Anda di halaman 1dari 7

Ahmad Taufiqur Rahman

13020117130052
UAS Formalism dan Structuralism

Analisis Sphere of Action dan Narrative Function dalam Dongeng


Sir Gawain and Dame Ragnall

1. LATAR BELAKANG

Folktale atau dongeng merupakan sebuah sarana yang digunakan dalam


pendidikan maupun hiburan. Peran folktale dalam kehidupan sehari-hari membuat
manusia lebih sadar akan adanya ‘kepedulian’ terhadap sesama dalam menjalani
kehidupan. Dalam lingkup dunia sastra, folktale berperan penting dalam
perkembangan cerita naratif. Dalam studi ini penulis akan membahas dan
menganalisa suatu dongeng yang berjudul Sir Gawan and Dame Ragnall yang ditulis
oleh Sir Thomas Malory pada abad ke-15.

Sir Gawain and Dame Ragnall merupakan salah satu folklore yang terkenal pada
era ini, sekitar abad pertengahan, karena mengandung makna atau amanat yang cukup
dalam bagi kehidupan manusia. Cerita ini menceritakan tentang perjalanan Raja
Arthur yang berburu di hutan misterius kemudian Arthur bertemu kesatria raksasa
yang ingin membunuhnya. Arthur dalam situasi ini terpojok karena dia tidak
membawa pedang dan zirahnya karena tujuan utama dia dalam perjalanan ini adalah
berburu ia hanya menggunakan pakaian khusus untuk berburu. Sang Raja hampir
dibunuh oleh raksasa tersebut, namun raksasa memberikan suatu kelonggaran yaitu
jika ingin hidup, Athur harus memenuhi syarat, mencari tahu ‘apa yang paling
diinginkan oleh setiap wanita?’ Mendengar syarat itu Arthur tertawa tertawa
terbahak-bahak dan kemudian pulang ke kastilnya. Folklore ini juga disusun
menggunakan struktur yang cukup rapi jika dibaca dan diteliti secara mendalam.
Terutama jika diteliti menggunakan teori milik Vladimir Propp yaitu Sphere of
Action dan Narrative Function. Cerita ini mempunyai beberapa komponen yang
dimiliki oleh Sphere of Action dalam membuat folktale. Lalu juga memiliki Narrative
Function sebagai alur dan penyusun komponen penting dalam folktale. Tujuan dari
studi ini adalah mencari tahu struktur dan komponen folktale Sir Gawain and Dame
Ragnall menggunakan Sphere of Action dan Narrative Function milik Vladimir
Propp.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka disusun rumusan masalah sebagai


berikut :

1. Sphere of Actions apa sajakah yang terdapat dalam dongeng Sir Gawain and
Dame Ragnall?
2. Fungsi naratif atau Narrative Functions apa sajakah yang terdapat dalam
dongeng Sir Gawain and Dame Ragnall?

Dari rumusalan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai
berikut :

1. Mendeskripsikan sphere of actions yang terdapat dalam dongeng Sir Gawain


and Dame Ragnall dengan menggunakan teori struktur naratif Vladimir
Yakovlevich Propp.

2. Mendeskripsikan fungsi naratif yang terdapat dalam dongeng Sir Gawain and
Dame Ragnall dengan menggunakan teori struktur naratif Vladimir Yakovlevich
Propp.

2. TEORI
1. Sphere of Action (lingkungan tindakan)

Menurut Propp, terdapat 7 lingkungan tindakan (spheres of action). Berikut


merupakan 7 lingkungan tindakan (spheres of action) menurut Propp (1958: 72-
73):
1. Villain (lingkungan tindakan tokoh villain)

