Anda di halaman 1dari 12

PUTRI YANG DIKURUNG

Tema : Komedi + petualangan


Pemain : 8 orang
Penokohan :
- Raja : bijaksana , tegas , berwibawa
- Ratu : baik hati
- Putri : baik hati , ramah
- Patih : penghianat
- Perempuan jahat : jahat , kejam , pendendam ,
- Ksatria 1 : pantang menyerah , tangguh , Ksatria , kampungan, lebay
- Ksatria 2 : pendiam , pintar , Ksatria , tangguh , pantang menyerah
- Ksatria 3 : pantang menyerah , tangguh , Ksatria .

Cerita singkat :

Alkisah, di suatu kerajaan hiduplah sepasang raja dan ratu . mereka mempunyai seorang putri
yang bernama Putri Sumberella ketika pesta ulangtahun putri yang ke 14 sedang diadakan ,
Perempuan jahat yang jahat nan kejam pun datang untuk membalaskan dendamnya kepada raja
dan ratu . ternyata yang menjadi sasarannya kali ini adalah putrinya . dia mengurung putri di suatu
penjara yang disebut penjara iblis ,.

Suatu hari , datanglah 2 orang laki2 dan seorang wanita Ksatria ke hadapan raja . mereka berjanji
untuk mencari kunci berlian itu dan mengeluarkan putri dari penjara iblis itu . mereka kebingungan
dimana letak kunci berlian itu berada . akhirnya mereka menemukan titik terang , mereka
menemukan buku kuno yang didalamnya berisi peta dimana kunci itu berada . menurut peta itu
kunci itu berada di hutan kalimantan . mereka harus menyebrangi laut , naik turun gunung dan
masuk keluar hutan untuk sampai ke lokasi itu . disamping itu Perempuan jahat

Naskah Drama :
(Musik)
Alkisah , di suatu kerajaan hiduplah sepasang raja dan ratu yang mempunyai seorang putri
bernama Putri Sumberella.

(Musik)
Di ulang tahun putri sumberella.

Patih : yang terhormat Raja Abrohah dan yang terhormat Ratu nyai roro wetan . Dalam pesta
ulang tahun putri sumberella ini, marilah kita melakukan do’a bersama untuk kebaikan sang
putri. Berdo’a dimulai, selesai. Baiklah acara yang selanjutnya adalah persembahan special dari
sang putri. Inilah dia,
P-U-T-R-I S-U-M-B-E-R-E-L-L-A.
(Musik)

Tidak lama setelah itu , datanglah Perempuan jahat yang jahat nan kejam ingin
membalaskan dendamnya kepada ratu.
(Musik)

Perempuan jahat : HAHAHA kebahagiaan kalian cukup sampai disini saja!


Ratu : kenapa kau datang kesini lagi Perempuan jahat sialan!

Perempuan jahat : setiap yang pergi pasti akan kembali, aku kembali kesini hanya untuk
membalaskan dendamku kepadamu cewek genit!

Ratu : Lancang sekali bicaramu Perempuan jahat! (menampar Perempuan jahat)


Raja : sudah, sudah istriku. Dia hanyalah wanita murahan yang tidak tau sopan santun.
Perempuan jahat : berani beraninya kau menamparku cewek genit, dan apa yang kau katakan
barusan, apa benar aku orang yang tak tau sopan santun?!!

Raja : Ya, memang itu adanya!

Perempuan jahat : Baiklah, akan ku tunjukkan bagaimana sikap yang tak sopan sesungguhnya.
Sekarang terimalah pembalasanku, HAHAHA. (menculik putri)
(Musik)

Putri : Tolong!!! tolong aku…, ayah…, ibu…


Raja : anakku…
Ratu : Tidaaaakkkk!!! (pingsan) (Raja menangkap sang ratu)
Raja : Istriku…, istriku…
Patih : Izinkan saya membawa sang ratu kedalam kamar baginda raja.

Raja : Tidak perlu patih, biar aku sendiri yang membawa ratu kedalam kamar. Lebih baik
sekarang cepat kau cari anakku Sumberella.

Patih : Baik baginda, titah mu akan ku laksanakan. Hamba pamit undur diri baginda.
Raja : Ya, silahkan.

Sementara itu, Perempuan jahat yang menculik Putri Sumberella membawanya dan
menjebloskan sang putri ke dalam penjara iblis, dimana tidak ada yang bisa keluar dari sana,
kecuali dengan syarat...

Putri : Ibu tolong aku…


Perempuan jahat : Diam dan masuk kau kedalam penjara ini!
Putri : tidak Perempuan jahat! tolong aku…, tolong ayah…, ibu…, aku takut (menangis)
Perempuan jahat : akhh, berisik sekali… (menuju singgasana)
Patih : Maaf saya terlambat nyonya.
Perempuan jahat : Tak apa patih. Jadi, adakah hal penting yang dapat kuketahui?
Patih : Tidak terlalu penting nyonya. Hanya saja, Raja Abrorah telah mengutus beberapa orang
untuk mencari Putri Sumberella.

Perempuan jahat : Biarkan saja. Karena dia takkan mungkin bisa melepaskannya dari penjara
iblis, HAHAHA.

