3002 9692 1 PB
3002 9692 1 PB
Abstract– The Objective of this research was to analyze Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 0031 Tahun
effect of additionheat to electrical comsumption onAir 2005 menyebutkan bahwa penghematan bisa dilakukan
Conditioner(AC). This research using a unit of split AC dengan cara mengatur suhu ruangan ber AC pada suhu
with capacity 9000 Btu/h and R22 refrigerant, set up on minimal 25°C.Salah satu cara untuk meringankan kerja
4 x 4 meter room size. Condition of room experiment AC adalah mengusahakan agar penambahan kalor
was varied by getting additionof heat from workers, kedalam ruangan harus sekecil-kecilnya agar kondisi
electrical equipment and give some ventilation effect by temperatur didalam ruangan tetap terjaga, karena prinsip
opening the door every ½ and 1 hour. kerja AC adalah mengangkut kalor dari dalam ruangan
The result of research showedthat by additionof cooling ke luar ruangan, oleh karena itu suatu gedung atau
load in the room causing time required for conditioning ruangan yang akan dikondisikan dengan memasang
thetestroomat 25° of temperature is longer, thus peralatan AC perlu diketahui terlebih dahulu beban
theelectrical energy consumed wasgreater. In theempty pendingin (kalor) yang ada agar dapat digunakan
room, the timefor conditioning the test room at kapasitas AC yang sesuai dengan kebutuhan sehingga
temperature up to 25oC is 1 ½ hours, with electrical temperatur ruangan yang diinginkan dapat tercapai.
energyconsumptionis 1.26kWh. The roomwith3 people Dalam penelitian ini akan dikaji pengaruh kondisi
workers, 1computer and1Laptop, the time required ruangan terhadap konsumsi energi listrik peralatan AC
is2hours with electrical energy consumptionis 1.68kWh. dengan cara melakukan penambah kalor ke dalam
The roomwith3 people workers, 1 computer, 1 laptop ruangan uji seperti penambahan jumlah pekerja,
and the door was opened with 50% wide every½hour, penambahan jumlah peralatan listrik yang mengeluarkan
the time required is3hours with electrical kalor dan penambahan kalor akibat dari pengaruh pintu
energyconsumptionis 2.54kWh. The roomwith3 people yang dibuka.
workers, 1 computer, 1 laptopandthe door was opened
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh
with 50% wide every1hour, the time required is2½hours
kondisi ruangan terhadap kinerja dan konsumsi energi
with electrical energyconsumption is2.10kWh.
listrik pada AC, serta untuk mengetahui lama waktu
pencapaian temperatur ruangan uji dengan kondisi
Keywords– Air Conditioner (AC), cooling load,
ruangan yang berbeda. Penelitian ini diharapkan dapat
electrical energy
memberikan informasi tentang pengaruh kondisi
ruangan terhadap kinerja dan konsumsi energi listrik
1. Pendahuluan
AC, serta dapat dijadikan sebagai salah satu rujukan
Indonesia merupakan negara beriklim tropis lembab untuk melakukan penghematan energi bagi para
dengan temperatur udara pada umunya antara 24 – 32oC pengguna AC.
dengan kelembaban 60 – 95% (Prasasto Satwiko 2004).
2. Teori Dasar
Hal ini mengakibatkan banyak daerah di Indonesia harus
2.1. Pengertian Pengkondisian Udara
menggunakan sistem ventilasi buatan untuk
mendapatkan kondisi udara yang nyaman di dalam Menurut W.F. Stoecker (1996), pengkondisian udara
ruangan yaitu dengan memasang mesin penyejuk udara adalah proses perlakuan terhadap udara untuk mengatur
atau yang lebih dikenal dengan Air Conditioner (AC). suhu, kelembaban, kebersihan dan pendistribusiannya
Namun penggunaan AC sebagai penyejuk udara dalam secara serentak guna mencapai kondisi nyaman yang
ruangan memerlukan energi yang cukup besar, Suwono dibutuhkan oleh penghuni yang berada didalamnya.
