Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PENDAHULUAN

DEFISIT PERAWATAN DIRI


STASE KEPERAWATAN JIWA

OLEH:

NAMA : NOR AIMAH

NPM : 2014901110062

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN PROFESI NERS
TAHUN AKADEMIK 2020

1
LAPORAN PENDAHULUAN
DEFISIT PERAWATAN DIRI

I. Definisi
Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi
kebutuhannya guna memepertahankan kehidupannya, kesehatan dan
kesejahteraan sesuai dengan kondisi kesehatannya, klien dinyatakan terganggu
keperawatan dirinya jika tidak dapat melakukan perawatan diri ( Depkes 2000).

Defisit perawatan diri adalah gangguan kemampuan untuk melakukan aktifitas


perawatan diri (mandi, berhias, makan, toileting) (Nurjannah, 2004).

Menurut Poeter. Perry (2005), Personal hygiene adalah suatu tindakan untuk
memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan
psikis, kurang perawatan diri adalah kondisi dimana seseorang tidak mampu

II. Rentang Respon


Rentang respons defisit perawatan diri menurut Stuart (2002):

Respons Adaptif Respons Maladaptif

Pola perawatan Kadang Tidak melakukan


diri seimbang perawatan diri perawatan diri
kadang tidak

- Pola perawatan diri seimbang : saat klien mendapatkan stresor dan mampu
untuk berprilaku adaptif, maka pola perawatan yang dilakukan klien
seimbang, klien masih melakukan perawatan diri.
- Kadang perawatan diri kadang tidak: saat klien mendapatkan stresor kadang
– kadang klien tidak memperhatikan perawatan dirinya,
- Tidak melakukan perawatan diri : klien mengatakan dia tidak peduli dan
tidak bisa melakukan perawatan saat stresor.

Menurut Depkes (2010) dalam Tarwoto dan Wartonah, (2000) Penyebab kurang
perawatan diri adalah sebagai berikut : kelelahan fisik dan penurunan kesadaran.

2
III. Faktor predisposisi (Depkes, 2000)
1) Perkembangan : Keluarga terlalu melindungi dan memanjakan klien
sehingga perkembangan inisiatif terganggu.
2) Biologis : penyakit kronis yang menyebabkan klien tidak mampu
melakukan perawatan diri.
3) Kemampuan realitas turun : Klien dengan ganggguan jiwa dengan
kemampuan realitas yang kurang menyebabkan ketidakpedulian
dirinya dan lingkungan termasuk perawatan diri.
4) Sosial : Kurang dukungan dan latihan kemampuan perawatan diri
lingkungannya

IV. Faktor presipitasi (Depkes, 2000)


Yang merupakan faktor presipitasi defisit perawatan diri adalah kurang
penurunan motivasi, kerusakan kognisi atau perceptual, cemas, lelah/lemah
yang dialami individu sehingga menyebabkan individu kurang mampu
melakukan perawatan diri

Pohon Masalah
Pohon masalah DPD menurut Fitria (2014):

Effect Risiko Tinggi isolasi Sosial

Core Problem Defisit Perawatan Diri

Causa Harga Diri Rendah

V. Tanda Gejala
Tanda gejala DPD menurut Fitria (2014) :
 Mandi / hygiene
Klien mengalami ketidakmampuan dalam mebersihkan badan, memperoleh
atau mendapatkan sumber air, mendapatkan perlengkapan mandi,
mengeringkan tubuh, serta masuk dan keluar kamar mandi
 Berpakaian/ berhias

3
Klien mempunyai kelemahan dalam meletakkan atau mengambil potongan
pakainan, menanggalkan pakaian, mengenakan pakaian mempertahankan
penampilan pada tingkat yang memuaskan, mengambil pakaian dan
mengenakan sepatu.
 Makan
Klien mempunyai ketidakmampuan dalam menelan makanan,
mempersiapkan maknan, mempersiapkan makanan, menangani perkakas,
menyunyah makanan, mengambil makanan dari wadah lalu
memasukkannya ke mulut, melengkapi makan, mencerna makan,mengambil
cangkir atau gelas.
 BAB/BAK
Klien memiliki ketidakmampuan dalam mendapatkan jamaban atau kamar
kecil, duduk atau bangkit dari jamban, memanipulasi pakaian toileting,
membersihkan diri setelah BAB/BAK dengan tepat, dan menyiram toilet.