Patih : Iya nyonya, saya sendiri yakin bahwa dia takkan bisa keluar dari sini nyonya!, namun
nyonya adakah hal yang dapat mereka lakukan untuk meloloskan sang putri?

Perempuan jahat : Ya, dia bisa keluar dari sana dengan menemukan kunci penjara itu
HAHAHAHA!
Patih : kunci nyonya? Bukankah penjara ini dikutuk sehingga tidak ada yang bisa keluar apabila
sudah masuk?

Perempuan jahat : oo tidakbisa, terdapat buku kuno di perpustakaan yang berisi kunci bagaimana
membuka penjara ini. Namun kunci itu bukan hanya sekedar kunci. Karena mereka juga harus
tau makna dari teka-teki yang diberikan.

Patih : oooh begituu toh nyonya…


Perempuan jahat : Tentu saja.

Sementara itu di istana kerajaan.

(Musik)
Ratu : dimana anak kita kakanda?
Raja : Perempuan jahat itu membawanya pergi , dan mungkin akan memasukkannya kedalam
penjara iblis.
Ratu : penjara iblis?, Penjara macam mana itu kakanda? (dengan menangis)

Raja : iya, penjara itu memang sangat mengerikan. anak kita takkan bisa keluar dari penjara iblis
itu, kecuali seseorang bisa menemukan kuncinya, dan dapat menebak isi dari semua teka-teki
yang ada.
Ratu : Kakanda, jangan buang-buang waktu, segera berangkat dan temukan kuncinya agar putri
kita dapat keluar dari penjara menakutkan itu. (dengan menangis)

Raja : Baiklah adinda kau tak perlu kuatirkan hal itu. Yang terpenting sekarang adalah
kesehatanmu. Cepat beristirahatlah, agar lekas sembuh.

Ratu : Iya kakanda.

Satu hari setelah kejadian tersebut di penjara iblis.

Putri : ayah, ibu tolong aku , aku takut... kumohon tolong aku… cepatlah…
patih : berisik! kerjamu hanya menangis dan menangis saja! dasar anak manja!
Ksatria 1 : (membawa kayu dari belakang dan kemudian memukul patih) Prakkk!
Patih : aaak! (pingsan)
Ksatria 3 : Cepat ikat dulu badannya agar tidak mengganggu.
Ksatria 1 : Ya, ide bagus.

Kemudian…

Ksatria 2 : putri , kau tidak apa-apa?

Putri : tidak apa-apa bagaimana?, kau tidak lihat aku sedang menangis seperti ini?, apa aku
terlihat baik-baik saja? (Ksatria 3 memeluk untuk menenangkan)
Ksatria 1 : lalu?, bagaimana caranya agar aku bisa mengeluarkanmu dari sini?

Ksatria 3 : aaah kalian ini pake basa basi segala, sudahlah biar aku yang atasi ini, girl’s own
this!, HAHAHA. Putri, apakah kau tau cara agar kami bisa mengeluarkanmu dan membawamu
kembali pulang?

Putri : sebenarnya begini, aku diam-diam telah mendengar percakapan antara Perempuan jahat
dan anak buahnya, sepertinya aku mengenal suara anak buah Perempuan jahat, orang itu pasti…,
(musik) PATIH!

Ksatria 3 : patih?! Tapi itu tidak mungkin, bagaimana mungkin dia melakukan hal seperti ini?!

Putri : aku sangat yakin bahwa orang itu adalah patih. Sekarang lebih baik, kalian pergilah ke
gudang bawah tanah. Carilah buku kuno yang didalamnya terdapat cara untuk membuka penjara
iblis ini.

Ksatria 3 : Baiklah tuan putri, kami tinggal sebentar. Ayo kawan-kawan, ku rasa aku tau harus
bagaimana.

Di gudang bawah tanah.

Ksatria 1 : dimana ya buku itu?


Ksatria 3 : ya cari lah, gimana sih!
Ksatria 1 : Tadi kau bilang kau tahu bagaimana cara untuk menemukan buku itu.
Ksatria 3 : Hehehe, sebenarnya aku melakukan itu agar tuan putri tidak khawatir saja.
(cengengesan).

.... (mencari buku)


setelah beberapa saat…

Ksatria 2 : ini dia bukunya!


Ksatria 3 : Apa isi buku itu?
Ksatria 2 : Sabar sebentar lah.
Ksatria 1 : Ahh, kelamaan. Sini biar aku saja yang membukanya. (merebut dari tangan ksatria 2)
Ksatria 2 : Dasar tidak sabaran.
Ksatria 3 : Jadi…, apa kata buku itu?
Ksatria 1 : Disini dikatakan, bahwa “penjara iblis itu tidak bisa dibuka kecuali kau bisa
menemukan kunci berlian juga kunci nada.”

Ksatria 3 : lalu?, dimana letak kuncinya?


Ksatria 2 : Dan nada lagu apa yang dapat membuka penjara itu??
Ksatria 1 : nah!
Ksatria 3 : Apa sih kamu ini!, bikin orang kaget saja…
Ksatria 1 : Yah maaf.
Ksatria 2 : Sudahlah, cepat katakan ada petunjuk apa didalamnya.

