Nim : 204105010037 Kelas : Perbankan Syariah 2 Matkul : Ekonomi Moneter
Tranmisi Kebijakan Moneter Syariah Dalam Dunia Perbankan
Dalam sejarah Islam, kebijakan moneter tersirat secara jelas dalam kehidupan Rasulullah saw dan para sahabat Khulafau ar-Rosyidin. Seperti halnya khalifah Umar yang telah mengatur sektor moneter dengan berbagai peraturan diantaranya ialah: a. Melarang segala bentuk tindakan yang berdampak pada bertambahnya gejolak dalam daya beli dan ketidakstabilan nilai uang. b. Melarang pemalsuan uang. c. Melakukan perlindungan pada inflasi dengan cara memberikan himbauan kepada masyarakat untuk melakukan investasi modalnya pada sektor riil, hidup sederhana dan tidak bergaya hidup berlebih-lebihan. d. Mencetak dirham yang sesuai dengan ketentuan Islam, yaitu sebesar enam daniq. Kebijakan moneter pada masa itu sama sekali tidak terkait dengan permasalahan bunga ribawi. Namun gambaran pengelolaan kehidupan berekonomi yang baik dalam sekala makro dapat digambarkan dari sistem perekonomian berbasis tijarah atau perdagangan pada sektor riil. Maka jelas, bahwa Rasulullah telah memberikan gambaran jelas tentang sebuah kebijakan moneter yang menekankan pada pertumbuhan dan keseimbangan sektor riil perekonomian adalah keniscayaan yang tidak bisa dibantah lagi. Kebijakan moneter syariah berperan sebagai penyokong sektor riil. Untuk mencapai tujuan tersebut, uang dan lembaga perbankan adalah dua bagian terpenting yang harus digunakan untuk mencapai tujuan pencapaian kebijakan moneter syariah. Mekanisme kebijakan moneter syariah yang mampu meredam dan mengendalikan inflasi secara langsung dan tidak langsung antara lain; a. Menggunakan Dinar dan Dirham atau gold standard. b. Menghilangkan bunga dan transaksi ribawi. c. Kegiatan Perbankan. Dari penjelasan sejarah di atas, dapat diketahui secara jelas bahwa kebijakan moneter syariah yang memiliki kesamaan tujuan dengan kebijakan moneter konvensional atau modern saat ini memiliki perbedaan mendasar yang kuat sehingga beberapa instrumennya tentu berbeda dengan kebijakan moneter pada umumnya. , Indonesia termasuk negara yang telah menjalankan instrumen kebijakan moneter syariah bersama dengan beberapa negara-negara lainnya. Namun bila dilihat dari progresnya Indonesia termasuk mengalami perlambatan dibandingkan negara tetangga. Karena Indonesia masih berkutat dengan ara-cara kapitalis dalam menyelesaikan kebijakan-kebijakan ekonomi. Bahkan sebagian masyarakat muslim sendiri masih meragukan terhadap metode syariah. sehingga benar-benar memperpanjang kondisi dan memperparah keadaan ekonomi saat ini. Bank adalah badan usaha yang kekayaannya terutama dalam bentuk aset keuangan (fnancial assets) serta bermotfan keuntungan dan juga sosial, jadi bukan hanya keuntungan saja. Bank sebagai lembaga keuangan memiliki fungsi sebagai lembaga intermediasi antara pihak yang memiliki kelebihan likuiditas baik itu dunia usaha, pemerintah, dan rumah tangga dengan pihak yang mengalami kekurangan likuiditas yaitu dunia usaha, pemerintah, dan rumah tangga. Peran sebagai intermediasi inilah yang membuat bank sangat berperan dalam mendukung segala kegiatan ekonomi suatu negara dalam pencapaiannya. Perbankan merupakan salah satu industri keuangan yang menjadi bagian dari sistem keuangan di samping pasar modal, dana pensiun, asuransi, dan lainnya. Saat ini perbankan Indonesia masih memiliki pengaruh yang paling besar dalam mendukung stabilitas sistem keuangan. Hal ini terjadi karena mayoritas masyarakat dan perusahaan non keuangan masih menginvestasikan kelebihan dananya pada instrumen keuangan dari bank sepert tabungan, deposito, dan giro meskipun saat ini sudah tersedia alternatf investasi keuangan sepert saham di pasar modal, asuransi, dana pensiun, obligasi dan lain-lain. Demikian pula sebaliknya masyarakat atau perusahaan yang membutuhkan dana masih mengandalkan kredit dari bank sebagai sumber dana meskipun sudah ada alternatf pencairan dana sepert menerbitkan saham, obligasi di pasar modal dan lain-lain. Hal ini menjadi dasar bahwa perbankan masih merupakan anchor dalam sistem keuangan di Indonesia. Guncangan pada perbankan dapat berakibat pada gagal proses penghimpunan dana dan penyaluran dana pada sistem keuangan kita.
Ekonomi makro menjadi sederhana, berinvestasi dengan menafsirkan pasar keuangan: Cara membaca dan memahami pasar keuangan agar dapat berinvestasi secara sadar berkat data yang disediakan oleh ekonomi makro