VI. Proses Keperawatan


VI.1 Pengkajian
Data yang perlu dikaji pada masalah keperawatan waham menurut Fitria
(2014):
Masalah Keperawatan Data yang perlu dikaji
Defisit perawatan diri Subjektif :
 Klien mengatakan dirinya malas mandi
karena airnya dingin atau di RS tidak tersedia
alat mandi
 Klien mengatakan dirinya malas berdandan
 Klien mengatakan ingin disuapi makan
 Klien mengatakan jarang membersihkan alat
kelaminnya setelah BAK maupun BAB

Objektif :
 Ketidakmampuan mandi/membersihkan diri
ditandai dengan rambut kotor, gigi kotor,
kulit berdaki, dan berbau serta kuku panjang
dan kotor
 Ketidakmampuan berpakaian/berhias ditandai
dengan rambut acak acakan, pakaian kotor,

4
dan tidak rapi, pakaian tidak sesuai, tidak
bercukur (laki-laki), atau tidak berdandan
(wanita).
 Ketidakmampuan makan secara mandiri
ditandai dengan ketidakmampuan mengambil
makan sendiri, makan berceceran, dan makan
tidak pada tempatnya.
 Ketidakmampuan BAB/BAK secara mandiri
ditandai BAB/BAK tidak pada tempatnya,
tidak membersihkan diri dengan baik setelah
BAB/BAK

VI.2 Diagnosa Keperawatan


 Defisit Perawatan Diri

5
VI.3 Rencana Tindakan Keperawatan
Rencana tindakan keperawatan menurut Fitria (2014):
Nama Klien : Ruangan :
No CM : Dx Medis :
No Perencanaan
Tg Diagnosa
.
l Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional
Dx
Defisit SP 1: dapat mengkaji Setelah...x interaksi, klien Kaji kemampuan klien dalam Kegiatan mengkaji
perawatan diri kemampuan klien dalam dapat mengkaji perawatan diri yang meliputi mandi merupakan tahap awal
perawatan diri yang kemampuan klien dalam berpakaian/berhias, makan dan minum untuk mengidentifikasi
meliputi mandi, perawatan diri yang serta BAK/BAB secara mandiri kebutuhan klien dalam
berpakaian/berhias, meliputi mandi, perawatan diri sehimgga
makan dan minum serta berpakaian/berhias, makan intervensi lebih efektif.
BAK/BAB secara dan minum serta
mandiri. BAK/BAB secara mandiri.
SP 1 : klien Setelah...x interaksi klien Latih klien untuk melakukan mandi, Latihan yang dilakukan
mendapatkan pelatihan mendapatkan pelatihan berpakaian/berhias, makan dan minum secara bertahap akan
tentang cara melakukan tentang cara melakukan serta BAK/BAB secara bertahap. memudahkan perawat
mandi, mandi, berpakaian/berhias, untuk mengevaluasi
berpakaian/berhias, makan dan minum serta keberhasilan klien dalam
makan dan minum serta BAK/BAB secara perawatan diri.
BAK/BAB secara bertahap.
bertahap.

6
SP 1 : klien dapat Setelah...x interaksi klien Masukkan latihan perawatan diri Masukkan latihan
memasukkan latihan dapat memasukkan latihan kedalam jadwal kegiatan harian. perawatan diri kedalam
perawatan diri kedalam perawatan diri kedalam jadwal kegiatan harian
jadwal kegiatan harian. jadwal kegiatan harian. akan memberikan
kemudahan klien dalam
proses pembuasaan
sehingga perawatan diri
menjadi suat kebutuhan
SP 2 : klien dapat Setelah...x interaksi klien Evaluasi kegiatan perawatan diri klien Evaluasi yang diperlukan
mengevaluasi kegiatan dapat mengevaluasi dalam jadwal jadwal kegiatan dalam menentukan
perawatan diri klien kegiatan perawatan diri hariannya intervensi selanjutnya.
dalam jadwal kegiatan klien dalam jadwal
harian. kegiatan harian.
SP 2 : klien Setelah...x interaksi klien Latih klien untuk melakukan mandi, Setelah dilakukan latihan
mendapatkan latihan mendapatkan latihan cara berpakaian/berhias, makan dan minum perawatan diri secara
cara melakukan mandi, melakukan mandi, serta BAK/BAB secara mandiri. bertahap perawat mampu
berpakaian/berhias, berpakaian/berhias, makan memberikan
makan dan minum serta dan minum serta rekomendasikan klien
BAK/BAB secara BAK/BAB secara mandiri. untuk melatih diri secara
mandiri. mandiri.