Ksatria 1 : disini petanya katakan bahwa, “pertama kita harus menaiki gunung guntur , lalu
menyebrangi laut indonesia, dan memasuki hutan kalimantan. Disini bilang bahwa kunci itu
berada di sebuah gua terlarang. lalu katakan pada dora gunung, laut, hutan kalimantan…, apa
ini?!!, Oh ternyata di setiap lokasi itu terdapat satu petunjuk .”

Ksatria 3 : ish ish, kau ni, bagai dora saja.


Ksatria 2 : eeh, sudah sudah, jangan bertengkar. Lebih baik sekarang kita berangkat!
Ksatria 1 : Tunggu, kita ke istana dulu.
Ksatria 3 : untuk apa lagi?!
Ksatria 1: memberi tahu raja agar tidak perlu gelisah, karena kita yang akan menyelamatkan sang
putri. hahaha
Ksatria 2 : baiklah kalau begitu, mari kita berangkat.
Sementara itu di istana, raja sedang berbincang –bincang dengan orang kepercayaannya
yaitu patih di aula istana. Hingga saat ini pun raja belum mengetahui bahwa sebenarnya
patih itu adalah anak buah si Perempuan jahat.

Raja : bagaimana rencana kita sekarang patih?, apa kita harus turun tangan menghadapi si
Perempuan jahat itu ?
Patih : Hamba sendiri binggung paduka raja. Tapi, bagaimana dengan sang Ratu paduka?
Raja : Sang ratu sedang sakit keras. Dan hal itu terjadi karena dia terlalu memikirkan Putri
Sumbrella.
Patih : hamba turut sedih mendengar nya paduka raja.
Raja : jadi apa yang harus kita lakukan patih?, haruskah kita pergi ke istana Perempuan jahat itu?

Tiba-tiba .............

Ksatria 1 : tunggu sebentar paduka raja!, hal itu sudah tidak perlu kau lakukan lagi.
Ksatria 2 : Benar paduka, biar kami yang mencari kunci itu, untuk dapat mengeluarkan sang
putri dari penjara.
Patih : siapa kalian?!! berani-beraninya kalian masuk kesini!
Raja : Jadi sebenarnya siapa kalian yang lancang masuk kedalam istana ku ini?!!

Ksatria 3 : Maafkan atas kelancangan kami ini paduka. Kami hanya datang untuk
memberitahukan kepada paduka bahwa kami lah yang akan menemukan kunci itu.

Patih : Kalian hanyalah tiga orang tak berguna yang sedang menyusup ke istana ini. Cepat pergi
sebelum aku panggilkan…

Raja : Tunggu sebentar patih.


Patih : Tapi paduka raja…
Raja : Jadi siapa kalian dan apa yang kalian tahu mengenai hal itu?

Ksatria 2 : kami adalah 3 ksatria paduka. Kami berjanji, bahwa kami akan segera pergi dan
menemukan kunci itu.

Patih : tidak mungkin! kalian bukan siapa-siapa!, apalagi kau wanita (menunjuk alviera). Mana
mungkin kau bisa menemukan kunci itu!

Ksatria 3 : Jangan meremehkan saya hanya karena saya wanita tuan patih. Anda tidak tahu
bagaimana sebenarnya kekuatan saya.

Ksatria 2 : kami yakin, kami bisa. kalau perlu nyawa kami menjadi taruhannya.
Raja : ya, kalau begitu baiklah. Namun kalian harus dapat mengembalikan putri Sumbrella dalam
waktu 1 bulan. Kalau tidak, aku akan mencari kalian dan akan ku hukum pancung karena telah
berusaha membodohi ku juga membuang waktuku!

Ksatria 1 : Baiklah paduka. Kami pamit undur diri. Permisi.

(Musik)
Setelah itu, para ksatria keluar dari istana dan melanjutkan perjalanan mereka menuju
gunung cikuray.

(Musik)
Menaiki gunung cikuray.

Ksatria 1 : Jadi apa masih jauh?, sekarang ini aku sudah sangat lelah.

Ksatria 2 : Ayolah jangan putus asa. Lagi pula tadi kau kan yang sangat bersemangat untuk
menemukan kunci itu dan bisa membebaskan Putri Sumberella.

Ksatria 3 : aah sudah, ayo kita teruskan! cemen banget sih kamu Leighton!
Ksatria 1 : Baiklah. Aku harus semangat…, ayo kita lanjutkan perjalanan ini.
Ksatria 3 : Ya memang sudah seharusnya begitu. Karena aku tak mau harus sampai dihukum
pancung.
Ksatria 2 : Ayo jangan banyak bicara, kita lanjutkan saja perjalanan ini.

Sementara itu di istana Perempuan jahat.

Patih : nyonya, nyonya (sambil terengah-engah).


Perempuan jahat : Ada apa ini Patih?
Patih : Aku hanya ingin katakana bahwa,ada 3 Ksatria yang sedang berusaha menemukan kunci
itu.
Perempuan jahat : apa?!!, bagaimana mereka bisa tahu??!, dimana mereka sekarang?!!

Patih : Hambamu kurang mengetahui tentang hal itu nyonya. Namun coba anda tanyakan saja
kepada kaca ajaib.

