan dan pembekalan dari Inspektur II Dra. Zulaimah Apt., M.Si
terkait persiapan BBPOM di Jakarta menuju WBK/WBBM melalui Pelayanan Prima
terutama dalam membangun budaya pelayanan prima di BBPOM di Jakarta.

Setelah mendapatkan pembekalan, acara dilanjutkan dengan melakukan


kunjungan Lounge Pelayanan Publik Pemkab Banyuwangi. Kunjungan diawali dengan
pemaparan oleh Drs. H Sunarto terkait strategi keberhasilan Pemerintah Banyuwangi dalam
Mengimplementasikan Reformasi Birokrasi di Banyuwangi. Dalam kunjungan juga
disampaikan bahwa website pemkab banyuwangi https://www.banyuwangikab.go.id/ dapat
diakses untuk mendapatkan informasi mengenai banyuwangi dan tempat wisata di
Banyuwangi. Pemkab banyuwangi juga menyajikan informasi terkait transparansi budgeting /
anggaran dan proses pengadaan barang dan jasa
melalui http://ems.banyuwangikab.go.id/ sehingga masyarakat bisa mengetahui capaian
pembangunan di Banyuwangi. Acara dilanjutkan dengan mengunjungi Mall Pelayanan
Publik yang terletak di tengah kota Banyuwangi. Mall Pelayanan Publik merupakan satu
Gedung khusus yang digunakan untuk melayani masyarakat dalam persuratan dan perijinan,
seperti Dukcapil, Pengurusan Izin Usaha UMKM, Penerbitan Sertifikasi Tanah, Pengurusan
Ijin Edar, dll.

Kegiatan diakhiri dengan Sharing Knowledge yang dipaparkan oleh Dr Suyanto Waspo


Pondo M.Si atau biasa disapa Pak Yayan selaku Asisten Sosial Ekonomi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi. Pak Yayan memaparkan bagaimana melakukan efisiensi waktu
kerja dan rapat. Disampaikan bahwa rapat bisa dilakukan melalui group chat, dan apabila
dilaksanakan rapat bersama SKPD lain, di dalam ruang rapat yang digunakan biasanya
dipasang Pemecah Sinyal sehingga peserta rapat bisa fokus dalam pembahasan di ruang
rapat, tidak terganggu dengan panggilan telepon seluler. Sharing Knowledge berlangsung
menarik dan diakhiri dengan tanya jawab. Topik yang dibahas antara lain meliputi efisiensi
waktu kerja, percepatan disposisi tugas dari Pimpinan secara langsung, penerapan absensi
pegawai, serta Peningkatan key performance indicator (KPI) Pegawai. Masing-masing
pegawai di Pemkab Banyuwangi mempunyai KPI dan target masing-masing. Pegawai dengan
KPI yang tinggi akan mendapatkan reward, sedangkan pegawai dengan KPI yang rendah
tidak akan mendapatkan reward. Dengan kegiatan Benchmarking ini diharapkan Pegawai di
lingkungan BBPOM di Jakarta dapat meniru pelayanan prima yang telah dilakukan Pemkab
Banyuwang dan dapat menerapkan WBK / WBBM di Tahun 2020.
Fasilitasi Teknologi Tepat Guna Bagi UMKM
yang Hasil Uji Mutu dan Keamanan TMS untuk
Percepatan Perizinan
11 Desember 2019 13:56 WIB

Sebagai lanjutan pendampingan fasilitasi sarana produksi olahan susu di Pondok Ranggon, di
mana telah dilakukan pengambilan sampel terhadap produk yang diproduksi di sarana
tersebut dan hasil uji yang menunjukkan hasil yang kurang baik, maka Balai Besar Pengawas
Obat dan Makanan di Jakarta menginisiasi kegiatan Fasilitilasi Teknologi Tepat Guna Bagi
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah yang Hasil Uji Mutu dan Keamanannya Tidak Memenuhi
Syarat untuk Percepatan Perizinan.

 Kegiatan ini bertujuan untuk mencari akar masalah, penyebab dan memberikan solusi bagi
hasil pengujian yan tidak memenuhi syarat baik untuk syarat mutu dan syarat keamanan
sebagai jaminan produk beredar bagi masyarakat. Paparan dan diskusi dipimpin oleh Kepala
Bidang Pemeriksaan, Rini Asri,S.Si.,Apt dan kegiatan ini dikawal langsung oleh Dinas
Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian sebagai instansi Pembina sarana produksi olahan
susu, para Pembina dan penyuluh di Kecamatan Pondok Ranggon serta dihadiri oleh para
pengolah susu yang berproduksi di sarana sentra di Pondok Ranggon.