(2005) menyebutkan sekitar 60% konsumsi listrik hotel Menurut Wiranto Arismunandar (1991), penyegaran
di Jakarta digunakan untuk memasok energi mesin AC. udara adalah proses mendinginkan udara sehingga dapat
Oleh karena itu, usaha penghematan energi yang mencapai temperatur dan kelembaban yang sesuai
dilakukan terhadap penggunaan peralatan AC akan dengan yang dipersyaratkan terhadap kondisi udara dari
berdampak signifikan terhadap usaha penghematan suatu ruangan tertentu. Selain itu, untuk mengatur aliran
energi nasional. udara dan kebersihannya.
Untuk pelaksanaan penghematan energi pada bangunan
komersial dan instansi pemerintah, Peraturan Menteri
27.0
Beban pendinginan ini terjadi karena dilepaskannya 26.0
25.0
kalor sensibel maupun kalor laten dari sumber yang ada 24.0
di dalam ruangan yang dikondisikan. Sumber kalor yang 23.0
08.00 -…
08.30 -…
09.00 -…
09.30 -…
10.00 -…
10.30 -…
11.00 -…
11.30 -…
12.00 -…
12.30 -…
13.00 -…
13.30 -…
14.00 -…
14.30 -…
15.00 -…
15.30 -…
termasuk beban pendinginan ini adalah :
a. Penambahan kalor karena orang yang ada di dalam
ruang yang dikondisikan.
b. Penambahan kalor karena adanya pencahayaan WAKTU
buatan di dalam ruang yang dikondisikan.
c. Penambahan kalor karena adanya motor-motor listrik Gambar 1 Grafik hubungan waktu terhadap capaian temperatur
yang ada di dalam ruang yang dikondisikan. ruangan uji untuk 4 kondisi ruangan yang berbeda
d. Penambahan kalor karena adanya peralatan-peralatan
Dari gambar 1 diketahui bahwa waktu kerja AC untuk
listrik atau pemanas yang ada di dalam ruangan yang
mengkondisikan ruangan pada temperatur 25oC
dikondisikan.
mengalami perbedaan. Hasil penelitian terhadap 4
3. Hasil Eksperimen variasi kondisi ruangan didapatkan waktu tercepat untuk
3.1. Kondisi Lingkungan mengkondisikan ruangan pada temperatur 25oC adalah
Lokasi bangunan : Jl. Raya Sejangkung. Sambas 1½ jam yaitu ruangan dengan kondisi 1 dan waktu
Kalimantan Barat terlama adalah 3 jam yaitu ruangan dengan kondisi 3.
Hubungan variasi kondisi ruangan terhadap
Fungsi ruangan : Ruang Kerja Dosen Program
konsumsi energi listrik diperlihatkan pada gambar 2
Studi Teknik MesinPoliteknik
berikut :
Terpikat Sambas
Letak geografis : Utara = 01o 22,832’ ; Timur =
109o19,145’
Kondisi luar gedung : Dari BMKG Paloh Kabupaten
Sambas diperoleh data suhu
udara rata-rata maksimum pada
bulan Mei 2012 sebesar 34 o C,
kelembaban udara rata-rata 84
%
17
ENERGI (kWh)
6.00
5,82 8.00
5.80 5,72
ENERGI (kWh)
6.01
5.60 5,50 6.00
5.50
5.40 4.00
5.20 2.00
Ruangan Ruangan Ruangan Ruangan 0.00
Kondisi 1 Kondisi 2 Kondisi 3 Kondisi 4
8
0.5
1.5
2.5
3.5
4.5
5.5
6.5
7.5
WAKTU (Jam)
KONDISI RUANGAN
Gambar 2. Grafik hubungan kondisi ruangan terhadap Gambar 4. Grafik total konsumsi energi selama 8 jam untuk
konsumsi energi ruangan dengan kondisi 1
Grafik hubungan kondisi ruangan terhadap konsumsi 3.4.2. Hubungan energi terhadap waktu pada ruangan
energi menunjukkan bahwa peningkatan beban dengan jumlah pekerja 3 orang, 1 Komputer dan 1
pendingin didalam ruangan berbanding lurus terhadap Laptop (ruangan dengan kondisi 2).