Perempuan jahat : Ya, kau benar. (mengeluarkan kaca ajaib nya). Kaca ajaib tunjukanlah dimana
3 Ksatria itu berada?

Perempuan jahat : dia baru saja sampai di gunung cikuray!!. Baiklah, saya harus
menghadangnya. monster panon! , keluarlah dan hadang mereka!, HAHAHA.

Saat di gunung cikuray, sang Perempuan jahat mengeluarkan monsternya, JRENG JRENG
JRENG!!

Monster 1 : HAHAHA
Ksatria 1 : astagfirullohaladzim. apa itu?!!
Ksatria 2 : sepertinya itu adalah monster.
Ksatria 3 : tentu saja itu monster bukan badut.
Ksatria 1 : Tidak ada waktu untuk bercanda…, ayo kita lawan, hiaaaaat!!!

Mereka pun mengalami perkelahian. Namun, akhirnya monster 1 pun kalah dihajar oleh
para ksatria. Dan saat sang monster menghilang, mereka menemukan sebuah peti kunci…..

Ksatria 2 : itu dia ...


Ksatria 1 : apa?
Ksatria 2 : peti kunci sepertinya, ayo buka!
Ksatria 1 : apa?! Coba lagi?! (sambil membuka peti)
Ksatria 3 : itu bukan ale-ale kan?
Ksatria 1 : engga ko? ini bener peti .
Ksatria 3 : Tapi…, aduh perut ku sakit. Bete, karena dateng bulan gak lancar. (musik)
Ksatria 2 : Apa yang barusan kau lakukan??
Ksatria 3 : Hehehe, tak penting. Jadi lebih baik…, em…, bagaimana selanjutnya yang akan kita
lakukan?
Ksatria 1 : Lebih baik kita lanjutkan saja perjalanan ini. Yang selanjutnya adalah ke Laut
Indonesia. (musik)

Di Istana Garut Bangkit Garut Berprestasi

Ratu : Kakanda, bagaimana kabar putri kita? (batuk)

Raja : Sabarlah adidanda ku sayang. Aku yakin kalau Sumberella pasti baik-baik saja. Yang
terpenting sekarang adalah kesehatanmu. Jika Sumberella tahu ibunda nya sedang sakit, dia pasti
akan sangat sedih.

Ratu : Tapi aku rasa aku sudah tak bisa bertahan lebih lama lagi kakanda. (batuk)
Raja : Tidak, kau tak boleh bicara seperti itu. Sekarang lebih baik kau beristirahat saja.

Ratu : Baiklah kakanda…, (saat Raja hendak pergi, ditahan sebentar). Kakanda, jika aku sudah
pergi nanti tolong katakan pada putri kita Sumberella bahwa aku sangat menyanyanginya.

Raja : Apa yang kau katakan?, cepat beristirahatlah. Lagi pula, kau sendirilah yang akan
mengatakannya pada Sumberella.

…………

Raja : Sudah 2 minggu Sumberella belum juga ditemukan…, aku harap 3 ksatria itu tidak sedang
membohongiku.

………….
(musik)
Ksatria 2 : Jadi inikah Laut Indonesia yang selanjutnya akan kita arungi bersama?
Ksatria 1 : Yah…, inilah yang selanjutnya. Laut Indonesia.
Ksatria 3 : Wahh, aku tak menyangka indah sekali bumi tercintaku ini INDONESIA.

Ksatria 1 : Kau memang benar bahwa bumi kita Indonesia ini memang indah, namun coba kau
lihat masih banyak tangan-tangan nakal tak bertanggung jawab yang membuang sampah
seenaknya.

Ksatria 2 : Yah memang sungguh sangat disayangkan.


Ksatria 3 : Baiklah Laut Indonesia, tunggu aku!

(musik)
Di istana perempuan jahat.

Patih : nyonya, ada kabar penting.


Perempuan jahat : kabar penting apa patih?
Patih : Monster panon sudah kalah!, bagaimana rencana kita selanjutnya nyonya?

Perempuan jahat : Kau tak perlu kuatir patih. Karena itu hanyalah monster panon 1. Karena aku
akan mengeluarkan yang lainnya. Kaca ajaib, tunjukanlah dimana para kesatria itu berada!,
monster panon 2, keluarlah dan hadang mereka!

Sementara itu Di Laut Indonesia.

Ksatria 1 : (bernyanyi) (musik)


Ksatria 3 : lagu apa itu?, kampungan! ini nih lagu yang keren (musik)
Ksatria 1 : Tidak lagu mu itu jauh lebih kampungan. Ini lagu daerah ku, daerah Indonesia jauh
lebih indah!

Ksatria 3 : Tapi karena kau yang menyanyikannya, lagu itu jadi terdengar sangat kampungan…,
lebih baik sekarang kau diam saja!

Ksatria 2 : Hentikan nyanyian kalian juga perdebatan kalian!, karena kurasa sekarang kita sudah
sampai. (musik)
Monster 2 : HAHAHA, HAHAHA.
Ksatria 1 : allahuakbar. Makhluk tadi lagi?
Ksatria 2 : Ya, kiriman lagi dari Perempuan jahat .
Ksatria 3 : Namun kurasa kali ini dia jauh lebih kuat.