 Beberapa hal yang perlu digaris bawahi bersama sebagai tahapan penanganan produk
adalah handling susu sejak saat diperah sampai dengan ditransportasikan ke sarana
pengolahan, wadah milky can dan alat saring yang digunakan, suhu dan waktu saat
pasteurisasi serta kebersihan wadah yang digunakan untuk mengemas produk. Tindak lanjut
berikutnya adalah jika semua risiko telah dikendalikan akan dilakukan uji ulang terhadap
produk yang diproduksi.
Desk CAPA Untuk Percepatan Perizinan
Pelaku Usaha Obat dan Makanan
13 Desember 2019 06:41 WIB

Selaras dengan kebijakan Badan Pengawas Obat dan Makanan yang semakin mempermudah
pelaku usaha dalam rangka percepatan perizinan obat dan makanan, Balai Besar POM di
Jakarta, pada hari Kamis tanggal 12 Desember 2019 menyelenggarakan kegiatan Desk
CAPA bagi sarana produksi maupun distribusi yang telah diaudit sebelumnya, hal ini
bertujuan untuk mempercepat proses penerbitan rekomendasi Pemeriksaan Sarana oleh Balai
(PSB).

Pada kegiatan ini, para pelaku usaha dituntun untuk dapat menyelesaikan temuan audit,
sehingga jika ditemukan kendala saat penyelesaian temuan maka pelaku usaha dapat
menggunakan momen ini sebagai ajang diskusi dan mencari jalan keluar dari masalah yang
ditemui di sarana. Adapun output yang diharapkan adalah makin cepatnya rekomendasi
diterbitkan oleh Balai Besar POM di Jakarta karena temuan yang ada dapat diselesaikan oleh
para pelaku usaha dengan lebih cepat.

Dengan semakin cepat diterbitkannya rekomendasi PSB oleh Balai Besar POM di Jakarta
sebagai salah satu bentuk pelayanan publik, tentunya ini membantu para pelaku usaha untuk
dapat segera mendaftarkan produknya di Badan POM sehingga produk yang dihasilkan dapat
dipasarkan dengan jaminan mutu dan keamanannya.  Inilah bukti komitmen Balai Besar
POM di Jakarta dalam mendukung peredaran obat dan makanan yang aman dan bermutu bagi
masyarakat.
Peringati Hari Bela Negara ke-71 Tahun
2019, Balai Besar POM di Jakarta
19 Desember 2019 13:49 WIB

Kepala Bidang Pengujian Balai Besar POM di Jakarta, Dra. Nurul Hidayah Hadiyati
Apt.,MSi., sebagai Inspektur Upacara Peringatan Hari Bela Negara ke-71 Tahun 2019,
bertempat di Lapangan Upacara Balai Besar POM di Jakarta, Jalan As’Syafiiyah 133
Cilangkap, Jakarta Timur pada hari kamis, 19 Desember 2019. Upacara diikuti oleh para
pejabat dan seluruh pegawai di lingkungan Balai Besar POM di Jakarta.

Inspektur Upacara dalam amanatnya membacakan amanah dari Sekretaris Jenderal Dewan
Ketahanan Nasional, Achmad Djamaludin, dalam Peringatan Ke-71 Hari Bela Negara Tahun
2019, mengatakan salah satu berkah yang telah mengantarkan kemerdekaan tanah air kita
adalah digalinya kembali Pancasila sebagai dasar negara, pandangan hidup bangsa, dan nilai
dasar bela negara. Pancasila adalah visi final bangsa dan negara Indonesia yang menghendaki
pembangunan manusia paripurna.

Inilah landasan prioritas bela negara untuk pembanguan SDM unggul yang diarahkan kepada
perwujudan Manusia Indonesia Paripurna berdasarkan Pancasila. pelaksanaan Rencana Aksi
Nasional Bela Negara di berbagai bidang dan tataran di seluruh Indonesia dengan melibatkan
segenap jajaran Kementerian / Lembaga dan Pemerintah Daerah, serta berbagai elemen
masyarakat sebagai wujud apresiasi atas berbagai keahlian manusia Indonesia.

Aksi Nasional Bela Negara juga melengkapi keahlian SDM kita dengan pengamalan nilai-
nilai bela negara yang meliputi cinta tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara, kesetiaan
dan keyakinan kepada Pancasila sebagai dasar negara, kerelaan berkorban untuk bangsa dan
negara, serta kemampuan awal bela negara dan semangat untuk mewujudkan negara yang
berdaulat adil dan makmur.