2. Donor, Provider (lingkungan tindakan donor, penyedia)

3. Helper (lingkungan tindakan pembantu)

4. The Princess and her Father (lingkungan tindakan putri dan ayah)

5. Dispatcher (lingkungan tindakan perantara/ pemberangkat)

6. Hero (lingkungan tindakan tokoh hero)

7. False Hero (lingkungan tindakan tokoh hero palsu)

2. Narrative Function (fungsi naratif)

Propp (2009: 25-26) menyatakan bahwa sebuah dongeng biasanya bermula


dengan beberapa situasi awal (initial situation). Walaupun situasi ini bukan
termasuk fungsi, namun situasi awal merupakan elemen morfologi yang penting.
Situasi awal dilambangkan dengan α. Situasi awal merupakan bagian awal cerita
yang biasanya ditandai dengan sebuah pengenalan salah satu tokoh oleh penulis
dan kemudian akan diikuti dengan adanya tindakan sehingga membentuk suatu
alur. Propp juga memberi lambang khusus pada ke-31 fungsi tersebut digunakan
untuk mempermudah pembuatan skema.

3. ANALISIS
1. Sphere of Actions (lingkungan tindakan)

Terdapat lima sphere of actions dalam dongeng ini, antara lain:

1. Villain : Villain dalam cerita ini yaitu seorang penyihir. Sang


penyihir mengutuk Dame Ragnall yang asalnya cantik
dan jelita menjadi seorang wanita yang terlihat seperti
monster. Sama juga halnya terjadi pada saudara Ragnall
yang dikutuk menjadi raksasa yang menyeramkan.

2. Donor, Provider : Donor di dongeng ini ialah saudara dari Dame


Ragnall yang tidak disebutkan namanya. Secara tidak
langsung dia menjadi donor karena dia adalah orang
yang memulai cerita ini dimana ia meminta Raja Arthur
untuk mencari tahu ‘apa yang sebenarnya diinginkan
oleh setiap wanita?’

3. Helper : Sang helper ialah King Arthur. Arthur membantu


Dame Ragnall dan saudara laki-lakinya dengan
membiarkan salah satu dari kesatria terbaiknya
menikah dengan Dame Ragnall untuk memecahkan
kutukan mereka.

4. Dispatcher : Pengirim atau dispatcher dalam folktale ini adalah


saudara laki-laki dari Dame Ragnall. Dia mengirim
Raja Arthur untuk kembali ke kastilnya dan
memberinya waktu satu tahun untuk dapat menjawab
pertanyaannya.

5. Hero : Sang Hero di sini adalah Sir Gawain. Sebagai salah


satu seorang kesatria terbaik Raja Arthur, Sir Gawain
rela melakukan apa saja selama itu untuk kebaikan
King Arthur. Sir Gawain menikahi Dame Ragnall
dengan mengesampingkan penampilan Ragnall yang
menyeramkan. Lalu setelah pernikahan mereka, di saat
mereka berciuman, Ragnall berubah dari seseorang
yang menyeramkan menjadi seorang wanita yang
sangat cantik karena kutukannya telah musnah.
Kutukan ini dapat dimusnahkan jika Dame Ragnall
menikahi dan dicium oleh seseorang dengan keinginan
seseorang itu sendiri tanpa paksaan. Dengan itu,
kutukan Dame Ragnall dan saudara laki-lakinya telah
pudar.

2. Narrative Functions (fungsi naratif)

Dalam dongeng ini terdapat dua belas fungsi naratif, antara lain:

1. Ketiadaan / Absentation: Dame Ragnall dan saudara laki-lakinya


membutuhkan seseorang yang mau menikahi Ragnall dengan setulus hati
untuk menghancurkan kutukan sang penyihir.
2. Pengintaian / Reconnaissance: Saudara laki-laki Ragnall mengintai Raja Artur
saat dia sedang berburu. Dia berencana untuk membuat Arthur sebagai
pembantu mereka dalam memecahkan kutukan.
3. Penyampaian informasi / delivery: Saudara Ragnall meminta King Arthur
untuk pergi mencari tahu ‘apa yang sebenarnya diinginkan oleh setiap
wanita?’ jika Arthur tidak mau mati di sini. King Arthur menyetujuinya dan
diberi waktu satu tahun.
4. Kekurangan / lack: Dame Ragnall tidak mempunyai dan tidak berhasil
mendapatkan seseorang laki-laki yang mau dan tulus untuk menikahinya.
Semua ini ia perlukan untuk menghilangkan kutukan sang penyihir.
5. Keberangkatan / departure: King Arthur pergi kembali ke kastilnya untuk
mencari tahu jawaban pertanyaan sang kesatria raksasa ‘apa yang sebenarnya
diinginkan oleh setiap wanita?’
6. Fungsi pertama donor / the first function of the donor: Raja Arthur telah
mengetahui apa jawaban dari ‘apa yang sebenarnya diinginkan oleh setiap
wanita?’ yaitu “Sovereignty” dengan bertanya kepada Dame Ragnall, namun
Ragnall meminta suatu bayaran untuk jawabannya tersebut. Sang raja pun
bergegas menemui kesatria raksasa dan memberi tahu jawabannya, dan
jawaban itupun benar.
7. Reaksi hero / hero’s reaction: Saat King Arthur menyelenggarakan pesta,
Dame Ragnall dating ke pesta tersebut dan meminta bayaran dari Arthur.
Bayaran tersebut yaitu King Arthur harus merelakan salah satu kesatria
terbaiknya untuk menikah dengan Ragnall. Kemudian yang terpilih adalah Sir
Gawain. Reaksi Sir Gawain sendiri sangat tenang meskipun dia harus
menikah dengan Ragnall yang penampilannya seperti monster. Sir Gawain
merupakan salah satuk kesatria meja bundar King Arthur yang sangat loyal
pada sang raja. Dia rela melakukan apa saja asalkan itu untuk kepentingan
raja.
8. Penerimaan unsur magis / provision or receipt of magical agent: Ragnall
meminta Sir Gawain untuk menciumnya. Lalu setelah Sir Gawain
menciumnya, Ragnall ijin ke belakang untuk berganti pakaian. Alangkah
terkejutnya Gawain melihat Ragnall yang berubah menjadi seorang wanita
yang sangat cantik.
9. Kemenangan / victory: Ragnall telah terbebas dari kutukannya yang berarti
dia telah tidak terikat lagi dengan penyihir tersebut.
10. Kebutuhan terpenuhi / the initial misfortune or lack is liquated: Ragnall telah
mendapatkan seseorang yang mau menikahinya dengan tulus dan tidak
terpaksa yaitu Sir Gawain. Dengan ini kebutuhan / lacknya telah terpenuhi.
11. Penyelesaian / solution: Ragnall dan saudaranya telah memecahkan kutukan
sang penyihir. Sir Gawain dan Ragnall hidup dengan bahagia sebagai suami
dan istri. Sementara saudara Ragnall diangkat menjadi salah satu kesatria
meja bundar oleh Raja Arthur.
12. Pernikahan / wedding: Sir Gawain dan Dame Ragnall melangsungkan
pernihakan saat itu juga waktu King Arthur menyelenggarakan pesta
thanksgiving.
4. REFERENSI

Buku:
1. Endraswara, Suwardi. 2009. Metodologi Penelitian Folklore Konsep, Teori,
dan Aplikasi. Jakarta: PT Buku Kita.
2. Propp, Valdimir. 1958. Morphology of the Folkstale. Amerika: Martino
Publishing.
3. Ratna, Nyoman Kutha. 2010. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra:
dari Strukturalisme hingga Postkulturalisme: Perspektif Wacana Naratif.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Lainnya:

1. EAMS edition of The Wedding of Sir Gawain and Dame Ragnelle, edited by
Thomas Hahn, lines 390 – 395.
2. Norris, Ralph (2009). "Sir Thomas Malory and the Wedding of Sir Gawain
and Dame Ragnell Reconsidered". Arthuriana. 19 (2): 82–102.
3. Hahn, Thomas, 1995. Sir Gawain: Eleven Romances and Tales

Anda mungkin juga menyukai