Ksatria 1 : Elviera, kurasa ini hanya akan jadi sebuah olahraga pemanasan seperti yang biasa kita
lakukan. Atau jangan-jangan kamu takut lagi…

Ksatria 3 : Apa?, takut?!!, jangan banyak bica mari kita lawan. Hiatt!!!

Monster ke 2 pun kalah..........

Ksatria 2 : itu dia! (menemukan petunjuk ke 2)


Ksatria 1 : semoga bukan coba lagi. (sambil membuka peti). Apa?!!, anda belum beruntung?!!
Ksatria 3 : Sekarang aku yakin ini pasti ale-ale. (sambil meminum ale-ale)
Ksatria 2 : ayo lanjutkan lagi, jangan menyerah!
Ksatria 1 : Tapi tunggu dulu…, darimana kamu dapatkan ale-ale itu?
Ksatria 3 : (membuang ale-alenya) Ale-ale mana?, apa kau melihatnya juga Valadin?
Ksatria 2 : Aku tak melihat kau sedang minum apapun daritadi.
Ksatria 3 : Tuh kan apa ku bilang. Mungkin itu hanya angan-anganmu saja. (sambil memukul
kepala Leighton).

Ksatria 1 : Tapi, tadi aku yakin kalau Elviera sedang meminumnya…, heii tunggu. Ah sudahlah
mungkin memang benar aku saja yang salah lihat…

(Ksatria 2 dan 3 tertawa kecil dan berkata “DASAR LEIGHTON BODOH!!!)

Di istana Perempuan jahat.

Perempuan jahat : Kaca ajaib, sekarang tunjukanlah dimana 3 Ksatria itu berada!, apa?! monster
2 pun juga sudah kalah!, baiklah sekarang biar aku yang langsung turun tangan!, HAHAHA

Patih : Nyonya, biar ku temani.


Perempuan jahat : Baiklah Patih, ikutlah bersamaku.
(musik)

Di hutan kalimantan.

Ksatria 2 : itu dia peti harta karun yang asli. Sekarang aku sudah benar-benar yakin.

Datang Perempuan jahat.

Perempuan jahat : HAHAHA. Tidak semudah itu!, langkahi dulu mayatku!, HAHAHA.

Ksatria 3 : Cihh, jadi kau juga ada disini patih?, berarti benar apa kata sang putri, bahwa kau
adalah seorang penghianat patih!!! (menunjuk patih)

Patih : Diamlah kau perempuan tengik!!! (menunjuk Elviera)


Ksatria 1 : Sudah, cepat kau berikan kunci itu dan akan kulepaskan dirimu hidup-hidup.
Patih : Nyonya apa yang barusan dia katakan?, melepaskan kita hidup-hidup?

(Patih dan Perempuan Jahat tertawa bersama. HAHAHAHAHA)

Ksatria 2 : Dasar bedebah…, ayo kita lawan..., hiattt...

Saat merasa terdesak, perempuan jahat dan patih pun melarikan diri.

Patih : Nyonya sebaiknya kita pergi sekarang, karena rasanya kita telah kehilangan banyak
energy.

Perempuan jahat : Ayo kita pergi patih. Dan untuk kalian ksatria-ksatria cecunguk, tunggulah
pembalasanku. HAHAHA
Perempuan jahat dan patih melarikan diri karena merasa terdesak, sementara para Ksatria
mendapatkan kunci itu.

Ksatria 3 : Cih, dasar bedebah pengecut!, kembali kalian kesini, cepat kembali…

Ksatria 1 : Sudahlah, biarkan saja mereka pergi. Yang terpenting sekarang adalah kita harus
segera membebaskan tuan putri dari penjara iblis itu.

Ksatria 2 : Yahh, dan inilah akhirnya, kita temukan juga kunci penjara iblis itu.

Ksatria 3 : Kurasa setelah ini aku bisa bersantai dirumah, dan memandangi indahnya
pemandangan alam yang ada di Indonesia.

Ksatria 1 : Dan kurasa aku bisa segera berlatih menari lagi. (sambil menari-nari)

Ksatria 3 : Astaga, tarian mu itu sangatlah eksotis. Jika semua masalah telah terselesaikan, aku
mohon untuk engkau berkenan mengajari ku tuan Leighton… (menunduk dan dengan suara
mengejek).

(ketiganya pun tertawa bersama. hahaha)

(musik)
Di Istana Garut Bangkit Garut Berprestasi

Ratu : (menyanyi lagu kerajaan, dan tak lama kemudian terbatuk) Uhuk, uhuk, uhuk.
Raja : Adinda, apakah kau baik-baik saja?
Ratu : Tak apa kakanda, aku baik-baik saja.
Raja : Namun tubuhmu itu tak mengatakan hal itu adinda. Sekarang biar ku panggilkan tabib.
Patih : Tentu saja tuan, nyonya memang harus segera diperiksa. Ini dia tabibnya, sudah saya
panggilkan.

Tabib “Perempuan jahat” : Permisi tuan. Sekarang biarkan saya memeriksa nyonya terlebih
dahulu. Nyonya silahkan minum obat ini, dan setelah ini anda akan nyenyak untuk selama-
lamanya.

