Makalah Review Jurnal Memori PDF Free
Makalah Review Jurnal Memori PDF Free
REVIEW JURNAL
NIM : 150402011
Misalnya suatu komputer mempunyai kapasitas memory 256 KB atau 262.144 byte,
yang berarti mempunyai 262.144 lokasi memori. Alamat dari memori ini adalah bernomor
000000 sampai dengan 262.143.
2. DefinisiCacheMemori
Gambar1. HirarkiMemori
semakin keatas ukuran semakin kecil dan kecepatan semakin cepat serta harga semakin
mahal. Sebaliknya, dari atas kebawah ukuran semakin besar dan kecepatan makin lambat
serta harga makin murah.
Cachememorymerupakan lokasidatasementaraantaraprosesordenganmain
memory.Penempatancachememoryditujukanuntukmengurangi gapantara
kecepatanprosesordengankecepatanmainmemory.Gambar2.1.di bawahini menunjukkan
posisicachememoryyangdiletakkanantaraprosesor(CPU)dengan
mainmemory.Sedangkangambar2.2.memperlihatkansisteminterkoneksiuntukcache
memory.
Kapasitas relatif lebih kecil dari main memory, tetapi memiliki kecepatan yang relativ
lebih tinggi dibanding main memory;
Cache memory merupakan suatu memori buffer (salinan data) bagi memori utama;
Meskipun cache menggunakan informasi yang tersimpan dalam memori utama, tetapi ia
tidak berhadapan secara langsung dengan memori utama;
Word yang disimpan didalam cache memory adalah word yang diambil dari main
memory, yang dikerjakan sesuai perintah CPU.
Hingga saat ini, cache memory terbagi atas tiga level yaitu L1, L2 dan L3. Cache
memory memori level 1 (L1) adalah cache memory yang terletak dalam prosesor (internal
cache). Cache memory ini memiliki kecepatan akses paling tinggi dan harganya paling
mahal. Ukuran memori berkembang mulai dari 8KB, 64KB dan128KB. Cache memory level
2 (L2) memiliki kapasitas yang lebih besar yaitu berkisar antara 256KB sampai dengan 2MB.
Namun, cache memory L2 ini memiliki kecepatan yang lebih rendah dari cache memory L1.
Cache memory L2 terletak terpisah dengan prosesor atau disebut dengan external cache.
Sedangkan cache memory level 3 hanya dimiliki oleh prosesor yang memiliki unit
lebih dari satu misalnya dualcore dan quadcore. Fungsinya adalah untuk mengontrol data
yang masuk dari tembolok L2 dari masing-masing inti prosesor.
Level 2 atau L2 cache merupakan bagian dari strategi penyimpanan multi level untuk
meningkatkan performa komputer. Terdapat tiga level cache yang digunakan pada komputer,
yaitu L1, L2 dan L3 cache. Tiap-tiap cache tersebut menjembatani jarak (gap) diantara
processor yang sangat cepat, dengan memori RAM (Random Access Memory) yang jauh
lebih lambat.
Sementara desainnya terus mengalami perubahan, L1 cache biasanya telah terintegrasi (built
in) ke dalam processor, sementara L2 cache biasanya terintegrasi pada motherboard
(bersamaan dengan L2 cache). Namun, beberapa processor kini menggabungkan L2 cache
serta L1 cache, dan bahkan beberapa diantaranya juga menggungkan L3 cache. Kecepatan
yang paling tinggi terdapat pada L1 cache, kemudian menurun pada L2 dan L3 cache. Namun
kebalikannya, semakin besar angka cache, maka semakin besar pula kapasitas penyimpanan
datanya.
Tugas dari cache processor adalah untuk mengantisipasi data request, sehingga ketika
pengguna mengakses sebuah program yang sering digunakan, sebagai contohnya, instruksi-
instruksi yang dibutuhkan untuk menjalankan program tersebut telah siap digunakan,
disimpan pada cache. Ketika hal ini terjadi, CPU dapat memproses request tanpa adanya jeda
(delay), sehingga dapat meningkatkan performa komputer secara drastis.
CPU pertama-tama akan memeriksa L1 cache, diikuti dengan L2 dan L3 cache. Jika
processor telah menemukan bit data yang dibutuhkan, maka disebut dengan cache hit.
Namun jika cache tidak menyediakan bit data yang dibutuhkan, processor mendapatkan
sebuah cache miss, dan data perlu ditarik dari RAM yang lebih lambat atau hard disk yang
juga lebih lambat.
Kita bisa melihat beberapa merek prosesor di pasaran beberapa waktu lalu. AMD
mengeluarkan prosesor K5 dan K6 dengan cache memory yang besar (1MB) tetapi
kinerjanya tidak bagus. Kemudian Intel pernah mengeluarkan prosesor tanpa cache memory
untuk alasan harga yang murah, yaitu seri Intel Celeron pada tahun 1998-an hasil kinerjanya
sangat buruk terutama untuk operasi data besar, floating point, 3D. Intel Celeron versi
berikutnya sudah ditambah cache memory sekitar 128KB.Lalu berapa idealnya kapasitas
cache memory? Sejumlah penelitian telah menganjurkan bahwa ukuran cache antara 1KB
dan 512KB akan lebih optimum.