Dalam aktualisasinya, bela negara harus disesuaikan dengan kondisi kekinian yang dihadapi
oleh masyarakat secara umum serta dilandasi sinergi semua pemangku kepentingan sehingga
terwujud kekuatan yang besar untuk mencapai tujuan yang besar pula. Dengan demikian, bela
negara bukan hanya menjadi alat untuk menghadapi ancaman yang bersifat potensial maupun
actual, namun  juga menjadi alat pencapaian tujuan nasional bangsa dalam jangka panjang
yang memerlukan kerja keras serta sinergi bersama secara terus menerus.
Tanpa sikap dan perilaku bela negara, maka pengelolaan negeri kita yang besar dan luas
dengan sumber daya alamnya yang melimpah, tak akan mencapai keadilan dan kemakmuran
yang di cita-citakan oleh seluruh pendahulu bangsa. Dengan demikian, bagi yang berbakti
dalam birokrasi pemerintahan, teruslah mereformasi diri serta meningkatkan transparansi dan
akuntabilitas pelayanan public. Yang belajar dan mengajar, teruslah meningkatkan kearifan
dan pengabdian masyarakat berbasis nilai-nilai kebangsaan kita, jadikan bidang profesi
masing-masing sebagai ladang bela negara.

Hari Bela Negara diperingati setiap tanggal 19 Desember untuk memperingati deklarasi
Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) oleh Syafroedin Prawiranegara di Bukit
Tinggi, Sumatera Barat pada 19 Desember 1948. Dalam peringatan tersebut, Inspektur
Upacara menyampaikan amanah dari Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional,
Achmad Djamaludin bahwa bela negara kini tak hanya dilakukan oleh militer, tapi menuntut
peran seluruh komponen bangsa demi kelangsungan dan ketahanan NKRI.

 
Peringatan Hari Ibu Ke – 91 , Bersinergi Bersama
Membangun Bangsa
23 Desember 2019 14:49 WIB

Setiap Tanggal 22 Desember diperingati sebagai Peringatan Hari Ibu, dimana dalam sejarahnya dalam
mendukung pergerakan pemuda pada masa itu dalam perjuangan kemerdekaan, atas prakarsa para
perempuan pejuang kemerdekaan dilaksanakan kongres Perempuan Indonesia dimana menghasilkan
keputusan dibentuknya satu organisasi federasi yang mandiri dengan nama Perikatan Perkoempoelan
Perempoean Indonesia (PPPI) dan pada tahun 1938 Kongres Perempuan Indonesia III di Bandung
menetapkan bahwa tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu. Selanjutnya, dikukuhkan oleh Pemerintah
dengan Keputusan Presiden Nomor 316 Tahun 1959 tentang Hari-hari Nasional yang Bukan Hari
Libur. Pada hari Senin 23 Desember 2019 Balai Besar POM di Jakarta melaksanakan upacara
Peringatan Hari Ibu ke-91. Bertindak Sebagai Pembina Upacara dalam peringatan hari ibu ini yaitu
Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Yayan Cahyani S.Si.,Apt dimana Upacara Bendera diikuti
oleh seluruh pegawai Balai Besar POM di Jakarta.

Bertempat dilapangan utama Balai Besar POM di Jakarta pada Upacara Peringatan Hari Ibu tahun ini
dibacakan juga Sambutan dari Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti
Ayu Bintang Darmawati yang disampaikan oleh Ibu Yayan Cahyani S.Si.,Apt selaku pembina
Upacara. Dimana sesuai dengan tema PHI Tahun 2019 ini Perempuan Berdaya, Indonesia Maju yang
dibangun dengan melihat situasi dan kondisi bangsa Indonesia yang masih mengalami kekerasan,
perlakukan diskriminatif, dan lain-lain, diharapkan menjadi momen penting untuk mendorong semua
pemangku kepentingan guna memberikan perhatian, pengakuan akan pentingnya eksistensi
perempuan dalam berbagai sektor pembangunan. Dan pada akhirnya memberikan keyakinan yang
besar bahwa perempuan akan mampu meningkatkan kualitas hidupnya serta mengembangkan segala
potensi dan kemampuan sebagai motor penggerak dan sekaligus agen perubahan (agent of change).