Ratu : Maaf, anda bilang apa selama-lamanya?


Tabib “Perempuan jahat” : Tidak, maksud saya anda akan segera sembuh nyonya.
Ratu : Baiklah. (meminum obat) (tiba-tiba saja) Uhuk, uhuk, uhuk, kakanda
Raja : Ada apa adinda?!!
Ratu : Tenggorokkan ku…, rasanya sakit sekali kakanda.
Raja : Tabib, apakah kau tak salah memberikan obatnya?
Perempuan jahat : HAHAHA, siapakah yang kau bilang tabib??
Raja : Patih, apa maksudnya semua ini?
Patih : Maafkan saya tuan Abrorah. Tapi saya, adalah pengikut setia Nyonya Perempuan Jahat.
Raja : Dasar pengkhianat!!!, pengawal, kemana kalian semua…, pengawal…

Perempuan jahat : Tentu saja mereka semua telah kulumpuhkan. HAHAHA. Tak perlu kuatir
Abrorah, aku takkan membunuhmu, karena aku masih sangat mencintaimu. Lagi pula ini semua
aku lakukan hanya untuk menunjukkan pada anak Roro Wetan bahwa dia tidak boleh bermain-
main dengan api. HAHAHA.

Raja : Dasar perempuan jahat!!!, istriku…, istriku…, maafkanlah aku yang tak dapat melindungi
dirimu. Kumohon maafkanlah diriku… Aku yakin bahwa saat perempuan jahat itu akan
menerima balasannya, suatu saat nanti.

(musik)
Di istana Perempuan jahat.

Perempuan jahat : HAHAHA…

Patih : Rencana yang nyonya rencanakan sangatlah sempurna nyonya…, namun sekarang
hambamu ini sudah tidak dapat kembali ke istana itu lagi untuk membantu nyonya.
Perempuan jahat : Tak masalah patih. Yang terpenting sekarang, kita harus memulihkan diri, dan
kelak nanti kita akan balas dendam kepada mereka semua. HAHAHA.

Patih : Tentu saja nyonya.

Di Ruang Bawah Tanah


(langkah kaki)
Putri : Sepertinya para Ksatria telah sampai, semoga mereka bisa segera membuka pintu penjara
ini, karena aku sangat merindukan ibunda juga ayahanda…, para ksatria cepatlah bukakan pintu
penjara ini.

Ksatria (all) : Putri !!!


Putri : apa kalian berhasil mendapatkan kunci itu ?
Ksatria 1 : ya sudah lah, mana mungkin kita tak bisa. kita kan para kesatria yang tangguh and
gaul getoh!
Putri : kalau begitu cepat bukakan pintunya.

(Ksatria 1 membuka penjara iblis dengan kunci itu)

Putri : terimakasih kalian telah menyelamatkanku. (sambil memegang tangan ksatria 3)


Ksatria 2 : (mencoba membuka pintu).

Ksatria1 : ayo cepat pulang putri, orang tuamu pasti mencemaskanmu. Hei Valadin, cepatlah
sedikit membukanya.

Terjadi keheningan beberapa saat, kemudian…

Ksatria 3 : Ada apa Valadin?, apa ada masalah lagi?


Ksatria 2 : Ya, kurasa ada satu hal yang kita lupakan. Namun, apakah itu Elviera?
Ksatria 1 : Oh ya…, kita lupa akan kunci lagu itu. Tunggu, biar coba kulihat ada petunjuk apa
didalamnya.
Ksatria 2 : Lalu apa petunjuk yang ada didalam buku itu Leighton?

Ksatria 1 : Sebuah hal yang menggembirakan. Musik yang tak dapat dimainkan, namun dapat
dirasakan. Tak dapat diketahui, karena memang sudah mengetahuinya. Tak dapat berkata, namun
harus menjalaninya.

Ksatria 2 : Apa maksud dari kata-kata itu?


Ksatria 3 : Oh aku tau apa maksudnya… (menyanyi lagu kerajaan). Kenapa ini?, tidak juga mau
bekerja?

(Semua berfikir untuk bisa menafsirkan apa maksud dari semua kata-kata itu)

Putri : Sebuah hal yang menggembirakan. Musik yang tak dapat dimainkan, namun dapat
dirasakan. Tak dapat diketahui, karena memang sudah mengetahuinya. Tak dapat berkata, namun
harus menjalaninya. Ahh…, kurasa sekarang aku mengerti.

Ksatria 2 : Bagaimanakah caranya itu Putri?

Putri : Kurasa, kalian bukan hanya harus menyanyikannya, namun juga harus sambil menari.
Leighton, kau bisa mengajari mereka semua kan?

Ksatria 1 : Tentu saja…, karena itu adalah keahlianku. HAHAHA.