7
VII. Strategi Pelaksanaan Tindakan
a. Rencana tindakan keperawatan untuk klien. ( Fitria, 2014)
SP 1 untuk klien.
 Mengkaji kemampuan klien melakukan perawatan diri meliputi
mandi/kebersihan diri, berpakaian/berhias, makan, serta BAB/BAK
secara mandiri.
 Menganjurkan klien memasukan dalam jadwal kegiatan harian.
SP 2 untuk klien.
 Mengevaluasi jadwal harian kegiatan klien.
 Memberikan latihan cara melakukan mandi/kebersihan diri secara
mandiri.
 Menganjurkan klien memasukan dalam jadwal kegiatan harian.
SP 3 untuk klien.
 Mengevaluasi jadwal harian kegiatan klien.
 Memberikan latihan cara berpakaian/berhias secara mandiri.
 Menganjurkan klien memasukan dalam jadwal kegiatan harian.
SP 4 untuk klien.
 Mengevaluasi jadwal harian kegiatan klien.
 Memberikan latihan car makan secara mandiri.
 Menganjurkan klien memasukan dalam jadwal kegiatan harian.
SP 5 untuk klien.
 Mengevaluasi jadwal harian kegiatan klien.
 Memberikan latihan cara BAB/BAK secara mandiri.

b. Tindakan keperawatan untuk keluarga klien.


SP 1 untuk keluarga.
 Diskusikan dengan keluarga tentang fasilitas kebersihan diri yang
dibutuhkan oleh klien untuk menjaga perawatan diri.
SP 2 untuk keluarga.
 Anjurkan keluarga untuk terlibat dalam merawat diri klien dan
mampu membantu mengingatkan klien dalam merawat diri (sesuai
jadwal yang telah disepakati).
 Melatih keluarga melakukan cara merawat klien yang mengalami
defisit perawatan diri.

8
SP 3 untuk keluarga.
 Anjurkan keluarga untuk memberikan pujian atas keberhasilan
klien dalam merawat diri.
 Menjelaskan follow up klien setelah pulang.

c. Masalah keperawatan dan data yang perlu dikaji


a) Penurunan kemampuan dan motivasi merawat diri
Data subyektif
a. Klien mengatakan saya tidak mampu mandi, tidak bisa melakukan apa-
apa,
Data obyektif.
b. Klien terlihat lebih kurang memperhatikan kebersihan, halitosis, badan
bau,kulit kotor 
b) Isolasi Sosial
Data subyektifa.
a. Klien mengatakan saya tidak mampu, tidak bisa, tidak tahu apa-apa,
bodoh,mengkritik diri sendiri, mengungkapkan perasaan malu
terhadap diri sendiri.
Data obyektif 
b. Klien terlihat lebih suka sendiri, bingung bila disuruh memilih
alternatiftindakan, ingin mencederai diri/ingin mengakhiri hidup,
Apatis, Ekspresisedih, Komunikasi verbal kurang, Aktivitas menurun,
Posisi janin pada saattidur, Menolak berhubungan, Kurang
memperhatikan kebersihan
c) Defisit Perawatan Diri
Data subyektifa.
a. Pasien merasa lemah 
b. Malas untuk beraktivitas
c. Merasa tidak berdaya.
Data obyektifa.
a. Rambut kotor, acak
b. Acakan 
c. Badan dan pakaian kotor dan bau
d. Mulut dan gigi bau.
e. Kulit kusam dan kotor.
f. Kuku panjang dan tidak terawat

d. Diagnosa Keperawatan
1. Penurunan kemampuan dan motivasi merawat diri 
2. Isolasi Sosial
3. Defisit Perawatan Diri : kebersihan diri, berdandan, makan, BAB/BAK

e. Rencana Tindakan KeperawatanDiagnosa 
1 :Penurunan kemampuan dan motivasi merawat diri
Tujuan Umum :
Klien dapat meningkatkan minat dan motivasinya untuk memperhatikan
kebersihan diri
Tujuan Khusus :TUK I :
Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat.
Intervensi
a. Berikan salam setiap berinteraksi. 

