ASFIKSIA
STASE KEPERAWATAN ANAK
OLEH:
NAMA : NOR AIMAH
NPM : 2014901110062
A. Definisi
Asfiksia neonatus adalah keadaan bayi yang tidak dapat bernafas spontan
dan teratur, sehingga dapat meurunkan O2 dan makin meningkatkan CO2
yang menimbulkan akibat buruk dalam kehidupan lebih lanjut.
(Heardman, 2015).
B. Pathway
Persalinan lama, Paralisis pusat Faktor anestesi, obat- Air ketuban ibu
C. tali pusat,
lilitan pernapasan obatan narkotik (KPD)
presentasi janin
D.
abnormal
ASFIKSIA
Ketidakefektifan
bersihan jalan
Napas cepat Suplai O2 ke Suplai O2 ke napas
paru menurun paru menurun
Gangguan
E.
Apneu metabolisme &
Kerusakan Ketidakefektifan perubahan
otak termogulasi asam basa
F.
Tidak
bernapas
G. Asidosis
spontan Kematian bayi
respiratorik
Risiko cedera
Ketidakefektifan Proses keluarga
Gangguan
pola napas terhenti
perfusi
ventilasi
Gangguan
Janin tidak
pertukaran gas
bereaksi terhadap
rangsangan
Etiologi
a. Faktor ibu :Hipoksia ibu, Keracunan CO, Hipotensi akibat pendarahan, Gagal kontraksi
uterus, Usia kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun, Hipertensi pada penyakit
eklamsia
b. Faktor plasenta :Plasenta tipis, Plasenta kecil, Plasenta tidak menempel, Solusio plasenta,
Pendarahan plasenta
c. Faktor fetus: Kompresi umbilikus, Tali pusat melilit leher, Kompresi tali pusat antara janin
dan jalan lahir
d. Faktor neonatus: Prematur, Kelainan kongenetal, Pemakaian obat anastesi, Trauma yang
terjadi akibat persalinan
e. Faktor predisposisi: Faktor dari ibu, Gangguan his, Plasenta previa
f. Faktor dari janin: Gangguan aliran darah, Defresi pernafasan akibat obat-obatan, Ketuban
keruh
C. PemeriksaanPenunjang
No JenisPemeriksaan Nilai Normal Manfaat
1. Analisa gas darah pHdarah normal Mengukurjumlah O2 dan CO2 dalamdarah,
(arteri): 7,38-7,42. menentukan pH darah.
Bikarbonat (HCO3):
22-28 mEV /l.
Tekanaparsial O2:
75-100 mmHg.
Saturasi O2: 94-
100%.
2. Penilaian APGAR 7-10 Mengevaluasikeadaanfisikbayibarulahirdanse
Skormeliputiwarna kaligusmengenaliadanyatanda-tandadarurat
kulit, yang
usahabernafas, memerlukandilakukannyatindakansegerapada
tonus otot bayibarulahir.
3. Pemeriksaan EEG Tidakterjadikomplikasiat Mengindentifikasikomplikasi.
dan CT Scan aukeabnormalan.
jkasudahterjadikom
plikasi
4. PengkajianSpesifik Tidakterdapatgangguan. Mengindetifikasiriwayatkesehatanbayi,
masalahkesehatanpadabayi ,tandadangejala
lain.
D. Penatalaksanaan
Terapi Suportif:
1. Memastikan saluran napas terbuka
2. Memulai pernapasan
3. Mempertahankan sirkulasi darah
4. Koreksi gangguan metabolik (Nurarif & Kusuma, 2015)
No. Diagnosa Keperawatan Tujuan dan kriteria hasil (NOC) Intervensi (NIC)
Monitor Pernafasan
(Hal.236-Kode 3350).
1. Monitor kecepatan
irama, kedalaman dan
kesulitan bernafas.
2. Catat pergerakan
dada, catat
ketidaksimetrisan,
penggunaan otot-otot
bantu nafas.
Risiko cedera b.d anomali Setelah dilakukan tindakan 1. Cuci tangan setiap
kongenital tidak terdeteksi keperawatan selama proses sebelum dan sesudah
atau tidak teratasi pemajanan keperawatan diharapkan risiko merawat bayi.
pada agen-agen infeksius cidera dapat dicegah. 2. Pakai sarung tangan
Kriteria hasil : steril.
1. Bebas dari cidera/ komplikasi. 3. Lakukan pengkajian
2. Mendeskripsikan aktivitas yang fisik secara rutin
tepat dari level perkembangan terhadap bayi baru
anak. lahir, perhatikan
3. Mendeskripsikan teknik pembuluh darah tali
pertolongan pertama pusat dan adanya
anomali.
4. Ajarkan keluarga
tentang tanda dan
gejala infeksi dan
melaporkannya pada
pemberi pelayanan
kesehatan.
5. Berikan agen
imunisasi sesuai
indikasi
(imunoglobulin
hepatitis B dari
vaksin hepatitis
DAFTAR PUSTAKA
Herdman, T. Heather. (2015). Nanda Internasional Inc.Diagnosa Keperawatan:
Definisi & Klasifikasi 2015-2017. Edisi 10. Jakarta: EGC
Nurarif, Amin Huda & Kusuma, Hardhi. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan
Berdasarkan Diagnosa Medis & NANDA NIC-NOC. Jogjakarta:
Mediaction.
Mansjor, Arif. (2008). Kapita selekta kedokteran ed. III. Jakarta: EGC
Manuaba, IBG, dkk. (2009). Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan KB.
Jakarta: EGC.
Saiffudin, Abdul, B. (2011). Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan
Maternal Neonatal. Jakarta: JHPIEGO
Preseptor Akademik