Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

Mata Kuliah Ekonometrika Dasar


Heteroskedastisitas

Dosen Pengampu :
Khubbi Abdillah, SE, M,SE.

Disusun Oleh :
Mega Asriyanti Putri Angelina G91219083
Muhammad Lutfi Fauzi G91219090
Rifda Nabila Suria G91219094

PROGRAM STUDI ILMU EKONOMI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
2021
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan karunia berupa kesehatan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Heteroskedastisitas” yang dibuat untuk
memenuhi tugas pada mata kuliah Ekonometrika Dasar dengan baik. Shalawat serta salam tak
lupa kami haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah menuntun kita dari
zaman jahiliyah menuju zaman penerangan yang ilmiah ini. Dalam penyusunan makalah ini,
kami menjadikan sumber bacaan dan akses internet sebagai dasar acuan dalam memperoleh
pengetahuan dan isu bahasan yang ada didalamnya.
Kami mengucapkan terimakasih untuk semua pihak yang telah membantu proses
tersusunnya makalah ini sehingga dapat dengan baik terselesaikan. Walaupun kami telah
berusaha menyusun makalah ini sebaik mungkin, tetapi kami sadari bahwa masih selalu ada
kesalahan dan kekurangan baik dari segi penulisan, tanda baca, hingga susunannya. Oleh karena
itu, kami sebagai penulis sangat berharap saran beserta kritik yang bersifat membangun dan
memperbaiki untuk terciptannya makalah yang lebih baik lagi untuk masa mendatang. Demikian
yang dapat kami sampaikan, besar harapan kami makalah yang kami buat dapat bermanfaat dan
menambah pengetahuan bagi para pembaca khususnya pada diri kami sendiri.

Sidoarjo, 08 April 2021

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Banyak analisis statistika yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua atau
lebih peubah. Salah satu metode untuk menentukan hubungan sebab-akibat antara peubah-
peubah itu adalah analisis regresi. Dalam analisis regresi, variabel "penyebab" disebut dengan
bermacam-macam istilah, seperti variabel penjelas, variabel eksplanatorik, variabel independen,
atau secara bebas, variabel X (karena seringkali digambarkan dalam grafik sebagai absis, atau
sumbu X). Variabel terkena akibat dikenal sebagai variabel yang dipengaruhi, variabel dependen,
variabel terikat, atau variabel Y.
Salah satu asumsi penting dalam analisa regresi adalah variasi gangguan acak (µ) pada
setiap variabel bebas adalah homoskedastisitas, yaitu kondisi dimana varians dari data adalah
sama pada seluruh pengamatan. Asumsi ini dapat ditulis sebagai berikut:
E (µi2) = δ2 , i = 1, 2, ………n
Ketidaksamaan inilah yang disebut sebagai heteroskedastisitas. Dengan berlandaskan pada latar
belakang tersebut maka pemakalah akan membahas lebih detail tentang heteroskedastisitas.

RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud heteroskedastisitas?
2. Bagaimana uji pada kasus heteroskedastisitas?
3. Bagaimana contoh masalah heteroskedastisitas?

TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk mengetahui heteroskedastisitas?
2. Untuk mengetahui bagaimana uji pada kasus heteroskedastisitas?
3. Untuk mengetahui bagaimana contoh masalah heteroskedastisitas?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas adalah apabila kesalahan atau residual yang diamati tidak
memiliki varian yang konstan. Residual adalah faktor-faktor lain yang terlibat akan tetapi
tidak termuat dalam model. Pada analisis regresi, heteroskedastisitas berarti situasi
dimana keragaman variabel independen bervariasi pada data yang kita miliki. Jika
keragaman residual/error tidak bersifat konstan, data dapat dikatakan bersifat
heteroskedastisitas. Karena pada metode regresi ordinary least-squares (OLS)
mengasumsikan keragaman error yang konstan, heteroskedastisitas menyebabkan
estimasi OLS menjadi tidak efisien.
Beberapa asumsi dalam model regresi yang terkait dengan heteroskedastisitas
antara lain adalah residual (e) memiliki nilai rata-rata nol, keragaman yang konstan, dan
residual pada model tidak saling berhubungan, sehingga estimator tidak dapat diandalkan.
Faktor-faktor penyebab heteroskedastisitas adalah sebagai berikut:
1. Error Learning Model
Sebagaimana adanya proses perbaikan yang dilakukan unit-unit ekonomi, maka perilaku
kesalahan menjadi lebih kecil dengan bertambahnya waktu. Dalam hal ini diharapkan δ2
menurun.

2. Perbaikan Dalam Pengumpulan Data


Dengan meningkatnya mutu tekhnik pengumpulan data, maka δ2 diharapkan menurun.
Jadi sebuah bank yang mempunyai peralatan pemrosesan data yang canggih cenderung
melakukan kesalahan yang lebih sedikit pada laporan bulanan atau kuartalan
dibandingkan bank tanpa fasilitas tersebut.

3. Kesalahan spesifikasi model


Salah satu asumsi dalam analisis regresi adalah model dispesifikasi secara benar. Jika
satu variabel yang semestinya harus dimasukkan, tetapi karena suatu hal variabel tersebut
tidak dimasukkan, hal itu akan menyebabkan residual dari regresi akan memberikan hasil
yang berbeda dengan benar dan varians dari kesalahan tidak konstan.
Analogi sederhana pada kejadian heteroskedastisitas dapat kita lihat pada model
hubungan antara harga dengan permintaan (demand). Berdasarkan hipotesis jika harga
meningkat, maka demand akan turun, demikian juga sebaliknya. Pada kejadian adanya indikasi
masalah heteroskedastisitas adalah jika harga meningkat maka demand akan konstan.
Dampak yang akan ditimbulkan adalah asumsi yang terjadi masih tetap tidak berbias,
tetapi tidak lagi efisien. Ada beberapa metode pengujian yang bisa digunakan diantaranya yaitu
uji Park, uji Glesjer, melihat pola grafik regresi, dan uji koefisien korelasi Spearman.

Anda mungkin juga menyukai