9
b. Perkenalkan nama, nama panggilan perawat dan tujuan perawat
berkenalan
c. Tanyakan nama dan panggilan kesukaan klien.
d. Tunjukan sikap jujur dan menepati janji setiap kali berinteraksi.
e. Tanyakan perasaan dan masalah yang dihadapi klien.
f. Buat kontrak interaksi yang jelas.
g. Dengarkan ungkapan perasaan klien dengan empati.
h. Penuhi kebutuhan dasar klien.
TUK II :
 klien dapat mengenal tentang pentingnya kebersihan diri.
Intervensi
a. Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip komunikasi
terapeutik. 
b. Diskusikan bersama klien pentingnya kebersihan diri dengan cara
menjelaskan pengertian tentang arti bersih dan tanda- tanda bersih.
c. Dorong klien untuk menyebutkan 3 dari 5 tanda kebersihan diri.
d. Diskusikan fungsi kebersihan diri dengan menggali pengetahuan klien
terhadap hal yang berhubungan dengan kebersihan diri.
e. Bantu klien mengungkapkan arti kebersihan diri dan tujuan memelihara
kebersihan diri.
f. Beri reinforcement positif setelah klien mampu mengungkapkan arti
kebersihan diri.
g. Ingatkan klien untuk memelihara kebersihan diri seperti: mandi 2 kali pagi
dansore, sikat gigi minimal 2 kali sehari (sesudah makan dan sebelum
tidur),keramas dan menyisir rambut, gunting kuku jika panjang.
TUK III :
Klien dapat melakukan kebersihan diri dengan bantuan perawat.
Intervensi
a. Motivasi klien untuk mandi.
b. Beri kesempatan untuk mandi, beri kesempatan klien untuk
mendemonstrasikan cara memelihara kebersihan diri yang benar.
c. Anjurkan klien untuk mengganti baju setiap hari.
d. Kaji keinginan klien untuk memotong kuku dan merapikan rambut.
e. Kolaborasi dengan perawat ruangan untuk pengelolaan fasilitas perawatan
kebersihan diri, seperti mandi dan kebersihan kamar mandi.
f. Bekerjasama dengan keluarga untuk mengadakan fasilitas kebersihan
diriseperti odol, sikat gigi, shampoo, pakaian ganti, handuk dan sandal.
TUK IV :
Klien dapat melakukan kebersihan perawatan diri secara mandiri.
Intervensi
a. Monitor klien dalam melakukan kebersihan diri secara teratur, ingatkan
untuk mencuci rambut, menyisir, gosok gigi, ganti baju dan pakai sandal.
TUK V :
Klien dapat mempertahankan kebersihan diri secara mandiri
Intervensi
a. Beri reinforcement positif jika berhasil melakukan kebersihan diri.
TUK VI :
Klien dapat dukungan keluarga dalam meningkatkan kebersihan diri.
Intervensi
a. Jelaskan pada keluarga tentang penyebab kurang minatnya klien menjaga
kebersihan diri. 
b. Diskusikan bersama keluarga tentang tindakanyang telah dilakukan klien
selama di RS dalam menjaga kebersihan dan kemajuan yang telah dialami
diRS.

10
c. Anjurkan keluarga untuk memutuskan memberi stimulasi terhadap
kemajuan yang telah dialami di RS.
d. Jelaskan pada keluarga tentang manfaat sarana yang lengkap dalam
menjaga kebersihan diri klien.
e. Anjurkan keluarga untuk menyiapkan sarana dalam menjaga kebersihan
diri.
f. Diskusikan bersama keluarga cara membantu klien dalam menjaga
kebersihan diri.
g. Diskusikan dengan keluarga mengenai hal yang dilakukan
misalnya:mengingatkan pada waktu mandi, sikat gigi, mandi, keramas,
dan lain-lain.

DAFTAR PUSTAKA

Depkes. 2000. Standar Pedoman Perawatan jiwa.Kaplan Sadoch. 1998. Sinopsis


Psikiatri. Edisi 7. Jakarta : EGC
Fitria, Nita. 2014. Prinsip Dasar dan Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan
Dan Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (LP dan SP). Jakarta :
Salemba Medika
Nurjanah, Intansari S.Kep. 2004. Pedoman Penanganan Pada Gangguan Jiwa.
Yogyakarta : Momedia
Perry, Potter. 2005 . Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta : EGC
Stuart, GW. 2002. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Edisi 5. Jakarta: EGC.
Tarwoto dan Wartonah. 2000. Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta

Banjarmasin, November 2020


Preseptor Akademik Mahasiwa

M. Syafwani.,S.Kp.,M.Kep.,Sp.Jiwa Nor Aimah

11

Anda mungkin juga menyukai