KEPANITERAAN KLINIK
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
NIM : 2017-84-016
Fakultas : Kedokteran
Dengan ini menyatakan bahwa portofolio yang saya susun adalah benar-benar
hasil karya sendiri dan bukan menyalin dari sumber lain. Apabila dikemudian hari
pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademis yang
berlaku.
Pembuat pernyataan
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena atas
kasih dan karunia-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan portofolio Ilmu
Kesehatan Masyarakat dengan baik.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN
iii
Lampiran 1-5 Foto kegiatan selama ………………………. 19
Kepaniteraan Klinik Ilmu
Kesehatan Masyarakat
Lampiran 6 Dokumentasi kegiatan selama ………………………. 24
kepaniteraan klinik berupa
poster dan presentasi
penyuluhan
iv
PENDAHULUAN
Dalam kurun waktu tahun 1990 hingga tahun 2015, Indonesia memiliki
terutama pada penyakit tidak menular yang mengalami kenaikan hingga 12% tiap
dekade, meskipun terjadi penurunan 1% pada tahun 2015. Hal ini perlu mendapat
pembangunan nasional.
Sistem Kesehatan Nasional (SKN) tahun 2012, yang memiliki visi dan misi
tingginya.
salah satu Provinsi dengan daerah kepulauan yang ada di Indonesia yang terdiri
atas 9 kabupaten dan 2 kota serta 1.340 pulau, dimana 3 kabupaten diantaranya
tergolong DTPK.
1
Kebijakan pembangunan kesehatan tahun 2015-2019 difokuskan pada
pelayanan kesehatan dasar dan rujukan yang didukung dengan penguatan sistem
terutama di DTPK.
primer, yaitu pelayanan kesehatan yang lebih menitikberatkan pada promosi dan
2
PENCAPAIAN KOMPETENSI KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
A. TARGET PENCAPAIAN
LEARNING FREKUENSI/
AKTIVITAS YANG MEMBANTU
NO. OUTCOMES DURASI
MENCAPAI LO
(KOMPETENSI) KEGIATAN
1. a. Memetakan masalah - Mengambil data suatu masalah Tercapai
kesehatan pada kesehatan/penyakit di suatu Desa.
masyarakat (rapid - Melakukan pemetaan sampel di Desa
survey) tersebut serta menentukan jumlah
sampel yang akan diteliti.
- Melakukan pengumpulan data dan
rapid survey dengan cara anamnesis
dan pemeriksaan tekanan darah secara
door to door.
- Membuat laporan hasil rapid survey.
- Menganalisis keberhasilan suatu
program berdasarkan rapid survey yang
telah dilakukan.
b. Menganalisis masalah - Melakukan penyuluhan kepada
kesehatan masyarakat serta pemeriksaan yang Tercapai
masih dapat dilakukan sebagai tindakan
preventif.
c. Merencanakan - Memotivasi masyarakat untuk datang
pemecahan terhadap
ke puskesmas dalam rangka Tercapai
masalah kesehatan
meningkatkan kesehatan masyarakat.
(promotif dan
preventif)
d. Merencanakan
- Menganalisa pengetahuan masyarakat
pemecahan masalah
lewat pertanyaan yang diberikan
kesehatan bersama
setelah penyuluhan. Tercapai
masyarakat
e. Evaluasi keberhasilan
- Melihat dan mensinkronisasikan
pemecahan masalah
laporan dengan laporan puskesmas.
kesehatan
Tercapai
3
2. a. Penyuluhan - Melakukan penyuluhan tentang PHBS Selama 1 hari
pada kegiatan “Bakudapa Anak” di SD
Inpres Waihatu
- Melakukan penyuluhan tentang Selama 1 hari
Kesehatan Reproduksi kepada remaja
masjid (REMAS) di Mesjid Al-ikhlas
Desa Kamal, Gereja Nuruwe, dan
Gereja Waihatu
- Melakukan penyuluhan tentang Selama 1 hari
Antenatal Care di Posyandu Diaspora
Kamal
- Melakukan penyuluhan tentang Selama 1 hari
4
3. a. Aplikasi keterampilan - Melakukan anamnesis, pemeriksaan Setiap hari selama di
klinis (diagnostik fisik, dan terapi pada pasien yang Puskesmas
fisik, laboratorium, datang di Puskesmas dibawah
terapi) bimbingan dokter Puskesmas.