peningkatan konsumsi energi. Waktu yang diperlukan untuk mengkondisikan ruang uji
3.4. Hubungan Energi Terhadap Waktu 2 sampai pada temperatur 25oC adalah dari pukul 08.00
3.4.1. Hubungan energi terhadap waktu pada ruangan sampai dengan 10.00 atau sama dengan 2 jam, energi
tanpa beban pendingin/ruangan kosong (ruangan dengan listrik yang konsumsi 1,68 kWh. Pada kondisi ini total
kondisi 1). Waktu yang diperlukan untuk konsumsi energi listrik selama 8 jam dari pukul 08.00
mengkondisikan ruang uji 1 sampai pada temperatur sampai dengan pukul 16.00 adalah sebesar 5,72 kWh
25oC adalah dari pukul 08.00 sampai dengan pukul dengan rata-rata konsumsi energi listrik tiap ½ jam
09.30 atau sama dengan 1½ jam, energi listrik yang sebesar 0,36 kWh.
dikonsumsi 1,26 kWh. Pada kondisi ini total konsumsi
energi listrik selama 8 jam dari pukul 08.00 sampai ENERGI (kWh) 7.00
6.00 5,37
dengan pukul 16.00 adalah sebesar5,50 kWh dengan 4,69
5.00 4,02 5,72
rata-rata konsumsi energi listrik tiap½ jam sebesar 0.34 4.00 3,38 5,03
2,69 4,39
kWh. 3.00 2,03 3,70
2.00 1,26 2,37 3,05
1.00 0,42 1,68
6.00 5,19 0.00 0,84
ENERGI (kWh)
8
0.5
1.5
2.5
3.5
4.5
5.5
6.5
7.5
1.5
2.5
3.5
4.5
5.5
6.5
7.5
1
WAKTU (Jam)
ENERGI (kWh)
6.00 4,79
dan pintu dibuka selebar 50% setiap ½ jam (ruangan 5.00 4,15 5,82
3,46 5,15
dengan kondisi 3). 4.00 2,80
3.00 2,10 3,83 4,47
Waktu yang diperlukan untuk mengkondisikan ruang uji 2.00 1,26
2,45
3,11
0,42
3 sampai pada temperatur 25oC adalah dari pukul 08.00 1.00
0,84
1,68
sampai dengan 11.00 atau sama dengan 3 jam, energi 0.00
8
0.5
1.5
2.5
3.5
4.5
5.5
6.5
7.5
listrik yang konsumsi 2,54 kWh. Pada kondisi ini total
konsumsi energi listrik selama 8 jam dari pukul 08.00
WAKTU (Jam)
sampai dengan pukul 16.00 adalah sebesar 6,02 kWh
dengan rata-rata konsumsi energi listrik tiap ½ jam Gambar 9 Grafik peningkatan konsumsi energi selama 8 jam
sebesar 0,38 kWh. untuk ruangan dengan kondisi 4
7.00
5,67 Dari hasil analisis diperoleh persamaan matematis
ENERGI (kWh)
6.00 4,97
5.00 4,23 6,02 hubungan waktu kerja AC terhadap konsumsi energi
3,61 5,33
4.00 2,91 4,60 yaitu sebagai berikut:
3.00 2,12 3,93
1,28 y = 0,0007x2 – 0,0195x + 0,4604 (3.4)
2.00 2,54 3,25
1.00 0,43 1,70 Koefisien determinasi (R2) = 0,7242
0.00 0,86
Selanjutnya analisis kesesuaian antara hasil persamaan
0.5 1.5 2.5 3.5 4.5 5.5 6.5 7.5 prediksi terhadap hasil pengujian dapat dilihat pada
gambar 10.