(musik)
(Mengajari menari. Kemudian langsung menari bersama. Saat mereka menari pintu penjara itu
terlepas, sehingga Putri pun ikut menari bersama ketiga Ksatria itu) (Setelah selesai menari…)

Ksatria 3 dan Putri : Bebas…, bebas…, kita bebas…, tak ada yang dapat menghalangi…, yeayy
(sambil berpegangan tangan dan melompat-lompat)
Ksatria 2 : Baiklah, kurasa ini sudah waktunya untuk pulang tuan putri. Mari lewat sini.
Putri : Terimakasih Val.
Ksatria 3 : Kenapa Elviera yang cantik jelita ini tak dipersilahkan seperti itu?
Ksatria 1 : Karena kamu itu waria, alias setengah cowok…

hahaha (semuanya tertawa) (dan Leighton memukul pelan kepala Elviera)

(musik)
Di istana kerajaan

Raja : (benggong)
Putri : ayah…
Raja : anakku. Apa benar ini adalah dirimu?, jadi kau sudah kembali? (sambil memegang pipi
sang putri)
Putri : iya ayah ini aku putrimu sumberella…,
Raja : Anakku (sambil memeluk putri sumberella)
Putri : Tapi ayahanda, dimanakah ibunda sekarang?
(musik)
Raja : sebenarnya….., sebenarnya…..
Putri : Ada apa ayahanda?, apa yang sebenarnya terjadi pada ibunda?, ada apa ayahanda?!!(mata
berkaca-kaca)
Raja : Sebenarnya…, ibunda mu sudah meninggal dua hari yang lalu.
(musik)
Putri : Ayah pasti bercanda kan?!!, ayah…, ibunda…, BUNDA!!! (terjatuh, dan menangis
tersedu-sedu)
(musik)
Ksatria 1 : Putri, sudahlah…, biarkan ibunda mu tenang di alam sana. (memeluk putri)
Putri : kau tidak mengerti Leighton, kau tidak mengerti…, ibuuu!!!, ibu…, ibu… (menangis
tersedu-sedu)

(Raja Abrorah mendatangi sang putri dan memeluknya)


Raja : sudahlah anakku, kau tak boleh menangis seperti ini, karena aku yakin bahwa adinda ratu
roro wetan tak ingin melihat mu menangis seperti ini.

Putri : Tapi ayah…, aku rindu ibunda…, aku merindukannya…

Raja : Iya sayangku…, jika kau rindu dengannnya besok kita akan pergi ke tempat peristirahatan
terakhir ibunda mu

Sang putri dan keluarga kerajaan pun pergi ke makam ratu nyai roro wetan

Putri : Bu…, mengapa engkau pergi meninggalkanku tanpa pamit?, bu ada banyak hal yang ingin
kuceritakan pada ibu…, tapi apa ini?!!, kau pegi meninggalkanku begitu saja…
Raja : Ayolah Sumberella, sebaiknya sekarang kita kembali ke istana.

Putri : Tak bisakah ayah meninggalkanku sendiri saja disini?, aku masih ingin disini bersama
ibunda…, kumohon yah…, ku mohon…

Ksatria 2 : Tapi cuacanya mendung tuan putri, jadi sebaiknya sekarang kita kembali saja ke
istana…

Putri : TIDAK, apa kau tak dengar apa yang kukatakan?, aku ingin sendiri!, aku masih ingin
disini bersama ibunda!
Ksatria 3 : (memeluk putri) Putri, kita bisa kembali lagi besok, lagi pula sang ratu pasti akan
sedih jika beliau didatangi oleh suara tangisan, apalagi jika putri tak menjaga kesehatannya
hanya untuk meratapi takdir yang telah digariskan.

Putri : Alveira…, tapi…


Raja : Tak apa kalau itu mau mu sayang ku…, aku takkan melarangmu. Tapi ingat untuk jangan
terlalu lama.

Putri : Baiklah ayah…, hanya sebentar saja…, dan aku mohon aku benar-benar hanya ingin
bersama dengan ibunda, tak ada yang boleh menemaniku…, hanya untuk kali ini saja…

Raja : Baiklah kalau memang itu yang kamu inginkan, sekarang kami kembali ke istana…

Putri : Iyah ayahanda, terimakasih.


Putri : (berbicara pada batu nisan) Bu…, aku rindu ibu…, aku…, aku ingin bilang bahwa aku
menyukainya…, aku menyimpan rasa padanya bu…, pada Leighton… Andai ibu disini, aku
yakin ibunda mengerti apa yang harus aku lakukan.

Ksatria 3 : Maaf tuan putri kalau saya mengganggu…

Putri : Kenapa kau ada disini?!!, bukankah sudah ku katakan aku hanya ingin bersama ibunda!,
apa kau tak dengar!

Ksatria 3 : Saya baru saja… (dipotong bicaranya)


Putri : Baru apa!, baru tahu semua hal yang ku ceritakan pada ibunda ku!, sudah puas kamu!
Ksatria 3 : (memeluk putri) Sumberella!, kumohon tenangkanlah dirimu, aku pun tahu bahwa ini
pasti sulit untuk dirimu, tapi apa kau tak berfikir, bahwa ibunda akan sedih dialam sana jika kau
berlaku seperti ini!

Putri : (menangis tersendu-sendu, lalu berhenti) ibunda…, ibunda…, ibunda…


Ksatria 3 : Jadi tuan putri, apa kau sudah merasa lebih baik?
Putri : Iya…, terimakasih Elviera. Terimakasih…
Ksatria 3 : Maafkan hambamu yang telah bersikap tidak sopan seperti tadi tuan putri.
Putri : Tidak…, kau tak berbuat lancang. Justru karena dirimulah aku merasa lebih baik seperti
saat ini.
Ksatria 3 : Baiklah tuan putri, sekarang sudah sore. Lebih baik sekarang kita kembali.