- Ikut serta membantu petugas dalam Belum tercapai
melakukan pemeriksaan laboratorium
pada pasien.
5
4. a. Praktik dokter - Mengikuti kegiatan praktek dokter Selama 1 hari
keluarga/BPJS keluarga/BPJS di Klinik Mulia.
- Ikut serta dalam pemeriksaan pasien Selama 1 hari
yang menjadi anggota dokter
keluarga/BPJS di Klinik Mulia.
b. Home visited dan - Ikut serta dalam kunjungan ke rumah Belum tercapai
home care oleh dokter keluarga ke rumah pasien
yang termasuk dalam anggota dokter
keluarga/BPJS.
5. a. Evaluasi berbasis - Menggunakan analisa SWOT dalam Tercapai
SWOT mengevaluasi hasil rapid survey
6
1. Manajemen Masalah Kesehatan
Rapid survey adalah salah satu bentuk survei alternatif yang banyak
jawaban segera namun tetap memiliki validitas yang tinggi. Rapid survey
waktu yang relatif pendek. Dalam melaksanakan suatu survei cepat maka
kepanitraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat pada Remaja di desa Kamal dan
Nuruwe selama kurang lebih tiga hari. Kami melakukan penelitian mengenai
dibagikan untuk diisi pada waktu sebelum dan sesuah diberikan materi tentang
7
2. Pelayanan Kesehatan Promotif dan Preventif
a. Penyuluhan
hidup sehat dengan cara mempengaruhi perilaku masyarakat baik secara individu
PHBS dan kesehatan reproduksi pada ibadah SMTPI desa Kamal, tentang HIV-
AIDS pada ibadah angkatan muda desa Kamal, serta penyuluhan mengenai
dan Posyandu Karang Panjang Ambon yang bertujuan agar masyarakat dapat
Berencana (KB) dan kesehatan antara lain : gizi, imunisasi, Kesehatan Ibu dan
Anak (KIA) dan penanggulangan diare. Definisi lain Posyandu adalah salah satu
kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi.
8
Kegiatan utama posyandu meliputi; 1) Kesehatan ibu dan anak (KIA)
dan pengobatan. Sasaran posyandu adalah seluruh masyarakat terutama bayi baru
lahir, bayi, balita, ibu hamil, menyusui dan nifas, pasangan usia subur, remaja dan
lanjut usia. Pada kompetensi ini kami ikut serta dalam penimbangan bayi maupun
kesehatan suatu sekolah, dengan pedoman yang disebut Trias UKS, yaitu
kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik serta menciptakan
yang harmonis dan optimal. Pada kompetensi ini belum tercapai karena
d. KIA/KB
9
Upaya kesehatan Ibu dan Anak adalah upaya di bidang kesehatan yang
menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, bersalin, menyusui, bayi dan
anak balita serta anak prasekolah. Keluarga Berencana (KB) merupakan salah
satu usaha untuk merencanakan jumlah anak serta jarak kehamilan menggunakan
alat kontrasepsi. Pada kompetensi ini, kami juga turut serta dalam pelaksanaan
pada bayi dan BALITA, serta turut serta dalam pemeriksaan ANC dan pemberian
anamnesis, pemeriksaan fisik dan pengobatan kepada setiap pasien yang datang
sistematik untuk menghasilkan luaran puskesmas yang efektif dan efisien. Sistem
10
pengawasan, pengendalian dan penilaian (P3) yang diselenggarakan melalui
Puskesmas.
Pada kompetensi ini, kami hanya diberikan materi dan bimbingan mengenai
mini, serta penilaian hasil kegiatan yang dilaksanakan setiap bulan di puskesmas.
Kami turut serta dalam kegiatan yang diprogramkan puskesmas yang terdiri dari
konsul telemedicine)
memerlukan perawatan di fasilitas yang lebih memadai seperti Rumah Sakit dan
pengobatan dan pertukaran data medis. Pada kompetensi ini, kami diberikan
kesempatan untuk merujuk dari pusat layanan primer ke fasilitas yang lebih
memadai.