WAKTU (Jam)
Nilai Prediksi Nilai Pengujian
Gambar 7 Grafik peningkatan konsumsi energi selama 8 jam
untuk ruangan dengan kondisi 3 8.00
6.29
Hasil analisis dengan menggunakan program aplikasi ENERGI (kWh)
6.00
5.82
Microsoft Excel diperoleh persamaan matematis 4.00
hubungan waktu kerja AC terhadap konsumsi energi 2.00
yaitu sebagai berikut: 0.00
y = 0,0007x2 – 0,0186x + 0,4688 (3.3)
1
8
0.5
1.5
2.5
3.5
4.5
5.5
6.5
7.5
Koefisien determinasi (R2) = 0,6848
Selanjutnya analisis kesesuaian antara hasil persamaan WAKTU (Jam)
prediksi terhadap hasil pengujian dapat dilihat pada
gambar 8. Gambar 10 Grafik total konsumsi energi selama 8 jam untuk
ruangan dengan kondisi 4
6.00
4.00 6.02 1. Makin besar beban pendingin di dalam suatu
2.00 ruangan, maka makin banyak kalor yang harus
0.00
diserap oleh evaporator, dengan demikian kerja
0.5 1.5 2.5 3.5 4.5 5.5 6.5 7.5 kompresor untuk mensirkulasikan refrigeran ke
WAKTU (Jam) sistem AC akan semakin berat sehingga energi listrik
yang dikonsumsi akan semakin banyak.
Gambar 8 Grafik total konsumsi energi selama 8 jam untuk 2. Penambahan beban pendingin di dalam ruangan
ruangan dengan kondisi 3 menyebabkan energi listrik yang dikonsumsi oleh
sistem AC menjadi meningkat. Dari hasil penelitian
3.4.4 Hubungan antara energi terhadap waktu pada terhadap 4 variasi kondisi ruangan yang berbeda,
ruangan ruangan dengan beban pendingin 3 orang, 1 untuk mengkondisikan ruang uji pada
Komputer, 1 Laptop dan pintu dibuka selebar 50% temperatur25oC, ruangan dengan kondisi 1
setiap 1 jam (ruangn dengan kondisi 4). mengkonsumsi energi listrik sebesar 1,26 kWh,
Waktu yang diperlukan untuk mengkondisikan ruang uji ruangan dengan kondisi 2 sebesar 1,68 kWh,
4 sampai pada temperatur 25oC adalah dari pukul 08.00 ruangan dengan kondisi 3 sebesar 2,54 kWh dan
sampai dengan 10.30 atau sama dengan 2½ jam, energi ruangan dengan kondisi 4 sebesar2,10 kWh.
listrik yang konsumsi 2,10 kWh. Pada kondisi ini total 3. Beban pendingin di dalam ruangan berbanding lurus
konsumsi energi listrik selama 8 jam dari pukul 08.00 terhadap waktu untuk mencapai temperatur tertentu
sampai dengan pukul 16.00 adalah sebesar 5,82 kWh yang diinginkan. Dari hasil penelitian
dengan rata-rata konsumsi energi listrik tiap ½ jam terhadap4variasi kondisi ruangan yang berbeda,
sebesar 0,36 kWh. untuk mengkondisikan ruang uji pada temperatur
25oC, ruangan dengan kondisi 1 memerlukan waktu
19
Biography
Iman Syahrizal, lahir di Sekura, Kabupaten Sambas,
Kalimantan Barat, pada tanggal 22 Agustus 1972.
Menyelesaikan program S1 Teknik Mesin di Universitas
Muhammadiyah Pontianak pada tahun 2002 dan
menyelesaikan program Pasca Sarjana Manajemen Energi di
Magister Teknik Elektro Universitas Tanjungpura Pontianak
tahun 2013. Sejak tahun 2008 sampai sekarang mengajar di
Program Studi Teknik Mesin Politeknik Terpikat Sambas.