Sehingga dengan Peringatan Hari Ibu dapat memberikan dorongan dan motifasi kepada kaum
Perempuan / Wanita Indonesia untuk dapat terus berkarya, berdikari, Percaya Diri, serta selalu
membawa pembeharuan dan bersikap kreatif serta inovatif dalam menunjukan kualitas dan
kapabilitasnya, sehingga dapat bersinergi bersama dengan kaum Pria / Laki – Laki dalam membangun
Bangsa dan Negara menuju Indonesia Emas Tahun 2045
Audit Internal Laboratorium Balai Besar POM di
Jakarta dalam Rangka Pemenuhan Standar Mutu
Laboratorium Berbasis ISO/IEC 17025:2017
23 Desember 2019 16:47 WIB

Senin, 23 Desember 2019 ― Untuk terus meningkatkan mutu (quality) manajemen


organisasi di laboratoratorium, Balai Besar POM di Jakarta mengadakan audit internal bidang
pengujian pada tanggal 17-20 Desember 2019. Audit internal dilakukan dalam rangka
pemenuhan standar mutu berbasis ISO 17025:2017. Tujuan dari diadakannya audit internal
ini adalah mengukur kesesuaian dan konsistensi penerapan sistem manajemen mutu berbasis
ISO/IEC 17025 di laboratorium Balai Besar POM di Jakarta. Adapun seksi pengujian yang
diaudit antara lain Teranoko (meliputi Obat dan NAPZA, Kosmetik dan Obat Tradisional),
Pangan dan Bahan Berbahaya serta Mikrobiologi. Selain itu, juga dilakukan audit internal
terkait administrasi dan jaminan mutu laboratorium.

Audit internal dibuka secara resmi oleh ibu Dra. Nurul Hidayah Hadiyati, M.Si, Apt selaku
Kepala Bidang Pengujian Balai Besar POM di Jakarta. Bagian yang diaudit adalah Standar
Mutu Manajemen Laboratorium yang meliputi aspek-aspek teknis dan manajemen
laboratorium, seperti kelengkapan dokumen, pemantauan dan pencatatan data pengujian,
rekaman pengujian dan lain sebagainya.

Audit internal diakhiri dengan pembacaan temuan ketidaksesuaian oleh tim auditor yang
ditugaskan serta diskusi terkait tindakan perbaikan yang harus dilakukan. Dengan adanya
audit internal ini, diharapkan ketidaksesuaian yang ada dapat diidentifikasi dan tindakan
perbaikan dilakukan untuk mencegah terulangnya kembali ketidaksesuaian yang sama
sehingga dapat berefek pada sistem mutu di laboratorium. Disamping itu, audit internal juga
diharapkan dapat menjadi peluang untuk melakukan perbaikan secara berkesinambungan
(continuous improvement) sesuai dengan standar ISO/IEC 17025:2017.
Pengembangan Karakter SDM melalui
ESQ Pegawai Balai Besar POM di Jakarta
30 Desember 2019 19:00 WIB

Balai Besar POM di Jakarta melaksanakan pelatihan Sumber Daya Manusia dengan thema
“Training Meaning of Work” yang bertujuan membentuk karakter melalui ESQ (Emotional
Spiritual Quotient) penggabungan 3 potensi manusia yaitu Kecerdasan
Intelektual, Emosional, dan Spiritual dengan narasumber Trie Setiatmoko dan Muhammad
Syaifullah dari ESQ Leadership Center atau sering disingkat sebagai ESQ LC. dengan
menyatukan ketiga potensi tersebut dan didayagunakan secara optimum untuk membangun
sumber daya manusia dalam meningkatkan motivasi kinerja.

“Training Meaning of Work” melalui ESQ dilaksanakan di Aula Lantai 2 Kantor Balai Besar
POM di Jakarta, Jalan As’Syafiiyah 133 Cilangkap, Jakarta Timur pada hari Senin, 30
Desember 2019. Pelatihan ESQ tersebut dibuka oleh Drs. Ketut Kusminarno, Apt, MM
selaku Kepala Bagian Tata Usaha yang berpesan kepada Pegawai ASN dan Non ASN Balai
Besar POM di Jakarta sebagai peserta “Training Meaning of Work” untuk dapat mengikuti
dengan sungguh sungguh pelatihan ESQ tersebut mulai dari pembekalan materi yang
diberikan Narasumber dari ESQ Leadership Center serta sampai dengan simulasi teknis
penerapannya.

Melalui kegiatan “Training Meaning of Work” melalui ESQ bagi semua Pegawai Balai Besar
POM di Jakarta (ASN dan Non ASN) ini kiranya diharapkan para pegawai memiliki
kecerdasan emosional dan spiritual disamping kecerdasan intelektual dan dapat membangun
ketiga kecerdasan tersebut sehingga meningkatkan motivasi kinerja dan pegawai menjadi
manusia yang bermanfaat bagi masyarakat, bangsa dan negara, yang tidak kehilangan makna
hidup serta jati dirinya.

Anda mungkin juga menyukai