11
4. Usaha Kesehatan Perorangan
primer, dokter spesialis sebagai penyaring tingkat sekunder dan Rumah Sakit
Kesehatan) merupakan Badan Usaha Milik Negara yang ditugaskan khusus oleh
seluruh rakyat Indonesia. Setiap peserta BPJS akan ditarik iuran yang besarnya
sebagai anggota BPJS dapat memilih puskesmas atau dokter keluarga yang
kesehatan tanpa dipungut biaya. Pasien yang tidak terdaftar sebagai anggota
praktik dokter keluarga di Klinik Mulia Ambon. Selain itu, kami juga turut serta
dalam pemeriksaan baik diagnostik fisik maupun laboratorium pada pasien yang
12
b. Home visit dan homecare
dan home care bagi pasien-pasien yang termasuk anggotanya. Program ini
dirumah pasien.
Pada kompetensi ini, kami belum mencapai target karena selama mengikuti
praktik dokter keluarga di Klinik Mulia kami belum menemukan kegiatan home
Analisa SWOT adalah sebuah bentuk analisa situasi dan kondisi yang
(threat) dari lingkungan eksternal. Manfaat dari analisis SWOT yang dilakukan
13
masa depan, menganalisis kesempatan dan kekuatan yang dimiliki, serta
b. Laporan kinerja
apakah hasil kegiatan telah mencapai target yang ditentukan oleh standar
yang akan dilakukan agar mencapai target yang ditentukan standar pelayanan
wilayahnya terdiri dari laut. Oleh karena itu, pelayanan kesehatan di Provinsi
14
Indonesia yang merupakan daerah continental. Pelayanan kesehatan di Maluku
adalah untuk mendekatkan jarak geografis, jarak, ekonomi, serta jarak sosial
kondisi pusat rujukan masih jauh dari persyaratan yang harus dipenuhi oleh
sebuah Puskesmas rujukan. Mekanisme kerja dari sistem gugus pulau yaitu
Pada kompetensi ini, kami belum mencapai target karena belum pernah
kesehatan atau yang tidak mampu menjangkau fasilitas kesehatan karena masalah
biaya dan akses pelayanan. Pelayanan kesehatan yang diberikan berupa operasi
15
bedah umum, pelayanan kesehatan mata termasuk operasi katarak, pelayanan
terpencil dan pedalaman. Pada kompetensi ini, kami belum mencapai target
karena tidak turut langsung dalam pelaksanaan sailing medical service karena
16
b. Rekomendasi - Evaluasi kinerja Sebulan sekali Tahun 2020, Pada
hasil evaluasi puskesmas mengenai saat Internship di
program KIA/KB Puskesmas
- Menyusun rekomendasi
hasil evaluasi dengan
membuat perencanaan
program kegiatan yang
akan dilakukan agar
mencapai target yang
ditentukan.
5. Kebijakan kesehatan a. Pelayanan - Mempelajari sistem Selama 3 hari, Tahun 2020, Pada
di Provinsi Maluku kesehatan berbasis rujukan berbasis gugus 1 x 3 jam saat Internship di
gugus pulau pulau di Dinas Puskesmas
Kesehatan Provinsi.
b. Sailing medical - Mempelajari proses Selama 3 hari, Tahun 2020, Pada
service Sailing Medical 1 x 3 jam saat Internship di
Service (SMS) Puskesmas
mengidentifikasi
kabupaten yang
menjadi target dan
masalah kesehatan
yang dimiliki.
- Mempelajari apa saja
kegiatan dan bentuk
pelayanan kesehatan
dalam pelaksanaan
sailing medical
service.
17
LAMPIRAN
18
Lampiran 1. Dokumentasi kegiatan selama kepaniteraan di Puskesmas Desa
Kamal, Kairatu Barat
19
Gambar 4-7. Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Remaja di Mesjid Al-Ikhlal,
Mesjid Al-Ikhlas, Gereja Waisarisa, dan Gereja Nuruwe
Lampiran 2. Gambar
Dokumentasi kegiatan
8-9. Kegiatan selama
Posyandu kepaniteraan
oleh Puskesmas klinik
Kairatu Barat di praktik
Dokter keluarga/BPJS
20
Gambar 1. Melakukan pemeriksaan pada pasien di Praktek Klinik Dokter Keluarga
21
Gambar 1. Foto bersama Pimpinan Puskesmas Karang Panjang
Gambar 1-2. Melakukan pemeriksaan fisik dan penulisan resep pada pasien
di Puskesmas Hutumuri
22
Gambar 3. Foto bersama Pimpinan Puskesmas Hutumuri
Gambar 1. Presentasi Materi Penyakit Tuberkulosis pada Dinas Kesehatan Provinsi Maluku
23
Gambar 1-2. Leaflet DBD di Puskesmas Karang Panjang
24