Elemen rancangan yang harus diperhatikan lagi adalah ukuran blok. Telah dijelaskan
adanya sifat lokalitas referensi maka nilai ukuran blok sangatlah penting. Apabila blok
berukuran besar ditransfer ke cache akan menyebabkan hit ratio mengalami penurunan
karena banyaknya data yang dikirim disekitar referensi. Tetapi apabila terlalu kecil,
dimungkinkan memori yang akan dibutuhkan CPU tidak tercakup. Apabila blok berukuran
besar ditransfer ke cache, maka akan terjadi :
1. Blok-blok yang berukuran lebih besar mengurangi jumlah blok yang menempati cache.
Karena isi cache sebelumnya akan ditindih.
2. Dengan meningkatnya ukuran blok maka jarak setiap word tambahan menjadi lebih jauh
dari word yang diminta, sehingga menjadi lebih kecil kemungkinan- nya digunakan cepat.
Hubungan antara ukuran blok dan hit ratio sangat rumit untuk dirumuskan,
tergantung pada karakteristik lokalitas programnya dan tidak terdapat nilai optimum yang
pasti telah ditemukan. Ukuran antara 4 hingga 8 satuan yang dapat dialamati(word atau byte)
cukup beralasan untuk mendekati nilai optimum.
3. Direct Mapping (Pemetaan Langsung)
3.1 Menurut Arie S. M. Lumenta
Organisasi direct mapping cache seperti yang diGambarkan pada Gambar 5, didasarkan
pada sebuah pemetaan langsung oleh n/m=2s-r block memory yang dipisahkan dengan
jarak yang sama ke satu block frame dalam cache. Pemetaanblock Bj ke block frame Bi
mengikuti aturan
Organisasi direct mapping ini sangat kaku tetapi merupakan organisasi cache
memory yang paling sederhana yang dapat diimplementasikan.
3.2. Menuru Iis Dwi Harmoko
Karena saluran cache memory lebih sedikit dibandingkan dengan blok memori
utama, maka diperlukan algoritma untuk pemetaan blok memori utama ke dalam saluran
cache memory. Pemilihan terhadap fungsi pemetaan akan sangat menentu- kan bentuk
organisasi cache memory.
Telah kita ketahui bahwa cache memory mempunyai kapasitas yang kecil dibandingkan
memori utama. Sehingga diperlukan aturan blok-blok mana yang diletakkan dalam cache
memory. Terdapat tiga metode, yaitu pemetaan langsung (direct mapping), pemetaan
asosiatif, dan pemetaan asosiatif set.
1. Direct Mapping
Setiap blok pada main memory dipetakan dengan line tertentu pada cache.
i = j modulo C
di mana i adalah nomor line pada cache yang digunakan untuk meletakkan blok main
memory ke-j.
Jika M = 64 dan C = 4, maka pemetaan antara line dengan blok menjadi seperti berikut :
Pada cara ini, address pada main memory dibagi 3 field atau bagian, yaitu:
Tag identifier.
Line number identifier
Word identifier (offset)
Word identifier berisi informasi tentang lokasi word atau unit addressablelainnya dalam line
tertentu pada cache.Line identifier berisi informasi tentang nomor fisik (bukan logika) line
pada cache.Tag identifier disimpan pada cache bersama dengan blok pada line.
Untuk setiap alamat memory yang dibuat oleh CPU, line tertentu yang menyimpan copy
alamat tsb ditentukan, jika blok tempat lokasi data tersebut sudah dikopi dari main
memory ke cache.
Tag yang ada pada line akan dicek untuk melihat apakah benar blok yang dimaksud ada
pada line tsb.
4. Kesimpulan
Dari hasil review antara kedua jurnal diatas dapat ditarik beberapa kesimpulan baik
itu kekurangan maupun kelebihan masing-masing jurnal antara lain sebagai berikut :
Jurnal pertama dengan penulis Arie S.M Lumenta menjelaskan secara singkat
pengertian cache memory dan menjelaskan tentang organisasi cache memory berbeda
dengan jurnal Iis Dwi Harmoko yang menjelaskan secara luas baik itu menurut
bahasa dan detail yang ada pada cache memory.
Jurnal Iis Dwi Harmoko tidak menjelaskan tentang organisasi cache memory.
Jurnal Arie S. M Lumenta menjelaskan secara terperinci prinsip komponen sebuah
cache memory dengan menjelaskan tentang cara kerja cache memory tersebut melalui
ilustrasi gambar.
Penelitian yang dibangun memiliki persamaan dalam menjelaskan pengalamatan
cache memory (Direct Mapping) dengan penyampaian materi yang berbeda akan
tetapi memiliki goalatau tujuan yang sama.
Jurnal Iis Dwi Harmoko memiliki kelebihan dalam penjelasan pengalamatan cache
memory karena menjelaskan secara rinci tentang pengalamatan dengan
menambahkan kelebihan dan kekurangan dalam menggunakan direct mapping.