Anda di halaman 1dari 3

Soal

Pada tahun 2019, ABC Corp Subjek Pajak Indonesia mengalami penurunan drastis
atas laba mereka. Tahun 2019 ini perusahaan hanya memperoleh laba komersial
sebesar Rp. 10M. Didalamnya termasuk Penghasilan deviden dari dalam negeri 400
juta (pemilikan 5%). Penghasilan Sewa bangunan milik perusahaan 300 juta dan
Penghasilan dari Royalti 200 juta. Tarif pajak badan di negara Indonesia adalah
25%. Pada tahun tersebut perusahaan juga mempunyai beberapa penghasilan dari luar
negeri, diantaranya:
 Dari Singapura, berupa penghasilan sewa beberapa unit perkantoran sebesar Rp.
1,000.000.000. misalkan dikenakan pajak di Singapura sebesar 200.000.000.
Menurut P3B seharusnya misalnya sebesar Rp. 200.000.000
 Laba cabang Singapore Rp. 4.000.000.000. Pajak yang dibayar di Singapore atas
laba misalkan 680.000.000,
 Rugi cabang brunei 2M
 Menerima Deviden atas saham yang dimiliki di sebuah perusahaan di Malaysia
yang tidak diperdagangkan di bursa efek sebesar Rp. 300.000.000 yang berasal
dari laba tahun 2018 dan ditetapkan oleh menteri keuangan sebagai penghasilan
yang diperoleh tahun 2019. Misalnya dipotong pajak di malaysia Rp. 60.000.000
Hitunglah:
1. Total beban pajak secara keseluruhan ABC Corp
2. Tarif pajak efektif yang ditanggung ABC Corp

JAWAB

Penghasilan DN yang akan digabung adalah Laba Fiskal


Laba Komersial 10 M
Koreksi :
(-) Sewa bangunan (300 juta)
Laba Fiskal 9.7M
Tidak ada penghasilan lain lagi di dalam negeri. JAdi Penghasilan DN tahun 2019 = 9,7M

Catatan :

Dividen (kepemilikan 5%) dan Royalti TIDAK DIKOREKSI karena Dividend an Royalti adalah objek PPh
pasal 23 dan sifatnya TIDAK FINAL, jadi memang boleh digabung.

Makna tersiratnya: Atas penghasilan Dividen, royalti ini Pasti sudah dipotong PPh. Oleh pemberi
penghasilan . Sedangkan penghsilan sewa tidak disebutkan siapa yang menyewa jadi di anggap adlah
wajib pajak yang boleh memotong PPh 4 ayat 2

Berarti kredit pajak Dalam negeri ;


a. Dari dividen = PPh 23 = 15% x 400 juta = 60 juta TF
b. Dari Royalti = PPh 23 = 15% x 200 juta= 30 juta TF
c. Dari sewa bangunan = PPh 4 ayat 2 = 10% x 300 juta = 30 juta FINAL (tidak boleh jadi kredit pajak)
d. PPh lain seperti PPh 22, dan PPh 25 cicilan tidak diketahui jadi diasumsikan perusahaan tidak membayar
cicilan PPh 25 tahun tersebut.
.JAdi Total kredit pajak DN = 60 juta + 30 Juta = 90 juta

Penghasilan Luar Negeri :

Menurut PMK 192/PMK.03/2018 Rugi dari Luar Negeri tidak boleh digabung pada saat menghitung
penghasilan global:

Penghasilan Singapore 1 1M

Penghasilan Singaopre 2 4M

Penghasilan Malaysia 300 juta+

Penghasilan LN 5,3 M

Penghasilan Global = Phsl DN + Phsl LN

Penghasilan Global = 9,7 M + 5,3 M =15 M

PPh terhutang Global = 25% x 15 M =3,75 M

Kredit pajak :

Kredit pajak DN =( 90 juta)

Kredit Pajak LN -Full credit = (940juta)$$$$$

PPh yang akan dibayar di DN =2.720.000.000


Jadi Total Pajak yang dibayar ABC Corp : 2.720.000.000 + 90.000.000 + 940.000.000

= 3.750.000.000

Tariff pajak efektif = 3.750.000.000 : 15 M x 100% = 25%

Keterangan $$$$

Kredit Pajak Penuh :

Semua yang dibayar di luar negeri akan jadi pengurang (kredit ) di DN

Anda mungkin juga menyukai