Putri : Baiklah Elviera. (meninggalkan makam, namun kembali sebentar). Tunggu sebentar
Elviera…, (bicara pada nisan), bu…, aku kembali dulu, tapi aku janji takkan lama, aku akan
sering kemari untuk bertemu ibu…, aku…, sayang…, ibu… (mencium batu nisan)
(Pergi meninggalkan makan Ratu Nyai Roro Wetan)

Raja : kau sudah selesai anakku?


Putri : iya ayah. Hmm…, ayah..., bagaimana kalau aku menikah dengan kalangan bukan
bangsawan?
Raja : kau ingin menikah dengan siapa anakku?
Putri : aku ingin menikah dengan ssssduaygasyiu (berbisik kepada raja)
Raja : baiklah, akan ayah pikirkan.

Sang putri dan keluarga kerajaan pun kembali ke istana, dan kemudian sang raja
memberi pengumuman kepada ksatria tersebut.

Raja : terimakasih pada kalian 3 ksatria yang pemberani yang telah menyelamatkan sang putrid.
Untuk itu, aku akan memberikan hadiah pada kalian.
(mengambil hadiah)

Raja : atas keberanian ksatria 3, aku berikan pedang titanium ini sebagai lambang keberanian,
untuk ksatria 2, aku berikan buku ini sebagai lambang atas pengetahuan tak terbatas yang
dimilikimu, dan untuk ksatria 1, kau akan aku nikahkan dengan putriku

Ksatria1 : apa?! Tuan raja tidak bercanda kan?


Raja : tentu saja tidak. Apa kau tidak mau?
Ksatria 1 : bukan begitu, baginda. justru hamba akan melamar putri, namun hamba takut tidak
diterima oleh baginda sebagai besan, dan sang putri tidak mungkin mencintai hamba

Raja : Apakah kau tidak mencintainya anakku??


Putri : tidak begitu, aku…, mencintaimu Leighton.
Ksatria 1 : putri, apakah itu benar?
Putri : (menggangguk)
Ksatria 1 : Jadi maukah kau menikah denganku? (menyodorkan cincin)
Raja : Tunggu sebentar Leighton, jangan terlalu terburu-buru.
Ksatria 1 : Apa ada hal lain yang saya lupakan tuan?
Raja : (terlihat marah)

Ksatria 2 : Tentu saja…, kau belum meminta izin ayahanda dari putri nan jelita ini…, lalu
bagaimana mungkin kau bisa langsung melamarnya begitu saja??

Ksatria 1 : Ohh, maafkan hambamu ini tuan Abrorah…, hamba melupakan hal yang sangat
penting itu. dan bersikap lancang dengan langsung melamar tuan putri…, putri Sumberella.

Raja : (masih terlihat marah)


Ksatria 1 : Jadi tuan Abrorah… (omongannya dipotong)
Raja : Tunggu…, ada satu hal lagi yang kau lupakan Leighton…
Ksatria 1 : Ada lagi tuan?

Ksatria 3 : Tentu saja. Hal yang tak kalah penting dari hal sebelumnya…, apa kau lupa bahwa
kau sebentar lagi kau akan menjadi raja…, maksudnya calon yang akan menjadi raja di Istana
ini…, oleh karena itulah, beliau ingin agar kau memanggilnya AYAHANDA, bukan tuan atau
raja Abrorah lagi…, bagaimana sih kamu ini…, DASAR TIDAK PEKA!

Ksatria 1 : Oh ya…, maafkan saya Tu…, maksudnya…, AYAHANDA…

Raja : Tentu saja kau kuperbolehkan mempersunting putri semata wayangku ini…, dan kau juga
harus mulai memanggilku dengan sebutan AYAHANDA…

Ksatria 1 : Baiklah ayah…, izinkan saya…


Raja : (menggangguk)
Ksatria 1 : Jadi, tuan putri…, maukah kau menjadi istriku?
Putri : (terlihat marah)
Ksatria 1 : (binggung) ada apa lagi tuan putri?

(DASAR TIDAK PEKA…, PANGGIL DIA ADINDA DONK…)

Ksatria 1 : Ohh iya, maafkan saya acin…


Putri : Tapi aku tidak bau ketek kok… (mencium ketek)
Ksatria 1 : Bukan itu…, acin maksudnya adinda cantik…
Putri : (pipi memerah)
Ksatria 1 : Jadi acin…, sekali lagi kukatakan…, maukah kau menjadi pendampingku hidupku?
Putri : (menggangguk) tentu saja aku bersedia.

Keesokan harinya, dipesta pernikahan


(musik)
Ksatria 1 : (menyematkan cincin dijari manis, putri Sumberella)
Putri : (menyematkan cincin dijari manis, Leighton)
Ksatria 1 dan Putri : (melemparkan bunga)

Dan akhirnya mereka hidup bahagia…

------------------------------------THE END--------------------------------------

Anda mungkin juga menyukai