NIM : 1905026011
Kelas : EI.A2
JAWABAN :
1. politik ekonomi Islam adalah pengaturan, kebijakan atau strategi ekonomi berdasarkan hukum Islam
(syariah) yang digunakan untuk memecahkan mekanisme pengaturan urusan manusia. Pertama kali,
Islam memandang tiap orang sebagai manusia yang harus dipenuhi semua kebutuhan primer (basic
needs)-nya dengan pemenuhan secara menyeluruh. Baru, berikutnya, Islam memandangnya dengan
kapasitas pribadinya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan skunder dan tersiernya sesuai dengan
kadar kemampuannya. Kemudian pada saat yang sama, Islam memandangnya sebagai orang yang
terikat dengan sesamanya dalam interaksi tertentu, yang dilaksanakan dengan mekanisme tertentu,
sesuai dengan (life style) tertentu. Oleh karena itu, politik ekonomi Islam bukan hanya bertujuan untuk
meningkatkan taraf kehidupan dalam sebuah negara semata, tanpa memperhatikan terjamin-tidaknya
tiap orang untuk menikmati kehidupan tersebut. Politik ekonomi Islam juga bukan hanya bertujuan
untuk mengupayakan kemakmuran manusia dengan membiarkan mereka sebebas-bebasnya untuk
memperoleh kemakmuran tersebut dengan cara apapun, tanpa memperhatikan terjamin-tidaknya hak
hidup tiap orang. Akan tetapi, politik ekonomi Islam adalah semata-mata merupakan pemecahan
masalah utama yang dihadapi tiap orang, sebagai manusia yang hidup sesuai dengan interaksi-interaksi
tertentu serta memungkinkan orang yang bersangkutan untuk meningkatkan taraf hidupnya, dan
mengupayakan kemakmuran dirinya di dalamlife style tertentu. Dengan demikian, politik ekonomi Islam
tentu berbeda dengan politik ekonomi yang lain. 1
Sebagai umat islam kita dapat mengetahui hukum-hukum syariah dalam bidang ekonomi.
Dengan adanya hukum syariah kita dapat mengambil kebijakan politik ekonomi sesuai syariah
islam.
Praktik ekonomi berdasarkan syariat islam mengandung nilai ibadah, karena telah mengamalkan
syariat Allah.
Mengamalkan ekonomi syariah melalui lembaga keuangan syariah, berarti mendukung kemajuan
lembaga ekonomi umat Islam.
1
Unknown, Politik Ekonomi Islam, http://pkuulilalbab-uika.blogspot.com/2013/03/politik-ekonomi-islam.html#
diakses tanggal 5 April 2020, pukul 07.00
2. A. Bank syariah mulai mendapatkan pengakuan dari para bankir, regulator dan publik setelah sukses
menunjukkan kinerja positif dan daya tahan kuat terhadap krisis keuangan yang melanda negara-negara
Asia tahun 2007. Namun sayangnya, meskipun memiliki kinerja yang sangat baik, UU Perbankan No.
7/1992 yang ada pada saat itu sangat tidak cukup untuk mendukung perkembangan bank syariah di
tanah air. Salah satu kelemahan dari UU Perbankan tersebut adalah keberadaan bank syariah hanya
diakui sebagai bank bagi hasil, tidak sebagai bank syariah. Sebagai bentuk respon atas kelemahan ini,
pada tahun 1998 dikeluarkan UU No. 10/1998 sebagai amandemen dari UU Perbankan No. 7/1992
sebelumnya untuk memperkuat legalitas pengembangan sistem perbankan syariah di Indonesia. Dalam
UU yang baru tersebut, term bank syariah secara jelas disebutkan, yaitu berbunyi bahwa bank umum di
Indonesia bisa beroperasi secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah. industri perbankan
syariah mengalami pertumbuhan yang cepat di tanah air. Hal lain yang juga sangat berkontribusi
terhadap pertumbuhan industri perbankan syariah di Indonesia adalah ketika Bank Indonesia
melaunching “Cetak Biru Pengembangan Perbankan Syariah Indonesia” tahun 2002. Dalam cetak biru
tersebut dijelaskan visi dan misi dan inisiatif strategi pengembangan perbankan syariah yang
mengelaborasi nilai-nilai dasar ekonomi syariah yang perlu dijiwai dalam pengembangan perbankan
syariah baik dari perspektif mikro maupun makro. Salah satu target yang tertuan dalam cetak biru itu
adalah industri perbankan syariah Indonesia menargetkan mencapai 5% pangsa pasar dari total
perbankan nasional pada tahun 2010. Cetak biru ini memiliki peran yang penting sebagai pedoman bagi
Bank Indonesia dalam mengembangkan perbankan syariah. Cetak biru ini juga menjadi referensi bagi
perbankan syariah dan lembaga keuangan lainnya. Selanjutnya, untuk memperkuat basis legal
pengembangan bank syariah di Indonesia, pemerintah bersama DPR RI mensahkanUU Bank Syariah No.
21/2008.2
B. mengapa perbankan syariah muncul namanya bukan bank islam, menurut saya syariah yaitu hukum
yang mengatur seluruh kehidupan umat Islam, baik dunia maupun akhirat. jadi nama syariah sendiri
sudah mencakup hukum islam untuk umat muslim supaya terhindar dari riba.
Pemerintah menanggung pph 21 atau pajak penghasilan pekerja pada sektor industry
pengolahan dengan penghasilan maksimal 200 juta dalam 1 tahun
Pemerintah juga membebaskan pph impor untuk 19 sektor tertentu. Untuk memudahkan impor
tujuan Ekspor(KITE) dan wajib pajak KITE industry keicil menengah
Pemerintah juga mengurangi pph 25 dengan 30 persen untuk sector tertentu KITE dan wajib
pajak KITE industri kecil menengah.
Presiden juga menyampaikan stimulus dalam bentuk non fiskal. Hal ini guna menjamin
ketersediaan barang yang dibutuhkan. 3
2
Ali Rama, ANALISIS DESKRIPTIF PERKEMBANGAN PERBANKAN SYARIAH DI ASIA TENGGARA, Jakarta, The Journal
of Tauhidinomics Vol. 1 No. 2 (2015): 105-123,
http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/tauhidinomics/article/view/8430 diakses tanggal 5 april 2020, pukul 09.18
3
Andya Dhyaksa, 11 Poin Penting Kebijakan Ekonomi Jokowi Menghadapi Wabah Corona,
https://ekonomi.bisnis.com/read/20200401/9/1220676/11-poin-penting-kebijakan-ekonomi-jokowi-
4
Cegah Covid 19 BNI Syariah Lakukan Sejumlah Antisipasi, https://www.wartaekonomi.co.id/read277236/cegah-
covid-19-bni-syariah-lakukan-sejumlah-antisipasi, diakses tanggal 5 April 2020, pukul 10.32